Monday, August 28, 2017

Hati Allah Tetap Pada Jiwa-Jiwa


Ev. Yusuf Go

Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Yoh 1: 43-47
43  Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
44  Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
45  Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
46  Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
47  Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Pendahuluan

                Dibandingkan dengan gereja-gereja karismatik dan berdasarkan survei yang diadakan terlihat jelas bahwa gereja-gereja injili masuk dalam kategori (masa) kelesuan dalam menjangkau jiwa-jiwa. Seharusnya detak jantung gereja adalah penjangkauan jiwa-jiwa. Jika gereja berhenti menjangkau jiwa , maka jantungnya berhenti berdetak alias gereja menjadi “zombi”, berjalan tapi tidak hidup. Semuanya berjalan namun hanya merupakan aktivitas belaka tanpa memiliki kehidupan di dalamnya, gereja menjadi ‘mati’ dan tidak mengalami pertumbuhan. Padahal misi Tuhan Yesus datang ke dunia bukan saja membuka pintu selebar-lebarnya dan memberi kesempatan agar setiap kita yang berdosa bisa datang kembali kepadaNya dan ‘menghangatkan’ bangku (datang beraktivitas) di gereja  namun Yesus mau agar kita yang sudah dimenangkan, diubahkan menjadi murid (masuk dalam proses permuridan), dipersiapkan  dan diutus lalu memuridkan kembali. Inilah jantung gereja. Bila hal tersebut terlaksana maka gereja itu barulah disebut gereja yang hidup dan ini menjadi bukti nyata bahwa gereja memahami dan melakukan firman Tuhan, di mana setiap anak Tuhan menjangkau jiwa bagi kemuliaan Tuhan. Inilah kerinduan hati Tuhan sendiri. Setiap anak Tuhan dimenangkan untuk diutus untuk memuridkan lagi seperti kita juga dimuridkan. Itu diceritakan, disampaikan dan bahkan dicatat dalam Amanat Agung. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Dia menyampaikannya ke murid-muridNya.

Cara untuk menerima firman Tuhan

Suatu kali ada seorang pendeta yang ingin mempersiapkan gedung gereja untuk kebaktian yang akan diadakan. Pk 5 pagi ia sudah membuka pintu gerbang gereja. Ternyata di depan pintu gerbang ia menemukan seorang pemuda sedang tertidur. Saat dibangunkan pemuda tersebut bangkit dengan sempoyongan dan nafasnya berbau minuman keras. Lalu sang pemuda berkata mengutip perkataan yang diucapkan Yesus sewaktu masih kecil, “Apakah salah bila aku berada di rumah  Bapaku?” Sang pendeta bertanya kembali,”Mengapa kamu tidak mencari tempat lain , mengapa harus di depan pintu gereja?” Pemuda itu kembali menjawab,”Serigala  mempunyai liang, burung mempunyai sangkar tetapi anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.” Pemuda ini rupanya hafal ayat-ayat Alkitab. Pendeta ini terkejut mendengar sang pemuda bisa menghafal ayat Alkitab dan bertanya, “Memang kamu ini Tuhan Yesus?” Pemuda itu kembali menjawab,”Engkau sendiri mengatakannya.” Pendeta merasa tidak mampu menyadarkan dan memindahkannya, lalu ia masuk ke dalam gereja dan menelepon polisi minta agar polisi mengangkat sang pemuda dari  gereja. Sewaktu polisi tiba dan Sang Pemuda melihatnya. Sang pemuda kembali mengutip ayat Alkitab,”Tibalah saatnya anak manusia diserahkan ke tangan-tangan orang-orang pendosa.” Ia pun dipukul dan kemudian dimasukkan ke penjara. Setelah peristiwa itu, Si Pendeta pun menyampaikan khotbahnya, namun dengan hati yang tidak tenang. Pikirannya mengganggu dia karena sebelum berkhotbah, ia telah memenjarakan seorang pemuda. Ia merasa sangat menyesal sehingga setelah ibadah selesai ia pun pergi ke kantor polisi lalu meminta polisi membebaskan anak muda ini. Singkat cerita pemuda tersebut dikeluarkan dari penjara. Lalu ia melangkah keluar penjara dan saat melihat Si Pendeta ia menoleh dan berkata,”Sudah selesai!”. Pemuda ini meskipun sedang mabuk tetapi dapat menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Hal ini luar biasa! Sayangnya kita tidak dipanggil untuk menghafal ayat tetapi mengerti apa yang dihapal dan diucapkan. Sang pemuda tidak menghidupi firman itu. Jadi kita jangan sekedar menghafal dan menikmati firman Tuhan. Tujuan firman Tuhan disampaikan adalah agar kita bisa  mengerti isi hati Tuhan , lalu merenungkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana alias kita menjadi pelaku firman Tuhan.

Kesalahan Gereja Masa Kini

Ada banyak gereja yang mengalami kegagalan dan kematian karena gagal memahami dan melaksanakan Amanat Agung di Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  Tuhan Yesus tidak memerintahkan umatNya untuk pergi ke tengah dunia dan memulai gerakan doa meskipun gerakan tersebut penting. Tuhan Yesus tidak meminta umatNya untuk pergi ke mana saja untuk KKR, buat praise & worship , undang pengkhotbah spektakuler agar banyak orang datang menikmati firman Tuhan dan dimenangkan. Tidak! Walau intinya sama tetapi bukan itu poinnya.

Gereja mengaplikasikan Perintah Agung ini secara parsial dan tidak menyeluruh. Mereka hanya menangkap bagian tertentu dari ayat Alkitab dan dibuat  menjadi aksi-aksi tertentu. Gereja berpikir bahwa Tuhan sedang memerintahkan untuk melakukan suatu aksi tertentu, tetapi sebenarnya Tuhan menginginkan
orang tertentu. Gereja menarik firman Tuhan menjadi aksi-aksi. Gereja pikir Tuhan memintanya melakukan aksi tertentu. Padahal bukan aksi yang diinginkan Tuhan. Yang menjadi fokus Yesus adalah jiwa (orang). Kita yang menjadi fokus Tuhan Yesus. Hati Tuhan Yesus pada jiwa-jiwa (yang utama untuk menjangkau jiwa-jiwa). Jiwa-jiwa  dipersiapkan, diutus dan kemudian menjangkau lagi. Ini pola pemuridan . Ini yang dijalankan oleh sinode GKKK untuk dituangkan dan dilakukan oleh semua unit GKKK di Indonesia.

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus  Itu bicara tentang win (pergi , menjangkau) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:20). Itu bicara tentang change. Setelah itu menangkan jiwa (win), persiapkan mereka dan ubahkan mereka secara perlahan melalui proses pemuridan, sampai ke titik untuk diutus (send) . Lalu mulai lagi menangkan lagi (win), ubah lagi menjadi murid (change) dan utus (send). Ini yang Tuhan Yesus lakukan. Ia berjumpa begitu banyak orang. Ada ribuan orang ikut Tuhan Yesus tetapi mengapa tidak semua dimuridkan? Ini menjadi PR kita berpikir. Setidaknya kita memahami dari kelahiran Tuhan Yesus , pelayananNya selama 3,5 tahun apa yang dilakukan? Selama pelayanan, Ia menginvestasikan waktuNya ke-12 muridNya. Ia jangkau, menangkan, ubahkan , transferkan lifestyle Nya kepada mereka. Ia menginvestasikan hidupNya untuk mengubah ke-12 muridNya untuk melakukan apa yang telah diperbuat dan diajarkanNya. Win, change dan send adalah proses pemuridan.

