Sunday, August 31, 2014

Inilah Waktunya!


Ev. Alex Nanlohy

Efesus 5:15-17
15  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16  dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Pendahuluan

                Judul perikop Efesus 5:1-21 adalah “Hidup sebagai anak-anak terang”. Hidup sebagai anak-anak terang memiliki konsekuensi seperti yang tercantum pada ayat 15 (Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif). Ada 2 orang yang pernah merintis usaha 92 tahun lalu yakni Henry R Luce Dan Brian Hadden. Pada tahun 1923 mereka menerbitkan majalah berita mingguan dan mereka ingin menyajikan hal-hal yang terjadi dalam seminggu kepada para pembaca. Dan ketika mencari nama untuk majalahnya, mereka akhirnya memilih nama....…TIME (waktu).

Arti Waktu Menurut Alkitab

                Efesus 5:15-16 “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
[ay.16 - NIV: making the most of every opportunity = rebut kesempatan-kesempatan yang ada].  
Waktu menjadi begitu penting. Hidup sebagai  manusia baru (orang percaya) adalah hidup yang dikaitkan dengan waktu (perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup  dan pergunakanlah waktu yang ada). Pepatah Inggris time is money. Benarkah? Time is not money. Alkitab mengatakan time is life (bagaimana kamu menggunakan waktu). Ini adalah hal  yang sangat umum. Kalau tiap hari ‘nongkrong’ kita disebut anak ‘nongkrong’. Kalau tiap hari orang berjudi, maka kita menyebutnya penjudi. Bagaimana kita menggunakan waktu, orang akan menjuluki kita seperti itu. Bagaimana kita menggunakan waktu akan menunjukkan siapakah kita. Alkitab mengatakan hidup sebagai anak-anak terang, maka gunakanlah waktu yang ada! Kalau manusia mencapai umur 24 tahun, pada waktu ulang tahunnya yang ke-24 maka kalau kalau 1 hari ia tidur 8 jam, maka selama 24 tahun kita sudah tidur 8 tahun! Kalau makan (mandi)  1 jam / hari maka ia sudah makan (mandi) selama 1 tahun. Bila menonton 2 jam/hari berarti selama 24 tahun, ia sudah menonton 2 tahun. Bila menyisir ½ jam/hari berarti ia sudah menyisir selama ½ tahun! Orang akan menilai hidup kita dari bagaimana kita menggunakan waktu-waktu kita.
                Waktu adalah aset yang berharga dalam hidup kita, karena kalau uang bisa dikejar, prestasi dapat diburu dan jabatan bisa diraih tetapi waktu terus berjalan! Kalau kita tidak memanfaatkannya dengan baik, maka kita akan terperanjat (ternyata waktu kita sudah habis!). Waktu melihat ke belakang, seringkali kita berkata, “Coba dulu saya….” Penyesalan selalu datang belakangan. Pengkhotbah 12:1 mengatakan “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’". Mengingat Tuhan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Ini hal yang penting untuk dipikirkan bersama. Berapapun lamanya hidup kita, selama Tuhan memberikan waktu untuk hidup, apa yang akan kita pakai dalam waktu itu?

Konsep Waktu dalam Alkitab

                Ada 3 kata waktu  yang dipakai Alkitab dalam bahasa aslinya yaitu :
1.     Kronos. Merupakan pengertian waktu secara umum dan merupakan akar kata ‘kronologi’. Kita bangun, sikat gigi, makan, sekolah dstnya lalu diulang lagi pada hari-hari esok.
2.     Aion . Merupakan waktu yang bersifat kekal
3.     Kairos adalah waktu yang khusus sehingga tidak berulang. Kalau berulang ia menjadi kronos. Misalnya : setelah bangun , saat sikat gigi odolnya tertelan. Hal ini diharapkan  jangan terulang lagi.
                Di dalam kronos ada kairos-kairos. Negara Indonesia merdeka pada tahun 1945. Sejak itu sampai sekarang ada kairos-kairos. Contoh : pada tahun 1966 ada pemberontakan G30S PKI (kalau terjadi pemberontakan tiap hari maka peristiwa ini menjadi kronos). Pada tahun 1974 ada peristiwa Malari. Pada tahun 1998 ada reformasi. Kairos diterjemahkan sebagai kesempatan. Di dalam kronos ada kairos yang Tuhan berikan buat kita. Orang Yunani mengajar anak dengan perumpamaan (cerita). Semuanya dibuat dengan personifikasi (benda dibuat seolah-olah menjadi manusia) sehingga ada istilah dewa kesempatan . Dewa ini berjalan sangat cepat karena di kakinya ada sayap. Kepalanya botak (licin  di belakang sedangkan di depan ada janggut sedikit). Orang Yunani mengajarkan kepada anak-anaknya, “Kalau kamu bertemu dewa kesempatan dan mengejarnya maka ia akan berlari sangat cepat. Dan bila kamu bisa mengejarnya, begitu mau ditarik rambutnya ternyata tidak bisa karena botak! Jadi kalau mau ditangkap, harus dilakukan dari depan yaitu dengan menarik janggutnya!” Kalau kesempatan sudah lewat sulit, maka sulit dikejar. Bagaimana kita memakai kesempatan itu? Pada ayat 16 dikatakan, “Pergunakanlah waktu yang ada.” “Waktu” di sini dalam bahasa aslinya adalah kairos. Jadi seharusnya dikatakan, “Pergunakanlah setiap kesempatan yang ada”. Alkitab bahasa Inggris menggunakan istilah making the most of every opportunity (rebutlah kesempatan-kesempatan yang ada). Kita hidup dalam kronologis tapi jangan hidup secara kronologis melainkan kairos. Jadi pikiran bahwa saya tidak pergi ke gereja minggu ini karena masih bisa minggu depan merupakan cara berpikir kronologis. Seharusnya kita berpikir secara kairos (kita pergi ke gereja karena masih ada kesempatan). Firman Tuhan berkata,”Pakai waktu yang ada” artinya “pakai kesempatan yang ada”. Di dalam kronos ada kairos yang Tuhan kasih.
                Ada lagu yang berlirik Terima kasih Tuhan untuk kasih setiaMu. Yang kualami dalam hidupku. Terima kasih Yesus untuk kebaikanMu sepanjang hidupku. Reff : Terima kasih Yesusku buat anugerah yang Kau beri. Sebab hari ini , Tuhan adakan. Syukur bagiMu. Itu kairos. Hari ini belum sama dengan kemarin, besok belum tentu ada. Hari ini Tuhan adakan dan kita mengucapkan syukur atasnya. Tuhan mau kita hidup di dalamnya. Tuhan mau kita memakai waktu kita dengan baik.

Pentingnya Menyelamatkan Waktu

                Menyelamatkan waktu merupakan kunci untuk hidup bijak dan berguna (tidak sia-sia). Setiap orang hanya punya 24 jam sehari! Waktu kita sangat terbatas. Ingat sifat waktu: tidak bisa dihentikan (no “ time out”), tidak bisa disimpan (no “bank waktu”), dan tidak bisa dimolor (no “jam karet”). Waktu akan jalan terus, karena itu harus digunakan dengan optimal!
                Beberapa agama mengajarkan waktu dengan cara berbeda. Ada yang menggambarkan sebagai sirkular (berbentuk lingkaran) sehingga ada reinkarnasi (setelah  hidup lalu mati, terus hidup dan mati lagi). Alkitab mengatakan manusia hidupnya hanya sekali (berjalan linear) dan tidak bisa balik. Kalau sudah tua mau muda lagi tidak bisa. Anehnya yang muda maunya cepat dewasa. Siklus hidup menggambarkan keterbatasan waktu, dan tidak bisa kembali. Waktu tidak bisa disimpan. Orang yang pengangguran selalu kelebihan waktu, sedang orang yang sibuk kekurangan waktu. Padahal kita hidup dalam waktu yang sama yakni 1 hari = 24 jam. Ada istri yang minta diajak jalan karena ia kebanyakan waktu senggang. Apakah waktu kita digunakan untuk melihat Tuhan?

