Monday, October 22, 2012

Natal Dalam Hati



Ev Mertje


Yoh 1:6-8  Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;  ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.  Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
Lukas 1:19-25  Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.  Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."   Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.   Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.   Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.  Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:  "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

Apa yang anda pikirkan saat saya berdiam diri diri saja di mimbar (tidak langsung berkhotbah)? Ada yang berpikir mungkin mikenya rusak, masih menunggu pengkhotbah dll. Kejadian ini pernah terjadi saat Zakharia keluar dari Bait Suci. Ia terdiam, tidak bisa ngomong. Rupanya ia kedatangan tamu yang luar biasa yang membuatnya tidak bisa bicara dan hanya mamakai bahasa isyarat. Orang Israel menunggunya di luar Bait Allah, bertanya apa yang akan Tuhan sampaikan kepada mereka. Sekarang ini kita sedang sibuk mempersiapkan perayaan natal demikian juga mal-mal di Indonesia dan luar negeri. Persiapan yang dilakukan Tuhan kepada Zakharia sangat unik sekali yakni mempersiapkan “pelopor” menyambut kelahiran Tuhan Yesus, yaitu Yohanes Pembaptis. Berbeda dengan Indonesia dan Singapore, di Malaysia, perayaan natal biasa saja termasuk di gereja. Jarang ada yang beli baju baru (yang belanja biasaya dari Indonesia). Tetapi di mal-mal banyak pengaruh kekristenan (krismas), padahal Malaysia yang negara muslim bahkan melihat gereja saja susah (kecuali di Malaka). Dalam bahasa melayu dikatakan selamat hari Krismas (bukan selamat hari natal). Pernah jarak natal dan lebaran terpaut hanya 1 hari. hiasan pohon natal ternyata bukan kapas atau pita, tetapi ketupat! Kita melihat dari positifnya yakni dari kacamata kerukunan agama. Di Malaysia ada datu yang beragama Kristen dan biasanya mereka membuka rumah mereka (open house) untuk acara krismas. Ia masak sebanyak-banyaknya. Siapa pun yang datang boleh makan. Terlepas dari alkitabiah dan teologia, pengaruh kekristenan saat natal sangat besar. Saya pernah melihat perlombaan jadi Santa Klaus baik untuk orang Melayu, Chinese dan India. Diskon juga banyak tetapi jangan sampai yang tidak perlu dibeli. Saya sendiri anti minta diskon. Jadi orang Kristen jangan minta diskon (kurang harga) mengatasnamakan gereja. Saya diajarkan Pdt Peter Wongso. Jangan minta diskon ,malu-maluin. Kita tidak boleh pelit, kalau tidak ada duit untuk naik becak, kita bisa jalan.  Tetapi kita tidak menutup kemungkinan, belanja saat diskon. Ini tidak masalah, karena momen natal dipakai oleh pengusaha bahkan aktivis partai. Sebagai orang percaya kita jangan sampai gila diskon dan pesta.