Pemuridan

Pemuridan adalah sebuah proses membawa orang ke dalam hubungan yang dipulihkan dengan Allah, dan membina mereka menuju kedewasaan penuh di dalam Kristus melalui rencana pertumbuhan yang intensional, sehingga mereka juga mampu melipatgandakan keseluruhan proses ini kepada orang lain (Edmund Chan). Inilah yang menyebabkan Tuhan Yesus datang ke dunia. Janganlah kita menyia-nyiakan karya keselamatanNya. Janganlah kita menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja (datang , duduk di gereja, bergereja, bersekutu, berpartisipasi saja). Yang Tuhan inginkan agar kita menjadi muridNya terlebih dahulu, diubahkan hidup kita melalui proses pemuridan, lalu diutus untuk menangkan jiwa lagi. Yesus tidak main-main dengan proses ini. Saat Tuhan Yesus datang penuh dengan perjuangan yang membuat diriNya sengsara. Ia ditampar, diejek, dihina dan dicambuk hingga disalibkan. Yesus tidak main-main saat Ia datang untuk mencari kita. Semua jiwa (orang) membutuhkan Yesus. Yesus pribadi yang sangat penting dan harapan satu-satunya bagi orang berdosa. Tidak ada harapan lain di luar Yesus. Pernah tidak kita membayangkan kalau Yesus tidak pernah datang ke dunia ini? Sebelumnya tiap tahun ada tema kelahiran , kebangkitan dan kematian Tuhan Yesus di sini dan Tuhan Yesus datang. Lalu muncul tema Yesus tidak pernah datang. Ini akan membuat kita berpikir kritis.
Suatu kali seorang pendeta menjelang malam natal  tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya Tuhan Yesus tidak pernah datang ke dalam dunia sehingga sewaktu ia berkeliling kota dan datang ke mal-mal ia  tidak menemukan adanya pernak-pernik , hiasan dan lagu-lagu natal. Ia pun pulang dengan penuh kebingungan. Sesampainya di rumah, ia juga tidak menemukan suasana natal. Tiba-tiba ada seorang ibu mengetuk pintu dan memintanya mengikuti dia karena ada seorang ibu tua yang sedang sekarat. Pendeta pun pergi bersama ibu tersebut menjenguk ibu tua yang sedang terbaring sekarat. Waktu sang pendeta membuka Alkitabnya, ia tampak kebingungan. Karena dari kitab Kejadian sampai pada kitab Wahyu tidak didapatkan nama Yesus. Tidak ada peristiwa kelahiran dan kematian Tuhan Yesus. Tidak ada kata salib satu pun di Alkitab. Lalu ia menutup Alkitab dan menangis bersama ibu tua itu. Tidak ada kata penghiburan yang bisa disampaikan. Berberapa hari kemudian ibu tua itu meninggal. Ketika ia memimpin upacara penghiburan, Sang Pendeta mengatakan, “Dari debu kembali menjadi debu.” Semua handai taulan menangis karena kematiannya berarti sebuah perpisahan yang kekal. Tidak ada harapan untuk berjumpa lagi, tidak ada kekuatan, tidak ada penghiburan. Ketika Yesus tidak pernah datang ke dunia ini akan berakibat fatal. Berarti kedatanganNya sangat penting. Dia jalan satu-satuNya untuk kita. Hari ini kita bersukacita dan berpengharapan karena ada Kristus dalam diri kita. Bila Kristus tidak pernah datang bagaimana? Dia datang agar kita yang hidupnya rusak dan hancur karena dosa dipulihkan. Selama dunia kita dipulihkan dan menikmati hubungan yang indah dengan Yesus. Ketika Yesus tidak ada, maka kehidupan kita berantakan. Kalau satu hari saja saya tidak memiliki relasi yang baik dan tidak memiliki saat teduh yang baik, ada  saja 1-2 hal yang hilang, kosong, mengecewakan. Ada saja yang kurang. Bahkan yang lebih parah lagi , ketika Yesus tidak ada dalam kehidupan kita maka hancurkah hidup kita.
                John Lennon (1940-1980, seorang musisi dan salah seorang pendiri Beatles) pada tahun 1996 saat diinterview oleh majalah asal Amerika (American Magazine) mengatakan,”Kekristenan akan berakhir, dan akan menghilang. Saya yakin hal itu tidak dapat diragukan lagi. Yesus sih lumayan, tapi tujuan-tujuanNya terlalu sederhana. Hari ini kami (the Beatles) lebih terkenal dari Dia." (1966). Ternyata berapa waktu kemudian ia ditembak mati oleh fansnya sendiri. Simon de Fretes (?) berkata kalau ia mendapat 500.000 suara dari anggota partai maka tidak ada satu pun yang dapat mendepaknya. Betul ia dapat mendapat 500.000 suara, tetapi 1 hari sebelum dilantik ia sakit mendadak dan mati hari itu juga. Ada juga peristiwa Campina (?). Sekelompok anak muda naik sedan dan menjemput seorang anak gadis remaja. Sang gadis diantar mamanya ke dalam mobil, lalu mamanya berkata, “Tuhan Yesus bersamamu.” Sang gadis menjawab, “Boleh saja asal Dia duduk di bagasi karena di sini sudah penuh.” Tidak lama kemudian muncul berita terjadi kecelakaan yang parah sekali. Ternyata mobil itu mengalami tabrakan dari bagian depan tabrakan hingga hancur. Orang-orang yang berada di dalam hampir tidak bisa dikenali. Namun anehnya saat dilakukan olah TKP , polisi melihat bagasi di bagian belakang utuh tidak ada yang lecet. Dan lebih unik lagi waktu bagasi dibuka, ada kotak telur dan tidak ada telur yang retak. Sungguh ajaib.
Ketika orang-orang berdosa yang berada di luar Tuhan bukan saja menjadi musuh tetapi menentang Tuhan habis-habisan namun hidupnya hancur. Yesus sangat berbelaskasihan. Waktu berkeliling hatinya hancur dan menaruh belas kasihan akan jiwa-jiwa yang bertanggung jawab, sebagai jiwa yang hidup demikian kita telah dikasih Tuhan, dibina, hari ini kita harus bagikan kasih itu ke tetangga , teman-teman di sekolah, guru-guru , orang yang dekat sekitar kita, lingkungan kita di mana kita bertemu. Mereka perlu mendengar tentang Yesus. Walaupun banyak rintangan, jangan ragu tetapi  kobarkan terus semangat untuk melayani dan menjangkau jiwa-jiwa yang membutuhkan Yesus. Jangan pernah menyerah karena Yesus sendiri pun tidak menyerah sampai mati di atas kayu salib. Jadi kita jangan pernah menyerah menjangkau jiwa-jiwa. Tugas ini bukan hanya hamba Tuhan , majelis, orang-orang tertentu tapi menjadi tugas dari setiap orang yang telah menerima Yesus Kristus secara pribadi. Maka kita harus belajar untuk bisa membagikan kasih ini kepada orang-orang di sekeliling kita.
Caranya sederhana. Yoh 1:43-47. Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"  Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.   Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."  Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"  Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"  Di dalam kisah ini, setelah dipanggil oleh Yesus kemudian Filipus bertobat dan menjadi murid Yesus. Perjumpaan dengan Yesus, membuatnya sungguh bersuka cita. Ia menceritakan perjumpamaannya dengan Yesus ke Natanael. Lalu ia membawa Natanael untuk berjumpa Yesus. Charles Spurgeon mencatat, aku tidak percaya bahwa engkau sudah mengecap madu Injil jika engkau bisa memakan sendiri semuanya. Filipus juga mengalami hal yang sama. Ia baru merasa puas, kalau berita keselamatan telah disampaikan kepada orang lain. Itulah yang ia lakukan. Ia langsung pergi menjumpai Natanael dan membawanya berjumpa Yesus.
Bagaimana kita hari ini? Kita sudah berjumpa dengan Yesus. Apakah ini mendorong kita untuk mengabarkan Yesus? Kabarkan Injil ke orang-orang  di sekitar kita . Dari FIlipus yang diajar oleh Yesus, sesaat saja ia pergi mencari Natanael. Ia tidak mau behenti, tetapi ia mau membagikan perjumpaannya dengan Kristus kepada Natanael. Kita tidak perlu punya banyak pengetahuan   untuk memberitakan Injil atau sampai benar-benar menguasai Injil secara tuntas. Kita bisa mulai dengan cara yang sederhana seperti Filipus. Ia menceritakan Yesus dari pribadinya sendiri dan perjumpaannya dengan Yesus. Ini pengalaman pribadi dan tidak perlu mencari-cari alasan untuk melakukannya. Sampaikanlah kabar sukacita. Akhirnya Natanael berjumpa Yesus dan bertobat. Filipus berkata, “Kami telah temukan Dia. Mari dan lihatlah” Sederhana sekali.  Saat kita menjangkau jiwa banyak tantangan. Orang-orang  dunia hari ini mencari orang kaya, pintar,berhikmat untuk bisa memiliki jawaban. Tetapi dunia lebih membutuhkan anak-anak Tuhan yang melayani Tuhan yang telah mengubahkan kita .
                Setelah diubahkan, dimurdikan maka kita perlu menjangkau jiwa-jiwa. Itu yang diperlukan. Yang akan memampukan ,menolong dan membuat kita berhasil adalah Yesus sendiri. Yang memberi perintah, mengutus dan memanggil kita adalah Yesus. Kita tidak bergantung pada kemampuan kita. Yesus berkata sebagai jaminannya,”Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Kita tidak bersandar pada kemampuan dan kekuatan kita. Namun tidak bearti kita tidak memperlengkapi diri. Namun yang membuat berhasil adalah Tuhan, bukan kita. Kita hanyalah alat yang dipakai di tangan Tuhan untuk memenangkan jiwa. Kita sama sekali tidak mengandalkan diri sendiri tetapi kita tunduk pada kehendak Tuhan. Jadi tidak tidak ada alasan berkata, “Tidak pandai, bukan majelis, pendeta dll.” Yesus yang memanggil dan mengutus dan memberi jaminan. Sampai detik hari ini, hati Yesus ke jiwa-jiwa tidak pernah berubah.

Pengantar

Ev. Yusuf Go, dari GKKK Pekan Baru melayani sejak 2010, sedang cuti sabatikal di SAAT Malang. Menikah dengan 1 orang anak lahir 14 Juli 2017. Punya anak punya situasi dan waktu yang berbeda karena ia menangis di luar dugaan untuk mendapatkan ASI. Lewat kehidupan anak ini saya belajar banyak hal. Selama 1 bulan penuh, saya menikmati kehadiran istri dan anak yang baru lahir. Saya menemukan perjalanan saya di hadapan Tuhan sebagai anak, saya sebagai papa terhadap anak dimana saat lelah harus menenangkan anak. Harus mendiamkan anak dan harus bangun 2 jam sekali untuk menenangkan dia. Namun saat dia tersenyum, semua kekesalan hancur. Hal ini menjadi refleksi diri saya. Ketika saya nakal dan saat datang kepada Bapa, tidak mungkin Bapa tega  membiarkan kita.