Pentingnya mengunakan waktu

                Pada ayat 17 dikatakan,” Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”. Hal ini bukan berarti kita lagi bekerja, sekolah atau membaca Alkitab. Tetapi apakah setiap kali dalam hidup kita melibatkan Tuhan di dalamnya? Sudahkah Tuhan hadir dalam hidup kita? Ini bukan sekedar waktu yang dijalani tetapi ada Tuhan. Apakah Tuhan nomor 1 di dalam hidup kita? Keluarga, gereja, pelayanan, rekreasi kita? Ada yang hanya memikirkan uang saja. Keluarga ditinggalkan karena uang. Banyak orang punya uang tapi tidak menikmatinya sampai di hari Minggu tidak ke gereja karena sibuk cari uang. Walau begitu banyak uang , banyak yang tidak bisa kita beli dalam hidup. Dengan uang kita bisa membeli buku, tetapi tidak pernah bisa membeli kepintaran (kepintaran dari Tuhan). Dengan uang kita bisa membeli obat tapi belum tentu bisa membeli kesehatan. Punya pistol tidak berarti aman. Beli tiket belum tentu membeli kesenangan. Kalau kita hidup mengejar uang dan Tuhan “dibuang”, apa yang bisa memuaskan hidup kita? Uang bisa membeli spring bed termahal, tetapi tidak bisa membeli kenikmatan tidur. Ada orang kaya yang membeli spring bed  seharga Rp 150 juta, tapi saat mau tidur, ia memakai obat tidur, padahal pemulung tidur nyenyak dengan alas tikar di bawah kolong jembatan. Hati-hati waktu hidup kita jangan mengejar yang kita mau namun bukan kehendak Tuhan (mengejar yang bukan Tuhan mau dan kita mengejar segalanya) karena bila demikian berarti kita membuang-buang waktu. Kita mendapat uang tetapi kehilangan banyak (hilang keluarga, anak dll). Ada seorang ibu berkata bahwa anaknya tidak mau mendengar perkataannya lagi. Setiap hari, ibunya pulang malam sehingga tidak bertemu anak. Hanya hari Sabtu-Minggu mereka punya waktu untuk berjalan, namun tidak bisa lagi karena ia maunya dengan temannya (tidak mau dengan mamanya). Komunikasi hanya mengandalkan pesan singkat di BB dan itu tidak cukup. Waktu kecil, anak-anak merengek mau ikut mamanya. Sekarang terbalik, papa-mamanya  yang merengek. Ada masanya mereka ingin berdiri sendiri, mau jalan dengan temannya. Keluarga kehilangan komunikasi walau dengan BBM. Karena mengira BBM menyelesaikan komunikasi. BB tidak bisa hadir dan tidak bisa memberikan waktu. Maka ibu akan kehilangan anak.” Mama papa harusnya siap siaga, tapi tidak bisa merangkul anaknya. Status anaknya di Fb “galau terus”. Ia menulis di Fb sedangkan orang tua tidak pernah melihatnya. Kita bisa kehilangan segalanya saat tidak menggunakan waktu dengan benar. Ada yang bilang, paling enak jadi pembantu. Karena di rumah bisa nonton indovision setiap hari karena tuan dan nyonya nya bekerja sedangkan anaknya sekolah. Kalau hidup hanya mencari uang (bukan Tuhan) maka mungkin kita kehilangan semuanya. Ingatlah siapa Tuhan! Usahakan setiap waktu dilalui dengan mencari Tuhan (dalam sekolah, pekerjaan, pensiun). Punya waktu dengan Tuhan sehingga tahu apa yang Tuhan mau. Ada kesempatan mencari  Tuhan agar hidup kita seimbang. Bacalah Alkitab setiap hari. Kalau dikatakan doa tidak ada waktu , tapi mengapa main game ada waktu? Berilah waktu, baca dan renungkan firman Tuhan. Salah satu bukti bahwa kita mengasihi dan sesuatu itu kita anggap penting adalah dengan MEMBERIKAN WAKTU!
                Apa beda “sisa” dan “sisih”? Kalau makanan yang tidak habis dikatakan masih ada sisa sedangkan kalau “sisih” dilakukan sebelum makan (dipisahkan dulu). Waktu yang kita kasih untuk Tuhan , waktu yang sisa atau sisih? Kalau mau hidup dengan Tuhan , maka kita akan kasih waktu. Seperti juga saat menganggap sekolah penting, maka pk 6 sudah berangkat ke sekolah. Ubahlah mindset. Adalah penting membaca Alkitab, bersekutu dengan Tuhan sehingga ke gereja jangan telat! Sebelum mengikuti ibadah, kita harus menyiapkan diri. Ada yang membaca Alkitab di malam hari saat sudah lelah sehingga ketiduran. Kalau kita merasa penting, seharusnya kita akan memberikan waktu! Di pusat hidup kita seharusnya Tuhan adalah segala-galanya.
               
Kesimpulan


                Orang bodoh selalu membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pandai (bijakasana) mencari kesempatan. Orang bijaksana melakukan semuanya di dalam Tuhan. Selama diberi kesempatan hidup, maukah kita datang kepadaNya? Maukah kita meninggalkan dosa? Maukah kita membaca firman Tuhan? Lakukanlah sekarang (bukan besok atau lain waktu), karena kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup. Marilah mencari dan  mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Sunday, August 24, 2014

Kuasa Puji-Pujian


Pdt. Arganita Saragih

Kis 16:24-26
24  Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Pendahuluan

                Tata ibadah gereja-gereja karismatik berbeda dengan gereja-gereja injili. Saat kuliah di sekolah teologia, saya berdoa untuk diberi kesempatan melayani gereja-gereja karismatik dalam bidang doktrin. Harapannya agar selain puji-pujian dalam ibadah yang baik, jemaat juga dibekali dengan kebenaran firman Tuhan yang sejati. Sehingga setelah selesai beribadah, jemaat mengalami perubahan hidup. Jemaat agar tidak hanya datang, memuji Tuhan dengan membangkitkan emosi semata untuk mendapat ‘kelegaan’, namun setelah selesai dan pulang, ternyata kelegaan itu hanya semu saja. Sementara itu gereja aliran utama seperti gereja-gereja injili seringkali puji-pujiannya terasa begitu hambar, apalagi bila memuji dengan nada dasar yang terlalu tinggi maka tenggorokan seperti tercekik sehingga waktu mendengarkan khotbah banyak yang tidur. Saya rindu berperan serta dalam membenahinya.

