Pdt Timotius Cen
1 Yoh 4:19-21 Kita
mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi
Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena
barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi
Allah, yang tidak dilihatnya. Dan
perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga
mengasihi saudaranya.
Ul 6:5, Yoh 14:15, 1
Pet 1:8, Luk 14:26,
Gereja yang
bertumbuh harus mempunyai iman, pengharapan dan kasih. Pada Yoh 3:16 dikatakan yang
mau diselamatkan harus percaya (beriman). Di Alkitab juga dikatakan, hukum yang
utama adalah kasih dan Allah adalah kasih. Bila tidak ada iman maka tidak
diperkenan Tuhan. Iman merupakan berita yang penting sekali. Di samping itu ada
pengharapan, dan bila tidak ada maka semuanya sia-sia. Setiap yang percaya
Yesus memiliki pengharapan yang kekal. Kita punya pengharapan yang kekal dan
bukan hanya pengharapan di dunia ini tapi juga di dunia yang akan datang. Banyak
orang hari ini kecewa dan putus asa karena mereka tidak punya pengharapan.
Pengharapan orang dunia bersifat sementara, namun pengharapan orang percaya adalah
pengharapan surgawi yang kekal selamanya. Banyak orang Kristen walau menghadapi
banyak tantangan dan kekecewaan, tetap berdiri teguh karena memiliki
pengharapan. Ini perbedaan antara orang yang percaya dan tidak percaya kepada
Tuhan Yesus. Orang yang tidak punya pengharapan, maka saat hadapi kesulitan
akan kecewa sedang orang percaya Yesus punya pengharapan yang kekal. Kita
belajar seperti Ayub dan Paulus yang menghadapi kesulitan tetap berdiri teguh. Pada
1 Kor 13 “yang tinggal hanya iman, pengharapan dan kasih”. Di antara ketiganya
yang terpenting adalah kasih. Sekedar mengatakan kata kasih begitu gampang,
tetapi saat melakukannya?
Bagaimana mengasihi
Allah dan manusia? 1 Kor 13:4-8 Rasul Paulus mengatakan kasih sabar dan murah
hati. Kebencian menimbulkan perselisihan , tapi kasih menutupi banyak sekali
dosa. Ul 6:5 mengasihi Tuhan ada bagian dalam dan luar. Dengan pikiran kita.
Yesus mengatakan , mengasihi Tuhan harus
keluar dari hati yang paling dalam dengan kesungguhan mengasihi Tuhan.
Waktu Tuhan Yesus bertemu perempuan Samaria, Ia mengatakan , harus menyembah
dalam roh dan kebenaran. Kita mengasihi Tuhan bukan karena terpaksa atau alasan
lainnya. Kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, segenap jiwa dan
segenap kekuatan. Kita mengasihi Tuhan yang bukan abstrak yang tidak kita tahu.
Di jalanan Taiwan, orang-orang yang sedang berjalan berhenti dan menyembah dewa
mereka. Yang memprihatinkan, mereka ingin menyembah Allah, tetapi tidak
menyembah Allah yang benar. Sewaktu Rasul Paulus pergi ke Atena, ada patung
yang dituliskan kepada Allah yang tidak dikenal. Kita melihat banyak orang
Tionghoa menyembah dewa. Ini adalah kepercayaan yang abstrak dan sembarang.
Mereka tidak tahu, Tuhan yang mana yang mereka sembah. Tuhan kita sangat jelas.
Rasul Paulus berkata, “Aku tahu siapa yang kupercaya.” Kita tidak boleh
sembarangan percaya kepada Tuhan. Kalau percaya dengan niat yang jahat , kita
tidak peroleh apa-apa. Saat ini ada orang yang percaya Tuhan tapi mengatakan
tidak perlu ke gereja. Ini mengasihi Tuhan tidak dengan segenap kekuatan. Kasih
itu besar dan pengampunannya juga besar. Jika kita mengasihi yang besar, maka
kita memiliki pengampunan yang besar. Kasih yang paling besar melebihi
segalanya adalah kasih Yesus kepada kita. Ada yang bertanya, “Tuhan Yesus
sendirian apa bisa menebus seluruh dosa orang yang ada di dalam dunia ini?” Jika
ada 10 bumi dan ada manusianya, maka darah Yesus cukup menebusnya. Karena kasih
dari Tuhan Yesus melebihi batasan waktu, keadaan sehingga kasih dapat menebus
semua manusia dalam dunia ini. Orang yang
mengasihi Tuhan akan mentaati perintahNya. Yoh 14:15. Kalau kita mengasihi
Tuhan, maka kita akan menuruti perintahNya. Di Alkitab perintahNya begitu
banyak.
Beberapa perintahNya
yang tercatat dalam Alkitab :
1.