Monday, August 21, 2017

Generasi Millenial


Pdt. Hery Kwok

2 Tim 3:1-4
1  Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2  Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3  tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4  suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Efesus 6:1-4
1  Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
2  Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
3  supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
4  Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Pendahuluan

                Telah disampaikan pada khotbah minggu lalu oleh Ev. Charlotte bahwa kita semua menyetujui dan tidak ada yang membantah bahwa keluarga itu penting. Namun pernyataan ini seringkali hanya merupakan teori saja. Karena kalau keluarga dianggap penting mengapa tidak dihidupi dan diperhatikan secara penting (serius berkesinambungan) dalam perjalanan hidup kita? Jadi pernyataan ini dianggap teori karena tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya atau hanya dilakukan separuh atau sudah tawar hati dengan keluarga. Sari firman Tuhan diberitakan saat Orang Farisi bertanya kepada Tuhan Yesus, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" (Mat 22:36)  Yang dijawab Yesus pada Matius 22:37-39 yang merupakan intisari ajaran Tuhan Yesus,” Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”  Hukum yang kedua ini adalah hukum relasi. Jadi kasihilah suami dan anak yang adalah sesama kita, jadi bukan hanya orang lain semata-mata seperti tukang bensin, tukang bubur atau kolega (teman kerja).  Yang dimaksud sesama di sini adalah pasangan hidup dan anak. Bagaimana bisa mengasihi sesama kita bila tidak ada relasi dengan Allah? Hukum ini bila diyakini dan dijalani akan berhasil dalam hubungan dengan sesama. Perkataan Allah tidak pernah berdusta. Pernyataan ini mengandung kekuatan yang hebat. Apakah sudah kita jalani? Apakah kita sudah mengasihi Dia dengan segenap hati , kekuatan serta pikiran kita? Menurut buku “Berpola Pikir Rohani”  yang dikarang oleh John Owen (1616-1683), untuk mendeteksi cara berpikir rohani tersebut mudah. Saat duduk waktu senggang setelah makan siang (istirahat siang hari), apakah kita memikirkan perkara-perkara rohani (misal : apa yang dikatakan firman Tuhan)? Di dalam masa krisis, ia menulis buku ini dengan baik karena ini merupakan perjuangan dia. Kasihilah dengan segenap hati dan pikiranmu , apakah dilakukan tidak? Apakah saya mengasihi Tuhan degan benar tidak? Kalau tidak, tidak mungkin kita mengasihi istri dan sesama. Kalau keluarga itu penting maka seharusnya didahulukan dengan  mengasihi diri sendiri dengan baik, karena bila tidak maka percuma (tidak akan bisa). Waktu fokus dengan Allah total maka prioritas kita dengan keluarga bisa. Relasi dengan keluarga bisa karena sudah fokus dengan Allah. Allah yang akan memberi hikmat untuk berelasi. Kalau engkau berikan kepada Allah 100%, maka engkau akan dimampukan mengasihi sesama 100%. Itu hukum rohani. Itu kemampuan yang diberikan Allah, bukan kita yang punya kemampuan sendiri. Maka kita menemukan keluarga yang berantakan karena tidak dimulai dan dijalani dengan fokus pada Alllah. Sebagai pribadi dan keluarga apakah fokus pada Allah dengan baik atau tidak? Hal ini mudah dilihat dari membaca Alkitab setiap hari, rajin dalam ibadah, lalu digerakkan dalam pelayanan, itu gambaran dari mengasihi Tuhan. Kalau mengasihi Tuhan tapi tidak ada buktinya, itu bohong. Kita bisa menipu orang tapi tidak bisa menipu Tuhan. Kalau tidak fokus maka kita tidak punya prioritas untuk mengasihi Tuhan dan sesama.
                Ev. Mercy Matakupan dalam khotbahnya pada minggu pertama Agustus menyampaikan bahwa lihat generasi muda di gereja.  Di kitab Keluaran, bangsa  Israel dibawa keluar dari Mesir. Lalu dihubungkan dengan kitab Hakim-Hakim di mana generasi bangsa Israel setelah Yosua. Kitab Keluaran berbicara, “Lalu bangkitlah Raja Mesir yang tidak mengenal Yusuf yang menindas bangsa Israel”. Orang Israel setelah keluar dari Ur-Kasdim, Abraham menjelajah sampai ke tanah perjanjian lalu menurunkan Ishak dan Yakub yang mempunyai 12 anak laki-laki. Waktu kelaparan, Yusuf diutus Allah. Waktu itu Allah menjaga bangsa yang sedang kelaparan dan di sanalah (Mesir) mereka tinggal sebagai orang asing. Tetapi tidak bisa tinggal serta merta. Yusuf menjabat dalam posisi yang hebat (orang kedua setelah Firaun) dan bangsa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun (4 abad lebih) yang berarti masanya sangat panjang. Musa dipilih Tuhan untuk membawa orang Israel ke luar, itu adalah generasi terakhir setelah bapak orang percaya berada di Mesir yakni  Musa adalah generasi setelah 430 tahun kemudian. Di kitab Keluaran tidak dikatakan bangsa ini lupa Tuhan artinya 4 abad lebih orang Israel masih bersama Tuhan. Tetapi setelah Yosua yang menggantikan Musa dan seangkatannya meninggal, bangkitlah generasi yang tidak mengenal Tuhan. Ini mengerikan. 4 abad lebih Israel bersama Tuhan sehingga mereka berseru kepada Tuhan sehingga Tuhan mengutus Musa. Tetapi setelah Yosua, bangsa Israel kelakuannya sama dengan orang Edom, orang Moab dan orang Filistin yang tidak mencari Tuhan. Mereka menjadi bangsa yang mengalami penderitan dan penjajahan. Firman Allah itu hebat. Ia menjadi buku yang menceritakan perbuatan Allah dalam sejarah demi sejarah dan terus sampai kiamat baru selesai.
                Selama 2 minggu menikmati khtobah-khotbah tersebut, apakah kita juga berada dalam situasi yang mengerikan seperti itu? Hari ini kita akan bicara tentang generasi milenial (Y). Generasi baby boomer lahir sebelum tahun 1960. Dilanjutkan oleh generasi X yaitu yang lahir pada tahun 1961 -1980. Lalu generasi Y (dikenal sebagai generasi milenial) yang lahir dari tahun 1981-2000.  Selanjutnya  generasi Z yang lahir 2001- 2010 dan sekarang generasi Alpha yang lahir dari tahun 2011-2025. Suatu kali ada seorang anak remaja yang sedang berpacaran dan gaya pacarannya berbeda dengan generasi sebelumnya. Orang dulu gaya pacarannya kaku. Saat merayu menggunakan gaya bahasa seperti bunga mawar atau menggambarkan keindahan pacar melalui alam semesta. Itu generasi X. Sekarang generasi Y menggunakan istilah dalam permainan “gunting, batu dan kertas” untuk mengatakan manis (sweet). Mau bilang cantik dengan menggunakan istilah “gunting, batu dan kertas”. Saya mengetahui istilah ini dari media sosial. Di zaman teknologi canggih, TV , handphone dan multimedia-nya hebat. Mereka hidup dalam media sosial yang luar biasa. Di Tiongkok, ada seorang kakek yang ribut dengan cucunya. Cucunya itu  membawa golok mengancam sang kakek, sedangkan kakeknya memakai galah. Rupanya cucunya marah karena sang kakek tidak memberinya uang untuk membeli pulsa. Sang Kakek juga marah  dan menghadapi cucunya ia memainkan galah tersebut. Sewaktu menonton video itu, saya merasa prihatin. Ini generasi (1980-2000) yang berada dalam keprihatinan. Anak-anak ini berada dalam dunia teknologi yang luar biasa.
                Ada kelebihan dan kekurangan dari generasi milenial ini. Mereka hidup di zaman di mana mereka tidak mau terlalu kaku. Sewaktu kerja, tidak seperti generasi X yang memakai dasi tetapi mereka memakai jean. Ini salah satu ciri generasi milenial yang hidup dalam zaman tekonologi yang tidak bisa mengantisaspi dan meredam teknologi dengan baik. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius pada 2 Tim 3:1-4  Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.  Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,  tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,  suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Ciri-ciri dari generasi milenial

Beberapa ciri yang negatif dari generasi milenial adalah sebagai berikut :

1.    Egosentris.

Di dalam generasi milenial , ciri yang paling kuat. Generasi ini karena teknologi dan temannya barang-barang elektronik, ego nya tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam inspirasi Roh Kudus kepada Timotius bahwa manusia akan mementingkan (mencintai) dirinya sendiri. Egoisnya luar biasa sehingga membuat mereka berani lakukan apa saja. Kalau dulu generasi X mau lakukan kejahatan masih pikir-pikir, kalau generasi milenial tidak. Ada remaja perempuan yang sewaktu pacaran, mau coba pacaran seperti zaman Perjanjian Lama dimana raja punya banyak istri. Rupanya ia naksir seorang cowo yang sudah punya istri. Kalau di zaman Perjanjian Lama boleh jadi istri keduanya. Jadi apa yang dikatakan dalam lirik lagu yang dibawakan oleh Astrid Sartiasari (Jadikan Aku yang Kedua, 2007) adalah gambaran. Jadi kalau laki itu mau, maka jadilah istri yang kedua. Namun setelah itu tidak boleh ada perempuan yang lain lagi (cukup dia saja). Ia mau apa saja yang dikehendakinya terjadi. Inilah generasi yang lebih mementingkan dirinya sendiri.

2.    Idealis, terlampau optimis bahkan terkadang tidak realistis.

Saat saya melayani sebuah persekutuan yang diadakan di sebuah perusahaan mobil,  saya bertemu dengan seorang bos saat acara ramah tamah. Ia berkata,”Anak saya yang pulang dari kuliah di luar negeri membuat saya pening. Setelah kembali , ia membantu di perusahaan dan ia pun mengeluarkan ide-idenya. Idenya itu menurut saya terkadang terlalu idealis dan tidak realistis. Coba bayangkan, dia merombak aturan-aturan yang ada. Saya berkata karyawan kita setia tapi dia membantahnya. Saya berkata kepadanya, ‘Kamu saja yang urus dan saya yang awasi. Saya ingin tahu kamu bisa tidak urus, karena bagi saya karyawan yang ada seperti keluarga dan berjuang bersama-sama dari awal namun waktu ia datang seperti jagoan, ia main pecat para karyawan lama’. Saya berkata,’Anak kamu tidak boleh begitu’. Ia berkata,”Tidak bisa menurut apa yang saya dapat dari belajar di luar negeri.’ Saya berkata ke istri, ‘Kita pensiun dini saja dan saya hanya akan mengawasi saja.Karena ini perusahaan saya juga. Kalau anak saya jatuh saya juga yang hancur’”. Anak-anaknya memang merupakan gambaran yang kita temukan sehari-hari.