Kuasa Puji-Pujian
               
                Dalam musik gereja, puji-pujian seharusnya menjadi ujung tombak sebelum masuk dalam firman Tuhan. Namun hal ini tidak sepenuhnya terjadi pada gereja injili. Salah satu jawabannya adalah jemaat tidak tahu kuasa dari puji-pujian. Banyak yang biasa mengeluh dalam hidupnya dan tidak bersyukur. Beberapa hari lalu, saya baru kembali dari pelayanan di luar kota selama 12 hari. Dalam perjalanan pulang ke bandara, saya diantar oleh salah satu keluarga jemaat gereja yang terdiri dari suami-istri dan anaknya. Sepanjang perjalanan , sang istri banyak mengeluh tentang suaminya sementara sang suami menyetir mobil. Suaminya dikatakan bodoh tidak bisa bisnis sehingga yang banyak cari uang adalah istrinya. Suaminya bodoh tidak bisa mendidik anaknya sesuai prinsip-prinsip firman Tuhan. Suaminya hanya tahu melayani Tuhan di gereja, tetapi tidak bisa mencari uang. Suaminya bodoh karena sering mau disuruh-suruh orang-orang gereja untuk antar jemput dan  masih banyak lagi keluhan-keluhannya. Selama 30 menit lebih, sang istri hanya mengeluh tentang suaminya. Setelah itu saya bertanya, “ibu pilih mana : suaminya melayani jemaat di gereja atau perempuan lain? Ibu pilih mana : suaminya tidak bisa bisnis tapi cinta keluarga atau jago bisnis tapi main perempuan di luar? Apakah ibu mengalami bahwa suamimu mencintai keluarga, dirinya dan Tuhan? Bersyukurlah karena banyak istri di luar yang disakiti karena suaminya berselingkuh!” Sang istri menundukkan kepala dan berkata, “Benar apa yang ibu katakan!” Saya berkata, “Mulai hari ini jangan melihat kelemahan tapi bersyukurlah untuk kelebihannya!” Banyak yang mengeluh tentang apa yang diberikan Tuhan dalam kehidupannya. Manusia hanya berfokus pada apa yang dimiliki, diinginkan dan belum dicapai. Ini berbahaya, karena kita hanya habiskan waktu untuk meratapi diri! 
                Rasul Paulus banyak meneladani kehidupan Tuhan Yesus. Kehidupan Rasul Paulus tidak mudah dan lebih sulit dari kita. Kebanyakan kita setiap hari hanya memiliki masalah seputar keluarga dan pekerjaan, namun Rasul Paulus memiliki masalah yang berhubungan dengan hidup–matinya dalam memberitakan firman Tuhan. Kis 16:6-7 , Rasul Paulus diceritakan bahwa ia dan Silas akan pergi ke Asia (BItinia), tetapi tidak diijinjkan Tuhan sehingga berputar kembali ke Makedonia. Padahal di Asia , Rasul Paulus sudah tahu banyak jemaat yang akan mendengarkan dia berkhotbah, tetapi Tuhan menyuruhnya kembali ke Makedonia di mana tidak banyak yang bisa mendengarkan dia berkhotbah. Saat berkhotbah di sana, dari orang-orang yang mendengarkan khotbahnya hanya 1 yang bertobat yaitu Lidia, penjual kain ungu dari kota Tiatira. (Kis 16:14-15). Setelah itu ada seorang wanita  penenun yang roh jahatnya diusir keluar oleh Rasul Paulus dalam nama Yesus Kristus. Namun tuan-tuan perempuan penenun itu tidak senang karena hilangnya sumber penghasilan mereka.  Rasul Paulus dan Silas difitnah oleh orang yang tidak suka dengan pelayanan mereka sampai akhirnya mereka dimasukkan penjara dan didera. Di dalam masa-masa kritis (antara hidup-mati) tidak didapati Rasul Paulus dan Silas mengeluh dan menyalahi Tuhan karena ditahan di penjara dan diminta ke Makedonia. Rasul Paulus bahkan memuji-muji Allah. Baginya hidup-mati bukan masalah. Yang menjadi fokus Rasul Paulus adalah bagaimana sikap diri dan hatinya ketika ia menghadapi masalah. Ia dapat menggeser dari berfokus pada dirinya menjadi kepada Tuhan. Ia tidak mengasihani dirinya, tetapi ia bisa melihat bahwa Tuhan berkarya terus walaupun ia di penjara. Jika orang menggeser fokusnya dari diri sendiri kepada Allah, maka Allah bertindak sesuai keinginanNya. Kehendak Allah membuka belenggu-belenggu rantainya sehingga Rasul Paulus lepas dan kembali melayani Tuhan. Jika hidup kita tidak berfokus pada diri sendiri, kita dapat melihat bahwa Tuhan bekerja dan memberikan kasih karunia kepada kita lebih dari apa yang kita pikirkan. Hari ini manusia yang hidup di akhir zaman, dibawa oleh iblis untuk tidak berfous pada Tuhan tapi pada diri sendiri.
                Saya mengajar di sekolah teologia untuk mata kuliah psikologi. Saya ingin selalu mengkoreksi ilmu-ilmu psikologi yang selama ini diajarkan ke calon-calon hamba Tuhan. Jika seseorang belajar psikologi tanpa memahami kebenaran doktrin firman Tuhan , maka ia akan menjadi humanistrik (berfokus pada manusia). Contoh : teori tentang anak kecil seperti kertas kecil yang siap ditulisi itu salah. Karena begitu lahir dalam dunia, ia sudah membawa dosa turunan. Sehingga ketika seorang bayi dalam dunia ia sudah membawa kerusakan total manusia. Oleh karena itu kita bisa tahu untuk melakukan dosa anak kecil tidak perlu diajarkan, karena sejak lahir dirinya sudah rusak total. Tetapi untuk hidup dalam kebenaran firman Tuhan, di kitab Ulangan 6:7 dikatakan bahwa kita harus mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anak kita. Pada bulan Feb 2014 lalu saat mengajar S3,  saya membongkar pikiran-pikiran pemimpin gereja dan sekolah tentang pemahaman psikologi pendidikan yang seharusnya mereka ajarkan kepada jemaat. Karena jika tidak memiliki doktrin yang benar dalam kehidupan, maka fokus kita meleset dari Allah kepada diri sendiri. Oleh karena itu berapa banyak hari ini orang melayani di gereja, sebenarnya fokusnya diri sendiri bukan Tuhan. Jika ia menyiapkan segala sesuatu dengan baik , bukan untuk Tuhan agar bagus dilihat dan baik dan bukan untuk Tuhan ini yang disebut fokus pada diri sendiri. Ketika berfokus pada diri sendiri, maka kita tidak bisa melihat kebenaran firman Tuhan. Kita diciptakan untuk memuliakan Tuhan bukan diri sendiri , tapi kenyataannya kita senang dimuliakan daripada Allah dimuliakan. Sehingga ketika sebuah pelayanan berhasil, mulutnya berkata “Puji Tuhan” tapi hatinya memuji diri sendiri. Teman saya senangnya “diangkat-angkat”. Misalkan namanya Anna. Jadi kita berkata kalau pelayanan berhasil, “Puji Anna bukan puji Tuhan”. Walaupun di mulut Anna berkata puji Tuhan tapi hatinya memuji dirinya sendiri. Ketika hal ini terjadi, diri saya bercermin apakah diri saya juga seperti Anna. Karena ketika ingin dipuji , maka kita gagal untuk memuji Tuhan.
                Ketika kita gagal memuji Tuhan, maka pelayanan kita tidak akan berkuasa seperti kuasa dari surga. Iblis bisa memberikan kuasa dalam pelayanan dan iblis bisa memuji Tuhan. Di Singapore ada sebuah gereja yagn cukup besar. Berkali-kali saya datang untuk belajar dari gereja itu. Pendetanya membawakan firman Tuhan dengan sangat baik dan mempesonakan. Kalau mau masuk gereja itu , kita harus antri. Beberapa waktu lalu ada berita di internet, bahwa pendeta dari gereja tersebut ditangkap polisi karena korupsi sebesar 1 juta dollar Singapore. Kebetulan teman saya, yang bergereja di sana, berkata, “Bukan itu saja masalahnya. Yang jadi rahasia umum, kalau dia mau naik ke mimbar untuk berkhotbah , ia mengalami gugup luar biasa. Untuk membuangnya, ia melakukan masturbasi sebelumnya!”  Mendengarkan hal tersebut sangat mengerikan sekali. Waktu mendengarnya saya instrospeksi diri, “jangan-jangan saya melakukan sifat dan esensinya sama tapi bentuknya beda”. Mungkin saya tidak melakukan hal yang tidak senonoh, tetapi ketika naik ke atas mimbar, apakah saya mempersiapkan diri dengan baik agar Tuhan dipuji atau karena sudah biasa berkhotbah tiap hari maka tidak persiapan dan naik ke mimbar asal-asalan. Ini yang berbahaya! Tadi malam, selesai memimpin KKR gabungan 4 gereja karismatik di Kelapa Gading. Ketika puji-pujian dinaikan, orang yang datang menangis menyesali dosa.  Ketika mereka menaikkan puji-pujian dengan bertepuk tangan sambil meloncat-loncat, dari tempat duduk di belakang hati saya bergetar. Saya takut itu hanya fenomena atau yang kelihatan saja. Sehingga yang menggerakan bukan lagi kuasa Tuhan tapi emosi. Ketika naik ke atas mimbar saya berkata, “Mari kita tenangkan dan teduhkan hati kita agar supaya waktu menyembah dan memuji Tuhan berfokus pada Tuhan bukan pada emosinya agar firman Tuhan berkuasa mengubahkan hidup .“
                Orang sulit bersyukur dalam kehidupannya karena yang difokuskan itu dirinya. Ketika orang mengangkat tangan bernyanyi dan memuji, sungguhkah itu digerakkan kuasa Allah atau digerekkan keinginan sendiri. Ketika datang ke gereja setiap minggu, sungguhkah kita didorong kuasa Allah atau datang sebagai rutinitas, sehingga dalam hidup kita tidak ada kuasa untuk melakuakan banyak hal. Berapa banyak orang Kristen hari ini di gereja yang hidupnya tidak berdampak pada orang lain? Karena dari mulut dan hatinya tidak ada kuasa untuk memuji Tuhan . Oleh karena itu firman Tuhan berkata, “Hitunglah berkat-berkat yang engkau terima”. Tidak dikatakan, hitunglah hal-hal yang membuat engkau susah. Orang yang tidak sanggup bersyukur maka hidupnya tidak berkuasa untuk miliki dampak pada orang lain.
                Berapa lama kita hidup di dunia ini? Apakah hidup kita tidak berdampak pada orang lain? Karena hidup kita kering,  kita terlalu sibuk pada diri sendiri, tidak berfokus pada Tuhan, sehingga kita sering terjebak dalam rutinitas hidup. Bahkan ketika berada dalam gereja pun hati kita sering tidak tenang dan berpikir kenapa khotbah ini lama sekali karena saya ingin cepat pulang dan makan, dan berpikir masih ada hal lain yang akan dilakukan setelah pulang dari gereja. Sehingga ketika memasuki saat teduh di hadapan Tuhan, pikiran terganggu untuk menyenangkan diri. Saya sering jengkel kalau ada pengkhotbah yang tidak bisa ikut sampai akhir ibadah, karena ingin pergi ke gereja lain untuk khotbah . Hal seperti ini banyak terjadi di gereja karismatik. Saya sering kasihan pada orang dari gereja injili yang suka jajan ke gereja demikian. Gereja seperti itu , membuat jemaat tidak bertumbuh secara rohani. Di gereja injili dikhotbahkan kepada jemaat  untuk pikul salib dan ikut menderita bersama Kristus sedangkan di gereja karismatik disampaikan bahwa kalau hidup kita diberkati maka hidup tidak menderita dan orang hari ini senang mendengar khotbah seperti itu. Padahal Alkitab tidak mengajarkan itu dan itu berbahaya. Sejak 2005 saya masuk ke gereja karismatik bahkan pada 2010 saya mengajar di sekolah teologi aliran karismatik, karena berprinsip untuk tidak hanya mengkritik tanpa berbuat. Di GBI Jelambar, saya melayani PA setiap Sabtu. Maka ibadahnya karismatik, tapi doktrinnya calvinis sehingga disebut reform karismatik. Gereja ini melayani orang-orang miskin yang ada di sana. Hidup ini berdampak karena mereka memiliki kuasa dalam kehidupannya. Mereka tidak bertanya mengapa mereka miskin atau susah, tapi mereka melihat bagaimana Allah berkarya dalam kehidupan. Oleh karena itu penting bagi kita, untuk fokus pada Allah. Hitunglah pada hari ini berapa banyak berkat yang sudah kita terima. Jangan hitung kesulitan hidup. Karena logika berpikirnya, kalau tidak mau susah dan bermasalah, jangan mau hidup. Selama orang hidup pasti punya masalah. Oleh karena itu berapa banyak kita hitung masalah itu membuat kita menjadi orang yang tidak berpengharapan.
                Kuasa pujian berikutnya ketika mampu bersyukur dan memuji Tuhan sebesar apapun masalah dalam hidup kita  ada harapan.                 Seorang aktor Hollywood, Robin Williams (1951-2014), ditemukan meninggal karena bunuh diri akibat tidak ada pengharapan dalam dirinya, seolah-olah tidak ada jalan keluar. Orang tidak bisa tidur, bersyukurlah karena itu anugerah. Ada yang berkata, “Saya jengkel sekali karena saya sering mengantuk!” Saya berkata, “Bersyukurlah, asal jangan di gereja ngantuk!” Karena ada orang yang kalau mau tidur ,harus makan obat tidur. Jadi setiap hari saya bersyukur, karena saya gampang tidur. Saya bisa tidur bahkan dalam keadaan jongkok, mampu tidur di mobil dan pesawat, karena saya biasanya tidak punya banyak waktu untuk tidur karena pelayanan yang tidak berhenti. Begitu selesai pelayanan, dalam perjalanan pulang saya langsung tidur sehingga saya merasa segar walau baru pulang naik pesawat dan tiba pagi dinihari.
               
