Monday, October 22, 2012

Kasih Kepada Allah



Ev Stephanie


Ulangan 6:1-9
1  "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
2  supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
3  Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
4   Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5  Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6  Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
7  haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
8  Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9  dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Kasihilah Tuhan Allahmu
Bagaimana mengasihi TUhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita? Nats Alkitab Ul 6:1-25
Dari 100 orang guru ditanya, kira2 sekolah favorit / bagus bagaimana?
Survei sebuah seminar : 70% bahasa mandarin dan Inggris sebagai pengantar
25% sarana dan prasarana yang lengkap (banyak lapangannya) serta kegiatan ekstrakurikuler.
5% mendidik anak-anak berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
Ini ditanya pada 100 orang guru yang mengajar di sekolah Kristen.
Kalau pertanyaan diajukan ke kita? Kurang lebih jawabannya tidak beda jauh. Dari hasil seperti ini, kita melihat pendidikan agama di nomor terakhirkan (percaya ke pada Tuhan). Kalau ada bagus, tidak ada juga tidak apa-apa. Yang penting bahasa mandarin dan Inggrisnya bagus. TIdak beda jauh dengan sekolah minggu. Waktu kita pergi besuk, ada keluarga yang bilang anak saya hari minggu les. Ada juga di kota anak SM yang tidak bawa Alkitab tetapi matematika dan IPA. Karena hari Senin ada ulangan yang penting saya belajar sendiri guru omong apa.  Hal ini adalah hal yang sangat menyedihkan. Karena orang pertama kali (bangsa Israel) diminta diajarkan bahwa TUhan itu adalah Tuhan yang esa. Dalam bagian yang kit abaca, TUhan memerintahkan anak-anak mereka pertama kali takut akan Tuhan. Harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Kenapa Musa memberi peraturan seperti ini? Kenapa tidak strategi perang? Ayat keempat memberitahukan bahwa Tuhan ini beda dengan Tuhan yang lain. Waktu mereka masuk ke tanah Kanaan yang menyembah dewa-dewi. Di Mesir mereka berhadapan dengan bangsa yang menyembah dewa matahari. Di babel menyembah dewa lainnya. Waktu bangsa Israel mau masuk tanah perjanjian, ada perintah yang paling penting dalam hidup mereka. Tuhan kita adalah TUhan yang beda dari yang lain. TUhan kita adalah TUhan yang satu-satunya. Tuhan kita tidak sama dengan sembahan patung dewa-dewa bangsa di sekitar Israel. Apa bedanya? Apa maksudnya TUhan kasih hal ini ke kita? Tempat / dunia kita tempati ini berkata kita dan yang lain beda yang penting sama-sama hidup damai, bukan benar atau salah. Kita tidak bisa hidup seperti itu. Yang benar, benar, yang salah, salah. Allah kita benci dosa. Makanya, tidak ada bohong kecil. Tahu dari mana kita, kalau kita tidak ajarkan hal ini ke anak kita? Oleh karena itu penting kasih tahu ke anak dan cucu kita, Tuhan kita beda dengan yang lain. Tuhan yang disembah, Tuhan yang hidup dan benci dosa. TIdak boleh samakan TUhan dengan segala sesuatu dengan yang ada di dunia ini. Ini perintah bukan hanya ke bangsa Israel yang akan masuk ke tanah Kanaan tapi bagi kita yang hidup saat ini yang punya anak-cucu dan yang akan punya. Ini kita harus pegang saat kita punya keturunan. Dan harus jadi pegangan hidup kita. Ketika dibilang, TUhan kita Tuhan yang esa dan kasihilah TUhan ALlahmu dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan artinya seluruh hidup kita menyenangkan hati Tuhan. Apa saja yang bisa diterapkan?

