Sunday, December 30, 2012

Menyambut Tahun Baru (Ibadah Raya)

Pdt. Ridwan Hutabarat

Mat 1:1-17
1   Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
2  Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
3  Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
4  Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
5  Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
6  Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
7  Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
8  Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
9  Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
10  Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
11  Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
12  Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
13  Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
14  Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
15  Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
16  Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
17  Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Dalam pembacaan nats di atas, secara jujur kita mengatakan membosankan. Mungkin juga ada yang baru pertama kali membacanya. Tetapi maukah kita mendengarkan firman ini (firman TUhan)?. Adakah firman Tuhan yang salah? Adakah yang ditulis dengan tidak sengaja atau secara usil (iseng) ? Tentu tidak! Kalau diperhatikan dengan cermat dan kita bandingkan dengan budaya Yahudi, ada sesuatu yang aneh? Dalam budaya suku tertentu, termasuk orang Batak dan kebanyakan orang Tionghoa, laki-laki lebih bernilai dari wanita, padahal di hadapan Tuhan, sama saja. Dalam suatu budaya, nilai seseorang dilihat dari keturunannya. Kalau ia jelas keturunannya sampai jauh, biasanya ia berasal dari keluarga terpandang. Mungkin keluarga kerajaan atau keluarga bangsawan / darah biru. Biasanya silsilah itu ditulis laki-laki semuanya. Bukan perempuan. Apalagi di kalangan orang Yahudi. Seorang istri di kalangan Yahudi, memanggil suaminya dengan sebutan “Tuanku”. Kita tahu keturunan Yakub ada 12 orang, padahal sebenarnya 13 orang. Ada anak wanitanya yang bernama Dina. Tetapi itu tidak disinggung-singgung. Bahkan sampai sekarang tidak ada keturunan suku Dina. Keturunan Yehuda, Lewi, Zebulon dan saudara-saudara laki-laki lainnya ada.

Lima wanita
Dalam pembacaan nats dari Mat 1 : 1-17, ada 5 nama wanita yang ditulis. Yang pertama, Tamar (ayat 3). Yang kedua dan tiga, Rahab dan Rut (ayat 5). Yang keempat istri Uria (ayat 6). Yang kelima Maria (ayat 16). Timbul pertanyaan dalam diri kita, mengapa pada ayat 2, tidak ditulis Abraham memperanakkan Ishak dari Sara? Padahal Sara adalah salah seorang tokoh. Juga tidak ditulis Ishak memperanakkan Yakub dari Ribka atau Yakub memperanakan Yehuda dari Lea. Padahal Abraham , Ishak , Yakub adalah nenek moyang bangsa Yahudi.  Kenapa tIdak ditulis? Apakah ada kesalahan? Apakah waktu ditulis Matius lupa? Tidak! Kelima wanita ini dikategorikan tanpa harapan. Bahkan kelimanya cocok dihukum mati. Tetapi kita mendapat pelajaran yang luar biasa dari kelimanya. Nama mereka sampai sekarang pun masih dikumandangkan. Bukan karena kekayaan mereka. Bukan latar belakang atau kepintaran mereka. Melainkan satu nama, yakni nama Yesus Kristus. Mereka ini menurunkan Juruselamat ke dunia secara silsilah. Tentu kita bangga kalau anak kita walikota Jakarta Pusat misalnya. Apalagi kalau dijelaskan wakil gubernur itu anak saya atau SBY, presiden , anak saya. Bukankah itu memberikan nilai? Yesus Kristus itu Juruselamat dunia. Walikota itu tidak ada apa-apanya. Wagub termasuk presiden tidak ada apa-apanya. Ini tentang Tuhan Yesus Kristus. Maka ayat-ayatnya dimulai (ayat 1) dan diakhiri (ayat 16) dengan Tuhan Yesus Kristus!

Mereka adalah perempuan yang awalnya tanpa pengharapan, namun kemudian menjadi penuh pengharapan. Saya berharap kita semua , bila mendengarkan berita ini, jangan pernah melihat masalah itu lebih kuat (besar) dari kasih Kristus. Sehingga penghidupan kita seolah-olah tanpa pengharapan. Jangan konflik rumah tangga membuat kita buntu. Seakan tidak ada pengharapan melanjutkan perkawinan. Jangan sampai vonis dokter tentang penyakitmu  membuat seolah-olah diri kita tidak punya pengharapan lagi. Apapun masalahmu. Yesus Kristus tetap memberikan pengharapan. Ini perlu kita catat dalam hati kita.

1.       Tamar
Yehuda memperanakan Perez dan Zerah dari Tamar, seolah-olah Tamar istri Yehuda, padahal Tamar adalah menantu Yehuda. Anak sulungnya bernama Er, menikah dengan Tamar. Tidak lama kemudian Er meninggal. Menjadi kebiasaan budaya Yahudi, adiknya Er harus mengambil istri kakaknya untuk melanjutkan keturunan baginya. Maka Yehuda berkata kepada Onan untuk menikah dengan Tamar. Onan tidak suka. Kenapa saya yang punya anak, tapi kakaknya yang punya nama? Maka setiap kali Onan berhubungan dengan Tamar sebagai suami istri, maka Onan selalu membuang spermanya terus menerus. Sehingga nama Onan menjadi akar kata dari onani. Dan itu jahat di mata Tuhan. Maka Onan mati. Dengan meninggalnya dua anaknya, membuat Yehuda berpikir bahwa  Tamar adalah wanita pembawa sial. Maka kalau anaknya yang ketiga diberi ke Tamar, maka akan mati jugalah dia dan habislah keturunannya! Anaknya ketiga masih remaja namanya Shela. Maka Yehuda berkata kepada Tamar,”Tamar pulanglah ke kampungmu.  Nanti kalau anakku sudah besar, saya berikan kepadamu.” Tetapi itu akal-akalan Yehuda. Ia sudah bertekad tidak memberikan anaknya Shela, karena Tamar dianggap perempuan sial. Setelah Shela besar, tidak dikasih ke Tamar. Tak lama kemudian, istri Yehuda (Syua) meninggal. Maka status Yehuda, dugem (duda gemerlap). Duda yang kaya. Suatu kali Yehuda akan menggunting bulu dombanya di kota tempat kediaman Tamar. Tamar diberitahu bahwa mertuanya akan menggunting bulu domba. Maka Tamar menyamar jadi pelacur, ia menutup mukanya dan duduk di pinggir jalan. Yehuda yang cukup lama tidak berhubungan suami istri. Saat melihat pelacur di pinggir jalan, ia pun mengajaknya untuk berhubungan. Tamar menjebak mertuanya. Jahat. Saat akan membayar, baru disadari bahwa Yehuda lupa bawa dompet. Maka Tamar meminta cap meterai, kalung dan tongkat sebagai jaminan. Lalu beberapa waktu kemudian, Yehuda menyuruh sahabatnya, orang Adulam, membawa anak kambing sebagai gantinya. Tapi Tamar tidak diketemukan. Beberapa bulan kemudian, ada laporan bahwa menantunya hamil. Ia marah besar, Tamar dipanggil untuk dibakar karena dosanya cocok untuk dibunuh. Tidak punya pengharapan lagi. Tapi begitu Tamar sampai dan dinterogasi, tentang siapa yang membuatnya hamil, Tamar dengan tenang mengeluarkan cap meterai. “Orang yang mempunyai cap inilah yang membuat saya hamil.” Kagetlah Yahuda. Sebenarnya nama Tamar ini tidak perlu ditulis , apalagi dalam Alkitab. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, nama Tamar tertulis dalam Alkitab. Tahun ini saya 31 tahun jadi hamba Tuhan setelah usia 25 lulus sekolah teologia. Walau saya berdoa puasa dan ngotot agar nama saya tercantum di Alkitab, tetap tidak bisa. Sedangkan nama Tamar tetap ada. Walau awalnya dia tidak punya harapan , dalam nama Yesus dia diangkat jadi mulia!

