Saturday, May 25, 2013

Keluarga Yang Sehati Melayani Allah

Ev Juliwaty

Kej 5:28-29
28   Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki,
29 dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN."
Kej 6:9-12
9  Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
10  Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
11  Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
12  Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Ibr 11:7 Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
2 Pet 2:5 dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;

Keluarga Nabi Nuh
Nabi Nuh membawa keluarganya diselamatkan. Dengan sehati mereka sekeluarga melayani dan menyembah Tuhan. Karena iman, Nabi Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang tidak jelas dilihat. Nuh taat membuat bahtera mempersiapkan keluarganya berjumlah 8 orang diselamatkan.
Nabi Nuh dipanggil Tuhan. Dia giat membangun bahtera sesuai petunjuk Allah. Ia harus menjadi seorang pemberita kebenaran. Allah akan menghukum dunia yang bobrok saat itu. Nabi Nuh tidak melalaikan untuk mengajarkan anak-anaknya. Zaman yang bobrok, membuat anak dan orang tuanya membangun bahtera. Saat air bah melanda, Nabi Nuh dan keluarganya 8 orang diselamatkan.
Perjalanan hidup nabi Nuh panjang, tapi sederhana sekali. Istrinya melahirkan 3 anak (Sem, Ham dan Yafet) dan punya 3 menantu. Mereka semua ikut bahtera. Bukan hal yang mudah membuat anak-anaknya bersabar. 1 tahun lamanya mereka tinggal dengan ternak / binatang. Baunya luar biasa. Keluarga ini tinggal bersama 1 tahun. Baru setelah itu mereka keluar dari bahtera. Lalu yang dilakukan pertama kali , Nabi Nuh membuat mezbah untuk Yahweh. Ia persembahkan korban bakaran yang berkenan dan Allah berjanji tidak akan menghukum dunia lagi dengan air bah. Nabi Nuh punya keluarga yang beribadah kepada Allah sehingga Allah berkenan kepedaNya.
Di zaman yang sangat jahat, nabi Nuh, istri, anaknya tidak terpengaruh dengan jaman yang jahat. Zaman itu membuat orang-orang menjadi bobrok.
Nabi Nuh adalah seorang yang benar. Sebagai ayah, ia bisa mempengaruhi keluarganya untuk datang kepada Tuhan.
Kej 5:28-29, sebelum nabi Nuh dipanggil Tuhan, ia seorang yang berbakti kepada orang tuanya. Lamekh memperoleh anak, Nuh. Sehingga orang tuanya sangat terhibur. Berbeda dengan zaman yang sangat jahat yang membuat Roh Kudus berduka, tetapi nabi Nuh tidak. Ia memenangkan kuasa dosa dan berjalan bersama Tuhan . Ia berbakti kepada orang tuanya yang cinta kepada Allah.Kej 6:9-12. Nabi Nuh orang yang tulus.  Tidak munfaik. Dasar dari iman Nabi Nuh adalah kata-kata Tuhan. Untuk Nabi Nuh, iman sebagai dasar perbuatan. Iman tanpa perbuatan mati. Nabi Nuh punya iman yang hidup.
Di zaman yang jahat ia percaya Tuhan. Bukan berarti kehidupannya tidak bermasalah. Ia bisa melampaui keadaan, lingkungan. Ia bisa mempertahankan kepribadiannya yang sempurna dalam moral. Kita harus bertahan supaya benar. Itu menjadi tujuan kita.

Ketiga , ia bergaul dengan Allah. Ia melawan arus. Ikan yang ikuti arus, ikan mati. Nabi Nuh selalu mementingkan pikiran Tuhan . Tidak diatur nafsu duniawi. Bergaul dengan Tuhan melalui firman TUhan, berbuah, kita akan dbierikan kemampuan untuk bertahan. Nabi Nuh sanggup. Ia bersaksi, kepada keluarganya. Menunjukkan kebenaran.Di zaman bobrok, keluarga bisa hancur. Ia menjadi imam keluarga. Keindahan, kekuatan, pekerjaan Allah diberitahukan kepada anak, menantunya. Supaya anak-anak mengerti untuk bersandar kepada Tuhan. Suatu hari sebagai orang tua, kita tinggalkan apa kepada keluarga? Iman kita, harus ditinggalkan kepada keturunanmu. Supaya mereka mengerti, supaya mereka bersandar kepada Allah. Kalau pakai jalan pintas, habislah. Ia berikan korban bakaran dan dirikan mezbah keluarga. Ia ajak keluarganya untuk berterima kasih kepada Tuhan.  Mezbah keuarga penting.. Dunia merongrong keluarga, kita harus lindungi dengan firman Tuhan.