3.    Generasi yang sering kali cari jalan pintas dan lari dari perjalanan hidup

Ini ciri negatif yang paling menyedihkan. Mereka tiba-tiba terjun dari lantai atas dan bunuh diri karena perkara-perkara yang tidak bisa mereka selesaikan. Cepat putus asa dan tidak berpengharapan. Mereka merasa semua jalan menjadi buntu. Maka anak muda di zaman ini senang lagu-lagu seperti “Lumpuhkan Ingatanku” yang dipopulerkan oleh Geisha. Liriknya berkata,”Jangan sembunyi. Ku mohon padamu jangan sembunyi. Sembunyi dari apa yang terjadi. Tak seharusnya hatimu kau kunci. Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia. Hapuskan memoriku tentang dia. Hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia.” Kalau engkau jauh dunia seakan berhenti maka lebih baik lumpuhkan ingatannya karena ia merasa terganggu sekali. Generasi ini rapuh dalam ketahanan mental , cepat kalah bila ada tantangan dan cepat mengambil keputusan singkat lalu kita menemukan anak muda mengakhiri hidupnya karena tidak melihat jalan keluar.

Ciri-ciri generasi milenial seperti itu dan semakin meningkat dari zaman demi zaman. Roh tiap zaman semakin nyata diungkapkan oleh Kitab Suci  tentang siapa manusia di akhir zaman. Menghadapi problema ini, sikap apa yang harus diambil?

1.    Ajarlah mereka di dalam ajaran dan nasehat Tuhan

Rasul Paulus memberi nasehat yang luar biasa. Efesus 6:1-3 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.  Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:   supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Rasul Paulus menulis sebuah hubungan antara anak dengan orang tua. Dimulai dari orang tua yang punya anak generasi milenial. Rasul Paulus mengatakan di ayat 4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Mereka hidup dalam zaman dan generasi mereka. Rasul Paulus mengatakan , “Didiklah mereka dalam ajaran dan nasehat Tuhan”. Kata “didiklah” berarti (dalam bahasa aslinya) “asuhlah” anak-anakmu dalam ajaran dan nasehat Tuhan. Kata “asuh” dalam bahasa aslinya mengandung arti seperti orang yang sedang memberi makan. Orang tua yang punya anak akan berusaha agar anaknya bisa makan. Saya ke rumah sakit kemarin. Ada seorang anak setiap kali mau difoto ia menangis. Petugas RS Hermina berkata, “Adik jangan takut difoto”. Mamanya berkata,”Iya, anak saya takut difoto” dan setelah digendong, ia berhenti nangis. Mamanya berkata lagi,”Anak itu berhenti menangis karena sudah bau tangan (alias digendong)”. Itu cara orang tua membujuk anaknya makan. Ia melakukan segala upaya agar anaknya mau makan. Ia mengajak anaknya bicara,“Mami, mau kasih makan. Mami mau kasih makan pizza!”. Ia pakai bahasa sendiri supaya anaknya mau makan (dengan berbagai kreativitas). Kalau tidak makan juga, dengan gemas baru dicekok. Intinya orang tua tidak mau anaknya lapar. Kalimat ini dipakai oleh Rasul Paulus. Ia mengambil bapak sebagai representasi orang tua,”Didiklah anakmu dalam pengajaran dan nasehat Tuhan.” Pengajaran dan nasehat Tuhan bisa ditemukan di Kitab Suci. Waktu orang Israel berjalan di padang gurun, Tuhan berkata, “Aku mendidik mereka seperti anak rajawali. Aku hempaskan mereka dari atas bukit yang tinggi, kemudian anak rajawali itu jatuh. Di sanalah saya ingin anakku mengembangkan sayapnya. Waktu anaknya tidak bisa terbang, induknya akan menopangnya di pundaknya. Supaya anak-anaknya menjadi tough (kuat) dan hebat.
Kita lebih suka ajaran dunia yang dilahirkan oleh para profesor pendidikan yang lebih dihargai dan dilihat dari  Firman. Hasilnya bukan produk anak rohani tetapi anak yang pintar di kepala tapi tidak takut Tuhan. Kita seharusnya berusaha sekuat tenaga, supaya pengajaran dan firman Tuhan sampai ke anak kita. Caranya harus kreatif. Kadang kali orang tua bisa mendongeng ke anaknya tiap malam. Keponakan saya senang mendengar dongeng sebelum tidur. Apakah saat seperti itu kita pernah mendongeng tentang firman Tuhan di Alkitab?  Misalnya dengan gaya bahasa yang hebat bercerita, “Ada seorang yang benar-benar hebat dan bisa kalahkan singa tapi orang ini akhirnya kalah dengan seorang perempuan. Namanya Simson.” Pakai kalimat yang luar biasa agar bisa menarik minatnya (misalnya : meskipun ia kuat dan hebat tapi ditaklukkan oleh yang lemah). Dalam kata asuh, orang tua memberi anak mereka makan, dan ia akan berusaha supaya mereka menelan makanannya. A Hau pergi retreat berdua dengan Gavriel. Itu salah satu cara. Kalau anak mulai bermasalah ajak mereka pergi berdua  (camping, nonton , makan dll) dan dalam perjalanan cerita tentang pengajaran firman. Masalahnya bagaimana bicara tentang firman kalau orang tua tidak hidup dalam firman? Bagaimana bicara tentang pengharapan tetapi tidak pernah berdoa? Anak tidak dapat melihatnya. Kalau kita berlutut dan berdoa, anak akan melihat bagaimana Hanna berkata, “Tuhan aku mohon seorang anak”. Mereka akan ‘kena”. Waktu kita mengasih maka hidupi firman Tuhan dulu,baru bisa memberi “makanan” pada generasi milenial tersebut. Orang tua zaman sekarang tidak melihat hal ini sebagai prioritas. Orang tua mencari duit untuk anak, tidak salah. Tetapi seringkali alasan “cari uang demi anak” menjadi kamuflase karena orang tua menikmati kemewahannya juga (agar dipandang dalam masyarakat). Tetapi kenyataannya orang tua tidak melihat anaknya  sedang menjerit karena mereka tidak mendapat asupan firman Allah dalam hidup mereka. Apakah kita mengasuh dan memberi makan dengan Firman? Untuk itu konsekuensinya, ada harga yang harus dibayar yaitu waktu dan perhatianmu. Walau bisa disiasati dengan melakukannya waktu mau tidur atau ambil waktu libur bersama. Melakukan camp bersama dengan membeli tenda kecil, kompor kecil, dandang yang kalau kotor tinggal dibuang (misalnya).
Kalau tidak beri prioritas, bagaimana bisa berhasil? Kami sudah 20 tahun menikah dan kami mau honey-moon yang kedua ke Bali. Ada harga yang harus dibayar. Kalau bicara sibuk, maka kita sibuk semua dan merasa lebih sibuk dari Tuhan. Menjadi orang tua dimulai dengan konsep “asuhlah anak-anakmu dalam ajaran dan nasehat Tuhan”. Saya tidak dan belum dipercayakan seorang anak, tetapi saya melihat banyak orang tua yang bermasalah dengan anak-anak mereka. Suatu kali saat kita dipanggil, Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban. Karena anak itu permata hati Tuhan (Maz 120). Dia akan menuntut pertanggungjawaban kita.

2.    Hormatilah ayah ibumu.

Rasul Paulus memberi nasehat tentang generasi milenial.Ayat 1 dan 2 bagus. Kata “haruslah demikian” ditulis dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa aslinya dikatakan, “Hai anak-anak hormatilah orang karena pantas.” Bila anak kita sakit demam maka perlu diberi obat karena itu yang pantas. Kalau dia tidak minum obat akan mati. Ayat ini bicara tentang hal yang kalau tidak dilakukan maka akan mati rohanimu, kepekaanmu dan etikamu terhadap orang-orang yang lebih tua atau relasi dengan yang lain. Tidak membunuh dan berzina tidak bisa dilakukan bila tidak mulai menghormati orang tua dengan pantas. Hukum kelima (hormatilah orang tuamu) dari 10 perintah Allah bisa dilakukan kalau hukum kesatu sampai keempat (kasihilah Tuhan Allahmu dan seterusnya) dilakukan. Coba pikirkan tentang nasehat Tuhan bahwa engkau pantas menghormati orang tuamu. Dari orang tua baru bisa kita hormat dan mengasihi yang lain. Zaman sekarang, di mal pakaian anak muda sangat mengganggu (seakan kurang bahan). Kalau keluar rumah dan kita tahu etika, maka kita akan memakai pakaian yang sopan, supaya tidak mati dan malu. Itu makna kata “pantas”.  Engkau akan hidup, tidak mati dan malu di dalam perjalananmu. Tapi bagaimana anak bisa menghormati orang tua, kalau kita sebagai orang tua tidak mengenal Tuhan? Mari kita perhatikan keluarga. Suami memperhatikan istri, istri memberi dorongan dan menghormati suami. Anak-anak menghormati orang tua, orang tua mengasihi anak-anak. Kalau relasi ini terjadi bagus sekali. Namun hal ini akan sulit terjadi, kalau kita tidak taat pada Firman. Kita tidak mencari perkara rohani dengan serius. Mari kita membaca, menggali dan menghidupi firman dengan baik maka kita akan menjadi generasi di mana ada Tuhan yang pimpin kita satu per satu.


Saturday, August 19, 2017

ALKITAB TIDAK KELIRU DAN TIDAK ADA KESALAHAN


Ev. Mercy Matakupan

Berbicara tentang “Alkitab Tidak Keliru dan Tidak Ada Kesalahan” berarti kita bicara tentang kemutlakan. Alkitab adalah kebenaran. Umat Kristen pasti berkata bahwa Alkitab benar, tetapi apakah sama dengan kitab-kitab  lain seperti Al Quran dan Tripitaka yang juga mengatakan mereka benar. Setiap umat agama pasti berkata bahwa kitab suci mereka pasti benar. Alkitab tidak keliru dan tidak ada kesalahan berdasarkan apa? Kapan manusia betul-betul mengakui Alkitab sebagai kebenaran? Kapan manusia mulai meragukan Alkitab sebagai kebenaran (kritik yang meragukan kebenaran Alkitab).

