Monday, October 22, 2012

Bertumbuh dalam Kasih kepada Allah



Pdt Timotius Cen

1 Yoh 4:19-21  Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.   Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.   Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Ul 6:5, Yoh 14:15, 1 Pet 1:8, Luk 14:26, 

Gereja yang bertumbuh harus mempunyai iman, pengharapan dan kasih. Pada Yoh 3:16 dikatakan yang mau diselamatkan harus percaya (beriman). Di Alkitab juga dikatakan, hukum yang utama adalah kasih dan Allah adalah kasih. Bila tidak ada iman maka tidak diperkenan Tuhan. Iman merupakan berita yang penting sekali. Di samping itu ada pengharapan, dan bila tidak ada maka semuanya sia-sia. Setiap yang percaya Yesus memiliki pengharapan yang kekal. Kita punya pengharapan yang kekal dan bukan hanya pengharapan di dunia ini tapi juga di dunia yang akan datang. Banyak orang hari ini kecewa dan putus asa karena mereka tidak punya pengharapan. Pengharapan orang dunia bersifat sementara, namun pengharapan orang percaya adalah pengharapan surgawi yang kekal selamanya. Banyak orang Kristen walau menghadapi banyak tantangan dan kekecewaan, tetap berdiri teguh karena memiliki pengharapan. Ini perbedaan antara orang yang percaya dan tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Orang yang tidak punya pengharapan, maka saat hadapi kesulitan akan kecewa sedang orang percaya Yesus punya pengharapan yang kekal. Kita belajar seperti Ayub dan Paulus yang menghadapi kesulitan tetap berdiri teguh. Pada 1 Kor 13 “yang tinggal hanya iman, pengharapan dan kasih”. Di antara ketiganya yang terpenting adalah kasih. Sekedar mengatakan kata kasih begitu gampang, tetapi saat melakukannya?

Bagaimana mengasihi Allah dan manusia? 1 Kor 13:4-8 Rasul Paulus mengatakan kasih sabar dan murah hati. Kebencian menimbulkan perselisihan , tapi kasih menutupi banyak sekali dosa. Ul 6:5 mengasihi Tuhan ada bagian dalam dan luar. Dengan pikiran kita. Yesus mengatakan , mengasihi Tuhan harus keluar dari hati yang paling dalam dengan kesungguhan mengasihi Tuhan. Waktu Tuhan Yesus bertemu perempuan Samaria, Ia mengatakan , harus menyembah dalam roh dan kebenaran. Kita mengasihi Tuhan bukan karena terpaksa atau alasan lainnya. Kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Kita mengasihi Tuhan yang bukan abstrak yang tidak kita tahu. Di jalanan Taiwan, orang-orang yang sedang berjalan berhenti dan menyembah dewa mereka. Yang memprihatinkan, mereka ingin menyembah Allah, tetapi tidak menyembah Allah yang benar. Sewaktu Rasul Paulus pergi ke Atena, ada patung yang dituliskan kepada Allah yang tidak dikenal. Kita melihat banyak orang Tionghoa menyembah dewa. Ini adalah kepercayaan yang abstrak dan sembarang. Mereka tidak tahu, Tuhan yang mana yang mereka sembah. Tuhan kita sangat jelas. Rasul Paulus berkata, “Aku tahu siapa yang kupercaya.” Kita tidak boleh sembarangan percaya kepada Tuhan. Kalau percaya dengan niat yang jahat , kita tidak peroleh apa-apa. Saat ini ada orang yang percaya Tuhan tapi mengatakan tidak perlu ke gereja. Ini mengasihi Tuhan tidak dengan segenap kekuatan. Kasih itu besar dan pengampunannya juga besar. Jika kita mengasihi yang besar, maka kita memiliki pengampunan yang besar. Kasih yang paling besar melebihi segalanya adalah kasih Yesus kepada kita. Ada yang bertanya, “Tuhan Yesus sendirian apa bisa menebus seluruh dosa orang yang ada di dalam dunia ini?” Jika ada 10 bumi dan ada manusianya, maka darah Yesus cukup menebusnya. Karena kasih dari Tuhan Yesus melebihi batasan waktu, keadaan sehingga kasih dapat menebus semua manusia dalam dunia ini. Orang yang mengasihi Tuhan akan mentaati perintahNya. Yoh 14:15. Kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita akan menuruti perintahNya. Di Alkitab perintahNya begitu banyak.