2.       Rahab
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab. Mengapa orang Yahudi mau menikah dengan Rahab? Di kitab Yosua, Rahab berulang-ulang disebut sebagai perempuan sundal. Ia juga orang kafir (ia berasal dari Yerikho). Ada kesan di suku Tionghoa dan Batak tidak boleh  menikah dengan suku lain. Padahal istri saya keturunan Tionghoa. Kalau ada orang TIonghoa, anaknya laki-laki dikenalin dengan perempuan suku lain sebagai pacar maka  maminya pasti kaget, apalagi pekerjaan pelacur. Maka tidak bisa. Tapi Rahab yang tanpa harapan, suka tidak suka, tercatat dalam Alkitab berkenaan dengan Yesus Kristus. Apa pun problemmu dan bagaimana pun rusak moralnya, tetapi di dalam Yesus tidak ada jalan buntu. Dalam Yesus ada harapan!

3.       Rut
Rut juga dikategorikan tanpa harapan karena keluarganya yang Yahudi pergi ke tanah asing (Moab) saat tanah Israel mengalami kekeringan berkepanjangan. Mereka seharusnya berserah kepada Tuhan, karena kesulitan diperkenankan agar tingkat penyerahan kita lebih lagi. Naomi dan kedua anak lakinya menyelamatkan diri ke Moab. Orang Yahudi marah kepada mereka.  Lebih baik hujan batu di negara sendiri daripada hujan uang di negara lain. Bagi Naomi yang penting suami dan anak-anaknya selamat. Apakah jadinya selamat? Waktu sampai di sana, kedua anaknya menikah dengan orang Moab. Nama menantunya Orpa dan Rut. Tapi tak lama kemudian , suami dan kedua anaknya meninggal. Tanpa keturunan, Naomi kalau pulang ke Israel riwayatnya selesai. Pasti dikutuki. Mereka akan berkata, “Kau bilang kau pergi ke negeri lain supaya selamat keluargamu. Namun yang terjadi mati konyol. Sebaiknya jangan masuk ke Israel. Tidak ada gunanya kamu datang.” Tetapi Naomi datang dengan Rut. Naomi sudah menghalangi Rut supaya tidak usah ikut. Katanya, “Biar aku sendiri mengalami kepahitan ini.” Tetapi Rut tetap mengotot, bertahan ingin ikut. “Ibu Naomi engkaulah mamaku, Tuhanmu adalah Tuhanku” katanya. Padahal dengan membawa Rut, lebih sulit lagi Naomi. Orang akan marah melihat Naomi dan lebih marah lagi melihat Rut karena Rut berasal dari bangsa Moab. Bangsa Moab membuat keluarga Naomi mati. Maka di hadapan orang Israel , Rut pun harus dimatikan. Tetapi kenyataannya, nama Rut menjadi bernilai. Dia salah satu nama yang disebut dalam silsilah Yesus Kristus. Jadi apapun masalah hidup kita, tidak ada yang terlalu berat yang Tuhan tidak sanggup menyelesaikannya.

4.       Istri Uria
Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria. Kenapa tidak ditulis namanya Batsyeba? Matius seolah-olah kurang berhikmat karena ia mengorek-orek nenek moyang Daud, orang Israel. Mengorek aib Daud yang mencuri istri orang. Setiap kali saya ke Israel dan bertanya kepada beberapa rabi, salah satu yang dibenci rabi adalah ayat ini. Karena Daud sangat ditokohkan. Kenapa ditulis istri Uria, istri orang lain? “Benar Daud pernah salah, tetapi jangan ditulis lagi,” begitu pendapat mereka. Tetapi suka tidak suka itu yang ditulis. Padahal Daud sangat dikagumi semua kalangan. Jauh sebelum Daud menjadi raja, orang Isarel membuat nyanyian, “Saul mengalahkan beribu musuh, tetapi Daud berlaksa.” Jangankan rakyat biasa, raja pun sangat mengagumi Daud. Misalnya : Raja Hizkia takut akan Tuhan tetapi tidak sesaleh Daud. Juga Yosia sangat saleh tetapi tidak sesaleh nenek moyangnya Daud. Selalu mengacu ke Daud. Jangankan rakyat atau raja, bahkan Tuhan Yahwe mengakui Daud. Ayat 1, inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Kenapa anak Daud dulu bukan anak Abraham. Kenapa nyanyian kita “Kristus anak Daud, Kristus anak Daud,”?  Ia sangat dihormati, kalau ke Israel salah satu kuburan kramat adalah kuburan Daud. Sampai sekarang lambang negara Israel adalah bintang Daud. Apakah Matius usil menulisnya? Kalau didramatisir sedikit, Matius menulis Batsyeba, tetapi dengan kontrol Roh Kudus ia harus menulis Uria. Setiap penulis Alkitab tidak hilang kehendak bebasnya untuk menulis. Sehingga Injil Matius, Markus dan Lukas ada perbedaan. Tetapi tetap dalam penerangan kuasa Roh Kudus. Tulisan ini bukan kebetulan. Ini menunjukkan aib, biar bagaimanapun kotornya kita, dalam Yesus bisa dibersihkan.

