Ev Suwandi
Yoh 3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh
dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Kis 1:8 Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi."
Jikalau kita membaca
ALkitab, kita mengetahui Allah adalah kasih yang dinyatakan dengan mengasihi
manusia. Walau manusia sudah jatuh dalam dosa, memberontak terhadap Allah,
melanggar apa yang diperintahkan Tuhan, Allah yang membenci dosa tetap mengasih
manusia. Allah bisa menghukum , memusnahkan manusia, menciptakan manusia lagi,
mengasihi malaikat-malaikat tetapi hal ini tidak dilakukan Allah tetapi Allah
tetap mengasihi manusia berdosa. Allah mengasihi manusia sebelum manusia
mengasihi Allah, bukan karena sesuatu yang dilakukan manusia, jasa manusia,
tetapi karena Allah mengasihi manusia. Karena Allah adalah kasih! Inilah kasih
karunia, anugerah Allah. Di ALkitab begitu banyak contoh Allah mengasihi
manusia. Contoh : Allah mengasihi orang Niniwe. Di Perjanjian Lama dicatat
orang Niniwe yang begitu jahat sekali, begitu kejam bahkan menurut catatan bila
ada raja musuh mereka tertangkap akan dikuliti. DI Alkitab dinyatakan kejahatan
orang Niniwe sudah sampai kepada Tuhan dan Allah akan memusnahkan orang Niniwe.
Sebelum hal ini dilakukan, Allah mengutus nabi Yunus untuk member peringatan
kepada mereka. Nabi Yunus mengatakan, 40 hari lagi kota Niniwe akan
ditunggangbalikkan. Tetapi seluruh orang Niniwe (Asyur) menyesal dan bertobat.
Akhirnya karena kasih , Tuhan tidak jadi menghukum mereka. Ini menunjukkan
kasih Allah yang begitu besar.
ALkitab juga
mencatat kasih Allah pada Yoh 3:16. Di dalam Rom 5:8 juga menyatakan kasih
Allah. Kasih Allah dinyatakan dengan Kristus telah mati bagi kita. 1 Yoh 2:2
mengatakan bahwa Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita dan dosa
seluruh dunia. Kita melihat bahwa Allah begitu mengasihi manusia. Manusia
adalah ciptaan Allah dan saat manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus Yesus
untuk menyelamatkan manusia. Bahkan bukti kasih Allah terbesar, Tuhan Yesus
menyerahkan nyawaNya bagi kita semua. Allah memberikan seorang Juruselamat
untuk menebus dosa kita. Kita ditebus bukan dengan emas dan perak tapi dengan
darah Tuhan Yesus. Ini menunjukkan begitu besar kasih Allah kepada manusia
walau manusia telah berdosa, melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah
, Allah tetapi mengasihi manusia yang tidak mengasihi manusia karena sesuatu
yang dilakukan manusia. Kasih Allah tanpa batas dan kondisi tertentu. Walau
manusia tidak mengasihi Allah, Allah tetap mengasihi manusia. Allah tidak ingin
manusia binasa, Allah ingin semua manusia diselamatkan.
Saat Tuhan Yesus di
dalam dunia, Ia menunjukkan kasihNya yang besar kepada dunia. Sewaktu
disalibkan, TuhanYesus mengatakan, Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka lakukan. Kata ini ditujukan kepada orang-orang Romawi yang
menelanjangi Tuhan Yesus, memukul dan mencambuknya, yang memakaikan mahkota duri
dan meludahi Tuhan Yesus. Kata ini juga ditujukan ke orang / tentara Romawi
yang mengejek Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus begitu mengasihi mereka, bahkan
rela mati untuk mereka. Kasih Allah begitu besar kepada manusia yang berdosa.
