Sunday, October 28, 2012

Komsel GKKK Mabes



 Ong Po Han


Komsel

Tak kenal maka tak sayang. Itu pepatah yang acapkali diucapkan saat seseorang terlupakan untuk diajak,  diundang atau diingat untuk suatu kegiatan. Tentunya semua manusia biasa ingin diingat dan disayang. Salah satu cara agar tidak “terhilang” adalah dengan jalan tetap melakukan hubungan (kontak). Demikian pula dengan komsel. “Mahluk” yang satu ini juga sering diabaikan dan dilupakan oleh jemaat. Sebagian enggan mengikuti komsel karena tidak mengenal komsel secara jelas. Pada kesempatan ini , akan dicoba menjelaskan komsel dengan cara “QA” (question-answer atau tanya-jawab) sehingga intisari yang ingin disampaikan dapat dengan mudah ditangkap. “QA” ini telah dimuat dalam Bulletin GKKK Mabes dalam beberapa seri dan untuk tujuan pembuatan booklet tentang komsel , maka seluruh “QA” dijadikan satu.

1.       Komsel itu “mahluk” apa?
Komsel (cell group) adalah suatu istilah yang merupakan kepanjangan (gabungan) dari 2 kata yakni “kelompok” dan “sel”. Sel sendiri merupakan unit (organisme) terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Dikaitkan dengan kehidupan bergereja, setiap jemaat dianggap sebagai satu sel. Dengan demikian secara sederhana dikatakan komsel merupakan kumpulan lebih dari 1 (satu) orang jemaat di suatu gereja. Dalam prakteknya, jumlah maksimal jemaat yang tergabung dalam 1 komsel dibatasi (terbatas) mengingat keperluannya (efektifitasnya). Dengan semakin banyaknya orang yang tergabung dalam suatu komsel, berarti komsel itu sudah berkembang dan pada akhirnya kelompok ini pecah menjadi dua kelompok.  Selanjutnya kedua kelompok inipun bila secara sehat bertumbuh, maka ia akan berkembang pula sehingga akhirnya jumlah kelompok yang ada akan terus bertambah. Gereja yang terus bertambah jumlah komselnya berarti gereja itu mengalami pertumbuhan.

2.       Apa perlunya dibuat komsel?
Setiap kumpulan pasti dibuat dengan maksud tertentu. Seperti ikan membutuhkan air (wadah) yang berkualitas dan mengalir untuk bisa bertumbuh dengan cepat, orang percaya (benar) pun membutuhkan wadah (komunitas) untuk bisa bertumbuh imannya dengan baik. Mazmur 1:1-2 mengatakan, “Berbahagialah orang … yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Memang bukanlah orang benar kalau setiap kali berkumpul lebih banyak waktunya dipakai untuk menggosipkan keburukan / kemalangan orang lain ataupun melontarkan kritikan destruktif (tidak membangun). Namun orang percaya seharusnya lebih banyak berkumpul untuk saling membantu, mendoakan, menguatkan, menasehati dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat mendekatkan setiap anggotanya kepada Allah Tritunggal , membangun tubuh Kristus, mengemban Amanat Agung dan pada akhirnya setiap anggota mampu memuliakanNya.

3.       Apakah komsel itu alkitabiah?
Istilah komsel sendiri tidak ditemukan dalam Alkitab, namun hal ini tidak berarti tidak ada kumpulan orang percaya di Alkitab. Malah terdapat cukup banyak kutipan yang dapat menguatkan perlunya orang percaya berkumpul. Contoh : Kis  2:1, "Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.", Kis 20:20, "Sungguhpun demikian, aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu” dll. Jadi bukan nama atau istilah komsel yang utama, melainkan kumpulan orang-orang percaya apa pun namanya.

4.       Apakah komsel merupakan satu-satunya sarana / wadah perkumpulan?
Komsel bukanlah satu-satunya sarana atau wadah berkumpulnya orang-orang percaya. Ada banyak sarana lainnya seperti KTB (Kelompok Tumbuh Bersama), FA (Family Altar), Gereja Rumah, PA (Pendalaman Alkitab). Kelompok Kecil, Gerakan Yitro, Gerakan Andreas, G-12. Masing-masing mempunyai format, cara, penekanan dan kelebihan / kekurangan sendiri. Di kemudian hari tentu akan muncul nama-nama lain yang mengusung cara, pendekatan dan formatnya sendiri. Bukankah anak Tuhan itu kreatif walau tidak sekreatif penciptaNya? Namun tidak ada program yang benar-benar baru, karena program yang satu memiliki kesamaan dan sekaligus perbedaan dengan program yang lain. Secara sinergis, program yang satu dapat dimanfaatkan atau digabungkan dengan program yang lain. Contohnya : format pembinaan pada KTB dapat digunakan saat sesi sharing di komsel,  organisasi kepemimpinan yang berbentuk piramida Yitro digunakan untuk struktur organisasi komsel (PKS upline-downline), gerakan Andreas digunakan untuk melatih anggota komsel membawa jiwa (IGIOM = 1 get 1 or more), format Gereja Rumah digunakan dengan memanfaatkan rumah anggota komsel sebagai tempat persekutuan , format G-12 digunakan untuk pembatasan keanggotaan komsel sampai jumlah 12 orang  atau dalam jumlah yang lebih kecil seperti pada Kelompok Kecil, format FA dapat digunakan untuk komsel rumah tangga dan penyediaan makanan kecil (snack) saat komsel dll.

5.       Darimana awalnya program komsel?
Program komsel sendiri diusung dan dilaksanakan pertama kali oleh gereja aliran kharismatik. Dengan label produk kharismatik, program komsel ini tidak sepenuhnya diterima oleh gereja-gereja aliran injili.  Namun lagi-lagi perbedaan memperkaya nuansa gereja-gereja yang ada. Sebagian gereja injili melakukan modifikasi yang diperlukan sehingga program ini dapat diterima dan dijalankan.

6.       Apa salah satu prinsip program komsel yang dimodifikasi pada gereja injili?
Program komsel mengusung prinsip keterbukaan. Artinya setiap dosa yang ada dalam diri setiap manusia harus diakui dan dimintakan pengampunan (bertobat). Hal ini memang harus dilakukan oleh semua orang percaya. Hanya bedanya, pada gereja aliran kharismatik, keterbukaan ini selain dilakukan di hadapan Allah juga di hadapan manusia menjadi kesaksian . Sedangkan pada gereja injili , keterbukaan ini sepenuhnya hanya dilakukan kepada Tuhan (masih ingat lagu : Jiwaku terbuka untukMu Tuhan?) dan untuk pengakuan di hadapan manusia harus dilakukan sesuai dengan kondisi. Hal ini disebabkan keterbukaan yang sebebas-bebasnya dapat berakibat yang sebaliknya (tidak membangun alias menjadi batu sandungan).

7.       Apa tujuan dari komsel?
Seluruh kegiatan / program gereja memiliki tujuan yang sama yaitu memberitakan Kabar Baik (Injil) dan menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus seperti yang diamanatkan pada Matius 28:18-20 untuk memenuhi panggilan hidup setiap manusia yakni mengalami-mengenal Allah secara pribadi dan memuliakan namaNya. Dengan demikian di setiap kegiatan gereja, harus terfokus pada tujuan ini. Jangan sampai kegiatan-kegiatan gereja hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pribadi semata tanpa adanya pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus. Karena kegiatan-kegiatan seperti ini hanya akan melelahkan secara fisik tanpa diikuti pertumbuhan kerohanian. Janganlah kita menjadi orang Kristen tanpa Kristus (Christless Christian).

8.       Apa saja manfaat mengikuti komsel?
Secara garis besar kalau kita mengikuti persekutuan dan kegiatan komsel kita akan :
a.        memiliki kesempatan untuk mempraktekkan firman Tuhan dengan saudara-saudara seiman seperti saling mengasihi, saling berbagi, saling memperhatikan, saling mendoakan, saling menguatkan, saling menghibur, saling memperhatikan dan seterusnya. “Saling” mempunyai konotasi bahwa selain kita “memberi” kita juga “menerima”.
b.       menjadi jemaat yang memiliki dasar pengetahuan Alkitab yang baik.
c.        digembalakan secara lebih baik melalui para PKS dengan struktur berjenjang sampai ke gembala siding.
d.       memiliki keluarga rohani terutama untuk pengunjung baru.
e.       memiliki kesempatan untuk berlatih dan berfungsi sebagai pelayan / aktivis gereja. Anggota dilatih untuk berdoa, bernyanyi, belajar disiplin, kebersamaan, berbagi kesaksian dan firman Tuhan dan lain-lain. Selanjutnya latihan ini sangat bermanfaat dalam menjadi aktivis gereja.
f.         dan lain-lain.

9.       Siapa saja yang perlu mengikuti komsel?
Pada awalnya seluruh jemaat dilibatkan untuk mengikuti komsel ini sehingga namanya Komsel 3G (3 generasi) yakni anak-anak (sekolah minggu), remaja-pemuda dan yang terakhir dewasa. Hal ini dilandasi pertimbangan bahwa anak-anak pun bisa menjadi berkat alias perpanjangan tangan untuk menjangkau teman, orang tua bahkan orang di sekelilingnya. Hal ini pernah disaksikan oleh pembicara-pembicara yang diundang ke GKKK Mabes. Namun dalam perkembangannya saat ini hanya dilibatkan 2 generasi saja yakni jemaat remaja-pemuda dan jemaat dewasa. Hal ini dikarenakan anak-anak Sekolah Minggu relatif tidak mudah  diberikan pendidikan / pengajaran Alkitab sehingga mereka dapat membagikannya kepada orang-orang disekitarnya. Namun semangat untuk memberitakan Injil dari anak-anak Sekolah Minggu juga tidak diabaikan alias perlu ditanamkan sejak kecil.

10.    Selain jemaat, apakah pengunjung gereja lainnya perlu mengikuti komsel?
Pengunjung gereja diklasifikasikan atas orang-orang yang sudah menjadi anggota / jemaat GKKK Mabes (baik melalui baptisan di GKKK seluruh Indonesia maupun melalui proses atestasi dari gereja lain), simpatisan (orang-orang yang belum menjadi anggota GKKK Mabes , namun secara rutin mengikuti kebaktian atau persekutuan di GKKK Mabes), pengunjung non rutin (orang yang sesekali mengikuti kebaktian atau persekutuan di GKKK Mabes). Diharapkan anggota dan simpatisan GKKK Mabes dapat menjadi anggota aktif komsel dan selanjutnya menjadi perpanjangan tangan untuk menjangkau pengunjung non rutin yang belum memiliki gereja tetap atau belum bergereja dan tentunya menjangkau orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Idealnya, semua pengunjung pertama datang mendapat sambutan hangat hari setiap anggota dan simpatisan GKKK Mabes sehingga bisa mengajak mereka nantinya untuk mengikuti komsel.

11.    Bagaimana struktur organisasi komsel?
Saat ini komsel menjadi komisi sendiri seperti komisi pemuda, komisi remaja, komisi sekolah minggu, komisi pasutri, komisi diakonia. Seperti struktur komisi lainnya : komisi komsel memiliki hamba Tuhan yang berfungsi sebagai pembina komisi terutama dari segi kerohanian dan majelis penghubung yang mewakili komisi untuk berhubungan dengan majelis. Di samping itu, dalam struktur ada ketua komisi yang dibantu oleh sekretaris dan para koordinator yang membawahi para PKS (Pemimpin Kelompok Sel). Struktur ini berbeda dengan struktur matrix yang dirancang per fungsi dan komisi. Struktur matrix ini walau lebih terkini, namun belum dapat digunakan di GKKK Mabes saat ini. Karena tidak mudah menjelaskan perbedaan struktur ini , bagi yang tertarik dapat berdiskusi langsung dengan pengurus komisi (ketua / majelis penghubung atau Pembina).

