Saturday, October 20, 2012

"Mengandung" dan Melahirkan" Yesus



Pdt. Yohan Candawasa


Lukas 1:26-38
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27  kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28  Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29  Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30  Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31  Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33  dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34  Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35  Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36  Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37  Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Gabriel datang meminta Maria bersedia mengandung Mesias. 2 istilah yang penting : ia akan mengandung dan melahirkan.
1.       Maria akan mengandung. Ayat 31: sesungguhnya engkau akan mengandung
2.       Dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Kita hanya akan  berkonsentrasi pada ayat 31 : mengandung dan akan melahirkan.
Maria akan dipakai lengkap yaitu 9 bulan Yesus akan ada dibentuk di dalam rahim Maria. Setelah 9 bulan , Yesus dibentuk dalam rahim Maria maka Yesus akan dilahirkan Maria. Artinya tidak bisa langsung melahirkan Yesus sebelum Yesus dibentuk dalam rahimnya. Pada waktu harus sabar membiarkan rahimnya Yesus bertumbuh sebagai janin. Setelah 9 bulan genap, maka kemudian Yesus lahir melalui Maria.  2 hal yang penting : mengandung dan melahirkan. Saya ingin mengatakan , hidup melayani Tuhan sebenarnya kita menjadi Maria-Maria yang Tuhan pakai hari ini. Bagaimana Tuhan memakai kita sebagai Maria-Maria jaman ini yaitu membiarkan Yesus dikandung dan dibentuk dalam diri kita. Menjadikan hidup kita rahim dimana Yesus dibentuk, sampai hidup kita dibentuk seperti Kristus. Setelah itu melalui hidup kita , kita melahirkan Yesus ke dalam dunia supaya orang berjumpa Yesus melalui hidup kita. Kita boleh mengatakan : akulah Maria di mana Yesus dibentuk dan dilahirkan ke tengah-tengah dunia ini. Dari gambaran ini , ada gambaran orang Kristen melahirkan Yesus tanpa membolehkan Tuhan membentuk dalam kehidupan. Jadi ia tidak mengalami proses pembentukan lalu membagikan Yesus kepada orang lain. Ia membagikan kebaikan Yesus, Injil Kristus, berbagian dalam kesibukan yang Yesus kerjakan. Tetapi 1 hal , orang ini sendiri tidak mirip Yesus. Karakternya tidak berubah. Buah-buah Roh Kudus tidak nampak dalam hidupnya sehingga yang terjadi sebetulnya ia hanya mengambil inilah hidup Yesus tetapi tidak mengalami Yesus dibentuk di dalamnya. Kita bisa melayani dengan baik tetapi yang dilihat orang ini sendiri dalam kerohanian tidak bertumbuh. Mari kita periksa sebagai pelayan Tuhan, kita coba membagikan kehidupan Kristus, bukan kesibukan Kristus tapi tidak bertumbuh secara rohani.
Macam kedua, yang penting hidupku mesti dibentuk dahulu. Kristus harus terbentuk dalam hidup saya. Baru nanti sesudah sempurna, baru Yesus dilahirkan ke tengah-tengah dunia. Orang seperti ini, bila diajak melayani, ia tidak akan mau. Ia bilang, saya belum mengerti banyak. Aduh kerohanian saya masih jelek. Aduh, saya rasanya belum pantas. Ia bergumul sungguh ingin hidupnya indah, hidup Kristus terbentuk dalam hidupnya barulah melahirkan Kristus ke tengah-tengah dunia. Ada orang-orang begini? Selalu merasa, kerohanian saya belum cukup. Maka ia terus menuntut belajar, berdoa , bagaimana hidupku dibentuk Tuhan dalam hidup. Saya pernah baca cerita, orang Kristen di rumahnya tidak pernah berani menggantung salib. Ketika pendetanya datang bertanya, mengapa tidak berani menggantung salib di rumah? Ia berkata, daripada menggantung salib tapi hidupku malu-maluin Tuhan, lebih baik saya tidak gantung. Pagi ini, saya berkhotbah di sebuah gereja dan melihat sebuah tampilan video tentang KKR Pdt Stephen Tong 8-11 Des 2011 di Istora. Ada cuplikan, gereja saat ini membuat malu nama Tuhan dan banyak hamba Tuhan membuat malu nama Tuhan. Orang Kristen ini berkata, nah lihat itu banyak orang Kristen yang menggantung salib, jadi saya akan menggantung salib sebelum hidupnya benar di hadapan Tuhan. Selama belum sempurna saya tidak akan melayani . Kalau sampai mau Yesus terbentuk sempurna , maka sampai mati tidak bakal melayani. 
Maka yang ketiga, kita melihat, mengandung dan melahirkan. Yesus dibentuk dalam saya dan kemudian Yesus dilahirkan lewat saya. Kerohanian saya dibentuk dan lewat pembentukan Krsitus dalam saya, orang bisa melihat Kristus dilahirkan lewat saya. Hanya yang perlu diwaspadai, bukan salah satu tapi harus dua-duanya mengandung dan melahirkan. Tetapi berbahayanya mengandung itu 9 bulan, Tuhan dibentuk dalam diri saya setelah itu membagikan Tuhan kepada orang lain. Itu ada bahayanya juga. Setelah 9 bulan, lalu sibuk melayani maka pelan-pelan kerohanian kering, mati walaupun pelayanannya masih hidup. Itu persis seperti kita sedang charga batere handphone. Waktu ditancapkan ke sumber listrik supaya listrik masuk ke dalam batere, kalau sudah penuh lalu charger dicabut. Setelah dicabut mulailah dipakai baterenya untuk melakukan fungsinya. Nanti kalau baterenya habis, tancapin lagi. Isi lagi listriknya. Terkadang belum penuh tapi karena harus dipakai maka dicabut.  Kalau Yesus berkata, Akulah pokok anggur, kamu ranting-rantingnya. Apakah sambungan : tinggallah 2 jam di dalam aku setelah batere penuh dicopot lalu jalan-jalan di taman buah. Apakah begitu? Tidak. Yesus berkata : tinggallah di dalam Aku , lepas dari Aku engkau tidak bisa apa-apa, dengan tinggal terus menerus di dalam Aku , engkau akan berbuah banyak. Kita tidak ambil waktu setelah penuh dicopot lalu melayani. Karena kalau seperti itu, itu tetap salah. TIdak memenuhi yang Yesus katakan. Ada waktu lepas charger batere lalu melayani, ini bisa dilakukan sudah lumayan.  Semua di sini aktifis, semua orang melayani membagikan kehidupan Kristus. Yang masih memikirkan secara rutin, mencharge batere rohaninya. Di gereja sangat umum, pelayan Tuhan sangat sibuk dan tidak pernah perhatikan baterenya. Pelayanan ada, tapi rohaninya sudah lama mati. Maka kalau kita bisa melakukan, ada waktu minta Tuhan bentuk hidup dan Tuhan dibentuk dalam hidupku sudah lumayan walau belum alkitabiah. Wahyu 2: adalah sebuah catatan tentang teguran Yesus kepada sebuah gereja yang sangat bagus pelayanannya tetapi baterenya sudah lama mati. Sebuah gereja ada pelayanan, membagikan hidup kristus tetapi tidak ada hidup Yesus dalam hidup mereka. Aktifitas membagi-bagikan kehidupan Kristus, tetapi dalam hidup mereka sendiri tidak ada kedekatan kerohanian di hadapan Tuhan.