5.       Maria
Ini lebih berat lagi. Maria mendapat berita natal, seperti mendapat berita kiamat! Masalah yang sangat berat bagi dia. Malaikat berkata, “Salam hai Maria, engkau sangat diberkati oleh Tuhan,” Siapakah Maria yang dilawat oleh Tuhan? Maria mendapat berita natal yang luar biasa. Bukan berita mendapat apartemen atau mobil baru seri yang termahal. Tidak! Tetapi malaikat berakta, “Maria engkau akan hamil” Tanggapannya tidak bertanya,”Oh ya? Kapan saya hamil? Setelah berapa lama menikah dengan Yusuf?” Itu berita yang berat bagi Maria. Maria memberi respons, “Bagaimana mungkin aku mengandung karena aku belum punya suami?” Itu sama saja menerima berita kematian, dirajam karena hamil di luar nikah. Maria terkenal sebagai perempuan rohani, seorang aktifis. Juga Yusuf. Maria kemudian mendatangi Yusuf untuk mengabarkan kehamilannya. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan bagi Yusuf,”Hamil? Kenapa?” Bukankah mereka berdua terkenal menjaga kekudusuan? Maka Yusuf yang tulus hatinya berfikir secara sederhana. Dia diam-diam hendak menceraikan Maria. Namun tiba-tiba datang malaikat., “Stop! Kamu harus menikahi Maria.” Yusuf kira-kira menjawab,”Siapa kamu menyuruh saya menikahi Maria?” Malaikat berkata, “Maria hamil. Maria hamil bukan karena cowo lain tetapi karena Tuhan!” Yusuf kaget. Tetapi ketika kembali kepada Maria, Yusuf sudah mengerti bahwa Maria hamil karena pekerjaan Roh Kudus dan ia berkata,”Maria jangan galau.” Akhirnya mereka menikah. Mungkin juga sulit untuk menjelaskan kepada orang tua Maria. Berita  natal membuat Maria seolah-olah tanpa harapan. Mungkin orang tuanya berpikir itu juga bidat. Dari satu aspek saja, Maria hamil bukan karena Yusuf bisa dihukum mati. Apalagi bila diucapkan, “Aku hamil karena Tuhan.” Waktu itu Maria menerimanya sangat berat dan sulit. Tetapi sampai sekarang , Maria telah menjadi salah satu wanita terkenal di dunia.

Saya tidak tahu kesulitan yang saudara hadapi sepanjang 2012, tetapi maukah saudara meningkatkan hubungan dengan Tuhan Yesus? Supaya jangan rancangan kita yang mengendalikan kita, melainkan Yesus yang mengendalikan kita. Karena bersama Yesus, pasti ada harapan. Dimana rahasianya? Lukas 1:38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Ini rahasia kehidupan yang tidak putus asa. Rahasia menembus bagaimanapun tebalnya masalah. Milikilah tingkat kesadaran yang tinggi, sesungguhnya kita semua anak Tuhan. Jemaat jangan lagi lelap. Perbedaan yang sangat jelas antara Kristen dengan agama lain : Kristen adalah agama penebusan. Konsekuensi penebusan  (ditebus oleh Yesus Kristus), kita adalah doulus (hamba), Dia Kurios (Tuan). Bukan hanya pendeta yang menjadi hamba Tuhan atau penginjil dan  majelis yang merupakan hamba Tuhan tetapi kita semua hamba Tuhan. Kenapa kita membalas kejahatan dengan kebaikan? Karena diri kita bukan tuan kita. Kita harus dikehendalikan Tuhan. Karena kita hamba Tuhan. Mengapa suami tidak boleh kasar terhadap istri? Mengapa istri tunduk ke suami? Mengapa jemaat lebih suka memberi dari menerima? Mengapa kita tidak bermain dengan dosa berzina, mrerokok dan mabuk? Karena kita sesungguhnya hamba Tuhan! Tetapi kalau kita tetap berbuat dosa, kita menjadi hamba setan. Maka jangan lagi marah, berzina, berbohong, merokok atau berjudi. Firman Tuhan ya dan amin. Ada pengharapan luar biasa dalam hidupmu. Pendapat ahli atau surat kabar berbicara, tahun 2013 akan penuh kesulitan dan saya yakin itu ada benarnya, karena Alkitab mengatakan dunia ini makin lama makin jahat, tetapi dalam Yesus itu tidak pernah kita takuti. Makin tinggi tingkat kesulitannya, makin besar hadiahnya. “Jangan takut” itu berita natal. Tetapi itu kalau kita mengerti sesungguhnya kita hamba Tuhan. Jadilah kepadamu, kehendakMu Tuhan. Tuhan berkata bacalah Alkitab setiap hari! Sedih bila Tuhan melihat jemaat malas baca Alkitab. Tapi Ia lebih sedih lagi kalau sudah dengar khotbah ini tetap malas baca Alkitab juga. Itu namanya degil. Keras kepala kuadrat. Dableg. Saya pengamat musik. Sebelum saya sekolah teologi, saya dosen drama teatrikal, saya sekolah teater dan musik. Saya  amati lagu dunia terbaik itu lagu gereja. Salah satu yang terbaik adalah Joy to The World (Kesukaan bagi Dunia). Kesukaan dari surga. Dari surga ke dunia, dari nada do tinggi ke do terendah. Do tinggi memberi gambaran surga, do rendah merupakan gambaran dunia. Lagunya dimulai dengan do tinggi lalu turun. Ketika dunia mengalami joy (kesukaan), dunia diangkat ke nada do tinggi, maka notasi berikutnya “so la la si si do”. Lalu berikutnya lincah. Bagus sekali. Tetapi sayang, lagu itu hanya sampai bulan Desember. Belum habis bulan Desember, pada bulan Januari lagunya sudah ganti. Lagu Hetty Koes Endang, “Aku Masih Seperti yang Dulu”. Yang pembohong tetap pembohong. Pemarah tetap pemarah. Saya ingatkan kalau hidup seperti itu tanpa pengharapan dan akan menuai kekecewaan. Maka tinggalkan dosa dan perbuatan yang menyimpang dari firman Tuhan. Cari dulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya ditambahkan kepadamu. Itu janji Tuhan. Renungkan firman Tuhan siang dan malam sehingga apa yang dikerjakannya berhasil. Orang yang berbahagia bukan orang kaya dan sehat tetapi orang yang memelihara firman Tuhan. Ini pilihan, bukan soal bisa atau tidak bisa, soal mau atau tidak mau. Maka marilah kita proklamirkan. Sesungguhnya aku ini, adalah hamba Tuhan.maka jadilah kepadaku menurut perkataanMu. Jangan lagi menurut perkataanku, tetapi apa perkataan firman Tuhan siap kulakukan. Tataplah tahun 2013, dengan pengharapan dan kebahagian yang pasti. Tuhan Yesus memberkati.