12.    Apa yang dimaksud dengan PKS?
PKS alias Pemimpin Kelompok Sel sesuai dengan namanya adalah pemimpin dari sebuah komsel. Ia berfungsi sebagai gembala dari kelompok jemaat paling kecil ini. Sebagai seorang gembala, tentunya ia harus memperhatikan kawanan “domba” gembalaannya. Sebaliknya seorang PKS perlu didukung oleh anggota-anggotanya. PKS ini bisa seorang jemaat biasa (tidak menempuh pendidikan teologia di sekolah Alkitab atau pernah mengikuti kelas awam di sekolah Alkitab) dan bisa juga seorang hamba Tuhan yang secara notabene mendapat pendidikan teologia secara sistematis.

13.    Mengapa tidak semua PKS itu hamba Tuhan (penginjil)?
Idealnya semua PKS adalah hamba Tuhan. Namun hal ini tidak mungkin mengingat keterbatasan jumlah hamba Tuhan yang ada. Sehingga dilibatkanlah jemaat yang sudah bertumbuh (dewasa) iman kerohaniannya. Namun demikian para PKS dari jemaat awam ini tetap di bawah pengawasan dari para hamba Tuhan dan secara organisatoris di bawah pengawasan para koordinator. Di samping itu setiap PKS diharapkan terus memperdalam pengetahuan tentang Alkitab.

14.    Apa syarat menjadi PKS?
Tidak semua jemaat bisa menjadi PKS. Untuk itu ia harus memenuhi syarat-syarat seperti :
a.        Anggota GKKK Mabes,
b.       Sudah lahir baru (sudah dibaptis)
c.        Bersedia mengikuti komsel pemuridan, kegiatan komsel / PKS, pelatihan PKS.
d.       Memiliki saat teduh, berdoa dan membaca Alkitab secara rutin setiap hari
e.       Bersedia mengikuti persekutuan doa.
f.         Bersedia mempelajari dogmatika GKKK
g.        Bersedia mengikuti Tata Dasar dan Tata Laksana GKKK
h.       Bersedia melaksanakan Amanat Agung (Matius 28:18-20)
i.         Tidak sedang dalam masalah dengan GKKK atau terlibat kasus di masyarakat.

15.    Apakah komsel memiliki kelemahan?
Segala metode termasuk komsel memiliki kelemahan atau hal-hal yang harus diperhatikan secara serius. Sebagai metode pengembalaan yang diharapkan efektif, maka komsel harus didukung secara mutlak dan aktif dari jajaran yang paling atas sampai paling bawah. Dengan demikian komsel harus didukung oleh gembala sidang, para hamba Tuhan , aktifis (pengurus komisi) sampai para anggotanya. Tanpa dukungan seperti ini, komsel tidak akan berjalan.  Dukungan ini harus dilakukan secara nyata dengan juga ikut terlibat aktif dalam persekutuan komsel.

16.    Apa saja tugas dari PKS (Pemimpin Kelompok Sel) ?
Secara umum tugasnya sebagai pemimpin ialah yang mengarahkan, memajukan,  mengkoordinasi, merencanakan dan mengawasi aktifitas komselnya. Tugasnya memang seperti gembala gereja namun dalam skala yang paling kecil. Namun ada tugas-tugas pelayanan rinci yang sebaiknya dilakukan seorang PKS di antaranya :
a.        Memperhatikan kehadiran anggotanya di persektuan komsel dan kebaktian / persekutuan di gereja (termasuk membesuk anggota yang sedang sakit)
b.       Mendoakan anggota dan permasalahan mereka
c.        Bersama-sama seluruh anggota, mendoakan komsel dan perkembangan komselnya
d.       Memelihara hubungan alias kontak dengan para anggotanya (termasuk lewat SMS, telpon, BBM dll)
e.       Memperhatikan ulang tahun anggota dan memberi ucapan kepada mereka.
f.         Mendorong anggota untuk bertumbuh dalam kerohanian
g.        Memantau dan mengingatkan anggota untuk secara konsisten melakukan saat teduh , berdoa dan membaca Alkitab.
h.       Mendorong anggota untuk membagikan iman percaya kepada orang-orang di sekeliling
i.         Menjadi teman yang dapat diandalkan anggota-anggotanya
j.         Membagikan pengetahuan Alkitab dan hasil renungan kepada para anggota
k.        Memberikan laporan perkembangan komselnya ke Koordintor PKS
l.         Menghadiri komsel pemuridan dan acara komsel lainnya.
m.      Saling membantu dan mendoakan dengan PKS lainnya dan Koordinator PKS
n.       Membuat bahan komsel setiap persekutuan komsel.
o.       Memimpin persekutuan komsel.
p.       Menjaga suasana persekutuan komsel agar berjalan lancar dan kondusif.
q.       Membagi tugas pelayanan ke para anggota untuk pelaksanaan persekutuan komsel.
r.        Melatih anggota untuk mengambil pelayanan di komsel atau di gereja.
s.        Menjadi teladan bagi para anggotanya
t.         Mencari anggota – anggota baru dengan melakukan pendekatan bersama anggota-anggota pada pengunjung gereja baru atau orang-orang yang berada di sekeliling.
u.       Memberikan penjelasan yang diperlukan tentang keberadaan GKKK Mabes, Tata Dasar dan Tata Laksana Gereja, Dogmatika Gereja GKKK dan hal-hal mendasar tentang GKKK Mabes.
v.        Memelihara hubungan yang harmonis dengan para hamba Tuhan yang melayani di GKKK Mabes
w.      Terus belajar pengetahuan dan kebenaran Alkitab, mengenal dan bersandar kepada Allah Tritunggal sebagai sumber kekuatan sejati
x.        Memberikan masukan untuk perkembangan komsel di GKKK Mabes
y.        Memberikan informasi atas kendala yang dihadapi dalam melaksanakan persekutuan komsel
z.        Dan lain-lain
Sepertinya tugas yang diemban bila dijabarkan sangat banyak, namun sebenarnya dalam pelaksanaannya tugas yang satu mendukung tercapainya tugas yang lain. Sebagian tugas lainnya juga merupakan tugas yang memang harus dilakukan oleh seorang Kristen walau tanpa menjadi PKS.  Sebagai seorang gembala kecil, menghadapi tugas yang begitu berat harus senantiasa bersandar dari kekuatan yang berasal dari Allah sendiri. Seluruh tugas PKS bila diringkas menjadi : kasihilah anggota-anggotamu dengan segenap hati, jiwa dan pikiranmu, arahkanlah mereka untuk juga mengasihi Tuhan dan sesama.

17.    Apa manfaat komsel bagi para PKS?
Andaikan seorang bekerja di suatu perusahaan, maka semakin berat tugas dan tanggung jawabnya tentunya akan mendapat imbalan yang semakin “membumbung” pula. Namun sebagai seorang PKS bukan harta dunia yang dikumpulkan dan didapat, walau tidak menutup kemungkinan ada pelayan Tuhan (PKS) yang diberi berkelimpahan. Malah kebalikannya, PKS terkadang harus rela berkorban mengeluarkan uangnya dan membagi waktunya untuk melaksanakan tugas yang diembannya.  Ganjarannya, seorang PKS (juga pelayan Tuhan) sejati akan merasakan sukacita surgawi saat dapat mengemban tugas yang diberikan Tuannya. Sukacita (blessed) saat semakin mengenal jalan dan kebenaran yang Allah ajarkan. Sukacita karena dapat merasakan keberadaan  Allah. Sukacita karena dapat mengetahui nilai dan tujuan hidup yang sebenarnya. Sukacita karena dapat memuliakanNya. Sukacita karena semakin menyadari hidup di dunia ini hanya sementara dan hidup yang kekal bersamaNya akan menjelang. Di luar sukacita surgawi yang dirasakan, seringkali sebagai PKS kita menjadi terlatih sebagai pemimpin, menghadapi berbagai persoalan hidup dan mendapat berkat-berkat lainnya walau bukan hal ini yang utama.

18.    Seberapa banyak jemaat yang sudah mengikuti persekutuan komsel?
Dari seluruh jemaat dan pengunjung GKKK Mabes, diperkirakan jumlah yang mengikuti persekutuan komsel tidak mencapai separuhnya. Tentu jumlah ini bukanlah hal yang patut dibanggakan. Butuh usaha yang ekstra besar agar dapat memperkenalkan kehidupan kelompok kecil seperti komsel ini kepada para jemaat. Saat ini mungkin sebagian belum menyadarinya, namun suatu saat setiap jemaat dapat memahami keberadaannya dan ikut ambil bagian.

19.    Apakah jumlah PKS GKKK Mabes sudah mencukupi?
Secara kuantitas dan kualitas , saat ini jumlah PKS dirasakan masih sangat kurang. Belum lagi PKS saat ini sangat padat pelayanan alias rangkap sana-sini. Sangat diharapkan keterlibatan para jemaat yang belum pelayanan agar terbeban untuk dilatih menjadi PKS. Baik dari kalangan jemaat muda maupun kaum dewasa (termasuk yang bisa berbahasa Mandarin). Memang tidak mudah mencari dan mendidik seseorang menjadi PKS yang memiliki kerinduan untuk melayani sebagai gembala kecil.  Apakah engkau memiliki kerinduan? Marilah bergabung. Hubungi hamba Tuhan yang menjadi pembina di persekutuanmu, majelis atau pun pengurus komsel. Kami sangat menantikan kehadiranmu. Mari kita bangun gerejaNya bersama-sama.

20.    Apakah PKS dari jemaat awam sudah cukup berkualitas?
Saat ini PKS awam mendapat pengarahan dari hamba Tuhan dan belajar sendiri. Walau tidak memiliki pengetahuan sedalam para hamba Tuhan, PKS awam diharapkan sudah mampu memberikan masukan ke seluruh anggota. Memang kualitasnya perlu terus ditingkatkan. Bilamana ada pertanyaan yang dirasakan belum dapat dijawab oleh PKS awam, maka pertanyaan tersebut akan diteruskan ke para hamba Tuhan. Jadi jangan kuatir, bahwa pertanyaannya tidak terjawab. Mungkin juga para PKS awam keliru dalam memberikan jawaban, dalam proses belajar hal ini memang bisa terjadi. Diharapkan PKS dapat terus belajar, bahkan di kemudian hari PKS dapat pula menimba ilmu di sekolah teologia untuk kaum awam. Para PKS juga diharapkan dapat menghadiri kelas pembinaan berupa PA setiap Rabu di gereja dan komsel pemuridan.

21.    Bagaimana PKS dievaluasi?
Setiap PKS memberikan informasi (laporan) tentang kegiatan komselnya ke Koordinator PKS masing-masing sehingga perkembangan atau jalannya komsel dapat dipantau. Dengan demikian peranan Koordinator PKS sebagai penyelia sangat diharapkan terlaksana. Koordinator PKS kemudian merekap alias mengumpulkan data setiap komsel yang berada di bawahnya untuk dilaporkan saat rapat komisi komsel. Masukan yang jelas tentang komsel sangat membantu dalam mengevaluasi dan mengembangkan komsel.
Para hamba Tuhan dan para Koordinator PKS pun dapat meninjau pelaksanaan persekutuan komsel yang berjalan. Maksudnya mereka datang sebagai pengamat untuk memantau apakah arah persekutuan komsel sudah sesuai dengan kebijakan yang diambil atau format persekutuan yang ditetapkan.

