Monday, March 26, 2018

Kristus Ditetapkan Allah sebagai Penebus UmatNya

Ev. Anton Ampulembang

Yesaya 59:20  Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN.

Pendahuluan

              Saat ini kalau kita memperhatikan, kian hari kehidupan orang Kristen kian disorot. Hal ini tidak mengherankan karena sesuai dengan Alkitab, kita ibarat buku yang terbuka (mudah terlihat) sehingga orang bisa dengan bebas mengkritik. Hal ini ibarat kita membuat status tentang keadaan kita di medsos, maka kita harus siap untuk dinilai. Ada orang yang tidak dewasa sehingga tulisannya tidak dewasa, demikian pula dengan responsnya terhadap masukan dari orang-orang lain. Kalau sudah seperti itu maka lebih baik jangan menulis. Seperti juga hal di atas, kalau tidak sungguh-sungguh menjalani kehendakNya, maka jangan menjadi orang Kristen.

Untuk Apa Menjadi Orang Kristen?

Kita menjadi orang Kristen bukan sekedar menjadi penganut suatu agama. Karena ada orang yang beragama tetapi hidupnya tidak menunjukkan ia bertuhan. 2 minggu lalu mertua dari seorang sahabat saya masuk rumah sakit. Ia adalah ketua majelis dari gerejanya, namun meskipun sakitnya sudah parah ia  tidak bisa mati-mati. Hal ini disebabkan ia memasang susuk di tubuhnya. Jadi walaupun usianya sudah 90 tahun tapi raut wajahnya seperti orang yang berusia 45 tahun. Ia memelihara harimau dalam bentuk roh. Di rumahnya ada sebuah patung harimau. Sewaktu patung tersebut diambil dan dihancurkan,  pada saat  yang sama di rumah sakit ia berteriak dan suaranya menyerupai auman harimau di ruang ICU. Mengerikan, ia seorang ketua majelis selama puluhan tahun. Itu tidak menjanjikan bahwa sebagai seorang Kristen kita aman, karena Alkitab yang akan mengkoreksi kita (siapa kita sebenarnya).
              Dalam bahasa Inggris orang Kristen disebut sebagai Christ-ian (Christ berarti Kristus sedangkan Christian berarti orang Kristen. Hal ini berarti orang Kristen  di depannya ada Kristus). Kita akan bernilai tinggi kalau dalam hidup kita ada Kristus yang telah ditetapkan sebagai penebus umat manusia. Tuhan Yesus telah bangkit dari kubur (kematian) berbeda dengan pemimpin agama lain yang masih kerasan “tidur” di kuburan. Itu sebabnya di pedalaman Papua, saya tidak takut dengan orang Papua yang memakai koteka dan menggusung anak panah. Itu sebabnya kalau ada anak Tuhan yang usaha (bisnis)-nya menipu di sana-sini berarti ia tidak mengerti siapa itu Kristus. Orang yang hidupnya kawin-cerai juga tidak mengerti siapa itu Yesus Kristus. Anak-anak Tuhan yang menjalani hidup dengan sex bebas, hidupnya tidak mau diatur, tidak mau melayani Tuhan dan belajar firman Tuhan sejak dini berarti ia tidak mengerti siapa itu Yesus Kristus.
              Kita perlu kembali belajar dari kebenaran firman Tuhan, siapa itu Yesus Kristus. Kristus itu adalah penebus umat manusia. Di dalam Perjanjian Lama, Yesaya mengatakan bahwa Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya (Yesaya 59:20). Sebelum kisah tentang kedatangan Tuhan Yesus ditulis pada  Matius pasal pertama, 700 tahun sebelumnya Nabi Yesaya telah menubuatkan akan datang penebus untuk Sion (umatnya, bangsa Israel). Selama ini orang-orang  Israel membawa persembahan domba tak bercacat (tercela) untuk menebus dosa mereka. Pada bagian terakhir dari Kitab Perjanjian Lama yakni Malaekhi yang berselang 400 tahun sebelum kitab Matius ditulis, mengatakan para rohaniawan dan imam tidak menghormati Tuhan. Malaekhi 1:6   Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" Maleakhi 2:1-2 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!  Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Dalam ayat tersebut ditulis bahwa orang-orang  yang katanya rohani (spektakuler dalam pelayanan) Tuhan mengkritik mereka karena merekalah orang pertama yang tidak menghargai kekudusan Tuhan dan menghormati Tuhan. Kalau hamba Tuhan (termasuk orang-orang yang berkhotbah) tidak menghormati Tuhan lalu bagaimana dengan jemaatnya? Maka tidak ada orang yang menghormati Tuhan dan Tuhan membisu (tidak bicara) selama 400 tahun (selang waktu antara kitab Malaekhi dan Matius ditulis). Tuhan butuh waktu 400 tahun untuk kembali bicara. Selama itu firmanNya membisu (tidak ada suara). Kalau saya didiamkan oleh istri selama 1 menit lebih baik mati saja. Terkadang saya bingung dengan istri saya. Baru selesai makan bersama lalu saya tinggalkan istri, maka saya akan  dikirim pesan via WA, “Pi, saya kangen denganmu” padahal baru saja kami berpisah. Saya ingatkan dia bahwa kita sudah beranak dua masih bicara kangen-kangenan, bagaimana kalau saya tinggal selamanya. Terkadang saya berkelakar dengan istri saya, “Mam, saya rasa antara kamu dan saya yang akan mati duluan adalah saya” karena saya merasa begitu maka dia akan marah dengan saya dan berkata, “Kamu tidak boleh mati duluan”. Saya berkata, “Kan saya bilang, antara kamu dan saya, saya yang akan mati lebih dulu” tetapi karena dia marah maka saya katakan lagi,”Kalau begitu, ya kamu duluan yang mati.” Kita tidak mampu hidup normal kalau anak atau pasangan atau rekan bisnis atau jemaat atau hamba Tuhan mendiamkan kita. Kita rasanya tidak mampu.
              Suatu kali di sebuah mal saya dan istri saya melihat sebuah tas yang bagus sekali dan ingin membelinya namun pelayannya tidak menyambut kami malah hanya bermain handphone saja. Saya yang tadinya mau membeli membatalkan niat tersebut dan langsung keluar. Ada juga saat ingin makan di sebuah restoran Korea, saat saya masuk pelayannya  cengar-cengir (ngobrol) saja sehingga saya batalkan, padahal saya mengenal pemilik dari restoran tersebut yang kumpulan artis. Saya pesan kepada mereka,”Bro, lain kali jangan begitu. Pangkas saja pelayan seperti itu!” Bila Allah tidak bicara selama 400 tahun, mereka sedang menantikan Kristus begitu lama. Begitu pentingnya keberadaan Kristus maka Allah tidak main-main dengan nubuatan kepada para nabi dan bahkan kepada kita pada hari ini. Tidak ada korban apapun yang bisa menggantikan dan mewakili diri kita dalam mendamaikan kita dengan Allah karena kita begitu bobrok (tidak ada seorang manusia pun yang benar di hadapan Tuhan). Kalau begitu, siapa yang berani mewakili diri sendiri di hadapan Tuhan? Tidak ada! Doktrin kekristenan ini penting yang harus dipelajari hari ini. Kristus yang dijanjikan sebagai korban anak domba Allah yang dipersembahkan untuk penghapusan dosa engkau dan saya.

Mengapa Kita Memerlukan Yesus Kristus Sebagai Penebus Dosa Manusia?