Iman nabi Nuh begitu hidup memberikan pengaruh besar kepada keluarganya.  Iman nabi Nuh memenangkan keluarganya. Ia menjadi contoh di dalam keluarganya. Dengan iman untuk memenangkan : di dunia bobrok, ia tetap mempertahankan keluarga yang harmonis, antara suami-istri. 1 suami 1 istri. Padahal zaman itu banyak yang tawarkan.  Ia tidak ikuti nafsu duniawi, ia buat keluarganya kudus.
Kemenangan dari iman nabi Nuh , sepanjang masa, seorang diri di zaman yang jahat tidak bercampur baur dengan dunia. 120 tahun Nabi Nuh bisa bertahan. Lingkungan bagaimana pun, ia sanggup mengatasi kejahatan. Nabi Nuh tetap menang. Ia hanya mendengar kata-kata Tuhan. Waktu ambil keputusan dengar suara Tuhan.
Kita harus pandai menantikan waktu Tuhan. Nabi Nuh menunggu waktu Tuhan genap. Allah tidak pernah berbohong. Ia membawa keluarganya  diselamatkan. Tuhan sudah tunjukkan, ukuran tidak boleh melenceng, bahannya juga. Ia buat bahtera di atas gunung. Seringkali kita tidak mengerti, baru nanti akan mengerti.

Kej 6:22 Nuh lalu berbuat demikian, begitu caranya persis ia jalankan. Ayat 41. Kumpulkan bintang , ternak sepasang, ia menurut. Harimau, singa, kucing, bebek dikumpulkan. Hebat. Semua sepasang. Susah.
Setelah semua binantang masuk bahtera, tidak langsung turun hujan. 7 hari kemudian baru turun hujan.  Kalau tidak sabaran, keluar saja. Kesetiaan nabi Nuh. Nabi Nuh teliti. Tidak ceroboh, tidak asal-asalan. Ia punya kesabaran, menunggu. Keluar bahtera juga tunggu. Airnya belum kering.  Iman Nabi Nuh memenangi, keluarganya diselamatkan.

Nabi Nuh mempunyai pengaruh yang berhasil sekali. Ia seperti tiang di arus yang deras, tetap bertahan. Tidak membiarkan keluarganya dipengaruh ketidakpercayaan orang-orang zaman itu. Karena percaya, ia juga dapatkan bantuan keluarganya. Mereka bersehati, diam-diam membuat bahtera. Ini membuat pengaruh yang kuat. Tidak melepaskan Tuhan dan berjalan dengan setia. Orang yang memegang perintah Tuhan akan mendapat berkat Tuhan.

Bahtera melambangkan Kristus. Menyelamatkan keluarga Nuh. Orang yang percaya akan diselamatkan dan luput dari penghukuman Allah. Bergaul dengan Allah, menjadi anak yang tidak bercacat, bagaikan terang bintang bercahaya di zaman ini. Setelah percaya Tuhan, sungguhsungguh perhatikan keselamatakn keluargamu. Di sini banyak kursi kosong. Ceritakan. Orang yang sungguh-sungguh dengarkan, bisa ceritakan lagi. Mendengarkan firman Tuhan, setelah khotbah bisa dilupakan, namun tidak sia-sia. Bagai tiap hari makan, tetap ada vitaminnya. Ceritakan pada orang lain. Kalau kita punya contoh di depan keluarga, akan menolong. Tuhan akan turunkan berkat. Menyelamatkan sekeluarga. Supaya iman diturunkan kepada keluarga. Dirikan mezbah keluarga. Memenangkan keluarga. Melayani Tuhan.

Sunday, May 19, 2013

Keluarga Ishak

Ev . Debora Fu

Ef 6:4   Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Kej 27
1   Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
2  Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku.
3  Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
4  olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."
5  Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya,
6   berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:
7  Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.
8  Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.
9  Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
10  Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati."
11  Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin.
12  Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
13  Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu."
14  Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya.
15  Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
16  Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
17  Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
18  Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
19  Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."
20  Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
21  Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
22  Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
23  Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
24  tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
25  Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
26  Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27  Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
28  Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
30  Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.
31  Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
32  Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
33  Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
34  Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
35  Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
36  Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
37  Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"
38  Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau.
39  Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.
40  Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
41   Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
42  Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.
43  Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,
44  dan tinggallah padanya beberapa waktu lamanya, sampai kegeraman
45  dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?"
46  Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?"

Kej 24:16-20
16  Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.
17  Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."
18  Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum.
19  Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."
20  Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.

