Tuesday, October 30, 2012

Komunikasi di atas Ranjang

Pdt. Yanvantius Tulai

Nats Alkitab : Kidung Agung 1:15 s/d 2:3

Janganlah mencemari tempat tidur sehingga tempat tidur  menjadi tidak layak dipakai sebagai alat komunikasi.
Anekdot : 1st year of marriage the man speaks & woman listens
                 In 2nd year of marriage the woman speaks & man listens
                 In 3rd year of marriage both of them speak & the neighbours listen

Data-data :
1.  Kantor departemen agama Jatim mengeluarkan data perceraian : setiap tahun 30.000 pasutri di Jatim bercerai (Surya, 18 Peb 1997). Catatan : ini baru Jatim, bagaimana bila dijumlahkan dengan daerah lainnya? Sedangkan statistik  perceraian di AS adalah sbb : (sumber : Dr. Joseph Tan, Majalah Nations AS) :
1870                                1 dari 32 perkawinan
1900                1 dari 12 perkawinan
1920                                1 dari  6 perkawinan
1935                                1 dari  5 perkawinan
1984                                1 dari  3 perkawinan
1985                                1 dari 2  perkawinan
2.      Data perselingkuhan :
-          2 dari 3 pria punya WIL
-          1 dari 5 wanita karir ada PIL
Penyebab perselingkuhan : 60% karena miskomunikasi, 20% karena ketidakpuasan sexual (sex bukan dosa tapi berkat Allah, penyimpangan sexual adalah dosa). Yang lainnya penyebab social, ekonomi dll.

K = Komunikasi yang baik.
Dr. John Powell dalam buku the secret of staying in love berkata : komunikasi adalah aliran darah dan setiap hubungan.
Tanpa komunikasi yang baik, hal yang sepele menjadi ruwet, sebaliknya masalah rumit dengan komunikasi yang baik bisa terselesaikan.
Contoh : seorang suami dipergoki sedang naik becak dengan wanita lain dan hal ini diadukan ke istrinya. Istrinya marah dan akhirnya setelah ditanya ternyata wanita tersebut adalah adik perempuan sang suami.

Dalam K ada A = Ampun Lihat Kolose 3:13 bandingkan dengan Efesus 4:26-27
Masalah pasti ada (orang pasti pernah berbuat kesalahan) sehingga harus ada pengampunan. Contoh : ada suami yang punya simpanan (Joke : simpedes = simpanan pedesaan dan simaskot = simpanan perkotaan) sehingga istrinya sakit hati. Dikatakan istrinya kuno dan kurang perhatian walau gesit, cantik dan pintar. Setelah banyak waktu simpanan tsb main dengan yang lain. Akhirnya dengan kebesaran hati sang istri mengampuni sang suami. Barulah sang suami melihat istrinyalah yang terbaik (jemaat gereja Pdt Tulai).
S = Setia. Ketidaksetiaan adalah hal yang sangat merusak dalam hidup manusia termasuk kehidupan suami istri. Seberat apapun masalah yang dihadapi suami istri, bila mereka tetap saling setia, mereka akan mampu menghadapinya sehingga rumah tangga tetap utuh. Biasanya suami istri mengucapkan ikrar kesetiaan ketika menikah di gereja. Adapun tip untuk saling setia : mengasihi seperti Kristus (Ef 5:25), mengasihi seperti tubuh sendiri (Ef 5:28-29), rendah hati (Kid 2:1), mengagumi partner (Kid 2:2-3), menjaga hati (Ams 4:23, Mat 15:19). Apakah istri akan tetap setia bila suami terkena stroke selama 4 tahun atau impoten, untuk itu istri harus belajar seperti Kristus mengasihi jemaatnya. Juga sebaliknya. Untuk mengagumi partner ada kendala karena budaya Timur bersifat tertutup beda dengan budaya Barat yang langsung spontan memuji bila pasangan melakukan hal yang baik. Sedangkan hati perlu dijaga agar tidak kotor. Contoh sikap rendah hati : mempelai wanita berkata (Kid 2:1) dan mempelai pria menanggapi (Kid 2:2).

