Pdt Ridwan Hutabarat
Roma 4:18-5:4
18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap,
namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak
bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti
keturunanmu."
19 Imannya
tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,
karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah
tertutup.
20 Tetapi
terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia
diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
21 dengan penuh
keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
22 Karena itu
hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
23 Kata-kata
ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk
Abraham saja,
24 tetapi
ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena
kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari
antara orang mati,
25 yaitu Yesus,
yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena
pembenaran kita.
1 Sebab itu,
kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
2 Oleh Dia kita
juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih
karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima
kemuliaan Allah.
3 Dan bukan
hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4 dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Khotbah ini bukan
ekspositori tetapi tematis. Kuasa kebangkitan memberi pengharapan. Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus. Apa yang dilakukan sehingga memberi pengharapan.
Kuasa kebangkitan KRistus mengalahkan kuasa maut. Yaitu dosa. Dosa yang plaing
serius dalam hidup ini. Dalam keberdosaan kita, kita senantiasa jadi pecundang.
Kita perbudakan dosa. Dosa yang paling serius bukan kanker, miskin. Ada orang
sakit disembuhkan Yesus, mati masuk neraka? Banyak. 10 orang sakit kusta.
Mereka datang ke Tuhan Yesus. Yang sembuh semuanya. Yang bertobat hanya 1
orang. Maka harus kritis, sembuh tidak identik dengan bertobat. Rata-rata orang
sakit, minta kesembuhan. Tetapi tidak minta pertobatan. Padahal yang paling
serius dalam hidup ini adalah dosa. Bukan penyakit yang membuat hilang
kemuliaan Allah. Dosa yang membuatnya. Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah. DOsa yang sangat serius. Karena itu upah
dosa maut. Bukan upah kanker maut. Sehingga ada orang sakit didoakan tidak
sembuh. Tetapi mati masuk surge.
Lihatlah yang Yesus lihat. Yang serius di mata Tuhan serius di mata
kita. Dosa membuat putus hubungan kita dengan Allah. Sehingga kehidupan kita
tanpa Allah, sehingga kita tidak mempunyai harapan. Makin banyak dokter, makin
pendek umur manusia. Zaman Adam dan Hawa tidak ada dokter. Umur 900 – 1000
tahun. Zaman Nuh mulai ada tabib-tabib, umur dikorting paling tidak 700 tahun.
Zaman Musa lebih banyak lagi tabib-tabib, umur dikorting paling tua 100 tahun.
Zaman kakek nenek kita, lebih banyak dokter daripada zaman Musa. Nenek saya
meninggal 106 tahun. Mana lebih banyak dokter zaman kakek kita atau zaman kita?
Zaman kita! Tiap tahun UI keluarkan dokter. Unpad , UGM, Brawijaya, Airlangga,
Pelita Harapan. Sulit sekali umur kita 100 tahun. Makin banyak sarjana hokum,
makin rusak hokum. Karena rata-rata pake UUD (ujung-ujunganya duit), KUHP
(kasih uang habis perkara). Maju tak gentar membela yang bayar. Makin banyak
sarjana ekonomi, makin banyak krismon hutabarat (hutang tambah berat). Tidak
ada solusi. Makin banyak ahli ilmu jiwa, makin banyak sakit jiwa. Pertama kali
saya tinggal di Jakarta, tahun 1961, kebun binatang masih di CIkini, kalau ada
orang gila geger, karena jarang orang gila. Sekarang ini sulit bedakan mana
orang gila mana orang waras. Kalau ada suami berkata, istri berani berkata, Gua
nyesel kawin sama elo, itu sakit jiwa stadium pertama. Kalau ada suami/istri
berkata, ayu cerai – ayu cerai. Itu stadium kedua. Kalau ada suami/istri
berkata, “setan lu” itu stadium ketiga. Kalau ada suami/istri berani nyeleweng
, “itu penyakit jiwa parah”. Siapa yang pernah menyeleweng, stop mulai saat
ini. Dosa membuat kita lumpuh. Keagamaan-keagamaan tidak bisa memberikan
pengharapan. Karena orang berdosa. Sama seperti orang yang tidak pintar
berenang, yang belum ke kolam renang yang dalamnya 3 m. Gayanya, gaya dada.
Dah…dah… Orang tenggelam tidak dinasehati, kalau suami istri sedang tenggalam,
dinasehati, lain kali jangan berenang di sini lihat 3 m berenang di sana 1 m.