Wahyu 2 : 2-5
2  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3  Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
4  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Jadi mari kita masuk kepada bentuk yang terakhir, mengandung dalam Yesus dan Yesus dibagikan lewat saya harus dilakukan terus menerus secara bersamaan. Maka hidup seorang pelayan, selalu berdiri di depan Tuhan : biarlah Tuhan dikandung dalam diri saya dan dilahirkan melalui saya. Terus menerus dalam hidup kita sebuah permintaan, Tuhan teruslah engkau dibentuk dalam hidupku dan hidupku menjadi saluran untuk membagikan Engkau kepada orang lain. Bagaimana 2 ini : satu sisi, biarlah engkau dibentuk dalam diri saya, di sisi lain agar hidupku menjadi saluran membagikan Engkau di dunia ini. Di satu ini, kehidupan terus tinggal di dalam pokok anggur. Tetapi di sisi lain, hidupku terus berbuah. Bagaimana 2 ini bisa serentak, terus tinggal di dalam Dia dan di sisi lain terus menerus berbuah. Jadi bukan hebat batere discharge 2 jam lalu dicopot tapi terus melekat pada sumber listriknya. Caranya sangat sederhana, yaitu berdoalah seumur hidup. Paulus selalu menasehati jemaat berdoalah senantiasa. Pemazmur mengatakan, berbahagialah orang yang kesukaan nya Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dalam malam. Kalau begitu kapan kita bekerja dan melayani? Artinya waktu saya melayani , saya berdoa. Waktu saya berdoa, saya melayani. Maka Madame Theresa berkat, “Doaku adalah pekerjaanku, pekerjaanku adalah doaku.”