Sangat disayangkan ada keluarga Kristen yang tidak memuliakan Tuhan sehingga tidak bisa memberi kesaksian. Pada Perjanjian Lama ada kisah tentang keluarga Ishak yang penuh air mata , kebohongan, kebencian , dendam dan balas dendam. Mengapa keluarga Kristen berantakan dan tidak baik?
Ishak adalah anak Abraham. Ia anak yang baik dan rela dipersembahkan kepada Tuhan. Ia anak yang penurut. Ia mau mengalah dalam segala hal. Ia adalah orang yang sangat lemah lembut. Kalau ia membuat suatu sumur dan ada orang yang merebutnya, maka ia  akan dikasih. Kalau ada orang yang mengusirnya, maka ia akan pergi. Ia mengalah sehingga tidak punya musuh. Ia sangat baik sehingga Tuhan sangat memberkatinya. Saat orang-orang lain kelaparan, Tuhan memberkatinya. Ia mendapat hasil yang berlipat ganda. Tetapi bila tidak dibenahi, maka ia akan menjadi orang yang lemah. Saat ia harus berbicara ia tidak berbicara. Saat ia harus berdiri , ia tidak berdiri. Suatu kali, ada orang mau merebut istrinya, ia bersembunyi. Betapa lemahnya, bahkan ia mau memberikan istrinya kepada orang lain. Dalam kehidupan pernikahannya, saat ia menghadapi masalah, ia bersembunyi. Ia seorang kepala keluarga, ia seorang suami. Seharusnya ia berperan sebagai suami, untuk menunjukkan kuasa sebagai seorang suami. Harus dengan segala kuasa menjaga keluarganya. Tetapi ia tidak melakukannya. Saat mendapat anak kembar, ia tidak mengasihi secara sama. Sehingga ada 2 kubu dalam keluarga. Ada kubu ayah dan kubu ibu. Ishak menyayangi Esau karena Esau sangat pandai berburu. Setelah berburu, Esau memasak yang enak untuk ayahnya, karena Ishak orang yang suka makan. Saat istrinya bertengkar dengan menantunya, ia bersembunyi di dapur, makan banyak dan tidak akan bersuara sama sekali. Ia tidak mau ikut campur antara mertua dan menantu. Akan tetapi seharusnya sebagai kepala keluarga, ia harus berbicara, istrinya tidak boleh berlaku tidak adil kepada menantunya dan tidak membolehkan menantunya bertengkar dengan mertuanya. Sedangkan Yakub anak pendiam , kebanyakan waktu di rumah dan banyak bicara dengan mamanya. Ia menjadi kesayangan Ribka. Sehingga suami istri mempunyai anak kesayangan masing-masing. Mereka tidak bersehati. Tidak bisa berdiskusi. Saat tua, Ishak mengira ia akan meninggal, sehingga ia memanggil Esau untuk memberkatinya. Ia menyuruh Esau berburu, memasak dan akan memberkatinya. Di dalam keluarga orang Israel, memberkati anak sulung adalah sangat mulia. Seharusnya ia bicara dengan istrinya, Ribka. Tetapi hal ini tidak dilakukan Ishak. Ribka mendengarnya secara tidak langsung dan ia menentang. Sebab itu ia menyuruh Yakub membohongi ayahnya. Saat Esau berburu dan akhirnya tahu Yakub merebut hak sulungnya, Esau sangat marah dan bersumpah kalau ayahnya meninggal ia akan membunuh Yakub. Karena suami istri tidak sekata, menimbulkan hal yang tidak baik. Sebagai orang tua (suami istri) harus sehati. Terus terang dalam keuangan, pekerjaan, pendidikan anak. Harus sehati , jujur dan memutuskannya dengan baik. Keluarga seperti ini baru akan kokoh. Saat di Bogor, saya melayani keluarga dengan 3 anak. Tahun 60-an banyak orang TIonghoa Indonesia pulang ke Tiongkok. Saat itu, suami istri membawa 3 anak pulang ke Tiongkok dan mengatakan bahwa mereka piknik, jalan-jalan. Sebetulnya, papanya bermaksud untuk memindahkan anaknya ke Tiongkok. Setelah semua dokumen selesai diurus, baru ia bicara ke istrinya. Istrinya baru tahu saat mau berangkat ke Tiongkok. Jadi rencananya ketiga anak di Tiongkok, sedangkan di Indonesia hanya suami-istri tersebut. Ketigas anaknya masih kecil berumur 10, 8 dan 6 tahun. Saat akan ditinggalkan di Tiongkok, anaknya berkata, “Mama jangan tinggalkan saya”. Tetapi KA sudah berangkat. Suaminya memberikan 3 anak ke orang tua angkat dan menarik istrinya naik ke atas KA dan meninggalkan Tiongkok kembali ke Indonesia. Setelah itu istrinya sakit, tidak mau makan dan tidak bisa tidur. Saat itu hubungan Indonesia-Tiongkok terputus. Mama ini menderita tekanan jiwa, sakit jiwa. Setiap hari , ia berjalan ke sana kemari mencari anaknya. Selama 30 tahun, ia hidup seperti orang tidak berguna, tidak bisa mandi dan merawat diri sendiri. Kemudian hubungan diplomatik Indonesia – Tiongkok membaik. Istrinya dibawa ke Tiongkok bertemu anak-anaknya. Anaknya tidak mengenal orang tuanya dan sudah berkeluarga. Istrinya tidak mengakui mereka sebagai anak-anaknya. Ia tidak menerima kenyataan tersebut, karena saat ditinggalkan anaknya masih berusia 10,8 dan 6 tahun. Selama istrinya sakit, suaminya punya simpanan. Betapa egois dan tidak punya belas kasihannya sang suami. Anak-anaknya sejak kecil kehilangan kasih sayang orang tua, dan yang lebih celaka istrinya menjadi orang yang tidak berguna. Sama juga keluarga Ishak seperti ini.  Sewaktu mau memberkati anaknya yang sulung, ia tidak mau berdiskusi dengan istrinya. Inilah kelemahan.

