Wednesday, October 24, 2012

Kasih Yang Terbesar




Ev. Rony Susaka

I Petrus 2:24 Ia digantung pada pohon, dirinya telah memikul dosa kita, supaya kita mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Dengan luka-Nya kamu sembuh.

Apa ukuran kalau orang itu dianggap sebagai orang yang hebat? Ada orang yang mengatakan, ukurannya adalah kalau ia bisa mengalahkan semua lawan-lawannya, mampu membuat orang lain bertekuk lutut di bawah kakinya. Sehingga karena ukuran kebesaran seseorang jika ia mampu mengalahkan semua lawannya, maka jangan2 ia ingin menunjukkan kuasa dan dominasi. Golongan tertentu ingin menguasai golongan lainnya Seperti berita yang sering kita dengar , misalnya AHmadiyah, golongan tertentu menghancurkan 4 gereja di Temanggung. Untuk apa? Untuk menunjukkan kebesarannya, dominasinya, Di dalam hidup kita, kita pun demikian. Kita senang kalau orang lain takut kepada saya. Ada orang yang senang anaknya takut kepadanya. Karena kita ingin menunjukkan kuasa kita. Itulah ukuran kebesaran bagi dunia ini. Itu juga yang terjadi pada I Petrus 2. Ada orang yang ingin memperlihatkan dominasi dengan mengalahkan pihak lain. Pemerintah menganiaya jemaat Tuhan Itulah dominasi  terhadap gereja. Pengusaha memperlakukan budak dengan semena-mena dengan menunjukkan dominasinya. Apabila kita melihat ayat ini, kita diperlihatkan suatu fakta. Bahwa kebesaran seseorang , ukuran hebat dan kemuliaan bukan dilihat dari mengalahkan orang tapi pada saat ia mengalahkan dirinya sendiri. Itulah salib Kristus, salib yang diberitakan Kristus, salib yang menjadi tujuan Kristus. Salib yang Petrus sendiri ingin beritakan. Salib itu sedemikian penting dalam Alkitab. Dalam PB, ternyata berita tentang salib mengambil bagian besar dari Kitab suci. Maka kita harus belajar tentang salib.

