Ev.
Lydia Cong
Hab
3:17-19
3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga,
pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun
ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari
kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
3:18 namun aku akan bersorak-sorak di
dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia
membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
(Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
Roma
8:28
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kristus ikut berbagian dalam kesusahan
kita / penderitaan kita dimaksudkan untuk kebaikan kita, supaya orang yang
mengasihi Tuhan mendapat manfaat.
Kita
yang hidup di dunia penuh kesulitan p enderitaan sakit penyakit, persoalan yang
bertubi-tubi yang tidak selesai. Satu selesai datang yang lain. Sehingga kita
merasa, kapan kita bisa terlepas dari semuanya ini. Darimanakah kesulitan /
penderitaan ? Sejak manusia jatuh dalam dosa, penderitaan dalam dunia. Ini yang
ditimpakan Allah kepada manusia. Adam dengan susah payah mencari hidup nya,
Hawa susah payah melahirkan. Tanah mengeluarkan onak duri sehingga dengan susah
payah cari rejeki untuk makan. Itu hukuman pada Adam dan Hawa dan manusia.
Tetapi dalam YK kita punya pengharapan. Tetapi tidak semua penderitaan berasal
dari manusia, sehingga saat mengalaminya duduk dulu tenang lalu pikir kembali.
Apakah ini kesalahan saya atau bukan. Tidak semuanya hukuman Allah buat kita,
ada juga penderitaan yang bersifat universal / berlaku umum, tidak pilih-pilih
seperti pada Mat 5 (Allah menerbitkan matahari bagi orang baik/ jahat, benar
dan tidak benar), kaya miskin, pendididkan atu tidak seperti bencana alam,
Tsunami dll. Tapi ada juga bencana alam yang ditimbulkan ulah manusia seperti
buang sampah sembarang. Seperti sampah dibiarkan bertumpuk segunung longsor
sehingga orang dibawahnya mati. Ada juga sampah dibuang ke kakli. Ada juga
bencana seperti Lapindo.
Tatanan
dunia kita sudah rusak. Ekosistem sudah rusak. Mungkin kita berbagian di
dalamnya. Seingga terjadilah pemanasan global. Cuaca sepanjang tahun tidak ada
yang normal. Kesusahan / penderitaan yang kita alami ada juga yang merupakan
ujian iman yang diijinkan Tuhan terjadi seperti yang dikatakan Ayub. Atau juga
dialami oran gbuta yang sejak lahirnya (Yoh 9). Semuanya diijinkan terjadi
karena Allah punya tujuan / maksud untuk memuliakan Allah.
Bagaimanakah
kita menghadapi kesulitan. Bebeapa hal yang akan direnungkan :
1.
Memandang dengan
negatif / pesimis. Semua dipikirkan sebegitu rupa sampai tidak bisa tidur,
pagi-siang – malam. Dialami oleh wanita terutama juga pria. Sehingga semuanya
jadi suram. Dunianya satu warna. Gelap, seolah tidak ada harapan. Semuanya
negatif dan pesimis ehingga semua terasa berat. Timbul berbagai penyakit, darah
tinggi, jantung. Dokter katakan penyakit sebenarnya stress / pikiran. Bukan
penyakit benaran karena virus. TY mengatakan Mat 11:28-29 Marilah kepadaku yang
letih lesu dan berbeban berat…… Banyak beban yang seharusnya tidak kita pikul
tapi kita pikul. Kita sudah serahkan pada Tuhan tapi pikir lagi. Ada seorang
petani yang panen begitu banyak , lalu dia pikul 2 keranjang penuh. Di tengah
jalan bertemu pendeta yang pakai mobil box yang kosong isinya. Karena PDt
kasihan lalu didekati. Ditanya mau kemana untuk ikut naik di belakang. Begitu
jalan, kenapa masih terdengar ngos-ngosan. Ia lihat ternyata di dalam mobil
beban masih dipikul. Lalu pendeta berkata, kenapa tidak dilepas. Katanya terima
kasih, nanti kalau ditaruh mengotori mobil bapak. Fil 4:13 segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia ….. Segala perkara besar-kecil dapat diatasi dengan
Kristus yang memberi kita kekuatan. Maka itu letakkanlah beban kepada Kristus.
Kalau sudah diserahkan kenapa dipikulnya lagi.
2.
Ada orang yang
memikirkan secara positif sehingga segala penderitaan dapat dikalahkan. Sakit
kanker tinggal 3 bulan , tapi 3 bulan masih hidup karena punya sikap optimis.