I.      Pendahuluan : Problematika menerima kebenaran mutlak. Kapan manusia mulai menerimanya?

a.     Sejarah meragukan kebenaran Alkitab.

-        Sains dan agama (Alkitab) : Geosentris (Ptolomeus) vs Heliosentris (Copernicus, Galileo)

Dimulai dari gereja Tuhan (Katolik) menekankan begitu mutlak dan mengatakan bahwa keselamatan tidak ada di luar gereja. Lalu Gereja Katolik menerima kebenaran bahwa bumi sebagai pusat dari tata surya (geosentris) yang dipegang berabad-abad hanya karena Yosua mengatakan matahari berhenti berputar (Yosua 10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"). Berdasarkan hal itu gereja mengambil kesimpulan bahwa bumi sebagai pusat dari tata surya. Ide ini sebenarnya dari Klaudius Ptolemaeus (100-168 AD). Gereja mengambil idenya berdasarkan teori pencocokan dengan berdasarkan Yosua 10:12. . Kepercayaan bahwa seluruh tata surya berpusat pada bumi yang dikenalkan oleh Ptolomeus ini diterima selama berabad-abad. Tetapi Nicolaus Copernicus (1473-1543) dan Galileo Galilei (1633, ahli fisika, astronom) yang menyempurnakan teleskop ilmu perbintangan merasa susah karena punya pendapat lain. Ia merasa susah sekali karena sebelumnya Copernicus dibuang gereja akibat mengeluarkan teori Heliocentris di mana matahari sebagai pusat tata surya. Galilei mengatakan bukan bumi pusat alam semesta tetapi matahari. Galileo Galilei mengalami kesulitan dan pengasingan (bahkan ada artikel yang mengatakan bahwa dirusak fisiknya dan meninggal di pengasingan. Tidak diketahui kebenaran artikel ini, karena dipercaya hal ini mitos). Dia dipaksa mengakui bahwa ia bersalah karena menghina gereja dan Tuhan karena teori heliocentrisnya merupakan teori bidat. Ia menghentakan kaki dan mengatakan, “Kamu menyuruh orang tua berbohong.” Akhirnya ia memilih diasingkan sampai tua daripada mengubah teori heliocentris menjadi geosentris. Sejarah mulai mencatat dan menghina kekristenan. Teori yang didukung kekristenan salah. Jadi yang benar bukan Ptolomeus tetapi Galileo Galilei.  Saat itu gereja bersalah menghukum orang yang tidak bersalah. Kalau bertemu orang dengan orang yang berkata, “Pokoknya menurut saya begini..” sulit untuk melakukan diskusi. Karena kalau tidak sesuai dengan pendapat dia maka akhirnya akan bertengkar.  Gereja ada masanya berkata “pokoknya” hingga rela mengasingkan orang dan cenderung membunuh orang demi mempertahankan teorinya yang salah. Sejak saat itu Alkitab makin dihina orang. Mengapa ada kritik teks dan kesalahan teks Alkitab? Mengapa ada orang yang membaca 66 kitab lalu mencari-cari kesalahannya  dan menulisnya dalam buku yang tebal (Hard Sayings of the Bible oleh F. F. Bruce, Manfred T. Brauch, Peter Davids, and Walter Kaiser Jr., Encyclopedia of Bible difficulties oleh Gleason Leonard Archer). Ada yang mengatakan ada 1.500 kesalahan di dalam Alkitab. Kesalahan dicari seperti mencari kutu. Semua cari salahnya, di sini ditulis “ke” di sana ditulis “dan” dan sebaliknya. Kenapa di sana masuk tetapi kalau di sini keluar. Mengapa Daud perang menang perang dengan 14.000 orang sedang di bagian lain hanya 4.000 orang. Catatan Alkitab di Tawarikh dan 1 Samuel tidak konsisten? Kenapa waktu Yesus bangkit ada yang bilang 2 malaikat , ada juga yang mengatakan 1 malaikat? Mana yang benar? Senang benar menemukan kesulitan dan kontradiksi dalam Bible. Bukunya tebal-tebal. Ada orang yang berhasil meneliti Alkitab dan menemukan seluruh kontradiksi dalam Alkitab.
.
b.   Moralitas  yang merosot

Manusia Berdosa tidak tertarik pada kebenaran Para pemimpin agama menipu, memanipulasi jemaat!! Berbohong hal biasa di panggung politik! Orang-orang yang paling aku percaya seringkali membohongiku melebihi orang lain –  masih adakah yang bisa dipercaya?

Kalau bicara Alkitab tidak mungkin salah dan kebenaran mutlak sulit sekali saat ini. Apakah masih perlu membicarakan tentang kebenaran? Ada yang berkata, sudah tidak perlu bicara tentang kebenaran, karena kalau bicara bisa berantem. Orang menjadi apatis. Untuk apa bicara kebenaran. Karena ada pemimpin agama besar yang melakukan hal yang tidak benar. Iblis melakukan investasi terbesar bukan di luar tetapi  di dalam gereja. Gereja dibiarkan bertumbuh besar. Pekerjaan Tuhan nyata dalam hidup gereja ini. Tetapi ternyata kemudian, baru diketahui kebohongan itu dan ribuan jemaat tawar hati dan menghina kebenaran. Ah omong kosong, orang yang omong kebenaran, hidupnya tidak benar. Itu iblis investasi besar-besaran di dalam gereja. Di Semarang ada hamba Tuhan yang bisa membangkitkan orang mati lalu membuat channel TV (coffee break). Suatu kali ia tidak bisa membangkitkan orang mati lalu ia berkata ibu yang kurang beriman (suaminya yang meninggal). Lalu istri dan anak berebut harta. Baru diketahui penggelapan uang. Gereja yang awalnya kapasitas 7.000 orang menjadi 9.000 orang (ada yang duduk di tangga) langsung ambruk semua, jemaatnya pada lari. Omong kosong deh pemimpin seperti itu. Sehingga ada yang mengatakan,”Kalau bicara Alkitab tidak bisa salah , keliru, satu-satunya kebenaran, itu hanya teori. Itu hanya bagus di tatanan mahasiswa teologi.” Mereka melihat pemimpin agama hidupnya bobrok. Juga pemimpin politik Kristen memainkan kebohongan menjadi hal yang biasa. Sehingga orang tidak tertarik dengan kebenaran. Orang lebih cinta kedamaian daripada kebenaran. Yang penting damai dan tidak menyakiti hati orang lain. Tidak usah bicara kebenaran karena kebenaran membuat pertikaian. Kita lebih cinta goodness (baik) daripada kebenaran (truth). Orang yang baik bantu gereja dan juga suka bantu agama lain, tetapi berbisnis dengan benar tidak? Benar dan baik mana yang lebih tinggi kualitasnya? Mana tuntutannya lebih tinggi? Benar! Banyak orang ingin mati untuk orang baik tapi tidak ada orang yang mau mati untuk orang benar. Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.  Tuhan memberikan standar antara baik dan benar yaitu jika hidup keagamaanmu tidak lebih baik dari orang Farisi, tidak akan lolos. Padahal kebaikan orang Farisi luar biasa. Mereka melakukan segala tuntutan hukum Taurat, bahkan kalau perlu ditambahkan. Mereka menyiksa dirinya supaya kelihatan semakin baik dan Yesus mengatakan,”Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar (emet, lurus, tidak berkelok sedikitpun, tuntutannya bukan baik) kamu tidak akan bisa melihat kerajan sorga!” Di tengah dunia yang apatis, orang yang memakai jubah keagamaan bisa memanipulasi kebenaran. Kebenaran masih ada tidak? Kebenaran masih bisa dipercaya?

c.     Ada banyak kebenaran, Tidak ada kebenaran mutlak

Apakah kebenaran masih ada di zaman ini? Ada kebenaran yang kualitasnya  menurun. Kebenaran ada, tetapi tidak ada kebenaran yang mutlak. Tidak dikatakan, Alkitab benar. Itu tidak salah. Tetapi jangan katakan Alkitab satu-satunya kebenaran. Ada mitos kuno berkata, “Ada banyak jalan yang menuju Roma.” Mana boleh orang Kristen berkata Alkitab satu-satunya kebenaran dan Yesus satu-satunya jalan? Kita bilang Al Quran juga kebenaran. Keduanya bilang benar, sehingga terjadi kontradiksi. Di sini bilang Isa, di sana bilang Tuhan Juruselamat. Di sini bilang manusia, di sana bilang Allah dan manusia. Mana yang benar?  Jadi dikatakan tidak ada kebenaran yang mutlak. Semua ada kebenaran sendiri-sendiri dan tidak nyambung.
Apakah ada kebenaran yang pluralisme? Semua agama itu benar, toh mengajarkan kebaikan.Apakah kita bisa menerimanya? Alkitab dan kitab suci agama lainnya benar? Toh semuanya mengajarkan kebenaran? Tidak! Tidak semuanya benar. Kebenaran itu hanya satu (esa), tidak mungkin ada di tempat lainnya. Tidak mungkin ada kebenaran yang berkontradiksi. Dikatakan A benar tetapi kontradiksi dengan B padahal  masing-masing mengklaim benar. Misal : Alkitab dan Al Quran. Al Quran mengatakan Yesus hanyalah anak Maria. Alkitab : selain anak Maria, Dia juga adalah Anak Allah dan Anak Manusia. Jadi tidak mungkin kedua-duanya benar. Tidak mungkin sama-sama benar tetapi tidak sambung. Sekarang di sini bilang Ia mati sedang yang lain bilang hidup. Kemungkinannya : A benar B salah atau A salah B benar atau kedua-duanya salah. Tetapi tidak mungkin keduanya benar. Itu merusak logika, itu pembodohan. Kalau bicara tentang kebenaran, kita harus sampai sisi bahwa mungkin salah satu yang benar atau keduanya salah. Pasti ada kebenaran yang mutlak, tidak mungkin keduanya benar dan berkontradiksi. Kalau ada itu bohong, penipuan. Itu hanya untuk membuat damai tanpa kebenaran. Punyamu yang benar, semua agama yang benar. Kalau begitu, kamu yang salah. Tetapi tidak mau dikatakan begitu. Waktu katakan tidak ada kebenaran yang mutlak, ini adalah teori yang mutlak juga. Dia juga mendesak logika pikiran dia benar. Walau mau tutup dengan apapun (kecewa dan ketidakpedulian), dalam hati  ada tuntutan bahwa yang benar itu ada. Kebenaran tidak mungkin ditutupi. Ada satu yang paling benar.  

