Tuesday, October 23, 2012

Penginjilan




Ev Anky

Nats : I Yoh 1:1-7 
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1 Yoh ditulis oleh murid Yesus yang paling tua hidupnya. Yesus punya murid ada 12 orang, 11 orang sudah meninggal terlebih dahulu, yang terakhir Yohanes. Waktu Yesus ditangkap untuk disalibkan , 11 murid yang lain juga pergi meninggalkan Yesus. Satu-satunya yang berdiri di kaki salib di antara 12 murid, adalah Yohanes. Yoh menulis 5 kitab dalam Firman Tuhan, Injil Yohanes, 1-2-3 Yoh  dan terakhir Wahyu. Yohanes sebagai penulis kedua terbanyak setelah Rasul Paulus. Lihat 1 Yoh 1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Yohanes bukan menulis apa yang “akan”, tetapi apa yang “telah”. Yohanes menuliskan sesuatu yang dialami dalam past tense bukan future.

Sekitar 6 tahun lalu anak saya yang baru berusia 2 tahunan sakit. Ia sakit berulang-ulang, panas tinggi lalu dibawa ke dokter. Dokter mengatakan flu, lalu dikasih obat. Lalu anak dibawa pulang, dikasih obat, panas turun sedikit. Beberapa hari kemudian panas naik lagi, karena kuatir, dibawa ke dokter lagi. Dokter yang sama. Lalu dokter bilang, ini tipus. Umur 2-3 tahun kena tipus. Lalu dikasih antibiotik. Kami takut , akan jadi apa anak ini minum obat antibiotik. Tidak ada cara lain, dikasih makan obat. Panas turun. Tetapi bebeberapa hari kemudian panas naik lagi, dibawa ke dokter yang sama lagi. Istri saya mulai khawatir dan was-was, tidak percaya kepada dokter ini. Mulai telepon tanya dokter lain yang bagus kepada teman-teman. Ada beberapa nama, dan ada 1 nama yang berulang disebutkan teman. Karena rekomendasi teman, akhirnya di bawa ke dokter ini. Waktu masuk ke dokter ini, beda dengan dokter lama. Yang pertama seperti dokter-pasien. Dokter ini beda, kami diminta duduk lalu dia bertanya : panasnya mulai kapan? dicatat semuanya. Sangat teliti, detil. Kami cerita dengan nyaman. Karena merasa nyaman, kami cerita hampir 10 menit. Dokter yang sangat beda dengan dokter sebelumnya. Waktu kami ngomong, ia utarakan beberapa hal yang  membuat kami terkejut. Lalu ia bilang anaknya tidak apa-apa. Kami terkejut. Tidak ada gejala tipus apapun. Lalu ia tanya, kamar ada boneka tidak? Horden, lemari, kasur dan sepre diganti berapa lama sekali? Kenapa yang ditanya begitu semua. Setelah itu ditanya : kamar disapu atau dipel? Anak sakit yang ditanya sapu atau pel? Lalu ditanya susu yang diminum dsbnya. Ternyata penyakitnya : tidak sakit. Hanya alergi debu. Kena debu terlalu banyak, bangkis lalu panas tinggi. Jadi yang diselesaikan akar masalah bukan yang kelihatan. Kamar tidak boleh disapu , tapi langsung dipel supaya debu jangan beterbangan. Boneka tidak boleh di kamar. Sepre paling lama 1 minggu sekali diganti. Horden diganti. Pasang exhaust fan. Kami ikuti semuanya. Berbulan-bulan, tidak pernah sakit lagi. Sampai hari ini tidak kena tipus.

Kita lebih percaya dokter pertama atau kedua? Singkatnya beberapa waktu kemudian. Istri saya di SMS teman, apakah ada yang tahu dokter anak , karena anaknya sakit. Istri saya menjawab nama dokter kedua. Karena kami telah mengalami. Kami telah melihat sendiri. Kami telah merasakan sendiri, bagaimana dokter ini mengasihi dan memelihara anak kami. Ia tahu bagaimana mengobati anak kami. Bukan apa yang kami dengar, bukan apa yang akan kami dengar. Tetapi sudah kami dengar. Sudah kami lihat. Sudah kami rasakan sendiri. “Dokter” itulah yang diceritakan kepada saudara. Yohanes mengatakan, 5 kali apa yang telah ada sejak semula. Yang telah kami dengar, telah kami lihat dengan mata kami, telah kami saksikan, telah kami raba dengan tangan kami, itulah yang kami tulis kepada kamu. Jangan beritakan Injil kalau Kristus belum menjamah hati kita.