Selama masih ada dia, makin cepat mati. Lain kali belajar berenang dulu, atrau
beli ban- Tidak akan tertolong. Orang tenggelam perlu orang yang cemplung
angkat dia. Orang tenggelam, kebutuhannya pertolongan. Apakah orang tenggelam
membutuhkan emas. Coba orang tenggelam kasih 40 kg emas, makin cepat da-da nya.
KEbutuhan orang sakit. Bukan kesembuhan. Kebutuhan orang sakit , kebutuhan yang
paling dalam adalah kuasa kebangkitan Yesus. Kebutuhan orang miskin., sulit
ekonomi, bukan sekedar uang. Tetapi menikmati gembala yang agung, kuasa
kebangkitan Yesus. Karena apa arti sembuh, kaya kalau tetap hidup dalam dosa.
Sering kali kita tidak melihat makna paskah, ada kemenangan lebih dari sakit,
pemulihan ekonomi yaitu nilainya kekal, penuh pengharapan. Itulah ingin
dijelaskan Paulus kepada jemaat Roma. Dengan menggali iman Abraham. Seharusnya
kita lebih mudah beriman daripada Abraham. Karena Abraham belum pernah nama
Yesus. Abraham belum tahu Yesus mengalahkan maut. Kita sudah mengalaminya.
Abraham ketika dijanjikan punya anak, apakah langsung punya anak? Tidak! Bahkan
sampai keputusasaan, Abraham 100 tahun sudah lemah, ditambah Sara sudah tutup
kandungannya, pengharapan apa di balik itu? Tetapi ia tetap beriman. Orang sekitar dia mengejek. Iman apa loe?
Keturunanku akan banyak! Banyak darimana? Loe belum punya anak? Tetapi ia tetap
beriman. Makanya kata kunci iman, yang harus kita letakkan dalam kuasa
kebangkitan Kristus ayat 18 sekalipun ga ada dasar untuk berharap, ayat 19
walaupun , ayat 20 malah (lebih buruk lagi), sudah sulit Abraham punya anak,
ketika Sarah hamil, apakah orang kagum? Tidak! Maka Sara dibilang akan hamil,
ia ketawa. Kalau aku hamil umur 30 cocok. 40 okelah. 90 tahun hamil, apa kata
dunia? Popo-popo hamil tidak kurang kerjaan. Popo-popo jalannya bongkok
bukannya drum band. Seandainya ia bilang dengan keponakannya, aku hamil. Kiu
mei , elu gak hamil. Ini gede perutku. Kiu me itu tumor. Tidak mudah. Ayo kita
buktikan ke dokter. Begitu tahu hamil, malah keponakannya bilang, genit amat
loe Kiu Me…. Gitu iman yang tidak mudah. Malah lebih berat lagi. Setelah ia
punya anak, Allah berkata, Abraham-Abraham, ambil anak yang tunggal. Siapa
Tuhan? Ishak atau Ismael. Yakni Ishak yang kaukasihi. Mengapa Tuhan? Ke
Singapore, ke London. Tidak. Sudah sulit punya anak, dapat 1 penantian yang
berat, mau jumlah banyak malah disuruh potong. APa ini? Kalau saya TUhan bilang
begitu, anak saya si Aseng dan Amoy di Bandung. Kalau Tuhan bilang , Fuliwan,
ambil anakmu di bandung salah satu, bawa ke parkiran pondok indah, potong dia.
Saya bilang langsung, tidak mau Tuhan. Makanya suara itu tidak pernah datang ke
saya. Maka saya bukan bapa beriman. Kita belajar dari Abraham, maka dalam
kebenaran itu. Diperhitungkan sebagai kebenaran. Kata-kata : hal ini
diperhitungkan sebagai kebenaran tidak ditulis untuk Abraham saja tetapi juga
kepada kita. Sebab kepada kita juga diperhitungkan. Karena kita percaya kepada
Dia yang membangkitkan Yesus. Yesus mengalahkan yang paling serius dalam hidup
kita. Kebangkitan nya mengalahkan sengat maut dalam hidup kita. Itu paling
serius. Maka yang lain gampang. Lihatlah serius, tidak seriusnya suatu masalah.