I = Iman. Untuk contoh lihat : komitmen iman Yosua (Yosua 24:15), teladan iman Lois & Eunike (2 Tim 1:15). Iman adalah factor yang memegang peran penting dalam menjaga komunikasi pasutri. Contoh : Pangeran Charles & Lady Diana yang tidak berhasil menjaga pernikahannya walau menikmati hidup yang  demikian mewah (Biaya Diana Rp 13 miliar / tahun). Kita tidak dapat mempertahankan keluarga tanpa Tuhan , sehingga jangan mengabaikan Alkitab.

H = Hargai. Lihat Kid 1:15a dimana mempelai laki-laki memuji mempelai wanita (istrinya menjadi focus / pusat perhatian) yang kemudian dibalas oleh mempelai wanita terhadap mempelai pria (Kid 2:3). Kalau hati sudah mengagumi partner, maka suasananya akan terbawa ke tempat tidur. Tempat tidur adalah tempat yang paling rahasia bagia orang lain. Tempat tidur adalah tempat dimana suami istri dapat mengungkapkan kepuasan terhadap apa yang ada. Tanpa cinta, fasilitas rumah tangga yang serba wah sekalipun tidak ada artinya. 

Kesimpulan : keistimewaan komunikasi di atas tempat tidur :
-          tempat tidur yang baik untuk mengadakan evaluasi kehidupan sepanjang hari
-          suasana lebih santai / relax
-          tempat yang baik untuk saling memaafkan
-          tempat yang baik untuk saling terbuka



Ceramah Komsel

Pdt. Johan Gofur

Nats : Kis 2:42-47

Petobat-petobat baru di perjanjian baru memecahkan roti di rumah ibadat dan di rumah-rumah. Ini yang disebut kelompok kecil. Di Tiongkok ada gereja keluarga dimana tiap pemimpinnya dapat memimpin 10.000 orang. Para pemimpin dibantu oleh PKS (Pemimpin Kelompok Sel). Dari kelompok-kelompok sel berkembang kekristenan sehingga jumlah orang Kristen di Tiongkok ada sekitar 100 juta orang (belum 10% dari 1,3 miliar orang). Ini merupakan perkembangan tercepat di diunia.

Pdt Johan Gofur juga menerapkan komsel ini di Gereja Kristes Baptis Jakarta (GKBJ) saat melayani sebagai gembala sidang di sana tahun 1991. Lalu saat melanjutkan sekolah theologia, Pdt Johan membuat skripsi bagaimana memulai gereja sel. Buku yang ada saat itu hanya dari Merry Go yang  masih terlalu teoritis. Sayangnya di GKBJ saat itu , Komsel tidak berhasil dikembangkan. Mimpi Pdt Johan untuk memulai Komsel baru terealisasi saat meninggalkan GKBJ dan ke Singapura. Disana Komsel berkembang. Dari tidak ada orang setelah 7 tahun ada 500 orang.

Sebenarnya metode ini diberkati pada gereja mula-mula. Lalu dipakai terlebih dahulu oleh gereja karismatik (tidak pada gereja Injili) sehingga menimbulkan kesan yang keliru bahwa metode ini untuk gereja karismatik.

Gereja Sel tidak sama dengan Persekutuan Rumah Tangga (kelompok sel dalam gereja). Seperti pada gereja Injili ada pembagian wilayah. Pada persekutuan RT ajak tetangga-tetangga dan nanti ada Hamba Tuhan datang. Mula-mula ramai tetapi lama-lama tidak ada yang datang kecuali tuan rumah.

GKJ Tambora saat ini menerapkan metode ini. Sehingga menjadi gereja sel yang agak maju dan cepat bertumbuh. Gereja ini yang paling cepat bertumbuh dari gereja-gereja injili. Komsel efektfi dalam penggembalaan karena dibagi kelompoik. Terdapat 2 versi komsel yakni :