Kesimpulan

                Hal kecil juga dapat membuat kita mampu memuji Tuhan. Memuji Tuhan tidak saja ketika sembuh dari sakit-penyakit. Memuji Tuhan bukan karena kita sudah bebas dari utang-utang kita. Bukan hanya ketika kita mendapati pasangan berubah menjadi lebih baik. Tetapi memuji Tuhan dari hal-hal sederhana. Dengan kuasa puji-pujian kepada Tuhan, hidup yang bertumbuh akan bangkit  karena kita memiliki Allah yang berkuasa yang mampu mengubah apapun sesuai dengan kehendakNya. Puji-pujian tidak dari lagu yang dinaikkan, tapi dari tiap mulut dan hati yang bersyukur. Mari kita renungkan kembali kebaikan Tuhan.

                

Sunday, August 17, 2014

Bebas dari Belenggu


Pdt. Netty Lintang

Markus 5:1-20
1   Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
2  Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
3  Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
4  karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5  Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
6  Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
7  dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
8  Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
9  Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."
10  Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
11  Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
12  lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
13  Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
14  Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
15  Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
16  Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
17  Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
18  Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
19  Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
20  Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Pendahuluan

                Ada orang yang tidak percaya bahwa di dunia ini ada setan, padahal baik setan maupun Allah keduanya ada. Ada juga yang percaya ada Allah tapi setan tidak ada.  Namun Alkitab memberitahukan bahwa bukan saja setan ada, tapi jumlahnya juga banyak!

Pekerjaan Setan adalah Membinasakan Manusia dan Mengganggu Pekerjaan Allah

                Pada Markus 5:1-20 dicatat ada seorang yang dirasuki roh-roh jahat (setan) yang jumlahnya banyak sekali (Legion) dan ini adalah fakta ada. Orang yang kerasukan roh jahat ini berubah (berbeda) dan kuat sekali (ayat 3  Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai). Orang yang kerasukan roh jahat tidak tinggal di rumah tapi tinggal di kuburan dan sangat ganas sekali sehingga orang sering merantai dan membelenggunya, namun rantainya diputuskan dan belenggunya dimusnahkan. Tidak ada seorang pun lagi yang mampu mengikatnya sekalipun dengan rantai (ayat 4).

                Kalau ada ancaman bom, maka pemerintah akan memanggil spesialis bom yang dengan teliti menjinakkannya supaya bom ini tidak meledak. Namun bagi orang yang dirasuki setan ini, tidak ada seorang pun yang cukup kuat menjinakkannya karena ia sangat kuat sekali. Siang dan malam , ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak memukul dirinya dengan batu dan tidak memakai pakaian. Walau tidak berpakaian, orang yang dirasuk setan tidak merasa malu. Orang ini punya keluarga tapi keluarganya tidak mampu mengatasinya lagi. Kalau ia tinggal di rumah pasti diikat karena merepotkan dan menakutkan banyak orang. Ia tidak mengenal diri sendiri. ia dikuasai dan dirasuki roh-roh jahat. Rantai besi tidak bisa mengikatnya, karena ada kekuatan yang lebih besar dari rantai yang menguasai dia. Mungkin  ada 2.000 roh jahat yang tinggal dalam diri dia (sebanyak kawanan babi pada ayat 13). Seseorang yang dirasuki 1 setan memiliki kekuatan yang luar biasa apalagi ini dirasuki 2.000 setan sehingga kekuatannya tidak bisa kita bayangkan.  Roh jahat - roh jahat itu menista orang tersebut. Orang ini mempunyai kekuatan yang sangat merusak bahkan membinasakan. Hal ini bisa dilihat waktu setan-setan itu  keluar dari orang itu dan merasuki babi-baki, lalu babi-babi itu kemudian terjun ke jurang! Juga pada aat 5, orang ini memukul dirinya dengan batu, artinya orang yang merusak dan membinasakan diri sendiri! Ia bukan memukul orang lain tapi memukul diri sendiri, karena ia tidak mengenal dan tidak bisa menguasai diri sendiri. Ke-2.000 setan itu terus menguasai dia. Semua pekerjaan setan-setan adalah untuk membinasakan manusia. Semua pekerjaan setan untuk menggerecok / mengganggu pekerjaan Tuhan.

                Markus 9:14-27, ada seorang anak dirasuki roh (setan) yang membuatnya bisu. Ia tidak lahir bisu tapi menjadi bisu karena ada setan merasukinya. Roh itu seringkali menyeretnya ke dalam air / api untuk membinasakannya. Tujuan setan adalah membinasakan manusia yang diciptakan Allah. Setan itu memusuhi Allah. Allah bekerja dan  setan menggerecokinya (mengganggunya). Demikian juga pada Kisah Para Rasul 16:16-18 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."  Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.  Kisah 13:6-12 mencatat saat Rasul Paulus untuk pertama kalinya memberitakan Injil. Ia datang ke tempat yang disebut Pafos. Ada seorang tukang sihir yaitu Baryesus (Elimas). Ia menggunakan sihirnya untuk mempengaruhi banyak orang. Waktu Rasul Paulus datang ke Pafos, ia bertemu dengan gubernur (Sergius Paulus). Rasul Paulus ingin memberitakan Injil kepada gubernur ini. Kalau gubernur ini percaya Yesus, maka pengaruhnya besar. Setan tahu hal ini sehingga Elimas, si tukang sihir, berusaha menghalang-halanginya.  Namun Elimas dibuat buta oleh Rasul Paulus dalam nama Yesus. Pekerjaan roh jahat membinasakan manusia dan memusuhi Allah. Pepatah orang Tionghoa “Ajaran yang benar (bagus) kalau diukur tingginya 1 meter, sedangkan ajaran sesat (iblis) itu tingginya 10 meter.” Artinya kalau kamu hebat (baik) maka yang jahat berusaha untuk lebih hebat lagi. Setan memang ingin bertentangan dengan Allah.

Pada Markus 5:2  orang yang menyambut Yesus itu kerasukan roh jahat sehingga tidak ada orang yang mau berurusan dengan dia. Papa-mamanya dan saudara-saudaranya tidak bisa lagi menanganinya. Ia tidak ada harapan sama sekali. Dia berada dalam kegelapan. Tapi puji Tuhan, Allah bukan saja menciptakan manusia, tetapi Allah juga mengasihi orang yang diciptaNya sehingga Alkitab mengatakan suatu kali Tuhan Yesus datang ke tempat itu (Markus 5:1). Tuhan Yesus tahu sekali ada orang yang dirasuki setan di Gerasa dan sangat mengasihaninya. Oleh sebab itu waktu Tuhan Yesus turun dari perahu, orang ini langsung datang kepadaNya. Ini hal yang sangat baik. Orang yang begitu ganas tapi menyembah Tuhan Yesus membuktikan bahwa Tuhan Yesus lebih hebat dari setan. Dia ada permintaan khusus di ayat 7 (Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!). Permintaan ini karena Yesus sudah mengatakan kepadanya untuk keluar dari orang ini. Yesus menyuruh roh jahat keluar dari orang itu. Setan ini meminta agar kalau disuruh keluar, agar ia tetap wilayah tersebut. Setan itu melihat ada sejumlah besar babi yang sedang mencari makan dan lalu meminta kepada Yesus, "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" (ayat 12).  Yesus memenuhinya. Tuhan Yesus ingin menjelaskan kepada kita, sesungguhnya nilai dari seorang manusia jauh lebih tinggi dari harga 2.000 ekor babi. Setan itu adalah roh dan sangat menginginkan tubuh. Ia suka tinggal di tubuh manusia. Kalau tidak mendapat tubuh manusia, ia minta tubuh babi. Namun setelah roh-roh jahat setelah merasuki babi-babi, lalu babi-babi itu terjun ke jurang bunuh diri. Tuhan Yesus lebih memilih kerugian 2.000 babi daripada seorang manusia. Karena jauh lebih mahal nilainya, jiwa 1 manusia dibanding 2.000 babi. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya (Markus 8:36).

