Ev
Susana Heng
Yak 1:12-18
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan
dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota
kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah
ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak
dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah
dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan
maut.
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi,
janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan
setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah
menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu
menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Ada
seorang dalam kelompok kecil saya, orang ini baru mulai percaya kepada Yesus.
Tetapi banyak sekali buku mengenai hidup. Waktu mulai kenal Tuhan, banyak
masalah dalam hidupnya sehingga sering minta didoakan agar pekerjaan suaminya
jadi lancar dan suaminya tidak dipecat. Tetapi baru 2 minggu lebih yang lalu,
suaminya dipecat dari pekerjaannya. Juga anaknya yang paling besar belum dapat
pekerjaan. Mereka tinggal di rumah kos dengan 1 kamar. Ia mengatakan bahwa
karena suaminya tidak punya pekerjaan mereka tidak sanggung bayar kos tsb.
Begitu mau ikut Tuhan begitu banyak persoalan dalam hidupnya, belum selesai 1,
sudah datang yang lainnya. Sehingga banyak orang takut, ia akan tinggalkan
Tuhan. Sehingga mereka sering menguatkan, menghibur dan menguatakan dia. Apakah
dalam hidup itu, semua percobaan membuat kita meninggalkan Tuhan. Kesulitan
yang membuat kita meragukan apakah Tuhan itu baik? Tetapi seringkali pencobaan
bukan berupaka ksulitana / penderitaan, dalam Yak 1:14 setiap orang dicobai
keinginannya. Pencobaan sangat menggoda sehingga kita jatuh. Ada cerita
anak-anak, ada seekor ikan muda. Ikan muda diajar ikan-ikan tua. Ikan tua
mengajar bahwa bila ada makanan enak yang tergantung , tidak boleh dimakan.
Kalau kamu makan , kamu akan mati. Ikan muda itu berpikir, makanan yang enak
bisa membuat mati? Mungkin para ikan tua tidak mau bersaing dengan ikan muda
sehingga mengarang cerita kalau makan kita akan mati. Sehingga ikan muda terus
keliling dan ketemu umpan. Suatu hari ia melihat dan begitu tergoda dan ingin
memakannya. Pamannya datang dan menabraknya supaya tidak makan. Pamannya
mengajak ia melihat-lihat. Kamu lihat ikan muda itu makan dan ia akan mati. Ia
tetap tidak percaya. Bagaimana makanan yang begitu enak membuat ia mati. Suatu
kali ia langsung makan. Apa yang terjadi saat ia makan? Ia ditangkap dan
dimakan.
Bukankan
hal ini pernah tertulis di dalma Alkitab? Kej 3:1-6
3:1
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?"
3:2
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman
ini boleh kami makan,
3:3
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan
mati,
3:5
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka,
dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat."
3:6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Hawa
mengatakan, kata Tuhan bila makan buah akan mati. Tetapi Iblis berkata, kamu
akan jadi seperti Tuhan. Lalu Hawa melihat dan kelihatan buah tersebut
enak. Kemudian ia makan buah, namun
tidak langsung mati tetapi terputus hubungannya dengan Allah , ia jatuh dalam
dosa. Bukankah hari ini iblis memakai pola demikian menjerat manusia jatuh
dalam pencobaan?
Pernah
lihat orang yang tidak bisa tidur ditawarkan obat. Ortu sudah bilang , kalau
makan obat akan keluar darah dari 7 lobang. Kalau pun tidak, suntik sana sini
bisa mati. Tetapi kalau temannya menggoda ia makan, bisakah bertahan? Temannya
bisa mengatakan, bukankah orang tuamu berkata begitu? Bukankah kamu sedang
banyak persoalan. Istrimu memmreteli kamu, bosmu tidak memahami kamu. Kalau
kamu makan obat ini, kamu bisa lepas bebanmu?. Setelah itu apakah setelah minum
semua beban hilang, keluar darah dari 7 lobang. Setelah minum ia merasa ringan
dan fly. Tetapi suatu kali ia akan mati, karena demikian yang terjadi dengan
orang lainnya. Bukan ia mati, tetapi kalau tidak lepas dari obat itu akan
mati. Pencobaan bilang ini begitu baik,
coba aja, tidak apa-apa.
Tidak
selalu pencobaan itu sesuatu yang
membuat penderitaan, tetapi pencobaan membuat kita jauh dari Tuhan. Mungkin
berupa penderitaan hidup sehingga meninggalkan Tuhan. Atau kesenangan yang
membuat kita terlena dan melupakan Tuhan. Kita melihat bagaimana menghadapi pencobaan?