1.       5 x 5 yang berasal dari Pdt. Dr. Paul Yonggi Cho, namun diawal abad 21 mengalami stagnasi.
Strukturnya terdiri dari 5 susun yakni Gembala Sidang (GS) – Gembala Wilayah (GW) – Kepala Wilayah (KW) – Kepala Kelompok (KPS) – Jemaat. Jemaat satu kelompok maksimum 15 orang. Jika sudah giat dilakukan, maka orang baru di gereja jadih rebutan diantara kelompok yang ada. Kelompok dibagi berdasarkan umur & jenis kelamin (misal : ortu, pemuda, remaja, profesional, pria dan wanita). Bila jumlahnya sudah 15+1 orang maka sel dipecah jadi 8 + 8. Ketuanya PKS dan wakil PKS lama menjadi PKS baru.  Sehinga PKS semula pimpin 8 orang dan wakilnya pimpin 8 orang lagi. Berkembangnya cepat. Tapi lama-lama frustasi PKSnya karena setelah bertumbuh jumlah tinggal 8 dari 16. Karena setelah 16 , kepala wilayah instruksikan untuk pecah. Jadi PKS tidak mau tambah lagi  setelah 15.  Metode ini dpakai oleh Gereja-gereja di Korea terus di Indonesia diikuti Bethany, Abba Love. Terbukti berkembang. Tapi secara alami frutasi. Pertemuan 1 minggu 1 kali waktunya ½ - 2jam. Disini saling perhatian. Bila ada anggota sakit, PKS bawa 1-2 anggota bersukyang sakit. Juga bila ada yang pindah rumah tidak pernah lagi perlu pendeta. Juga melayani pengusiran setan, buang berhala. PKS sudah dilatih untuk itu (PKS dilatih seperti gembala kecil). Hal ini berbeda karena biasanya Pdt yang diandalkan (juga lebih diandalkan dibanding Ev atau majelis). Kelompok Wilayah juga orang awam seperti PKS (bukan Hamba Tuhan). Dia menangani 5 PKS sehingga 1 KW ada sekitar 80 jemaat. Sedangkan 1 GW menangani 5 KW sehingga terdapat sekitar 400 jemaat. Gembala Wilayah ada 2 , 1 awam dan 1 Hamba Tuhan. Awam biasanya panatua. 1 Gembala Sidang (GS) menangani GW.  Jika anggota ada masalah tidak langsung ke GS karena bisa-bisa GS mati berdiri kalau semua anggota bermasalah. Jemaat bermasalah ke PKS. PKS bermasalah ke KW. KW ketemu PKS 1 minggu 1 x waktunya ½-1 jam. Waktunya bisa lunch time, setelah makan siang langusng komsel, berikan bimbingan dan doa syafaat. 1/1 jam doa bersama dan ½ jam untuk kasih support. KW report ke GS bila ada masalah-masalah sangat serius. Baru ke GW terus ke GS. GS bolah adakan pengumuman ke jemaat. Tapi sebelumnya berikan pengarahan ke GS yang harus tangkap visi, baru GW transfer ke KW selanjutnya ke PKS dan jemaat. Sehingga GS 2 x sampaikan visi (ke GW dan jemaat). Ini populer tahun 70an selama 30 tahun. Tapi masalahnya , kelompok yang sudah akur disuruh ‘cerai’. Tidak mudah untuk bina hubungan baru.

2.       G-12 (government of 12). Bagaimana memimpin 12 orang.
G-12 mulai tahun 90an sehingga sekarang sudah berjalan belasan tahun. Dimulai dari pendeta asal Kolombia yang tidak berbahasa Inggris tapi bisa bahasa Spanyol. Dia dapat visi dari Tuhan dan terus mendoakannya. Jemaatnya berkembang dari 70 jadi 200 tidak sampai 3 bulan. Dia minta lagi 3.000 dan dia menerapkan metode 5x5. Dia juga akhirnya mengalami stagnasi dalam komsel. Lalu dia diberi visi 12 yang disebut G-12 seperti 12 suku Israel. Dari 12 muncul lagi 12 orang lain dan seterusnya. G-12 bukan metode,ia merupakan visi, strategi. PKS ditraining untuk mengatasi jemaat yang sakit, menangkan jiwa, PI pribadi, usir setan sehingga pendeta tidak banyak involve seperti Pdt Johan sehingga akhirnya pimpin orang tua (ada 11 komsel). Tetapi yang pimpin tetap orang lain. Jadi pendeta agak nganggur. Jadi tidak heran bila jemaat pindah sudah 2 bulan, pendeta tidak tahu. PKS jadi seperti wakil GS. Sekarang ada kehangatan dalam persekutuan. Dalam komsel ada 3 istilah strong, permanent dan long term relationship (hanya maut yang bisa pisahkan). Jadi bila jemaat bertambah bisa digembalakan. Berbeda dengan gereja tradisional, besuk dari pk 16-22 hanya bisa jangkau 3 orang.