Dari siapa yang turun tangan mengatasi masalah. Kalau ada kejadian di
Lindeteves, turun tangan kapolsek, kita tahu bobot masalahnya. Kemungkinan ada
orang tertusuk mati. Karena itu bobot kapolsek. Ga usah kita terlalu pintar
sekalipun. Otomatis, kita tahu ada kejadian yang lebih serius. Kalau ada
kejadian yang turun Kapolda, berarti lebih serius. Kemungkinan di Lindetives
ada teroris. Betapa seriusnya kejadian di Linditeves. Kalau turun tangan 3
orang, SBY, panglima ABRI dan kapolri muncul di TV. Kalau masalah dosa ,
presdien tidak bisa turun tangan. Yang turun tangan adalah Yesus Kristus.
Menunjukkan dosa itu serius, kalau yang paling serius sudah diselesaikan ,
apalagi yang lain. Kalau ada atlet angkat besi, ia angkat barbell seberat 300
kg, kita suruh angkat beras 50 kg, ia pasti bisa angkat , atau mungkin atau
tidak bisa? Pasti bisa. Karena lebih ringan. Yang 300 kg bisa, apalagi yang 50
kg. Makanya datanglah kepada Yesus, jangan main-main dalam dosa. Kalau dosamu
diselesaikan. Masalah yang lain gampang. Tidak ada jalan buntu bagi orang
percaya. Sayangnya tidak banyak orang percaya. Saya tahun 79-80, Pembina
pemuda-remaja sejakarta bogor. Saya sarjana teater dan music. Saya dosen drama
musical, Tetapi saya sadis dan kejam. Saya Pembina pemuda gereja, tapi masuk penjara
2 kali. Karena suka membawa orang jalan-jalan pake ambulans. Sadis dan kejam.
Tapi Pembina! Ada sukukata yang diumpetin. Kata sah. Pembina sah! Sampai emak
saya ngomong, lebih baik elo mati daripada hidup. Saking jahatnya saya.
Bayangkan emak sendiri ngomong begitu. Apalagi emak-emak orang lain. Puji TUhan
saya dapat mujijat. Saya sakit jantung. Jangn lupa sakit sembuh mujijat. Sehat
sakitpun mujijat. Orang sadis, orang kejam, paling cocok sakit jantung. Kalau
sakit bisul tidak bertobat. Apalagi korengan. Saya dihajar TUhan. 6 bulan ,
saya berbaring. Jangankan duduk, miringkan badan saja tidak bisa. Berat saya 32
kg. Super langsing. Darah tinggi saya 230/40. Dulu belum ada RS Harapan Kita.
Makanya hidup saya tanpa harapan. Sakit jantung, paling cocok bagi orang jahat.
Nafasnya satu satu kayak ikan mas koki. Supaya banyak minta maaf. Ma… af.. Padahal saya orang Kristen dan
Pembina gereja. Saya ingatkan anda, siapa dalam ruangan ini yang Kristen tapi
suka maki-maki istri, melawan suaminya, Bertobat mala mini. Siapa di antara
anda yang masih suka berjinah, merokok, minuman mabuk, bertobatlah mala mini.
SUpaya ada pengharapan. Karena dosa. Selamnya membuat kita putus hubungan
dengan Allah. Pertobatan, memiliki hubungan baik dengan Tuhan karena janji
Tuhan Immanuel, Tuhan berserta kita. Sekali-kali Ia tidak meninggalkan dan
membiarkan kita. Setelah bertobat, tahun 1981, saya jadi hamba Tuhan. Melayani
ke sana kemari. Sekolah teologia tinggi. Saya dosen teologia. Lalau ketemu
wanita TIonghoa. Wo ai ni , Ni ai wo, Kami menikah. Mulai ada kesulitan. Istri
saya sarjaan teknik kimia, kacamatanya hanya 1, kacamata kimia. Ia sangat super
bersih sekali. Menderita saya. Rumah
kami dip el 5 kali sehari. ALkibatnya setiap masuk rumah harus cuci kaki dulu.
Itu bukan kebiasaan saya. 10 kali keluar rumah, 10 kali cuci kaki. Saya marah.
