Thursday, October 25, 2012

Pribadi Kedua dari Allah Tritunggal



Bagian 1,I Yoh 1 : 1-4 Pendahuluan


2 Kor 13:13
Yang diperknalkan Rasul Yohanes adalah oknum kedua dari Allah Tritunggal.

13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
-          Rasul Yohanes juga menyatakan pengalamannya dengan Firman hidup yaitu
-          Ia telah mendengar dengan telinga sendiri
-          Ia telah melihat dengan mata sendiri
-          Ia telah menyaksikan sendiri
-          Ia telah meraba dengan tangan sendiri

Apa yang dia ajari bukan berasal dari orang lain tetapi karena ia mendengar sendiri tentang Firman tsb. Kita sering tidak bisa memperkenalkan Yesus, karena kita tidak mengalaminya. Contoh : waktu sakit, kita disembuhkan. Karena itu kita bisa perkenalkan pada orang lain. Rasul Yohanes memperkenalkan Yesus, karena ia sudah mengalaminya sendiri.
Hidup kekal kita peroleh bukan karena perbuatan baik kita, tapi karena kasih karunia Allah yang diberikan dengan Cuma-Cuma kepada orang yang percaya kepadaNya sebagai Juruselamat

Tujuannya : memperkenalkan Yesus kepada pembacanya. Bukan saja memperkenalkan tapi memberitakan. Sebagai orang Kristen kita harus bersaksi. Membagikan pengalaman rohani kepada orang lain baik dengan hidup maupun dengan kata-kata yang diucapkan. Kita sudah mengenal Tuhan secara pribadi. Bersaksi punya tujuan yaitu :
-          Tercipta persekutuan sesama dan dengan Allah Bapa dan yesus Kristus (ayat 3)
-          Supaya sukacita kita menjadi sempurna (ayat 4)
Kita yang sebenarnya jauh dari Tuhan karena melalui kesaksiannya orang dapat kembali kepada Tuhan bersekutu dengan Tuhan. Sukacita kami menjadi sempurna. Saat Rasul Yohanes melihat orang lain bertobat, percaya Tuhan ia bersukacita. Saat melihat orang tinggalkan dosa percaya Yesus, maka ia mempunyai sukacita dalam dirinya.

Bagian 2 : persekutuan dengan Allah  I Yoh 1:5-2:8

1 Yoh 2:5-2:2
1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Dalam ayat 5 dikatakan Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Kalimat ini menunjukkan kepada kita bahwa :
-          Allah adalah Allah yang menyatakan diri
-          Allah adalah Allah yang suci tidak berhubungan dengan dosa
-          Allah adalah Allah yang memimpin
Lawan terang adalah kegelapan. Kegelapan melambangkan :
-          Hidup yang tidak ada Kristus
-          Hidup yang kacau dan tidak ada penyertaan Allah
-          Hidup yang berdosa
-          Hidup yang penuh kebencian dan tidak ada kasih

Kita yang hidup bersekutu dengan Allah :
-          Tidak boleh hidup dalam kegelapan (ayat 6)
-          Hidup dalam terang (ayat 7)
-          Mengakui dosa kita (ayat 8-10)

Seringkali orang kristen terhambat dalam bersekutu dengan Allah. Rasul Yahnes juga mengemukakan 3 hal yang menghambat persekutuan kita dengan Allah :
-          Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup dalam kegelapan, kita berdusat dan kita tidak melakukan kebenaran.
-          Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita snediri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
-          Jika kita berkata bahwa kita  tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita.

Kita yang hidup dalam terang maka :
-          Kita beroleh persekutuan antara satu dengan yang lain
-          Darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa

Sebenarnya kita bisa pilih : gelap atau terang. Dlaam bagian ini juga mengatakan kepada kita. Dalam hidup kita :
-          kita dapat mencoba menutupi dosa-dosa kita
-          kita dapat mengakui dosa-dosa kita/ kejahatan
-          kita dapat mengalahkan dosa (jangan berbuat dosa, tidak mau melakukannya) : penuh kebencian, tidak ada kasih.

Bertobat : kita sudah melakukannya, kita tahu kita salah, menyesal dan tidak melakukannya lagi.

2 kata tentang Kristus : pengantara (2:2), pendamaian atas dosa kita dan atas dosa seluruh dunia
Pendamai (mendamaikan) meredakan kemarahan seseorang. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia meredakan Allah yang sedang murka. Bukan demikian, menenangkan tuntutan Allah yag kudus. Allah yang kudus tidak mungkin tidak menghukum dosa. Di satu pihak Allah adalah kudus, di lain pihak Allah adalah kasih. Karena itu Ia ingin menyelamatkan manusia yang berdosa. Kalau Allah tunjukkan kasihNya, maka semua manusia diselamatkan. Dalam 2 sifat yang berdosa, Tuhan Yesus datang ntuk mendamaikan. Ia datang dan mati di kayu salib, sehingga Allah dapat menunjukkan kekudusan dan kasihNya.
Tuhan Yesus mati di kayu salib, supaya manusia tidak lagi dihukum. Allah punya kesempatan untuk menyelamatkan manusia, karena dosa manusia sudah ditanggung oleh Tuhan Yesus.

Pengantara artinya seperti pengacara.yaitu orang yang mendampingii seperti di pengadilan waktu kita dibela. Iblis mendakwa kita, tetapi kita punya pembela yaitu Yesus Kristus.
Mengaku dosa = di hadapan Allah atau dengan manusia. Lihat kasusnya. Misal : kalau kita bersalah, kita cari orang. Gereja Karismatik, banyak mengakui dosanya di hadapan umum, karena setelah mengakui di hadapan Tuhan masih sering mengulanginya sehingga tidak merasa mampu. Jadi ia nekat, mengakui dosa di hadapan orang. Ia bertekad supaya semua orang tahu ia tidak mau melakukan. Resiko : kalau orang tahu bagaimana.


No comments:

Post a Comment