22.    Bagaimana PKS dilatih?
Saat ini karena keterbatasan waktu, PKS diharapkan mengikuti komsel pemuridan dan PA (PendalamanAlkitab)  setiap Rabu. Di masa mendatang sedang dirancang pelatihan untuk memperdalam dogmatika (doktrin) setiap PKS.  Di samping itu diimbau para PKS agar dapat mengikuti seminar-seminar rohani yang berbobot.

23.    Apa syarat-syarat membentuk komsel?
Secara mudahnya suatu komsel dapat dimulai bila sudah memenuhi syarat minimal :
-          Adanya PKS yang memimpin
-          Adanya minimal 4 orang anggota (termasuk PKS nya).
-          Adanya tempat yang dapat digunakan sebagai lokasi persekutuan komsel.
-          Adanya waktu yang dapat diluangkan bersama seluruh anggota komsel

24.    Mengapa homogenitas lebih diutamakan?
Homogenitas berarti kesamaan anggota yang ditinjau dari sudut jenis kelamin, lokasi tempat tinggal yang berdekatan, usia, minat dan lain-lain. Maksudnya diharapkan anggota komsel  berjenis kelamin sama. Hal ini mengingat ada masalah-masalah yang lebih mudah dibagikan dalam sharing sesama anggota yang berjenis kelamin sama. Untuk tempat tinggal yang berdekatan karena akan memudahkan kumpulnya para anggota mengingat situasi lalu lintas di kota padat lalu lintas seperti Jakarta. Demikian pula kesamaan range usia. Akan lebih mudah bila sesama kaum dewasa melakukan sharing bersama dibanding bila berkumpul dengan umur yang jauh lebih muda atau lebih tua. Namun untuk kondisi yang belum memungkinkan, heterogenitas (keberagaman) anggota masih dimungkinkan.

25.    Apa yang dimaksud dengan persekutuan komsel?
Persekutuan yang dihadiri oleh para anggota komsel dalam format yang telah ditentukan. Persekutuan komsel seperti juga persekutuan komisi lainnya, ada puji-pujian, doa, pembacaan firman Tuhan. Di samping itu ada hal khusus yang ada di persekutuan komsel seperti adanya permainan (game) dan proyek ketaatan (pelaksaan firman Tuhan yang sudah didengar dalam kehidupan sehari-hari).  Berbeda dengan kebaktian atau persekutuan umumnya, pembahasan firman TUhan dalam persekutuan ini bersifat dua arah, di mana para anggota diajak ikut serta.

26.    Apa yang dimaksud persekutuan komsel gabungan (ibadah raya)?
Persekutuan yang meliputi seluruh komsel yang ada di gereja. Pada persekutuan / ibadah ini diutamakan kebersamaan dari para seluruh anggota komsel. Acara yang diadakan pun dapat mencakup pelbagai hal seperti memperkenalkan komsel kepada jemaat / pengunjung yang belum pernah mengikuti komsel, unjuk kebolehan dari para anggota komsel, mengakrabkan para anggota komsel satu dengan anggota komsel lainnya, memotivasi para anggota komsel akan arti pentingnya komsel dan lain-lain. Di GKKK Mabes, ibadah raya (komsel gabungan) ini diadakan setiap bulan yang memiliki hari minggu kelima.
Seri 4 dan 5

27.    Apa yang dimaksud dengan komsel tertutup dan komsel terbuka?
Pada komsel yang bersifat tertutup , anggotanya terbatas pada jemaat atau pengunjung GKKK Mabes saja dengan tujuan untuk mempersiapkan komselnya menjadi komsel yang terbuka yakni di mana setiap anggota komsel diharapkan dapat pula mengajak teman, rekan atau saudaranya untuk ikut serta. Hal ini sesuai dengan tujuan gerakan komsel agar dapat membagikan berita kabar baik kepada orang lain. Setelah persekutuan komsel telah berjalan cukup lama dan anggotanya sudah memahami tujuan dari gerakan komsel, maka PKS mengarahkan anggota untuk menjadi saluran berkat bagi sesama.

28.    Di mana persekutuan komsel dilakukan?
Tempat di mana persekutuan atau pertemuan komsel dilakukan perlu disetujui oleh semua anggota. Pada umumnya tempatnya di rumah salah seorang anggota. Bisa pula dilakukan bergilir (pindah) dari satu rumah anggota ke rumah anggota yang lain. Bila persekutuan di rumah tidak memungkinkan, maka dapat pula menggunakan gereja sebagai lokasi pertemuan komsel. Bahkan tidak terlepas kemungkinan, komsel dilakukan di tempat umum seperti di taman, mal, café dan lain sebagainya. Tentunya dicari tempat yang bisa dengan leluasa dilakukan persekutuan tanpa adanya protes dari tetangga atau orang lain.

29.    Bagaimana bila menghadapi masalah tempat persekutuan komsel?
Lokasi yang dibutuhkan sebagai tempat komsel seyogianya tidak besar karena asal cukup menampung anggota sebanyak 4-12 orang saja. Namun untuk komsel yang jumlah anggotanya besar (yang kemudian akan mengalami pemekaran) , maka dibutuhkan tempat yang cukup besar. Belum lagi karena sifatnya persekutuan yang salah satu agendanya adalah puji-pujian , maka perlu juga memperhatikan apakah tetangga tidak keberatan dengan suara yang timbul. Juga jangan sampai keluarga tuan rumah mengajukan protes atas kegiatan komsel di rumah mereka. Upayakan agar tidak menimbulkan efek samping negatif yang tidak perlu bagi pemilik rumah. Untuk itu senantiasa berdoa bagi tuan rumah yang telah menyediakan tempat persekutuan, keluarganya dan lingkungannya. Senantiasa ramah pada orang-orang di sekitarnya dan jaga sikap yang sopan agar tidak menabur protes. Namun bila tidak ada rumah anggota yang dapat dijadikan tempat pertemuan, maka komsel dapat dilakukan di gereja. Untuk itu PKS agar meminta ijin hamba Tuhan terlebih dahulu. Hal ini dapat dikoordinasi melalui Koordinator PKS atau pengurus komisi komsel. Saat ini rasanya tempat pertemuan komsel masih belum menjadi masalah utama, namun bila penerapan peraturan tentang tempat beribadah dilakukan dengan ketat, maka akan mungkin timbul kesulitan di masa mendatang.

30.    Bagaimana format persekutuan komsel?
Format persekutuan komsel dikenal dengan 4 S yakni :
a.        Sembah dan puji alias bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan sekitar 2-3 lagu dengan waktu sekitar 10-15 menit, bisa dengan atau tanpa diiringi music (tergantung apakah ada anggota yang bisa memainkan alat music). Acara sembah dapat dipimpin baik oleh PKS atau anggota yang ditunjuk. Tema lagu yang dibawakan agar disesuaikan dengan tema komsel. Sumber lagu dapat diambil dari buku PPK atau lagu rohani kontemporer.
b.       suasana alias ice breaker (permainan untuk menghangatkan suasana). Usahakan permainan yang terkait dengan tema komsel, namun bila sulit ditemukan maka dapat dipakai salah satu bentuk permainan dengan tujuan untuk mengakrabkan suasana. Waktu permainan ini sekitar 10 menit. Acara ini dapat didelegasikan kepada anggota untuk memimpinnya.
c.        sharing (mempelajari bersama firman Tuhan). Di sini dibacakan nats Alktab untuk topic yang sudah dipilih pada suatu pertemuan / persekutuan dan sharing bahan terkait dengan tema. Bagian sharing ini dipimpin langsung oleh PKS. Waktunya sekitar 15- 30 menit.
d.       sasaran alias proyek ketaatan (pelaksaan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari). Di samping itu pada agenda ini diharapkan agar PKS mengajak seluruh anggota mendoakan setiap anggota, permasalahan yang dihadapi anggota dan pokok-pokok doa lainnya. Bagian sasaran ini juga dipimpin oleh PKS. Waktu yang digunakan sekitar 30 menit (termasuk doa syafaat).
Setelah persekutuan, acara  dapat dilanjutkan dengan ramah tamah seperti makan-minum, ngobrol dan lain-lain. Acara ini sifatnya optional (dapat dilakukan atau tidak).

31.    Apakah dalam prakteknya dapat diterapkan format yang berbeda?
Diharapkan seluruh komsel menjalankan format komsel yang ditentukan. Hanya bila ada pertimbangan khusus, format tersebut dapat sedikit disesuaikan. Misalnya : saat sebagian anggota datang terlambat (walau hal ini tidak diharapkan) maka PKS dapat mulai pertemuan dengan misalnya mengajak berdoa terlebih dahulu, mengajak anggota yang sudah hadir untuk berlatih puji-pujian atau bersama-sama menghafal nats Alkitab atau hal-hal lainnya. Demikian pula PKS dapat menunjuk seorang anggota untuk memimpin suatu bagian pelayanan guna melatihnya.

32.    Berapa lama persekutuan komsel dilakukan? Berapa lama (frekuensi) dilakukan persekutuan komsel?
Total waktu yang digunakan sekitar 1 – 1,5 jam. Diharapkan waktu persekutuan dimulai sesuai dengan skedul yang ditentukan. Keterlambatan akan membuat waktu persekutuan molor atau memendek. Seringkali setelah persekutuan disambung dengan acara ramah tamah yang menghabiskan waktu sekitar ½ jam. Dengan demikian jumlah waktu terpakai 2 jam. Mengingat pertemuan komsel dilakukan malam hari, maka sangat bijaksana bila waktu yang sekitar 2 jam ini, benar-benar dapat digunakan sebaik mungkin. Bila waktu pertemuan molor, maka anggota dapat pulang larut malam dan selanjutnya hal ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi keluarga yang menunggu di rumah.
Kekerapan (frekuensi) pertemuan biasanya antara 1 minggu sekali sampai dengan setiap bulan sekali (bahkan tidak menutup kemungkinan awalnya dilakukan 2 atau 3 bulan sekali mengingat keterbatasan PKS). Semakin seringnya dilakukan pertemuan , maka tugas PKS akan semakin berat. Hal ini perlu disepakati dahulu oleh para anggotanya. Jangan sampai waktu yang ditetapkan akhirnya tidak dapat dijalankan. Setelah waktu ditetapkan bersama, selanjutnya menjadi komitmen setiap anggota untuk dapat tiba tepat pada waktunya. Inilah yang menjadi proyek ketaatan setiap anggota. Melatih untuk menghargai waktu pribadi dan sesama.

33.    Siapa yang bertugas mengisi acara di persekutuan komsel?
Seluruh persekutuan berada di bawah pengawasan PKS. PKS lah yang bertugas membagi pelayanan saat dilakukan pertemuan. Ada anggota yang diberi tugas untuk memimpin puji-pujian, ada juga yang diberi tugas untuk memimpin permainan, ada juga yang diberi tugas untuk membaca firman Tuhan dan bahan komsel, dan secara bergilir atau spontan setiap anggota ikut ambil bagian dalam sharing dan menceritakan pengalaman yang diperoleh saat melakukan firman Tuhan yang menjadi tema pertemuan. Namun bila tidak ada anggota yang siap untuk memimpin bagian dari pertemuan (acara) maka PKS dapat memimpin persekutuan dari awal hingga akhir.

