Monday, October 22, 2012

Kuat Dalam Penghaparan



Ev. Pangsuri


Ibrani 6:9-20
Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan.   Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.   Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,  agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.   Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,   kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."   Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.   Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.   Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,   supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.   Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,  di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Ada yang kuat dan ada yang lemah. Banyak hal yang bisa membuat kita lemah. Misal : kita berharap tapi tidak mendapat sehingga kita kecewa. Pergi ke dokter ingin  disembuhkan tapi masih sakit sehingga kita kecewa. Ke bengkel, tapi motor tetap rusak sehingga kita tidak kembali ke bengkel itu lagi. Orang Kristen juga banyak yang seperti ini. Saat sakit, berdoa tapi tidak disembuhkan sehingga kecewa. Orang yang ekonominya kurang , berdoa tetapi tetap tidak berubah sehingga kecewa. Banyak hal membuat kita berharap dan lemah. Percaya tidak percaya ada kejadian yang sepertinya tidak bisa dipercaya tetapi terjadi. Contoh : saat anaknya yang masih  kecil tergencet ban mobil, mamanya panic dan entah dengan kekuatan dari mana ia bisa mengangkat mobil! Dalam psikologi hal ini dikenal sebagai efek plasebo, efek kekuatan pikiran kita. Ada orang yang badannya lemas, lalu ke dokter dan tiap hari disuntik vitamin selama seminggu. Orang ini merasa segar walau sebenarnya hanya diberi suntikan vitamin yang kecil efeknya  ke badan. Hal ini karena ada kekuatan dalam pikiran kita. Kita dicipta Tuhan dengan harapan. Harapan adalah keinginan yang bisa menjadi doa. Dikatakan di Alkitab, “Bawalah keinginan dengan ucapan syukur dalam doa.” Iman kita punya kuasa. Yesus berkata, “Kamu bisa pindahkan gunung”. Karena dalam iman itulah kita berharap.