Kalau kita pikir secara positif , penderitaan ditempatkan pada porsi yang
benar, kita bisa mengatasinya. Kadang ada orang mati karena dipikirkan terus
menerus. Meninggal bukan penyakit tapi beban pikiran. Untuk itu kita harus
mengetahui kebenaran : segala penderitaan diijinkan Tuhan untuk dialami untuk
datang ke dalam hidup kita karena ada maksud Tuhan. Tuhan mengetahui, memegang
kendali / kemudi dan Ia tidak pernah melepaskan tangan. Tuhan tidak pernah
tinggal diam, mengawasi kita, membiarkan kita sulit karena supaya ssadar kita
orang lemah, terbatas. Segala kepandaian, kekayaan, terbatas sehingga tidak
peru sombongkan diri. Menghadapi orang kecil, jangan katakan saya siapa? Bahkan
ada orang yang marah sehingga mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan
hati. Saat menghadapi flu, virus kecil saja, langsung ambrug. Kadang merasa
punya kekayaan, kedudukan, diijinkan Tuhan suatu saat semuanya tidak ada
artinya. Sehingga tidak perlu sombongkan diri . Maz 90:5… seperti rumput yang
bertumbuh. Sekejap saja lenyap. Ditiup langsung hilang. Kita sadar , kita
manusia yang lemah. Kita bersandar kemahakuasaan Tuhan. Kita perlu baca FT,
berdoa dan melaksanakan FT dalam hidup. Tidak semua hal diselesaikan dengan
uang. Tidak semua hal beres dengan uang, kekuasaan. Ada sekelompok orang. Ada
orang pergi ke pertambangan emas di Kanada. Suatu kali mereka berunding.
Sebenarnya emas yang diambi sudah cukup banyak. Tapi ada yang bilang, tunggu
2-3 hari lagi dapat banyak. Tapi ada hujan badai, sehingga rumah mereka
terkurung salju yang hebat sehingga tidak bisa keluar sama sekali. Sekali
terkurung tidak bisa keluar selama beberapa minggu. Sayang sekali persediaan
makanan sudah habis, sehingga akhirnya satu demi satu meninggal. Lalu ada orang
yang lewat di tempat itu, melihat surat : Kami memiliki emas tapi tak berdaya
karena tidak bisa keluar untuk beli makanan. Yang kami perukan makanan bukan
emas. Kelimanya meninggal. Sampai titik tertentu uang, kedudukan tidak ada
artinya. Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan. Teapi kita harus
bersandar pada Tuhan karena kita punya Tuhan yang maha kuasa. Tuhan ijinkan
penderitaan untuk menguji kesetiaan, iman kita. Apakah kita ikut Tuhan apakah
mau berkatnya saja, hidup lancar-lancar saja. Hidup agar setiap hari diberkati.
Kalau kita tidak ditolong, tetap berharap padanya? Di dalam Alkitab, teman
Daniel dengan berani berkata pada raja dihadapan api yang menyalanyala , mereka
menolak untuk menyembah raja. Jika Allah kami sanggup , Ia menyelamatkan. Tapi
seandainya tidak, kami tidak akan menyembah dewa raja dan patung emas sang
raja. Mereka bertekad setia pada Tuhan. Ini iman yang sejati. Iman tidak goyah
walau penderitaan maut sekalipun. Masalah kecil jangan membuat kita kehilangan
iman meninggalkan Tuhan. Biarlah Sadrah, Mesakh dan Abednego menjadi contoh.
Jangan kita mau enaknya, berkat saja. Tuhan memanggil kita untuk pikul salib,
menderita bersamanya. Tidak hanya berkat saja. Kalau hanya berkat, apakah masih
ke gereja kalau terkena penyakit. Kalau Tuhan tidak selesaikan masalah anda,
tetap percaya padaNya? Kita harus belajar jadi orang kristen yang minta berkat
terus menerus. Kita harus memberi berkat, pertolongan pada orang lain. Mulailah
mengucap syukur. Itu bisa mengubah kita. Jika semua jalan berliku dan buntun,
mengucap syukur membuat penderitaan ringan, diterangin jalan kita.
Jangan jadi orang kristen yang cengeng. Sedikit2
ngambek. Orang kristen dewasa tahan banting, satu kesulitan datang dapat
diatasi. Yang lain datang, tidak apa. Itu ujian iman kita, kasih kita kepada
Tuhan. Emas yang murni harus diuji di hati, baru teruji. Tapi api pengujian,
tidak diketahui apakah iman itu murni. Apakah iman kita 24 karat, atau bukan iman
yang sesungguhnya.
3.
Supaya kehdiupan
rohani kita bisa naik lebih tinggi. Jangan jadi orang kristen begini-begini
saja. Berapa tahun jadi orang kristen. Apakah bayi, kanak, remaja. Kenapa kalah
dengan penderitaan yang macam-macam. Padahal kita punya kehidupan yang
berkemangan. Karena YK mengatakan kita melangkah di atas lautan yang bergelora,
kenapa kita pengikutnya kalah terus menerus. Persoalan kecil membuat kita
hancur. Kualitas hidup rohani harus makin naik ke atas. Semakin kenal Tuhan,
semakin mengerti isi hati Tuhan. Kenapa hidup kristen tidak seperti neon yang
terang , bukan seperti lampu pijar yang sebentar terang dan gelap. Bukankah
kita bisa memberi pengaruh positif / manfaat pada orang lain. Justru kita
kalah. Kristus bangkit dn kita sudah menerimanya. Kenapa terlihat dalam hidup
kita? Ayub 42:5 setelah alami kesulitan yang berat dalam hidupnya, ia katakan
hanya dari orang saja aku mendengar Engkau, dengan mengalami kesulitan, aku
sekarang mengenal / mengalami Engkau dalam hidupku. Engkau bukan suatu tulisan,
tapi hidup di dalamku. Hidup rohani Ayub naik ke atas.
No comments:
Post a Comment