Yang pertama dari I Pet 2:24 kita belajar bahwa Yesus serius memandang dosa manusia. Walaupun manusia yang berdosa meremehkannya. Alkitab berkata, Ia sendiri telah memikul dosa. Dosa artinya tidak tepat sasaran. Saat kita menembak tepat sasaran biasanya yang tengah (pusat sasaran0 itu yang nilainya paling tinggi. Semakin jauh dari titik pusat , nilainya paling kecil. Bahkan saat batas lingkaran telah habis dan kita tidak kena, yang kena mungkin orang. Tetapi dosa menurut Tuhan adalah , tidak tepat sasaran. Melenceng sedikit saja, sudah tidak ada nilainya. Itulah faktanya. Sedikit saja tidak ada nilai. Bagi kita yang sudah belajar EE, ada cerita tentang bagaimaan seseorang membuat kue brownies. Untuk buat brownies, dipilih tepung terbaik dan paling mahal di supermarket paling mahal. Gulanya diimpor. B aha-bahannya harus bagus. Coklatnya impor. Semuanya dicampur jadi satu, tiba saatnya telor dipecah satu demi satu. Dari luar kelihatan bagus semua. Satu, dua, tiga telur bagus saat dipecahkan dan dipikir bakal hasilkan brownies yang bagus sampai telur ke Sembilan bagus. Tetapi begitu telur 10 dipecahkan ternyata telurnya busuk semua bagus : coklat, tepung bagus semuanya tetapi ada 1 telur busuk, kita tidak ingin makan. Hanya orang bodoh hasilnya bagus itulah dosa. Dosa itu tidak sesuai dengan apa yang Tuhan arahkan maka ada akibat yang serius dari dosa itu. Yaitu rusaknya hubungan Allah dengan manusia. Manusia tidak bisa berelasi lagi. Karena dosa itulah yang membuat Allah jijik. FT pada 1:19 Matamu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Dan engkau tidak dapat menandangnya sekarang ini. Akibat dosa adalah murkanya Allah kepada manusia. Akibat lainnya, rusaknya hubungan manusia dengan manusia. I Pet 2, jika lihat , relasi dengan gereja rusak akibat ulah 1 manusia. Kemudian manusia diperbudak keinginan atau nafsunya. Waktu kita lihat 1 Pet 2 ini bagaimana ada orang yang diperbudak nafsunya untuk menguasai orang lain. Unikanya sifat dosa ini universal, semua orang kenal yang namanya dosa. Masih anak dan baru lahir kenal dosa. Kadang saya bertanya, kadang-kadang mengapa manusia tidak mau disebut dirinya berdosa. Manusia selalu berkata saya benar, saya baik dan manusia menyangkali keberdosaannya. Rom 3:23 mengatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Semua manusia sudah berdosa. Dosa digambarkan sebagai beban yang berat yang menghimpit manusia. Misalkan : di depan ada orang yang meninggal. Karena saya suka iseng , saya menaruh beras 4 kwintal di atas orang yang meninggal itu. Karena diam tidak meronta maaka ditambah lagi. Kalau saya potong orang yang meninggal, apakah ia akan bangun dan mengatakan bahwa saya gila. Tidak. Orang yang berdosa tidak sadar bahwa ia berdosa. Karena orang berdosa itu maka ia tidak mempunya kekuatan dan kemampuan bahkan untuk menyelmatkan dirinya saja. Orang berdosa butuh kasihan , karena ia sudah mati dan kena hukuman Allah dan harus dibinasakan. Butuh Alah untuk mengambil sikap. Maka Allah mengirimkan Yesus dan Yesus pun di kayu salib, kasih Allah yang besar adalah salib. Itulah penebusan terhadap dosa.  Sebab Yesus sendri telah memikul dosa di dalam tubuhnya. Salib itu adalah kasih Allah, karya Alah yang terbesar. Yesus serahkan tubuhnya suaya manusia sadar terhadap d9sa. Melalui salibNya Yesus menyembuhkan. Dosa sangat kejam. Karena hukuman salib itu awalnya orang yna gmelakukan dsal  Orang Romawi tidak akan ernah menghukum orang betapapun jahatnya, Tuhan Yesus menebus kita di atas kayu laic. Yesus yang tidak bersahabat. Ia gantikan kita. Bahkan saat Yesus diajukan ke pengadilan, maka orang yang mengadili Yesus selalu mengatakan, tidak kudapati kesalahan. Yesus dihadapkan pada Herodes yang tidak mendapt keselahan. Sebagai penguasa Roma, Yesus dikatakan tidak bersalah. Tetapi Yesus mau mati di kayu salib untuk menebus.kita .Konsep Yesus mengampuni dosa tidak mudah diterima orang. Rudolf Bukman , teolog, mengatakan itu hanya mitos, tidak layak buat kita. Orang tidak mudah mengatakan orang itu baik. Ada seorang dokter , Stanley George mengatakan justriu orang tidak percaya dosa, mengikarinya sendiri. Orang itu menolak bahwa ia sendiri hidup. Sel darah putih yang dimiliki berfungsi untuk mencari bagian di tubuh kia akan mencari mencari daerah kena virus. Kita bisa hidup karena kasih yang terbesar yaitu Yesus mati di kayu salib. Yesus mati di kayu salib, itulah kasih yang terbesar. Karena kasih itu diberikan kepada orang percaya (Rm 5:8). Allah tunjukkan kasihNya karena kristus mati untuk oran gberdosa.

Akibat dosa bagi manusia. Hubungan manusia dengan Tuhan rusak. Salib mKita diperdamaikan dan dijadikan anak allah. Inilah daging itu. Ia ingin mengembalkikan manusia melaui salibNya.  Agama yang sah, agama yang datang dari Allah. Ada seorang brama, seorang tokoh suci  Waktu ia lihat kulit pisang yang tidak disukainya, ia ingin misahkannya. Nanti kalau ada yang injak kulit pisang, aka nada yang meleset.  Dengan berbuat baik, diharapkan mencapai tingkat baik. Berbuat baik justru terperosok. Karena berbuat baik untuk keinginan sendiri supaya ia naik tingkat. Kambing nyawanya halal utk dibinasakan. Prinsip salib itu sederhana yaitu melepaskan hak dan kuasa. Melepaskan dominasi Itulah salib. Salib sederhana. Melepaskan kepentingan. Ada orang yang tidak mau melespakn tapi pegang haknya. Mungkin ia tidak punya hak.

Di awal menikah, saya tidak menginjak rumah mertua lagi. Akhirnya melepaskan ego dan kemudan datang dan minta maaf kepada ia. Setiap kali datang saya pergi pelayanan di Komda.

Penebusan, membuat pihak lain hiudp. Lepaskan ego dan kesombongan kita. Kita membuat orang berbeda. 

No comments:

Post a Comment