Bebas dari Belenggu Kuasa Setan

                Kalau kita memperoleh dunia, tetapi kehilangan jiwa betapa besar kerugiannya! Kita melihat orang yang dirasuki setan dan setelah setan diusir maka ia menjadi sembuh (normal kembali), merasa lapar dan makan. Awalnya ia tidak menggunakan pakaian karena tidak mengerti. Setelah setan keluar dan mengerti kembali, lalu ia memakai pakaian dan duduk tenang. Ada lirik sebuah nyanyian : “Tatkala Yesus datang, kuasa setan hancurlah!”. 1 Yoh 3:8 mengatakan, “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu”.  Perbuatan-perbuatan iblis itu kita sudah lihat : orang itu mengambil batu ingin membinasakan diri. Tujuan setan ingin membinasakan manusia, menghambat manusia mendengar dan percaya Yesus. Pekerjaannya adalah terus mengikuti dan menguasai orang.  Kita sering mendengar orang-orang di daerah terbelakang banyak dirasuki setan. Bulan depan saya akan ke pedalaman dekat Palu (ibukota Sulawesi Tengah). Ada seorang  hamba Tuhan yang sudah 2 tahun melayani di sana, minta didoakan karena di sana banyak sekali roh jahat. Banyak anak SD dirasuki setan sehingga berani menantang guru dan hamba Tuhan. Dengan kuasa dari Roh Allah , hamba Tuhan mengusir setan. Kita juga menyiapkan diri jangan sampai dirasuki setan. Di tempat yang beradab, banyak orang yang berpendidikan tinggi tidak percaya setan. Walau tidak percaya setan, dia tetap punya kuasa. Di perabadan sekarang, setan menguasai manusia dengan berbagai cara :
-        obat-obatan terlarang. Orang yang sa-kaw (sakit karena ketagihan obat terlarang) bergulingan di lantai. Dari mata dan mulutnya, keluar busa dan air. Waktu sudah sa-kaw, walaupun perempuan, pakaian terbuka tidak merasa malu. Kalau beritakan injil kepadanya, pikirannya tidak bisa menerimanya.
-        penyimpangan seksual (homo-lesbian). Untuk beritakan injil kepada manusia ini tidak mudah. Kalau mereka percaya Yesus pun, iman mereka bisa jadi problem besar. Lesbian/homo sangat sulit sekali percaya dan besandar pada Yesus.
-        hipnotis. Di TV kita sering menonton hipnotis. Biasanya rahasia yang disimpan di dalam hati dan tidak mau dikeluarkan, sewaktu dihipnotis dikeluarkan semua. Sering juga orang menggunakanan hipnotis ini untuk menguasai manusia lainnya lalu melakukan apa yang dikehendakinya.
-        pikiran kegagalan. Sudah gagal dan tidak bisa bangun lagi. Ada hamba TUhan yang demikian pula. Ada yang bisa bangun kembali ada juga yang tidak Karena kuasa roh tersebut menuduh dia sudah gagal. Bahkan juga mengganggu manusia melalui perasaan bersalah.
-        iri hati. Tidak bisa lagi mengalah karena rasa iri hati.
-        tidak mau memaafkan orang seperti yang dikatakan Alkitab (hatinya tidak mampu mengalahkan kebencian terhadap orang). Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk mengalahkan dosa / maut / iblis dan seharusnya kita dngan rendah hati datang kepada Yesus, dan berkata, “tidak mampu menguasai diri kita dari belenggu dosa”. Ada dosa tertentu yang menguasai kita. Pada salah satu KKR yang dipimpin oleh Pdt. Stephen Tong, ada orang yang dirasuki setan. Sangat ganas sekali! Sebelum khotbah dimulai, ia berteriak-teriak sehingga bulu kudus berdiri sehingga dibawa ke lantai dasar (basement).  Lalu para hamba Tuhan berdoa dan membantu dia mengusir setan. Ternyata orang ini sering dimasuki setan. Kadang setan keluar dan dipikir sudah baik ternyata muncul lagi. Rupanya dia sering dimasuki setan. Setelah diselidiki teranyata dalam hati ada kebencian dan kegetiran. Dia tidak bisa melepaskan kebencian yang mengikatnya. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk melepaskan kita dari belenggu dosa yang mengikat. Roma 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Apa yang diserukan? Beritahukan Yesus , saya takut dan ada dosa ini-itu (misal : hatiku membenci orang dan minta Tuhan lepaskan). Di dalam 1 Yoh 1:9 mengatakan, “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jikalau ada masalah apapun, kebiasaan apapun yang menguasai perlu dilepaskan. Seperti film porno. Ada orang Kristen yang kelihatan cinta Tuhan dan giat di gereja, tetapi di kamarnya tersimpan film porno. Bahkan pelayan-pelayan Tuhan naik di mimbar jadi penerjemah dan anggota koor melakukan itu. Baik tua maupun muda. Iblis begitu licik dan memakai segala cara. Tuhan sudah memerdekakan kita, janganlah membiarkan diri kita dibelenggu dosa lagi. Yesus datang ke dalam dunia menyatakan diri untuk menyelamatkan jiwa kita.

                Di Brooklyn New York ada gereja orang hitam yang terkenal. Pendetanya orang kulit putih. Jemaat-nya kebanyakan orang hitam. Dulu sebelum percaya Yesus, mereka disebut sampah masyarakat. Orang jenis apapun ada di dalamnya. Mantan pemakai dan pengedar narkoba, homo /lesbi, perampok, pembunuh, pencuri dll. Tetapi setelah ditemukan Tuhan Yesus, hidup mereka berubah. Mereka sungguh-sungguh sudah dibebaskan dan disucikan oleh darah Yesus menjadi orang kudus. Di antara mereka, ada yang kemudian mengeluarkan album rohani. Mereka tidak bisa membaca not balok, tapi sangat pintar dan sering diundang untuk menyampaikan puji-pujian. Ada di antaranya mantan homo dengan peranan sebagai perempuan. Sangat cantik tapi laki-laki. Ia berdarah Mexico. Waktu kecil ia miskin sekali dan mengalami pelecahan seksual oleh orang dewasa. Dia awalnya dipaksa, terpaksa dan akhirnya biasa menjadi homo. Lalu ia terkena AIDS yang tidak ada obatnya. Saat itu dia mendengar tentang Tuhan Yesus dan bertobat. Setelah percaya Tuhan Yesus, tidak lagi menjadi homo dan memakai pakaian wanita sehingga kemudian ia memakain baju pria dan orangnya tampan. Tapi dia sudah biasa berjalan dan bertingkah seperti wanita. Orang yang memberitakan Tuhan Yesus kepada dia kemudian mengajar dia menjadi pria sejati. Waktu ia bejalan seperti wanita, ia diingatkan kembali. Roh Tuhan menolong dia. Lalu ia menikah. Kedua suami-istri ini sangat giat melayani Tuhan dan akhirnya ia meninggal. Sebelum meninggal, hatinya damai karena ia tahu akan pergi ke mana. Ia sudah pergi memberitakan Injil ke mana-mana dan pengalaman hidupnya bisa dilihat pada DVD.

Kesimpulan


Sesungguhnya anak Allah datang uantuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hari ini,kita memperingati HUT kemerdekaan RI ke 69 dari penjajahan. Namun negeri ini masih dikuasai dan diikat oleh kuasa iblis. Kita bukan saja memperingati kemerdekaan Indonesia, tapi kita juga harus memberitakan kuasa Tuhan Yesus kepada saudara-saudara kita. Setelah orang kerasukan setan di atas sembuh, hatinya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus dan bermaksud menyertai  Tuhan Yesus seperti murid-murid yang lain. Tetapi Tuhan Yesus punya maksud lain dengan orang itu. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"   Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.(Mark 3:19-20). Kita adalah orang yang telah diselamatkan Tuhan Yesus juga, biarlah kita belajar seperti orang ini pulang ke rumah dan memberitakan Injil ke pada orang-orang di rumah. 

Sunday, August 10, 2014

Ibadah Nyata dalam Tingkah Laku


Pdt. Samuel Budi

Yak 1:26-27
26  Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
27  Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Pendahuluan

                Manusia di dalam dunia ini cenderung untuk melihat hal-hal yang bernuansa mewah dan menggelegar sebagai sesuatu yang bagus. Cara menilai seperti itu sangat biasa dalam kehidupan kita. Sesuatu yang besar dan mewah itulah yang dinamakan ‘hebat’. Demikian juga gereja. Gereja yang hebat dan luar biasa adalah gereja yang besar dengan jemaat yang sangat banyak sekali. Di AS ada gereja –gereja yang jumlah jemaatnya begitu besar. Contoh : Center Church (gereja injili) di New York (Amerika Timur) yang digembalakan Rev. Timothy Keller yang awalnya dimulai dengan 5 jemaat dan sekarang sudah mencapai 5.000 orang. Gembalanya dikenal sebagai Clive Staples Lewis (1898 – 1963, seorang penulis buku terkenal seperti "The Chronicles of Narnia") abad 21. Demikian juga dengan Saddleback Church yang begitu besar di Amerika sebelah Barat dan digembalakan oleh Pastor Rick Warren (penulis buku Purpose Driven Life yang menuntun kepada tujuan hidup manusia ini dan telah terjual sebanyak 30 juta copi). Di Asia (Korea Selatan) pernah ada gereja besar yang dipimpin oleh Rev. Paul Yonggi Cho (sekarang David Yonggi Cho, pendiri Yoido Full Gospel Church). Dari semua gereja yang disebutkan sebagai gereja yang besar itu (terutama gereja-gereja di Amerika Serikat) dilakukan penelitian terhadap jemaatnya. Salah satu kesimpulannya adalah bahwa semua kegiatan yang sangat banyak dan dikatakan sebagai rahasia mereka menjadi besar ternyata keliru. Keberhasilan gereja itu menjadi besar bukan karena kegiatan atau programnya begitu banyak karena jemaat yang disurvei mengatakan semua program itu tidak menyentuh hati mereka.  Sehingga mereka mulai menyadari bahwa percuma program yang memakan begitu besar sekali tetapi tidak menyentuh hati dari jemaatnya. Tetapi sampai hari ini gereja-gereja seringkali memikirkan ingin menjadi gereja yang besar dengan program yang banyak namun tidak memikirkan apakah program itu menyentuh hati jemaatnya.  Ibarat pohon yang dinilai adalah buah atau bunga yang dihasilkan pohon itu, sehingga ada orang yang ahli dalam menata dan menjual bunga (florist) atau yang ahli dalam buah (fruit expert). Namun anehnya tidak ada orang yang ahli tentang akar pohon padahal buah dan bunga yang baik berasal dari akar yang sehat. Gereja yang bertumbuh dengan baik memiliki ‘akar’ yang sehat dan kuat.  Ibadah itu adalah akar dari suatu gereja. Jangan mulai memikirkan program yang begitu banyak tetapi melupakan ibadah yang penting.

