4 Desember 2011
God is good all the
time. Tuhan itu baik. Amin. Ketika kita mengasihi Tuhan, saat dalam keadaan
baik dan susah. Ketika hidup kita baik semua tidak ada masalah, namun ketika
masalah , pergumulan dan tantangan sakit penyakit hadir dalam kehidupan kita
untuk terus menerus hidup dalam Tuhan tidak mudah. 14 tahun lalu saya mengalami
kecelakaan yang mengerikan. 21 Okt 1973, Diw Krismawan, anak ke 2 dr 3 saudara,
dibesarkan dalam bandara Ngurah Rai Bali. Saat ada pesawat lewat, gagah sekali
kalau jadi seorang pilot. Saya ingin jadi kebanggaan orang tua saya. Membantu
orang tua dan saudara saya. 1992, Dwi berhasil jadi angkatan ke 23 di Curug.
TInggal beberapa langkah lagi jadi kenyataan. Feb 1997, lalu jalani test
terakhir. Namun penerbangan ini titik hancurnya cita-cita Dwi. Terbang pada ketinggian
2.000 feet latihan instrumen. Begitu kepala ditutup, saya andalkan instrument.
Instruktur catat. Lalu topi saya lepas, ternyata pesawat masuk ke awan yang
tipis dan di depan ada gunung. Peringatan terlambat, akhirnya pesawat saya menabrak
Gunung Gede. Saya berusaha melepaskan seat
belt tapi tangannya terbakar. Dari api besar dan kecil, saya ada di cockpit
pesawat itu.
Apa yang terjadi
kecelakaan yang mengerikan terjadi mengakibatkan 50% tubuh terbakar grade 2-3
dari jaringan tanduk dan tulang. Ketika sampai di RS dan membuka mata, kagetnya
luar biasa. Saya terkapar, tidak berdaya, tubuh diperban dan berlumuran darah.
Dalam usia 24 tahun, saya menangis dan menjerit, tinggal 3 bulan saya jadi
pilot, penerbang Garuda, tapi kenapa Kau biarkan api membakar tubuhku dan masa
depanku. Saya berpikir, this is the end of the world. Saya ingin protes kepada
Tuhan. Tuhan dari kecil saya jadi orang Kristen. Beranjak dewasa, saya melayani
Tuhan, rajin ke gereja dan ikut paduan suara. Tetapi saya mengikut Engkau,
kenapa Kau biarkan ini terjadi. Saya protes kepada Tuhan. Saya sudah jadi orang
Kristen, melayani Tuhan. Saya dari SMA melayani di SM dan di pemuda, kenapa Kau
biarkan ini terjadi. Hari yang saya lewati, hari dengan rasa sakit. 50% terbakar,
kulit yang terbakar dikelupas oleh para perawat. Warnya merah campur nanah. Di
atasnya perawat menuang alkohol dan ditutup perban, 3 jam saya tahan sakit.