34.    Bagaimana bila persekutuan melebihi dari waktu yang ditentukan?
Seringkali waktu pertemuan dimulai molor (tidak tepat waktu) yang merupakan gejala warga kota super sibuk dan macet atau begitu serunya pembahasan / sharing firman Tuhan dan proyek ketaatan sehingga waktu pertemuan yang digagas awalnya maksimum 1,5 jam menjadi lebih dari waktu yang ditentukan. Hal ini perlu disepakati dahulu di antara anggota. Karena mungkin ada anggota yang ingin pulang terlebih dahulu mengingat ada keperluan lain atau ada juga anggota yang justru ingin tetap membahasnya. Bila seluruh anggota setuju dilanjutkan, maka persekutuan dapat dilanjutkan dari waktu yang ditentukan walau sedapat mungkin juga tidak terlalu lama molornya mengingat kemungkinan adanya anggota keluarga yang sedang menunggu di rumah. Bila ada yang ingin pulang, maka sebaiknya pertemuan diakhiri terlebih dahulu sehingga anggota yang ingin pulang dapat melaksanakan niatnya dan untuk anggota yang masih tertarik berdiskusi dapat melanjutkan pembahasannya. Untuk itu PKS harus pandai melihat situasinya. Jangan sampai tuan rumah atau orang di rumah yang dipakai sebagai tempat pertemuan menunjukkan nada keberatan.

35.    Bahan komsel diambil dari mana?
Bahan yang digunakan saat komsel mengalami perkembangan yang menarik. Saat pertemuan komsel pertama kali (tahun-tahun awal), seluruh bahan komsel (termasuk permainan, lagu alternatif, artikel-artikel terkait) disiapkan oleh hamba Tuhan untuk keperluan selama sebulan dalam bentuk selebaran. Kemudian, mengalami perubahan. Bahan komsel berupa artikel untuk sharing dibuat oleh hamba Tuhan selama sebulan dan didistribusikan ke para PKS melalui email. Selanjutnya bahan ini mengalami perubahan lagi. Bahan diambil langsung dari khotbah yang disampaikan pada saat kebaktian alias khotbah tersebut dibuat catatannya yang kemudian dimasukkan ke warta gereja untuk dipakai saat pertemuan. Namun hal ini pun masih terus dipelajari efektifitasnya. Masukan yang diberikan anggota komsel terus dipelajari. Ada yang meminta untuk menggunakan bahan yang sudah diterbitkan (seperti buku-buku terbitan Perkantas) dan lain-lain. Namun bahan yang digunakan perlu dipahami filosofi yang mendasarinya. Salah satu agenda komsel adalah pengulangan firman Tuhan yang sudah dikhotbahkan. Hal ini mengingat kemampuan manusia dalam mengingat sangat terbatas. Khotbah yang disampaikan hari ini, mungkin keesokan hari atau berhari-hari kemudian sudah terlupakan. Agar firman Tuhan yang disampaikan tidak mudah terlupa maka perlu dilakukan pengulangan. Maka saat komsel, dilakukan penyegaran kembali apa yang sudah dikhotbahkan dengan gaya bahasa masing-masing PKS. Sejak khotbah disampaikan sampai dengan pelaksanaan pertemuan, diharapkan para anggota komsel menerapkan firman Tuhan yang sudah diberitakan sehingga saat komsel berlangsung mereka membagikan pengalaman mereka. Dengan metode seperti ini diharapkan firman yang diberitakan tidak mudah dilupakan. Penggunaan bahan yang berbeda-beda akan menyebabkan tidak fokusnya proses pembelajaran firman Tuhan yang dijadikan tema.

36.    Apakah bahan yang digunakan terlalu mudah atau terlalu sulit?
Tidak mudah membuat “adonan” yang digunakan sebagai bahan komsel. Ada yang berpendapat bahan yang digunakan membosankan karena diulang-ulang. Ada juga yang berpendapat bahan yang digunakan terlalu susah karena terlalu membahas doktrin. Ada juga yang berpendapat bahwa pengajaran doktrin yang diberikan kurang (terlalu enteng). Sebenarnya bahan yang diberikan dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam persekutuan komsel.  Namun cara penyampaian dan pembahasan akan mengandalkan PKS yang memimpin. Untuk komsel yang anggotanya merupakan jemaat yang baru , maka PKS perlu menterjemahkan bahan yang dipakai agar dengan mudah dan sederhana dapat dicerna. Sedangkan komsel yang anggotanya sudah lama bergabung atau terdiri dari anggota yang memiliki pikiran kritis, PKS perlu melengkapi bahan dengan tambahan bahan yang mendukung (sesuai dengan rekomendasi hamba Tuhan). Bila anggota komsel merasa bosan karena pengulangan, maka PKS bila perlu meminta anggota tersebut menyampaikan ringkasan atas bahan yang akan dipakai. Secara prinsip, apa pun bahan yang digunakan mungkin akan menuai masukan. Hal inilah yang perlu diantisipasi dan dipersiapkan oleh PKSnya.

37.    Apakah perlu dibuat bahan yang berbeda-beda untuk komsel remaja, komsel pemuda, komsel jemaat umum dan komsel usia indah?
Saat ini bahan yang ada dibuat homogen (sama) dengan catatan para PKS diminta untuk menyesuaikannya sendiri dalam persekutuannya. Namun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang, bahan ini akan disesuaikan lagi. Bahan komsel yang dipakai akan terus dievaluasi agar dapat memenuhi kebutuhan.

38.    Mengapa persekutuan selalu melibatkan puji-pujian?
Persekutuan dan kebaktian selalu memasukkan unsur puji-pujian di dalamnya. Bila mempelajari sejarahnya dari Alkitab Perjanjian Lama, terlihat bahwa sejak dahulu puji-pujian menjadi bagian dari penyembahan dan ibadah. Bahkan puji-pujian menjadi unsur yang penting di dalam Kerajaan Surga. Sama dengan bahan, maka lagu yang dipilih diusahakan sesuai dengan tema. Lagu yang sederhana dan mudah dihafal dalam hal ini mungkin lebih membantu. Hal ini mengingat target komsel adalah menjangkau jiwa-jiwa baru. Tentu mereka akan lebih mudah ikut bernyanyi kalau lagu yang dinyanyikan sederhana. Dalam memilih lagu juga perlu diperhatikan lirik lagunya, mengingat secara tidak sadar ada beberapa lagu yang secara konsep tidak sesuai dengan doktrin Alkitab.

39.    Apakah diperlukan iringan musik dalam membawa puji-pujian?
Sedapat mungkin puji-pujian yang dibawakan diiringi dengan musik. Hal ini akan memudahkan pemimpin puji-pujian masuk dalam suasana persekutuan. Namun bila tidak ada anggota yang mampu mengiringi, maka musik tidak perlu dipaksakan. Inti dari puji-pujian adalah agar para anggota dapat bernyanyi dengan sepenuh hati mereka sebagai persembahan yang harum dihadapan Allah. Musik yang digunakan dapat berupa iringan gitar , keyboard ataupun piano. Sebenarnya dapat juga digunakan musik instrumental (karaoke).

40.    Apa guna permainan (game / ice breaker) dalam persekutuan komsel?,
Sesuai dengan tujuan komsel untuk mengakrabkan para anggotanya dan menghangatkan suasana antara anggota baru dengan anggota lama, dapat dilakukan dengan menggunakan permainan. Tidak mudah untuk mencari permainan yang sesuai dengan tema, Seringkali PKS harus meminta hikmat terlebih dahulu agar mendapatkan permainan yang sesuai. Saat ini buku-buku yang memuat jenis-jenis permainan sudah cukup banyak. Namun mencocokkannya dengan tema komsel tidaklah mudah. Tidak semua PKS mampu mencari (termasuk membuat sendiri) permainan seperti itu. Untuk itu dapat diminta bantuan dari anggota yang memang memiliki talenta membuat permainan yang dapat menghidupkan suasana. Sebuah permainan yang baik , selain mencairkan suasana, ia dapat juga menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan firman Tuhan dengan cara yang lebih mudah diingat. Memang berbagai cara dapat digunakan untuk memudahkan anggota mengingat apa yang ingin disampaikan.

41.    Apa yang dimaksud dengan ‘sharing’?,
Acara sharing dilakukan dengan membahas pertanyaan-pertanyaan pada bahan yang menjadi tema pertemuan. PKS sedapat mungkin mengingatkan kembali akan bahan yang telah didengar oleh anggotanya. Sharing dapat diawali dengan meminta anggota untuk membaca bahan yang akan dibawakan secara bergiliran atau bisa juga PKS menyampaikan ringkasan bahan yang menjadi tema pertemuan. Pada sharing , ayat-ayat Alkitab yang terkait dapat diajak untuk dihapalkan oleh para anggota. Kunci dari sharing ini adalah membahas tema yang dipilih sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Sharing sendiri memiliki pengertian untuk berbagi. Yakni berbagi pengetahuan tentang kebenaran firman Tuhan. Pada sharing , peran PKS untuk mengarahkan sharing sangat besar bahkan bila diperlukan seorang PKS dapat dengan sopan dan bijaksana memotong pembicaraan anggota yang tidak sesuai dengan tema pertemuan saat itu. Hal ini diperlukan agar pembahasan bahan tema dapat selesai. PKS juga perlu  mendorong para anggota untuk membagikan apa yang sudah dipelajari atau didapat anggota dari pertemuan komsel kepada orang lain.

42.    Apa yang dimaksud dengan proyek ketaatan?
Agenda ini merupakan salah satu bagian yang terpenting. Seringkali persekutuan komsel kehilangan arti dan arahnya, bila anggota tidak pernah menerapkan atau mempraktekkan firman yang telah didengarnya. Acara ini memang untuk membagikan pengalaman dalam mentaati firman Tuhan yang telah didengar. Di samping itu proyek ketaatan dapat dalam lingkup waktu yang lebih lama seperti membaca seluruh Alkitab (dari Kejadian sampai Wahyu) dalam waktu setahun, menghafal 1 ayat Alkitab setiap minggu, mencatat isi khotbah setiap kebaktian / persekutuan di gereja, dan lain-lain. Bisa juga PKS mengajak anggota komsel bersama-sama mempraktekkannya, misalnya dengan bersama-sama membagikan undangan Natal atau Paskah ke rumah-rumah warga sekitar gereja, mengajak anggota komsel mengikuti pembesukan bila ada anggota yang sakit ,mengajak anggota untuk membawa jiwa baru dan lain-lain. Agenda ini diakhiri dengan sesi doa bersama. Pokok doa yang terutama adalah kehidupan dan pergumulan setiap anggota,  perkembangan komsel  dan GKKK Mabes dan lain-lain.

43.    Apakah perlu disediakan konsumsi?
Tidak ada keharusan bagi tuan rumah atau PKS untuk menyediakan konsumsi. Namun sangat disarankan untuk memberikan minuman mengingat persekutuan komsel bersifat interaktif di mana anggota-anggota diharapkan ikut partisipasi untuk menghidupkan persekutuan komsel dalam bernyanyi, mengikuti permainan, berbagi / sharing firman Tuhan dan menyampaikan apa yang diperoleh dalam mengerjakan proyek ketaatan. Sedangkan untuk penyediaan makanan, tergantung dari PKS atau tuan rumah untuk memutuskan apakah akan disediakan atau tidak. Bisa juga melibatkan anggota-anggota sehingga dapat saling berbagi makanan. Prinsipnya, jangan sampai dana yang dikeluarkan untuk konsumsi memberatkan sehingga menimbulkan batu sandungan bagi anggota yang ditugaskan untuk menyediakannya. Jenis konsumsinya pun dapat berupa penyediaan makanan kecil (snack) ataupun makanan berat (nasi+lauknya atau sejenisnya).