Pentingnya Beribadah

                Kalau kita dapat beribadah kepada Tuhan , itu merupakan suatu yang indah dan patut disyukuri. Ibadah itu penting karena :

1.     Ibadah adalah pemberian Tuhan kepada manusia. Sebelumnya manusia tidak tahu bagaimana beribadah, tetapi Allah menciptakan system (cara) bagaimana beribadah sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Maka Allah dalam 10 Perintah Allah mengajarkan umatNya untuk tidak melupakan hari Sabat. Sebab hari Sabat diciptakan oleh Tuhan untuk kepenitngan  umatNya beribadah kepada Tuhan. Memang Allah menciptakan selama 6 hari ,tetapi pada hari ke-7 Allah beristirahat. Waktu berisitirahat itu juga ciptaan Tuhan. Jadi sebenarnya Allah menciptakan sampai hari ke-7. Karena sampai hari ke-7 Allah menciptakan hari ibadah itu. Kesibukan selama 6 hari diijinkan Allah untuk bekerja. Tapi pada hari ke-7, Allah menciptakan ibadah, persekutuan yang penting antara manusia dengan Allah. Oleh karena itu Allah sangat menantikan hari sabat itu untuk jemaatNya berjumpa denganNya. Saat hari sabat , Tuhan menunggu kita. Bukan manusia yang menunggu Tuhan, tetapi Tuhanlah yang menunggu kita karena itulah yang diciptakan Tuhan untuk melakukan pertemuan itu. 

2.     Ibadah itu sendiri adalah hal yang sangat indah karena Tuhan berkenan untuk dijumpai manusia. Tidak ada satu manusia pun bisa menjumpai Allah. Hanya karena Allah yang membuka dan memperkenalkan diri , maka manusia bisa  mengenal Allah. Maka ketika Allah menunggu umatNya untuk menemuniNya, itu merupakan kesempatan yang luar biasa karena kita bisa bertemu dengan Tuhan . Jadi sungguh-sungguh hal yang disesali, bila kita bisa bertemu tapi tidak bertemu. Sehingga kita seharusnya rindu setiap hari minggu untuk bertemu Tuhan. Di Eropa, gereja-gereja mulai mati dan tidak ada gairah. Namun saya masih menjumpai di kota kecil Sparkenbuch (?), gereja injili yang jemaatnya masih sangat banyak. Mereka masih mempertahankan kebiasaan yang sangat baik saat beribadah. Pada hari minggu tidak ada orang yang berjualan sama sekali. Mereka memasak masakan untuk hari minggu pada hari Sabtu dan mereka memakannya pada hari minggu (dikenal sebagai Sunday Meal). Sedangkan di Indonesia ada jemaat yang terlambat ke gereja gara-gara menyiapkan makanan. Jemaat mereka bahkan menyiapkan pakaian yang akan dikenakan pada hari Minggu (Sunday dress) sehari sebelumnya. Bukan pakaian khusus tetapi pakaian biasa. Usai kebaktian , mereka berdua atau bertiga datang bertamu. Mereka sambil minum kopi dan makan  sedikit biscuit mereka mendiskusikan khotbah yang baru disampaikan di ibadah tadi. Mereka mendiskusikan bagaimana khotbah itu diterapkan dalam kehidupan. Lalu mereka pulang makan siang di rumah masing-masing. Setelah itu mereka memutar musik rohani dan membaca majalah rohani Kristen. Sorenya mereka ke gereja lagi. Dan khotbah sore adalah khotbah tentang penerapan dari khotbah pagi hari (bagaimana iman Kristen diterapkan dalam kehidupan sehari-hari). Saya bertanya, “Mengapa beribadah 2 kali pada hari minggu?” Jawabnya,”Hari Minggu merupakan hari ibadah maka harus dipakai untuk itu. Saya datang mendengar untuk menerapkannya dalam kehidupan saya”. Saya pikir ini kehidupan berjemaat yang luar biasa. Saya bertanya,” Bagaimana kalian mengambil waktu bersama keluarga?” Dijawab, “Itu dilakukan pada hari Sabtu. Pada hari Minggu kami khusus ingin bertemu dengan Tuhan. Jadi kita tahu betapa ibadah itu merupakan ucapan syukur dan penuh kerinduan untuk bertemu Tuhan. Dari ibadah itu pula , mereka sungguh menerima janji-janji Tuhan yang meneguhkan mereka. Sehingga mereka sungguh dikuatkan untuk menghadapi satu pekan ke depan.

Arti Ibadah

                Surat yang ditulis Yakobus ingin mengajak kita kembali merenungkan arti ibadah. Ibadah di sini dimaksudkan sebagai :

1.      Mendengar. Mendengar adalah sesuatu yang penting sekali dalam proses ibadah kita. Oleh karena itu diawali dari ayat 19, Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.  Jadi dalam ibadah ada unsur yang paling penting dan tidak boleh dilupakan yaitu menjadi pendengar yang baik. Mana yang lebih dulu mendengar atau berbicara? Banyak orang berbicara dulu baru mendengar. Tetapi Yakobus ingin mengajak untuk mendengar dulu baru berbicara. Kita punya 2 telinga dan 1 mulut, jadi seharusnya banyak mendengar daripada berbicara. Dalam tradisi orang Yahudi, orang terpelajar dan bijaksana dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
-        orang yang cepat mendengar dan cepat lupa. Orang ini sensitif dalam mendengar apapun tapi cepat dilupakan.
-        Orang yang lambat mendengar dan lambat lupa. Jadi orang ini sulit untuk mendengar (diberitahu juga sulit), tetapi lambat melupakan apa yang telah didengarnya. Ini lumayan. 
-        orang yang cepat mendengar dan lambat lupa. Jadi cepat sekali mendengar (semua didengar) tapi lambat lupa. Ini adalah orang yang bijaksana.
-        orang yang lambat mendengar tapi cepat lupa. Jadi sulit sekali mendengar begitu masuk sedikit, lupanya cepat. Kata orang Yahudi , itu orang jahat. Jadi orang jahat, sulit untuk mendengar ,tapi begitu ingat sedikit langsung lupa.
Oleh karena itu, Yakobus ingin mengajak agar orang cepat mendengar firman Tuhan dengan baik (dengar terus firman Tuhan) baru berbicara.  Apa yang mempersulit kita untuk mendengar dengan baik? Gereja kita sudah 33 tahun. Mungkin ada jemaat yang sudah lama (dari awal ada) dan sudah mendengar firman Tuhan selama 33 tahun. Apakah masih mengingat firman Tuhan? Saya berharap terus ingat dan jangan cepat lupa.
          Pada ayat 21, Yakobus mengatakan, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Dan kejahatan yang begitu banyak. Kata “buanglah” artinya terlucuti. Semuanya dilepas. Kata “kotor” berasal dari bahasa yunani, rupos. Rupos dalam epimotologi (asal kata) dunia kedokteran artinya kotoran kuping. Jadi Yakobus benar, supaya kuping bisa mendengar dengan baik, maka kita harus membuang semua rupos.  Jadi kejahatan-kejahatan itu seperti kotoran dalam telinga yang menghambat kita mendengar firman Tuhan dengan baik. Jadi kalau kita tidak menyingkirkan kebiasan jelek itu (kotoran) akan menghambat kita menjadi pendengar yang baik. Jadi bukan tidak mendengar , tetapi kebiasaan yang jelek yang menghambat kita mendengar dengan baik. Sehingga banyak orang Kristen terus begitu, seolah-olah firman Tuhan tidak berarti dalam dirinya. Bukan dia tidak mendengar , tapi ada yang menghalangi dia untuk mendengar. Itu seperti kotoran dalam telinga yaitu kejahatan dan kebiasaan hidup yang tidak berubah. Sehingga reaksi kita menjadi lain saat mendengar firman Allah. Itu yang menjadi kerinduan Yakobus supaya menjadi pendengar yang baik