Tokoh yang kedua Ribka. Kej 24:16-20.  Ribka sangat cantik. Hatinya juga bagus. Ia sangat rajin. Mempunyai kasih dan perhatian. Abraham menyuruh hambanya pergi ke desanya mencari menantu. Setelah menjalani perjalanan jauh, sampai suatu sumur mau minum. Ribka melihatnya, dan memberi minum. Juga semua untanya diberi air. Ia melakukan segala sesuatunya dengan seksama dan serius. Alkitab mengatakan dengan cepat. Ia berlari. Semua kata kerja mendeskripsikan kata sifatnya. Saat dikatakan hamba Abraham untuk meminangnya untuk anak tuannya, Ribka tidak berdisikusi dengan orang tuanya, tetapi ia memutuskan sendiri. Padahal ia tidak tahu dan kenal bagaimana parasnya. Ribka mau kawin dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Pergi ke daerah yang begitu jauh. Tetapi Ribka punya pendirian. Dengan berani putuskan. Ini sifatnya. Setiap kita mempunyai sifat. Kita akan dipengaruhi oleh sifat kita. Orang punya sifat seperti apa akan mengeluarkan perkataan seperti apa. Seringkali kita tidak mau serahkan sifat, hanya bersandar diri sendiri. Berdasarkan keputusan sendiri. Hal ini tidak baik. Ribka, sangat kokoh, kuat. Ia tidak akan turut suami. Saat ia masuk ke dalam keluarga Ishak, mertuanya sudah tidak ada. Masalah apapun dalam keluarga ia putuskan. Jika sifat-sifat tersebut, tidak diatur oleh Tuhan akan menjadi masalah. Sifat apapun akan dipakai oleh TUhan. Tuhan bisa memakai orang yang berbakat seperti Samson untuk melakukan berbagai hal. Tuhan memakai Gideon melakukan perkara besar. Sifat apapun yang kuat dan lemah harus diserahkan ke tangan Tuhan. Menurut kehendak Tuhan dan bisa dipakai Tuhan. Tuhan melalui menantu Ribka untuk menentangnya. Tetapi Ribka tidak menyadarinya. Ia adalah wanita yang punya pendirian yang sangat keras. Tetapi istri Esau menentangnya. Sehingga Ribka akhirnya gagal. Kej 27:46  Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?". Ribka kalah di bawah tangan dari menantu. Dia sangat galak, tetapi Tuhan memakai menantunya yang lebih galak. Ia begitu marahnya dan tidak mau hidup lagi. Ia membenci menantunya dan tidak mau menyebut namanya. Akan tetapi Ribka tidak mau berpaling. Kita melihat tokoh ini bukan kebetulan. Apa yang tercantum dalam Alkitab bukanlah sekedar sejarah tetapi Tuhan mau bicara kepada kita. Kita tinggal di daerah ini, mungkin melalui lingkungan, Tuhan akan membentuk kita. Kita mempunyai suami, mertua, anak , menantu, kita harus melihat melalui orang-orang ini, Tuhan ingin membentuk dan mengubah kita. Kita melihat tangan Tuhan. Jika kita tidak mau menyerahkan keegosian kita ke dalam tangan Tuhan, kita akan rugi. Jika kita mau menyerahkan ke Tuhan, Tuhan memimpin kita masuk untuk mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Seringkali kita mempunyai sifat yang begitu keras, apa yang diputuskan semua harus mendengarnya. Dalam gereja, semua harus saya yang putuskan. Jika demikian, gereja ini akan mengalami masalah. Dalam pekerjaan atau kantor, jika semuanya harus kita yang memutuskan , kita akan bermasalah. Jika dalam keluarga, semua harus dengar perintah  saya, keluarga seperti ini pasti bermasalah. Kita tidak boleh menentukan sendiri. Bukan kita putuskan sendiri. Kita harus bertanya apakah ini yang dikehendaki Tuhan. Kalau bukan kehendak Tuhan pasti bermasalah. Kita harus belajar seumur hidup kita, Tuhan berkuasa. Apa yang dikatakan Tuhan yang paling tepat. Kita punya kedudukan dan pendirian. Akan tetapi jika pendirian kita , kita tidak membiarkan Roh Kudus memimpin kita. Roh Kudus akan tinggal dalam hati kita dan memimpin kita. Roh Kudus akan memimpin pekerjaan, gereja dan kehidupan kita. Kita harus menyerahkan pendirian kita kepada TUhan. Kesalahan terbesar Ribka, ia seorang ibu yang begitu berani dan keras, tetapi ia kehilangan anak yang disayangi. Saat Ishak tua, ia mau memberkati anak sulungnya setelah makan yang enak. Tetapi ditipu oleh Yakub. Ribka membuat Yakub melakukannya terlebih dahulu. Ia masuk dan menyuruh Yakub membawanya ke Ishak. Kita melihat tipu muslihat Ribka. Kej 27:5-8. Ribka menyuruh Yakub membawa kambing ke Ishak untuk mendapat berkat. Kita melihat seorang ibu yang tidak menciptakan kedamaian di antara kedua anaknya. Ia menjalankan muslihat menipu ayah mereka. Ishak makan sampai lupa daratan. Ia