Yesaya 59 memberikan alasan yang logis tentang mengapa kita membutuhkan Yesus Kristus dalam penebusan Sion dan Israel. Pada ayat 1 dan 2  dikatakan Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Di sini kita melihat ada dosa yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan yang memisahkannya dari Allah. Ada dosa yang disembunyikan, dipelihara, disimpan dan ditutupi dalam kehidupan umatNya dan hal itu membuat manusia dipisahkan dari Allah. Pada ayat 7 dan 9 dikatakan Mereka segera melakukan kejahatan, dan bersegera hendak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka adalah rancangan kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan kebinasaan dan keruntuhan.  Dosa mempengaruhi segala langkah kita. Dosa itu tidak hanya memisahkan tetapi membius rencana,pikiran dan hati kita. Semuanya dibius.
              Suatu kali mantan jemaat saya datang ke rumah saya dan  menangis. Rupanya ia membeli rumah yang ditempatinya di sebuah perumahan mewah dan bergengsi. Ia menitip pakai nama mamanya di sertifikat. Waktu anaknya mau studi, ia membutuhkan banyak  uang sehingga mau menjual rumah itu, tetapi mamanya tidak kasih. Dia berkata,”Ma ini rumah saya.” Mamanya menjawab, “Kan rumah ini atas nama saya.” Adiknya bekerjasama dengan mamanya sehingga dia pun dikeluarkan dari rumahnya sendiri. Banyak jemaat yang ditipu oleh orang tua atau saudara kandungnya. ruko dan tokonya dimakan saudara saya sendiri.   Ada yang uangnya dibawa lari. Kemarin saya bertemu dengan orang yang mempunyai kasus yang sama. Jarang ada yang berkata,”Uang saya dimakan orang lain” melainkan dimakan saudara sendiri. Memang mudah untuk menipu saudara karena begitu diminta langsung dikasih. Dosa menutup hati dan pikiran. Pada ayat 10 dikatakan Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati. Di dalam ayat 12 dikatakan Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami. Dosa membuat kita tidak berdaya (tidak punya kemampuan). Jangankan untuk berdamai dengan orang lain bahkan berdamai dengan diri sendiri pun tidak bisa.
              Saya melayani banyak orang melalui konseling, ada sekitar 1.500 orang. Orang susah menerima dirinya sendiri susah melihat kelebihan orang lain. Orang yang tidak menerima kekurangan dirinya tidak bisa menerima kelebihan orang lain sehingga ia akan terus bermasalah dengan diri sendiri. Dosa membuat manusia tidak berdaya. Ada seorang suami yang datang kepada saya ingin mengaku dosa. Dia berkata,”Pak saya ingin mengaku dosa. Saya masih suka menonton blue film. Di rumah saya ada 500 keping video” Padahal  ia rajin melayani di gereja. Suatu kali saat mengikuti KKR, dia mengalami jamahan Tuhan. Ia tidak berani berkata kepada istrinya dan meminta kami menjembataninya. Padahal istrinya  sudah dinikahi selama bertahun-tahun. Ia tidak mampu mengakui dan tidak berdaya. Membuat kita tidak mampu berdamai dengan siapa pun. Pada ayat 14 dikatakan Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. Dosa kita mewarnai setiap keputusan kita. Kalau dosa mewarnai keputusan kita, maka keputusan APA PUN yang diambil pasti salah dan tidak berkenan karena dosa telah menunggangi segala keputusan kita.
              Yang terakhir, ayat 16 dikatakan Ia melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia. Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri, kita tidak bisa membela diri kita. Dalam ayat 18, Sesuai dengan perbuatan-perbuatan orang, demikianlah Ia memberi pembalasan: kehangatan murka kepada lawan-lawan-Nya, ganjaran kepada musuh-musuh-Nya; bahkan kepada pulau-pulau yang jauh Ia memberi ganjaran. Dosa kita membuat Allah murka dan memberi ganjaran.
Yesaya 59 dalam tujuh alasan ini  membuat kita gemetaran. 7 alasan yang logis yang dipaparkan oleh Yesaya membuat kita sadar, kita berada dalam situasi yang mengerikan sekali. Kita tidak bisa menebus diri kita sendiri, hanya Yesus Kristus yang menjadi penebus umat manusia. Hanya Yesus Kristus yang bisa mengampuni diri kita. Pengampunan ini sangat penting dalam hidup orang percaya. Orang bisa berubah (transformasi) kalau dia merasa pengampunan terjadi dalam hidupnya dan ada pengakuan dalam hidupnya.
              Terkadang gereja termasuk pelayanan menjadi tempat persembunyian untuk menutupi dosa-dosanya. Saya yang berdiri di mimbar dianggap rohani. Tetapi orang lain tidak tahu saya seperti apa di rumah. Tidak usah tahu karena kalau tahu pasti tidak diundang lagi. Namun kita tidak perlu takut siapa kita. Suatu kali berkata ada seorang jemaat bertanya,”Bapak tahu siapa saya?” Saya bertanya balik,”Memang Bapak siapa?” Di luar sana orang bisa dikatakan hebat atau kaya tapi di dalam gereja tidak. Kita membutuhkan Kristus dalam hidup dan diri kita. Kita bisa mengampuni diri kita. Kita membutuhkan pengampunan dari Tuhan Yesus. Ini yang membedakan.