Kita belajar 3T.
1.       Tidak lupa (ayat 10-15) Kalau kita bilang sayang kepada orang tidak mungkin kita lupa pada muka orang itu. Kita kita Tanya, kenapa suka kepada seseorang, maka ia bisa menjawabnya. Orang mengasihi pasti ingin peristiwa dalam hidupnya. Ingat akan orang yang sangat berharga dalam hidupnya. Sekalipun kita hidup di depan kali tetapi tercium wangi. Bangsar Israel diperintahkan TUhan untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan artinya mereka tidak boleh lupa kepada siapa Tuhan itu. Mereka tidak boleh lupa yang membebaskan mereka itu Tuhan. Yang memimpin mereka menyeberangi sungai Yordan itu adalah Tuhan. Ayat 10-15 dibagi spt : Mereka waktu masuk tanah Kanaan akan mendapat kota besar dan baik. Mereka juga akan mendapat rumah dengan isinya yang menarik. Mereka akan mendapatkan sumur-sumur. Mereka mendapatkan kebun anggur dan kebun Zaitun. Tetapi di kolom sebelahnya, kota yang baik bukan didirikan orang Israel. Rumah yang baik bukan kerja bakti orang Israel. SUmur yang menyuburkan bukan digali orang Israel. Kebun anggur yang berlimpah bukan orang Israel yang Tanami. Apa yang mereka punya, itu semua adalah pemberian Tuhan. Itu bukan hasil usaha mereka tapi pemberian Tuhan. Oleh karena itu, bangsa Israel tidak boleh lupa pada Tuhannya. Ayat 12, jangan lupa kepada Tuhan.  Salah satu tindakan kita, kita tidak pernah lupa akan siapa Tuhan yang memberikan sesuatu yang kita miliki. Apa yang kita miliki semua dari Tuhan , oleh Karena itu jangan sampai semua yang dimiliki mengganti / menggeser posisi TUhan dalam hidup kita. Dari buku / majalah yang say abaca, ada 62% pasangan suami istri yang bercerai karena perselingkuhan suami atau istrinya. Kenapa mereka berpisah? Karena mereka punya suami / istri baru. Kenapa bisa begitu? Karena mereka tidak sesuai lagi? Ternyata lebih banyak orang yang merasa dirinya puas dan mereka berselingkuh. Bukan karena mereka tidak puas dengan pasangan, tetapi terlalu bangga akan dirinya sehingga lupa keluarga. Karena ia merasa dirinya punya gaji yang banyak. DIa lupa mereka sekeluarga berdoa untuk suaminya. Jangan sampai apa yang kita miliki,kita lupakan siapa yang member. Jangan sampai pekerjaan kita menggantikan posisi Tuhan. Jangan sampai kita saking bangganya dengan gaji kita, minggu juga kerja. Tidak waktu untuk Tuhan. Jangan sampai karena bangga dengan anak satu-satunya, kita lesin anak-anak hari Minggu. Musa mengingatkan siapa yang membebaskan engkau.
2.       TIdak setengah-setengah. Kalau mau percaya dengan Tuhan nharus percaya , jangan setengah-setengah. Jangan mau-mau enggak-enggak, nanti mau yang enggak-enggak. Kita harus percaya pada Tuhan. Ayat 16-19 memuatnya. Kita punya pasangan bertanya, kamu sayang aku tidak? Padahal sudah jadi suami istri. Tiap hari Tanya seperti itu. Sehari 3 kali Tanya. Bosan tidak? Pasti bosan. Bangun pagi, mau tidur Tanya itu lagi lagi. Rasanya sebel dan kesal. Kalau orang mengasihi berarti harus percaya pada orang yang dikasihi. Kita percaya merasa diri aman pada siapa yang kita percayai. Dari ayat 16-19 Musa peringatkan agar bangsa Israel tidak melupakan Tuhan seperti yang terjadi di Masa. Bangsa Israel suka memberontak terhadap Tuhan, bangsa yang meragukan keluarga Tuhan. Kel 15 , Tuhan memimpin bangsa Isarel melewati laut Teberau. Di pasal 