Dalam Ibrani 6 di atas, kita belajar tentang Kuat dalam Pengharapan :
1.       Pengharapan orang Kristen itu pasti, bukan ragu-ragu atau mudah-mudahan (ayat 11).
Penulis Ibrani ingin agar jemaat punya harapan yang pasti karena mereka tidak lagi berpegang pada janji Tuhan. Ia ingin jemaatnya menjadi penurut iman dan pegang janji ini. Abraham dipanggil Tuhan dari Haran ke tempat yang dijanjikan. Waktu dipanggil, ia bukan orang miskin melainkan kaya luar biasa. Rumahnya sangat mewah, kamarnya puluhan. Punya banyak hamba, hartanya melimpah dan hidupnya nyaman. Suatu kali ia diminta keluar oleh Tuhan. Ia menurut. Ia tidak bertanya pada Tuhan  mau kemana dan tidak meragukan Tuhan. Ia tetap jalani. 2 kisah Abraham yang terkenal : ia keluar dari Haran dan mempersembahkan Ishak. Ini menunjukkan Abraham penurut iman dan pegang janji Tuhan. Abraham menanti dengan sabar. Kata sabar lawan kata dari lamban (ayat 12). Penulis Ibrani hendak memberitahu jemaatnya yang waktu itu sudah hampir menyerah dan daya tahannya hampir runtuh. Mereka diminta untuk terus berharap dan pegang janji Tuhan. Karena Tuhan sudah bersumpah demi diriNya sendiri akan memberkati. Allah bersumpah. Pertanyaannya : mau tidak pegang janji Tuhan? Kita jangan katakan itu berlaku hanya untuk Abraham bukan untuk saya, karena Tuhan katakan untuk semua keturunan Abraham. Kita adalah keturunan rohani Abraham dalam garis imannya. Kita juga mendapat janji itu. Tuhan memberkati dan Ia sungguh-sungguh akan memberkati. Kalau sakit jangan ragu minta kepada Tuhan. TIdak perlu panggil hamba Tuhan dan majelis, tetapi kita bisa minta mujizat dari Allah. Yoh 1:12, kita diberi kuasa oleh Allah.  Kalau kita ada masalah ekonomi, kita bisa mendekat pada TUhan, Yehova Jireh. Kita kadang tidak minta padahal Tuhan sudah sediakan. Kita kurang iman, sehingga Tuhan tidak kasih. Tuhan sudah janji, anak cucu tidak akan minta roti malah akan kasih berkat. Tuhan janji berkati secara rohani dan jasmani, percaya tidak?
2.       Pengharapan orang Kristen itu punya dasar.
Kita harus berdiri di atas dasar yang teguh. Dasarnya ayat 18. Minggu lalu Pdt Demsy Jura berkata kalau di depan , kanan-kiri tidak ada jalan, semua saudara tidak ada yang bisa bantu, Di Atas akan membantu. Bukan kita lupakan semua sanak saudara, tapi maksudnya kita bisa berlari kapan pun kepadaNya karena Ia tidak akan lari. Penulis Ibrani katakan, Tuhan tidak mungkin berdusta. Ia berkata, Aku sayang kepada kamu , jemaatKu, Aku akan berkati kamu berlimpah-limpah. Kamu butuh , maukah kamu datang? Bil 35 dan Yos 20 mengatakan ada kota perlindungan bagi orang yang tidak sengaja membunuh orang lain, misal : kecelakaan lalu mati dan keluarga korban mau tuntut balas. Tua-tua Israel mengatakan ke orang itu untuk berlindung di kota perlindungan. DI sana keluarga korban tidak boleh menyentuhnya. Di kirin dan kanan sungai Yordan masing-masing ada 3 kota perlindungan. Penulis Ibrani menganggap pembacanya sebagai orang buangan. Kita dikejar-kejar mau dibantai dan diminta masuk ke kota perlindungan itu yaitu Tuhan. Kalau kita sembunyi dalam Tuhan , kita aman, tapi kalau keluar kita habis. TIdak ada tempat berlindung yang aman selain Tuhan.  Ada yang berkata, aku punya banyak hal melindungi aku misal : harta. Tetapi Alkitab berkata, harta tidak bisa melindungi kita karena sangat rapuh. Kisah Ayub membuktikan harta sangat rapuh dan singkat. Anak bisa habis dalam sehari, kekayaan bisa diambil orang dan diri sendiri bisa hancur. Alkitab mau ajak, mari datang kepada Tuhan. Kita masuk dalam kota perlindungan Tuhan dan Tuhan akan memberkati kita. Kita berharap kepada Tuhan yang tidak mungkin berdusta.
3.       Pengharapan orang Kristen itu bagaikan sauh yang kuat dan aman (ayat 19).
Sauh adalah jangkar, sesuatu hal yang umum di saat Alkitab ditulis seperti motor sekarang ini. Di kuburan orang Romawi saat dibongkar ada gambar jangkar banyak sekali. Sauh membuat kapal tetap di posisinya di tengah laut atau di pinggir pantai kapal tidak akan lari. Kalau diturunkan ia akan tetap di posisi itu. Kalau tidak diturunkan jangkarnya, maka kapal akan pergi jauh.. Jangkar dibuat dari besi. Beda jangkar dengan sauh iman Kristen ada 3:
-          sauh kapal dari besi, sauh orang Kristen dibuat dari iman.
-          Sauh diturunkan ke bawah (air), sauh orang Kristen bukan ke bawah tapi ke atas (sorga). Kita terus berjalan dan mata tertuju ke sorga.
-          Sauh kapal membuat kapalnya diam. Tetapi sauh orang Kristen yang ditaruh di sorga membuat kita bergerak menuju surga.
Sauh itu sangat kuat dan aman bagi jiwa kita. Penulis mengajak kita meletakkan harapan kepada sorga dan terus bergerak ke sana. Seperti Abraham saat dipanggil dan menyerahkan Ishak, ia melihat ke atas (sorga).  Saat ini mungkin kita banyak masalah, tidak bisa tidur, sering menangis dan minta kepada Tuhan dan mungkin kecewa, sepertinya tidak mungkin adanya mujijat, tetapi firman Tuhan katakan jangan sok. Tetap kuat dalam pengharapan. Siapa bilang Tuhan tidak bisa sembuhkan sakit kanker stadium 4? Tuhan bisa bangkitkan orang mati. Ada jemaat protestan sakit karena ada daging di rahim sehingga harus dioperasi dengan resiko besar. Seorang hamba Tuhan berdoa, “TUhan angkat, dan sembuhkan.” Dengan iman dan penuh pengharapan. Tuhan mendengar. Saat dicek, sudah sembuh. Waktu mau dioperasi dokter heran, kemana dagingnya.
Ingat pengharapan kita pasti, dasar kita berharap teguh dan pengharapan kita bagai sauh yang begitu kuat.

Seorang suami gelisah sewaktu menunggu bayinya yang akan lahir. Dokter keluar dengan wajah cukup tegang menyampaikan, “Kita harus memilih selamatkan ibu atau bayi?” Ia sangat kaget dan bingung. Ia diam sebentar dan akhirnya ngomong dan berkata, “Pak dokter, kasih waktu saya sebentar saya mau berdoa.” Setelah berdoa ia berkata,  “Tolong selamatkan istri saya.” Ia tidak selesai bicara, “ Bayi ini juga butuh diselamatkan, selamatkan juga.” Setelah itu dokter kembali ke ruang operasi. Waktu bayi ditarik , ada yang keluar yakni biji mata sang bayi dan bunyi patah. Dokter bilang , “Suster tolong bawa ke kamar mayat.” Suaminya berdoa agar Tuhan melakukan mujijat. Waktu suster membersihkan sang bayi sebelum masuk kamar mayat, ia merasa ada denyut nadi yang sangat lemah. Lalu bayi dirawat dalam ruang khusus dan dirawatnya. Cacat tidak apa-apa. Mukanya jelek dan matanya tidak berfungsi satu. Bekas patah membuatnya saat berjalan seperti tiang akan rubuh. Saat sang anak besar ditanya cita-citanya. Ia berkata, “Pa saya mau jadi misionari!” Namanya William  Cutts yang dipakai Tuhan luar biasa di Irian Jaya. Siapa berkata pengharapan kepada TUhan sia-sia? Kalau kita putus harapan, datang kepada Tuhan dan kita berharap lagi. Pengharapan kita tidak sia-sia.


No comments:

Post a Comment