Wednesday, October 24, 2012

Kesaksian Keluarga Kristen



Ev Ria Pasaribu


2 Tim 1:3-5
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Pada waktu Yesus Kristus bangkit, Ia tidak langsung pergi ke sorga tetapi Tuhan Yesus tinggal selama 40 hari di dalam dunia setelah kebangkitan. Memang, di dalam kitab Matius, Markus, Luksa dan Yohanes, kita sudah melihat Yesus datang ke dalam dunia , mati bagi orang berdosa di dunia. Setelah kematian dan kebangkitanNya Ia kembali ke sorga. Tetapi Ia tidak mengajak murid dan orang lainnya ke sorga. Ia memang menjanjikan suatau hari Ia akan datang kembali untuk menjemput orang percaya kembali ke sorga. Tetapi kepergiannya saat itu tidak membawa kembali orang percaya ke sorga. Mengapa? Gereja perlu bertanya. Orang percaya perlu bertanya. Bukankah tinggal di dunia ini sangat susah. Bukankah tinggal di dunia ini bergumul dengan dosa, tetapi kenapa Tuhan tinggalkan orang percaya tinggal di duni ayang berdosa. Karena memang K telah menyelesaikan pekerjaan di atas kayu salib, tetapi masih banyak orang yang belum mendengar kasih Yesus dan diselamatkan. Karena K tidak hany amengasihi sebagian orang atau murid 2 saja, tetapi Yesus Kristus mengasihi semuamanusia di dunia ini. Sehingga manusia di dunia perlu dengar kasih Tuhan. Sehingga bila mereka dngar dan menjadi percaya mereka diselamatkan. Sekarang kita mengerti mengapa Tuhan membiarkan orang percaya dan gereja tinggal didunia. Karena Tuhan ingin memakai gereja dan orang percaya untuk menyampmaikan kasih Tuhan kepada orang yang belum percaya dan mendengar. Paulus dalam kitab Filipi mengatakan lebih baik aku tinggal di surga bersama Yesus, tetapi lebih perlu aku tinggal di sini. Paulus sadar menyadari kehadriannya di dunia untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya. Apa ayng dilakuakn Yesus sebelum kemblai ke surga?
Kis 1:1 Dia membuktikan diriNya berulang-ulang selama 40 hari bahwa Ia hidup. Murid-murid perlu diteguhkan akan K yang sudah bangkita dna hidup itu. Sehingga mereka boleh menjadi saksi Tuhan yang benar-benar karena mengalami mengalami Yesus yang hidup.
Yang kedua, Yesus tinggal untuk menjelaskan pentingnya mengabarkan Injil untuk pelebaran kerajaan Allah. Visi gereja Tuhan adalah bersama-sama membangun kerajaan Allah.
Yang ketiga, Ia meminta murid-murid sampai Roh Kudus datang untk memberi kuasa menjadi alat Tuhan. Karena Yesus tahu tanpa Roh Kudus gereja tidak punya kuasa untuk berkuasa untuk bersaksi. Tanpa Roh Kudus orang yang diinjili tidak bisa mengenal Tuhan yang hidup itu. Maka Ia tinggal selama 40 hari. Lalu Ia pergi.
Tetapi yang sangat menarik sekali, bahwa pekerjaan Tuhan hanyalah melalui greja Tuhan. Artinya melalui orang2 percaya dan mengalami Tuhan, karena Tuhan ingin memakai orang yang mengalmi Tuhan untuk bersaksi pada orang lain.
2 Tim 1 di mana paulus tidak berhenti mengucap syukur atas seorang anak bernama Timotius dan terus berdoa untuknya karena Timotius adalah murid yang dikasihi dan dipercayakan memegang pelayanan. Dengan kata lain Tuhan memakai Tiomotius untuk membina jemaat dan membawa orang pada Tuhan. Tetapi kalau kita melihat lebih jauh, siapakah Timoutius, bagaimana imannya menjadi kuata dan membawa Injil pada orang lain. Inilah yang akan difokuskan kehidupan Timotius.