berkata,”Ini adalah tubuh dari Esau, tetapi suaranya Yakub.” Dia tidak mau pikir panjang dan bertanya. Ia mencium bau masakan yang enak dan tidak memikirkan apa lagi dan makan. TIpu muslihat ini berasal dari Ribka. Begitu beraninya Ribka. Ia mengajarkan ke Yakub hal yang tidak baik. Tubuh Yakub licin, Esau penuh bulu. Dengan liciknya Ribka  mengambil jubah domba untuk menutupi tubuh Yakub dan memakaikan baju Esau. Dia mengatakan , “Pokoknya kamu ikut apa yang kukatakan, dengar apa yang kukatakan. Saya akan menanggung segalanya. Seorang wanita yang begitu berani, tidak takut suami  dan Tuhan. Menyebabkan perpecahan keluarganya. Ia kehilangan anak yang begitu dikasihi. Kemudian anak tersebut, Esau mau membunuh Yakub. Hidup di dalam kebencian dan balas dendam. Tetapi Yakub, ia harus pergi dari keluarganya. Untuk menghindar. Menjadi anak yang kehilangan keluarga. Tetapi mamanya, kehilangan anak yang dikasihinya, Yakub. Setelah meninggalkan rumah, Yakub tidak kembali. Karena saat Yakub kembali ke rumah Ribka sudah meninggal. Ia berumur pendek, karena kehilangan Yakub yang sangat dia kasihi. Ia tinggal dengan Esau yang dendam dengan mamanya, belum lagi pertentangan dengan menantunya, sehingga Ribka umurnya sangat pendek. Ibu ini sangat mengasihi anaknya, tetapi tidak bijaksana dalam mengasihi anaknya. Hal tersebut mengingatkan,  sebagai orang tua kita harus mengasihi anak kita, tetapi kita harus mengetahui apa yang terbaik untuk mereka. Ada seorang ayah yang sangat mengharapkan anaknya. Anaknya dari SD-SMA peringkat satu. Ayahnya ingin  anaknya jadi dokter. Saat masuk universitas dan diminta jadi dokter, anaknya tidak mau. Ia tidak tertarik jadi dokter. Papanya mengatakan, kamu harus dengar karena apa yang papa katakan pasti baik. Kalau sekolah jadi dokter yang berhasil, penghasilannya besar. Anak tersebut kecuali sekolah tidak bisa melakukan apa-apa. Setelah kuliah, sebenarnya pelajaran sangat baik. Akan tetapi saat praktek, setiap kali lihat darah pingsan. Dosen mengatakan kau tidak memiliki keberanian, ubahlah subjek kamu. Tetapi papanya berkukuh. Sebelum selesaikan kuliahnya, anak tersebut menjadi gila. Papanya yang mengatakan, “Anakku, papa begitu mengasihimu mau engkau jadi anak yang rajin” malah mencelakakan anaknya. Para orang tua, kita terhadap sekolah, pekerjaan, pernikahan anak kita, mendampinginya tetapi tidak ikut campur. Kita berdoa bagi mereka. Kiranya anak kita bisa turut kehendak Tuhan bukan menggenapi impian orang tua. Ada anggota gereja yang merupakan orang Hokcia yang sangat kolot. Ia ingin anaknya kawin dengan orang Hokcia juga. Ketiga anaknya yang pertama kawin dengan orang Hokcia. Anak kempat punya kekasih bukan orang Hokcia. Akhirnya putus. Mamanya cari jodohnya dari Jakarta, Surabaya dan Tiongkok, tetapi anaknya tetap tidak mau. Tetapi umur anaknya makin tua sehingga 38 tahun, mamanya gelisah. Ada orang yang mengenalkan gadis hok cia, tampa pacaran , sang anak menikah tanpa ada perasaan. Sama sekali tidak ada kasih sayang. Keluarga ini tidak ada komunikasi, seperti kuburan. Anak laki-laki ini sangat sengsara. Kemudian anak tersebut jadi gila, dirasuk setan dan tidak boleh punya anak. Memang akhirnya ia tidak punya anak. Hidup berpuluh  tahun, akhirnya ia berkata, “Se mu kalau bukan saya ingat nama Tuhan, saya mau bunuh diri.” Saya berkata, kalau saat ini kamu tidak dapat menanggung penderitaan, kalau kamu bunuh diri masuk neraka lebih lagi tidak bisa menanggung penderitaannya. Saat ini istrinya menderita kanker otak. Ia melayani istrinya. Ibunya sudah berumur 80an , setengah tahun sebelum meninggal ia berkata,”Se mu, saya mempunyai satu permintaan kepada Tuhan. Saya membenci keluarga saya. Saya dibuat penuh masalah oleh menantu saya.” Setelah ia mengatakan hal tersebut, ia sakit dan tidak dapat bangun. Hal-hal tersebut di depan mata kita, nyata. Baik jadi papa dan mama, kita harus mengasihi keluarga kita dan anak kita. Kita punya sifat masing-masing. Akan tetapi jangan sifat kita menjadi penguasa. Memaksa anak tunduk kepada kita. Kita akan menyengsarakan keluarga kita dan tidak dapat membereskan. Kiranya Tuhan menolong, jangan seperti keluarga Ishak –Ribka. Ini peringatan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati semua jemaat di sini.