Allah tidak membedakan manusia yang baik dan jahat, manusia yang kaya dan
miskin, kedudukan tinggi atau tidak. Bagi Allah semua orang sama. Oleh karena
itu Allah menyelamatkan manusia karena kasih Allah. Allah menyelamatkan Saulus
(Paulus) yang menyiksa orang Kristen, Allah menyelamatkan Nuh yang pernah
mabuk-mabukkan. Daud yang pernah berzinah. Allah menyelamatkan orang berdosa,
kita dan orang-orang yang kita kenal. Yoh 3:16, supaya diselamatkan bagaimana? Kasih
Allah tidak menuntut kebaikan manusia yang banyak untuk selamat. Allah tidak
melihat manusia harus melakukan 10 hukum Taurat baru diselamatkan. Allah hanya
menyatakan , orang yang percaya diselamatkan. Di dalam hidup manusia, ada yang
bilang kalau berbuat baik diselamatkan. Tetapi kalau Allah menyatakan begitu,
maka Allah harus mengambil timbangan. Timbangan antara perbuatan baik dan dosa
, mana yang lebih berat. Tetapi Allah
tidak memakai cara demikian. Allah hanya katakan, siapa yang percaya
diselamatkan. Suatu kali orang kaya bertemu orang miskin. Katanya, kamu akan diselamatkan
dan masuk ke surga. Orang miskin katakana betul. Orang kaya tertawa, kamu
begitu miskin bagaimana bisa. Kamu tidak ada uang? Orang miskin : pergi ke
surga (diselamatkan) hanya 3 langkah yakni menyesal, bertobat dan percaya
kepada TUhan Yesus. Allah ingin semua manusia diselamatkan. Tetapi manusia
berbeda. Allah sedih melihat manusia kalau masuk neraka. TEtapi banyak orang
Kristen yang bersukacita melihat orang berdosa dihukum masuk neraka. Allah
tidak mau orang berdosa jiwanya binasa dihukum Tuhan. Kalau orang Kristen tidak
punya hati seperti Allah, ini merupakan hal yang menyedihkan. Bahkan di ALkitab
mencatat, ada nabi yang tidak punya hati seperti Allah yaitu nabi Yunus. Saat
ia diutus ke kota Niniwe untuk beritakan bahwa orang Niniwe akan dihukum. Yunus
sudah tahu, kalau mereka mendengar Firman Tuhan dan bertobat, Allah akan ampuni
mereka. Sebab itu Yunus tidak mau pergi ke Niniwe. Ia tidak takut orang Asyur
tetapi tidak ingin orang Niniwe diselamatkan. Dalam pikirannya, lebih baik
orang Niniwe semua dimusnahkanTuhan. Sehingga ia tidak mau pergi ke sana sampai
akhirnya Tuhan mengajarnya. Saat orang Niniwe bertobat, Yunus menjadi marah.
Tuhan harus mengajar Yusus bahwa Tuhan mengasihi orang berdosa, agar Yunus
mengerti hal ini. Dalam hidup kita, sering kita memiliki perasaan demikian.
Lebih baik orang ini masuk neraka. Hati yang demikian bukanlah hati yang
dimiliki Allah, disenangi Allah. Allah ingin orang berdosa bertobat. Sebagai
orang Kristen kita harus memiliki hati Kristus. Apakah kita punya hati Kristus,
yang mengasihi orang lain.
Tokoh Barnabas,
memiliki hati yang mengasihi orang lain. Paulus yang baru bertobat mencari
orang percaya tetapi ditolak karena orang Kristen mungkin benci kepadanya yang
mungkin sudah menyiksa dan menyengsarakan mereka dan keluarganya. Mereka
menganggap lebih baik Paulus dihukum Tuhan. Tetapi Barnabas mengasihi Paulus.
Ia membawa Paulus ke jemaat menyebabkan Paulus sungguh-sungguh bisa percaya. Barnabas
memiliki hati seperti hati Tuhan yang mengasihi Saulus yang berdosa. Setiap
diri kita harus memiliki hati yang mengasihi orang lain. Tetapi sering kita
tidak punya hati seperti itu melainkan mementingkan diri sendiri. Mungkin kita
disibukkan oleh pekerjaan, urusan pribadi, urusan gereja sehingga kita tidak
lagi punya hati yang mengasihi dan tidak mau lagi mengabarkan Injil. Sebelum
Tuhan Yesus naik ke surga , untuk jadi saksi di Yerusalem, seluruh Yudesa
Samaria sampai ke seluruh bunia. Ia ingin kita sampaikan Injil kepada seluruh
orang. Sudah berapakah yang kita injili?