Introspeksi
Tuhan memakai Zakharia untuk dipersiapkan menjadi alat melahirkan seorang pelopor untuk Sang Natal. Makanya kita perlu tema hari ini  Natal di Dalam Hati, karena ini lebih penting dari natal dengan party (pesta). Bukan berarti tidak boleh pesta, tetapi biasanya arti natal hilang saat pesta. Tuhan inginkan Zakharia belajar introspeksi, belajar menilai diri sendiri. Zakharia adalah seorang imam. Di kitab Lukas dikatakan, sesungguhnya adalah benar bahwa Zakharia adalah keturunan Harun dari rombongan Abia. Kenapa istilahnya rombongan? Keturunan Harun secara otomatis adalah seorang imam. Keturunan Harun banyak, sehingga dibagi dalam kloter (group). Zakaria adalah grup dari Abia.  Setelah bangsa Isreal keluar Mesir, keturunan Harun tambah banyak sehingga dibagi 24 group (rombongan). Setelah Babilonia, setelah orang Israel dijajah jumlahnya menjadi tinggal 4 grup salah satunya rombongan Abia. 1 grup (rombongan) jumlahnya sekitar 1.000 orang imam jadi totalnya ada sekitar 4.000an imam yang melayani Tuhan. Tetapi tidak semuanya boleh masuk ke ruang maha kudus. Ada gereja yang menanamkan prinsip, begitu masuk gereja tidak boleh ngomong. Hal ini ada bagusnya juga untuk kita terapkan sehingga gereja tidak seperti pasar. Di gereja konsentrasi pada Firman Tuhan, jangan ada saat khotbah, jemaat juga ikut “khotbah”. Tuhan memakai Zakharia untuk belajar introspeksi. Saat ia menyaksikan malaikat Tuhan, ia terkejut. Zakharia sudah menikah lama, berdoa tiap hari untuk keluarga, saudara, dan istrinya. Ia berdoa untuk mendapat anak karena setelah menikah bertahun-tahun, keluarganya masih belum mendapat anak. Ia berdoa tidak henti-henti, sampai uban mulai muncul dan mungkin tubuhnya sudah bongkok, anak belum “muncul”. Apakah masih berdoa? Bukankah kita seringkali mengalami hal yang sama walaupun kasusnya berbeda. Bosan berdoa atau sudah tidak doa lagi. Kali  ini Zakharia terkejut saat Tuhan menjawab doanya. Ia sudah tua, juga istrinya sehingga ia dikasih tanda oleh Malaikat Gabriel, “Kamu akan gagu dan tidak bisa bicara sampai anaknya lahir.” Sehingga saat Yohanes berumur 8 hari, siap untuk disunat, barulah ia bicara. Ini tanda dari Tuhan. Banyak yang doanya belum dijawab. Jangan pernah bosan. Jangan pernah bilang tidak mungkin. Tuhan bisa mengadakan sesuatu. Dari yang tidak ada menjadi ada. Contoh : Adam yang artinya tanah. Ia diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Apalagi kita sudah ada. Kita belajar mengintrospeksi diri sendiri. Ada doa yang belum dijawab, ada yang dijawab langsung saat itu, ada yang doa belum selesai Tuhan sudah jawab, ada juga yang jawabannya tunggu dan ada juga yang Tuhan katakan tidak. Doa saya juga ada yang tidak terjawab, tetapi saya bersyukur karena kalau Tuhan mengabulkan, sekarang ini saya tidak jadi hamba Tuhan. Jikalau doa tidak disaring, apa jadinya dunia ini? Bukan disaring menurut otak manusia, tetapi menurut Tuhan. Kita belajar introspeksi diri sendiri. Zakharia, tiap hari bercakap dengan istrinya, dengan bahasa Tarzan (isyarat). Elizabeth juga dipakai oleh Tuhan. Pasangan ini sungguh dipakai Tuhan. Tuhan menjawab doa mereka. Mari kita belajar untuk menjadi orang Kristen yang peka atas Tuhan, “bukan saya”. Kita harus tekun tekun berdoa, jangan menjadi lesu. Siapa tahu doa kita termasuk dalam planning Tuhan yang besar seperti Zakharia berdoa. Kita hidup di dunia ini 70 atau 80 tahun kalau kuat. Lebih kuat lagi bonus. Biarlah hidup kita jadi berkat walau kita sudah tua. Kiranya kita terus peka sampai tua. Dalam doa yang dipanjatkan akhirnya menjadi sesuai dengan rencana Tuhan bergabung jadi satu menjadi rencana yang indah dan mulia. Kalau orang berdoa untuk cepat kaya, dapat duit banyak, dapat pekerjaan yang bagus, dagangan laku, minta sehat untuk apa semuanya itu? Kalau sakit, minta sehat setelah itu untuk apa? Kita harus mengutamakan yang abadi daripada yang sementara. Saya sering kasih tahu mahasiswa Indonesia di Malaysia. Banyak yang punya tugas atau ujian sehingga tidak ke gereja. Jadi ke gereja hal yang kedua. Begitu juga orang dewasa. Besok ada banyak acara, sehingga tidak ke gereja. Saya beri tahu mereka, tidak salah kerjakan PR tapi jangan sampai mengabaikan ibadah. Saya melayani di SSIF. Sekarang ada pengurusnya, ada ketua wakil dll. Saya bilang supaya pengurus mengutamakan Tuhan Anak-anak ini adalah anak pilihan dan mereka juga mau dan membuktikan. Di Malaysia ada kampus yang penuh orang kaya. Kuliah seperti pesta. Tidak bisa bedakan kuliah atau pesta, tapi ke gereja pakai sandal jepit dan pakai baju apa adanya. Tetapi kalau kuliah pakaiannya bermerek seperti fashion show. Kebanyakan orang seperti ini, otaknya kurang. Jadi ia ingin menonjolkan sesuatu yang orang lain tidak ada. “Anak-anak” (jemaat, red) di SSIF, walau dandan, ke pesta tapi otaknya juga jalan. Orang ini berhasil karena berkat Tuhan. Tidak pernah absen ke gereja, kuliah tidak pernah bolos, dapat nilai bagus, dapat honour dan beasiswa (scholarship). Bagaimana dengan kita sekarang? Kita belajar untuk lebih mengutamakan TUhan daripada hal yang lain. Kerja penting, cari duit penting, semua penting tetapi yang terpenting jangan dilupakan. Ini nilainya everlasting (abadi). Ijazah hanya sampai hidup saja. Tetapi ilmu pengetahuan tentang firman Allah kekal sampai atas. Kalau kita sudah tahu apa yang abadi dan tidak, tetapi kenapa kita sampai saat ini masih mengutamakan hal yang sementara? Keadaan Zakharia, untuk introspeksi, kita belajar untuk hal ini. Kita mengajak berintrospeksi dan terus punya hubungan dengan Tuhan. Dalam persiapan natal, kita perlu introspeksi. Kita undang orang banyak datang, kita sendiri tidak introspeksi. Jiwa yang datang, kita tidak pernah tahu. Itu seperti beras di dalam karung. Tetapi karung yang bocor. Ada orang yang masuk tetapi ada yang keluar dari belakang.