Bagaimana memulai komsel untuk gereja injili / tradisional karena komsel dianggap karismatik. Karena mereka yan gmulai dulu G-12 strategy yang sangat membantu pertumbuhan gereja. 4 Strategi dalam G-12 yakni win  (menangkan jiwa), consolidate, disciple dan send (mengutus). Perlu mengutus karena bila saya percaya pada Tuhan, tapi tidak pernah menangkah jiwa bagaimana? G-12 tidak istilah tidak tahu bagaimana menangkan jiwa. Bahkan dari kecil sudah dilatih jadi PKS. Seperti anak Pdt. Johan. Bila teman tidak datang, ditelepon. Hidup, gaya, perhatian impartasi (tidak dibuat-buat). Diharapkan jadi tidak perlu didorong. Otomatis karena waktu jadi anggota sel, diperhatikan dan dilayani PKS sehingga dia lakukan dengan penuh komitmen dan cinta Tuhan sehingga ingin menangkan jiwa sebanyak-banyaknya. Berapapun harga yang harus dibayar. Yang repot di Singapura ada yang terbeban melayani pelacur. Akhirnya mereka dibuat pelayanan sosial untuk pekerjakan mereka di Singapura dan mereka digaji. Setelah menangkan jiwa lalu konsolidasi. Karena kalau dikasih pendeta semua jiwa baru, maka pendeta bisa mati berdiri. Setelah menangkan jiwa (melahirkan) lalu jadi Bapa – Ibu rohani sehngga dia perlu diperhatikan iman rohani. Terus masuk tahap 3 melatihnya jadi murid (disciple).  Disini harus ada bahan yang ditentukan.

Terdapat 3 tahap encounter yaitu pre-encounter, encounter dan post encounter. Pada pre-encounter, setelah menangkan jiwa masuk ke persekutuan dan jelaskan tentang 4 hal (keselamatan, Alkitab, ibadah,??). Dilakukan 1 to 1. Bisa sambil makan, sehingga jemaat tidak terbeban. Waktu harus diatur dengan bijaksana supaya tidak masalah di keluarga.
Pada tahap encouter, lakukan retreat, bahannya seperti katekisasi. Di gereja Pdt Johan ada 10 pelajaran. 3 hari dan 2 malam di hotel bintang 3 Singapura. 1 orang bayar 140 Sin$. Yang bayar PKS atau anggota kelompok sel yang bertanggung jawab agar masuk encounter. Setelah pembinaan (bukan hanya pengetahuan / knowledge) lalu baptisan. Setelah 10 pelajaran termasuk katekisasi, bila mau lahir baru buat surat pernyataan mau dibaptis.
Setelah itu selang 1 minggu masuk ke post encounter, dimana ada 10 pelajaran juga yang dilakukan di gereja (tentang iman, kesetiaan, komitmen, menyelesaikan bad habit setelah lahir baru / bagaimana menghadapi percobaan) yang dikupas secara detail. Setelah post encounter 80% an peserta bereskan dendam, kepahitan, benci karena dibantu oleh counsellor yang terlatih. Sehingga yang ingin cerai minta ampun dengan Tuhan dan pasangan dan diberkati. Biasanya orang Tionghoa tidak mau kasih tahu bila salah. Ini adalah tipuan Iblis sehingga perlu pertolongan Tuhan melalui Roh Kudus. Jadi bukan knowledge saja. Karena makin pintar makin berdosa karena makin pandai kritik orang lain. Setelah itu diutus ke luar jadi pemenang jiwa lalu keempat strategi terulang lagi sehingga gereja bertumbuh secara multiplikasi.

Gereja tumbuh secara alami, akhirnya balik ke kelompok kecil. Karena 50 an orang juga sulit digembalakan / diperhatikan. Kelompok sel efektif selain penggembalaan juga pemberdayaan sumber. Disini tidak ada yang nganggur. Semua punya kesempatan jadi PKS. Sangat efektif menjangkau jiwa baru, setelah win , konsolidasi baru jadi murid. Biasanya di gereja tradisional, baru tobat berapi-api. Biasanya setelah api mulai padam baru dipercik lagi sehingga sulit membangkitkan semangatnya. Pada kelompok sel ini, pria dan wanita dipisah supaya homogen. Jadi ada sel ibu-ibu, bapak-bapak. Sel ibu saat anak sekolah, sel bapa setelah pulang kerja.