Kebenaran sejati

Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan? Mungkinkah ada beberapa kesalahan dan kontradiksi dalam catatan Alkitab ? Apakah ada bukti bahwa Alkitab  benar-benar Firman Tuhan dan kebenaran? 

Alkitab tidak akan keliru atau ada kesalahan , Alkitab adalah kebenaran sejati . Prinsipnya :

1.     Kebenaran yang menyatakan (memproklamasikan) diri.

Ada 3 agama wahyu Allah di dunia yaitu Kristen, Islam dan Yahudi (agama yang berasal dari wahyu Allah) . Alkitab tidak mungkin keliru karena ia kebenaran yang hidup. Kebenaran yang hidup berkuasa atas yang mati. Di Alkitab ada musuh Tuhan haus kebenaran, ia tidak mencari mujizat, mendapat bonus bicara panjang lebar dengan Yesus. Dia tidak tertarik dengan yang lain.  Apa itu kebenaran? Yesus raja orang Yahudi, nabi , orang biasa, dia kumpulkan banyak data. Pilatus paling banyak diskusi dengan Yesus. Sambil bertanya apa itu kebenaran? Yoh 18:38a Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?",39b Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" Ini cara pencatatan Rasul Yohanes yang ironis, menyedihkan. Pilatus bertanya,”Apakah kebenaran itu?” Yesus belum berkata apa-apa lalu ia keluar mendapatkan orang Yahudi. Pilatus bertanya, apa kebenaran itu? Yesus belum jawab apa-apa. Lalu ia cari masukan ke orang banyak. Padahal Yesus adalah sumber kebenaran. Sambil mencari kebenaran tapi ia membelakangi sumber kebenaran. Demo-crazy. Sungguh ironis. Dia tidak mendapat konsep kebenaran. Sambil mencari kebenaran sambil balik ke belakang. Ini benar-benar Farisi sekali (Banyak orang Kristen berkata,”Saya mencari kebenaran tapi tidak tunduk kepada kebenaran”.Ini mirip Pilatus.  Orang Kristen berkata saya pencari kebenaran, ikut PA, saya cinta belajar (sayangnya ada yang tidak mau tunduk pada kebenaran yang dicarinya). Saya suka cari kebenaran tapi harus juga rela ditaklukkan oleh kebenaran. Jangan mencari kebenaran dan berpaling ke orang banyak. Saat mencari kebenaran dan sudah dapat jawaban yang tidak enak, tidak sesuai dengan dirinya lalu berpaling sehingga Pilatus tidak mendapat kebenaran. Kebenaran itu harus menyatakan diri!

2.     Kebenaran yang hidup.

Kebenaran tidak mati. Aku berkenan menyerahkan nyawaku dan berkuasa mengambilnya kembali. Hanya Yesus yang berkata,”Akulah jalan , kebenaran dan hidup.” Ini otoritas tertinggi. Semua orang berkata,”Aku tunjukkan kebenara” tetapi hanya Yesus yang mengatakan hal ini. Kebenaran itu harus hidup. Semua tokoh agama mati dan tidak hidup. Lazarus pernah hidup kembali tapi kemudian mati kembali.

3.     Kebenaran yang tidak akan berkontradiksi dan menjelaskan dirinya sendiri.

Kebenaran mutlak tidak mungkin berkontradiksi. Kenapa di sini bilang A lalu di sana bilang C? Kebenaran mutlak harus menyingkapan dan membuktikan diri sendiri. Waktu dikatakan Alkitab tidak mungkin keliru, harus memberikan bukti. Saya tidak tertarik memberikan bukti dari sains. Saya hanya ingin Alkitab mengatakan bahwa ia benar dari dirinya sendiri. Apakah masuk akal kalau Alkitab berkata saya benar dari dirinya sendiri? Boleh tidak  kebenaran menyaksikan bahwa ia benar dari kesaksian dirinya sendiri. Mana bisa kalau pergi ke pengadilan dan membutuhkan saksi.  Kalau kita dituduh bersalah, harusnya saksi di luar orang itu sendiri. Maka dipilih, saksi di luar keluarga, dicari yang tidak ada hubungannya. Ada bukti Alkitab tidak mungkin salah dan keliru dari Alkitab dari dirinya sendiri. Kenapa putar-putar begitu? Memang tidak ada bukti yang lain? Boleh tidak kebenaran menyatakan dirinya sendiri benar. Ia punya proteksi sendiri. Ia harus punya hal ini. Kalau tidak kita bisa ragu. Kebenaran sejati bisa menyatakan diri benar dari diri sendiri. Jadi boleh. Setiap ayat bisa menyatakan diri benar. Bentuknya saling melengkapi. Kalau kurang mengerti ayat yang satu cari ayat yang lain sehingga baru mengerti. Alkitab menjelaskan diri benar. Kalau mau tahu uang itu asli atau palsu. Pembuktiannya : harus tahu ciri-ciri uang asli dan palsu. Metodenya untuk mencari tahu : pakai uang itu sendiri yaitu dengan cara dilihat, diterawang, diraba, dielus. Uang itu membuktikan diri benar.  Allah itu an sich punya kuasa tertinggi diketahui dari dirinya sendiri. Lihat uang itu sendiri apakah uang itu palsu atau tidak. Jadi boleh kebenaran membuktikan dirinya benar? Harus! Semua bukti sains membuktikan Alkitab. Tetapi bagi saya itu adalah bukti sekunder. Dulu saya senang membaca artikel, ditemukannya bahtera Nuh. Sebelumnya orang meragukan, bumi banjir dan seluruh muka bumi ditutupi. Banjirnya terjadi  di Mesopotamia saja atau sedunia? Ada yang bilang tidak mungkin ada seperti itu. Mana mungkin ada bahtera sebesar itu. Di mana buktinya? Ada juga mengatakan ditemukan bahtera Nuh. Ditemukan penemuan-penemuan sains. Berarti cerita Alkitab benar. Banyak penemuan membuktikan. Ada tengkorak Goliat yang melawan Daud. Waktu lihat bukti itu saya bingung, bukannya Goliat kepalanya ditebas Daud. Mengapa buktinya sekarang kepalanya menempel? Setelah lulus kuliah, ada pembuktian, ternyata itu bukan punya Nuh tetapi kepunyaan pirates, bajak laut (ada namanya). Semua bukti dari sains luar bersifat sekunder. Kita bisa menerima bukti dari sains atau tidak. Firman itu tidak perlu pembuktian dari luar. Sekarang ada pembuktian dari Alkitab. Kalau pakai bukti-bukti lain, bisa jadi 15 tahun kemudian ditemukan bukti-bukti lain sehingga tidak habis-habisnya perdebatan. Karena itu kita meletakannya di dalam pembuktian Alkitab. Yoh 5:31-36 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

4.    Kebenaran yang universal

Yesus katakan ke orang yang meragukan dirinya dan berkata bahwa mereka tahu Yesus adalah anak dari Maria dan Yusuf serta mengenal saudara-saudara Yesus (mereka katakan,”Mana boleh Dia katakan diriNya Allah).Yesus katakan, “Aku punya kesaksian yang lebih besar bahkan dari Yohanes.” Zaman itu Yohanes Pembaptis sangat terkenal. Yohanes tidak pernah melakukan mujizat dan saat khotbah ia marah-marah. Tetapi Yesus tidak mau kesaksian manusia. Ia mau kesaksian dari Allah sendiri. Alkitab sebagai wahyu Allah, Firman Tuhan, mengatakan diri benar tidak tergantung dari pembuktian dari luar Alkitab. Yang utama dari pembuktian diri sendiri adalah bahwa Alkitab benar. Banyak kontradiksi yang dicari oleh orang-orang liberal (1.500 kontradiksi dalam Alkitab). Saat kebangkitan Kristus , ada yang mencatat ada 2 malaikat (Lukas 24:4) dan ada juga yang mencatat 1 malaikat (Mat 28:2). Yang di sana bilang Yesus masuk ke Galilea tapi yang di sini bilang Yesus keluar dari Galilea.  Mana yang benar? Maka ada kesulitan sehingga dikatakan : Di dalam Alkitab ada pembenaran doktrin bahwa Alkitab tidak mungkin salah. Di Alkitab ada infallible tetapi tidak mau terima inerransi. Kebanyakan orang mau pegang infallible tetapi tidak mau inerransi. Infallible adalah bahwa Alkitab memiliki otoritas yang absolut dan tidak bercacat, tidak akan gagal dalam setiap penghakiman dan pernyataannya,  dan setiap pengajarannya tidak dapat digugat bersalah, tidak menyesatkan dan tidak dapat dikontradiksikan serta disangkal kebenarannya. Benar tidak? Setuju dan bagus sekali, semua tidak mungkin digugat bersalah dalam pengajarannya.  Di samping itu ada inerransi, ada kemiripan. Orang harus menerima keduanya Mutlak tidak bersalah dalam catatan aslinya! Infallible Alkitab tidak mungkin bersalah , tidak bercacat dan mutlak dalam hal penghakiman dan pengajarannya. Sedangkan inerransi naskah aslinya tidak mungkin salah. Firman Tuhan yang bicara tidak mungkin error (salah). Di dalam semua catatan tidak mungkin salah. Kebanyakan orang cari aman , hanya menganut infallible tetapi tidak inerransi. Karena waktu gali Alkitab seakan ditemukan ada yang tidak cocok dan tidak menemukan jawabannya. Yesus juga melihat catatan di Perjanjian Lama seperti kisah tentang Yunus yang berada 3 hari di dalam perut ikan. Padahal ada yang berkata bahwa itu hanya cerita saja (bohong-bohongan saja). Tapi nyatanya banyak data dari Perjanjian Lama dikutip oleh Tuhan Yesus dan Rasul Paulus.