Pencobaan ada yang datang terus ke saya, tetapi berupa penderitaan yang datang
satu per satu berbeda dengan Hawa. Seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub tidak
membuat satu pun kesalahan. Ia benar dihadapna Tuhan tapi dalam sekejap harta
habis, anaknya meninggal dan tubuhnya timbul borok. Pada saat ia menghadapi
pencobaan seperti ini, apakah yang Ayub katakan, ia curiga dan mengatakan Allah
tidak adil. Ia tidak katakan begitu, tapi Allah yang memberi dan Allah yang
mengambil. Ia tidak katakan hal yang tidak patut. Ada seorang yang saya kenal,
sering minta saya doakan. Ia terkena kanker hidung. Dan sekarang setelah kena
penyakit ini, uangnya habis berobat. Sehingga karena penyakitnya, lidahnya
pendek dan susah bicara. Setelah ia mendapat penyakit ini, pekejraan suaminya
menjadi semakin susah. Kemudian suaminya kehilangan pekerjaan dan hidup mereka
menjadi semakin susah. Istrinya berpikir untuk menerima rantangan untuk hidup
karena ia pintar masak. Tetapi suatu ia merancang itu, kadang penyakit datang,
lidah timbul putih dan sulit makan. Kalau sedang sakit, dari ujung kepala
sampai kaki sakit. Suatu kali , suaminya lihat istrinya begitu susah. Tetapi ia
mengatakan, istrinya di kamar terus berdoa. Ia lihat ia bingung ia mengerjakan
rantangan dan semuanya beres setelah keluar berdoa. Ia selalu berdoa agar Tuhan
menyembuhkan penyakitnya. Tetapi ia bukan saja bertambah baik, malah kadang
nasinya di jus dan makan lewat tenggorokan karena tambah kecil. Suatu kali , listrik di Jakarta mati hidup
kena pemdaman. Suatu kali di kelompok kecil ia mengatakan, waktu listrik padam,
ia katakan ia tidak makan dari pagi. Ia berdoa agar listrik datang supayan bisa
jus nasinya agar bisa makan. Ia begitu senang, setelah doa listrik datang dan
ia dapat jus. Dalam segala keadaan, sakit penyakit datang, suami tidak ada
pekerjaan, ia tidak anggap Tuhan tidak baik. Kadang kali ia mengatakan ia tidak
tahan. Tetapi ia selalu percaya bahwa Tuhan baik bagi ia. Sewaktu ia sakit dan
baikan sedikit, ia sangat bersyukur . Segala pencobaan tidak membuat ia jauh
dari Tuhan. Suatu melihat ia saya bandingkan. Ayub juga demikian, dalam
penocbaan ia tetap berkata bahwa Allah begitu baik. Itulah sikap Ayub sewaktu
menghadapi pencobaan. Di dalam Alkitab, dicatat Yusuf. Ia adalah anak
kesayangan dan kemudian saudaranya jual ia ke Mesir. Sewaktu ia jadi budak , ia
dirayu istri Potifar padahal ia bekerja dengan baik. Tetapi ia sama sekali
tidak jatuh dalam godaan. Tetapi ia difitnah dan masuk penjara. Bukankah kita
berkata, mengapa orang yang berpegang pada Tuhan mengalami hal seperti ini.
Bukankah seringkali, kita hidup benar di hadapan Tuhan tetapi yang kita dapat
fitnahan? Tetapi Yusuf tetap takut dan benar di hapadan Tuhan. Karena Yusuf
percaya Allah punya rencana dalam kehidupan. Akhirnya ia melihat bahwa benar
Tuhan punya rencana yang indah. Mungkin dalam kehidupan kita, kita punya beban
berat. Kita merasa suatu masalah belum selesai, masalah lain sudah datang.
Mungkin kita bertanya, Tuhan apakah Engkau tertidur dan tidak melihat. Mungkin
kita berdoa sampai berkata, Tuhan apakah mendengar doa saya. Saya sudah berdoa
bertahun-tahun , penyakit saya tetap ada. Saya doa terus, tetapi usaha tetap
begini saja, anak tidak dapat pekerjaan, hidup seperti itu? Mungkin banyak yang
berpikir, benarkan Allah ada? Tetapi Tuhan berkata, bahwa setelah melewati
semua pencobaan itu, Yak berkata orang yang bertahan akan memperoleh mahkota
itu. Kemudian kita lihat Ayub dan Tuhan memberi kelimpahan. Tuhan mengenapan
rencanaNya dalam kehidupan Yusuf. Tetapi mungkin hari ini kita belum lihat
bagaimana Tuhan bekerja , tetapi dalam Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya
kepadaNya. Percayakah bahwa Allah tetap baik dalam pencobaan? Percayakah bahwa
Tuhan sungguh punya rencana yang indah dalam hidup kita? Orang yang bertahan
akan melihat pekerjaan yang baik. Allah tidak pernah diam, dalam kesulitan
Tuhan memberi kita kekuatan. Saat kita menangis , ia menguatkan dan memberikan
yang terbaik. Percayakah? Orang yang percaya akan menuai.
No comments:
Post a Comment