44.    Kapan konsumsi harus disediakan?
Konsumsi berupa minuman dapat disediakan selama pertemuan berlangsung walau lebih diutamakan untuk disediakan setelah pertemuan usai. Sedangkan makanan sebaiknya disediakan setelah pertemuan usai agar tidak mengganggu jalannya persekutuan. Untuk alasan tertentu, makanan dapat disantap sebelum persekutuan dimulai. Perlu diperhatikan agar jangan sampai tuan rumah atau anggota ada yang tidak mengikuti persekutuan atau pertemuan karena sibuk menyiapkan konsumsi. Juga perlu diperhatikan agar jangan sampai acara konsumsi menjadi ajang mengotori tempat pertemuan. Konsumsi juga dapat dikaitkan untuk perayaan peristiwa tertentu seperti merayakan ulang tahun atau merayakan peristiwa khusus lainnya.

Bersambung Sesi VI :
45.    Apa yang dimaksud komsel sebagai gaya hidup?
Saat ini berbagai istilah gaya hidup (life style) sudah menjadi istilah yang umum terdengar. Salah satunya adalah hangout yakni istilah yang digunakan untuk meluangkan waktu bersama dengan berkumpul , berbagi  (termasuk ngerumpi /ngegosip) disertai makan minum sekedarnya dan bila perlu dengan sambil mendengar musik dan internetan. Maka bermunculanlah tempat-tempat hangout seperti jamur di Jakarta. Diharapkan semua anggota dan pengunjung GKKK Mabes menjadikan komsel sebagai gaya hidup yakni semua jemaat tersebut merasa komsel sebagai bagian dari kehidupan mereka dan bila mereka belum menjadi anggota komsel , maka jemaat merasa ada sesuatu yang belum  pas (merasa ada sesuatu yang kurang). Pada saat semua jemaat sudah mencapai tahap ini, maka tujuan dan misi diadakannya gerakan komsel menjadi mudah terwujud. Di mana anggota komsel berlomba-lomba untuk menjadikan komsel mereka sebagai komsel yang terbaik dan paling bertumbuh. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencari anggota lain. Mereka menjadikan komsel menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Para anggota tidak lagi perlu didorong untuk mengikuti persekutuan melainkan mereka malah bertanya-tanya kalau persekutuan komsel kapan lagi akan diadakan. Para anggota berlomba-lomba untuk menyediakan rumah mereka sebagai lokasi pertemuan komsel. Para anggota ingin maju dan menjadi seorang PKS juga. Para anggota memiliki kerinduan untuk membagikan apa yang telah mereka alami setelah menjalani proyek ketaatan. Komsel menjadi …. se – su- a – tu… gitu lho…..

46.    Apa nama komsel kita?
Mungkin tidak ada yang menyadari bahwa dahulu komsel di gereja kita pernah memiliki nama yakni Komsel 3G (3 generation) karena komsel kita dahulunya mengusung pembagian komsel dari segi usia yakni jemaat anak-anak Sekolah Minggu, jemaat remaja-pemuda sampai jemaat dewasa. Namun saat ini nama tersebut tidak bisa lagi digunakan karena jemaat anak-anak tidak lagi dimasukkan seperti yang telah ditulis pada poin pertanyaan sebelumnya. Lalu setelah berubah, apa nama komsel kita? Tidak ada nama khusus untuk gerakan komsel kita , namun cukup dinamakan Komsel GKKK Mabes (KGM). Di kemudian hari setelah gerakan komsel melangkah maju, maka perlu dipikirkan namanya.

47.    Perlengkapan apa saja yang harus dibawa oleh PKS dan anggota?
Saat mengikuti pertemuan komsel, setiap anggota diharapkan membawa Alkitab dan alat tulis. Sedangkan PKS selain itu membawa juga bahan (materi) komsel. Untuk petugas yang memimpin permainan, juga harus membawa alat-alat yang dibutuhkan untuk permainan. Saat ini sudah berkembang peralatan elektronik yang canggih sehingga Alkitab pun “masuk” ke dalam telepon selular (HP). Hal ini memudahkan para anggota dan PKS untuk membawanya. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sebaiknya Alkitab tetap harus dibawa dalam bentuk buku. Karena secara psikologis buku Alkitab mudah terlihat. Buku Alkitab menunjukkan identitas kita sebagai orang Kristen sedangkan telepon seluler tidak dapat langsung memperlihatkan. Hal ini menjadi pilihan bagi para PKS dan anggotanya. Sedangkan untuk anggota yang ditugaskan untuk mengiringi puji-pujian agar membawa sendiri alat musiknya (terkecuali tuan rumah sudah menyediakannya).

48.    Persiapan apa saja yang harus disiapkan oleh tuan rumah / tempat persekutuan komsel?
Sederhana! Yakni ruangan tenang yang dapat digunakan untuk pertemuan komsel dan sedikit konsumsi (minimal minuman). Jadi tidak perlu khawatir menjadi tuan rumah perlu menyediakan macam-macam. Namun untuk tuan rumah yang terbeban dapat juga menyediakan lebih dari itu misalnya : makanan, alat musik dan lain-lain. Yang juga penting adalah kesiapan tuan rumah mengatasi orang-orang di rumah yang tidak mengikuti pertemuan (seperti pembantu, anak-anak dan lain-lain) dan juga lingkungan tetangga (akan ada kendaraan yang parkir di seputar rumah, suara yang mungkin mengganggu tetangga dll). Untuk anggota keluarga tuan rumah sedapat mungkin diajak ikut.

49.    Apa tugas dari anggota komsel?
Beberapa hal yang dapat dilakukan anggota komsel di antaranya :
a.        menyiapkan diri untuk mengikuti pertemuan komsel
b.       melakukan proyek ketaatan dalam kehidupan sehari-hari
c.        membawa Alkitab setiap kali pertemuan
d.       mendoakan komselnya dan sesama anggota lainnya
e.       menjaga ketertiban selama pertemuan berlangsung
f.         melatih disiplin dengan hadir di pertemuan komsel tepat waktu
g.        memberikan informasi tertentu (misal : sakit dll) ke PKS
h.       mengajak orang lain untuk menjadi anggota komsel
i.         belajar menjadi pelayan/aktivis seperti yang ditentukan oleh PKS (misal : memimpin puji-pujian, memimpin permainan dll)
j.         berpartisipasi aktif saat sharing
k.        memberikan informasi kepada PKS apabila berhalangan hadir saat pertemuan
l.         saling membantu, menguatkan  dan menasehati antar para anggota
m.      mencatat poin-poin penting hasil diskusi pada pertemuan komsel
n.       Menjadikan Alkitab dan doa bagian dari kehidupan sehari-hari.
o.       dll

50.    Apakah pada lokasi pertemuan komsel harus disediakan bangku atau duduk lesehan saja?
Penyediaan tempat duduk atau cukup duduk di lantai baik dengan menggunakan alas atau  tidak (lesehan) perlu memperhatikan kondisi dari anggota dan juga tuan rumah. Pada komsel orang tua atau dewasa lebih baik disiapkan kursi mengingat kondisi kaki para anggota kemungkinan sudah tidak mudah lagi untuk duduk di lantai. Sedangkan untuk pemuda atau remaja , suasana akrab lebih gampang diciptakan dengan duduk lesehan. Namun ini bukanlah aturan mati, karena perlu dicari tahu tentang kondisi dari para anggotanya, apakah mereka keberatan bila komsel dilakukan dengan duduk lesehan. Tentu saja kondisinya juga disesuaikan dengan rumah yang dijadikan tempat pertemuan. Duduk secara lesehan memiliki kelebihan untuk agenda permainan, karena tidak perlu menggeser bangku  sehingga tercipta ruangan yang cukup untuk ber-game ria. Rumah yang memiliki perabot lainnya seperti meja atau lemari, akan membuat lokasi pertemuan menjadi tidak fleksibel untuk permainan. Untuk cara duduk lesehan, perlu juga diinformasikan ke para anggota yang wanita agar memakai celana panjang sehingga lebih leluasa.

51.    Bagaimana bila ruang yang digunakan sebagai tempat komsel juga merupakan ruang keluarga dengan fasilitas TV?
Dilema terjadi kalau lokasi komsel diadakan di ruang tamu atau ruang keluarga yang juga memiliki sarana seperti TV, karena bila ada anggota keluarga yang tidak ikut pertemuan komsel maka mereka tidak bisa menonton TV sebagai akibat dari syarat pertemuan komsel yang membutuhkan ketenangan sehingga TV mutlak tidak dapat dinyalakan (akan mengganggu konsentrasi pertemuan). Hal ini sebaiknya diantisipasi misalnya dengan cara memindahkan TV ke ruangan lain atau lokasi komselnya digeser ke ruang lain. Bila tidak bisa juga, minta bantuan tuan rumah agar dapat mengatasinya. Demikian pula bila ada anggota keluarga tuan rumah yang tidak ikut memutar lagu keras-keras. Hal ini pun agar minta diatasi oleh tuan rumah. Karena prinsipnya hanya tuan rumah lah yang mengaturnya sesuai kebutuhan tempat pertemuan komsel  sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Bila memungkinkan libatkan anggota keluarga tersebut agar mereka juga ikut komsel.

52.    Mudahkah mencari anggota baru?
Setiap komsel diharapkan bertumbuh dengan semakin banyak anggotanya. Untuk itu, diharapkan semua anggota dapat berperan aktif untuk mencari anggota baru, terutama untuk komsel yang telah berjalan cukup lama (komsel yang sudah berada dalam tahap komsel terbuka).  Dalam pelaksanaannya, ada anggota yang dengan mudah mendapat anggota baru dan ada juga yang tidak walau secara rerata dan umumnya, tidak mudah mencari anggota. Namun kendala yang dihadapi dalam mencari anggota baru menjadi proses pembelajaran. Bukan hasilnya saja yang diutamakan, namun proses mencari anggota itu yang menjadi pembelajaran bagi tiap anggota dalam pertumbuhan kerohaniannya. Bisa saja setelah berusaha dan berdoa, kita tidak mendapat anggota baru dalam waktu singkat atau malah tidak pernah mendapat anggota baru.

53.    Siapa saja yang dapat ditarik menjadi anggota baru?
a.        Jemaat GKKK Mabes yang belum bergabung dalam komsel.
b.       Saudara / anggota keluarga
c.        Teman sekolah / kuliah
d.       Tetangga
e.       Teman / rekan kerja
f.         Dll
Siapa pun yang belum bergabung dalam komsel dapat diajak menjadi anggota baru. Tujuan utamanya adalah menjangkau orang di sekeliling kita yang belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya.

54.    Bagaiamana mencari anggota baru?
Menghadapi tingkat kesulitan yang tinggi dalam mencari anggota baru, seperti juga saat menjalani kehidupan ini , kita harus mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan pertolongan. Kita mungkin akan ditolak berkali-kali sebelum akhirnya orang yang diajak, mau ikut. Bahkan ada kemungkinan , orang tersebut tidak pernah mau ikut. Tidak dibenarkan untuk menggunakan cara memaksa apalagi dengan menggunakan ancaman. Pada umumnya orang akan lebih mudah diajak, apabila ia melihat kesaksian hidup kita. Secara garis besar, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hidup agar mudah mencari anggota baru :
a.        Sudah lahir baru (bertobat dari kehidupan lama dan hidup sebagai ciptaan baru yang sesuai dengan gambar dan rupa Allah).
b.       Kepribadian dan hidup yang memancarkan sinar kasih Tuhan Yesus Kristus
c.        Hidup kudus dan berkenan kepada Allah
d.       Menjalani hidup yang berpegang pada firman Tuhan sebagai pelita dan terang
e.       Berkehidupan sebagai terang dan garam dunia.
f.         Takut kepada Allah dan hidup seturut kehendakNya.
g.        Percaya sungguh-sungguh bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juru Selamat.