Tuesday, December 25, 2012

Rela Jadi Miskin



Natal Umum GKKK Mangga Besar
25 Desember 2012
Pdt Karyanto Gunawan

Kita merayakan natal dengan penuh sukacita. Namun terkadang ada kejadian yang bisa membuat sukacita kita lenyap. Tadi pagi usai melayani di kebaktian natal GKKK  Green Garden dan menghidupkan BB, ternyata ada seorang ibu yang mau sharing. Dia mengirim 3 foto anaknya yang baru kelas 3 SD. Ada foto kaki sang anak yang babak belur dipukul papanya. Ada foto tongkat sapu yang patah. Ada juga pintu kamar jebol. Sang ibu berkata, “Sebenarnya saya sudah mandi dan mau ke gereja, anak saya  itu (Axel) saya mau ajak ke gereja tapi sekarang bête tidak mau ke gereja.” Saya bilang, “Tidak apa Bu. Ibu di rumah saja, kiranya sukacita natal ada di rumah ibu.” Sang Ibu membalas,” Pak, bagaimana kalau saya lapor kejadian ini ke polisi?” Saya bilang, “Jangan dulu.” Memang  Natal adalah sukacita. Namun sukacita sejati hanya dimiliki bila ada Sang Putra datang (Kristus ada dalam hati kita).

Natal dan Yesus Kristus

Apa yang langsung terlintas dalam pikiran kita kalau disebut buah apel?. Berdasarkan hasil penelitian, warna merah paling banyak muncul dalam benak manusia saat disebut buah apel.
Apa yang langsung terlintas dalam pikiran kita kalau disebut natal?. Hasil penelitian mengatakan yang langsung muncul dalam pikiran kita, pohon natal di urutan pertama. Rekor pohon natal tertinggi di dunia yang belum terpecahkan sampai sekarang tingginya 110,35 m di Mexico City kabel yang dipakai 80 km (seperti jarak Surabaya – Malang) dihiasi 1,2 juta buah bola lampu.  Ada sebuah gereja dalam rangka natal rapat untuk menentukan pohon natal. Saat itu, di tahun 1990-an belum banyak pohon natal imitasi seperti sekarang. Ini gereja besar di Jakarta. Rapat lebih dari ½ jam, untuk menentukan membeli pohon cemara asli atau imitasi. ½ jam berdebat untuk memutuskan hal itu. Beli pohon cemara asli di Puncak atau beli imitasinya di toko? Ada yang bilang, tradisi gereja kita tiap tahun beli pohon asli di Puncak. Yang lain bilang, kita sebagai orang Kristen harus ikut serta dalam memilihara lingkungan hidup. Keputusannya tetap beli di Puncak. Pohon cemara yang asli datang. Lalu bingung lagi, mau taruh di sebelah kiri atau kanan. Itulah gereja ketika menyambut natal. Banyak yang diurus hanyalah bersifat urusan materi seperti bola lampu . Tetapi lupa  menyiapkan hati kita menyambut hari natal.  Sehingga saat natal berlalu bukan sukacita , tetapi letih lesu dan marah kepada yang lain. Kalau diperhatikan natal sekarang lebih banyak sinterklas dan night sales sehingga orang sibuk memborong.  Ada sebuah hasil survey yang perlu kita perhatikan. Pada tahun 2007 survei membuktikan bahwa 1 dari 3 dari anak muda di Inggris tidak pernah tahu bahwa Yesus pernah lahir di Betlehem. Padahal Inggris adalah suatu bangsa yang melahirkan John dan Charles Wesley yang dikenal sebagai pendiri gereja Methodis. Suatu bangsa yang melahirkan hamba Tuhan, David Livingstone yang melayani sampai ke tanah Afrika. Satu bangsa yang melahirkan seorang teolog yang sangat mengasihi Tuhan, John Stott., seorang pendeta kerajaan Inggris. Tetapi generasi mudanya, tidak banyak yang mengerti tentang Yesus Kristus.  Saya berharap setiap orang tua, setiap guru SM mengunakan momentum natal untuk menceritakan tentang Yesus Kristus kepada anak kita.  Jangan sampai anak-anak kita tidak mengerti lagi  siapa itu Yesus Kristus.

Kasih Allah & Menghafal Ayat

Bila ada seorang ibu pergi ke pasar untuk membeli semangka yang beratnya 2-3 kg, lalu ia ingin membuat juice (sari buah) semangka, apa yang dilakukan? Dikupas dulu kulitnya, dipotong, masuk ke juicer. Atau dipotong dulu, dikupas kulitnya baru masuk ke juicer? Yang betul potong dulu. Karena beda dengan mangga yang dikupas dulu. Setelah itu didapat 2-3 gelas sari buah semangka. Alkitab kita terdiri dari 66 buah kitab, 1.189 pasal dan 31.102 ayat. Yang perlu dihafal hanyalah jumlah kitabnya saja yakni sebanyak 66 kitab. PL 39 kitab, PB 27 kitab. Alkitab yang terdiri dari 31.102 ayat, bila disarikan ada di ayat Yoh 3: 16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ronald L. Willington berkata ayat Yoh 3:16 adalah yang terpenting, namun bukan berarti ayat lain tidak penting. Ayat terpenting karena memuat berita sukacita Injil yang singkat, padat, jelas. Willingtin berkata, ayat ini adalah ayat teragung. Karena memuat kebenaran yang sangat dalam melebihi kebenaran yang pernah dicatat di muka bumi ini. Albert Einstein menemukan rumus e= mc2. Itu kebenaran yang hebat sekali.Tetapi Yoh 3:16 adalah kebenaran yang melampaui kebenaran-kebenaran. Bila ada yang baru pertama kali datang ke gereja, maka baru pertama kali mengerti intisari dari Alkitab.  Bagi bapa ibu yang sudah lama jadi Kristen, boleh tidak tahu dan hafal ayat yang lain, tetapi jangan sampai tidak hafal ayat yang satu ini.
Guru agama Kristen saya sewaktu SMA, Pdt I Wayan Kawi, ia penganut Hindu yang menjadi Kristen. Setiap kali mau ulangan semester, berkata, “Nanti saya akan keluarkan ayat hafalan Yoh 3:16.” Selama 3 tahun saya diminta hafal oleh pendeta itu dan setiap kali keluar dalam ujian. Bila ada anak sekolah minggu yang tidak hafal, maka yang salah adalah guru sekolah minggunya.