Untuk pembinaan jiwa perlu 9 bulan. Pre encounter 4 bulan. Anggota komsel yang melanggar ditegor seperti pinjam uang. Yang mau pinjamkan uang kasih ke diakonia untuk disalurkan ke anggota yang mau pinjam sehingga ada perhatian dari gereja.

G-12 pakai network. Misal X network ada 12. Masing-masing ada bawahan lagi sehingga di generasi ketiga ada 144 orang. Terus generasi keempat ada 1728 orang. Bila ada 4 network maka ada 4 x 1728 orang. Sedangkan Hamba Tuhan yang diperlukan hanya 10-12 orang saja. Komsel dimulai dengan transfer visi terlebih dahulu, setelah semuanya setuju baru latih PKS.

Hati Bapa

Pdt. Hengky Setiawan 



Nats :
Maleakhi 4:5-6 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah
Matius 3:16-17 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : “Inilah Anak yang kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.”

Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan kita yang berdosa tetapi bukan hanya itu, setiap yang percaya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (mengalami kebapaan dalam hidup kita). Ini sangat esensial / penting karena bila tidak, kita tidak bisa mengalami pertumbuhan rohani secara maksimal.

Yesus berkata, Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Yesus jadi jalan tujuannya ke Bapa. Tapi banyak orang Kristen yang sudah percaya tapi tidak mencapai tujuan untuk alami kebapaan dalam kehidupannya. Ibaratnya seperti kita naik pesawat ke Surabaya tapi tidak turun. Kita sudah sampai di Surabaya hanya tidak mengalami kemaksimalan kota Surabaya karena tidak mau turun. Atau juga Filipus yang meminta  kepada Yesus agar dapat melihat  Bapa , bahkan ia rela mati untuk itu. Yesus berkata : Filipus bagaimana sih sudah ikut Yesus begitu lama, melihat Yesus berarti sudah melihat Bapa.

Mengalami Bapa dalam hidup penting, agar jadi orang Kristen yang maksimal. Di Indonesia, tidak ada orang yang namanya Yesus (mungkin hanya ada orang yang namanya Yesus di Palestina). Juga tidak ada yang namanya Roh Kudus. Karena kedua istilah / nama ini diekslusifkan Bapa untuk kedua pribadi. Tapi untuk nama Bapa di surga, ada yang namanya bapa juga di tempat lain. Misal : di rumah, di kelurahan dan lain-lain.

Allah menciptakan keluarga supaya anak-anak manusia belajar hal-hal rohani lewat keluarga. Kalau tidak, walau sudah diselamatkan maka terdapat kerancuan Bapa Sorgawi dengan bapa duniawi. Ada seorang anak sekolah minggu dengan semangat menginjili memberikan traktat ke gangster di alun-alun. Sang gangster membaca traktat dan hatinya tertempelak. Roh Kudus bekerja sehingga ia mengakui Yesus sebagai Juruselamat. Lalu ia bertanya kepada anak tersebut : Allah itu seperti siapa? Anak tersebut berpikir dan akhirnya menjawab : Allah itu seperti Bapa. Sang gangster kemudian bereaksi. Matanya melotot, tangannya gemetar dan giginya gemeretuk. Ia tidak sudi kalau Allah itu seperti bapak. Waktu percaya ia diselamatkan tapi tidak bertumbuh secara rohani. Ia menjadi gangster karena bapak duniawinya. Ada juga seorang wanita yang dikonseling. Waktu berdoa ia sebutkan nama Yesus dan Roh Kudus berkali-kali tapi tidak pernah sebutkan nama Bapa. Padahal kita kalau berdoa ke Bapa dalam nama Yesus. Waktu ditanya konselor , kenapa tidak sebut nama Bapa? Wanita ini diam. Akhirnya ia diminta tutup mata dan menceritakan hidupnya dengan bapa duniawinya. Wanita ini menangis. Ia tidak dekat dengan bapaknya dan bapaknya tidak pernah mendengar masalahnya. Sehingga ia tidak mengalami gambaran Bapa Surgawi karena dirusak oleh gambaran bapak duniawi. 