Beberapa perintahNya yang tercatat dalam Alkitab :
1.       Kita harus mengasihi. Saat orang Kristen saling mengasihi, orang lain akan melihat Yesus. Sekarang banyak orang tidak percaya Yesus, karena banyak orang Kristen yang tidak saling mengasihi.
2.       Meninggalkan kesalahan dan dosa. Paulus mengatakan kita adalah ciptaan baru dan yang dulu sudah berlalu.  Rasul Paulus percaya kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Karena kasih karunia Tuhan, ia berubah jadi orang yang baik. Pikiran dan perbuatan kita sebelum dan sesudah percaya, tidak sama.
3.       Bersandar kepada Tuhan. Banyak orang yang merasa berhasil karena bersandar pada diri sendiri lalu tidak mau lagi percaya Tuhan. Ia merasa begitu hebat dan tidak percaya lagi pada Tuhan.  Sebagai orang Kristen harus mengikuti kehendakNya.
4.       Kasih kepada Tuhan penuh kesukacitaan. Sewaktu di Taiwan , saya bertemu jemaat yang mukanya tidak ada senyuman sehingga tidak enak melihatnya. Orang percaya Tuhan penuh sukacita. Hati yang gembira adalah obat. Seorang dokter berkata, kalau seseorang dalam hati penuh kesedihan, ketakutan, kekhawatiran maka akan mempengaruhi kesehatannya. Orang percaya menunjukkan muka yang senyum sehingga terlihat cantik / ganteng. Ada seseorang yang pergi mencari psikolog, dan berkata bahwa ia merasa tidak enak dari kepala ke kaki, padahal tidak sakit apa-apa. Dia sudah pergi berobat kemana-mana tapi tidak sembuh. Sewaktu disuruh pergi ke seorang badut terkenal supaya hatinya  bersukacita dan sembuh, orang itu berkata, “Sayalah orangnya!” Banyak orang bisa membuat orang lain tertawa tapi dalam hatinya penuh ketidaksukacitaan. Kita bersukacita dengan bersandar kepada Tuhan.  Dalam berbagai keadaan pun kita tetap bersyukur. Kasih kita kepada Tuhan, harus lebih daripada kita mengasihi orang lain. Ada yang menyerang agama Kristen dengan berkata , “Kristen agama tidak berbakti” padahal orang Kristen diminta untuk berbakti. Berbakti kepada orang tua adalah syarat untuk memperoleh berkat. Dikatakan : hormatilah ayah ibumu. Kita harus hormati orang tua kita supaya diberkati oleh Tuhan.
5.       Kasih kepada Tuhan harus dinyatakan dalam perbuatan. Bila kita tidak mengasihi saudara , maka kita tidak mengasihi Tuhan dan kita berdosa. Kita mau Tuhan menolong kita untuk mengasihi saudara kita.
6.       Kasih kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari saya. Kejadian apapun di masa mendatang tidak dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Kebenaran ini terlihat jelas pada Ayub. Ayub kehilangan harta benda, tubuhnya terkena bara, tetapi ia tetap setia kepada Tuhan. Saat semuanya terlihat gelap (penderitaan) ia berkata pada istrinya yang memintanya meninggalkan Tuhan. Tetapi dibalas, “Apakah kita percaya hanya karena peroleh berkat? Yang memberi dan mengambil Tuhan. Terpujilah Tuhan!” Ayub begitu percaya, setia dan mengasihi TUhan, maka TUhan melipatgandakan berkatNya itu. Penyakit borok disembuhkan. Waktu hadapi ujian yang walau tidak sebesar ujian yang dihadapi Ayub, tetapi setelah dilewati, maka ada berkat untuk kita dan keluarga kita. Kasih kepada Tuhan adalah kasih kepada setiap generasi. Yang mengasih Tuhan, akan dinyatakan berkatNya kepadanya dan keturunannya. Yang mengasihi TUhan, akan diberkati juga anak keturunannya. Percaya janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita. Kalau kita tidak hidup berkelimpahan, kita juga bersyukur kepada Tuhan. Banyak orang yang alami penderitaan ingin bunuh diri karena tidak ada pengharapan kepada Tuhan. Kita orang percaya punya harapan. Tuhan berkati orang yang mengasihi Dia. Kita minta tolong kepada TUhan. Kita harus tetap setia selamanya dan jadi garam dan terang. Diharapkan kita bisa bawa jiwa untuk diselamatkan. Ini penyebab pertumbuhan gereja. Jika setiap orang bawa 1 jiwa maka tahun depan jumlah berlipat. Injil kekuatan Allah yang menyelamatkan orang Yahudi maupun orang Yunani. Kiranya Tuhan berkati kita jadi terang dan garam.

No comments:

Post a Comment