Wednesday, October 24, 2012

Doa yang Berkuasa



Ev Hendry


Semua doa berkuasa karena semua doa dijawab oleh Tuhan.
Seorang misionaris gagal mendoakan anak majelis yang akhirnya mati. Namun sikap keluarga majelis yang dapat menerima kematian anaknya, akhirnya dipakai untuk memenangkan warga di desa yang dilayani.
Doa dijawab : ya, tunggu, tidak. Semua doa kita berkuasa.
Yak 5 memberi pengertian kepada kita pengertian baru. Kalau kita ingin doa kita berkuasa, ada syarat yang Tuhan minta :
Yakobus  5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Syaratnya : orang yang benar. Ia harus cari kebenaran.
1.     Hidup sebagai orang benar . Yesaya 59:1-2. Jangan berdosa tapi ingin didengar doanya.
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Maz 66:18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Kalau punya dosa, doa tidak dijawab bahkan tidak didengar.
Yak : akuilah dahulu segala dosa-dosamu, barulah naikan doamu dihadapan Tuhan.
2.     Yakin doa kita akan didengar dan akan dijawab Tuhan sesuai waktu dan kehendakNya.
Ada orang yang gunakan iman untuk nodong Tuhan, maksa Tuhan untuk kabulkan doa. Kita tidak doa seperti itu. Kita berdoa dengan iman agar Tuhan menjawab doa sesuai kehendakNya.
Waktu kita berdoa, apakah ada keraguan atau banyak yakinnya? Orang sakit kanker parah, tulangnya dimakan sakitnya, saat kita doakan mereka terkadang ada sedikit keraguan tidak akan sembuh. Atau bila kita kerja dan punya anak yang nakal , saat didoakan ragu tidak bisa berubah. Atau ada usaha , berdoa omzetnya mau Rp 1 miliar. Berani kita dengan yakin berdoa demikian? Bila doa masih ada ragunya, Tuhan bilang jangan. Syarat doa : ada keyakinan yang penuh di dalamnya. Mau terkabul, dijawab sesuai keinginan kita atau tidak, kita harus minta dengan yakin. Sisanya terserah Tuhan. Tuhan berikan yang terbaik.

Yak 5:17-18
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.

Semua doa orang berkuasa di hadapan Tuhan asalnya punya syarat di atas. Pendeta atau hamba Tuhan tidak lebih berkuasa tapi sama.
Elia nabi, tapi ditulis Elia manusia biasa seperti kita. Ia tidak meninggikan Elia, tidak dikatakan lebih besar dari jemaat. Elia sama seperti kita semua. Walau ia nabi tapi sama seperti kita semua. Doa kita semua didengar oleh Tuhan.
Jangan khawatir ada yang sakit, jangan ragu mendoakan mereka. Tidak perlu panggil pendeta / penginjil berdoa. Pendeta boleh diminta berdoa. Jangan pikir doa kita tidak berkuasa. Semua doa kita sama kuasanya.
Ada seorang rekan jemaat , sakit pusing , sakit perut, stress, banyak penyakitnya. Waktu itu, penginjil dan pendeta dikontak doakan dia. Waktu itu ada kebaktian di gereja tidak bisa datang. Yang pergi seorang encek. Teman komselnya yang sakit itu. Ia doa entah bagaimana, tapi didoakan supaya cepat sembuh. Akhirnya cerita dari orang yang sakit itu ia merasa sembuh. Saat kebaktian kesaksian, ia cerita. Waktu jadi orang kristen jadi orang jahat, tapi ada satu hal yang menyebabkan ia berubah yakni saat didoakan encek tersebut. Ia sangat terkesan. Karena ia merasa sakit sekali saat itu, merasa putus asa. Mau cari taipak (kwamia). Saat mau pergi ke mereka, ada encek datang. Doanya biasa, tetapi saya merasa tenang dan sembuh.
Jadi kalau ada yang sakit, kita perlu doakan mereka. Kalau misalnya pendeta datang setelah kebaktian selesai, mungkin ia sudah ke taipak dulu. Untung encek ini datang sehingga ada 1 jiwa yang bisa sungguh-sungguh percaya Tuhan.
Doa semuanya sama. Jangan ragu untuk berdoa.

No comments:

Post a Comment