Ayat 5 adalah rahasia yang sangat indah. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
Bahawa Timoutius tidak kebetulan memiliki iman. Tetapi dengan sangat indah kita melihat Timotius beriman dimulai dari neneknya sendiri yang bernama Lois, lalu ibunya meneruskan dan membagikan kepada anaknya Eunike dan melanjutkan kepada cucunya Timotius. Kita lihat betapa pentingnya keluarga kristen mengerti panggilan Tuhan. Permintaan tidak pernah  dimulai dai pikirna manusia. Kehidupan berkeluarga tidak dimulai dari pikiran manusia. Pernikahan dimulai dari rencana Allah. Itu sebabnya Ia menciptakan pria dan wanita. Dan persatuan keduannya menghasikan keuturunan2. Berkeluarga atas inisiatif Tuhan dan T punya rencana luar biasa pada pernikahan. Kadang ada banyak keluarga tidak mengerti panggilannya sebagai orang kristen. Banyak orang dunia bagaimana memiliki keluarga sukses padahal tujuan dan visi melampauinya. Keluarga adalah tiang gereja Tuhan. Sehingga apabila keluarga dibangun dengan benar itu menandakan kesehatan keluarga T. Sehingga bila sungguh kita perhatikan keluarga kita, berarti kita sedang membangun gereja Tuhan. Itu sebabnya, bidikan iblis yang paling tajam seringkali melalui keluarga. Apa yang dimaksudkan, ada panggilan T yang mulia bagi keluarga? Lihatlah Kejadian 12:2-3 dimana keluarga Abraham,
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Kita lihat keluarga Abraham-Sara diberikati agar keluarga ini menjadi berkat bagi dunia ini. Jadi Tuhan ingin memberkati keluarga kita itu, benar. Tetapi selanjutnya Tuhan ingin memakai keluarga kita menjadi berkat bagi orang lain di dunia, sehingga kita tidak bisa melihat yang penting keluarga kami diberkati. Melainkan kita harus melihat lebih jaduh lagi, bgmn keluarga kita bisa membawa orang kepada Tuhan dan diberkati dan kita akhirnya kita menguatkan dan menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi banyak keluarga kristen yang mengalami kelemahan luar biasa. Sekolah kristen banyak anak dari keluarga kristen yang kehidupannya berantakan, broken home. Bisa jadi mereka naik mercy / BMW tapi hidup mereka tidak punya kehidupan yang baik di tengah mereka. Ayah , ibu dan anak bisa dimana. Satu-satunya alat komunikasi adalah HP dan BB. Ibu tranya anak kamu ditanya. Dan ibu tidak bisa melihat anak di mana. Mungkin anak di temapt yang tidak baik, ibu saya di sekolah jawabnya. Bukan cerita baru dan terulang terjadi. Ortu pikir dengan telpon dan BB amanlah anaknya. Pdahal tidak demikian. Kalau kita ingin kelarga seperti yang T mau, kita perlu betul-betul memperhatikan keluarga kristen di dalam iman ini. Kita lihat Lois, mengajarkan ke anak cucunya tentang Tuhan. Banyak keluarga hanya mendorong keluarga anaknya berprestasi baik di sekolah , les sana-sini. Sehingga mana mungkin anak bisa makin pintar tetapi kalau hatinya tidak dekat dan bertumbuh dalam Tuhan, pada suatu kali otaknya pintar tapi hatinya jauh dari Tuhan. Ini yang sedang terjadi di Indonesia. Siapakah koruptor besar di Indonesia. Otaknya pintar tapi hatinya busuk luar biasa. Otak pintar tetapi egois untuk kekayaan diri sendiri. Maka otak pintar tidak cukup tetapi hati perlu mengasihi, mengenal dan takut akan Tuhan.
