Friday, October 19, 2012

Pengharapan di Tengah Gurun Kehidupan



Pdt Demsy Jura

Kej 28:10-22 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.   Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.   Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.   Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.  Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.   Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."   Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."   Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.  Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.  Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,   sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

Seorang filsuf besar dalam sejarah dunia, Socrates, berkata, “Manusia harus menghadapi kesusahan. Kesusahan itu tidak boleh dihindarkan. Seseorang bernilai sebagai manusia, kalau ia masuk ke dalam kesulitan dan mampu mengatasinya.” Jauh sebelum Yesus lahir, Socrates sudah mengajarkan hal ini kepada manusia. Tetapi ketika Socrates mengalami kesulitan, ia minum racun dan mati. Banyak orang bisa mengajar tentang kesulitan, tetapi ia selalu gagal dalam kesulitan. Ketika Yesus mengalami kesulitan, Ia berdoa siang dan malam terus menerus sampai keringatnya menjadi darah. Dalam dunia kedokteran, hampir tidak mungkin ada orang berkeringat darah karena berarti pembuluh darahnya pecah. Kalau pecah, bukan keluar di telinga tapi di otak. Pembuluh darah bisa pecah kalau ada tekanan. Kalau tekanan begitu kuat, orang bisa stroke dan biasanya yang pecah adalah pembuluh darah terhalus. Lukas mencatat, Yesus mengalami pecah pembuluh darah karena ada darah keluar dari telinga. Dikatakan saat Ia ketakutan ada malaikat memberikan penghiburan. Tetapi Yesus masuk dalam kesulitan, penderitaan dan Ia menang! Yang lebih bernilai hidup manusiawinya : Socrates atau Yesus? Saya sudah jadi dosen filsafat lebih dari 10 tahun. Kata filsafat berasal dari kata filsofia. Sofia berasal dari kata cinta. Dalam bahasa Greek ada kata cinta yang diterjemahkan dalam 4 istilah : agape (I love you) , filia (I love you because you are my son), storgeo (I love you because you are my friend), eros (I love you because you are my wife). Ilmu filsafat, cinta akan kebajikan dan pengetahuan . Orang berfilsafat supaya memiliki banyak pengetahuan (tambah pintar). Tetapi dalam filsafat , kebenaran akan menjadi tidak benar kalau ada ketidakbenaran. Ketidakbenaran hilang kalau ada kebenaran. Di dalma filsafat tidak ada yang benar. Tetapi Yesus Kristus mengatakan, “Akulah kebenaran.”

