Tuesday, October 23, 2012

Mengenal Pikiran Kristus

Ev Pangsuri



Sasaran:
1.     Anggota Komsel mengerti nilai-nilai apa yang terpenting yang dipikirkan Kristus (di dalam pelayanan di dunia).
2.     Anggota Komsel mau hidup sebagai pikiran Kristus.

Pengarahan pembahasan:
Ini merupakan tema yang berat, tetapi esensi di dalam iman Kristen. Tema ini akan membawa seorang Kristen mampu hidup di dalam perkenanan Allah. Sebaliknya, tanpa mengenal tema ini, seorang Kristen akan bingung hidup di dalam dunia yang gelap ini. Menarik, nabi Yesaya pernah mengatakan, ‘Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.’ (Yes. 55:8-9). Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin kita dapat mengenal pikiran Kristus jika Tuhan berkata perbedaan antara pikiran manusia dan Allah adalah bagaikan tingginya ‘langit dari bumi’?  Menarik sekali karena Paulus kemudian mengatakan, ‘kami memiliki pikiran Kristus’ (1Kor. 2:16). 
Ayat pertama terdapat di PL mengatakan kita begitu jauh dari pengenalan sejati akan pikiran Allah (transenden), tetapi di dalam PB rasul Paulus mengataakn ‘kami memiliki pikiran Kristus’ (we have the mind of Christ). Hal ini berarti progresif revelation, pewahyuan Tuhan yang makin jelas. Intinya, sejak Kristus hadir di tengah2 manusia (natal), maka pengenalan akan kehendak Allah dan pikiran Kristus juga dihadirkan melalui pelayanan dan hidupNya. Kristus meniadakan jarak antara Allah dan manusia, sehingga manusia dapat memanggil Allah sebagai ‘Bapa’. Sebagaimana yang dikatakan Paulus, ‘Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.’ (1Tim. 2:5).
Bagaimanakah mengenal pikiran Kristus? Dengan datang kepadaNya (Kristus), yaitu percaya kepadaNya. Dengan datang kepada Kristus, apakah langsung mempunyai pikiran Kristus? Tidak secara otomatis, karena Alkitab mengajarkan prinsip ketaatan, dan ketekunan. Sebagaimana Kristus sendiri mengatakan, siapa yang mau mengikut Aku harus menyangkal diri dan memikul salibnya, lalu ikut Aku (Mat. 16:24). ‘Menyangkal diri’ berarti taat kepada Allah daripada diri, ‘pikul salib’ artinya tekun menjalani kehendak Allah. Tetapi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana seseorang bisa taat dan tekun kepada kehendak Allah? Dengan datang kepada Alkitab! Banyak orang Kristen yang sudah puluhan tahun menjadi orang Kristen tetapi pada saat ditanya apakah mengetahui kehendak Allah, ia bingung. Apakah yang Alkitab ajarkan tentang pikiran Kristus?
1.              Pikiran Kristus adalah menggenapkan kehendak Allah Bapa
Kata Yesus kepada mereka: “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.” (Yoh. 4:34). Dan kemudian Yesus juga melanjutkan, ‘Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.’ (Yoh. 6:38). Penulis Ibrani juga menyarikan tentang Kristus dengan mengatakan, ‘Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendakMu, ya AllahKu.’ (Ibr. 10:7).
2.              Pikiran Kristus adalah menaklukkan kuasa dosa