Tapi tidak selamanya kita mengalami hal seperti ini. Pada kitab Maleakhi dikatakan bapa kembali kepada anak. Anak kembali kepada bapa sehingga gambar Bapa dipulihkan. Janji ini digenapi melalui  Yesus yang datang ke dalam dunia. Matius 3 : 16-17, Yesus sebagai Mesias. Ayat ini juga bicara tentang model. Yesus itu anak. Waktu kita percaya, kita adalah anak. Yesus anak tunggalNya. Di sini Yesus adalah modelnya.

4 hal penting yang dilakukan Bapa ke Yesus yang juga dilakukan buat kita :

1.     KepadaNyalah Aku berkenan.

Artinya Bapa tidak membuang kita. Bapa Surgawi inin dekat / intim dengan kita. Bapa duniawi kadang tidak intim dengan anaknya. Kadang dia lebih intim dengan orang lain. Ada seorang anak kecil yang berulang tahun. Pagi-pagi dia berdiri di depan kamar papanya untuk buat kejutan. Papanya bilang tumben, pasti ada maunya.  Sang anak menjawab, hari ini adalah hari yang spesial. Hari ini dia berulang tahun. Papanya kemudian minta maaf karena lupa dan ia berjanji setelah kerja ia mau kasih hadiah. Maka selama hari itu, sang anak berasa lama sekali karena ia menunggu hadiah sang papa. Waktu papanya pulang, ia berdiri di belakang pintu ingin membuat kejutan. Tapi ditunggu-tunggu , papanya tidak masuk-masuk. Dia penasaran lalu dia masuk ke kamar dekat garasi mobil. Sang anak melihat papanya sedang intim dengan burungnya dan di tangannya tidak ada hadiah! Mata sang anak sampai basah melihat ia tidak dikasih hadiah (papanya ingkar janji) dan papanya lebih sayang burung. Ada bapa yang lebih intim dengan hobi dan pekerjaannya. Tapi Bapa Surgawi ingin intim dengan kita. Bila bapak duniawi tidak intim dengan kita, kita ampuni bapak kita.

Ada bapak duniawi yang merendahkan kita. Saat retreat encounter, ada wanita yang tiba-tiba menjerit. Dia tidak mau ampuni papanya. Rupanya dia pernah diperkosa papanya dan diperlakukan tidak senonoh. Dia benci papanya bahkan sampai belajar ilmu hitam  walau sudah percaya Tuhan. Hal ini dilakukan untuk membuat papanya menderita. Ia ingin sakiti hati papanya. Orang Kristen ini tidak dapat bertumbuh secara rohani. Waktu diminta ampuni, akhirnya ia mau mengampuni dan ternyata pengampunan mengandung kuasa. Saat itu kuasa gelap lepas sehingga alami pertumbuhan rohani secara signifikan.

Bapa surgawi tidak pernah buang atau rendahkan kita. Jadi ampuni papa kita bila dia berkelakuan buruk. Kita sebut Allah sebagai Abba. Kata  Abba dari bahasa Aram memiliki arti yang dekat sekali (kalau bahasa Betawi, babe, ada juga yang menyebutnya papi atau daddy). Allah intim dengan kita. Bila tidak pernah alami, mungkin kita ada luka dengan Allah.


