Wednesday, October 24, 2012

PA Kitab Ayub




Ev. Pangsuri

Teman-teman Ayub
-          Mempunyai hubungan khusus -> menemani 7 hari, tanpa berkata-kata
-          Semua orang meninggalkan Ayub sendiriain, tetapi mereka tetap tinggal dan mengakui teman

Apakah tujuan semula mereka adalah menuduh Ayub?
-          Tidak, melihat kekerasan hati Aub yang merasa benar dan mempertanyakan Allah akhirnya mereka menuduh Ayub -> John Hartley
-          Akhirnya terjadilah perdbatanhebat dalam sejarah Ps 3-36

Ayub kecewa
Ayub sangat kecewa dengan teman-temannya karena tidak mengerti pergumulannya dan menuduhnya. Ayub berkata Ps 6:15-21
Saudara-saudarak tidak dapat dipercaya seperti sungai, seperti dasar daripada sungai yang mengalir lenyap, kyang kerub karena air beku, yang di dalamnya salju menjadi cair, yang surut pada musim kemarun,Perkataaan Elifas
-          The Silence of God is temporary
-          - Elifas klaim bahwa yang ia katakan adalah kebenaran yang penting (4:12-21_
-          Menggunakan retribusi untuk hakimi Ayub
-          Tapi ia menjumpai kesuitan karena ia tahu Ayub saleh (4:3-4)
4:3 Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;
4:4 orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kaukokohkan;

-          Kualitas penderitaan tergantung dari bobot dosa yang diperbuat (retribusi)
-          Ayub adalah seorang yang sangat baik, bagaimana mungkin mengalammi penderitaan separah ini?
-          Kesimpulan logis : dosa Ayub pasti besar, namun pengenalan pribadi mengharuskannya menyimpulkan dosa Ayub sangat kecil, bahkan sulit untuk mengatakan Ayub berdosa dengan sengaja.
-          Penyelesaian : innocent tidak akan menderita secara permanen (Clines)
-          Bobot dosa dialhikan kepada lamanya (waktu) penderitaan
-          Efifas berkata, “ … siapa binasa dengan tidak bersalah dan dimanakh orang yang jujur dipunahkan? (4:7)
-          Intinya , penderitaan Ayub tidak akan lama!
-          Konsep Elifas : semakin besar dosa, semakin lama menderita. Semakin kecil dosa, semakin sebentar
-           

Perkataan Bildad
-          SOG tergantung bobot dosa
-          Versi yang berbeda
-          Ia angkat contoh kematian anak-anak Ayub (Robert I Bradsaw)
-          Bagi Bildad, kematian anak-anak Ayub adalah gambaran klasik tentang nasib orang jahat (wiked) -> clines
-          Jika seseorang sangat jahat (estremely wicked), orang itu asti mati.
-          Dosa besar berakibat kematian, dosa kecil berakibat penderitaan kecil
-          Ayub masih hidup, artinya dosa tidak parah
-          Tidak demikian dengan anak anak Ayub, mati mengenaskan ditimpa tembok
-          Bildad kemungkinan besar tahu kebiasaan Ayub mempersembahkan korban kepada Allah bagi anak-anaknya -> petunjuk bagi Bildad.
-          Bildad berkata, :Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa erhadap Dia, maka Ia tidak membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka” (8:4)
-          Anak-anak adalah cerminan orang tua. Bagaimana anak, kira-kira seperti itulah orang tua mereka.
-          Jika demikian, Aub sangat munafik dan pandai menyembunyikan dosa selama ini (meski tidak besar dosanya) dan buat image dirinya saleh.
-          Bildad dengan nuansa meragukan kesalehan Ayub berkata, “Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah… kalau engkau bersih dan jujur (8:5-6) -> keluar -> tuduhan tidak langsung.
-          Bertobat , maka Allah pulihkan (8:6)
8:5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa,
8:6 kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.
Di dalam pikiran Bildad Ayub pasti berbuat dosa, karena anaknya mati semua, contoh riel, orang jahat matinya seperti itu. Kalau anak seperti itu, maka bapa atau anak seperti itu juga. Kalau mau lihat orang tua saleh atau tidak saleh lihat saja orang tuanya. Kalau papa mama cinta akan Tuhan, lihat anaknya saja. Anak cerminan orang tua. Itu konsep Bildad.

Perkataan Zofar
-          SOG adalah Allah tutup mulut
-          Berpijak pada retribusi, tapi solusi beda
-          Baginya, Ayub pasti berdosa, tidak peduli besar atau kecil.
-          Saat Ayub klaim, Pengaranku murni, dan aku bersih dimataMu (11:4) Zofar menjawab, Tetapi mudah-mudahan Allah sendiri berfirman dan membuka mulutNya terhadap engkau dan memberitakan kpedamu rahasia..” (11:5-6)
-          Bagi Zofar, Allah telah beranugerah kepada Ayub dengan tidak memperhtingkan sebagian dari ksalah nAYub (11;6)
-          Tidak adamisteri bagi Allah, Allah kenaal segala sesuatu. Ia berkata, Dapatkan engkau memahami hakekat Allah, emnyelami batas-batas kekuasaan yang mahakuasa?..(11:7-9)
-          Termasuk Allah emngathui tentanf dosa
Bagi Zofar Tuhan jawabannya, tapi tunggu Tuhan buka mulut baru tahu jawabannya. Kalau tutup mulut, tidak tahu jawabannya selama-lamanya.