55.    Orang baru yang akan diajak , perlukah diberi penjelasan tentang komsel?
Sebaiknya orang tersebut diberi sedikit penjelasan tentang pertemuan yang akan diikuti agar ia tidak terlalu canggung. Tentunya dalam member penjelasan, orang yang mengajaknya agar terus mendorongnya agar jangan sampai orang yang diajak menjadi undur. Sampaikan kepadanya bahwa komsel ini adalah pertemuan yang bersifat informal alias bukan acara resmi sehingga dapat menggunakan pakaian santai seperti kaos dan sandal. Bentuk acara pun tidak formal seperti adanya permainan, nyanyi , sharing, dan lain-lain.

56.    Bagaimana mengundang anggota baru mengikuti persekutuan komsel?
Pada awalnya, anggota yang mengenalnya dapat mengundangnya secara lisan untuk datang. Namun bila diperlukan, dapat digunakan formulir khusus berupa surat undangan sehingga orang yang diundang merasa kesungguh-sungguhan yang terkandung dibalik surat undangan tersebut. Format surat (kartu) undangan dapat diminta ke secretariat gereja. Bahkan bila diperlukan , anggota yang mengajak, dapat menghubungi PKS atau anggota lain untuk mengajaknya. Ada baiknya bila ada orang baru yang akan dibawa ke pertemuan komsel, dapat diberitahukan sebelumnya sehingga sambutan yang dapat diberikan lebih dapat dipersiapkan selain tentu saja dibawakan ke dalam doa bersama para anggota komsel. Beberapa hari sebelum pertemuan, orang yang akan diundang sebaiknya diingatkan kembali misal dengan SMS atau ditelepon. Pada saat pelaksanaan pertemuan komsel, sebaiknya orang tersebut dijemput. Secara psikologis, jarang ada orang yang mau datang ke pertemuan sendirian.

57.    Bagaimana menyambut anggota baru komsel?
Setiap kali pertemuan komsel diadakan, biasakan mengajak setiap anggota komsel saling berjabat tangan atau egati salam. Hal ini agar menjadi budaya sehingga bila ada orang yang pertama kali datang ke pertemuan, setiap anggota terbiasa untuk  menyambutnya. Seperti lazimnya orang yang baru berkenalan, maka orang baru tersebut dapat diajak saling berkenalan lebih lanjut. Hal ini dilakukan sebelum atau sesudah pertemuan komsel. Dalam pertemuan komsel, PKS juga mengucapkan selamat datang kepada orang tersebut. Sambutan diberikan secara wajar agar tidak sampai mengganggu orang baru tersebut.  Bila dalam suatu pertemuan komsel diketahui akan kedatangan anggota (pengunjung) baru , maka lagu dan permainan yang diusung pun dapat bernuansakan penyambutan. Sambutan terhadap pengunjung baru pun dapat disesuaikan dengan kepribadian orang tersebut. Karena ada orang yang tidak suka terlalu banyak diperhatikan dan ada juga yang perlu diperhatikan.

58.    Apa yang dimaksud dengan multiplikasi?
Multiple artinya ganda (lebih dari satu), lawan kata dari  tunggal. Maksudnya sebuah komsel yang pada awalnya berdiri sendiri (tunggal), setelah anggotanya menjadi banyak sehingga melampaui jumlah maksimal (diharapkan paling banyak 1 komsel terdiri dari 12 anggota), maka komsel tersebut akan dipecah menjadi 2 komsel. Pemecahan ini dapat terlaksana setelah adanya PKS yang akan memimpin, tempat yang akan digunakan untuk komsel, dan waktu pertemuan. Pembagian para anggota ke dalam kedua kelompok memerlukan pengertian, kerelaan dan kerjasama dari seluruh anggotanya.

59.    Setelah jumlah anggota banyak, bolehkah komselnya tidak dipecah?
Komsel yang anggotanya sudah bertambah banyak sehingga jumlahnya melampaui 12 orang, diminta untuk dipecah menjadi 2 komsel. Memang tidak mudah memisahkan anggota yang sudah kompak alias cocok satu dengan yang lain atau dengan istilah kininya tidak mudah keluar dari area nyaman (comfort zone).  Pemisahan ini diperlukan agar para anggotanya dapat bertumbuh dengan lebih baik. Jumlah anggota yang terlalu banyak dalam satu komsel mengakibatkan perhatian kepada anggota menjadi berkurang. Di samping itu juga tidak mudah untuk mencari tempat (rumah) dan waktu yang dapat memenuhi keinginan semua anggotanya. Hal ini dapat mengakibatkan terabaikannya beberapa anggota yang ada. Hal ini tentu tidak diharapkan. 

60.    Pada bagian mana saja masalah bisa timbul dalam (persekutuan) komsel?
Secara sederhana , masalah yang mungkin timbul dibagi menjadi :
a.        Manusia (PKS, anggota, pengurus komisi komsel, majelis, jemaat, dll).
Seluruh anggota jemaat termasuk pengurus dan majelis perlu mendukung kegiatan ini yang notabene diharapkan bukan sekedar kegiatan, tapi juga mengandung tekad untuk melaksanakan Amanat Agung. Berbagai kegiatan dari setiap komisi perlu disusun  skala prioritasnya. Fokus kegiatan gereja perlu ditetapkan dan dilaksanakan secara konsisten. Para PKS dan pengurus komisi komsel bersatu hati melaksanakan tugas masing-masing serta terus mengasah diri untuk belajar mendalami firman Tuhan, menjadi sarana bagi kebutuhan jemaat., menjadi berkat untuk para anggota komsel dan mendukung pertumbuhan gereja dari segi kualitas dan kuantitas secara langsung.
b.       Metode (4 S) dan yang terkait
Baik manusia (di luar Yesus Kristus) dan metode tidak ada yang benar-benar sempurna. Bila dilihat dari sisi kekurangannya maka metode 4 S juga memiliki kelemahan-kelemahan. Penguasaan PKS terhadap metode 4S juga sangat diharapkan walau tidak mungkin secara sempurna. Setiap agenda dari 4 S memiliki tingkat kesulitan sendiri yang bila didalami perlu keahlian (expertise). Untuk mempelajarinya secara sempurna seluruhnya juga bukan hal yang mudah.
Di luar itu masih ada kendala lainnya walau saat ini dirasakan belum terlalu signifikan. Misalnya : ancaman terhadap keamanan hidup beragama, penerapan peraturan pemerintah tentang tempat ibadah, pertumbuhan ajaran-ajaran sesat (bidat) yang sudah diperbolehkan di negara kita dan lain-lain.
Bila dilihat dari begitu banyaknya masalah yang secara potensial timbul, maka komsel menjadi proyek yang tidak masuk akal untuk dijalankan. Namun bagi Allah tidak ada yang mustahil. Pekerjaan membangun gereja melalui persekutuan komsel (ataupun program lainnya) ibarat membongkar gunung atau menyeberangi lautan  tanpa kekuatan dari Tuhan akan sulit berjalan. Mari kita berpaling dan berfokuskan kepada Allah.

61.    Bagaimana menyikapi keterlambatan?
Masalah utama dalam memenuhi janji atau menghadiri suatu pertemuan (termasuk kebaktian / persekutuan) di kota metropolitan yang super macet seperti Jakarta adalah waktu. Tidak mudah memprediksi waktu sehingga pembuatan skedul pun seringkali terhambat masalah ini. Kemacetan di Jakarta menjadi hal yang rutin terjadi. Belum lagi bila turun hujan yang mengakibatkan genangan air di mana-mana maka kemacetan pun bertambah parah.  Menghadapi kondisi seperti ini, tidak ada cara selain mau membayar harga dalam hal menyediakan waktu lebih banyak. Maksudnya seorang PKS dan para anggota harus  memiliki komitmen untuk berangkat lebih awal bahkan bila perlu 1 atau 2 jam (bisa juga lebih) untuk mencapai lokasi pertemuan. Karena bila seluruh anggota tidak mau membayar harga dari segi waktu, maka dapat dipastikan komsel akan dimulai terlambat. Walau hal yang lumrah untuk kota Jakarta, tentu umat Tuhan tidak menganggapnya hal sepele untuk hal kedisiplinan. Itu adalah latihan. Jangan sampai kita mengikuti arus dunia dan menerima begitu saja keterlambatan. Maukah kita dilatih? Bila seorang PKS tidak dapat memberikan teladan dalam hal kedisiplinan maka anggota yang awalnya disiplin, akan terpengaruh. Menjadi PKS memang tidak mudah. Tindakannya bisa menjadi inspirasi bagi anggotanya.

62.    Apa penyebab keterlambatan?
Apakah benar jemaat telat ikut kebaktian atau anggota komsel datang terlambat ke pertemuan karena anak-anak (untuk orang tua), tidak ada kendaraan (yang naik kendaraan umum), rapat atau lembur (untuk yang sibuk bekerja), rumah jauh dll? Sekarang bandingkan dengan bagaimana kalau anak terlambat sekolah, tertinggal naik pesawat karena terlambat atau wawancara pekerjaan baru dan lain-lain , apakah untuk kasus itu juga akan terlambat? Masalah terlambat bukan saja karena pengaruh factor eksternal namun yang utama adalah faktor internal. Masalah ini terkait dengan hati. Saat orang berkata dalam diri untuk tidak datang terlambat dengan sepenuh hati, maka semua rintangan akan diusahakan untuk diatasi bagaimana pun caranya. Maukah kita menyiapkan hati untuk mau taat dan belajar untuk tidak terlambat?

63.    Bagaimana menyikapi percakapan di luar topik?
Setiap pertemuan komsel mengusung tema tertentu yang telah ditetapkan. Tugas seorang PKS untuk menjaga agenda komsel sesuai dengan topic tersebut. Namun saat pembahasan (sharing) terkadang timbul pertanyaan atau topic pembahasan baru yang tidak berhubungan dengan tema yang sedang diusung. Bila pertanyaan tidak memerlukan pembahasan yang panjang, maka pertanyaan tersebut dapat dijawab, namun kalau membutuhkan waktu dan pemikiran yang dalam maka berikan sedikit pengantar lalu alihkan kembali ke topik semula dengan menyampaikan bahwa topik akan dibahas setelah usai pertemuan atau pertemuan berikutnya atau sesuai kesepakatan. Sedapat mungkin mencari tahu jawaban yang tepat untuk setiap pertanyaan dari para anggota.

64.    Bagaimana menyikapi kritikan?
Umumnya, tidak ada orang yang suka dikritik. Namun kritikan (teguran) yang positif dan membangun sebenarnya diperlukan. Apabila seorang PKS dikritik anggota karena kekurangannya, itu adalah masukan yang baik. Semua kritikan yang masuk dapat dipelajari untuk tujuan perbaikan. Namun jangan sampai pertemuan komsel, menjadi ajang kritik terhadap gereja, hamba Tuhan atau aktifis lainnya. Karena kritikan seperti ini akan menyita waktu pertemuan bila dilanjutkan dan dibahas. Di antara para anggota sebenarnya diperlukan adanya saling menasehati seperti yang diutarakan pada ayat-ayat Alkitab, karena nasihat diperlukan agar kita tidak salah melangkah (mencegah kita melakukan dosa). Berbeda dengan kritikan, nasihat diberikan sebelum adanya kejadian. Komisi komsel pun memerlukan masukan (bisa berupa kritikan atau nasihat) agar dapat dievaluasi. Masukan ini bisa disampaikan melalui PKS atau melalui surat tertulis langsung ke pengurus. Komisi komsel dengan tangan terbuka menerimanya dan mempelajarinya. Untuk hal-hal yang di luar wewenang dari komisi komsel, maka masukan tersebut akan disampaikan ke tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Tentunya penyampaian kritik dan nasihat , bukan berarti secara otomatis semuanya disetujui.