Ma, ma punya peratruan lebih ketat dari hokum Taurat. Piring tidak boleh dicuci pembantu. Hanya ia
yang boleh cuci piring. Satu piring lama cucinya, garpu dicuci satu per satu
giginya. Ini penderitaan. Setelah dicuci bersih, direndam air panas. Setelah
itu, satu diletakkan ke rak piring tiris. Lalu 1,5 jam, semua dilap satu per
satu. Setelah di lap, piring, sendok, garpu, gelas, dibungkus kayak
lemper. Kalau mau makan, dikeluarkan
dari bungkusan, disirim lagi pakai air panas. Saya bilang, saya hafal doa Bapa
kami, jauhkanlah kami dari pencobaan, kalau begini bersihnya, kau dekati aku
dengan pencobaan Aku makan di luar akan mencret. Konflik. Naik lift, begitu
masuk mau pencet nomornya. Dia teriak, jangan Pak. Saya kira ada stroom. Saya
jengkel. DIbuka tasnya. Ia keluarkan tissue, dibungkus jarinya, lalu
dipencet. Nomor-nomor yang lain saya
pencetin say per satu. Menderita. Naik escalator. Saya pegang railing.
Dibilang, jangan pak. Jengkel saya. Karena alasan tidak masuk akal. Ia bilang,
ini escalator umum, Pak. Tunjukkan escalator pribadi. Banyak Pak. Ini banyak yang naik. Ia bilang, banyak orang
naik baru ngupil. Jadi bayangan dia di railing upil semua. Terus ia bilang, Pak
banyak orang cebok tidak bersih. Bayangan dia , kotoran semuanya. Jadi naik
escalator baru stabil . Rasanya saya tidak punya pengharapan dalam perkawinan.
6 tahun perkawinan, ia lagi tidur. Saya tatap dia. Saya bilang ke Tuhan, Tuhan
ujilah saya, tilik hati saya yang paling dalam. Aku tidak niat cerai dengan ni
orang. Aku tidak ada niat ganti. Apalagi bukan cabang. Tidak mungkin kubohongi
Kau TUhan. Tapi aku tak mampu melanjutkan perkawinan. Kalau ia tidur, aku aman.
Kalau ia bangun, datang sabda yang baru. Aku tak mampu Tuhan. Tiba-tiba Tuhan
seperti berbicara kepada saya, segala sesuatu dari Dia. Berarti istri saya dari
Tuhan. Seolah-oleh Tuhan berkata, apakah saya salah pilih. APakah Aku perlu
nasehat dari engkau. Langsung saya nangis dan minta ampun. Saya bertobat. Saya
melihat istri saya lebih indah lagi. Tetapi apakah istri saya berubah? Tidak.
Makin aneh-aneh. Tapi kuasa kebangkitan Yesus mememangkan saya. Malah say
amakin sayang dengan dia. 11 tahun perkawinan saya, habis saya pulang pelayanan
malam-malam, habis hujan besar, saya
pulang mandi-mandi bersih. Saya bangunkan dia berdoa bersyukur. Lagi berdoa,
ada ketukan di rumah kami. Saya bilang , ada ketukan. Kami pergi ke pintu
utama. Kami bukan pintu, di situ ada suami istri dengan anaknya umur 2 tahun.
Orang sangat sederhana. Kalau saya tidak boleh bilang miskin. Mereka tinggal di
perkampungan, sehabis hujan besar, mereka datang ke kompleks. Sandai jepit
bertambah karena tanah merah blepetan. Begitu saya buka pintu saya lihat muka
mereka, istri saya lihat kaki mereka. Ia kaget. Karena kaget, saya lihat.
Terima kasih Tuhan. Lanjutkan Tuhan. Masuk-masuk… mereka lepas sandal. Tapi
kaki mereka penuh tanah merah. Anak kecil tidak mau digendong. Tanah merah
juga. Begitu mereka masuk, 3 pasnag kaki mulawarman masuk. IStri saya tidak
tahan , masuk. Singkat cerita mereka butuh bantuan, habis dibantu, anaknya umur
2 tahun mulai rewel, ibunya sambil ngobrol, dengan ringan angkat anak ini ke
jok kursi warna krim. Saya kaget. Anak ini begitu injak yang empuk,
lompat-lompat. Sempurna mujiajatnya. Sambil ngobrol, dalam hati saya tengking.
Stop. Anak ini stop. Tapi agak tegang, ngompol. Lebih dalam lagi…. Istri saya
keluar angkat anak ini, dorong suami istri. Balikin kursinya, ambil tissue
gulung 3 buah. Diletakkan di tempat basah, sambil ambil senjata otomatis,
semuanya diomelin. Sudah ma…sudah ma…
Tetapi pa.. saya pusing. Saya tuntun jemaat saya pulang. Mereka merasa
bersalah tinggi. Pak Pendeta saya dapat bantuan, tapi anak kami ngompol.
Bagaiaman Pak? Tidak apa-apa. Kalau anak bisa kencing itu normal. Mereka
pulang, gerbang saya rapatkan. Saya saat teduh di situ. Tuhan saya mau masuk.