Perkataaan Elihu
-          SOG adalah sarana / alat Tuhan
-          Konsep yang lebih luas dari teman-temannya
-          Baginya, pedneritaan Ayub adalah a channel by whick God speaks to humans.
-          Penderitaan bukan sebuah misteri, tetapi revelasi (Clines)
-          Elihu berkata, Dengan penderitaan ia ditegus..” (33:19)
-          Suffering is not simply a menas of punishment, bu a means of reveation of the divine will to man (33:14-22) -> Bradshaw
-          Jai, Elihu menarankan Ayub punya hati yang luas menerima semua penderitaan sebagai alat restorasi untuk Aub lebih dekat dengan Allah.
-           
Lebih benar konsepnya, tapi ia tuduh Ayub buat dosa.

SOG menurut Ayub
-          Ayub kaya, termormat
-          Jika Ayub tahu semua akan berakhir indah, ia akan selalu tersenyum meski ada barah busuk di sekujur tubuhnya.
-          Tetapi faktanya Ayub tidak tahu dan sama sekali tidak ada kejelasan
-          Sebagaimaana yang dikatakan Ataloa, “ If God had delivered an inspiring pe talk – “Do this for me, ..
-          Penderitaan Aub membuatnya terpuruk dan bingun harus melangkah kemana dan berharap kepada siapa
-          Derek Flood mengatakan, Perasaan ditingalkan oleh Allah dan merasakan kesepian merupakan hal yang lebih buruk daripada penderitaan itu sendiri.
-          Ayub bertanya, Mengapa? Di dalam pasal 10
-          Tetapi Allah tidak memberi sedikitpun jawaban. Tidak berbicara dan menyatakan dirinya keapda Ayub
-          Ayub merasa Allah merperlakukan dirinya dengan tidak adil,. Karena itu Ayub mengeluarkan kalima pesemis pada pasal 3
-           
Kalima pesimis Ayub
-          Mengutuki hari lahirnya, Biarlah hilang lenyap hari 3:3, 8,11
-          Ayub hanya ingin mati saja. Ayub berkata, Aku lebih suka mati dicekik dan mati dariapda menanggung kesusahanku. 7:15
-          Hidup meaningless (7:16)
-          Penuh kecewa (10:18)
-          Depresi, ditingalkan, kesepian, ketakutan (6:4, 7:14, 21:16)

-          Tetapi Ayub tidak kehilangan imannya. Setiap keluhan dan pertanyaan Ayub membuktikan ia masih mengharapkan Allah.
-          Ayub bertanya, Mengapa Engkau menyembunyikan wajahMu dan menaanggap aku sebagai musuhMu (13:24)
-          Kata menyembunyikan – Sathar
-          Weiser menafsirkan kata sathar dalam Mza 13 sebagai keluhan akan beratnya beban penderitaan dajuga adanya perasaan Allah meninggalkan dan melupakan. Merasa berjalan sendiri dan kesepian. Merasa Tuhan memperdulikan dirinya.
-          Di dalam kata aslinya, Sathar berarti to hide, conceal. Matthew Henry -> kata ini tidak sekedar outwar aflictions, tetapi jiwa yang tercabik-cabik.
-          Hartley -> ini dari kata sathar adalah best of Gods companionship
-          Ataloa memberikan usul serpa -> separation, abnadonment
-          Sampai disini , kita tahu Ayub merasakan SOG
-          SOG adlah tentang keadilan Allah -> 30:20 -> Ataloa mengatakan bahwa kalimat ini tidak sekedar kalimat kepahitan tetapi teriakan minta keadilan.
-          Sebelumnya juga Ayub menggunakan kalimat yang bernuansa pengadilan -? 9:16-19, 13:19-24, 19:6-9, 23:3-9
-          Puncak tentang keadilan adalah kalimat, Ah, kiranya perkataanku ditulis… (19:23, 25)
Ditulis adalah kata hati Ayub sendiri.
-          Ditulis -> Millay -> ditulis ; dicatata secara publik kepada semua orang agar semua dapat melihat kenyataannya.
-          Kata penebus (goel) dalam 19:25 -> mengacu kepada kerabat keluarga yang turut campur tangan dalam mepertahankan hak keluarga -> peran  legal dalam konsep penebusan -> juga berperan sebagai pembela (defender) dan advocat
-          Ayub hendak memproklamasikan bahwa ia akan dibela dan ketidakberdosaaannya akan menjadi masalah yang dicatat oelh publik agar dilihat semua orang.

Jawaban Allah
-          Allah silent selama 36 pasal
-          Ayub tidak mengerti hikmat Allah (38:4) -> Ayub tidak pernah berbagian dalam penciptaan, juga tentang kompleksitas dan misteri dunia yang diciptakan Allah
-          Bukan hanya tidak hadir tetapi tak terbayangkan Ayub
-          -> Ayub disadarkan bahwa “God is greater than we can imagine
-          Ayub tidak mengeti kekuatan Allah (behemoth dan leviatan)
-          Binatang dahsyat dan mengertikan
-          Atkinson mengatakan, kedua-duanya melambangkan kekuatan alamiah dan supra alamiah. Keduanya mewujdunyatakan apa yang tidak dapat dijelaskan dan menakutkan yang ada di dunia ciptaan Allah ini. Keduanya hanya sebagian dari rahasia Allah. Ayub tidak mengetahuinya dan tidak menguasainya. Allah mengatakah “Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaaKu (41:2)
-          Ayub tidak mengerti pemerliharaan Allah (39:4-5, 29, 40:5, 7-8)
-          Tuhan menantang Ayub dengan bertanya, apakah engkau hendak meniadakan pengadilanKU (40:3) Apakah lengamu seperti lengan Allah…? (40:4)
-          Intinya Ayub tidak mengerti kedaulatan Allah.
Ayub kebanyakan ngomong dan ingin menarik kata-katanya. Akhrinya Ayub diam sewaktu lihat Kedaulatan Allah.
Tuhan tidak kasih tahu kenapa Ayub menderita, tetapi Ayub belajar Allah berdaulat saja.

No comments:

Post a Comment