Wednesday, October 24, 2012

Arti Pencobaan




Ev Susana Heng

Yak 1:12-18
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Ada seorang dalam kelompok kecil saya, orang ini baru mulai percaya kepada Yesus. Tetapi banyak sekali buku mengenai hidup. Waktu mulai kenal Tuhan, banyak masalah dalam hidupnya sehingga sering minta didoakan agar pekerjaan suaminya jadi lancar dan suaminya tidak dipecat. Tetapi baru 2 minggu lebih yang lalu, suaminya dipecat dari pekerjaannya. Juga anaknya yang paling besar belum dapat pekerjaan. Mereka tinggal di rumah kos dengan 1 kamar. Ia mengatakan bahwa karena suaminya tidak punya pekerjaan mereka tidak sanggung bayar kos tsb. Begitu mau ikut Tuhan begitu banyak persoalan dalam hidupnya, belum selesai 1, sudah datang yang lainnya. Sehingga banyak orang takut, ia akan tinggalkan Tuhan. Sehingga mereka sering menguatkan, menghibur dan menguatakan dia. Apakah dalam hidup itu, semua percobaan membuat kita meninggalkan Tuhan. Kesulitan yang membuat kita meragukan apakah Tuhan itu baik? Tetapi seringkali pencobaan bukan berupaka ksulitana / penderitaan, dalam Yak 1:14 setiap orang dicobai keinginannya. Pencobaan sangat menggoda sehingga kita jatuh. Ada cerita anak-anak, ada seekor ikan muda. Ikan muda diajar ikan-ikan tua. Ikan tua mengajar bahwa bila ada makanan enak yang tergantung , tidak boleh dimakan. Kalau kamu makan , kamu akan mati. Ikan muda itu berpikir, makanan yang enak bisa membuat mati? Mungkin para ikan tua tidak mau bersaing dengan ikan muda sehingga mengarang cerita kalau makan kita akan mati. Sehingga ikan muda terus keliling dan ketemu umpan. Suatu hari ia melihat dan begitu tergoda dan ingin memakannya. Pamannya datang dan menabraknya supaya tidak makan. Pamannya mengajak ia melihat-lihat. Kamu lihat ikan muda itu makan dan ia akan mati. Ia tetap tidak percaya. Bagaimana makanan yang begitu enak membuat ia mati. Suatu kali ia langsung makan. Apa yang terjadi saat ia makan? Ia ditangkap dan dimakan.

Bukankan hal ini pernah tertulis di dalma Alkitab? Kej 3:1-6
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

Hawa mengatakan, kata Tuhan bila makan buah akan mati. Tetapi Iblis berkata, kamu akan jadi seperti Tuhan. Lalu Hawa melihat dan kelihatan buah tersebut enak.  Kemudian ia makan buah, namun tidak langsung mati tetapi terputus hubungannya dengan Allah , ia jatuh dalam dosa. Bukankah hari ini iblis memakai pola demikian menjerat manusia jatuh dalam pencobaan?
Pernah lihat orang yang tidak bisa tidur ditawarkan obat. Ortu sudah bilang , kalau makan obat akan keluar darah dari 7 lobang. Kalau pun tidak, suntik sana sini bisa mati. Tetapi kalau temannya menggoda ia makan, bisakah bertahan? Temannya bisa mengatakan, bukankah orang tuamu berkata begitu? Bukankah kamu sedang banyak persoalan. Istrimu memmreteli kamu, bosmu tidak memahami kamu. Kalau kamu makan obat ini, kamu bisa lepas bebanmu?. Setelah itu apakah setelah minum semua beban hilang, keluar darah dari 7 lobang. Setelah minum ia merasa ringan dan fly. Tetapi suatu kali ia akan mati, karena demikian yang terjadi dengan orang lainnya. Bukan ia mati, tetapi kalau tidak lepas dari obat itu akan mati.  Pencobaan bilang ini begitu baik, coba aja, tidak apa-apa.