5.     Kebenaran yang menyatakan kemutlakan.

Apakah Alkitab hanya otoritatif untuk iman dan perbuatan saja? Adakah kemungkinan salah pada isu-isu lain seperti ilmu pengetahuan dan sejarah?  Beberapa akan mengklaim bahwa Alkitab sempurna/Infallible (berarti "dalam iman dan praktek") namun ragu-ragu untuk menggunakan kata "tidak mungkin salah." Bagaimana kita memutuskan bagian mana yang "iman dan perbuatan."

Inerransi Alkitab berarti Alkitab adalah firman yang diwahyukan oleh Allah sendiri dan diilhamkan Roh Kudus kepada para penulisnya sehingga naskah aslinya memiliki kualitas yang bebas dari kesalahan, bukan hanya dalam hal yang berkaitan dengan moral dan kerohanian tetapi juga termasuk hal yang berkaitan dengan sejarah, geografi, dan ilmu pengetahuan.

Waktu Allah mewahyukan ke manusia tidak mungkin salah. Masa ada kereta perang Daud yang salah hitung? Mungkin tidak salah. Di dalam catatan gengsi mugkin itu yang benar Ada juga infalibel dan inerransi diterima. Banyak yang hanya mengikuti yang infallible yang tidak ada. Tuhan menyatakan diri. Waktu ajarkan penghakiman, mereka seperti Nuh, kawin dan mekin , tidak tahu harinya kapan mati. Ada yang bilang itu bohongan. Ada yang berkata, Yunus dimakan ikan besar, anaknya menjawab, nanti kalau kamu pergi ke neraka nanti kamu tanya ya. Nanti aku kasih tahu kamu. Tidak terima infallible yang dikutup tentang kelahiran Tuhan Yesus, jadi dasar pencatatannya. Bisa jadi benar atau tidak. Siapa yang tentukan kebenaran? Saya. Bukan Akitab maka kita tidak menerima itu.

II.    Alkitab menyatakan dirinya Firman Allah dan Kebenaran.

Buku-buku klasik rohani yang baik mengatakan Alkitab tidak mungkin keliru dari kesaksian Alkitab sendiri. karena Nielsen AC mengatakan, “Kita bisa menemukan ada 3.500 kata di Perjanjian Lama yang mengatakan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan. 3.500 kali Allah berkata, “Inilah firman Tuhan!”, “Inilah firmanKu”, “demikianlah Allah berbakata” dll. Contoh : “Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.” (Mazmur 119:160) ;  “…Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus (=emet, lurus, tidak ada cacat sedikit pun).” (Yesaya 45:19);   “Firman-Mu adalah Kebenaran “ (Yohanes 17:17).  

III.  Kesatuan tema dalam Alkitab.

a.     66 kitab yang berbeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa.
b.     Kurun waktu sekitar 1.500 tahun
c.     40 orang penulis yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda (raja, nelayan, pemungut cukai, gembala dsb).
d.     Situasi yang berbeda (padang gurun, penjara, istana kerajaan).
Alkitab tetap merupakan satu kesatuan tema, dari depan sampai akhir , tanpa ada kontradiksi.

Alkitab terdiri dari 66 kitab , ditulis dalam kurun waktu 1.500 tahun oleh 40 orang penulis yang tidak pernah bertemu dan diskusi. Berasal dari 3 benua yang berbeda, 3 bahasa yang berbeda (Aram, Yunani dan Ibrani). Ayub, Yusuf dan Yesaya semua bicara tentang Yesus dan mereka tidak pernah bertemu. Surat Petrus paling jelek tapi  Tuhan pakai nelayan untuk menulis surat 1 Petrus dan 2 Petrus. Surat yang paling  bagus tata bahasa dan sistematisnya ditulis oleh Paulus. Ia menulis suratnya dalam salam pembukaan lalu  inti permasalah , kesulitan , jalan keluarnya,  kesimpulannya lalu salam penutup. Orang pada zaman sekarang membuat tesis dengan menggunakan pola yang digunakan oleh Rasul Paulus. Ia paparkan salam pembuka (pendahuluan), problematika, jalan keluar, kesimpulan. Sangat teratur. Sedangkan Daud seperti raja emosi sedikit-sedikit “Hai Jiwaku, Kemanakah Engkau?”, “Engkaulah matahariku”. Itu Daud banget. Sedangkan Paulus, kepada jemaat di Galatia menulis betapa bodohnya kamu. Kasar sekali. 3 kali ia mengirim surat bernada marah-marah. Penulis Alkitab menulisnya dari dalam penjara, di padang gurun, istana. Walaupun tidak bersama-sama tetapi intinya sama dan tidak berkontradiksi. Kalau kita semua diminta membuat definisi cinta maka beda-beda. Ada yang berkata, “Di mana kantongmu berada di situ hatimu berada.”, “Air mata untuk membayar cinta”. Walaupun sama-sama satu gereja, satu bahasa, satu abad, tetapi definisinya tidak bisa nyambung dan berbeda-beda. Sedangkan intisari Alkitab sama yaitu tentang Kristus.

IV.  Isi dan berita di dalam Alkitab yang memberikan penjelasan tentang :

a.        Asal mula alam semesta dan akhir segala sesuatu
b.       Siapakah Allah dan siapakah Manusia
c.        Kejujuran tentang kondisi dosa dan hukuman
d.       Nubuat-nubuat mendetail yang dicatat dalam Alkitab.

Isi dan berita Alkitab tidak bisa ditemukan di kitab suci lainnya. Bagaimana asal bumi, bagaimana jatuh dalam dosa (catatan detil kronologis), kebenaran mutlak tentang siapa Allah,  kejujuran kondisi manusia dll hanya ada di Alkitab. Alkitab begitu beresiko tidak disukai manusia untuk menyampaikan kebenaran. Semua kitab lainnya hanya jalan tengah. Sedangkan di Alkitab dikatakan , seluruh kebaikan manusia seperti kain kotor, seluruh kebajikanmu seperti sampah. Tidak ditemukan kebenaran yang strict seperti ini di luar Alkitab.

Semua nubuat (prophecies) di Alkitab telah digenapi, hanya ada satu yang belum digenapi yaitu  Tuhan Yesus akan datang kedua kalinya (maranata). Kalau ada nubuatan di luar itu adalah omong kosong (loe yang buat).  Lee Strobel (1952) yang menulis tentang pembelaan Alkitab berkata dalam bukunya The Verdict of History,”Kita bisa menemukan 300 poin di dalam Alkitab. Semua nubuatan menunjuk dan fokus pada satu orang yaitu Kristus yang ditulis secara detil. Lahir di mana, di kota mana, siapa nama ibunya, lahir di kandang , lari ke Mesir, dikhianati sahabat, cara Dia mati di antara penjahat dan pada hari keberapa dia bangkit.” Ada 300 klue (petunjuk) yang diambil dari Perjanjian Lama dan semuanya fokus pada Kristus. Islam menuduh bahwa itu kan karena orang Kristen cocok-cocokan (dipas-paskan) saja dan 300 klue belum tentu benar. Banyak serangan terhadap Alkitab dan mengatakan itu pembuktian yang salah. Kita tidak butuh 300 tetapi 3 klue supaya sebuah surat itu bisa sampai ke tangan saya (Mercy). Hanya butuh 3 klue agar surat tersebut sampai yaitu nama jelas, alamat jelas dan kode pos. Sekarang pernikahan sejenis sudah dilegalisasi oleh lebih dari 20 negara (yang terakahir Jerman dan Taiwan pada Mei 2017). Suatu kali anak saya berkata,”Mami kalau aku besar dan undang pernikahan ke sesama jenis dilegalisir, nanti saya dituntut dong kalau mau datang ke pernikahan sejenis?”. Ini tuntutan karena pelecehan. Kristus punya 300 data (nubuatan) dan hari ini saya hanya berikan 12 contohnya seperti lahir di kota Betlehem, lahir dari perawan, berasal dari garis keturunan Daud, menghadapi ancaman pembunuhan dari Herodes, dikhianati oleh seorang teman, dijual seharga 30 keping perak, ditikam, pakaianNya diundi, tak ada tulangNya dipatahkan, waktu mati Dia berada di antara penjahat-penjahat, tahun, tanggal (dalam kalender Yahudi) dan jam kematianNya, dibangkitkan tiga hari kemudian. Semuanya dicatat rinci.  Jadi kesimpulannya tidak mungkin salah orang karena 300 klue terlalu spesifik.