Dengan cara bagaimana Yesus Kristus menebus dosa manusia?

              Yesaya 59:20  Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN. Pada ayat 21 dikatakan Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN. Ini janji kebenaran firman Tuhan. Apa yang sudah dinubuatkan pada Perjanjian Lama akan terjadi di Perjanjian Baru. Yesus Kristus yang dijanjikan oleh Allah akan melaksanakan penebusannya secara sempurna. Mengapa bukan kita yang melakukan? Bukankah kita melihat banyak orang yang sempurna, suci dan kudus, mengapa bukan kita yang dipilih untuk melakukan penebusan dalam hidup ini? Karena kita adalah orang berdosa. Walau dia orang hebat, terpandang, ditokohkan, ia orang berdosa. Tidak bisa mewakili siapapun dalam hidup ini.
              Kalau manusia tidak bisa, ada malaikat yang suci dan tidak berdosa. Mengapa mereka tidak dipakai? Karena malaikat tidak punya kuasa ilahi untuk mengampuni dosa dan untuk mendamaikan dosa kita dengan Allah. Itu sebabnya anak tunggal Bapa, Yesus Kristus , Dialah yang dipilih untuk menebus dosa-dosa manusia. Karena Dia memiliki kuasa ilahi.
              Waktu saya sedang pelayanan di Tasikmalaya, seorang pimpinan Taliban datang ke gereja tempat saya melayani. Ia memakai jubah panjang. Dia berkata, “Pak Pendeta, kalau gereja ini mau dibakar, sebut saja nama saya. Pasti aman dan beres” Saya berkata, “Saya punya Isa Almasih. Saya tidak akan kasih tahu anda tetapi saya akan bicara dengan Isa Almasih” Waktu saya melayani  ke pedalaman, ada seorang anak perempuan kecil berusia 5 tahun kerasukan. Anak tersebut saat berbicara yang keluar suara papanya yang sudah meninggal sekitar 2-3 tahun lalu. Saya pun melayani dia. Untung saya ingat saya adalah seorang hamba Tuhan dan saya seorang laki-laki sendiri (yang lain perempuan) dan kalau tidak ingat begitu sudah lari juga. Lalu saya menyebut nama Tuhan Yesus Kristus , setan pun takut.
Kami juga pernah melayani orang yang punya kuasa besar sekali. Begitu kami tumpang tangan ke atas dirinya, langsung ada 400 paku yang keluar dari mulutnya disertai darah (bagaimana masuknya paku tersebut?). Hal itu terjadi hanya dengan menyebut nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada yang punya kuasa ilahi selain Tuhan Yesus. Itu sebabnya ia berkuasa menebus kita. Setan pun gemetar menghadapi Tuhan. Harusnya kita gemetar daripada setan ketika berjumpa dan berhadapan dengan Tuhan, apalagi kita sudah ditebus Tuhan.
              Saat saya melayani KKR Bekasi banyak orang yang maju membawa jimat. Dengan jimat (saputangan merah) itu, kalau ia ditebas tidak mengalami luka apapun. Saat itu ada lilin di depan dan jimat berupa saputangan ditaruh di atas lilin namun tidak terbakar malah melayang naik. Orang yang punya tersebut jungkir balik di tanah karena berjuang dengan kuasa kegelapan itu. Mau ada pelepasan tetapi kuasa dalam dirinya terlalu kuat sehingga butuh waktu 1 jam untuk pelepasan. Bagaimana menghadapi hal itu sebagai hamba Tuhan, sudah didoakan masih saja saputangan itu terbang dan tidak bisa diapa-apakan karena ada kuasanya.