Kenapa kita harus hafal ayat? Suatu ketika saat diundang untuk khtobah di sebuah gereja ada waktu jeda antara kebaktian ke satu dan kedua, saya diajak melihat persekutuan sekolah minggu. Majelis yang mendampingi saya berbisik kepada saya, “Pak. Bapak 1 itu setiap minggu setia antar anaknya ke sekolah minggu. Tetapi tidak pernah mau sekalipun diajak untuk ikut kebaktian.” Kami terpaksa lewat dekat bapak itu. Lalu kami menyalami. Dia berkata, “Bapak orang baru ya disini?” Saya jawab, “Ya, saya tamu.” Lalu dia bertanya lagi, “Boleh tidak saya tanya 1 hal?” Saya kaget juga, karena khawatir tidak bisa menjawab lalu menjawab, “Silahkan Pak, kalau bisa saya jawab. Kalau tidak bsia, saya bawa pulang.” Pertanyaannya tidak pernah saya duga yakni,”Kenapa anak saya setiap minggu harus menghafal ayat Alkitab?” Saya diam sebentar, lalu saya temukan jawabannya. Saya bilang, “Kalau bapak menghafal siapa guburner DKI, maka 10-20 tahun kemudian Bapak lupa karena berganti-ganti. Tetapi kalau Bapak menghafal kita suci sampai tuhan Yesus datang kedua kali, tidak pernah berubah.” Pada waktu kita menghafal kitab suci, maka saat kita mau jatuh ke dalam dosa, firman Tuhan akan menolong, mencegah dan mengingatkan kita untuk tidak melakukannya. Pada waktu hidup kita dalam tekanan begitu berat, firman Tuhan akan memberi kekuatan dan penghiburan.

Beberapa tahun lalu, saya melayani di Malang. Di gereja tiap minggu kedua bulan Mei diadakan Mother’s Day (Hari Ibu). Setiap tahun kami berpikir sedemikian rupa agar acaranya tidak sama. Tahun itu , saya ingin mengundang seorang ibu untuk bersaksi, yakni Ibu Miriam Santoso (isti David Imam Santoso). Tetapi ia menolak dan ia mengusulkan ibu janda Pdt Matius Sie. Saya datang kepadanya, puji Tuhan, ia bersedia. Saya tidak pernah lupa kesaksiannya walau sudah bertahun-tahun berlalu. “Pada waktu suami saya meninggal, saya seperti layang-layang putus. Saya harus membesarkan beberapa orang anak. Setiap hari yang memberikan saya kekuatan dan penghiburan kepada saya sebagai janda adalah Firman Tuhan.” Saya ingin mendorong setiap kita, dari yang masih muda sampai orang tua, untuk menghafal Alkitab.

Pada ayat Yoh 3:16, Allah menunjukkan kasihnya kepada saudara dan saya. Siapa “saudara dan saya”? Ada masa di mana saya hidup sebagai anak Tuhan. Saya berpikir saya tidak sejelek dia karena saya tidak pernah mencuri, tidak pernah pergi ke pelacuran seperti teman saya. Tetapi pada waktu tertentu, dalam pertumbuhan kerohanian, saya menyadari betapa bobroknya hidup saya di hadapan Tuhan. Saya boleh memakai topeng yang banyak, orang mengenal saya sebagai orang terhormat, tetapi dalam kesendirian saya, saya menyadari betapa saya orang yang celaka di mata Tuhan. Allah mengasihi saudara dan saya yang memberontak kepadaNya. Ini adalah sebuah berita yang maha penting!

Seorang Ibu yang mempunyai 3 anak curhat ke saya. “Pak Pendeta saya seringkali merasa bersalah sekali. Saya tahu saya harus mengasihi anak saya dengan sama rasa, sama rata dan sama adil. Tetapi saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri, bahwa saya lebih mengasihi anak saya yang kedua. Karena anak kedua itu sangat penurut, memperhatikan dan peduli pada saya.”  Saya jawab, “Ibu itu sangat manusiawi. Itulah manusia.” Kalau saya cari teman hidup , saya tidak akan pergi ke tanah abang berdiri di pojoknya. Di tengah orang yang begitu ramai lalu saya comot satu untuk jadi istri saya. Tetapi saya pilih orang yang saya anggap cocok untuk mendampingi saya. Tetapi malam ini Firman Tuhan berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini. Allah mengasihi kita bukan karena kita baik. Tetapi karena Allah adalah kasih dan itulah anugerah bagi umat manusia. Bencana besar manusia , bukan ancaman bom nuklir, HIV- AIDS, ataupun kelaparan, tetapi perasaan tidak dikasihi., perasaaan ditolak keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Banyak kesulitan, ketidakbahagian dalam hidup bermula dari perasaan tidak dikasihi / ditolak lingkungannya. Ada resep yang gampang untuk melahirkan teroris : dari kecil tolaklah anak itu.

Natal memberikan kebenaran teragung bahwa Allah mengasihi saudara dan saya. Banyak orang yang putus harapan, bahkan hampir bunuh diri. Pada waktu mereka menerima traktat yang isinya memberi tahu bahwa Allah mengasihi dia, mendengar siaran radio Kristen bahwa Allah mengasihi hidupnya. hidup orang itu berubah menjadi berbahagia. Lingkungannya tidak berubah. Tetapi hidupnya berubah, karena kasih Allah hadir dalam hidupnya.

