Friday, October 19, 2012

Bertumbuh, Mengasihi Allah & Sesama Melalui Komunitas



Ev. Yohanes Budhi,


Maz 1:1-6
1   Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4   Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6  sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Mat 22:37-40
37  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Berbicara tentang pertumbuhan rohani, kita menyadari bahwa kerapkali pertumbuhan rohani kita berjalan begitu lambat. Atau bahkan mandeg. Saya dibesarkan sebagai seorang anak pendeta, sehingga dari kecil dari berada di gereja. Dan saat ini saya sudah dewasa dan papa saya masih tetap pendeta. Pada waktu saya kecil saya sering mendengar orang-orang di gereja berdoa. Dan kemudian saat saya jadi dewasa mereka menjadi tua. Ketika saya kembali ke rumah berbakti di rumah di gereja saya dulu, saya mendengar mereka berdoa tetap sama seperti waktu saya kecil dulu. Jadi saya berpikir seakan-akan berhenti lambat tidak maju-maju dari dulu sampai sekarang. Kemudian saya mengingat-ingat doa saya kembali, bagaimana saya berdoa untuk makan, bagaimana saya berdoa untuk tidur ternyata antara 10 tahun lalu dan saat ini sama saja. Terkadang itu seperti jadi kebiasaan, kalau tidak berdoa tidak enak. Tanpa memiliki suatu makna bersyukur atas makanan dan berkat pemerliharaanNya. Jadi ada begitu banyak orang Kristen pertumbuhan rohaninya bantet atau malah mengalami kemunuduran. Bagaimana, kita dapat bertumbuh dengan sehat, apa yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan sehat?

Pada waktu kita berkata bertumbuh, kita akan bertumbuh kemana dan seperti apa? Kadang kita tidak mengerti kita bertumbuh seperti tokoh-tokoh yang kita kagumi. ATau tanpa kita sadari kita bertumbuh seperti papa mama kita. Tentunya ini merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan. Tetapi dalam kehidupan rohani kita perlu bertanya kita bertumbuh mau kemana? Melalui Maz dan Matius kita bisa melihat, inti dari pertumbuhan rohani itu apa? Dari Mat 22:37-40 , kita diberikan arah pertumbuhan kita. Yang dikehendaki Tuhan adalah kita bertumbuh dalam inti kehendak Tuhan. Apa itu? Kita bertumbuh dalam kasih, kita dipanggil untuk mengasihi Tuhan dan sesame kita seperti diri kita sendiri. Dunia ini waktu diciptakan adalah dunia yang penuh kasih. Manusia , Adam, mengasihi Allah dan Hawa, sesamanya seperti mengasihi diri sendiri. Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa, maka mengalami kerusakan. Manusia tidak lagi mengalami perdamaian dengan Tuhan. Manusia tidak lagi berdamai dengan sesamanya. Kita bisa melihat itulah pertengkaran suami istri yang pertama saat Adam-Hawa jatuh ke dalam dosa. Adam menyalahkan Hawa, inilah penyebab kegagalanku. ITulah cikal0bakal ketidakharmoisan itu. Ternyata manusia tidak berdamai dengan diri sendiri. Manusia malu dengan dirinya sehingga menyemat daun utnuk menutupi dirinya. Ada di antara kita yang mungkin sulit berdamai dengan diri sendiri. Kita tidak merasa bangga dengan diri sendiri. Kita tidak merasa berharga , dicintai  dalam hidup ini. Kita tidak bisa bersyukur akan apa yang diberikan TUhan pada diri kita. Kita mungkin iri dengan orang lain mengapa orang lain lebih cantik, lebih kaya, lebih pintar dlsbnys daripada aku.Tetapi TUhan telah tebus kita melalui YK, melalui YK hubungan kita dnegan Allah dan sesame juga diri sendiri dipulihkan. Itulah karya dari penebusan YK. Karya ini belum mencapai kesempurnaannya dan kita dipanggil oleh T dari hari ke hari diperbarui ke Allah itu. Kita dipanggil Tuhan Allah kita untuk mengasihi dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita. Dan dipanggil mengasihi sesame kita seperti diri sendiri. Bagaimana kita bisa bertumbuh seperti Y yang wujud dari Allah itu. Y yang adalah model dari pertumbuhan kita. Yakni bagaimana kita bertumbuh dalam kasih. Maka kita melihat hal yang plainginti dalam pertumbuhan itu. Yang paling penting dalam suatu pertumbuhan adalah kita menempel pada sumber kehidupan. Allah memberikan gambaran kepada kita. Maz 1:3 dijelaskan bahwa tanaman bisa bertumbuh dengan baik jika ia sepewrti di tanam ditepi aliran air yang menghasilkan buah pada waktunya dan tidak layu, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Jadi dari sini kita bisa melihat suatu gambaran dari ALkitab. Suatu tanaman bisa bertumbuh dengan baik bisa melekat pada sumbernya yakni aliran air. Pohon yang ditanam di tepi aliran air akan berbuah dan tidak layu. Bagaimana kita bisa bertumbuh dalam kasih, seperti K yang adalah wujud kasih, jika roh kitaditanam dalam aliran kasih sendiri, jikalau hidup kita dihangatkan oleh kasih. Jikalau hidup kita disegarkan oleh kasih. Jikalau kita hidup menikmati kasih. Kita bisa melihat lebih lanjut, perbedaan kontras antara orang benar dan fasik di pasal 1. Orang benar seperti pohon ditanam di tepi aliran air. Tetapi orang fasik seperti sekam ditiup angin. Orang fasik tidak menempel pada sumber kehidupannya sehingga ia tidak bisa bertumbuh dan berbuah.