              Saya juga pernah berada di bengkel karena sedang servis mobil. Lalu tiba-tiba ada tukang servis kerasukan saat mengganti oli. Saat itu saya sedang duduk santai menunggu mobil diservis.  Tukang tersebut menggigit kunci Inggris hingga berbunyi ‘kretek-kretek’. Melihatnya seram bukan? Saya datang dalam nama Tuhan Yesus Kristus, langsung ditepuk pundak dan kepalanya , beres. Kalau tidak semua kunci Inggrisnya bisa dimakan dan oli diminumnya. Yang punya bengkel pun datang dan mengucapkan terima kasih.
              Tuhan  Yesus berkuasa. Bahkan ada yang lebih penting yang Tuhan Yesus mau kerjakan dalam hidup kita yaitu menebus dosa umat manusia dengan cara inkarnasi seperti pada Yohanes 1: 1  (Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah).  dan 14 (Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran). Yesus berinkarnasi (Dia lahir untuk menyelamatkan umatNya dari dosa mereka). Di dalam tubuhnya , Ia manusia sejati , ada darah dan daging. Mengapa Allah harus menjadi manusia, menjadi darah dan daging (kenapa tidak cukup Dia turun saja ke dalam dunia ini)? Karena kita manusia berdosa. Dengan daging dan darah, kita melakukan dosa kita. Maka Kristus berinkarnasi dalam wujud manusia yang sejati (darah dan daging). Menunjukkan darah dan daging Kristus dipersembahkan dan dikorbankan untuk mengampuni dosa kita. Tuhan juga dengan cara melayani manusia. Dalam sepanjang hidupnya Tuhan Yesus melayani kita.
              Saya berkata ke anak-anak saya, “Di rumah ini orang yang paling dihormati adalah mbak (pembantu) karena merekalah  yang mencuci baju dan menyetrika. Papi-mami tidak pernah menyetrika. Yang harus kamu hormati adalah supir yang setiap hari mengantar jemput kamu ke sekolah, mengantar papi-mami, mertua ke pasar. Mereka melayani kamu luar biasa. Papi kasih gaji berapapun tidak bisa mengukur kebaikan mereka. Kamu catat nama mereka, kalau kamu sukses dan kaya, carilah mereka.” Pada tahun 2005 saya datang ke Jakarta. Saat itu saya punya 2 orang pembantu, yang menolong kami saat anak pertama kami baru lahir. Yang satu kemudian bekerja di Malaysia dan sekarang sudah kembali lagi ke Indonesia. Yang satu  lagi sekarang tinggal di kampung. Saya mencari mereka sampai di kampung mereka untuk mengucapkan terima kasih. Tetapi mereka tidak pernah minta dilayani (mereka melayani). Sampai saya membuat aturan, “Semua makanan di meja ini kamu makan bersama saya. Kalau tidak, gajimu saya potong. Apa yang kami makan, mereka juga makan. Di rumah ini tidak ada tuan dan bos.” Terkadang saya dipanggil tuan.