Beberapa waktu lalu
ada komsel dengan tema Amanat Agung dalam Keseharian. ADa yang bersaksi
memberitakan Injil. Karena kita senang kalau orang diselamatkan dan sedih kalau
orang masuk ke neraka. Pernah kita beritakan Injil dan mengasihi mereka? Tuhan
menempatkan kita bukan suatu kebetulan. Di keluarga, tempat kerja, bukan suatu
kebetulan. Kita ditempatkan agar kita bisa menjalankan misi Tuhan yaitu supaya
manusia berdosa diselamatkan. Allah memilih rekan kerja supaya diselamatkan. Pdt
Stephen Tong menulis buku, mengapa orang tidak mengabarkan Injil? Karena tidak
ada motivasi. Kita mengabarkan Injil karena tahu itu kehendak Allah yaitu agar
semua orang diselamatkan. Hal ini mendorong kita kabarkan Injil. Yang kedua,
karena pengutusan Kristus. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Ia berkata ke
murid-muridNya dan setiap orang Kristen untuk pergi dan jadikanlah semua bangsa
muridKu. Yang ketiga, karena kasih. Kita
menginjil karena kita seharusnya mengasihi semua manusia. Keempat, perasaan
berhutang karena Tuhan sudah selamatkan kita dan ingin membayarnya dengan
menginjil. Kelima, pengharapaan manusia. Orang tidak percaya Yesus tidak punya
harapan, kita mendorong mereka agar punya harapan. Banyak orang katakana tunggu , saya akan
beritakan Injil kalau TUhan sembuhkan istri saya dll. Kebiasaan manusia untuk
punya otak bisnis, mencari untung-rugi. Apa untung mengabarkan Injil? Kalau
Tuhan sembuhkan saya, bisnis lancar baru
saya beritakan Injil. Tuhan tidak senang hal yang demikian. Tuhan ingin agar
mengabarkan Injil sesuatu yang harus dilakukan. Sekarang kita punya tubuh yang
sehat, punya waktu, melihat banyak orang perlu diselamatkan. Kita kabarkan
Injil pada mereka. Mungkin kita sudah mengikut Tuhan begitu lama, berapa yang
sudah kita bawa mengikut TUhan. Nanti kalau kita bertemu Tuhan Yesus dan
bertanya, berapa yang sudah kita bawa? Di Matius ada perumpamaan tentang
talenta. Tuhan kasih kita talenta. Ada 3 orang , 2 orang yang melakukan dan 1
orang menyimpan talenta. Waktu tuannya datang, Tuhan katakana, hambaKu yang
malas dan tidak setia dicampakkan ke dalam neraka. Mungkin saat kita bertemu
Tuhan, saya sudah kasih perintah dan waktu untuk beritakan Injil, objek untuk
beritakan Injil tetapi Tuhan mungkin katakan, semuanya itu tidak engkau
lakukan. Engkau adalah hamba yang malas dan tidak setia. Waktu itu mungkin kita
menyesal. Apakah kita hamba yang rajin dan setia atau malasdan tidak setia?
Tuhan begitu mengasihi kita, Tuhan Yesus mati untuk selamatkan manusia, saat
ini Ia ingin agar kita memiliki hati seperti hati Yesus. Hari ini kita
renungkan, berapa kali kita beritakan Injil dan bawa jiwa kepada TUhan? Sekeliling
kita begitu banyak orang yang menuju kebinasaan, apakah kita tidak mengasihi
mereka? Mari kita beritakan Injil untuk selamatkan mereka. Tuhan ingin kita
memberitakan Injil. Jikalau tidak ada yang beritakan Injil, mungkin hari ini
kita tidak ada di gereja. Orang Yahudi saat dipenuhi Roh Kudus melakukan
penginjilan. Waktu itu pandangan orang Yahudi, orang lain tidak perlu Injil dan
diselamatkan. Tuhan tidak senang, sehingga TUhan mengijinkan penganiayaan agar
orang Yahudi terpencar dan beritakan Injil. Bahkan ada mengatakan bahwa murid
TUhan Thomas beritakan Injil ke India Kita bersyuku karena pemberitaan Injil
kita diselamatkan dan kita punya kerinduan untuk beritakan Injil. Kita punya
tekad untuk beritakan Injil dan membawa jiwa lain.
No comments:
Post a Comment