Kita harus
mengasihi. Saat orang Kristen saling mengasihi, orang lain akan melihat Yesus.
Sekarang banyak orang tidak percaya Yesus, karena banyak orang Kristen yang
tidak saling mengasihi.
2.
Meninggalkan
kesalahan dan dosa. Paulus mengatakan kita adalah ciptaan baru dan yang dulu
sudah berlalu. Rasul Paulus percaya
kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Karena kasih karunia
Tuhan, ia berubah jadi orang yang baik. Pikiran dan perbuatan kita sebelum dan
sesudah percaya, tidak sama.
3.
Bersandar kepada
Tuhan. Banyak orang yang merasa berhasil karena bersandar pada diri sendiri
lalu tidak mau lagi percaya Tuhan. Ia merasa begitu hebat dan tidak percaya
lagi pada Tuhan. Sebagai orang Kristen
harus mengikuti kehendakNya.
4.
Kasih kepada
Tuhan penuh kesukacitaan. Sewaktu di Taiwan , saya bertemu jemaat yang mukanya
tidak ada senyuman sehingga tidak enak melihatnya. Orang percaya Tuhan penuh
sukacita. Hati yang gembira adalah obat. Seorang dokter berkata, kalau
seseorang dalam hati penuh kesedihan, ketakutan, kekhawatiran maka akan
mempengaruhi kesehatannya. Orang percaya menunjukkan muka yang senyum sehingga
terlihat cantik / ganteng. Ada seseorang yang pergi mencari psikolog, dan
berkata bahwa ia merasa tidak enak dari kepala ke kaki, padahal tidak sakit
apa-apa. Dia sudah pergi berobat kemana-mana tapi tidak sembuh. Sewaktu disuruh
pergi ke seorang badut terkenal supaya hatinya bersukacita dan sembuh, orang itu berkata, “Sayalah
orangnya!” Banyak orang bisa membuat orang lain tertawa tapi dalam hatinya
penuh ketidaksukacitaan. Kita bersukacita dengan bersandar kepada Tuhan. Dalam berbagai keadaan pun kita tetap
bersyukur. Kasih kita kepada Tuhan, harus lebih daripada kita mengasihi orang
lain. Ada yang menyerang agama Kristen dengan berkata , “Kristen agama tidak
berbakti” padahal orang Kristen diminta untuk berbakti. Berbakti kepada orang
tua adalah syarat untuk memperoleh berkat. Dikatakan : hormatilah ayah ibumu. Kita
harus hormati orang tua kita supaya diberkati oleh Tuhan.
5.
Kasih kepada Tuhan
harus dinyatakan dalam perbuatan. Bila kita tidak mengasihi saudara , maka kita
tidak mengasihi Tuhan dan kita berdosa. Kita mau Tuhan menolong kita untuk
mengasihi saudara kita.
6.
Kasih kepada
Allah tidak bisa dipisahkan dari saya. Kejadian apapun di masa mendatang tidak
dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Kebenaran ini terlihat jelas pada Ayub.
Ayub kehilangan harta benda, tubuhnya terkena bara, tetapi ia tetap setia
kepada Tuhan. Saat semuanya terlihat gelap (penderitaan) ia berkata pada
istrinya yang memintanya meninggalkan Tuhan. Tetapi dibalas, “Apakah kita
percaya hanya karena peroleh berkat? Yang memberi dan mengambil Tuhan.
Terpujilah Tuhan!” Ayub begitu percaya, setia dan mengasihi TUhan, maka TUhan
melipatgandakan berkatNya itu. Penyakit borok disembuhkan. Waktu hadapi ujian
yang walau tidak sebesar ujian yang dihadapi Ayub, tetapi setelah dilewati,
maka ada berkat untuk kita dan keluarga kita. Kasih kepada Tuhan adalah kasih
kepada setiap generasi. Yang mengasih Tuhan, akan dinyatakan berkatNya
kepadanya dan keturunannya. Yang mengasihi TUhan, akan diberkati juga anak
keturunannya. Percaya janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita. Kalau kita
tidak hidup berkelimpahan, kita juga bersyukur kepada Tuhan. Banyak orang yang
alami penderitaan ingin bunuh diri karena tidak ada pengharapan kepada Tuhan.
Kita orang percaya punya harapan. Tuhan berkati orang yang mengasihi Dia. Kita
minta tolong kepada TUhan. Kita harus tetap setia selamanya dan jadi garam dan
terang. Diharapkan kita bisa bawa jiwa untuk diselamatkan. Ini penyebab
pertumbuhan gereja. Jika setiap orang bawa 1 jiwa maka tahun depan jumlah
berlipat. Injil kekuatan Allah yang menyelamatkan orang Yahudi maupun orang
Yunani. Kiranya Tuhan berkati kita jadi terang dan garam.
No comments:
Post a Comment