No. Urut           Tertulis di Perjanjian Lama                 Nubuatan Perjanjian Lama       Digenapi dalam  Perjanjian Baru
   1.                   Lahir di kota Betlehem                                        Mikha 5:2                              Matius 2:1
   2.                   Lahir dari perawan                                              Yesaya 7:14                           Matius 1:18-23
   3.                   Berasal dari garis keturunan Daud                    Yeremia 23:5                        Wahyu 22:16
   4.                   Menghadapi ancaman
pembunuhan dari Herodes                Yeremia 31:15                      Matius 2:16-18
   5.                   Dikhianati oleh seorang teman                          Mazmur 41:10                      Yohanes 13:18, 19, 26
   6.                   Dijual seharga 30 keping perak                         Zakharia 11:12                     Matius 26:14-16
   7.                   Ditikam                                                                   Zakharia 12:10                     Yohanes 19:16-18, 37
   8.                   Pakaian-Nya diundi                                              Mazmur 22:19                      Matius 27:35
   9.                   Tak ada tulang-Nya yang dipatahkan Mazmur 34:21
Keluaran 12:46                    Yohanes 19:31-36
  10.                  Waktu mati, Dia berada di antara
penjahat-penjahat                               Yesaya 53:9                           Matius 27:38
  11.                  Tahun, tanggal (dalam kalender Yahudi),
dan jam kematian-Nya                         Daniel 9:26, 27
Keluaran 12:6                       Matius 27:45-50
   12.                 Dibangkitkan tiga hari kemudian                       Hosea 6:2                              Kisah 10:38-40

Contoh catatan Nubuat dalam Alkitab
Empat kerajaan dunia muncul: Babel, Medo-Persia, Yunani, dan Roma. (Daniel pasal 2, 7, 8)
Koresh akan menjadi pemimpin pasukan yang mengalahkan Babel. (Yesaya 45:1-3)
Setelah kehancuran Babel, negara itu tidak akan dihuni manusia lagi. (Yesaya 13:19, 20; Yeremia 51:37).
Mesir tidak akan menjadi negara besar lagi di antara negara-negara dunia. (Yehezkiel 29:14, 15; 30:12, 13)
Timbul bencana-bencana alam yang besar dan munculnya rasa takut di hati manusia dalam menghadapi hari kiamat. (Lukas 21:25, 26)
Kemerosotan moral dan penurunan kerohanian di zaman akhir (2 Timotius 3:1-5)

V.    Otoritas dan kuasa yang mengubahkan hidup.

Alkitab satu-satunya kebenaran yang mempunyai otoritas untu mengubah hati manusia yang berdosa. Ada orang Amerika yang terdampar di benua Afrika yang masih menganut kanibalisme. Ia melihat penduduk asli di sana sedang membaca Alkitab dan ia pun berkata,”Hari ini kamu masih membaca Alkitab? Dasar Afrika!”. Dijawab oleh penduduk tersebut, “Kamu tahu tidak, kalau bukan karena Alkitab saya sudah makan kamu.” John Newton pengarang lagu Amazing Grace diubah hatinya. Memang benar iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan.

Sikap Kita menghadapi kesulitan dalam Alkitab

Benar, ada bagian-bagian yang sulit. Betul, ada ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan satu dengan yang lainnya.  Mari kita dengan rendah hati belajar dan terbuka mentaklukkan diri. Yang menyedihkan, kebanyakan orang yang menyerang Alkitab itu tidak betul-betul tertarik dengan jawaban, mereka hanya ingin menyerang. Tuhan telah memberikan pernyataan-pernyataan yang harus diterima secara utuh dimana hal ini memperlihatkan kemampuan Tuhan untuk menjaga ketepatan isi Alkitab selama berabad-abad.

DISKUSI

Pertanyaan untuk bahan diskusi tentang Alkitab sebagai kebenaran.

1.     Pencatatan penciptaan dalam Kejadian 1 dan Kejadian 2 tampak berbeda. Misalnya dalam Kejadian 1 binatang liar dan burung diciptakan sebelum penciptaan manusia sedangkan dalam Kejadian 2:1 diciptakan setelah penciptaan manusia. Jelaskan!!
Penjelasan
Ayat 19 : binatang hutan dan burung tidak diciptakan dari Firman tapi dari debu tanah. Pasal 1 Allah berfirman. Pasal 2 YHWH. Waktu ciptakan alam semesta, orang Islam harus tunduk. Kejadian 2 tidak pakai Elohim tapi Tuhan Allah yang mengikat perjanjian. Pasal 2 God make covenent. Pasal 2 bicara spesifik manusia. Allah menciptakan binatang dari debu dan tanah. Pasal 2 bicara tentang manusia. Sama-sama debu tanah untuk ciptakan manusia dan binatang. Untuk buat vaksin yang dibedah adalah orang utan. Tapi manusia paling dekat dengan babi. Pasal 2 spesifik tentang manusia, lalu hubungan Allah dengan manusia.

2.     Berapakah jumlah sebenarnya keturunan Yakub seluruhnya yang tiba di Mesir? Manakah yang benar?
a.        66 jiwa (Kejadian 46:2)
b.       70 jiwa ((Keluaran 1:5)
c.        75 jiwa (Kisah Para Rasul 7:1-14)

Penjelasan : perbedaan karena dilihat dari sudut pandang penulis.
a.        66 jiwa (Kejadian 46:2) tidak termasuk Yusuf, istrinya dan kedua anaknya (Manasye dan Efraim)
b.       70 jiwa ((Keluaran 1:5) sudah masuk keluarga Yusuf yang sudah berada di Mesir
c.        75 jiwa (Kisah Para Rasul 7:1-14) . Stefanus waktu khotbah sudah memasukkan seluruh keturunan Manasye.

3.     Daud memerangi Israel atas hasutan Tuhan atau atas bujukan ilbis? Bagaimana menjelaskan bagian ini!!
a.        Tuhan murka lalu menghasut Daud (II Samuel 24:1)
b.       Setan bangkit lalu membujuk Daud (1 Tawarikh 21:1)
Penjelasan :
Kitab Tawarikh ditulis setelah pembuangan dan penulisnya sangat membela keturunan Daud sehingga tidak menuliskan kejelekkan keturunan Daud. Bagi dia, Daud sangat sempurna. Kalau tulisan lain, dikatakan Tuhan menghasut.
Tetapi jawabannya yang benar adalah kedua-duanya (baik Tuhan maupun Setan). Iblis minta izin ke Tuhan. Seperti waktu Ayub dicobai juga oleh Tuhan dan Iblis karena iblis minta ijin dari Tuhan. Jadi saling melengkapi. Semua dalam rencana Tuhan (diijinkan Tuhan).
Ini terjadi saat Daud tua. Daud salah sehingga orang Israel yang hancur. Ada momen dia salah rakyat yang dihukum ini. Tetapi melalui pertobatannya akhirnya Daud diubahkan. Tuhan luar biasa.

4.     Apakah Tuhan bisa Menyesal? Bagaimana memahami bagian ini berkaitan dengan sifat Allah yang berdaulat dan tidak berubah?
a.        1 Sam 15:29. Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.
b.       Kej 6:6 . Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya.
Penjelasan :
Bahasa yang dipakai Nasahem sorrowful (berduka). Sangat berduka. Dua kata yang dijadikan 1. Allah sangat berduka.

5.     Jika diteliti ada beberapa Nubuat Tuhan tidak terjadi (misalnya Yeremia 36:30).
Dalam kitab Yeremia 36:30 Tuhan berfirman bahwa keturunan Yoyakim tidak ada yang naik tahta kerajaan Daud. Ternyata Nubuat ini meleset. Diceritakan dalam kitab II Raja-raja 24:6 bahwa sepeninggal Yoyakim, yang naik tahta menggantikannya adalah Yoyakin, anaknya. Bagaimana menyikapi hal ini?
Penjelasannya :
Tetap duduk di tahta tapi tidak selamanya. Jadi keturunannya tidak akan tetap duduk di atas tahta. Yang duduk di tahta selamanya hanya Daud. Jadi Yoyakim tidak bisa duduk selamanya. Jadi problemnya adalah  terjemahannya. Untuk lebih memahami Alkitab, sedikitnya pakai 3 versi Alkitab baru baca bahasa aslinya.

6.     Pencatatan silsilah Yesus yang kontradiksi. Manakah catatan silsilah yang benar?
a.     Silsilah Matius yang menyatakan bahwa Yusuf adalah anak Yakub (Mat 1:16)
b.     Silsilah Lukas yang menyatakan bahwa Yusuf adalah anak Eli (Lukas 3:23)
Penjelasannya :
Matius audience-nya adalah orang Yahudi sehingga tulisannya jewish sehingga ia menulis Yesus dari sisi Yusuf. Sedangkan Lukas untuk gentile (orang kafir). Jadi ia menulis seperti dokter. Akan mempengaruhi sebagai seorang dokter. Ia lihat dari sisi Maria. Jadi Eli adalah papanya Maria. Orang yang tidak punya anak laki-laki maka yang dimasukkan nya adalah menantu laki-laki. Jadi Eli memasukkan Yusuf dalam keturunan. Ia bukan Yahudi. Matius tidak akan melakukan itu (karena gentile).

Bible menjelaskan dirinya sendiri. Hanya butuh waktu untuk meneliti. Ada gaya bahasa penulisan (gap penulisan). Indonesia paling buruk dalam menerterjemahkan Alkitab. Tuhan memilih 2 bahasa untuk menjelaskannya. Yunani ada beberapa kata untuk kasih. Terjemahan dalam bahasa Indonesia bisa terbatas jadi bisa kurang tepat. Pdt. Stephen Tong mengatakan kalau hamba Tuhan hanya  pakai 1 Alkitab maka dikutuk. Itulah kelimpahan Alkitab.

Kalau ada kesulitan dalam Alkitab , terima. Ada kemungkinan perbedaan pencatatan. Ada jumlah kuda Salomo berbeda. Ada pesan sponsor di belakangnya. Jumlah kuda Salomo di seluruh kota dan di setiap kota. Ada yang 1.500 perbedaan , namun hari ini hanya diberi 6 kasus. Kita tidak menghakimi Alkitab tetapi sebaliknya. Makin baca dan gali Alkitab, semakin Alkitab menggali dan menghakimi kita. Tetapi Alkitab sering diperlakukan sebagai teori. Sehingga makin baca, makin sombong, keras jiwanya. Ini firman Tuhan. Waktu kita baca kita ditelanjangi oleh Alkitab. Itu yang menghakimi kita.