Sunday, October 28, 2012

Hari Valentine (Hari Raya Kasih Sayang)



Ong Po Han

1.       Apakah Valentine benar-benar ada?
Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christian Observe It?" mengatakan bahwa kata "Valentine" berasal dari kata Latin yang memiliki arti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa" yang ditujukan kepada Tuhan orang Romawi yaitu Nimrod dan Lupercus. Namun yang dimaksud di sini bukanlah allahnya orang Romawi , melainkan adakah orang yang bernama Valentine? Ternyata terdapat cukup banyak orang yang bernama demikian sampai saat ini (salah satunya adalah Valentino Rossi, pembalap motor ternama). Tentu yang dimaksud bukan orang yang ada saat ini, namun Valentine yang menjadi legenda dan menjadi titik awal dari perayaan hari kasih sayang. Karena dikaitkan dengan Santo Valentinus, maka kita dapat memeriksanya pada Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908). Menurut ensiklopedia ini, nama Valentinus paling tidak merujuk tiga martir yang berbeda yakni :
    * seorang pastur di Roma
    * seorang uskup Interamna (modern Terni)
    * seorang martir di provinsi Romawi Africa.
dan yang mengejutkan tidak ada (jelas) koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta (valentine).
Yang pasti nama Valentine tidak ditemukan dalam Alkitab baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Dengan demikian nama Valentine yang dimaksud dalam hari raya kasih sayang menjadi tidak jelas. Apakah allah orang Romawi, martir Katolik atau orang yang lain lagi. Atau apakah Valentine tidak benar-benar ada , melainkan hanya sekedar legenda yang diciptakan manusia?

2.       Versi Valentine mana yang paling popular?
Valentine (Valentinus) pada umumnya dikenal (dalam legenda atau versi yang mungkin paling popular) sebagai seorang biarawan Katolik yang hidup di abad ketiga dan dihukum mati oleh Kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang dibuat oleh sang kaisar. Peraturan tersebut melarang pemuda Romawi menjalin hubungan cinta dan menikah. Karena bila sang pemuda pacaran atau menikah, mereka bukanlah calon prajurit yang baik untuk dikirim ke medan perang karena mereka enggan meninggalkan keluarga atau kekasih padahal mereka sangat dibutuhkan kekaisaran untuk berperang melawan musuh-musuh Romawi yang sangat banyak. Valentine sebagai hamba Tuhan lebih takut kepada Tuhan dibanding peraturan kaisar. Ia menganggap peraturan ini sangat tidak manusiawi sehingga ia tetap memberi sakramen pernikahan para pasangan walau secara rahasia dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga dan tanpa kidung pernikahan.. Hingga suatu malam, ia tertangkap basah saat sedang memberikan sakramen pernikahan. Ia pun ditangkap, dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati!

3.       Mengapa hari Valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari?
Sebagai seorang pesakitan di penjara, Valentine (pada legenda atau versi yang mungkin paling popular) bukannya dihina sebaliknya malah banyak orang yang bersimpati dan mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara. Bahkan putri kepala penjara secara rutin mengunjunginya, bercakap-cakap dan menumbuhkan kembali semangatnya. Ia setuju bahwa Valentine telah melakukan hal yang benar.
Valentine sendiri akhirnya dipenggal tanggal 14 Februari. Sebelumnya ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Di akhir pesan itu, ia menuliskan “dari Valentine-mu (from your Valentine)”. Pesan itulah yang kemudian memberi warna pada dunia sampai saat ini. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang.
Sumber lain mengatakan, Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai ketiga martir  bernama Valentine, namun tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari (lihat poin 4b)  
Versi lain mengatakan, catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Kemungkinan besar legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini

4.       Ada berapa versi hari kasih sayang?
Terdapat 2 versi besar hari kasih sayang yang pernah tercatat yakni :
a.        Hari raya Valentine seperti yang sudah diuraikan pada poin 2.
b.       Hari raya Lupercalia yakni yakni sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus mempersembahkan korban kambing kepada sang dewa. Versi lainnya: bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada 15  Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Baik versi Lupercus maupun versi Romulus , potongan kulit binatang tersebut di gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

5.       Apakah hari Valentine (kasih sayang) adalah hari raya keagamaan?
Kalau kita periksa di kalender, hari valentine bukan merupakan hari libur nasional. Memang ia bukan merupakan hari raya keagamaan atau hari raya terkait dengan kehidupan berkebangsaan (nasionalisme). Bahkan ada agama tertentu yang menentang untuk merayakan hari raya ini. Sedangkan kekristenan juga tidak mengakui hari valentine sebagai bagian dari hari raya yang dirayakan umat kristiani, karena berdasarkan sejarah lahirnya hari Valentine (poin 1) tidak berkaitan langsung dengan peristiwa atau pengajaran Alkitab.
Sebagai tambahan sumber lain mengatakan, agama Kristen yang ada di Yerusalem, Lebanon, Syria, Rusia dan non-Barat lainnya banyak yang tidak pernah mengadakan acara Valentine.