16, bangsa Israel mereka minum air pahit dan Tuhan ubahnya menjadi manis. Bahkan saat lapar, di Elim Tuhan sediakan 12 pohon kurma. Bukan hanya itu, saat itu mereka mengoceh lebih enak hidup di Mesir, Tuhan sabar dan kasih roti manna dan burung puyuh. Pasal 17, mereka tidak air, mereka ngoceh lagi. Mereka bilang, kira-kira Tuhan itu ada tidak? Ini kesekian kali bangsa Israel dipelihara dan dijaga tetap Tanya, Tuhan itu ada tidak, kenapa dibiarkan kehausan? Mereka bilang kayaknya lebih enak di Mesir daripada di sini. Itu orang yang setengah-setengah percayanya. Sudah percaya tetapi hanya setengah. Maka Musa peringatkan, hai orang Israel waktu masuk tanah kanaan tidak boleh meragukan Tuhan. BUkan berarti mereka tidak mendapat perlawanan dari bangsa asing, menjadi anak Tuhan tidak berarti kita tidak hidup susah. Tuhan Yesus pun ketika ada di dunia, dicobai sampai 3 kali. Saat diminta menjatuhkan diri dari bait Allah, TY berkata jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu. Tuhan mau bilang, jangan sekali-kali kamu meragukan keberadaan Allah. Sudah berapa kita hidup di dunia ini, percaya pada Tuhan, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tidak seteng-seteng tapi percaya penuh. Benar-benar menyerahkan seluruh hidup kita pada TUhan. Hidup dalam penderitaan yang gelap, Tuhan ada dalam hidup kita.
3.       Teruskan. Ayat 20-25. Kalau kita punya sesuatu yang menyenangkan hati, kita tidak bisa tahan untuk cerita. Pasti kita bahagia, kita ingin cerita tentang bahagia kita. Apalagi kalau saya, maka satu kota – rumah tahu. Tahu ngak saya sudah punya pacar. Rasanya bahagia, kalau punya sesuatu yang menyenangkan hati. 3 minggu lalu saya temu 1 lagu yang pendek yang saya sukai. Lagunya kalimatnya pendek dan cocok untuk diajarkan di sekolah minggu. Saya kasih tahu GSM untuk ajarkan ke anak SM tentang saya benar-benar mau percaya pada Tuhan. Waktu saya kirim SMS, ada GSM yang kirim balik SMS yang bilang, iya GSM saya tahu, kamu kan sudah ajari berkali-kali. Jadi saya tidak tahu saya sudah cerita ke berapa orang. GSM itu bilang, tenang aja saya akan nyanyikan. Kalau hal membahagiakan pasti kita suka meneruskannya. Di bagian akhir , Musa mengisahkan apa yang mereka alami harus mereka ceritakan ke anak cucu mereka. Apa yang mereka alami bersama Tuhan tidak mereka simpan tapi ajari ke anak cucu mereka.  Ayat 20-25, bukan bilang kamu ke gereja karena papa mama orang Kristen sehingga kamu harus ke gereja. Kalau kita ajari seperti itu, ada unsure keterpaksaan. Kenapa hari minggu harus ke gereja. Lalu kita harus bilangin. Alkitab kita menuntun kita. Di Alkitab, dari ayat 21-24, Tuhan melalui Musa harus menceritakan apa yang harus Tuhan lakukan.  Harus menceritakan perbuatan TUhan memimpin mereka keluar dari tanah Kanaan. Harus diceritakan , apa saja yang dilakukan hingga anak-anak mengerti sehingga mereka benar mengasihi TUhan bukan karena terpaksa. Sebagai orang tua, pernah kita cerita apa yang kita alami bersama Tuhan? Atau mau doa, doa sendiri, papa mama tidak. Tanggung jawab untuk ajarkan kerohanian bukan di guru sekolah atau GSM tetapi pada setiap orang yang Tuhan berikan anak. Dan yang mau TUhan percayakan. Sehingga waktu kita ajarkan benar-benar dengan suka cita, sehingga anak juga menerima dengan sukacita.

No comments:

Post a Comment