Tidak selalu pencobaan itu sesuatu  yang membuat penderitaan, tetapi pencobaan membuat kita jauh dari Tuhan. Mungkin berupa penderitaan hidup sehingga meninggalkan Tuhan. Atau kesenangan yang membuat kita terlena dan melupakan Tuhan. Kita melihat bagaimana menghadapi pencobaan? Pencobaan ada yang datang terus ke saya, tetapi berupa penderitaan yang datang satu per satu berbeda dengan Hawa. Seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub tidak membuat satu pun kesalahan. Ia benar dihadapna Tuhan tapi dalam sekejap harta habis, anaknya meninggal dan tubuhnya timbul borok. Pada saat ia menghadapi pencobaan seperti ini, apakah yang Ayub katakan, ia curiga dan mengatakan Allah tidak adil. Ia tidak katakan begitu, tapi Allah yang memberi dan Allah yang mengambil. Ia tidak katakan hal yang tidak patut. Ada seorang yang saya kenal, sering minta saya doakan. Ia terkena kanker hidung. Dan sekarang setelah kena penyakit ini, uangnya habis berobat. Sehingga karena penyakitnya, lidahnya pendek dan susah bicara. Setelah ia mendapat penyakit ini, pekejraan suaminya menjadi semakin susah. Kemudian suaminya kehilangan pekerjaan dan hidup mereka menjadi semakin susah. Istrinya berpikir untuk menerima rantangan untuk hidup karena ia pintar masak. Tetapi suatu ia merancang itu, kadang penyakit datang, lidah timbul putih dan sulit makan. Kalau sedang sakit, dari ujung kepala sampai kaki sakit. Suatu kali , suaminya lihat istrinya begitu susah. Tetapi ia mengatakan, istrinya di kamar terus berdoa. Ia lihat ia bingung ia mengerjakan rantangan dan semuanya beres setelah keluar berdoa. Ia selalu berdoa agar Tuhan menyembuhkan penyakitnya. Tetapi ia bukan saja bertambah baik, malah kadang nasinya di jus dan makan lewat tenggorokan karena tambah kecil.  Suatu kali , listrik di Jakarta mati hidup kena pemdaman. Suatu kali di kelompok kecil ia mengatakan, waktu listrik padam, ia katakan ia tidak makan dari pagi. Ia berdoa agar listrik datang supayan bisa jus nasinya agar bisa makan. Ia begitu senang, setelah doa listrik datang dan ia dapat jus. Dalam segala keadaan, sakit penyakit datang, suami tidak ada pekerjaan, ia tidak anggap Tuhan tidak baik. Kadang kali ia mengatakan ia tidak tahan. Tetapi ia selalu percaya bahwa Tuhan baik bagi ia. Sewaktu ia sakit dan baikan sedikit, ia sangat bersyukur . Segala pencobaan tidak membuat ia jauh dari Tuhan. Suatu melihat ia saya bandingkan. Ayub juga demikian, dalam penocbaan ia tetap berkata bahwa Allah begitu baik. Itulah sikap Ayub sewaktu menghadapi pencobaan. Di dalam Alkitab, dicatat Yusuf. Ia adalah anak kesayangan dan kemudian saudaranya jual ia ke Mesir. Sewaktu ia jadi budak , ia dirayu istri Potifar padahal ia bekerja dengan baik. Tetapi ia sama sekali tidak jatuh dalam godaan. Tetapi ia difitnah dan masuk penjara. Bukankah kita berkata, mengapa orang yang berpegang pada Tuhan mengalami hal seperti ini. Bukankah seringkali, kita hidup benar di hadapan Tuhan tetapi yang kita dapat fitnahan? Tetapi Yusuf tetap takut dan benar di hapadan Tuhan. Karena Yusuf percaya Allah punya rencana dalam kehidupan. Akhirnya ia melihat bahwa benar Tuhan punya rencana yang indah. Mungkin dalam kehidupan kita, kita punya beban berat. Kita merasa suatu masalah belum selesai, masalah lain sudah datang. Mungkin kita bertanya, Tuhan apakah Engkau tertidur dan tidak melihat. Mungkin kita berdoa sampai berkata, Tuhan apakah mendengar doa saya. Saya sudah berdoa bertahun-tahun , penyakit saya tetap ada. Saya doa terus, tetapi usaha tetap begini saja, anak tidak dapat pekerjaan, hidup seperti itu? Mungkin banyak yang berpikir, benarkan Allah ada? Tetapi Tuhan berkata, bahwa setelah melewati semua pencobaan itu, Yak berkata orang yang bertahan akan memperoleh mahkota itu. Kemudian kita lihat Ayub dan Tuhan memberi kelimpahan. Tuhan mengenapan rencanaNya dalam kehidupan Yusuf. Tetapi mungkin hari ini kita belum lihat bagaimana Tuhan bekerja , tetapi dalam Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya kepadaNya. Percayakah bahwa Allah tetap baik dalam pencobaan? Percayakah bahwa Tuhan sungguh punya rencana yang indah dalam hidup kita? Orang yang bertahan akan melihat pekerjaan yang baik. Allah tidak pernah diam, dalam kesulitan Tuhan memberi kita kekuatan. Saat kita menangis , ia menguatkan dan memberikan yang terbaik. Percayakah? Orang yang percaya akan menuai.

No comments:

Post a Comment