6.       Bagaimana perkembangan hari Valentine?
Wikipedia Indonesia memberi catatan sebagai berikut :
-          Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts
-          Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.
-          Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tanggalan Tionghoa.
-          Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

7.       Adakah hari raya kasih sayang dalam agama Kristen?
Kekristenan hanya mengenal empat hari raya yakni hari natal (kelahiran Yesus Kristus)), hari Jumat Agung (kematian Yesus Kristus di kayu salib), hari Paskah (kebangkitan Yesus Kristus dari kematian) dan hari Pentakosta (turunnya Roh Kudus). Keseluruhan hari raya tersebut sebenarnya adalah rangkaian hari raya kasih sayang Allah kepada manusia. Jadi saat kita merayakan hari-hari tersebut, pokok yang perlu diingat adalah seluruhnya terpaut dengan kasih Allah kepada manusia.

8.       Apa saja  jenis kasih dalam Alkitab?
Dalam Alkitab berbahasa Yunani terdapat 3 jenis kasih yakni :
-          Agape (kasih ilahi). Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Tuhan sangat “mengasihi” (agape) sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya.
-          Phileo (kasih persahabatan), yang berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadap, seperti memandang seseorang sebagai sahabat.” Contoh kasih ini dapat dilihat pada Yohanes 21 saat Yesus bertanya kepada Petrus, apakah Petrus mengasihNya. 2 kali Yesus menggunakan kata agapao dan terakhir menggunakan kata phileo dan ketiganya dijawab Petrus dengan menggunakan kata phileo.
-          Storge, yaitu kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik. Kata itu muncul dalam Roma 12:10 dengan kata ‘philostorgos’, yang merupakan gabungan kata philos (bentuk kata benda dari phileo) dan storge. Roma 12:10 adalah ayat yang sangat penting, mengarahkan kita untuk sangat mengasihi dan saling berbuat baik.
Di luar itu dalam bahasa Yunani masih terdapat satu jenis kasih yakni Eros. Berdasarkan dongeng kuno kebudayaan negara tersebut, ‘Eros’, si dewa Cinta, telah menjadi penyebab awal pengertian kata cinta/kasih (eros) yang bersifat seksuil." Eros merupakan kata dalam bahasa Yunani Kuno bukan dalam Alkitab.

9.       Apa dilema yang dihadapi orang Kristen terkait dengan hari Valentine?
Di satu sisi, hari raya Valentine bukanlah hari raya umat kristiani (bukan bagian dari pengajaran Alkitab atau peristiwa sejarah penting dalam kekristenan), sehingga ikut merayakannya berarti seperti ikut merestui hari raya yang tidak jelas asal muasalnya. Di sisi lain, tidak dapat disangkal, perayaan hari Valentine terus berkembang di berbagai negara terutama di kalangan anak-anak muda termasuk muda-mudi Kristen di gereja.

10.    Bagaimana orang Kristen menyikapi perayaan hari Valentine? Ikut merayakan atau melarangnya?
Walau tidak ada keperluan untuk merayakan hari Valentine di gereja, namun gereja dapat memanfaatkan momentum ini untuk tujuan yang berbeda yakni gereja mengajarkan tentang sumber kasih yang terbesar yaitu Allah: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). Inilah dilakukan dalam rangka ‘menebus’ hari Valentine yang diberikan muatan value Biblical. Tanpa hal ini, hari Valentine tidak bermakna apapun, hanya seperti hari raya besar agama lain, atau hari besar nasional, tanpa kaitan dengan value Alkitab. Jadi, segala sesuatu yang ‘ditebus’ barulah dapat diterapkan dalam hidup Kristen (bnd. Menebus hari – Ef. 5:16 ‘pergunakanlah’ à KJV - ‘Redeeming the time’).
11.    Bagaimana hubungan komsel dengan kasih? Bagaimana komsel berperan dalam kasih?
Komsel dapat hadir di gereja itu juga karena kasih Allah. Keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari karya dan anugerah Allah. Dengan demikian komsel tidak dapat dilepaskan dari Amanat Agung untuk membagikan berita kasih Allah kepada sesama. Setiap anggota komsel diharapkan dapat berperan dalam memberitakan dan melakukan kasih. Kasih bukan sekedar kata belaka, namun kasih sejati ditunjukkan melalui perbuatan dan dalam kebenaran firman Tuhan.

No comments:

Post a Comment