Besoknya perbannya diganti. Perawat menarik dari atas bawah , sakitnya luar
biasa. Tuhan saya tidak sanggup. Cabut saja nyawa saya Tuhan. Kalaupun sembuh,
saya jadi apa? Saya berpikir, orang seperti saya tidak ada gunanya hidup. Saya
berpikir untuk lari dari masalah. Ketika saya mati, maka masalah selesai. Lalu
saya tidak minum obat karena tiap hari saya makan 6 jenis obat. Saya kumpulkan
saya telan sekaligus sebanyak 30 obat. Lalu doa, Tuhan saya minum obat begitu
banyak ,saya mau ketika bangun saya ingin bertemu Engkau. Karena keras, saya
pingsan tidak tahu berapa lama. Tetapi ketika saya membuka mata, saya kaget
luar biasa. Saya lihat cahaya yang luar biasa terang. Ada 3 sosok putih yang
begitu terang dan memanggil saya, “Dwi Krismawan.” Saya berkata, “Puji Tuhan,
ini pasti malaikat Tuhan.” Saya jawab, “Ya Tuhan, ini saya Tuhan.” Tetapi sosok
itu berdiri dekat dan berdiri di samping saya. Lalu berkata, “Dwi Krismawan,
mari kita ganti perban.” Rupanya suster dan dokter yang datang. Jadi saya belum
mati dan saya harus ganti perban lagi. Lalu seorang dokter berkata, “Dwi malam ini
puasanya, besok akan alami operasi plastik.” Saya takut karena tidak tahu. Saya
khawatir begitu sadar kepala saya ditempelkan Maspion. Dokter boleh, tapi
setelah operasi plastik, nanti mukanya diubah seperti foto ini. Setelah itu
dokter cengar cengir melihat Ari Wibowo. Operasinya tidak seperti apa yang
dibayangkan. Waktu 2 minggu berlalu dan lihat di cermin, wajahnya sangat
mengerikan. Saya menangis dan meratap, mengapa wajah saya hancur seperti ini,
kalau dulu wajah ganteng seperti Tao Meng Si sekarang seperti Simpanse. Dulu
gagah seperti Jet Li tapi sekarang Jet Pump. Saya melewati operasi selama 2
tahun, operasi demi operasi. Saya berpkir, Tuhan tidak mengasihi saya. Teman
saya diwisuda jadi pilot. Saya terkapar di RS. Tuhan tinggalkan saya. Tetapi
apa yang saya pikirkan tidak benar. Justru dalam tubuh seperti ini, Tuhan
menyatakan kasihNya dalam hidup saya.
Menikah
Dwi akan dikeluarkan
dari RS karena tidak ada biaya dari pemerintah. Meskipun akan diasingkan
keluarga, Betania bilang mau menikah. Tapi ortu tidak setuju. Saya tetap ingin
menikah. Di situ saya hadap ortu Dwi. Betania tetap menikah dengan Dwi. 1999
mereka menikah dalam perkawinan kudus. Yes
55:8-9. Saya mengalami kecelakaan baru ketemu 3 bulan dengan pasangan saya.
Waktu kecelakaan, ia bisa tinggalkan saya. Tetapi kekasih saya tetap setia
mendampingi saya. Itu bukan cinta manusia tetapi cinta dari Tuhan yang setia
mendampingi saya dan menikah dnegan saya. Setelah menikah masalah belum selesai
karena ditentang oleh kedua ortu kami. Untuk apa menikah dengan Dwi, orang yang
madesu. Saat itu istri saya sudah jadi gembala di gereja di Jaktim. Ia dulu
praktek di gereja kami. Ketika saya menikah dengan istri saya yang seorang
pendeta, jemaat tidak suka dan membuat angket berkata, ibu pendeta kami
benar-benar tidak mau menerima gembala yang bersuamikan orang cacat. Silahkan
ibu tinggalkan gereja ini. Lalu istri saya ambil keputusan meninggalkan gereja
dan pelayanannya. Saya menangis berkata, “Bet lihat Bet. Orang-orang Kristen
yang selalu berkata kasih-kasih mereka menolak kita. Dulu saya ikut Tuhan
dengan setia tetapi apa yang saya dapatkan kegagalan, hidup saya hancur.
Udahlah kita tinggalkan Tuhan dan tidak ikut TUhan lagi, keluar dari orang yang
putus asa dan hilang harapan dan tertolak.” Tetapi waktu itu Istri saya
berkata, “Kamu tidak boleh ngomong seperti itu. Ketika Yesus memikul salib,
dimaki , apakah Yesus meninggalkan salib? Tidak, ia terus sampai mati di kayu
salib. Apapun yang terjadi, terus ikut Tuhan dan melayani Tuhan.” Ini memberi
kekuatan yang luar biasa. Tadi saya ingin lari dari pelayanan, tetapi saya
akhirnya tetap melayani Tuhan. Suatu waktu kami diundang KKR di Palu dengan
anak 3 tahun. Ternyata delay, sampai sana langsung tidur karena sudah pk 8.