65.    Bagaimana menghadapi persekutuan yang hanya dihadiri oleh sedikit anggota?
Seberapa pun jumlah anggota yang hadir, maka PKS tidak memiliki alasan untuk membatalkan pertemuan karena hal ini berarti tidak menghargai anggota yang sudah benar-benar meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan sehingga di kemudian hari anggota tersebut akan menjadi kurang bersemangat mengikuti pertemuan karena takut dibatalkan. Dengan kata lain , meniadakan pertemuan yang sudah dihadiri anggota berarti menghukum anggota yang melakukan tindakan yang benar. Bila banyak anggota berhalangan, maka perlu dievaluasi apakah waktu dan lokasi pertemuannya tepat. Namun bisa juga memang para anggota sedang menghadapi pergumulan sehingga hal ini dapat menjadi pokok doa dalam pertemuan komsel. Bila terdapat kondisi darurat saat yang terjadi pada hari pertemuan (misal : hujan deras yang berpotensi banjir besar, kemacetan parah yang mengakibatkan mundurnya waktu pertemuan sehingga larut malam dll) , maka PKS melakukan kontak dengan para anggotanya untuk mengambil keputusan bersama apakah pertemuan tetap dilanjutkan atau ditunda. Sedapat mungkin PKS tidak membiasakan pertemuan ditunda atau dibatalkan. Disiplin untuk terselenggaranya pertemuan sangat menentukan kelangsungan pertemuan komsel di masa mendatang.

66.    Apakah komsel tetap diadakan bila pada hari pertemuan komsel, PKS berhalangan karena sakit?
Saat kondisi tidak memungkinkan seperti sakit, PKS tidak diharapkan memimpin komsel karena kemungkinan sakitnya dapat menyebabkan anggotanya ikut tertular. Namun bukan berarti komsel tidak dapat berlangsung. PKS dapat meminta wakilnya (anggota yang sudah dilatih) untuk memimpin komsel. Hal ini dapat berlangsung bila bahan sudah diberikan sebelumnya. Sebaiknya memang PKS membuat persiapan yang cukup termasuk bahan yang akan diberikan. Bisa juga bila memungkinkan, dapat diundang PKS lainnya yang bisa menggantikan. Bila komsel tidak jadi diadakan, maka secepatnya PKS memberitahu anggotanya.

67.    Bagaimana cara mengantisipasi bila PKS datang terlambat?
Walau sudah coba diupayakan agar PKS hadir sebelum waktu dimulainya pertemuan, tidak menutup kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang mengakibatkan PKS tiba terlambat di tempat pertemuan. Langkah pertama, PKS harus menginformasikan keterlambatannya kepada para anggota. Bila diperkirakan keterlambatan tidak memakan waktu lebih dari ¼ jam, maka sampaikan permintaan maaf dan penundaan mulainya komsel. Namun bila terlambat lebih dari ¼  jam, tergantung dari situasi. Bila ada anggota yang dapat diandalkan untuk memulai pertemuan, maka berikan pengarahan kepada anggota tersebut untuk memimpin terlebih dahulu. Mintalah agar pertemuan dimulai dengan permainan dan puji-pujian terlebih dahulu. Namun bila tidak ada anggota yang dapat diandalkan, maka acara ramah tamah (menikmati konsumsi yang dihidangkan tuan rumah) dapat dimulai terlebih dahulu. Bila tidak ada upaya lainnya dan para anggota sudah berdatangan, maka mau tidak mau pertemuan mengalami penundaan dan PKS meminta maaf atas penundaan tersebut.
Para PKS sendiri tetap harus mengupayakan agar tiba sebelum waktu pertemuan. Hindari membuat agenda lainnya yang dapat mengakibatkan keterlambatan. Jangan menganggap enteng, masalah keterlambatan. PKS yang terlambat tanpa alasan yang memadai akan menurunkan tingkat disiplin kehadiran anggota, karena PKS menjadi teladan bagi anggota-anggotanya. Ia dituntut mengikuti apa yang dikatakannya (berintegritas).

68.    Bagaimana menyikapi topik yang terlalu dalam / sulit yang belum dikuasai?  
PKS diminta untuk mencari dan mempelajari bahan-bahan tambahan yang dapat digunakan dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Saat ini banyak beredar ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran Alkitab. Untuk itu seorang PKS minimal dapat menguasai dogmatika GKKK yang telah disusun oleh Sinode GKKK. Namun meskipun persiapan sudah dilakukan, masih tetap ada kemungkinan terdapat hal-hal yang belum dapat langsung dijawab, untuk itu diminta kepada PKS untuk mencatat dahulu pertanyaan yang diajukan anggota untuk dapat dipelajari lebih lanjut. Lebih baik menunda jawaban daripada memberikan jawaban yang keliru. Untuk topik yang dirasakan terlalu sulit bagi PKS awam, maka PKS dapat mengundang hamba Tuhan untuk datang ke pertemuan komsel sehingga dapat memberikan penjelasan yang memuaskan.

69.    Bagaimana menghadapi anggota yang merasa bosan dengan topik atau tema yang disampaikan?
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab kebosanan. Di antaranya anggota sudah merasa tahu topik atau tema pertemuan komsel. Untuk mengatasinya , maka anggota tersebut dapat diminta untuk membagikan (sharing) apa yang sudah diketahuinya dengan demikian perannya menjadi lebih besar. Bisa juga bosan, karena topik yang dibahas terlalu dalam sehingga sulit dimengerti. Untuk anggota yang memang belum memiliki dasar yang cukup, beberapa topik akan dirasakan seperti itu. Untuk itu PKS diharapkan dapat membimbingnya secara bertahap dan tidak perlu memaksakan sampai anggota tersebut memahami. Bisa juga bosan karena bahan yang diberikan sudah berkali-kali dibahas Untuk itu diminta kepada PKS untuk secara kreatif menyampaikan bahan dengan berbagai gaya yang berbeda. Salah satu cara yang dapat digunakan PKS adalah dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan pengarah secara sistematis atau PKS dapat mengkombinasikannya dengan bahan-bahan lainnya lalu membuat pertanyaan – pertanyaan yang dapat memancing keingintahuan anggota lebih dalam tentang tema yang disampaikan. Intinya kemampuan, inisiatif dan kreatifitas PKS sangat diharapkan untuk menampung aspirasi anggotanya. Memiliki anggota seperti ini akan memaksa PKS untuk belajar dengan lebih keras.

70.    Bagaimana menghadapi anggota yang merasa bahan yang disampaikan terlalu berat?
Kunci dari penguasaan kendala yang timbul di komsel adalah kemampuan PKS membaca situasi yang dihadapi oleh setiap anggotanya. Secara logika, memang ada anggota yang sulit untuk berpikir dan membahas secara dalam. Untuk itu PKS harus berusaha menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan menggunakan ilustrasi atau contoh-contoh sehingga memudahkan anggota untuk dapat memahaminya. Bila perlu minta bantuan anggota lainnya yang dapat menjelaskan secara sederhana. Bila komsel berlangsung terus, maka semakin lama bahan yang dipakai dan dibahas akan semakin mendalam. Untuk itu PKS terus memperlengkapi diri secara baik.

71.    Dapatkah mengundang PKS lain untuk memimpin komsel?
Seorang PKS sebaiknya memimpin komselnya sendiri. Namun sebagai variasi , pada pertemuan komsel dapat diundang PKS lainnya. Hal in juga dikatakan sebagai selinggan (variasi) agar anggota tidak jenuh. Namun kemungkian terdapat efek egative karena anggota dapat meminta lagi para anggota karena lebih menyukai PKS yang diundang. Di samping itu, dapat juga diundang hamba Tuhan untuk datang, terutama pada tema yang tidak mudah atau tema yang dilematis.  

72.    Bagaimana melakukan kaderisasi?
Kaderisasi PKS dilakukan dengan memupuk kader saat dilakukan komsel. Hal ini dapat dilakukan PKS dengan melakukan penilaian. PKS dapat memberikan tugas kepada para anggotanya sehingga dapat terlihat talenta mereka. Anggotanya dipersiapkan menjadi tim inti dalam komsel dan diajak ikut serta ke komsel pemuridan. Bila mereka ternyata dapat segera mempelajarinya maka diberi tugas-tugas lain sehingga mereka mampu beradaptasi terhadap lingkungan kerja yang ada.

73.    Bagaimana menghadapi anggota yang kesulitan dalam hal transportasi?
Sesuai dengan tujuan komsel, setiap anggota saling menolong dengan anggota lainnya. Kesulitan dalam hal transportasi dapat diatasi dengan menjemputnya, memakai jasa tukang ojeg dan lain-lain.  Namun dalam jangka panjang, setiap anggota diharapkan bisa datang ke tempat pertemuan secara mandiri, terkecuali untuk berada dalam rute perjalanan yang sama. Karena untuk kota Jakarta tidak praktis bila dilakukan jemput-menjemput. Namun sekali lagi, masalah transportasi bukanlah masalah utama, PKS dan para anggota perlu membicarakan tempat pertemuan yang mudah dijangkau oleh para anggota. Untuk lokasi yang sulit dijangkau kendaraan umum, maka tugas PKS untuk mengkoordinasikan transportasinya bersama-sama dengan anggota. Jangan membiarkan para anggota tidak hadir dengan alasan kesulitan transportasi.

74.    Bagaimana menghadapi anggota yang sangat sibuk?
PKS sebaiknya terus mengingatkan anggota seperti ini agar mereka tidak lupa untuk menghadiri komsel. Kekerapan memberikan informasi tentang komsel akan membantu anggota untuk mengingat skedul pertemuan. Namun anggota perlu juga diajar untuk mengingat skedul komsel. Hal ini biasanya tidak masalah bila pertemuan diadakan setiap minggu. Namun untuk komsel yang diadakan lebih lama (misal : dua minggu sekali , sebulan sekali, dua sekali atau tiga bulan sekali) , maka PKS wajib untuk mengingatkan anggotanya akan pertemuan berikutnya dan sebelum dilakukan pertemuan. Hal ini untuk menghindarkan anggota yang tidak hadir dengan alasan lupa.

75.    Bagaimana menghadapi anggota yang malas hadir?
Anggota yang malas atau jarang hadir mengindikasikan bahwa baginya pertemuan komsel tidak memiliki arti penting malah mungkin menjadi beban karena menambah tugas saja. Saat ini kondisi ini yang paling banyak dirasakan oleh para PKS. Sulit bagi PKS untuk mengajak anggotanya secara rutin mengikuti pertemuan. Ini berarti pelaksanaan komsel bukan hal yang mudah. Menghadapi hal seperti ini selain mengandalkan doa dan pertolongan Tuhan, seorang PKS juga harus jeli melihat kebutuhan anggotanya. Mohon hikmat dari Tuhan untuk melihat cara untuk membuka “jendela” kemalasan anggota. Setiap orang punya “jendela” yang dapat “disusupi” oleh berbagai informasi yang dapat mendorong (memotivasi) atau melemahkan semangatnya. Temukan jendela setiap anggota dan berikan penjelasan tentang arti pentingnya pertemuan komsel. Segala alasan yang mengikat mereka untuk tidak datang ke pertemuan agar dipelajari dan dicari pemecahannya. Namun bila segala upaya sudah dicoba dan belum berhasil, maka PKS dan para anggota lainnya agar terus mendoakannya.