Sunday, May 12, 2013

Wanita Kristen dan Tantangan Zaman



Ev. Susan

Amsal 31:10-31
10   Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
11  Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
12  Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
13  Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
14  Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
15  Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
16  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
17  Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
18  Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
19  Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
20  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
21  Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
22  Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
23  Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
24  Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
25  Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
26  Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
27  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
28  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
29  Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
30  Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
31  Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Ada satu realita yang membahayakan bagi para wanita umumnya dan bagi wanita Kristen khususnya yaitu tuntutan kesetaraan gender (jenis kelamin) yang mencuat hari-hari ini di pelbagai belahan dunia. Kesetaraan bukan seperti yang dimaksud oleh Raden Ajeng Kartini sebagai emansipasi, tetapi mengarah ke emansipasi liberal yang sebenarnya menolak peran wanita dalam rumah tangga. Pekerjaan di dalam rumah tangga dianggap sesuatu yang kolot.  Sehingga bagi banyak wanita modern , nomor 1 adalah karir, pernikahan dan anak nomor sekian.
Ada beberapa gejala terkait dengan wanita dengan emansipasi liberal :
1.       Wanita modern berpikir menjadi orang tua tunggal merupakan hal terbaik dalam hidupnya. Orang tua tunggal bukan berarti suaminya meninggal dan ingin urus anaknya sendiri, tetapi wanita ini tidak mau menikah dengan pria (punya suami) tetapi mau punya anak. Sehingga melakukan sex bebas atau melalui kemajuan teknologi membuat hal ini bisa terjadi.
2.       Wanita seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian. Saya pernah membaca buku berpuluh tahun lalu saat remaja yang mengatakan bahwa dari 9 pernikahan yang gagal (bercerai) , 8 di antaranya disebabkan oleh suami yang selingkuh (hanya 1 yang setia). Tetapi hari ini sudah berubah drastis, dari 4 pernikahan maka ada 1-2 wanita yang menyebabkan perceraian karena perselingkuhan. Secara lelucon dia mengatakan, “Emangnya suami saja yang bisa selingkuh, gua juga bisa.”  Itu salah 1 bentuk emansipasi yang liberal.
3.       Wanita sekarang mengejar karir dan membuat waktunya tersita untuk karir , yang lainnya nomor sekian. Ibu-ibu tidak betah di rumah, tidak telaten mengurus anak-suami atau melakukannya seadanya.  Sekitar 10 tahun lalu, seorang murid lelaki yang saya ajar di sekolah dari tahun 1 ia masuk SMA sampai ke 3 ,sarapannya nasi goreng saja.  Saya tanya kepada si anak, “Memangnya mamamu tidak bisa masak yang lain? Papamu bagaimana?” Mamanya bilang, “Saya tidak punya waktu untuk masak yang lain. Suami kalau mau masak sendiri karena saya sudah mau bekerja.” Dari segi lagu, saya perhatikan zaman saya kecil lagu yang dikarang topiknya tentang keluarga dan mama. Tetapi sekarang tidak.  Contoh lirik lagu  waktu saya SD : Oh ibu… ibuku hatiku biru seorang diri, bila kuingat masa yang telah silam. Waktu remaja lagu Edi Silitonga : ma..ma… kembalilah kepadaku. Hanyalah dirimu harapanku…oooo mama.  Satu lagu lagi seorang anak yang bertemu pacar dan ingin bertanya pada papa dan mamanya, : mama… aku ada tanya… papa aku mohon doa.. Di gereja sampai hari ini lagu puluhan tahun lalu tentang mama : Di waktu kecil masih kecil. Gembira dan senang.. Tanpa disadari gejala-gejala ini, menunjukkan figur wanita yang baik / bijaksana semakin hari semakin langka. Sehingga ada pepatah : seorang ibu seperti koleksi barang antik, makin lama makin mahal harganya karena ibu makin sulit ditemukan. 