Mengalami kasih Allah di dalam hidup kita di dunia yang sementara, itu sama artinya mencicipi surga di dunia yang sementara. Dengan apa yang Allah lakukan sebagai bukti kasihNya, Ia mengaruniakan Yesus Kristus sebagai Juruselamat umat manusia. Ia menganuranikan Putra TunggalNya untuk menyelesaikan persoalan yang utama dalam hidup manusia. Charles Swindoll berkata,”Kalau kebutuhan terbesar umat manusia adalah informasi, maka Allah pasti memberikan seorang guru besar, pendiri untuk memberikan banyak  informasi. Kalau kebutuhan umat manusia adalah teknologi, maka Allah akan memberikan ilmuwan. Kalau kebutuhan terbesar adalah uang, maka Tuhan akan mengaruniakan manusia, pakar ekonomi untuk memenuhi kebutuhan umat manusia.” Tetapi Charles Swindol berkata, “Kebutuhan umat manusia terbesar adalah pengampunan atas dosa-dosanya. Itulah sebabnya Allah mengaruniakan umat manusia AnakNya. Allah tidak memberikan mobil Ferari, apartemen mewah tetapi Allah mengaruniakan kepada kita Natal. Apakah ada yang lebih baik dari Putra TunggalNya? Alkitab menjawab tidak ada! Anak tunggalNya adalah hadiah teragung dari Allah kepada umat manusia. Anak saya pernah berkata,”Kenapa Tuhan Yesus harus lahir di kandang? Kenapa harus lahir dalam kemiskinan? Seperti tema kita hari ini : kenapa Tuhan Yesus rela jadi miskin? Ia yang memiliki dunia dan Penciptanya, mengapa tidak lahir di hotel bintang 5, tapi lahir di Betlehem? Saya tidak kenal banyak di antara saudara tapi saya merasa pasti saudara tidak lahir di kandang.
Saya menjawabnya,”Sebagai pendeta, papa sering menghadapi orang yang miskin , sakit kanker dll. Tapi papa selalu hati-hati dalam memberikan penghiburan. Karena ia bisa berkata, kamu tidak mengalami seperti saya. Papa lebih banyak diam dan ajak berdoa.” Lalu saya lanjutkan,”Kenapa Tuhan Yesus lahir di tengah keluarga yang miskin, lahir di kandang supaya tidak ada orang berkata Tuhan kita tidak mengerti penderitaan. Tuhan telah datang, mengalami penderitaan dan akhirnya mati sehingga Dia mengalami semua penderitaan manusia.” Saya rindu pada malam natal ini, siapa pun kita yang punya masalah ataupun yang tidak punya untuk datang kepada Tuhan Yesus.  Hanya Yesus Kristus yang memberikan damai sejahtera yang sejati. Setelah kita menerima Tuhan Yesus, tidak berarti tidak alami lagi masalah-masalah. Tapi orang Kristen akan menghadapi kesulitan dengan cara yang beda.

Kapten pesawat pembom B-17 dari Amerika di Perang Dunia II, Eddie Rickenbacker , di hari tuanya mempunyai kegiatan rutin. Setiap jumat sore, ia akan keluar dari rumahnya membawa ember yang berisi udang. Dia keluar dengan hati yang  sukacita menuju ke pantai Florida yang memiliki banyak burung laut. Lalu dia tebarkan udang-udang di pantai sehingga burung laut pun datang memakan udang-udang itu. Setelah selesai ia pulang ke rumah dengan hati yang gembira. Jumat sore berikutnya dan jumat sore lainnya, ia rutin melakukan hal tersebut sampai kesehatannya tidak memungkinkan ia ke pantai. Ada seorang wartawan yang memperhatikannya, lalu datang mewawancarainya. “Mengapa Bapak setiap jumat sore pergi ke pantai dan taburkan udang ke pantai?” Akhirnya mengalirlah ceritanya. Waktu perang dunia 1942, Eddie mendapat tugas rahasia untuk disampaikan ke Jendral Douglas Mc. Arthur. Ia melintasi Lautan Pacific dengan B-17 dan sayang sekali ia kehilangan kontak dengan rekan-rekannya. Ia hilang! Ternyata ia mengalami musibah, jatuh dan selamat dengan memakai sekoci pesawat. Berhari-hari ia terombang-ambing di lautan Pacific yang begitu luas. Kalau siang kepanasan dan kalau malam kedinginan luar biasa. Seluruh bekal makanan sudah habis pada hari ke 8 setelah ia jatuh. Dengan lemah, ia bersandar di pojok sekoci dan berdoa. Untuk menghindari panas terik di  lautan, ia memakai topi yang lebar. Di tengah keletihan ia merasa ada burung yang hinggap di atas topinya. Lalu dengan reflek ia tangkap burung itu dan disembelihnya. Ususnya ia pakai untuk memancing ikan. Tiap hari ia gunakan usus burung itu untuk menangkap ikan. Singkat cerita, ia diselamatkan. Itulah latar belakangnya sehingga setelah selamat ia melakukan ritual setiap jumat sore bercengkrama dengan burung-burung di laut sebagai balas jasa telah menyelamatkan hidupnya.

Ilustrasi ini sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan. Saat ia di tengah Lautan Pacific yang luas yang dibutuhkan bukan rumah, kondominium mewah tetapi juru selamat / orang / temannya yang bisa menyelamatkan dia. Demikian juga dengan hidup kita sebagai manusia yang berdosa kita terkena murka Allah, yang kita butuhkan Juruselamat. Tetapi setelah diselamatkan, seperti Eddie sebagai ucapan syukur kita selalu ingat kepada Juruselamat kita, Maka hari ini setiap kita yang telah diselamatkan harus memakai hidup kita dengan sukacita melayaniNya. Natal adalah berita baik Allah bagi umat manusia. Dari tempat tinggi Dia datang ke tempat miskin agar orang yang percaya diberi keselamatan. 2 Kor 8. Mari kita melayani Dia dan sesama. Mari kita memiliki hidup baru setelah natal dengan percaya kepadaNya, melayani Dia dan sesama.

  

Monday, December 24, 2012

Natal tanpa Kristus


Christmas Without Christ
Natal Pemuda Remaja GKKK Mangga Besar  2012
24 Desember 2012
Pdt. Binsar Sihite

Lukas 2:10-15
10  Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
11  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
12  Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
13  Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
15    Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

Natal tanpa Kristus, Tidak akan Pernah ada Harapan.