Bagaimana melakukan itu? Bagaimana di dalam bekerja doa, dan di dalam doa itu bekerja. Kita akan melakuakn sebuah eksperimen. Kenapa kita tidak bisa berdoa 24 jam. Saya akan mengajak untuk melakukan 3 bentuk eksperimen. 1 dan 2 mengantar untuk melakukan yang ketiga. Kalau saudara lakukan, saya percaya membangun kerohanian, dan dalam kerohanian yang sangat subur melayani Tuhan. Sederhana caranya tapi sangat sulit.
1.       Saya ajak saudara berdoa. Selesai berdoa, saya akan tanya apa yang terjadi saat saya berkata amin? Artinya apa yang terjadi di dalam perasaan saudara? Jangan kami terus berharap jadi sempurna dan supaya tidak berani terjun melayani Tuhan. Tuhan tolong kami agar engkau di bentuk dalam hidup kami dan agar hidup kami jadi saluran dalam dunia ini. Itu doa kami Tuhan, dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin. Ada perasaan, acara sudah selesai, khotbah selesai. Seperti kita merasa masuk ke dunia spiritual dan saat amin kembali ke dunia nyata. Ada sebuah pengutusan, hidup doa, saat mata terbuka tidak ada sambungnya.
2.       Yang kedua, saudara berkata begini ,”Tuhan bentuklah hidupMu dalam aku dan hidupku menjadi saluran kepada dunia ini. Tuhan bentuklah hidupku dan biarlah hidupku menjadi saluran, hanya itu. Tetapi ulangi kata-kata ini sambil hati kita menyatu dengan kata yang kita ucapkan. Nanti kalau rasa hati dan mulutku menjadi satu kesatuan, saudara boleh buka mata. Waktu membuka mata, doa jangan diberhentikan, tetap dalam hati berkata, Tuhan bentuklah hatiku dan pakai hidupku menjadi saluran. Matanya jangan lihat ke saya. Matamu arahkan kepada hati , terus berdoa. Saya akan bertanya waktu berdoa tutup mata dan buka mata ada tidak perubahan rasa? Mari coba. Doa dalam hati. Ulangi terus. Lalu buka mata. Amin. Waktu kita buka mata, saudara mulai terhubung lagi dengan dunia eksternal. Tapi secara hati tidak ada perasaan putus seperti waktu doa tutup mata berkata amin buka mata. Tetapi begitu berkata amin , putus lagi hubungan. Supaya tidak merasa putus dengan doa dan jangan berkata amin sebelum tutup mata dan masuk ke dalam petimu. Supaya doa kita menjadi doa seumur hidup.
3.       Kita akan melakukan seperti yang kedua, Tuhan bentuklah hidupku dan jadikan hidupku menjadi saluran tapi tidak berkata amin. Terus menerus coba berdoa dalam hati jangan distop. Pasti saudara terganggu bisa lupa dan melayang pikiran, tidak apa tetapi begitu sadar ulang lagi.

Abad 19 ada buku The Way of Pilgrim (Jalan Seorang Musafir). Itu bukan karya John Bunyan. Penulisnya orang Rusia yang tidak dikenal dan bukunya sangat tipis. Ia mengajarkan doa Yesus. Kalimatnya hanya sebuah kalimat di Alkitab, “Yesus Kristus anak Daud, kasihanilah saya orang berdosa.” 1 hari ia mengucapkan kalimat ini 12.000 kali. Terus meneruskan supaya aware , aku hidup terus menerus di dalam Tuhan. Saya harus berkata, latihan ini sangat menyita waktu. Tetapi akan membawa kita di dalam semua yang kita kerjakan, ada 1 hati yang terus menerus berdoa. Sehingga kita jadi bisa , kerjaku adalah waktu doaku, waktu doaku adalah waktu kerjaku.

No comments:

Post a Comment