Penginjilan dimulai dengan pengalaman hidup dengan Kristus. Saya alami Tuhan bagaiamana Tuhan berjanji dan menepati janjiNya. Karena pengalaman-pengalaman itulah saya rela tinggalkan perusahaan tempat saya bekerja. Saya lahir dari keluarga bukan Kristen. Ortu mendidik bukan dengan cara Kristen. Mereka tidak mengenal Yesus, hanya tahu uang. Ortu saya tidak pernah katakan Yesus adalah Juruselamat. Tidak pernah. Di rumah kami, tidak pernah diberitahukan Yesus adalah Tuhan. Saya dengar itu dari sekolah SMP. Waktu saya pergi sekolah SMP, ortu pikir yang paling bagus sekolah kristen katanya. Disiplinnya bagus. Anak-anaknya juga pintar-pintar. Saya masuk ke sekolah kristen dari SMP – SMA 6 tahun. Guru saya cerita tentang Kristus bukan dengan pikiran tapi dengan pengalaman. Bukan hanya guru saya, juga teman-teman sekolah saya. Saya sampai bingung. Siapa itu Yesus? Mereka kalau mau makan, ulangan, mereka berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Mereka berkata, kita belajar agar jangan nyontek supaya hidup tulus, jujur. Buat saya itu hal yang bodoh. Ulangan kan yang penting nilainya bagus. Mau nyontek tidak penduli. Di SMP-SMA saya terkenal sebagai raja nyontek atau asistennya. Saya saat itu belum kenal Yesus, tapi guru dan beberapa teman yang memperkenalkannya. Saya berpikir : saya mau hidup seperti ini berapa lama? Kalau saya tidak kenal Yesus, mungkin hidup saya berakhir di penjara. Saya diajak teman : rokok, minum. Sampai dalam pergaulan, tuntutan saya jauh dari Tuhan. Belakangan, saya sadar, Tuhan memelihara hidup saya. Bahkan satu kali teman saya ajak saya cari pelacur. Untung tidak pernah terjadi. Kalau tidak, seumur hidup saya bisa menyesal. Ada orang-orang yang begitu rupa menarik saya jauh dari Tuhan. Dunia ini tidak netral.  Pergaulan di tengah pemuda – remaja tidak netral. Alkitab mengatakan, semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Itu artinya dunia tidak netral. Tetapi dunia makin menarik orang semakin berdosa. Jikalau bukan anak Tuhan yang berjuang menarik orang dari dosa : jikalau anak Tuhan berpikir hidup kristen netral, maka kita lihat orang satu per satu meninggalkan Tuhan , terjerat dan hanyut dalam dosa. Maka Yohanes berkata : hidup itu telah dinyatakan. Dan kami telah melihat. Dan sekarang kami bersaksi. Dan memberitakan tentang hidup kekal yang ada bersama dengan Bapa yang telah dinyatakan pada kami.

Adakah hatimu sungguh mencintai Tuhan dan sesamamu? Penginjilan pertama adalah pengalaman hidup bersama Yesus. Kedua , penginjilan bicara tentang mencintai sesama dan Tuhan. Jikalau saudara dan saya tidak mencintai Tuhan dan sesama mustahil bicara tentang penginjilan. Penginjilan tidak dimotivasi dari luar. Penginjilan keluar dari dalam. Catat baik-baik kalimat ini. Penginjilan keluar dari dalam. Tidak perlu suruh saya mencintai istri dan kedua anak saya. Tidak disuruhpun saya akan cintai istri dan kedua anak saya. Tidak perlu saya bangga terhadap istri dan anak saya. Pengalaman saya bersama istri 12 tahun. Pengalaman saya dengan anak pertama hampir 8 tahun. Anak kedua hampir 3 tahun.Itu membuat saya bangga dengan istri dan anak lalu menceritakan kepada orang lain. Karena saya mencintai dari dalam hati bukan disuruh orang lain. Yohanes : itulah apa yang kami nyatakan kepadamu yakni apa yang kami alami. Pikiranku bukan tanggung jawab pendeta, Penginjilan adalah panggilan dari orang yang mengalami cinta Tuhan dan tidak tahan menceritakannya kepada orang lain.