2.       Inilah AnakKu

Bapa berikan identitas kepada Yesus. Bapa Surgawi juga beri identitas kepada kita sebagai anak-anak Allah. Tapi sayang  ada  bapak duniawi yang tidak lakukan ini. Tugas bapa memberikan visi (contoh : papa doakan supaya berhasil) dan berikan nilai (Yesus mengasihi kamu). Sekarang banyak anak yang diajar oleh wanita. Di sekolah banyak ketemu guru wanita. Di rumah banyak ngobrol dengan mama, papa noton TV. Jadi di rumah, gereja dan sekolah , anak banyak ketemu wanita sehingga banyak pria bermental wanita. Tugas pria memberikan identitas. Orang homo dan banci adalah orang yang krisis identitas. Padahal Tuhan tidak menciptakan banci. Juga Sigmund Freud mengatakan demikian. Ada seorang anak yang marah dengan teman di sekolahnya karena dikatakan banci sehingga dia berkelahi dengan mereka. Anak ini kalah berkelahi dan pulang ke rumah. Waktu ditanya papanya, dia ceritakan apa yang dialaminya. Namun papanya bilang memang dia banci. Maka sang anak menganggap hal ini sebagai kebenaran sehingga jadilah ia banci waktu ia dewasa. Saat ia datang ikut seminar Pria Sejati, awalnya dia grogi karena dia lihat yang ikut semuanya pria. Namun saat ia mendengar apa yang disampaikan , dalam hatinya terlontar bahwa “Kamu Pria”. Tiba-tiba ia meloncat kegirangan dan berkata, “Aku Pria”  Hal ini dia ceritakan di akhir pemuridan. Banyak bapak yang mengeluarkan kata-kata binatang atau bila nilainya tidak 9 baru dibilang anak papa (jadi kalau tidak dapat nilai 9, anak siapa?).

Selama-lamanya di mata Allah engkau anak! Engkau berharga bukan karena berapa banyak engkau melayani tapi karena engkau adalah anakNya!

3.       Engkaulah AnakKu

Sebagai anak Yesus memancarkan kemuliaan Bapa melalui pelayananNya. Sehingga Yesus mengatakan, kalau engkau melihat Aku, engkau melihat Bapa. Yesus tegas dan lembut karena Bapa juga demikian. Yesus tegas. Hal ini dapat dilihat waktu dia bicara dengan orang Farisi tentang dosa mereka. Juga waktu usir setan, “Setan keluar!!” Maka setanpun keluar. Juga waktu mengusir setan yang jumlahnya ribuan (legion). Juga waktu Yesus hentikan angin ribut, “Diam!”. Bahkan dengan muridnya Petrus saat mengusir iblis keluar dari Petrus, “iblis keluar kau!”.  Yesus lembut. Bisa dilihat dalam Yoh 3 tentang Nikodemus yang ingin belajar masalah rohani.,Yesus ajar dengan lembut (tidak marah-marah) sehingga kita juga harus jadi orang yang lembut. Yesus lembut sehingga anak-anak suka. Kalau Yesus kasar maka anak-anak tidak mau dengan Yesus. Yesus mengatakan, Biarkan mereka datang kepadaKu.

Yesus tegas dan lembut. Bapa juga begitu. Lihat Yohanes 3:16 (Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal). Bapa lembut karena kasih ia memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Bapa tegas, terlihat dari : kalau tidak percaya akan binasa. Dalam seminar Pria Sejati, seorang mahasiswa STT yang bapaknya militer menuntut anaknya lebih dari anak-anak di sekitarnya. Bila anak yang lain bangun pk 5 pagi, maka sang anak harus bangun lebih pagi (pk 4). Kalau tidak, maka ia akan diikat dipohon dan rambutnya dijambak. Bahkan bila sudah dianggap keterlaluan, maka kepala sang anak dimasukkan ke ember yang berisi air seni bapaknya yang sudah disimpan berhari-hari. Sang anak juga pernah ditendang kakinya dan dipukul telinganya sehingga tidak bisa dengar. Waktu dia terbuka tentang kepahitannya, kupingnya bisa mendengar lagi.

Ada juga bapak yang terlalu lembut (tidak tegas). Anaknya minta apapun diberikan. Anaknya menjadi manja (ngelunjak). Saat kesulitan , tidak bisa berdiri tegak. Saat dia mengampuni bapaknya, baru dia bisa hadapi kesulitan.  Ampunilah bapak duniawi yang terlalu keras atau lembek.




