Wednesday, October 24, 2012

Memandang Kesulitan Terbesar



Ev. Lydia Cong


Hab 3:17-19
3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
Roma 8:28
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kristus ikut berbagian dalam kesusahan kita / penderitaan kita dimaksudkan untuk kebaikan kita, supaya orang yang mengasihi Tuhan  mendapat manfaat.

Kita yang hidup di dunia penuh kesulitan p enderitaan sakit penyakit, persoalan yang bertubi-tubi yang tidak selesai. Satu selesai datang yang lain. Sehingga kita merasa, kapan kita bisa terlepas dari semuanya ini. Darimanakah kesulitan / penderitaan ? Sejak manusia jatuh dalam dosa, penderitaan dalam dunia. Ini yang ditimpakan Allah kepada manusia. Adam dengan susah payah mencari hidup nya, Hawa susah payah melahirkan. Tanah mengeluarkan onak duri sehingga dengan susah payah cari rejeki untuk makan. Itu hukuman pada Adam dan Hawa dan manusia. Tetapi dalam YK kita punya pengharapan. Tetapi tidak semua penderitaan berasal dari manusia, sehingga saat mengalaminya duduk dulu tenang lalu pikir kembali. Apakah ini kesalahan saya atau bukan. Tidak semuanya hukuman Allah buat kita, ada juga penderitaan yang bersifat universal / berlaku umum, tidak pilih-pilih seperti pada Mat 5 (Allah menerbitkan matahari bagi orang baik/ jahat, benar dan tidak benar), kaya miskin, pendididkan atu tidak seperti bencana alam, Tsunami dll. Tapi ada juga bencana alam yang ditimbulkan ulah manusia seperti buang sampah sembarang. Seperti sampah dibiarkan bertumpuk segunung longsor sehingga orang dibawahnya mati. Ada juga sampah dibuang ke kakli. Ada juga bencana seperti Lapindo.