              Kristus datang melayani dan mati di kayu salib . Ia telah bangkit dari antara orang mati. Hanya Yesus Kristus yang memenuhi syarat untuk pengampunan, pengorbanan, pendamaian, menjadi korban penebus bagi manusia. Hanya Kristus dan tidak ada  yang lain. Seperti lagu yang liriknya kita makin hari makin mengagumi Tuhan dalam hidup kita. Semakin hari kita menyembahnya. Setiap hari, pk 3 pagi saya bangun dan berdoa. Tiap malam sebelum tidur saya memimpin mezbah kuasa. Saat keluarga sudah tidur, saya tumpang tangan takutnya di kepala mereka karena takut mereka berdosa hari ini. Tapiyang menarik, ketika bangun pk 3 berdoa luar biasa indahnya. Doa yang seringkali dijawab adalah doa pk 3 pagi karena ‘saingannya kurang’. Kalau semua bangun pk 3, Tuhan bingung dengan banyaknya permintaan. Semua SMS doa masuk. Keindahan itu begitu indah.
              Kalau konsep penebusan ini dibawa ke rumah tangga maka akan luar biasa hasilnya. Sekitar tahun 1995, di Tulungagung, ada seorang jemaat yang diberkati berkelimpahan usahnya di Jakarta dan luar negeri. Saat sedang ada pembangunan gereja, semua dia sumbang ke gerejanya. Apa yang dibutuhkan di gereja disumbang. Pada tahun 1998, saat ada kerusuhan di Jakarta ruko dan rumah nya rata dengan tanah dibakar dan dijarah. Usahanya bangkrut dan yang ada hanya utang-piutang yang harus diselesaikan. Dia sering datang ke gereja dan mengetuk rumah gembalanya. Begitu ia datang ketuk pintu, ia  bertanya gereja butuh apa. Tapi kali ini lain dari yang lain, dia ketuk pintu dan berkata, “Boksu-boksu!” Pendetanya tahu minggu lalu ia menyumbang 40 buah AC. Tetapi saat itu waktu datang ia berkata, “Saya mau marah  dan protes.” Pendetanya berkata, “Hayo masuk dulu.” Dia tidak mau masuk dan berkata,”Saya mau marah.” “Dengan siapa?” tanya pendetanya. Ia pun menjawab,”Dengan Tuhan! Pak Pendeta tahu saya paling rajin ke gereja dan memberikan persembahan, apa saja yang dibutuhkan oleh gereja saya kasih. Tetapi kenapa usaha saya hancur? Dan Tuhan yang menghancurkan itu semua. Padahal saya baik dengan Tuhan.” Kalau menjadi pendetanya, saya pusing. Dari Kitab Kejadian sampai Wahyu tidak ada rumusnya. Boksunya hanya berkata,”Okey. Saya bertanya ulang. Apakah kamu kecewa dengan Tuhan? Kamu marah dengan Tuhan? Kamu merasakan Tuhan yang membuat ini semua?” Dijawabnya,”Iya.” Boksu itu mengambil kertas putih- pulpen , memberikannya kepada dia dan berkata, “Coba kamu tulis semua yang pernah disumbang ke gereja. Ada pagar, AC, piano, kursi, mobil gereja. Isi semuanya di kertas itu sampai yang kecil-kecil. Lalu tolong kasih ke kami, saya akan diskusikan dengan majelis agar kita berpikir agar bisa mengembalikan itu semua.” Jemaat ini langsung diam. “Kalau merasa Tuhan mengecewakan hidupmu, tulis semua. Kami majelis jemaat akan berusaha sekeras mungkin mengembalikannya.”