Pernahkah merenungkan : bila Tuhan Yesus yang berulang tahun hari ini datang, kira-kira kemana Dia akan pergi dan siapa yang pertama kali Dia datangi? Selama ini seringkali natal sekedar aktivitas perayaan setiap Desember, baik pada natal Sekolah Minggu, natal pemuda-remaja dan natal umum. Seandainya Yesus yang berulang tahun hari ini datang sebagai bayi dan bukan lagi sebagai anak kecil tetap sebagai bapa atau  ayah, bila Dia datang, siapa yang akan Dia datangi pertama kali? Saya atau anak-anak di panti asuhan yang tidak mendapat perhatian? Mungkin Tuhan Yesus datang ke anak-anak penghuni panti terlebih dahulu? Ternyata tidak! Karena mereka tahu persis setiap Desember, orang Kristen sedang ‘getol-getolnya’ berbuat baik. Ada aksi natal dengan datang ke panti asuhan sehingga para penghuni panti mendapat makanan enak dan baju bagus. Bagi mereka natal sekedar perayaan. Ataukah panti wreda atau jompo yang Tuhan Yesus kunjungi karena anak-anak mereka tidak mau mendatangi orang tuanya? Kita melupakan orang tua karena takut merepotkan pasangan hidup kita. Mungkinkah orang-orang senior itu yang dikunjungi? Ternyata tidak! Atau orang-orang di penjara yang tidak dikunjungi saudara-saudaranya karena mereka malu? Tidak! Apakah gereja kita yang dikunjungi Tuhan Yesus pertama kali? Para aktivisnya sedang sibuk mempersiapkan perayaan natal, sehingga Tuhan Yesus tidak disapa. Tidak ada yang menyapa Nya karena sibuk. Yang dikunjungi Tuhan Yesus pertama kali adalah orang yang hancur hatinya dan menyadari bahwa Yesus telah lahir. Christmas without Christ adalah bahaya. Tema ini bertanya-tanya, apa artinya Natal tanpa Kristus. Karena banyak gereja yang merayakan natal, melupakan Bayi yang ada. Gereja heboh mengundang artis-artis kalau perlu artis dunia. Gereja bergeser dari makna natal yang pertama. Karena natal tanpa Kristus, dunia akan putus harapan dan tidak pernah ada harapan. Berita natal bukan dari pendeta tapi dari malaikat surgawi  yang memberitakannya.

Setelah malaikat meninggalkan para gembala dan kembali ke surga, natal menjadi berita surgawi, bukan saja untuk orang Israel, orang kristiani, tetapi natal untuk seluruh bangsa. Maka natal tanpa Kristus ,tidak akan terjadi apa-apa. Bila Natal tanpa Kristus, maka tidak akan pernah ada yang namanya keselamatan. Dunia ini sudah dikecam, jatuh ke dalam dosa. Orang akan menyakiti orang lain. Orang kaya selalu tidak mempedulikan saya, jadi untuk apa saya peduli? Lebih bagus pakai hukum rimba. Kalau Yesus tidak datang, keselamatan tidak akan pernah ada. Kristus datang saja, dosa begitu semakin jadi Orang yang ngakunya Kristen ke gereja setiap minggu, tetapi ngomongin orang tetap jalan, clubbing tetap jalan, nonton bokep jalan terus, pacaran pun mengikuti gaya orang duniawi. Bayangkan saja! Kristus datang sebagai bayi yang lahir, natal pertama sehingga dunia yang dipenuhi dosa, punya harapan. Tetapi sekarang kita Kristen karena orang tua Kristen, opa-oma Kristen tetapi tidak pernah mengerti kekristenan sebenarnya. Daerah Mangga Besar dikenal sebagai daerah rawan pergaulan bebas. Begitu keluar dari gereja, terdapat banyak tawaran untuk berbuat macam-macam.  Ada wanita yang berpakaian “compang camping ke mana-mana”, groak sana-sini, rok bupati (buka paha tinggi-tinggi). Begitu kita keluar gereja, ada yang ikut dugem dan macam-macam. Kemarin saat Tomang macet, di depan saya, ada sebuah mobil Nissan March. Di dalam mobil pengendara dan penumpangnya berciuman. Mereka pikir dunia milik mereka berdua. Itu gaya pacaran anak muda sekarang. Tidak takut dengan dosa. Mereka bilangnya happy. Sampai saya geleng kepala, karena mereka gampang kelihatan. Kaca film mobilnya  tidak gelap, hanya 20%. Seperti tidak ada tempat lain untuk melakukannya. Mereka anak muda sekali. Mobilnya pakai velg racing. Seandainya Natal tanpa Kristus, yang namanya dosa menjadi kebiasaan sehari lepas sehari. Ironisnya setelah Kristus datang, masih banyak orang Kristen yang tidak peduli akan kekudusan. Yang penting saya dan kamu saling suka. Budaya barat masuk ke timur. Gereja dijadikan kedok. Hal rohani di gereja sekedar menjadi kedok (penutup), padahal rohana di luar. Kita jaim waktu melayani tetapi waktu offstage (di bawah panggung)??

Christmas without Christ berbahaya. Sehingga Kristus harus datang. Natal berarti karena kedatangan Kristus membawa keselamatan. Yang mengherankan para gembala yang terlebih dahulu diberitahu. Padahal mereka tidak dianggap bagian dari orang Israel. Mereka dianggap kelas yang paling bawah, bahkan di bawah pembantu/jongos. Waktu berita natal itu diberikan pada para gembala, tingkat elit seharusnya bertanya, “Kenapa gembala lebih dahulu?” padahal mereka diremehkan, tetapi Tuhan begitu memperhatikan mereka. Maka jangan remehkan petugas keamanan (security) dan  office boy. Para gembala mendapat kasih yang begitu besar dari Allah,. Allah begitu memperhatikan mereka, tujuannya agar kita menyadari keberadaan mereka. Seringkali banyak di antara kita yang merayakan natal hanya untuk diri sendiri, tanpa berbagi tanpa, mengetahui makna natal sesungguhnya. Pada hari natal ini pk 15 kita sudah datang, kita membagikan makanan untuk orang-orang kurang mampu sehingga  ada berkat natal. Ada 10 petugas keamanan, kita datangi. Ini berkat natal. Bahkan kami setiap bulan melakukan hal ini pada orang yang tidak kita kenal. Kalau kenal, kita berbuat baik, pasti ada yang bilang kita ada maunya. Serba susah, dibaiki dibilang ada ulang dibalik batu. Seperti drama waktu sang anak menolong si ibu, dia tidak mengharapkan balasan. Kebaikan itu sebagai tanda terima ucapan terima kasih. Bukan sebagai sarana untuk masuk surga. Kesalamtan tidak membuat kita masuk surga. Keselamatan tidak bisa diperoleh dengan kebaikan. Sorga begitu mahal. Tidak bisa dijangkau dengan kebaikan.