Petrus menghadapi guncangan dalam kehidupannya yaitu ia tidak mendapat apa-apa setelah bekerja semalaman. Kita memahami hal ini sebagai panggilan Petrus. Kita tidak menyadari Petrus mengalami “padang gurun”, semalam kerja tidak mendapat apa-apa. Tuhan menolongnya dengan cara tidak langsung memberi ikan tetapi firman. Sehingga saat ada pergumulan hidup, firman menjadi solusi pertama.  Ini pun yang terjadi dalam kehidupan Yakub. Dalam sejarah, Ishak punya 2 anak : Esau dan Yakub. Esau badannya berbulu. Yakub bersih. Esau suka di padang, Yakub suka di rumah. Esau suka berburu, Yakub suka memasak. Keduanya lahir dari rahim yang sama. Siapa di antara keduanya yang lebih kuat menghadapi kekejaman hidup? Esau yang biasa di padang atau Yakub yang biasa di pangkuan ibunya? Esau! Jangan didik anak seperti Yakub, sedikit-sedikit nangis, minta perhatian. Ia tidak akan kuat. Anak orang kaya, katanya “anjing kentut saja langsung semaput”. Anak orang miskin, “bom meletus masih hidup”. Saya lahir dari keluarga yang cukup berada waktu itu. Kemudian, saat SMP bapak saya mengalami kebangkrutan luar biasa. Sejak SMP saya jalan kaki 7 km ke sekolah. Waktu SD saya diantar jemput dengan kendaraan. Sekarang tiba-tiba berbalik jadi miskin. Tetapi saya harus jalani hidup. Setiap hari 7 km x 2 = 14 km jalan kaki pulang pergi. Anak saya bertumbuh dengan berbagai kemudahan. Saya ajak pulang kampung dan ajak ke sekolah saya. Km pertama mereka melompat-lompat senang. Masuk km kedua, jalannya sudah mulai serius. Masuk km ketiga, mereka bertanya,”Masih jauh?” Di km keempat , mereka duduk di jalan. Saya berkata, “Ini yang saya jalani selama 3 tahun.” Saya mengajar mereka hidup keras. Ini sebuah sekolah kehidupan untuk mereka, kalau tidak mereka akan mengalami banyak kesulitan. Padang gurun merupakan kenyataan hidup kita. Ini dialami Yakub, “anak mama” tetapi tersingkir dari rumah. Ayat 10. Ia berangkat dari Betsyeba ke Haran. Ayat 11, tanda tanya besar, ia sampai ke “suatu” tempat. Yang menyuruh untuk menipu Esau adalah Ribka, mamanya. Ribka menyuruh Yakub menipu papanya. Yakub tahu menipu hukumannya berat. Tetapi Ribka berkata, “Biar aku yang menanggung dosanya.” Maka terjadilah penipuan itu. Setelah Esau marah, Yakub disuruh ke Haran oleh Ribka. Kalau saudara jadi Yakub, dunia seperti runtuh. Ia besar di pangkuan mama, lalu mama menyuruhnya  menipu papa. Setelah ada masalah, mama menyuruhnya pergi. Kenyataannya ia harus pergi. Orang Kristen sering mengatakan dalam Tuhan selalu ada kedamaian, tetapi terkadang lupa Tuhan mengijinkan kesulitan. Kalau ada kesulitan apakah kita akan lari? Ini kenyataan hidup, kesulitan!

Tidak ada yang bilang hidup ini tidak ada kerikil dan batu-batu. Ada pemikiran sederhana : hidup seperti pedati. Kadang di bawah kadang di atas. Tidak pernah selalu di atas. Saat di bawah ada Tuhan sehingga tidak hancur. Di atas pun ada Tuhan supaya tidak lupa Tuhan. Yakub pergi ke tempat yang tidak tahu di mana. Gelap, sendiri, bahkan tidak punya apa-apa, untuk taruh kepala pakai batu. Ini yang namanya padang gurun. Kalau depan tertutup, belakang tertutup, kiri kanan tertutup, kita harus lari ke mana? Saudara, rekan, tetangga tidak ada yang menolong, kita harus lari ke Tuhan! Jadi kesusahan adalah realita hidup tetapi jalan keluar dari Tuhan selalu ada.  Pada tangga yang naik turun malaikat. Malaikat itu masuk surga, tapi kalau ia salah langsung dibasmi Tuhan. Malaikat tidak pernah dapat hak dan kasih sayang dari Tuhan. Malaikat sangat berbeda dengan manusia. Manusia dikasihi Tuhan, diperhatikan Tuhan bahkan objek kasih sayang Allah hanya manusia. Saat Yakub mengalami kesusahan, ada tangga ke surga. Itu berarti jalan keluar. Malaikat naik turun tangga, bukan tidak ada kerjaan. Tangga itu untuk Yakub, tetapi ia tidak pernah naik. Maka malaikat naik turun menghina Yakub. Masalah hidup ada jalan keluar yaitu tangga ke surga.  Seringkali kita lupa , Tuhan tidak pernah buta melihat kita. Apapun masalahnya dan pergumulannya, ada jalan keluar.