Hal yang penting dalam pertumbuhan itu, selain menempel pada sumber kehidupannya. Ia bisa bertumbuh dengan baik bila ditanam pada lingkungan yang sehat. Bonsai adalah tanaman yang bisa berupa cemara yang 5 m tapi seumur hiudpnya hanya 15 cm. Mengapa bisa demikian, karena benih dari cemara, yang memungkinkan bertumbuh jadi 2 m ditanam di pot yang dibatasi sekali gizi makanannya. Demikian juga kita bisa bertumbuh dengan baik jika kita ditanam di tanah yang baik. Di dalam Maz 1 dijelaskan, orang benar bisa bertumbuh dengan baik, jika tidak ditanam dalam nasehat orang fasik, jikalau tidak ditanam di jalan orang berdosa , jikalau tidak ditanam di kumpulan pencemooh. Saya pernah memiliki teman SM yang berasal dari 1 keluarga sekolah Minggu. Waktu kecil rajin melayani TUhan, mereka berminat mengikuti program di sekolah, saat remaja bertumbuh , tapi tampaknya iman mereka gugur satu per satu. Kakak tertuanya pernah masuk ke Sekolah Teologi. Setelah lulus, ia undurkan diri dan hidupnya rusak. Mengapa? Karena ia tinggal di daerah lokalisasi pelacuran. Selain mempeljari FT ada banyak pengaruh lingkungan yang tidak bisa dibendung. INilah prinsip pertumbuhan. Kita tidak bisa bertumbuh dengan baik, jika kita ditanam dalam lingkungan buruk. Pertanyaan kita : bagaimana kita bisa mendapatkan lingkungan yang sehat itu? Dunia itu reruntuhan Eden. Darimana siraman kebaikan kita dapatkan , sehingga kita bertumbuh dengan baik. Dimana lingkungan yang sehat itu. Jika kita lihat dunia entertainment. Ada berapa banyak hiburan yang sehat? Bila bicara masyarakat yang baik, apakah mudah mendapatkan masyarakat yang bersih KKN, kita bertumbuh dalam reruntuhan Eden. Lingkungan yang tidak sehat itu, dimanalingkungan yang bisa tumbuh sehat? Jawaban ALkitab, di gereja. Gereja adalah wujud kehadiran dari Kristus itu. Kita bisa melihatnya 1 Pet 2:5, Mat 18:20. 1 Pet 2:5 : Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup bagi pembangunan rumah rohani. Untuk mempersembahkan suatu persembahan rohani yang karena YK berkenan kepada Allah. Jadi disini kita bisa melihat, kita adalah batu yang dususun untuk membangun Bait Allah itu. Melalui batu-batu itu Tuhan hadir di tengah kita. Jadi persekutuan, ikatan kasih kita adalah tempat dimana RK itu hadir di tengah-tengah kita. Kristus itu hadir di tengah kita. Mat 18:20 : Sebab dimana 2-3 orang berkumpul dalam namaKu, disitu AKu hadir di tengah mereka. Ayat ini mengaskan, jikalau 2-3 orang Kristen bersekutu dalam ikatan kasih, maka TUhan dengan segala kebaikan juga hadir di tengah kita. Kita juga bisa merasakan kehadiran Kristus, melalui kehadiran saudara-2 kita. Kita bisa mengalami pertolongan Kristus, melalui kebaikan saudara seiman kita. Darimana kita bisa mendapatkan semua itu? Martin Luther menjelaskan kepada kita, apakah peran sesungguhnya dari sebuah gereja? Gereja adalah seperti mama bagi orang percaya. Mama yang member kasihnya dan memberikan kehidupan pada anak-anaknya. Marilah kita menjadi mama bagi yang lainnya yang menyatakan kasih seorang kepada yang lainnya.

