Monday, October 22, 2012

Keseimbangan Pekerjaan, Keluarga dan Pelayanan



Ev Suwandi


Kej 1:28; 1 Kor 12: 4-6

Orang Kristen seringkali mengalami masalah yang membingungkan. Salah satunya adalah memilih mana yang lebih penting antara pekerjaan, keluarga dan pelayanan. Masalah ini sering diperdebatkan dan didiskusikan. Setiap anak Tuhan mengalami pergumulan yang demikian. Ada  pandangan yang ekstrim tentang masalah ini yakni yang paling penting adalah pelayanan sehingga setiap hari pelayanan di gereja akibatnya pekerjaan dan keluarga ditelantarkan karena Tuhan yang akan menjaga dan mencukupi keluarga saya. Pandangan ekstrim lainnya adalah tidak mau melayani Tuhan karena terlalu sibuk melayani pekerjaan dan keluarga karena tidak digaji oleh gereja, maka gereja tidak boleh menuntut saya melayani apalagi di gereja sudah ada pendeta dan penginjil. Hal-hal ini dikemukakan oleh orang yang tidak memahami apa artinya pekerjaan, keluarga dan pelayanan. Mereka memisahkan ketiganya lalu mencari alasan mana yang lebih penting selanjutnya terjebak memilih di antara ketiganya. Konsep demikian salah. Pekerjaan, pelayanan dan keluarga bukanlah untuk dipilih. Ketiganya harus dilakukan dan kita harus mencari keseimbangan. Pekerjaan dan keluarga adalah anugerah Tuhan, di samping itu kita melayani karena Tuhan memberikan anugerah yang begitu besar. Kalau kita mengerti pekerjaan, keluarga adalah anugerah Tuhan dan kita melayani karena anugerah, maka kita bukan memilih tapi berusaha mencari keseimbangan. Tuhan memanggil kita untuk bekerja, memiliki keluarga dan melayani. Pekerjaan dan keluarga bersifat sementara. Kita hidup di dunia sehingga punya pekerjaan dan keluarga, namun tidak berarti tidak penting, sedangkan pelayanan bersifat kekal. Sehingga kita harus menyeimbangkan ketiganya.

3 panggilan anak Tuhan
1.       Panggilan untuk melayani. Ada berbagai karunia yang Tuhan berikan untuk melayani. Tuhan menyelamatkan kita bukan sekedar untuk masuk surga tapi juga untuk melayani. Setiap anak Tuhan diberi talenta agar bisa melayani. Orang yang sudah punya talenta tetapi tidak melayani Tuhan akhirnya ditegur Tuhan.
2.       Panggilan untuk bekerja. Pada waktu menciptakan manusia, Allah memberikan tugas untuk bekerja (Kej 1 :  untuk menguasai bumi).
3.       Panggilan untuk membentuk keluarga. Pada Kejadian Allah berfirman, “tidak baik manusia seorang diri” sehingga diciptakan penolong baginya. Seorang laki-laki akan meninggalkan ayah-ibunya dan bersatu dengan istrinya. Kej 1:28 : Tuhan berfirman, “Beranak cuculah dan bertambah banyak.
Kalau kita mengabaikan salah satu panggilan ini, maka akan terjadi kekacauan. Samuel seorang yang melayani Tuhan begitu baik, tetapi ia tidak bisa menjaga keseimbangan sehingga anak-anaknya berbuat jahat. Kita lihat dalam dunia, banyak keluarga Kristen yang akhirnya hancur karena menekankan pekerjaan sehingga mengabaikan pelayanan dan keluarga. Pekerjaan, pelayanan dan keluarga harus seimbang.