Tatanan dunia kita sudah rusak. Ekosistem sudah rusak. Mungkin kita berbagian di dalamnya. Seingga terjadilah pemanasan global. Cuaca sepanjang tahun tidak ada yang normal. Kesusahan / penderitaan yang kita alami ada juga yang merupakan ujian iman yang diijinkan Tuhan terjadi seperti yang dikatakan Ayub. Atau juga dialami oran gbuta yang sejak lahirnya (Yoh 9). Semuanya diijinkan terjadi karena Allah punya tujuan / maksud untuk memuliakan Allah.
Bagaimanakah kita menghadapi kesulitan. Bebeapa hal yang akan direnungkan :
1.       Memandang dengan negatif / pesimis. Semua dipikirkan sebegitu rupa sampai tidak bisa tidur, pagi-siang – malam. Dialami oleh wanita terutama juga pria. Sehingga semuanya jadi suram. Dunianya satu warna. Gelap, seolah tidak ada harapan. Semuanya negatif dan pesimis ehingga semua terasa berat. Timbul berbagai penyakit, darah tinggi, jantung. Dokter katakan penyakit sebenarnya stress / pikiran. Bukan penyakit benaran karena virus. TY mengatakan Mat 11:28-29 Marilah kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat…… Banyak beban yang seharusnya tidak kita pikul tapi kita pikul. Kita sudah serahkan pada Tuhan tapi pikir lagi. Ada seorang petani yang panen begitu banyak , lalu dia pikul 2 keranjang penuh. Di tengah jalan bertemu pendeta yang pakai mobil box yang kosong isinya. Karena PDt kasihan lalu didekati. Ditanya mau kemana untuk ikut naik di belakang. Begitu jalan, kenapa masih terdengar ngos-ngosan. Ia lihat ternyata di dalam mobil beban masih dipikul. Lalu pendeta berkata, kenapa tidak dilepas. Katanya terima kasih, nanti kalau ditaruh mengotori mobil bapak. Fil 4:13 segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia ….. Segala perkara besar-kecil dapat diatasi dengan Kristus yang memberi kita kekuatan. Maka itu letakkanlah beban kepada Kristus. Kalau sudah diserahkan kenapa dipikulnya lagi.
2.       Ada orang yang memikirkan secara positif sehingga segala penderitaan dapat dikalahkan. Sakit kanker tinggal 3 bulan , tapi 3 bulan masih hidup karena punya sikap optimis. Kalau kita pikir secara positif , penderitaan ditempatkan pada porsi yang benar, kita bisa mengatasinya. Kadang ada orang mati karena dipikirkan terus menerus. Meninggal bukan penyakit tapi beban pikiran. Untuk itu kita harus mengetahui kebenaran : segala penderitaan diijinkan Tuhan untuk dialami untuk datang ke dalam hidup kita karena ada maksud Tuhan. Tuhan mengetahui, memegang kendali / kemudi dan Ia tidak pernah melepaskan tangan. Tuhan tidak pernah tinggal diam, mengawasi kita, membiarkan kita sulit karena supaya ssadar kita orang lemah, terbatas. Segala kepandaian, kekayaan, terbatas sehingga tidak peru sombongkan diri. Menghadapi orang kecil, jangan katakan saya siapa? Bahkan ada orang yang marah sehingga mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati. Saat menghadapi flu, virus kecil saja, langsung ambrug. Kadang merasa punya kekayaan, kedudukan, diijinkan Tuhan suatu saat semuanya tidak ada artinya. Sehingga tidak perlu sombongkan diri . Maz 90:5… seperti rumput yang bertumbuh. Sekejap saja lenyap. Ditiup langsung hilang. Kita sadar , kita manusia yang lemah. Kita bersandar kemahakuasaan Tuhan. Kita perlu baca FT, berdoa dan melaksanakan FT dalam hidup. Tidak semua hal diselesaikan dengan uang. Tidak semua hal beres dengan uang, kekuasaan. Ada sekelompok orang. Ada orang pergi ke pertambangan emas di Kanada. Suatu kali mereka berunding. Sebenarnya emas yang diambi sudah cukup banyak. Tapi ada yang bilang, tunggu 2-3 hari lagi dapat banyak. Tapi ada hujan badai, sehingga rumah mereka terkurung salju yang hebat sehingga tidak bisa keluar sama sekali. Sekali terkurung tidak bisa keluar selama beberapa minggu. Sayang sekali persediaan makanan sudah habis, sehingga akhirnya satu demi satu meninggal. Lalu ada orang yang lewat di tempat itu, melihat surat : Kami memiliki emas tapi tak berdaya karena tidak bisa keluar untuk beli makanan. Yang kami perukan makanan bukan emas. Kelimanya meninggal. Sampai titik tertentu uang, kedudukan tidak ada artinya. Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan. Teapi kita harus bersandar pada Tuhan karena kita punya Tuhan yang maha kuasa. Tuhan ijinkan penderitaan untuk menguji kesetiaan, iman kita. Apakah kita ikut Tuhan apakah mau berkatnya saja, hidup lancar-lancar saja. Hidup agar setiap hari diberkati. Kalau kita tidak ditolong, tetap berharap padanya? Di dalam Alkitab, teman Daniel dengan berani berkata pada raja dihadapan api yang menyalanyala , mereka menolak untuk menyembah raja. Jika Allah kami sanggup , Ia menyelamatkan. Tapi seandainya tidak, kami tidak akan menyembah dewa raja dan patung emas sang raja. Mereka bertekad setia pada Tuhan. Ini iman yang sejati. Iman tidak goyah walau penderitaan maut sekalipun. Masalah kecil jangan membuat kita kehilangan iman meninggalkan Tuhan. Biarlah Sadrah, Mesakh dan Abednego menjadi contoh. Jangan kita mau enaknya, berkat saja. Tuhan memanggil kita untuk pikul salib, menderita bersamanya. Tidak hanya berkat saja. Kalau hanya berkat, apakah masih ke gereja kalau terkena penyakit. Kalau Tuhan tidak selesaikan masalah anda, tetap percaya padaNya? Kita harus belajar jadi orang kristen yang minta berkat terus menerus. Kita harus memberi berkat, pertolongan pada orang lain. Mulailah mengucap syukur. Itu bisa mengubah kita. Jika semua jalan berliku dan buntun, mengucap syukur membuat penderitaan ringan, diterangin jalan kita.
Jangan jadi orang kristen yang cengeng. Sedikit2 ngambek. Orang kristen dewasa tahan banting, satu kesulitan datang dapat diatasi. Yang lain datang, tidak apa. Itu ujian iman kita, kasih kita kepada Tuhan. Emas yang murni harus diuji di hati, baru teruji. Tapi api pengujian, tidak diketahui apakah iman itu murni. Apakah iman kita 24 karat, atau bukan iman yang sesungguhnya.
3.       Supaya kehdiupan rohani kita bisa naik lebih tinggi. Jangan jadi orang kristen begini-begini saja. Berapa tahun jadi orang kristen. Apakah bayi, kanak, remaja. Kenapa kalah dengan penderitaan yang macam-macam. Padahal kita punya kehidupan yang berkemangan. Karena YK mengatakan kita melangkah di atas lautan yang bergelora, kenapa kita pengikutnya kalah terus menerus. Persoalan kecil membuat kita hancur. Kualitas hidup rohani harus makin naik ke atas. Semakin kenal Tuhan, semakin mengerti isi hati Tuhan. Kenapa hidup kristen tidak seperti neon yang terang , bukan seperti lampu pijar yang sebentar terang dan gelap. Bukankah kita bisa memberi pengaruh positif / manfaat pada orang lain. Justru kita kalah. Kristus bangkit dn kita sudah menerimanya. Kenapa terlihat dalam hidup kita? Ayub 42:5 setelah alami kesulitan yang berat dalam hidupnya, ia katakan hanya dari orang saja aku mendengar Engkau, dengan mengalami kesulitan, aku sekarang mengenal / mengalami Engkau dalam hidupku. Engkau bukan suatu tulisan, tapi hidup di dalamku. Hidup rohani Ayub naik ke atas. aHHab

No comments:

Post a Comment