Sedang asik tidur, anak yang kecil bangun minta minum susu. Waktu itu saya
pakai saya baju warna putih. Sambil ngantuk-ngantukan, baru jalan 2 langkah,
lalu lampu mati. Benar-benar gelap tetapi ada sinar dari jendela. Saya mau buat
susu. Ada langkah orang. Lalu saya berdiri di bawah sinar bulan, pk 1 malam,
pakai baju putih mata melotot. Ternyata seorang ibu gemuk jalan bergoyang, lalu
ibu itu berkata, “Dalam nama Tuhan Yesus, pergi kamu dari sini.” Saya coba diam
saja. Lalu ibu itu buka mata tapi masih lihat saya. Terus ngomong , “Dalam nama
Tuhan Yesus pergi engkau dari sini.” Setelah itu saya bertanya, “Bu, di mana
bulan bu..?” Lampu nyala , saya ke kamar dan panggil istri saya. Si ibu buka
mata, dan takut. Saya berdiri di belakang istri saya, lalu berteriak. “Ini Pak
Dwi, yang akan bersaksi di gereja ibu”. Aduh maaf. Tadi sebelum mati lampu,
saya menonton, di sini ada setan. Waktu mati lampu , saya usir dalam nama Yesus
tidak hilang, saya pikir raja setan. Saya bisa saja tersinggung. Tapi ingin
perkataan TUhan, engkau berharga di mataku dan Aku mengasihi engkau. Apapun
wajah dan tubuh kita , Tuhan melihat ke dalam hati manusia. Saat kita bernafas,
apakah sungguh2 melayani Tuhan? Tuhan saya ingin sungguh2 melayani Tuhan.
Peristiwa ini membuat saya ingin melayani Tuhan.
Ternyata kebenaran
yang luar biasa dinyatakan dalam hidup saya. Terpuruk , kekecewaan meliputi
hati. Semua orang menolak. Bercoba beberapa ingin bunuh diri. Itu adalah tipuan
iblis, tersisih, tertolak, berusaha tapi bangkrut. Saya berteriak, merasa tidak
ada harapan. Tetapi bersama Tuhan , Ia bawa terbang bagai Rajawali. Bersaksi
untuk kemuliaan Tuhan. Bersaksi bagi banyak orang. TUhan yang sanggup pulihkan
dan menolong. Apa yang tidak pernah saya bayangkan, Tuhan sediakan buat saya
ketika saya bersamaNya. Hanya saya dapat bersama Tuhan Yesus. The miracle
happened when you believe. Melau tubuh yang tidak sempurna, Ia membuat saya
jadi pilot nya Tuhan membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Kadang semangat kita naik
dan turun. Aduh Tuhan kenapa semangat saya loyo, saya tidak punya rambut dan
dikatain boneka Stromboli. Kulit diambil dari paha dan kulit. Lalu saya cari
iklan untuk tumbuh rambut yang mengklaim,”Anda ingin rambut? Kamilah solusinya.
Lalu saya ketemu salesnya. Pak saya ingin punya rambut. Lalu sales tersenyum
mengatakan teknologi dari Jerman. Rambutnya dicangkok helai per helai. Saya
bilang terserahlah mau dicangkok atau distek. Yang penting punya rambut. Saya
punya penyakit, penyempitan pembuluh dompet. Berapa biayanya? TIdak mahal, 1
helai rambut hanya Rp 50.000 Kalau punya RP 1 juta hanya dicangkok 20 rambut.
Dan bisa rontok. Saya bilang kurang ajar. Akhirnya saya bilang, saya tidak jadi
cangkok rambut. Nanti dikasih diskon. Kalau saya punya rambut nanti stress.
Kalau rambut gondrong, rontok saya stress . RP 50.000 / lembar. Biarlah jadi
Gunawan (gundul tapi menawan). Walau tidak ada rambut , telinga, tetapi
semangat melayani Tuhan menyala-nyala. Kalau saya masih menyala-nyala melayani
Tuhan, maka saudara harus lebih semangat melayani Tuhan.
18:29 Karena Engkaulah
yang membuat pelitaku bercahaya; Tuhan, Allahku, menyinari kegelapanku.
5:14 Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mung tersembunyi.
No comments:
Post a Comment