Yang menjadi permasalahan dalam kehidupan kita, kita terjebak dalam peraturan yang begitu banyak di gereja yang dibuat untuk suatu tujuan yang baik. Terkadang kita hanya terpaku pada peratauran itu dan melupakan prinsipnya. COntoh : di banyak tradisi gereja, diajarkan bahwa waktu ke gereja, kita harus pakai pakaian yang sopan, jangan pakai jin. Ini adalah sesuatu yang baik. Tetapi suatu saat , hujan , semua celana dan rok dijemur dan kita mau ke gereja, semuanya basah yang ketinggalan hanya jin, maka pilih ke gereja dengan celana jean atau tidak ke gerea? Saat kita pilih celana jean, semua mata akan menuduh kok kamu pakai celana jean sehingga kita harus menjelaskan satu per satu ke semua orang. Dlama banyak hal kita juga harus menjelaskan seperi itu. Saat mereka menjelaskan kelemahan mereka, apa kita siap mendengar tanpa menghakimi. Aku merasa bosan ke gereja, aku mau pindah gereja. Bagaimana menjelaskan? Atau seseorang menjelaskan hobinya, aku senang sekali nonton film. Dan aku senang Harry Porter. Bagaimana respon saudara seiman kita?Ngapain nonton HP itu kan tentang magic, setan. Lalu mereka berkata, malas ah aku ngomong seperti itu. Aku datang ke gereja dan bersekutu di permukaan saja. Dengan dmeikian maka persekutuan tidak lagi terbentuk, orang-orang di gereja nampaknya semua baik-baik saja. Kehidupan keluarganya sungguh ideal karena luka di dalamnya tidak pernah tersentuh. Setiap kali ditanya apa yang mau didoakan, supaya pelayanan lebih baik, dll yang positif. Berikutnya kesulitan yang membentuk persekutuan Kristen : kita menjadi orang yang tersendiri 1 dengan lain. Kita hidup di dunia yang individualis. Ddlaam suatu desa, kita mengenal 1 dengan lain. Tetapi di kota besar tidak demikian. Antara 1 tetangga dengan yang lain bisa jadi tidak saling mengenal. Kita semua dibebani pekerjaan dan tuntutan berat. Keinginan maju begitu tinggi. Sehingga kita merupakan orang disebelah kiri-kakan kita dan kita tidak perduli dengan semua itu. Kita melihat di gereja, ada orang yang pilih gereja yang besar, karena di gereja besar tidak perlu kenal 1 dengan lain. Mereka datang seperti melihat pertunjukan, bioskop, teater dllnya. Sebenarnya tidak terlalu pusing. Siapa orang di sebelah , bergumul apa? Untuk tumbuh dengan baik, kita perlu mengupayakan komunitas yang mendukung. Komunitas ini dimulai dari mana? Di mulai dari pribadi-2 kita sendiri. Kita berlajar menaruh kasih pada keluarga kita, kelompok komsel kita, gereja local kita lalu kita mendapat kasih dari mana? Kalau kita member terus tanpa menerima lama-lama kita menjadi kering. Kita habis karena kita tidak mendapat sumber kehidupan , kasih yang menghangatkan. Jawabannya : kita mendapatkan dari keluarga kita yang member masukan kasih kepada kita. Kita mendapatkan dari kelompok komsel kita. Kita mendapatkan dari gereja local kita. Demikian selanjutnya. Yang penting adalah kehidupan pribadi kita masing2 , kehidupan kasih yang dibangun dalam keluarga, kelompok kecil/komsel dan kehidupan kasih yang dibangun dalam gereja local. Karena memainkan peran kecil. Jika menama tumbuhan , hari ini dipot ini sebelum adaptasi yang baik dipindahkan ke pot yang lain lalu dipindahkan lagi ke pot yang lain lagi, apakah tumbuhan akan bertumbuh dengan baik? Kalau saya punya kura2 , hari ini ditaruh di akuarium depan, sebelum adapatasi di sana, saya pindah ke akuarium di bagian tengah, lalu dipindah ke bagian luar. Lalu saya cempulungkan ke kolam, saya masukan ke toples dan balikan lagi ke akuarium belakang. Apakah akan tumbuh sehat, bertelur? Tidak. Kita perlu ditanam di gereja local untuk mengalami pertumbuhan. Itu tidak mudah. Karena di gereja local kita berurusan kenal dengan kenal sehingga kita saling tahu borok. Kamu kadang menyenggol borokku dan sebaliknya. Tetapi pengalaman ini perlu untuk suatu pertumbuhan yang baik. Jadi kita bisa melihat inilah yang dibutuhkan dalam pertumbuhan yang baik.