SOS…SOS…. Saya cuci kaki dulu karena itu hokum Taurat nya. Begitu saya masuk,
istri saya masih ngomel. Saya dengan sederhana bilang., ma lihat saya. Ma lihat
saya. Apa sih? Dia lihat ke saya. Saya bilang dengan kalimat sederhana, Ma
TUhan mati dan bangkit bukan untuk kursi. Untuk jemaat. Meledak nangisnya. Begitu hebatnya nangisnya
minta ampun. Setelah beberapa saat ia berdiri dan peluk saya erat sekali. Kalau
kuasa kebangkitan KRistus kitanikmati, dosa yang palign berat dikalahkan,
persoalan perkawinan dan konflik apapun semuanya mudah diberikan Tuhan jalan
keluar. Masalahnya kita mau percaya tidak? Oleh karena itu Tuhan bilang , orang
benar bermegah dalam kesengsaraan. Kesengsaraan itu menimbukan ketekunan,
ketekunan menimbulkan tahan uji, tahun uji menimbulkan pengharap sejati Beri
hatimu diproses orang percaya. SZetelah tinggalkan dosa dan kejahatan,
milikilah saat teduh pribadi. Hubungan yang intim dan special dengan Tuhan.
Tidak perduli siapapun anda, kalau anda mengerti pengoranan Yesus, pasti anda
bergairah memiliki saat teduh bersama Tuhan Yesus. Saya ragu , anda mengerti
pengorbanan Yesus, kalau anda tidak menjaga hubungan dengan baik dengan Tuhan.
Tidak cukup bertobat, pengampunan membuat kita akrab dengan Allah, kita akan
dapat petunjuk dari Dia. Sehingga orang benar tidak pernah mendapat jalan
buntu. Orang benar tidak pernah dikuasai oleh kekecewaan. Maka rumah tangga
menikmati kuasa kebangkitan yang memberikan pengharapan. Maka perkawinan orang benar makin bahagia,
makin bahagia… dan bukan itu saja. Orang percaya pun suka memberitakan Injil.
Karena orang percaya yang mendapat pengharapan dari kebangkitan Tuhan Yesus,
sukacita mulia pasti dengan sukacita ia menceritakan ke orang lain. Berikutnya
: milikilah hati Injil. Ceritakanlah Yesus kepada semua orang. Karena tanpa
Yesus , orang akan binasa. Kalau tidak beritakan Injil, anda jahat di mata
Tuhan. Kalau orang pasti binasa, tidak ada kerinduan kita membelokan demi
Injil. Betapa jahatnya kita. Ga usah ke neraka. Orang buta saja. Kalau hilang
tongkatnya, ia lagi berjalan menuju parit besar. Anda jahat kalau anda lihat
saja. Apalagi senadainya anda katakana, jatuh nih… tuh kan jatuh. Itu jahat. Milikilah
hati Injil jemaat di sini, harus memiliki hati missioner. Karena Paskah itu
kasih Yesus yang hebat. Bagikanlah kepada orang lain. Maka pengharapan ini
indah, makin mendekati anda. Kesulitan-kesulitan tidak menakutkan kita.
Chris John, juara
dunia WBA. Seandainya pelatihnya bilang Christ John 4 bulan lagi engkau akan
tanding. Dengan siapa? Dengan juara RT dari Galur. Pasti tidak mau. Karena
juara RT tidak keras. Biar disuruh diam 12 ronde, biarin pukul terus menerus
nanti KO sendiri. Tidak mau. Cari dunia WBC lawan saya. Elo tahu ngoong apa?
Memang kenapa? Juara dunia WBC dari Meksiko. Memang kenapa? Pukulannya keras.
Aku mau. Dia raja KO. Aku mau. Makin tinggi kesulitan lawannya, ia makin mau.
Karena terkadung pengharapan yang lebih indah. Kalau lawan juara dunia WBC, ia
dapat 2 juta $. Kalau lawan juara RT, ia dapat kaos oblong. Pulanglah setelah
merayakan paskah ini kesulitan apapun tidak pernah mengalahkan kita. Kita tidak
jadi pecundang. Bangkit dan rohmu menyala-nyala. Lakukanlah kebenaran firman
Tuhan. Segala sesuatu , istri cerewet, suami menyebalkan semua mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Masalahnya, anda mau atau tidak.
No comments:
Post a Comment