Relasi
Kita belajar untuk punya hubungan yang baik dengan Tuhan. Inilah bagian yang kedua yaitu relasi.  Relasi kita ke atas, dan juga ke samping. Secara vertikal dan horizontal. Kita perhatikan orang yang punya masalah dengan Tuhan biasanya punya banyak masalah dalam hubungan dengan manusia. Tuhan bukan tokoh yang ditakutkan. Kita takut kepada Tuhan dalam pengertian kita hormat dan Ia menjadi sahabat kita. Kita benar-benar bersahabat dengan Dia, supaya saat datang ke gereja bukan karena rutinitas atau kewajiban tetapi punya relasi dengan Tuhan. Jangan ke gereja karena takut atau sungkan dengan si A atau B. Kita ke gereja punya hubungan dengan Tuhan yang baik sehingga rajin ke gereja. Kita belajar punya relasi dengan Tuhan dan sesama. Zakharia punya hubungan dengan Tuhan. Ia setia. Istrinya tidak bisa punya anak. Tetapi tetap setia, tidak masalah. Walaupun ia ragu tetapi ia setia , tidak meninggalkan istrinya. Walaupun zaman dahulu, yang menjadi budaya orang Yahudi ,yang sering dikucilkan,  1. pria yang tidak menikah. Banyak orang yang tidak menikah dikucilkan dan tidak boleh ke Bait Allah. 2. Orang yang menikah tetapi tidak punya anak. Kita bersyukur Kristus datang ke dalam dunia membereskan semua. Sekarang tidak menikah tidak apa-apa, tidak ada anak tidak apa-apa. Yang penting hidup di dalam dunia ada tujuannya yaitu melaksanakan rencana Tuhan. Zakharia sebagai seorang imam, untuk masuk ke dalam bait suci, harus dengan undian. Pada hari besar semua imam melayani bait Allah. Hari biasa tetap melayani tetapi tidak sesibuk hari Paskah atau hari Pondok Daun. Waktu diundi ia kena, ini pelayanan yang sangat istimewa. Bisa dikatakan selama hidup mungkin sekali saja. Lalu giliran yang lain. Yang imamnya sudah dewasa. Zakaria menjadi gagu 9 bulan lebih , setelah itu bisa ngomong lagi.Nyanyian Zakaria menunjukkan dasar teologianya luar biasa. Imannya keren sekali. Kita coba membacanya pasal 1:76. Dalam nyanyaian tersebut kita tahu, Zakharia mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya. Juga anaknya yang dipersiapkan untuk menyambut natal. Yoh 1, Yohanes bukanlah terang tetapi harus menyatakan terang itu. Di saat sekarang ini, kita mempersiapkan natal, undangan sudah siap, panitia sudah mulai sibuk. Bagaimana kita mempersiapkan diri kita? Bagaimana relasi dengan Tuhan dan orang di sekitar ktia. Termasuk dengan jiwa yang baru. Jangan dapat jiwa baru, yang lama dilupakan. Ini bukan salahnya penginjil atau majelis yang tidak besuk-besuk. Tidak ada yang perlu dipersalahkan. Setiap kita perlu dipersalahkan, apakah kita memperhatikan orang di sekitar kita. Orang yang kita undang, kita belajar tanggung jawab bersama, supaya gereja bisa maju. Jangan ini tanggung jawab dia, kita jangan diam saja di tempat. Datang di gereja hanya duduk saja. Tidak salah, duduk dengarkan Firman Tuhan seperti Maria. Tetapi perlu juga Marta yang sibuk sana sini melakukan pekerjaan Tuhan di gereja. Hari ini kita belajar memperhatikan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Zakharia berdoa mati-matian tidak dapat. Doanya untuk melakukan rencana untuk Tuhan Kiranya saat ini, doa kita menjadi rencana Tuhan. Apakah saat sekarang ini, kita sudah siap menyambut natal? Bagaimana hubungan kita bersama Tuhan dan dengan sesame? Kita belajar menyelidiki diri kita, supaya kita belajar menjadi orang yang dipakai TUhan.

No comments:

Post a Comment