Secara pribadi bgmn bisa kembangkan kasih? Kita harus terus menyadari kasih T dalam hidup kita, menikmati kasih Tuhan ternyata kasih Tuhan begitu nikmat bagiku dan aku mau membagikannya. Marilah kita belajar menyamnyikan lagu KasihNya seperti sungai.  Marilah kita belajar, hitung berkatmu satu per satu. Setelah kita mendapatkan berkat, kita ingin membagikan berkat itu dengan yang lain. Marilah kita membagikan sebagai suatu budaya. Untuk peduli dan perhatian untuk 1 dengan lain. Kita beljar mengerti selera orang di sekeliling kita. Pergumulan2 dan kelemahannya. Marilah belajar berbaik hati dalam kehidupan ini. Ramah thp orang di sekeliling kita. Inilah yang bisa kita lakukan.

Di keluarga, kita perlu membentuk persekutuan di meja makan. Kita memiliki waktu , berbicara dan mendengar satu dengan lainnya. Kecenderungan zaman sekarang dengan alat teknologi, kita seakan mudah berkomunikasi, tetapi dealam hidup keluarga komunikasi menjadi berkurang. Masing2 anggota keluarga, melihat siaran TV nya sendiri. Masing keluarga saat kumpul, bingung dengan BBM dan SMSnya sendiri sehingga persekutuan keluarga menjadi rapuh. Keluarga tidak lagi memberikan kehangat kasih. Pribadi di dalamnya menjadi kekurangan kasih. Sehingga kita kembangkan perskeutuan di meja makan, sambil makan ngobrol. Dalam kehidupan kita, kita bisa undang orang lain makan. Kita bisa melakukan open house, pintu rumah di buka. Pengalaman di gereja Belanda. Saya tinggal dengan 1 keluarga Kristen saat mereka makan malam, mereka selalu berbicang FT dan saling sharing 1 dengan lainnya, salin gmendoakan. Kemudian hari minggu, mereka mengundang jemaatnya untuk datang ke rumahnya. Sang papa mempersiapkan hidangan lezat untuk teman-temannya, mereka bisa bersendaru gurau, berbicang-bincang dengan bebas. Ini bisa diterapkan dalam suatu keluarga. Selain keluarga , kita perlu komunitas kecil. Dalam kelompok kecil, kita bisa memiliki Pembina rohani, bisa berkomunitas apa adanya, membagikan suka duka , membuat proyek-proyek ketaatan.  Misalnya : dalam kelompok kecil, bisa meminta ijin ke rumah sakit sewaktu di Belanda, kelompok kecil meminta ijin untuk membersihkan tempat TBC. Dalam proyek itu kita tumbuh bersama membagikan kasih kita. Kita membagikan dalam kelompok yang lebih besar. Jadi kita perlu ibadah seperti ini, dan program lainnya yang rileks seperti itu. Dengan demikain kita membuat komunitas orang percaya yang bertumbuh dalam kasih. DD masing2 dari ktia bertumbuh dalam kasih. Amin

No comments:

Post a Comment