Kedua, ada jalan keluar dalam hidup dan TUhan tidak pernah tinggalkan kita. Ayat 13, berdirilah Tuhan di sampingnya. Dulu saya suka mengganggu orang, apalagi perempuan. Ada perempuan rambutnya dikucir lalu diberi pita warna-warni. Saya iseng duduk di belakangnya, lalu saya ikat kedua kucir, tanpa diketahui. Kadang saya ikat dengan pensil. Suatu kali saya kena batunya. Waktu saya isengin anak perempuan, saya tidak berani pulang sekolah, karena papanya tunggu di bawah. “Mana anak yang suka ganggu anak saya?” tanya papanya. Anak perempuan yang biasanya diam sekarang lipat tangan dan tunjuk ke saya. Saya ditangkap dan dijewer. Ketika anaknya tidak ada papanya, waktu saya isengin, ia diam. Tetapi ketika papanya di pintu gerbang. Berubahlah ia. Tangannya menantang, ia menunjuk saya. Ia berani karena ada yang jaga, ada bentengnya, ada papanya. Kalau anak Tuhan ada Tuhannya, berani hadapi hidup? Pengusaha di Surabaya, mau bunuh diri. Saya tanya kenapa ngomong dengan saya. Tetapi kalau ada bicara, silahkan . Seringkali ada masalah, seakan dunia runtuh, pikiran jadi pendek. Saat suami istri bermasalah, langsung kata cerai keluar. BIsnis punya masalah langsung pecah kongsi. Saudara masalah langsung bermusuhan. Sedikit masalah langsung selesai. Seperti orang tidak punya harapan. Perhatikan ayat 13 Tuhan berdiri di sampingnya. Tuhan membela. Apakah Tuhan buta melihat penderitaan Yakub. Im (ke dalam) man (manusia) el (Allah) artinya Allah menyertai manusia. Kata ini sama artinya, ayah di samping tidak menunjuk prbadi tetapi bayangan. TIdak ada satu hal lepas dari pengamatan Tuhan. Maka Tuhan menyampaikan kembali janji Tuhan kepada Abraham. Ayat 13. Akulah TUhan ALlahmu, nenek Abraham di keluarga. Ada masalah ada jalan keluar. Tidak ada orang yang bisa menolong saudara. Tetapi Tuhan akan menolong saudara , karena ada pintu.

Cara belajar hidup TUhan. Lakukan apa yang sering saya lakukan. Contoh : minggu lalu saya butuh dana sekian… Saya pendeta, relasi banyak sekali. Kalau telepon 1-2 pasti dapat uangnya. Hampir seluruh gereja kenal dengan saya. Mahasiswa saya masalah dengan usus buntu. Lalu dibawa ke RS Royal Taruna, harus bayar sekian juga kalau tidak tidak bisa operasi. Semua bingung karena tidak ada dana. Yang tanya “kenapa tidak bingung. Saya telepon, murid saya masuk RS, bisa bantu saya. DIjawab , bisa, sekian juga. Dapat 7 juta. Lalu ulang lagi, telepon lagi minta bantuan. Diberi 6 juta dstnya. Untuk gereja , pekerjaan TUhan saya mudah pencet. Tetapi untuk pribadi, tutup , lalu masuk ke kamar. Saya tidak mau meminta. Hari pertama tidak ada uang, TUhan tolong saya. Hari ketiga tidak ada uang. Hari keempat tidak ada. Hari kelima, uang datrang sorenya. Saya senum, kalau hidup beriman TUhan bantu. TUhan : AKu yang pelihara Ibrahim, Ishak. AKu bikin mereka sejahtaera. Masa tidak dipelihara? Kadang istri dan atasan suka bingung, Pa mesti bayar ini. Saya jwaba, tenang saya Allah bekerja. Ia bilang, minta ke tuan Erwin. Lalu ada om Donald yang suka bawa donut.  Lalu saya ajak anak , istri utnuk berdoa. Saya bukan tidak bisa dapat uang. Relasi saya banyak, tetapi saya mau belajar dari TUhan. Memang ikut TUhan suka deg-degan. ANak waktu lahir bayar RS kurang 4 juta,. Khotbah di tempat lain, kolekte dikasih semua. Waktu jalan pelan-pelan, masih kurang 4 juta. Saya jalan pelan-pelan menuju kasir RS. Saya putar jalan. Jadi putar lagi, istri saya bisik, ada apa? Tidak ada. Saya bilang jalan pelan-pelan. Saya berharap mujijat TUhan. Cihu, berapa uangnya saya baar. Jadi saya jelan pelan. Celaka, ada pendeta tidak bayar anak istrinya. Tetapi saya beriman , TUhan bisa tolong saya. Tetapi kasir tidak berubah. Begitu sampai mau bilang, tidak bisa bayar. Ada orang lari  dan kasih amplop. Saya lihat tebal juga. Saya pura-pura tidak lihat. Saya tanya , apa maksudnya. Saya ambil dan bayar dan masih bisa beli susu 6 bulan. Kalau percaya Tuhan jangan tanggung, benar-benar percaya. Akhirnya, pas di depan kasir. Saya jadi sombong. Berapa semuanya? Tuhan di samping dan berkata ke Yakub, nenek moyangmu saya pelihara. Ibrani 13:5 : jangan jadi hamba uang Karena AKu tidak akan membiarkan engkau. Ada padang gurun hidup, jangan kuatir. Tuhan tidak akan lupakan.

