Monday, October 22, 2012

Bertumbuh dalam Iman



Pdt Paulus Suhindro Putra


2 Pet 1:3-8  Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.   Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,  dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,  dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.  Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Pertumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan hanya secara fisik saja. Kedewasaan manusia selain fisik juga kedewasaan mental spiritual. Pertumbuhan tanaman : benih ditabur - keluar akar – tumbuh batang & daun-daunnya, berbunga lalu berbuah. Pertumbuhan manusia dilihat pada Alkitab : benihnya  adalah iman. Setelah percaya Tuhan kita memiliki iman. Setelah memiliki iman ditambah kebajikan, , pengetahuan , penguasaan diri, ketunan, kesalehan, kasih, kasih semua orang. Itu adalah pertumbuhan iman orang percaya. Penguasaan diri seperti rem mobil. Mobil yang mempunyai daya yang kuat tapi tidak ada remnya sangat menakutkan. Punya iman, harus punya kebajikan, penguasaan diri dan ketekunan. Ketekunan tidak cukup karena harus memiliki hati yang saleh. Setelah itu harus memiliki kasih. Mengasihi saudara-saudara juga semua orang. Pertumbuhan fisik itu alamiah. Bertumbuh secara dewasa. Pertumbuhan hewan dan tumbuhan secara alamiah, juga pertumbuhan fisik kita. Tetapi pertumbuhan rohani kita tidak alamiah. Kita menerima iman yang berharga dari Allah. Iman adalah benih dalam diri kita. Kalau mau bertumbuh, tidak secara alamiah.

Kita harus menuntut pertumbuhan rohani  Pertumbuhan itu hanya dapat dicapai dengan kerajinan yang luar biasa.  Suatu kerajinan yang biasa tidak cukup. Seperti karyawan pk 8 masuk kantor, pk 12 istirahat dan  pk 16 pulang dan tidak pernah absen. Itu kerajinan kita yang luar biasa. Kalau pk 9 baru ke kantor berarti tidak rajin. Bila kita rajin sepanjang tahun maka dapat hadiah. Itu kerajinan yang luar biasa yang sebenarnya wajar. Tetapi Alkitab memberitahu kita, kalau rohani kita mau bertumbuh, tidak dapat bersandar pada kerajinan yang biasa melainkan kerajinan yang luar biasa dan memiliki sikap antusias. 
Ada seorang mahasiswa setelah lulus lalu ingin berkarir. Pemilik perusahaan bertanya, “Bagaiama sikap kamu dalam bekerja? Apakah anda hanya datang tepat waktu dan pulang tepat waktu?” Ia pun menyambung, “Saya telah merintis karir selama 30 tahun dan saya diundang ke universitas untuk berbicara. Seorang yang merintis karir harus mempunyai kerajinan luar biasa. Perusahaan buka pk 8, pk 6 saya sudah di sana. Pk 16 karyawan lain sudah pulang, saya pulang pk 20 bahkan kadang tidur di kantor.” Demikian pula dalam iman,  kita harus punya kerajinan luar biasa dan sikap yang antusias.

Setelah itu kita berbuah. AYat 2 Pet 1:8 pada Alkitab bahasa Inggris dan Mandarin ada kata malas. Dalam pengenalan kepada Kristus kita tidak boleh bersantai-santai. Orang Indonesia sangat sungkan sehingga tidak berani mengatakan malas. Masalah kita adalah sikap santai-malas karena . Sifat dasar manusia adalah santai (malas). Ada pepatah yang mengatakan : untuk belajar malas hanya perlu tiga hari sedangkan untuk belajar rajin perlu tiga tahun. Sikap santai-malas tidak perlu dipelajari, sedangkan sikap rajin belajar harus dipelajari seumur hidup . Kalau hidup sampai tua maka belajar sampai tua. 

Darimana dasarnya malas?
Kej 2:18. Allah yang menciptakan kita (Adam dan Hawa) dengan sifat dasar alamiah yang santai dan mau nikmat saja. Tuhan Allah menempatkan Adam dan Hawa di taman Firdaus tidak untuk bekerja tapi untuk mengusahakan dan memelihara taman. Sangat santai. Tidak usah kerja di sana, tidak perlu keluar keringat. Menjaga dan menikmati hasilnya. Demikianlah karakter mereka.
Kej 3:17, Manusia tidak boleh memakan pengetahuan baik dan buruk karena setelah dimakan manusia akan mati. Namun Hawa digoda oleh ular, sehingga makan buah itu. Lalu diberikannya ke suaminya. Adam dan Hawa akhirnya diusir dari taman Firdaus. Setelah itu tumbuh-tumbuhan menjadi makanannya. Yang dibutuhkan adalah sawah dan padi. Tetapi waktu menanam , rumput pun akan tumbuh. Dalam waktu 2 minggu saja, rumputnya subur. Oleh karena Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, tanah dikutuk Allah. Adam dan Hawa tidak dapat senang-senang lagi di taman Firduas. Harus bertani.  Ayat 3:18, berpeluh engkau akan mencari makananmu. Sampai engkau menjadi debu. Manusia sekarang menderita. Ibu-ibu mencabut rumput di sawah. Dengan berpeluh baru mereka dapat memanen. Oleh karena dosa.

Sekarang manusia perlu menumbuhkan kerajinan luar biasa sedangkan kalau di taman Firdaus tidak perlu kerajinan luar biasa. Banyak anak muda sekarang berwiraswasta untuk itu harus rajin luar biasa, setelah itu  baru berbuah. Hidup rohani kita kalau mau bertumbuh, harus rajin luar biasa.
Pilipi 3:10. Saat menghadapi dunia penuh dosa, kita harus maju ke depan. Kalau rohani mau bertumbuh, tidak mungkin bersandar pada diri sendiri karena kita akan jadi malas. Tetapi syukur kepada Tuhan, Allah mengutus putraNya Yesus Kristus. Setelah percaya, dosa diampuni, dalam hati ada Roh Kudusnya. Kuasa kebangkitan Tuhan memberikan pertumbuhan luar biasa. Karena Yesus mengatakan Roh Kudus adalah hal yang baik. Hidup kita sebelumnya begitu lemah, seolah-oleh tidak punya kekuatan menghadapi dunia yang penuh dosa. Untuk itu kita harus mengenal Dia dan mengenal kuasa kebangkitanNya dalam diri kita. Tahu bagaimana dan bersama Dia menderita, meneladani kematian Yesus Kristus. Punya ketekadan untuk menderita, maka kuasa kebangkitan dalam diri kita akan punya kekuatan yang besar. Kalau hidup rohani kita mau bertumbuh , maka kita harus antusias dalam diri kita. Kita harus memiliki semangat berkobar-kobar dalam gereja. Bersandarkan kuasa kebangkitan yang ada dalam diri kita. Memiliki kerajinan dalam diri kita agar kita berhasil. Semuanya lalu ditambah.
Iman + kebajikan + pengetahuan + penguasaan diri + ketekunan  + kesalehan + kasih saudara + kasih semua orang = berbuah.
Kiranya kita boleh bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, sehingga kita menjadi orang yang berhasil, orang yang berbuah dan memuliakan nama Tuhan.

No comments:

Post a Comment