2.     Menjadi pelaku dari firman Tuhan. Tidak cukup dalam ibadah untuk menjadi pendengar baik. Jangan mengaminkan begitu saja apa yang kita dengar. Tidak cukup kita hanya berkesan terhadap apa yang kita dengar. Tetapi biarlah firman Tuhan yang kita tangkap itu sungguh-sungguh dilakukan. Kita bisa melupakan pembicara setelah dia berkhotbah, tetapi firman Tuhan jangan dilupakan. Pelaku firman Tuhan adalah orang yang mengingat firman Tuhan.  Ini yang dirindukan Yakobus agar kita menjadi pelaku firman Tuhan seperti yang ditulisnya pada ayat 22-23, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Pada zaman dulu tidak ada cermin (kaca). Jadi yang dimaksud kaca adalah logam yang dihaluskan dan selalu harus digosok keras  supaya mengkilat sehingga sewaktu bercermin tidak begitu jelas (tidak kelihatan detilnya dan hanya lihat bayang-bayangan). Saat itu, mereka tidak punya waktu untuk mejeng. Setelah melihat sebentar langsung pergi. Hal berbeda dengan zaman sekarang di mana ada orang yang berlama-lama melihat di cermin. Pada ayat 26, Yakobus mengatakan,”Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya”. Jadi bila lidah tidak dikekang, ibadah menjadi sesuatu yang sia-sia (tidak ada artinya). Jadi ibadah yang murni dan tidak bercacat harus melakukan firman Tuhan secara adil terhadap manusia (yang paling penting melakukan terhadap sesama manusia). Sebab ibadah kita punya hubungan dengan dunia ini. Jadi tidak cukup hanya ibadah dalam gedung gereja, tapi juga keluar gedung gereja untuk melakukannya. Kalau gereja hanya diisi kebenaran firman Tuhan tanpa melakukannya, ia seperti menara gading. Bila jemaat gereja tidak melakukan sesuatu di luar , maka hal ini menjadi masalah besar. Masalah besar kemudian melahirkan pribadi seperti Carl Marx (1818-1883), seorang tokoh komunis dari Jerman yang sangat keras sekali dalam mengkritik gereja. Ia beranggapan orang Kristen tidak peduli kepada orang lain. Sehingga ia berkata, “Untuk apa ke gereja dan menjadi orang Kristen, karena tidak memikirkan orang yang banyak menderita di luar sana”. Dan tokoh yang lebih ekstrim Friedrich Nietzsche (1844-1900). Ia sampai mengatakan bahwa Tuhan harus dibunuh. Ia benci sekali orang percaya , bergantung dan selalu mencari Tuhan tapi tidak menjadi orang “kuat”. Orang yang mencari dan berserah tidak berani menghadap kenyataan yang sulit dalam hidup ini. Supaya orang itu berani hadapi kenyataan maka kebergantungan kepada Tuhan harus disingkirkan. Kritikannya sangat dihargai, walau logika pikirannya salah tapi mengingatkan kita hari ini bahwa kalau kekristenan hanya menjadi pendengar tanpa melakukan maka kritikan mereka benar. Oleh karena itu gerjea tidak boleh menjadi pendengar yang baik , tetapi menjadi pelaku di luar sana. Di dalam ibadah itu, kita juga harus menjadi pelaku firman, karena semua yang dilakukan ditujukan kepada Tuhan. Tidak boleh disimpan. Tidak boleh hanya disembunyikan. Kebenaran Injil yang didengar di gereja harus disebarluaskan ke banyak orang, supaya banyak orang mendengar tentang kasih Kristus. Itulah yang dinamakan bersaksi. Mat 25:14-30 berbicara tentang talenta. Ada hamba-hamba yang mendapat kepercayaan 5, 2 dan 1 talenta dari tuannya yang akan bepergian ke luar negeri. Hamba yang mendapatkan 1 talenta , apakah korupsi? Ketika tuannya  pulang dia berikan kembali 1 talenta (padahal  yang diberi 5 talenta mengembalikan 10 talenta dan yang diberi 2 talenta mengembalikan 4 talenta). Penerima 1 talenta menyembunyikan talentanya. TIdak dikembangkan lebih lanjut dan tidak dipakai untuk melakukan usaha. Itu seperti orang yang mendengar dan mempercayai firman Tuhan tapi tidak menyebarkannya. Itu kegagalan gereja. Kita menjadi penikmat sejati dan tidak pernah membagikan kepada orang lain. Ini tugas kita untuk membagian firman Tuhan yang sudah didengar. Melakukan berarti kita yang sudah dibentuk melalui firman Tuhan harus mengabarkan kepada orang lain. Keteladanan hidup kiriten seharusnya begitu nyata.

Kesimpulan


                Di Indonesia terakhir-akhir ini terdapat banyak istilah menarik. Saat ada penumpang yang naik bus umum di Jakarta, kondektur mengatakan, “Yang Gayus turun.” Maksudnya sang kondektur adalah penumpang yang mau turun di kantor pajak dipersilahkan siap-siap untuk turun. Padahal Gayus adalah salah satu nama orang di Alkitab yang rohani tetapi sekarang  orang mengenal nama Gayus sebagai koruptor. Nama yang awalnya bagus sekarang menjadi jelek. Ada juga nama Markus yang merupakan salah seorang penulis Injil tetapi di Indonesia menjadi singkatan dari makelar kasus. Demikian juga nama Petrus yang merupakan  murid Tuhan Yesus. Di Indonesia merupakan singkatan dari penempak misterius. Ini ada unsur kesengajaannya. Nama kekristenan dipakai untuk hal yang jelek sehingga ingin disimpulkan bahwa orang-orang Kristen itu sama jeleknya. Itu kegagalan orang-orang Kristen melaksanakan kebenaran. Mari kita menjadi pendengar dan pelaku firman Tuhan yang baik sehingga menjadi ibadah yang sejati. Mari kita lanjutkan perjalanan gereja ini, karena perjalanan gereja merupakan perjalanan dari para pewarta dan pelaku Firman. 

Monday, August 4, 2014

Beribadah...? Kalau Sempat...!!


Pdt. Hery Kwok

Maz 42:1-5
42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
42:3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
42:4 Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
42:5 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

Pendahuluan

                Rumah saya terletak di daerah perkampungan dan dikelilingi oleh sekitar 5 mesjid. Karena dekat mesjid, maka setiap pk 4 subuh mereka akan memanggil umat mereka. Suatu kali, ada seorang imam (pendakwah) berkata,”Aduh anak muda sulit sekali sholat. Ayo anak-anak muda cepat datang ke mesjid karena kita akan mulai sholat subuh.” Lalu dikeluarkan komentar menarik, “Mari kita sholat sebelum kita disholatin.” Hal ini menarik untuk direnungkan. Pendakwah itu ingin mengajak umatnya agar sembahyang (berdoa) selama masih diberi waktu untuk itu dan jangan menunda sehingga akhirnya karena tidak sempat dan sudah meninggal , orang-orang lainlah yang justru berdoa untuk kita. Berarti sudah terlambat bagi kita untuk berdoa. Analog dengan hal tersebut, bagi orang Kristen berlaku, “Ayo pergi ke gereja (beribadah) sebelum engkau diibadahkan!”  Selama bulan Agustus kita akan merenungkan tentang ibadah.

Mengapa Ibadah Tidak Menjadi Prioritas dalam Hidup Orang Kristen?

Hal ini disebabkan oleh konsep ibadah itu sendiri yang dilihat dari segi :
1.    Praktis. Saya pernah melayani di berbagai gereja dan ada yang berkata :
-     suasana gereja kering sekali seperti sumur tidak berair sehingga saya merasa tidak nyaman bergereja di sana.  Hal ini berbeda dengan gereja tetangga yang gegap gempita
-     Lagu-lagunya kuno (tidak tahu dari abad ke berapa) dan tata ibadahnya monoton (tidak meledak-ledak) 
-     Khotbahnya bisa menghantar tidur yang nyenyak (orang datang ke gereja, duduk, diam sejenak lalu “istirahat” dengan tenang.
-     Suasananya tidak hangat (akrab) dan hidup. Saya datang dan pulang tidak ada yang tahu (peduli). 
2.  Tujuan. Seringkali tujuannya berpusat dari diri manusia yaitu memuaskan dirinya baik telinga maupun perasaannya (kalau telinga dan perasaan dipuaskan baru mau ke gereja) atau memenuhi kebutuhannya (saya beribadah untuk mendapat kesehatan, berkat dalam usaha dan pekerjaan dll. Kalau tidak dapat, maka saya tidak ke gereja.  Hal ini membuat jemaat sulit untuk setia). 
Konsep beribadah sebagian jemaat sudah bergeser sehingga beribadah (ke gereja) tidak lagi menjadi prioritas.