76.    Bagaimana komisi komsel terhubung dengan komisi lainnya?
Komsel menjadi gerakan yang masuk ke dalam komisi-komisi lainnya. Maksudnya setiap jemaat komisi lainnya diikutsertakan dalam kegiatan komsel. Oleh karena itu kerjasama Komisi Komsel dengan komisi-komisi lainnya harus terjalin erat. Tanpa kerjasama ini, maka persekutuan komsel nyaris mandeg. Selain dari anggota komsel merupakan anggota dari komisi lainnya,  pengaturan tema atau topik di persekutuan juga secara garis besar juga ditentukan oleh hamba Tuhan yang melayani baik di Komisi Komsel maupun di komisi-komisi lainnya. Mengingat struktur organisasi gereja tidak bersifat matrix , maka setiap komisi diharapkan memiliki pengurus yang menangani kegiatan komsel. Saat ini pengurus lintas komisi dijabat langsung oleh para hamba Tuhan yang berfungsi sebagai pembina komisi sekaligus anggota pengurus komisi komsel.

77.    Apa yang dimaksud dengan sekretariat gereja dan sekretariat komsel?
Sekretariat gereja adalah nama jabatan di gereja yang mengurus tertib administrasi gereja kita. Sekretariat gereja menjadi pusat data administrasi termasuk data base jemaat di seluruh komisi yang ada di gereja. Sehingga mutasi jemaat dari satu komisi ke komisi lainnya tidak memerlukan pemutakhiran data (update). Sedangkan sekretariat komsel adalah bagian dari komisi komsel yang mengurus masalah database jemaat terkait dengan keikutsertaan dalam persekutuan komsel.  Secara praktis, sekretariat komsel harus bekerjasama dengan sekretariat gereja untuk mendata jemaat baik yang sudah maupun yang belum mengikuti kegiatan komsel. Saat ini sekretariat gereja dinamakan Tata Usaha Gereja sedangkan sekretariat komsel dirangkap oleh pengurus komsel berjabatan sekretaris.

78.    Bagaimana cara kerja sekretariat komsel terkait sekretariat gereja?
Sekretariat komsel memantau jemaat gereja yang sudah menjadi anggota persekutuan komsel. Pada saat hari ulang tahun jemaat tersebut, maka sekretariat komsel mengingatkan sekretariat gereja untuk mengirimkan Kartu Ucapan “Selamat Ulang Tahun” yang dibubuhi tanda tangan dari Gembala Sidang dan lainnya. Mengapa hal ini dilakukan? Sekretariat gereja ditangani oleh karyawan penuh waktu yang dapat berkoordinasi dengan hamba Tuhan dan lebih leluasa menjalankan tugas untuk mengirim via pos, sedangkan sekretaris komsel adalah jemaat awam yang tidak bisa bekerja secara penuh waktu di gereja sehingga membutuhkan bantuan sekretaris gereja.

79.    Bagaimana kondisi komsel kita saat ini?
Saat ini komisi komsel baru menapaki usianya yang  seumur jagung karena baru dibentuk pertengahan tahun 2011 walaupun komsel sudah berjalan cukup lama. Masih banyak pembenahan perlu dilakukan baik secara internal maupun kerjasama dengan komisi lainnya. Dengan kondisi rangkap tugas dan jabatan , para pengurus komsel dan PKS tidak mudah mengemban amanat untuk mengembangkan komsel di gereja. Jumlah komsel yang sudah aktif pun sekitar 10 buah. Jumlah ini masih sangat kurang. Sebenarnya dari jumlah jemaat atau orang yang pernah berjemaat di gereja kita jumlahnya cukup banyak. Sebagian sekarang ini sudah tidak bergereja atau pindah gereja. Dengan kegiatan komsel , diharapkan para jemaat dapat tertangani lebih baik dimana minimal dilakukan pembagian tugas untuk dapat mendoakan dan menjangkau mereka. Gereja membutuhkan banyak pekerja-pekerja untuk melayani segenap jemaat. Tidak mungkin hamba Tuhan yang jumlahnya sekitar 5 orang dapat menangani kebutuhan seluruh jemaat. Para aktifis diharapkan dapat mendukung tugas pelayanan para hamba Tuhan tersebut.

80.    Apakah komsel GKKK Mabes akan berhasil?
Melihat kondisi saat ini, tidak mudah mencapai kemajuan yang berarti dari kegiatan komsel. Diperlukan orang-orang yang rindu untuk melayani Tuhan di bidang pembinaan dan penjangkauan jiwa-jiwa. Diperlukan orang-orang yang memiliki semangat untuk menyambut tantangan pelayanan sambil berkata : “Ini aku Tuhan. Utuslah aku.” Kiranya Tuhan membangkitkan jemaatNya untuk mengambil bagian dalam pelaksanaan Amanat Agung.

81.    Bila komsel tidak berhasil lalu bagaimana?
TIdak ada istilah tidak berhasil dalam pekerjaan pelayanan. Walaupun pelayanan komsel tidak mencapai titik optimal, maka suatu saat hasil dari pelayanan ini akan nyata. Istilah program komsel mungkin berubah, para pengurusnya sudah berganti namun semangat pelayanan mencari jiwa tidak akan pernah hilang. Setiap umat Tuhan sejati pasti memiliki kerinduan untuk mengemban Amanat Agung. Hanya mungkin saat ini jemaat Tuhan sedang terbelenggu oleh berbagai hal dan perlu proses untuk bangkit ke semangat pelayanan kasih yang semula.

82.    Bagaimana kita bisa berperan dalam komsel?
Bagi jemaat yang belum mengikuti komsel, kami sangat berharap peran sertanya. Hubungi para hamba Tuhan dan pengurus komisi komsel untuk dapat didaftar sebagai anggota komsel. Bagi aktifis yang ingin menjadi PKS, agar dapat menghubungi para hamba Tuhan dan pengurus komsel serta mengikuti komsel pemuridan. Bagi yang ingin memberi sumbang saran, dapat menyampaikannya baik secara lisan maupun tertulis. Bagi yang terbeban, dapat menjadi pendoa syafaat bagi gerakan komsel.

83.    Bagaimana menyampaikan masukan tentang komsel?
Saat ini seluruh masukan dapat dialamatkan ke para pengurus komsel dan hamba Tuhan. Untuk periode kepengurusan komisi komsel kali ini (Juli 2010- Juni 2012) masukan dapat ditujukan ke Ev Pangsuri selaku Pembina komisi komsel, Sdr. Susanto selaku majelis penghubung komisi komsel, Sdr. Ong Po Han selaku Ketua Komisi Komsel, Sdri. Innez selaku sekretaris komisi komsel, para koordinator dan hamba Tuhan (Ev Helen Sung, Ev Stephanie, Ev Suwandi, Sdr. Hadi Kurnia, Sdri. Jessica dan Sdr. Irfan).

84.    Apa motto gerakan komsel di gereja kita?
Sudah lama motto gerakan komsel jarang disentuh atau diingat. Sejak awal KGM (komsel GKKK Mabes) memiliki motto “Selamatkan Jiwa, Berapa pun Harganya”. Sebuah motto yang menjadi penggerak dari seluruh kegiatan komsel di gereja kita.

85.    Apa arti motto tersebut?
Motto “Selamatkan Jiwa, Berapa pun Harganya” mengandung makna yang sangat mendalam. Komsel memang bertujuan untuk mencari jiwa dan menjadi sarana untuk memperkenalkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kepada orang-orang yang belum mengenal dan percaya kepadaNya. Konotasi “Berapa pun Harganya”  berarti benar-benar memerlukan pengorbanan baik energi (daya), pikiran, waktu dan dana. Sanggupkah setiap jemaat memikul motto ini? Yang pasti, dengan kekuatan sendiri tidak aka nada yang mampu. Mungkin saja diawali dengan semangat pelayanan yang menggebu-gebu, lalu tanpa menyandarkan diri kepada Sumber Kekuatan Sejati, maka  secara perlahan namun pasti segala sumber kita akan mengering dan setelah itu mungkin terjadi arah kebalikannya yakni meninggalkan pelayanan dan yang terburuk menyangkal Dia.

86.    Apakah perlu dibuat lagu bertema komsel?
Lagu bertema komsel dapat membantu gerakan komsel karena memberi semangat dan memudahkan jemaat untuk mengingat gerakan ini. Banyak jemaat yang bila ditanya tentang komsel , sulit untuk menjelaskannya. Namun dengan menghafal lagu yang bertema komsel, diharapkan selain dapat mengajak orang untuk mengikuti komsel, juga dapat membantu mengingat arti komsel sendiri. Namun lagu komsel bukan hal yang bersifat mutlak, walau diperlukan. Lagu bertema komsel akan dibuat dalam beberapa versi, yakni versi yang mengingatkan jemaat untuk ikut komsel (fase awal terbentuknya komsel) dan lagu yang memelihara semangat dan memacu anggota untuk mencari jiwa (fase pertumbuhan komsel).

87.    Apa perlu dibuat salam khas komsel?
Seperti  juga lagu bertema komsel, salam khas komsel juga menjadi satu sarana untuk menjaga semangat berkomsel dan memudahkan para anggota untuk saling memberi salam. Saat ini belum ditemukan salam khas baik dari gerakan tubuh maupun kata-kata berbentuk slogan. Semoga di kemudian hari saat komsel sudah berkembang, ada jemaat atau anggota komsel yang memberikan ide untuk salam khas ini.

88.    Apa panggilan khas untuk seluruh jemaat yang sudah bergabung dalam gerakan komsel?
Saat ini walau belum ada nama resmi, setiap jemaat yang sudah bergabung ke dalam gerakan komsel disebut sebagai komselor. Namun karena mirip dengan sebutan councellor maka namanya ditambah menjadi Komselor Blessed.

89.    Mengapa dibuat daftar “QA” seperti ini?
Saat ini komsel praktis belum dikenal dengan baik bahkan oleh para PKS sekalipun. Banyak ide-ide atau pikiran-pikiran yang melandasinya sering terlupakan. Untuk itu diperlukan sarana agar setiap jemaat dan PKS dapat memperoleh masukan yang memadai tentang KGM (Komsel GKKK Mabes). Tentu saja masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan juga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada belum sepenuhnya memuaskan. Namun diharapkan dengan QA ini sedikit banyak bisa memberi informasi dan gambaran awal. Selanjutnya bilamana ada yang masih membingungkan dan timbul pertanyaan tambahan, silahkan menghubungi pengurus komsel atau para hamba Tuhan.

90.    Bagaimana daftar “QA” akan diedarkan?
QA ini secara berseri akan dimuat pada Bulletin GKKK Mabes. Di samping itu akan dibuat dalam booklet tersendiri sehingga bisa dibagikan kepada setiap PKS , anggota komsel dan semua jemaat GKKK Mabes. Namun sebelum dipublikasikan, materi QA ini akan diedit terlebih dahulu oleh hamba Tuhan. Terlepas dari segala kesulitan dalam membuatnya, kiranya QA yang jauh dari sempurna ini bisa bermanfaat dan akan terus diperbaiki di kemudian hari. Salam Komselor Blessed.

Hanya untuk kalangan sendiri (GKKK Mabes)
Batavia, Jan 2012
Komisi Komsel 2010-2012

M'REKA PERLUKAN

 Tiap hari kutemukan mereka yang terhilang
Hidup yang tak menentu arah tujuan
Dalam tawa mereka tersimpan duka
Namun Tuhan mendengar tangis mereka

M'reka perlukan, m'reka perlukan
Kasih Yesus yang besar s'bagai jawaban
M'reka perlukan, m'reka perlukan
Tidakkah kau sadari, Dia kasih yang sejati
M'reka perlukan

No comments:

Post a Comment