Penutup

              Saya tidak tahu bagaimana respon kita selama ini kepada Tuhan. Kita mengerti penebusan itu berharga dalam hidup kita. Tidak ada satu pun dalam hidup ini yang bisa membuat kita mengagumiNya bahkan ketika hal yang kita kagumi hilang dalam hidup kita, kita tidak pernah merasa kehilangan. Karena ada satu pribadi yang tidak pernah hilang dalam hidup kita yaitu Yesus Kristus. Saya berkata ke anak saya, “Kalau kamu sukses tidak perlu ingat saya. Tetapi cukup ingat Tuhan saja! Papa ini hamba Tuhan, kalau sukses ingatlah hamba-hamba  Tuhan di gereja. Di gereja di mana pun harus kau bantu. Karena dari gereja dan pelayanan hamba-hamba Tuhanlah kita bisa begini. Kita bisa kenal Tuhan dan melayaniNya”
              Pernah berterima kasih kepada pendeta di gereja yang sudah mengenalkan , melayani dan menguatkanmu? Saya lahir dan besar di Papua. Saya mengalami, saat kecil dengan papa dengan memakai obor keluar masuk hutan, naik turun gunung, bertemu binatang buas untuk mencari hamba Tuhan. Di perjalanan kami bertemu dengan orang-orang Papua yang memakai koteka, anggota OPM hanya untuk mencari gereja, ibadah dan  orang yang berkhotbah. Saya tinggal di belakang gunung, jauh dari kota . Tiap hari dibimbing oleh hamba Tuhan dibimbing untuk mencari gereja dan mendengar firman Tuhan dan kasihNya. Saat itu tidak ada hamba Tuhan yang mau ke Papua, karena medannya susah. Banyak yang pergi ke Papua dan saat pulang mereka tinggal nama saja. Orang pun menjadi takut.
              Mari kita kembali kepada Tuhan. Rekan-rekan hamba Tuhan di gereja ini yang selalu melayani dan membimbing kita melayani  dan membawa kita kepada Tuhan , biarlah kita mempersembahkan diri kita karena Dia yang sudah mempersembahkan diriNya menebus kita. Saatnya kita mempersembahkan diri kita  kepada Tuhan.

Tuesday, March 20, 2018

Allah Tidak Menghendaki Seorang Pun Binasa

Pdt. Hery Kwok

Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Pendahuluan

              Tema besar GKKK Mangga Besar untuk tahun 2018 (dari Januari sampai Desember) adalah kedaulatan dan kasih Allah. Dengan mempelajari kedaulatan Allah (apa yang Tuhan telah tetapkan kepada orang percaya), maka kita akan mempunyai ketenangan hati karena kita berjalan bukan dalam ketidakpastian. Hati kita menjadi tenang dan tidak takut meskipun kita mengalami banyak tantangan. Dengan kedaulatanNya  , Allah telah memilih kita sehingga kita bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Itu adalah keajaiban kasih karunia Allah. Dahulu kita tidak percaya lalu berubah menjadi percaya.
              Dalam kedaulatan Allah kita belajar tentang kasihNya. Pada bulan Maret 2018 kita belajar tentang penginjilan. Pada minggu pertama Ev. Susan Kwok telah menyampaikan tema tentang suara dari Makedonia. Dalam penglihatan Rasul Paulus, ada orang berteriak karena mereka belum mengenal Yesus. Kitab suci yang ditulis oleh Lukas dalam Kisah 16 bercerita tentang Rasul Paulus yang peka terhadap pimpinan Allah dan pergi ke Makedonia yang nantinya menjadi cikal bakal jemaat di Eropa. Itulah buah dari apa yang Kristus lakukan melalui Rasul Paulus.
              Minggu lalu (minggu kedua), Pdt. Adam mengajarkan bahwa perintah yang Tuhan berikan kepada murid-muridnya dan para orang percaya untuk memberitakan Injil. Perintah ini tidak pernah diubah. Beberapa waktu lalu, ada peraturan dari pemerintahan bahwa rekening bank bersaldo sedikitnya Rp 1 miliar harus dilaporkan oleh pihak perbankan kepada departemen pajak. Kalau perintah ini tidak dilakukan, maka akan ada konsekuensinya. Perintah yang diberikan oleh Tuhan (Amanat Agung) seringkali dianggap angin lalu. Padahal Kitab Suci telah memberitahukan bahwa kalau kita melakukannya kita akan mendapat pahala. Pahala bukanlah sesuatu yang buruk. Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa pahala itu diberikan Tuhan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh taat dalam mengikuti jalanNya. Tuhan bukanlah Tuhan yang memberi perintah namun tidak mengetahui bahwa dalam perintah itu ada sesuatu yang Tuhan inginkan dalam diri manusia.
              Allah tidak pernah menghendaki seorang pun binasa. Semoga hati Allah yang akan kita pelajari dalam Kitab Suci, menggedor (menggetarkan) hati kita dan mengingatkan kita bahwa kasih Allah yang sungguh-sungguh agung itu ingin ditaruh dalam hati kita.