Kalau saya punya gelas aqua dan air. Saya bisa taruh di nampan. Kalau saya mau basahkan nampan, cara pertama : saya ambil sebuah paku lalu saya bolongin gelasnya. Nampannya basah. Tapi gelasnya kosong. Cara kedua, saya buka tutupnya, saya tuang nampan basah, gelasnya kosong. Cara ketiga, saya buka tutupnya saya ambil tutupnya lalu ambil keran air saya buka keran air buka air memenuhi gelas dan meluap ke nampan. Selama selang tidak berhenti, air tidak pernah berhenti meluap dan memenuhi nampan. Suatu kali nampan jadi penuh dan nampan akan membasahi nampan yang lain. Selama selang tidak pernah berhenti untuk terus berikan airnya, maka gelas menampung air berkelimpahan, nampan basahi nampan, ia akan basahi sekitar tanpa disuruh. Penginjilan adalah penggilan untuk terus memberitakan cinta Tuhan tidak ada yang bisa hentikan untuk pemberitaan Injil. Karena hidup yang berkelimpanan tidak bisa distop siapapun. Itu yang membuat Paulus rela mati demi Kristus. Itu membuat Petrus rela mati untuk Kristus. Bapa gereja rela mati untuk Kristus. Itu membuat misionari rela mati buat Yesus. Tidak usah jauh-jauh , guru-guru saya menceritakan kasih Yesus kepada saya. Itu membuat teman memberi kasih kepada saya. Kasih saya, yang telah diberikan merembes, basah dalam hati saya. 6 tahun di sekolah kristen, tidak terima Kristus, saya lulus sekolah di Untar jurusan akuntansi, tidak ada kebaktian. Tidak ada pemberitaan Injil , tidak ada yang paksa saya. Saya sendiri akhirnya tidak tahan. Saya kembali ke gereja dulu tempat saya sekolah. 18 tahun lalu saya kembali ke Yesus karenanya. Jikalau tidak ada guru dan teman yang beritakan Yesus kepada saya, saya berakhir di penjara, dengan pelacur, narkoba dan hilang. Karena ada guru dan teman yang cinta Tuhan dan saya, saya hari ini boleh mengalami Kristus dan nampan ini membasahi saya. Khotbah yang saya beritakan, khotbah yang diberikan oleh guru dan teman yang hidup bersama saya. Saya tidak khotbah sendirian. Saya khotbah bersama mereka. Saya rasakan Tuhan bekerja satu lewat satu maka saudara beritakan Injil di masa depan. Sewaktu saya diundang di GKKK Mabes, hati saya bergetar, saya mendengar banyak gereja ini menghasilkan orang banyak yang mempengaruhi kekristenan. Bahkan gereja ini melahirkan orang yang mencintai orang dan menginspirasi sekolah tertentu. Tuha sudah pernah bekerja di sekolah  dan gereja ini. Cerita itulah yang kami ingin sampaikan kepada masyarakat di luar sana. Saudara dibesarkan oleh sebuah famili, kita bangga punya keluarga seperti ini. Kebanggaan yang meluap : cinta Tuhan dan sesama.

Yang terakhir ayat ke4 , semuanya ditulis kepada kamu supaya cinta kami menjadi sempurna. Penginjilan : bagaimana kami mengalami Kristus. Bagaimana kita mencintai Tuhan dan sesama. Kalau sampai hari ini kita tidak mengalami sukacita sempurna (saya sukacita tapi belum sempurna), karena mungkin ayat ke4 belum terjadi. Semuanya ini saya tulis kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi  sempurna. Penginjilan adalah panggilan sempurna dalam kekristenan. Itu bukan tujuan tapi anugerah. Saat dikatakan “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semua akan ditambahkan” seperti itu. Persis seperti itu. Saat menceritakan Yesus kepada orang lain, kita memberikan kabar sukacita. Tanpa disadari sukacita kita menjadi sempurna. Itu bukan tujuan, ini bonus. Ini anugerah. Alkitab berkata, berbahagia orang memberi dari menerima. Saat memberikan hidup pada orang lain, kita menerima kebahagiaan. Berbahagialah mereka yang memberi daripada menerima. Saat Kristus diberitakan kepada orang lain , kebahagian menjadi miliki saudara.  Mungkin kita terlalu egois , sehingga kita merasa kosong. Mari kita kembali kepada Tuhan hari ini. Kita menjadi orang yang hidup dalam kasih Kristus, meluap-luap. Menjadi berkat bagi sekitar kita. Menjadi berkat bagi sekitar kita membasahi sampai kemana-mana. Seumur hidup. Tuhan pernah pakai gereja ini menjadi berkat bagi banyak orang dan banyak gereja dapat berkat. Banyak orang menjadi berkat bagi sekolah-sekolah. Masih adakah panggilan bergelora saat ini? Masih adakah semangat / passion / antusias pada diri saudara? Maju dan berkembangnya ada di tangan anak yang mencintai Tuhan. Itu pilahan saudara. – OPH-

No comments:

Post a Comment