4.       Inilah Anak yang Kukasihi

Ini suara bapak untuk anaknya. Kasih Allah tanpa syarat. Ada bapak duniawi yang harapkan mendapat Acong bukan Amoi. Tapi yang didapat Amoi semua. Anak yang ketujuh baru lahir Acong sehingga Amoi diabaikan. Bapak duniawi ini sayang anak kalau anaknya laki-laki. Ini adalah kasih bersyarat. Ada juga yang bapak perhatikan anak-anaknya waktu kecil dan saat besar diacuhkan. Ada juga perempuan tentang anak yang hilang. Seorang bapak memiliki dua anak. Anak yang bungsu kurang ajar. Waktu bapaknya masih hidup dia minta warisan. Lalu foya-foya, dekat dengan pelacur. Temannya menemani karena ia banyak uang. Ini kasih yang bersyarat. Saat miskin tidak ada yang dekati. Hanya babi yang dekati. Ia makan makanan babi dan kerja di kandang. Orang seperti ini direndahkan di masyarakat. Lalu dia pulang. Kurus, ceking dan bau (ini juga bisa terjadi bagi orang dosa terlibat narkoba). Tapi bapaknya tidak perhatikan itu. Waktu melihat anaknya, dia peluk anaknya. Diberinya baju yang terbaik, potong kambing yang terbaik dan adakan pesta. Ini kasih Bapa surgawi, kalau bapa duniawi bisa marah-marah dan tidak suka. Waktu pesta diadakan, anak sulung pulang dan baru tahu adiknya pulang. Reaksi anak sulung marah luar biasa. Dia bilang bapaknya tidak adil, pilih kasih. Padahal ia yang tidak pernah berbuat seperti adiknya, tidak pernah dipestakan. Bapaknya bertanya, kambing dan domba milik siapa? Pesta bisa kapanpun. Tapi adiknya berharga. Perumpaan ini menggambarkan anak sulung seperti kita. Kasihnya barter (bersifat syarat). Bapa kita mengasihi anakNya tanpa syarat.

Ada seorang pendeta di AS yang hidupnya susah dan ingin beli mobil. Ia mengumpulkan uang bertahun-tahun. Suatu kali uangnya sudah cukup untuk DP mobil baru. Setiap hari mobil barunya dicuci sampai bersih. Saat dia lakukan itu , ia ditemani anaknya. Suatu kali saat sang pendeta sakit, anaknya mengusulkan dia saja yang cuci mobil. Tapi ia tidak tahu cuci mobilnya pakai apa. Ia ingat mamanya kalau cuci kuali yang pantatnya hitam pakai sabuk pembersih yang kasar. Akhirnya dia ambil sabuk itu dipakai untuk cuci mobil. Setelah sabun disiram , dia lihat mobil nya lecet dimana-mana. Lalu dia lapor ke papanya bahwa dia sudah cuci mobil. Tapi cucinya pakai sabuk (metesquare?). Sang pendeta lalu melihat mobilnya. Babak belur. Ia ingin marah tapi dia masuk dulu ke dalam kamar dan berdoa kepada Tuhan. Ia lapor bahwa sudah kerja capai dan mobilnya masih kredit. Sang pendeta tanya apa yang Tuhan lakukan kalau Tuhan jadi dia. Lalu dia mendapat jawaban : mana yang lebih berharga mobil atau anak? Jadi dia tidak bisa marah lagi. Akhirnya dipanggilnya sang anak. Dia peluk anaknya. Dia katakan, papa tidak marah dan tidak pukul karena dia lebih berharga dari mobil. Anaknya senang. Kita jauh lebih berharga dari apapun yang dimiliki karena kita adalah anak Bapa.

 Diakhir sesi ini, diputar film. Seorang bapak yang anaknya cacat waktu dilahirkan tapi dengan kasihnya merawat terus anaknya. Lalu ia mendaftarkan anaknya untuk ikut perlombaan Triatlon (lari, renang, naik sepeda dan jalan cepat). Petugas pendaftaran bertanya bagaimana sang anak bisa ikut berlomba. Sang ayah menjawab, aku yang menggendong, berenang bersamanya, menaruh sang anak di keranjang sepeda dan ia yang akan berjalan. Akhirnya 8 jam setelah peserta yang lain selesai ia baru sampai. Semua penonton bertepuk tangan.

Secara fisik kita tidak cacat, tapi kita cacat secara rohani dalam diri kita karena dosa. Berapa banyak bapak yang menaruh anaknya yang cacat di panti asuhan. Tapi Bapa Surgawi memandang kita sebagai anakNya yang berharga. Dia ingin melindungi, memikul saat kita susah, menggendong saat kita tidak bisa berjalan, menolong saat ada kerikil di depan sampai kita bisa selesaikan jalan di depan kita.