Ayat 18. Betel terdiri dari 2 kata : Bet (rumah( dan El (Allah) atau rumah Allah. Ada kesulitan dalam hidup itu biasa. Ada kesulitan dalam hidup ada TUhan di sampingnya. Ada kesulitan tidak jadi alasan melupakan Tuhan. Saat Ayub mengalami kesulitan. Istri Ayub berkata, masihkah engkau bertekun dalam kesalehan, kutukilah ALlahmu lalu matilah. DIkatakan kutuki. Dalam bahasa asli buang Tuhan lalu matilah. Sembahlah TUhanmu itu, berkatilah Tuhanmu itu lalu mati. Itu kalimat penghinaan. Kalimat tadi bahasa vulgar. Dalam bahasa Ibrani itu penghinaan yang paling hina. TUhan perlu disembah, faktanya ada kesulitan hidup. Jadi dikatakan, sembah teruslah Tuhanmu itu, hormati terus TUhanmu itu, baru engkau mati Kejam sekali kalimat itu. Kalau suami mengalami kebangkrutan, tetapi istri di samping maka suami tegak kepala. Tetapi sudah bangkrut , istri menghina, hancur. Yakub berani mengatakan, tetap tidak lupakan TUhan saat kesulitan. Ia pakai batu tempat kepala lalu mengganti nama Lus jadi Betel. Ayat 20-22, ia bernazar. Yakub masih dalam kondisi susah, tetapi ia memberi persembahan kepada Tuhan. Artinya Yakub dalam kondisi yang suit sekalipun, ia tetap tidak berubah bergantung pada Allah. Nama Yakub artinya penipu. Ishak gila tidak menamai anaknya penipu? Postrol – menang, Amadeus – kesayangan Tuhan. Bernanda – pekerja keras. Kalau mau jadi pemenang, harus tahu ayahmu disayang Tuhan tetapi kamu juga tidak boleh malas. Tidak ada orang tua, nama Yakub memegang kulit. Esau artinya berbulu. Begitu Esau lahir ada Yakub. Namanya menjadi penipu karena kacang merah. Ia menipu. Yakub bukan artinya penipu, tetapi Yakub si tukang tipu. Ada Petrus koruptor, tetapi bukan berarti Petrus koruptor. Pegang tubuh, artinya ada pengharapan. Ia tidak pernah lupa Tuhan. Ketika ada padang gurun, kesulitan hidup luar biasa, selalu ada tangga ke sorga, jalan keluar. Ketika ada kesulitan hidup, padang guru nada di depan kita. Selalu ada Tuhan di samping kita. Ketika ada kesulitan hidup, padang gurun, jangan coba lupa Tuhan.

No comments:

Post a Comment