Yesus pernah dicobai untuk berdosa oleh Iblis (Mat. 4), tetapi Ia tidak jatuh ke dalam dosa. Rasul Petrus mengatakan, ‘Ia tidak berbuat dosa (1Pet. 2:22). Alkitab menyatakan bahwa manusia mempunyai sifat ‘daging’ yang lemah, yang senantiasa menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Beberapa tokoh besar agama memberikan solusi melawan ‘kekuatan daging’ ini dengan bertapa, berpuasa, mengasingkan diri, menyiksa diri, dsb. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin. Kedagingan hanya dapat ditaklukkan oleh Allah sendiri karena manusia sudah rusak total dan terpuruk di dalam kuasa dosa yang membelenggunya. Kristus datang ke dalam dunia dengan mengambil rupa daging agar kuasa kedagingan dikalahkan. Kuasa dosa ditaklukkanNya. Dan puncaknya, di atas salib Yesus menyatakan kemenanganNya atas kuasa dosa, Iblis dan maut. Yesus tidak pernah berkompromi dengan dosa, sebaliknya, Ia selalu menghardik dosa. Yesus selalu membongkar segala kepalsuan ibadah lahiriah yang egois dan menegur keras ibadah yang egosentrisme dari ahli Taurat dan orang Farisi.
Jika kita ingin memiliki pikiran Kristus, kita pun harus membenci dosa dan mencintai sifat kekudusan Allah. Makin dekat dengan Allah, kita akan sangat membenci dengan kebencian yang besar atas dosa yang bahkan nampak sangat kecil dan halus.
3.              Pikiran Kristus adalah memenangkan jiwa bagi Allah
Yesus menangisi Yerusalem yang bagaikan induk ayam yang rindu mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya (Mat.23:37). Yesus pergi dari kota yang satu ke kota yang lain, desa yang satu ke desa yang lain, dan melangkahkan kakinya ribuan kilo untuk mencari jiwa, memberitakan Injil dan membagikan berita Kerajaan Allah. Alkitan mencatat, ‘Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (Mat. 9:35).
Jika kita ingin mempunyai pikiran Kristus, maka kita pun harus mencintai jiwa yang terhilang dan membagikan Injil kepada mereka. Hal ini mungkin sudah kita ketahui dari banyak khotbah, tetapi pertanyaannya sudahkah kita melakukannya? Memang ada beberapa pengkhotbah yang terus menekankan bahwa ‘kategori’ memberitakan Injil adalah pergi ke rumah2 orang asing, mengetuk pintu rumah mereka dan memberitakan Injil. Tetapi Alkitab berbicara di dalam ‘kategori’ yang lebih luas, yaitu totalitas hidup, 24 jam adalah waktunya untuk bersaksi. Tidak ada istilah ‘It’s my time’ dalam konsep Kerajaan Allah. Tidak ada istilah ‘part time’ di dalam Kerajaan Allah, tetapi sebagaimana dikatakan seorang hamba Tuhan Kuyper bahwa setiap inch hidup orang Kristen adalah milik Kristus.
Paulus mengatakan ‘engkau adalah surat terbuka’ (2Kor. 3:2-3). Hal ini berarti bahwa hidup orang Kristen dilihat 24 jam oleh dunia. Mereka melihat, menilai, menghakimi dan mengambil sikap atas hidup Kristen kita. Jika kita mau mempunyai pikiran Kristus, maka hati yang mengasihi jiwa dan ingin PI haruslah menjadi kerinduan kita juga. Dengan demikian, Allah akan melanjutkan kuasa Injil melalui kesaksian hidup kita.
Marilah kita rindu mempunyai pikiran Kristus di dalam hidup kita. Sebagai anak Tuhan, kita harus mempunyai kualitas yang dimiliki Tuhan kita. Tuhan memberkati.
Pertanyaan renungan: Pikiran siapakah yang paling mempengaruhi hidupmu? Mengapa? Apakah engkau rindu serupa Yesus? Mengapa? Apakah artinya memiliki pikiran Kristus? Mengapa?
Komitmen Praktis: Rindu memiliki pikiran Kristus dan mau datang kepadaNya Mewujudnyatakan pikiran Kristus dalam hidup sehari2 dengan cara memikirkan kehendak Allah, mengalahkan dosa tiap hari dan mau menyatakan etika Kerajaan Allah dalam hidup.

No comments:

Post a Comment