Menyeimbangkan pekerjaan, keluarga dan pelayanan
Berapa waktu yang digunakan untuk pekerjaan, keluarga dan pelayanan? Ada yang bilang tidak ada waktu untuk pelayanan. 1 hari = 24 jam. Kita bekerja sehari 8 jam, makan siang 1 jam, perjalanan 1 jam, makan pagi dan malam 1 jam, tidur 8 jam, tugas yang lain 1 jam. Minimal kita habiskan 20 jam , sisa 4 jam. Kalau 1 minggu 5 hari kerja, maka kita masih punya 20 jam, ditambah sabtu 8 jam, minggu 6 jam, kita punya waktu 34 jam.  Untuk masak dikurangi 10 jam, sehingga kita punya 24 jam. Itu untuk keluarga dan melayani. Kita pakai untuk baca Alkitab, meditasi dan berdoa, bermain dengan anak, mengantar anak ke sekolah, melayani dll. Jadi waktu untuk pekerjaan, keluarga dan pelayanan ada. Sebenarnya kita punya cukup waktu hanya sering kita sia-siakan. Sebagai anak Tuhan kita harus mengelola waktu dengan baik, untuk itu kita butuh hikmat dari Tuhan. Tuhan ingin kita bekerja, dan melayani. Dalam gereja dibutuhkan banyak orang untuk melayani. Alkitab menggambarkan gereja seperti tubuh yang terdiri dari mata, telinga, tangan dan kaki dll dengan fungsi berbeda-beda. Tidak mungkin mata mengambil fungsi kaki atau tangan misalnya. Di gereja dibutuhkan orang yang berfungsi sebagai mata, tangan, kaki dll. Kita seharusnya mempunyai waktu untuk keluarga, pekerjaan dan pelayanan. Yang paling penting membagi waktu dengan baik (tahu prioritas).

Apakah kita lebih mementingkan pekerjaan, keluarga atau pelayanan?                                                     
Yang paling penting adalah hubungan kita dengan Tuhan. Seringkali sebagai anak Tuhan, hubungan kita tidak baik dengan Tuhan sehingga tidak mampu menyeimbangkan ketiganya. Kalau hubungan kita bisa berjalan dengan baik, maka kita mengatur ketiganya dengan baik.
Yang kedua, prioritas untuk keluarga. Kita harus punya waktu membawa keluarga untuk takut kepada Tuhan. Kalau kita tidak bisa melayani keluarga kita, bagaimana melayani Tuhan dan orang lain? Keluarga digambarkan seperti sepatu yang tidak menonjol seperti topi atau pakaian kita, tetapi sangat penting. Sepatu tidak boleh terlalu kecil atau besar, di dalamnya tidak boleh ada kerikil karena waktu berjalan kita akan mengalami masalah. Keluarga bila tidak diurus dengan baik maka akan jadi masalah. Pasangan tidak mendukung dalam pelayanan karena kita tidak bisa mengatur waktu untuk keluarga. Seringkali kita meletakkan pekerjaan di atas keluarga. Waktu keluarga dipakai untuk pekerjaan dan pelayanan sehingga pasangan tidak mendukung kita dalam pelayanan. Kalau keluarga kacau, maka pelayanan tidak akan berjalan baik. Pelayanan tidak baik sering disebabkan sedang ribut dalam keluarga. Kalau keluarga bisa diatur dengan baik, maka pasangan akan mendukung.
Priortias ketiga adalah pekerjaan.  Di dalam Alkitab banyak penekanan dalam pekerjaan, bahkan dikatakan orang yang tidak bekerja tidak boleh makan. Bekerja adalah kewajiban yang harus dilakukan. TIdak bisa karena melayani lalu tidak mau bekerja. Kita harus mencukupi keluarga.
Pelayanan di tempat keempat. Jikalau kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, keluarga harmonis,  tahu kewajiban untuk bekerja, maka pelayanan bukan tingkat keempat tapi akibat dari semuanya itu. Sebagai tanda ucapan syukur, kita mau melayani. Pelayanan sesuatu yang harus dilakukan. Tuhan memberi talenta, kemampuan melayani. Tuhan ingin kita melayaniNya. Kita masih punya waktu. Sebagai anak Tuhan, apakah kita sudah menyeimbangkan hal ini. Tuhan tidak ingin kita hanya fokus pada satu hal, memilih salah satunya, tetapi Tuhan ingin keseimbangan. Tuhan beri waktu yang banyak dan talenta. Tuhan ingin kita membentuk keluarga dan ingin kita melayani. Sehingga tidak ada alasan, karena pekerjaan dan keluarga tidak mau melayani. Tidak bisa karena pelayanan tidak ada waktu untuk keluarga. Kita harus punya komitmen. Kita harus susun, apa yang sudah harus dilakukan dalam hidup ini. Kita punya komitmen berapa waktu untuk hubungan kita dengan Tuhan setiap hari, berapa jam kita bekerja dalam seminggu, berapa jam untuk keluarga, berapa jam untuk pelayanan. Kalau kita punya komitmen, maka semuanya akan berjalan dengan baik.  Tuhan tidak ingin kita memilih tapi menyeimbangkan ketiganya.

No comments:

Post a Comment