Arti Ibadah dalam Konsep Alkitab

                Alkitab mengajarkan konsep arti beribadah yang baik. Baik dalam bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani) konsepa (intinya) sama.  Ibadah adalah suatu sikap dari seorang yang diselamatkan (percaya) yang menyembah pada Allah yang hidup.  Sikap penyembahan kepada Allah adalah bentuk penghormatan, kekaguman karena Allah layak menerimanya dari ciptaanNya. Sejarahnya umat Israel menyembah kepada Allah  dengan konsep Allahlah yang harus disenangkan.  Unsurnya : focus kepada Allah (semata-mata hanya untuk kepentingan Allah). Karena Allah yang harus ditinggikan, maka mereka harus mempersiapkan dengan kesungguhan hati untuk bertemu dengan Allah. Kekaguman dan hormat mereka lahir dari hubungan yang dekat dengan Allah yang telah menyelamatkan mereka. Dari Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan , Ulangan kita melihat sikap Musa waktu datang kepada Allah. Dari hubungan relasi Musa kepada Allah , Musa mengakui Allah layak menerima penyembahan.  Hal ini berbeda dengan konsep beribadah yang telah bergeser seperti yang disebutkan sebelumnya.

Konsep Beribadah dalam Mazmur 42

                Mazmur 42 ditulis oleh bani Korah (dari suku Lewi) saat bangsa Israel dibuang ke Babel oleh Raja Nebukadnezar (2 Raja-Raja 24-25) dan mereka menemukan kesulitan mereka di negeri asing tersebut.  Di Babel, orang Israel tidak bisa beribadah ke bait Allah seperti saat mereka masih di Israel di mana mereka bebas datang ke sinagoge. Pada kitab Daniel disaksikan bahwa orang Israel yang ketahuan beribadah akan dihukum mati.  Dahulu waktu Allah memberi kesempatan untuk beribadah, mereka menyimpang dan berdosa. Waktu dihukum Allah, baru mereka mengerti betapa berharganya kesempatan beribadah.   Kadang-kadang hidup itu ironi (bertabrakan). Waktu dikasih kelimpahan, kita lupa menghayati kelimpahan itu.  Dalam kelimpahan orang hidup sembrono dan tidak taat aturan.  Tetapi waktu hidup susah, tidak ada kesempatan, baru kita mengerti betapa mahalnya arti kesempatan.  2 hari lalu saya dan shi mu berkunjung ke jemaat Ketapang yang menderita sakit kanker payudara. Ia terbarang dengan kondisi yang menyedihkan.  Dulu ia aktif melayani Tuhan dan hidupnya didedikasikan buat pelayanan. Saat terbaring sakit, ia tidak bisa lagi pergi beribadah dan pelayanan. Saat berkunjung di rumah sakit, saya sering mendengar pasien berkata, “Kalau Tuhan menyembuhkan, maka saya akan datang ke rumah Tuhan”.  Itulah ironi yang digambarkan di Mazmur 42 karena mereka sekarang tidak bisa beribadah dengan bebas di negeri asing. Bahkan pada ayat 4,  orang Babel menghina mereka dengan sindiran, “Di mana Allahmu (yang membuat mereka sekarang terhukum di negeri Babel)? Kepercayaan bangsa Israel dihina, iman mereka ditantang dan mereka berada dalam kondisi yang sulit sekali. Namun di dalam kondisi yang sulit inilah, pemazmur menulis syair yang bagus tentang ibadah. Dalam kondisi tidak bebas beribadah, mereka keluarkan mutiara rohani yang tercantum dalam ayat-ayat di Mazmur.

                Mazmur 42, ayat 2-3 menggambarkan kerinduan pemamur untuk berjumpa dengan Allah. Kerinduan tersebut digambarkan seperti seorang yang sedang membutuhkan hal-hal yang jasmani seperti air. Kata merindukan merupakan kata yang abstrak tapi pemazmur bisa menjelaskan seperti seekor rusa yang merindukan air, demikian kerinduanku untuk bertemu dengan Allah.  Manusia bisa tidak makan selama 3-4 hari dan masih sehat , tapi kalau tidak minum manusia bisa pingsan. Oleh karena air kebutuhan hidup yang paling hakiki sehingga tubuh kita akan mengalami kesulitan untuk menjalani hidup tanpa air. Maka pemazmur  menggambarkan dengan tepat kerinduan ini seperti rusa yang merindukan air. Rusa adalah bintang yang sangat membutuhkan air. Itu sebabnya ia mempertaruhkan hidupnya pergi ke sungai walau di sungai ada pemangsa seperti buaya, karena rusa tahu air adalah kebutuhan hidup. Kerinduan pada hal-hal yang rohani yaitu bertemu dengan Allah. Kerinduan rohani ini muncul dalam diri pemzamur. Waktu Rasul Paulus menulis surat ke jemaat di Roma, ia mengatakan, “Biarlah rohmu menyala-nyala!” (Roma 12:11b). Rasul Paulus mengungkapkan supaya ada kerinduan rohani yang muncul untuk berjumpa dengan Allah. Tetapi kerinduan rohani itu menjadi pudar karena berbagai faktor yang dihadapi dalam hidup ini. Pada waktu bertumbuh dan tidak mendapat pekerjaan begitu rindu Allah, begitu diberi pekerjaan sering lupa untuk beribadah.  Seringkali kerinduan rohan pudar saat digerogoti sehingga kehilangan esensi tentang ibadah. Ada orang yang usahanya diberkati Tuhan luar biasa, dan mengakibatkan kerinduannya beribadah kendur dan terkikis. Pada waktu mungkin ber-rumah tangga, rindu kehadiran anak. Tetapi begitu diberikan, maka kesulitan mengatur waktu dan tidak beribadah lagi dengan baik. Pemazmur pada ayat 2-3 mengingatkan kita apakah kerinduan untuk beribadah masih ada pada diri kita? Mari kita melihat diri kita, sejauh mana saya dengan Tuhan punya letupan rohani yang kuat?  Atau mungkin saya mulai kehilangan gairah untuk mencari perkara-perkara rohani.  Rasul Yohanes berkata, “Waktu engkau mencintai dunia engkau tidak mencintai Allah”. Saat engkau terhisap dunia, maka hilalglah kehausan akan Allah. Pemzamur seperti rusa “Aku ingin datang padamu Tuhan karena aku rindu. Pemahanan pemazmur akan kerinduan pada Allah seperti air. Kalau Allah merupakan sumber hidup maka tidak akan lalai untuk datang kepadaNya.  Waktu tahu harta benda dan usaha bukan sumber hidup maka kita akan giat mencari Allah. Pemahaman pemzamur menggambarkan sumber damai dan sejahtera dari Allah maka dikatakan , “Bilakah aku boleh datang melihat Allah?” (ayat 3b). Ayat dalam kitab Bilangan berkata, “Allah memalingkan wajahNya kepadamu”.  Di dalam ayat ke 3b  perkataan “Bilakah aku melihat Allah?” menggambarkan apakah Allah yang sumber berkat itu memberikan berkat berlimpah kepada manusia. Berkat baik materi dan non materi. Misal kesehatan, kesempatan itu kasih karunia Allah. Kalau Allah berikan itu tidak ada yang bisa mengambil. Dalam ayat 3-4 Pemazmur menggambarkan kerinduan akan Allah dalam dirinya.

                Pada Maz 42 ayat ke 5 digambarkan kemungkinan besar hari raya Pondok Daun. Bisaanya di Israel diadakan sekitar bulan September, dan dirayakan cukup ramai . Ada dua frasa yang menarik yaitu :
-        Pemazmur adalah orang yang sangat senang / rindu jika bisa datang ke rumah Allah. Kerinduan kepada Allah digambarkan dalam bagian kalimat “berjalan maju dalam kepadatan manusia”. Di Jakarta, kita mengerti arti macet (padat). Kadang melihat kepadatan manusia, kita merasa tidak perlu ngoyo “ biarlah toh besok masih ada kesempatan”. Tetapi pemzamur berkata “Aku akan berjalan maju di antara kepadatan manusia”. Waktu saya ke Israel , kami masuk ke tempat di mana Tuhan Yesus lahir. Tempat itu menjadi primadona bagi orang Kristen dan banyak orang melihat sehingga susah masuk ke sana dan membuat kita minta dialihkan ke tempat lain. Pemamur mengatakan, “Aku mendahulu mereka melangkah ke rumah Allah” artinya benar-benar mendahului mereka dengan cepat. Apakah kita datang beribadah punya langkah seperti berusaha cepat datang dan mendahului supaya aku berjumpa Allah?  
-        Pemazmur rindu memuliakan Allah dalam ibadah (kosep ibadah : focus untuk Allah). Di dalam ayatnya ke 5 bagian akhir dikatakan, “(Aku) melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan”. Orang Israel datang dari Utara jauh sekali ke Yerusalem tetapi mereka datang dengan kerinduan tinggi dan penuh suka cita.  Bukan untuk memuaskan telinga dan hati, walau Allah akan memberikan kepuasan, tetapi tujuannya Allahlah yang aku puaskan.

Kesimpulan


                Di beberapa negara seperti Tiongkok dan Kirgiztan (di perbatasan Tiongkok dan Rusia) orang Kristen sulit untuk beribadah. Namun umat Tuhan di sana justru beribadah dengan penuh antusias (semangat), walau saat beribadah mereka hanya bisa bernyanyi tanpa suara walau mulutnya bergerak. Mereka sulit untuk mengekspresikan diri karena takut ditangkap. Ironisnya di Indonesia, kita punya banyak kesempatan beribadah dan memuji Tuhan tapi tidak digunakan. Mari kita renungkan bagaimana kita beribadah kepada Allah. Jadikan ibadah prioritas dalam hidup kita.