Natal tanpa Kristus, Tidak Akan Ada Teladan Pengorbanan

Tidak ada pengorbanan yang menyenangkan, bila Kristus tidak lahir. Christmas without Christ, AnakNya dikorbankan. Ada ilustrasi tentang suatu keluarga. Setiap malam natal, mama dan kedua anaknya pergi ke gereja. Lalu mama bilang , “Ayo pa ke gerja “. Papa bilang, “Ngapain saya ke gereja? Karena setelah ke gereja, orang masih maki-maki terus, lebih bagus nonton TV. Saya tidak mengerti makna natal.”  Saat bulan Desember sedang musim salju, dingin sekali. Tiba-tiba ada bunyi di jendela. Tapi tidak ada orang. Rupanya ada burung yang mencari kehangatan dan melihat cahaya dari dalam rumah. Namun karena ada kaca mereka menabraknya sehingga banyak burung yang mati. Akhirnya ia membuka gudang. Lalu ia menyebar makanan dan berharap burung-burung itu masuk ke sana. Tapi burung tidak mau, mereka tetap mencari cahaya yang dapat menghangatkan mereka sehingga  kembali banyak yang mati. Setelah upayanya tidak berhasil, akhirnya ia menutup pintu gudangnya. Ia merenung. Ketika merenung sambil berdoa, dia berkata dalam hatinya, “Tuhan ijinkan saya menjadi burung  sebentar saja, untuk memberitatahu burung-burung itu bahwa  ada tempat yang hangat di gudang ini.” Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng gereja. Dia menangis setelah dia merenungkan hal ini. Akhirnya ia mengerti. Rupanya Allah menjadi manusia, supaya manusia bisa diselamatkan. Dan keselamatan membutuhkan pengorbanan yang mahal. Allah yang begitu berkuasa menjadi tidak berkuasa. Yang tadinya berdaya menjadi tidak berdaya. Yesus yang adalah Allah, Tuhan punya power, berkuasa atas bumi ini dan segala sesuatu di bawah Dia, namun ketika menjadi manusia, terjadi kekosongan diriNya, kenosis, tidak berdaya, tidak berkuasa. Hal ini harus diambilNya sebagai pengorbanan yang berkenan kepada Allah. Berapa di antara kita yang sulit berkorban untuk yang lain, karena egois yang terus menerus? Hanya gua saja yang hebat? Padahal Allah terus berkorban untuk kita. Ada iklan yang berkata, “Kau selalu ada waktu aku butuhkan engkau. Kemanapun engkau pergi, jawabannya pertamax.” Untuk mobil kita tahu yang terbaik. Mengapa tidak memberi yang terbaik untuk Tuhan? Ketika memberikan hidup kita pada Tuhan, maka orang itu akan memberi dampak yang besar.

John F Kennedy berkata, “Jangan tanya apa yang negara berikan padamu. Namun tanyalah pada dirimu, apa yang kau berikan kepada Negara?” Hal yang sama berlaku untuk kita. “Jangan tanya apa yang sudah Dia berikan, tetapi apa yang sudah kau berikan untukNya.” Tidak ada pengobranan yang menyenangkan Tuhan. Sudahkah kita mengampuni orang lain? Mungkin ada yang membenci orang tua (gua benci papa mama, yang tidak bisa memberikan teladan). Sehingga menjadi kepahtihan. Kalau terus memelihara akar kepahitan, hidup kita tidak akan bertumbuh. Yesus mengorbankan diri untuk menebus orang yang bersalah kepadaNya. Ia  dicaci, dicambuk, tapi Dia berdoa, “Bapa ampuni mereka. Karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Kalau Yesus mau mengrobankan hidupNya, maukah kita mengorbankan perasanaan kita melayani orang lain, di sekolah, di tempat pekerjaan? Jangan di sekolah boleh sekolah Kristen tapi nyontek jalan terus, saat absen tidak hadir jalan terus tapi didaftar hadir ada terus. Aneh. Apa bedanya? Kuliah di kampus Kristen tapi cara hidup mahasiswa tidak berbeda, bahkan lebih ngeri lagi. Tidak mau mengorbankan perasaan kita tapi main dengan Tuhan. Mungkin pacar, ortu salah, dan ada yang benci sekali kepada orang yang menyakiti. Pokoknya 7 turunan, 8 tanjakan, 9 tikungan bencinya. Lengkap. Pantaskah jadi orang Kristen, tidak mengampuni. Pantaskah? Christmas without Christ, tidak ada keselamatan tanpa Kristus!

Natal tanpa Kristus, Tidak akan Pernah ada Kasih yang Tulus Tanpa Syarat
Berbicara tentang kasih, banyak agama yang memberi definisi. Ada yayasan agama lain yang bahkan berkata, “Dunia tidak perlu teori cinta kasih, tapi praktek sikap hidup yang penuh cinta kasih.” Ironisnya ada sekolah Kristen yang terhitung “paling mahal”. Ini realita. Sedangkan bila kita mampir ke sekolah yayasan tersebut, sekolahnya bagus, banyak orang yang kuliahnya gratis. Bahkan ada apartemen bagus yang disediakan untuk orang yang tidak punya rumah dengan cukup membayar Rp 90.000/bulan. Apartemennya bukan seperti perumnas, yang batanya bila diketuk bolong. Bukan RSSS (rumah sangat susah selonjor), rumah yang dekat kemana-mana, dekat ke kamar mandi, dekat ke ruang tamu dll, tapi dibangun dengan kualitas yang baik. Apakah ada pengusaha-pengusaha Kristen ber satu lalu berbuat seperti ini? Tidak ada! Di Bangladesh, M Yunus melihat kaum wanita diremehkan kaum pria. Lalu ia mengumpulkan kaum wanita tersebut dan membiayai mereka  untuk berusaha. Yang butuh 50.000 rupee dikasih. Juga yang butuh 100.000 rupee. Bayarnya tidak usah dipikirkan. Yang penting para wanita (ibu) menjadi berkat untuk keluarga. Bangladesh maju karena ada usaha para wanita tersebut yang kemudian semakin berkembang. Cicilan yang dibayarkan lalu diberikan kepada ibu-ibu lain untuk berusaha, sehingga M Yunus mendapat penghargaan dari pemerintah Amerika Serikat. Ia diberi modal, bahkan Citibank mengundang M Yunus ke Jakarta untuk sharing apa yang telah dilakukannya tanpa memikirkan untung. Dia datang lalu bercerita. Dari yang hadir ada yang orang Kristen, pengusaha yang diberkati. Mereka bertanya, bagaimana mungkin bisnis tidak ada coan (untung)? Nehi (mustahil)!  Kalau tidak coan, buntung. Satu per satu pengusaha Kristen pulang. Seharusnya M Yunus diberi waktu 2 hari, tapi hanya terealisasi 1 hari saja karena para pengusaha hanya berpikir coan. Kebaikan yang dilakukan sebagai syarat. Berbuat baik untuk masuk surga. Dalam agama  Kristen , kebaikan bukan menjadi sarana untuk masuk surga. Kalau ya itu salah. Namun  tujuannya agar Kristus dilihat (ada) di dalam diri saya. Saat orang lain melihat , Kristus ada di dalam diri kita. Kita berbuat baik karena sudah diselamatkan.