Apakah di gereja figur ibu / mama / wanita, menjadi langka dan menjadi barang antik? Kalau antik dan mahal, bukankah wanita berlomba jadi barang antik?. Amsal 31:10-31. Wanita di Amsal ini adalah wanita yang berpotensi besar. Bukan wanita yang bodoh tetapi yang diberi banyak kemampuan dan pemikiran yang luar biasa. Itu sebabnya ayat 30 kemolekan adalah bohong, kecantikan sia-sia, wanita yang baik bukan sekedar cantik saja. Amsal 31 berisikan nasehat ibu kepada anaknya yang bernama Lemuel. Kalau cari istri cari yang seperti ini di Amsal 31. Ibu ini menasehati jangan cari istri yang sekedar cantik, tapi baik, berkarakter dan rajin.  Ada? Pasti ada, karena ada, maka sebagai ibu yang bijak mengatakan kepaa anaknya , “Cari wanita seperti itu”. Sehingga walau tidak dituliskan, ibu yang baik kalau punya anak perempuan, akan ia didik anaknya seperti yang disebutkan kriterianya ini. Ayat 11, Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Wanita ini adalah wanita yang dapat dipercaya, bukan saja oleh suami tetapi juga oleh orang-orang di sekitar.  Orang yang dapat dipercaya, orang yang hatinya baik, tutur katanya baik, kalau bicara pasti bisa dipegang.  Sehingga wanita di sini bukan wanita tukang gosip, murahan dan suka mencari masalah. 

Ayat 12 dan 20 : Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 20  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
Ini berarti wanita ini mempunyai kebaikan hati, belas kasihan melihat orang lain sedang kesusahan. Wanita ini bukan wanita yang egois, individualis tetapi membagi kepada orang lain apa yang dipunyainya. Tetapi hari ini, wanita banyak mementingkan prestise diri sendiri dibanding kemurahan.  Dia adalah seorang yang rajin dan trampil.

Ayat 13 dan 15 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Dia rajin tidak bermalas-malasan, tidak tidur sampai siang padahal suami yang bekerja. Dia adalah orang yang pintar mengelola pekerjaaan  (dikasih ke pelayannya dengan tepat). Apa yang perlu pelayannya kerjakan, dikerjakan. Yang tidak perlu, tidak dikerjakan. Hari ini tidak jelas yang mana majikan dan yang mana pembantu. Pendidkan anak , mental dan religi diserahkan ke bukan orang tua. Ini tidak dimaksudkan dalam Amsal 31.

Ayat 26, Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia adalah orang yang bijaksana tahu berkomunikasi dan pendidik yang baik. Wanita ini sunggah wanita yang cerdas sekali. Semua wanita yang diciptakan Tuhan pasti mempunyai kecerdasasan (bukan orang yang bodoh). Oleh sebab itu wanita harus menggali potensi dalam dirinya secara baik. Dalam peran sebagai istri kalau sudah menikah, wanita ini suaminya dikenal di pintu gerbang kalau ia duduk bersama dengan tua-tua negeri. Suaminya itu dikenal dengan nama yang baik karena istrinya.  Para tua-tua negeri dan bapa-bapa sering duduk di pintu gerbang untuk tukar pikiran, sosialisasi, mencari tahu banyak hal dan mengadili banyak perkara.  Kalau ada orang yang tidak kenal bapak ini, maka dikatakan ia adalah Bapak A ,istrinya, Si A adalah istri dari Bapak ini. Waktu menyebut istrinya , maka orang mengatakan hebat karena istrinya hebat. Karena baik, rajin, terkenal di masyarakat dengan reputasi yang baik.  Tetapi kalau respon orang berbeda, “Oh… istrinya yang itu?” Kira-kira istrinya reputasinya baik atau tidak? Itu sebabnya seorang berkata, dibalik keberhasilan dari seorang laki-laki ada seorang wanita. Contoh salah satu istri Daud , Abigail, yang disebut sebagai wanita yang bijaksana Waktu Daud hendak membunuh Nabal, ia menasehati mengapa kamu harus melakukan itu? Orang itu adalah orang yang bodoh, mengapa kamu harus bermasalah dengan orang bodoh? Kalau kamu bermasalah yang akan rugi ya kamu. Biarkan Tuhan yang bekerja. Itu kata-kata Abigail. Pada kitab Raja-Raja dan Tawarikh, Raja Daud menjadi referensi , paradigma, bahwa ia adalah raja yang baik. Semua raja setelah Daud , apakah disebutkan apakah ia sebaik dan setaat Daud atau dikatakan tidak seperti Daud. Daud berhasil menjadi raja yang hebat pasti ada dukungan istri yang bijak bernama Abigail.