Mari kita lihat keluarga Yusuf, Maria, Yesus Kristus. Lukas 1-2. Disitu dikatakna genap waktunya 8 hari, Yusuf – Maria membawa Yesus ke Yerusalem untuk disunat. Di sini suami istri pentin gmemiliki visi yang jelas dalam membangun rumah tangga. Mempunyai nilai yang benar supaya membungun anak dengan baik. Yusuf & Maria mengambil sikap jelas, sejak anaknya lahir dan berumur 8 bertekad anaknya mendengar dan melakukan firman Tuhan. Sekarang memang tidak perlu ada penyutan lagi, kalau tidak Mu Se dan Se Mu repot acara sunatan tetapi sunat itu adalah suatu hal yang dilakukan menurut hukum Musa dalam PL. Itu adalah suatu tanda tapi dalam konteks ke deapn. Kol 2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Jadi orang yang hidup dalm PL melihat ke depan akan apa yang Yesus kerjakan di kayu salib. Tetapi orang yang setelah Yesus mati di kayu salib melihat apa yang sudah dikerjakan Yesus . Jadi sunat tidak perlu dilanjutkan lagi karena Yesus sudah mati di kayu salib. Waktu kita menerima K, kita tdisunat secara lahiriah di dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Tetapi orang tua didoroang untuk membawa Tuhan. Karena Tuhan tidak hanya melihat satu orang sbg satu orang saja. Anak itu berasal dari keluarganya, keluarganya membawa bagian dalam keluarga T. Itu sebabnya anak perlu dibawa kepada Tuhan. Banyak keluarga membawanya untuk dibaptis. Dengan iman ortu dipersembahkan, anak ini makin hari menjadi pengikut Yesus. Itu sebabnya waktu ortu membawa anak itu adalah komitemn, sekali membawanya berjanji untuk menjaganya hidup di hadapan Tuhan. Jadi pertumbuhan iman anak tidak diserahkan ke sekolah minggu, sekolah kristen saja, tetapi orang tua betul membimbing Tuhan sampai mereka ikut katekisasi dan menjadi dewasa dalam mengikut Tuhan. Keluarga sungguh membangun iman kepada Tuhan, yang pertama keluarga itu menjadi keluarga yang kuat dalam imannya. Kedua, keluarga menjadi saksi, melayani dan menginjili seoran gpada yang lain. Allah menciptakan pria dan wanita supaya menjadi keluarga. Saat mereka jadi keluarga bapak menjadi kepala keluarga, menjadi wakil Tuhan di dalam RT ini. Oleh karena itu, bapak tidak boleh memnidahkan pengajaran suam I kepada istri, saya sudah cape kerja dan giliran mama yang mengajarinya. Itu adalah tanggung jawab kepala keluarga membawa istri dan anak kepada Tuhan. Apakah bapak mau digantikan isri jadi kepala keluarga. Tentu tidak. Bapaklah kepala keluarga yang bersama istrinya membangun anak dalam iman kepada Tuhan. Lihat Abraham, Musa, bapak-bapak yang sungguh serius mendekatkan keluarga kepada Tuhan. Lihat, bapak Ayub, saat anak-anaknya berdosa, Ayublah yang meminta pengampunan kepada Tuhan. Di sini kita melihat betapa penitng peran sebagai imam membawa istri dan anak kepada Tuhan. Sehingga keluarga betul didorong untuk hidup di dalam Tuhan. Apa yang terjadi, dimana anak sungguh kepada Tuhan. Luk 2:52
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Kita perlu membangun keluarga kita bukan saja dari segi perekonomian, dan otak saja tetapi anak perlu dibangun secara akal pikiran secara fisik boleh sehat dan rohaninya semakin bertumbuh dan dikasihi Allah dan pergaulan sesamanya semakin dikasihi manusia. Inilah visi keluarga kristen. Bagaimana kita membangun hidup kita secara keseluruhan bukan hanya satu persatu. Sehingga waktu sekolah, kita juga mendorong mereka mengenal Tuhan. 1 hal yang saya hormati dari ayah ibu saya. Sejak mereka melharikan, dibaptis, sampai remaja mereka tidak lupa melakukan satu hal. Selalu membawa saya untuk dekat kepada Tuhan. Mendorong saya ke gereja mengenal Tuhan. Bila ada pembinaan di gereja tidak pernah melarang dan mendorong anak bertumbuh di dalam Tuhan. Aya  saya betul bekerja untuk membiayai saya sampai sarjana penuh. Sangat menarik, ayah saya walau sangat sibuk tetapi selalu hadir makan bersama minimal 1 kali satu hari. Walaupun ayah ibu saya tidak ada lagi saya ingin katakan satu hal yang menjadi kesaksian. Harta yang paling saya syukuri daripada Tuhan bukan masalah uang dan kemewahan, tetapi keluarga yang begitu kompak. Saya bersama abang, kakak, adik saya begitu dekat setelah ortu tidak ada. Kami rata hidup beriman terus kepada Tuhan dan bertumbuh. Kami semua termasuk ipar melayani Tuhan. Sehingga tiap kali bersyukur saya bersyukur untuk keluarga indah yang dikarunia Tuhan. Kalau kita ingin anak menghormati, dimulai dari hiudp suami istri untuk sungguh membawa anak hidup dekat dengan Tuhan. Sehingga iman dari bagian keluarga menjadi iman yang kuat. Etapi bukan kuat tetapi menjadi saksi di tengah dunia. Tetapi suami istri punya hubungan yang rusak satu dengan lain , ada kemarahan dan kepahtian di dalamnya membuat mereka tidak bisa bersatu membesarkan anak. Keluarga berkembang tetapi tidak bisa bersatu. Kesulitan demi kesulitan bukan saja tidak bisa bersaksi tetapi keluarga menjadi keluarga kristen yang lemah. Sebagai hamba Tuhan saya seninang melakukan kunjungan ke keluarga. Keluarga tidak bisa melihat di gereja. Saat saya layani HKBP dan metodis Singapore saya tahu anak yang sakit dll. Sehingga kita mendoakan dan berdiskusi dengan keluarga itu. Saat anak keluarga dari penjara tetap diterima di gereja. Mari kita bangun bersama dalam keluarga kita. Karena itu kesehatan gereja bersama. Bersama kita jadi saksi Tuhan bersama di dunia sampai Yesus datang kedua kali. Yang paling utama mari kita berdoa untuk keluarga. Kalau ada pergumluan, kita berkumpul bersama berdoa. Orang yang bersandar pada Tuhan, kasih Tuhan dapat memperbaiki keluarga demi keluarga.

Saya ingin tutup satu hal yang penting.
Kami punya banyak pelayan di daerah “sepupu”. Seringkali kalau ibu berkumpul bicara masalah RT. Banyak orang sungguh ingin kenal Yesus, karena ada pemahaaman yang diajarkan Yesus dengan jelas. Bahwa apa yang dipersatukan Allah tidak bisa dipisahkan manusia. Di dalam kekristenan sangat ditentang perceraian. Tetapi teman sepupu sangat sedih karena banyak suaminya bercerai dan menikah lagi. Di sanalah mereka ingin tahu siapakah Jursuelamat yang mengajarkan kehidupan untuk tidak bercrai. Di sanalah apa yang dihidupi keluarga kristen akan dilihat tetangga-tetangga. Karean tidak ada wanita yang hidupnya diduakan. Tetapi tidak ada pria yang hidupnya diduakan juga. Inilah kesmepatan untuk membangun kehidupan sebagaimana Yessu sudah mengasihi. Jangan mengasih karena melihat ia baik. Kita sering katakan, ia suami sukar bagaimana mengasih. Suami : istri cerewet sekali bagaimana mengasihi. Kalau demikian tidak mungkin mengasihi. Tetapi ada kunci dalam Alkita bemngatakan, kita mengasihi karena Kristus mengasihi kita. Walau istri A, suami B, kita mengasih  karena K sdh mengasihi mereka. Dimana keluarga saling mengasihi, dan bersama bertumbuh di dalam Tuhan, inilah keluarga yang bisa membangun gereja dan keluarga yang bisa jadi berkat bagi dunia. Roh Kudus sudah ada di tengah kita, mari beljar terus dipimpin Roh Kudus. Roh Kudus memberi kuasa bersaksi sehingga banyak orang diselamatkan dalam Kristus Yesus.

No comments:

Post a Comment