Ayat 16,  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia adalah istri yang bisa mengembangkan pendapatan suaminya. Suami sekarang pasti mau punya istri seperti ini. Kalau cari mantu kalau bisa punya mantu yang bisa menghasilkan uang. Intinya bukan uangnya. Tetapi wanita ini bisa mengembangkan apa yang ada dalam suaminya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bisa jadi, ia sangat hemat dan kreatif. Keponakan wanita saya sekarang berusia 18 tahun tetapi mamanya mendidiknya dengan cara “semua pekerjaan tidak perlu dikerjakan, mama yang kerjakan”. Sekarang ia kuliah dan saat ia pulang libur, tidak berubah. Kebiasaan bangun siang, tidak pernah cuci baju sendiri dan makanan sudah disiapkan di meja. Saya menegur baik mama (sepupu) maunpun poponya (i-i), bahwa ia akan menjadi wanita malas yang tidak tahu apa-apa. Anaknya berkata, “Kenapa repot-repot, nanti kalau dapat suami kaya, semuanya juga ada”. Saya berkata, “Siapa yang menjamin ada orang kaya yang mau dengan kamu? Kalaupun ia kaya, siapa jamin hartanya tidak habis? Siapa yang jamin 4-5 tahun lagi , ia tidak di PHK? Kamu masak, cuci, beresin rumah tidak bisa, mau menjadi apa?” Kalau peran kita sebagai ibu, yang jelas jangan seperti sepupu saya.

Tetapi ayat 14 (Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya) dan 28 (Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia), kalau anak-anak dan suaminya memuji dia, ia istri yang luar biasa dan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Sebagai ibu yang baik, bukan saja mengurusi fisik tetapi juga mengurusi hal yang bersifat rohani (moral).  Timotius berhasil pelayanan bukan karena Paulus sebagai gurunya tetapi ada ibunya Eunike dan neneknya Louis. John dan Charles Wesley , membawa kebangunan rohani di Amerika ketika ditanya apa kunci keberhasilannya? Dijawab, “Semuanya karena ibu saya.” Ibunya mendidik anak laki-lakinya dengan begitu luar biasa. Berarti di dunia zaman sekarang, ada wanita yang luar biasa seperti yang ditulis dalam Amsal 31.

Ada 2 pelajaran penting :
1.     Marilah kita wanita Kristen, mengerti dan menjalani peran wanita, apakah dipanggil sebagai hidup melajang atau menikah baik punya anak atau tidak, dipanggil menjadi ibu yang punya anak, maka kita menjalani panggilan kita dengan takut akan Tuhan seperti pada ayat 30 (tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji).  Kejadian 1:28 Allah menetapkan wanita harus ikut mengembangkan mandat budaya bersama lelaki.  Wanita bertanggung jawab mempengaruhi sejarah dunia ini, berjalan seperti  apa, melalui anak-anak yang dibentuk. Seharusnya dibentuk seperti serupa Allah bukan memberontak terhadap Allah. Tokoh sejarah dunia terkenal, Abraham Lincoln adalah tokoh yang menghapuskan diskriminasi terhadap golongan kulit hitam.  Keberhasilan dia, terinpirasi karena ibunya. Ibunya seraing berdoa untuk dia, dan sering menyampaikan hal-hal tentang diskriminasi kepada dia. Dunia menangis ketika ibu Theresa meninggal , seorang wanita yang punya hati yang luar biasa. Wartawan bertanya, “Apa yang dilakukan wanita untuk mendamaikan dunia?” Ia menjawab,”Pulang ke rumah dan pelihara baik-baik keluargamu.” Artinya kalau dalam keluarga ada perdamaian, maka dunia jadi damai. Wanita punya tanggung jawab untuk memberikan perdamaian dalam keluarga. Tetapi hari ini dari pagi sampai malam ribut dengan suami, anak dan tetangga, tidak ada damai. Dunia bisa menangis seperti Indonesia menangis, karena ada wanita yang koruptor.
2.    Wanita Kristen menjadi bijak mengatur antara karir dan keluarga secara seimbang. Keseimbangan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas. Ketika kita tidak punya waktu untuk menanamkan nilai etika, moral, religius, kepada anak, maka ia bertumbuh seperti kita juga tidak punya waktu untuk anak-anaknya nanti. Ada satu kalimat yang mengatakan ,”Sekolah mengajar anak-anak cara membaca dan cara menulis, tetapi ibu-ibu harus mengajar apa yang perlu dibaca , apa yang perlu ditulis, apa yang tidak perlu dibaca dan apa yang tidak perlu ditulis”. Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Atau hubugan dengan suami, sebagai istri harus punya waktu menjadi istri yang rohani bagi suami kita.  Jangan seperti Isebel terhadap Ahab suaminya sehingga dua-duanya dimurkai Tuhan. Atau seperti Safira yang mendukung suaminya berbuat jahat sehingga keduanya dihukum Tuhan. Tetapi kebijakan seorang wanita haruslah dimulai dengan punya waktu untuk berhubungan dengan Tuhan. Kalau wanita-wanita Kristen tidak punya waktu untuk mendengar suara Tuhan, maka segala sesuatu akan menjadi kacau balau.

Hai wanita, walaupun anda tidak membangun katedral yang indah yang dikagumi oleh orang-orang di seluruh dunia, tetapi anda akan dipuji karena kehidupan, tingkah laku, dan kehadiranmu. Itu adalah katedralmu yang indah. Bangunan yang indah hanya dikagumi, tetapi istri yang indah sifatnya, kelakukannya itu jauh melebihi katedral yang indah sekalipun .