Kasih Allah yang Sangat Luar Biasa terhadap Jiwa Manusia yang Sangat Berharga

              Dalam Matius 16:26 Tuhan menetapkan syarat-syarat mengikuti Dia. Walaupun Rasul Petrus dalam pengakuannya mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias-Anak Allah namun ia terjebak dalam konsep duniawi bahwa Allah di dalam diri Yesus tidak boleh menderita sehingga Yesus pun menegornya dan memberi syarat-syarat mengikuti Dia.Dalam ayat ini, Yesus Kristus memberikan perbandingan yang sangat tepat sekali. Apa gunanya seseorang mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan dirinya, karena akan percuma. Yesus membandingkan apa yang bagi dunia berharga tetapi tidak ada bandingannya dengan jiwa manusia.
              Yoh 3:16 diberikan saat Tuhan Yesus bercakap dengan Nikodemus, seorang Farisi yang begitu ketat melakukan seluruh tuntutan hukum Taurat dan merasa hatinya gelisah. Ia sudah melakukan tuntutan agama, tetapi hatinya terasa kosong. Ia merasa jiwanya merana dan tidak memperoleh kepastian kalau nanti meninggal , ia akan menuju ke mana. Sehingga malam-malam ia datang kepada Yesus karena ia takut orang-orang lain mengetahui kedatangannya tersebut. Melalui percakapan Yesus Kristus dengan Nikodemus, Rasul Yohanes ingin menjelaskan tentang begitu besarnya kasih Allah sehingga untuk menggambarkannya tidak lagi bisa menggunakan bilangan (angka) yang ada. Karena kalau digunakan suatu angka maka akan ada lagi angka yang lebih besar. Bilangan apapun ada yang lebih besar di atasnya, sehingga Rasul Yohanes menggunakan kalimat yang bagus yaitu ‘begitu besarnya kasih Allah’. Ia ingin menunjukkan kasih Allah yang melebihi seluruh bilangan apapun dalam dimensi apapun (tinggi, dalam dan lebar). Hal itu yang ditulis oleh Rasul Paulus. Dalam dimensi kedalaman, bila ada sesuatu yang dalam maka kedalaman kasih Allah lebih besar. Dalam dimensi tinggi , kasih Allah juga melampaui ketinggian segala sesuatu. Dalam dimensi lebar, maka lebarnya kasih Allah jauh melampaui lebarnya apapun juga.
              Pada 2 Petrus 3:9 Rasul Petrus dalam tulisannya mengatakan bahwa Ia menghendaki supaya jangan ada manusia yang binasa (agar semua orang berbalik dari dosanya). Petrus mencoba menjelaskan kasih Allah dalam bahasa yang sederhana untuk bisa dimengerti oleh kita semua. Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa.
              Pemahaman tentang arti dan nilai manusia sejauh apa? Dalam lingkungan hidup kita, orang-orang yang mati ada banyak sekali dan cara matinya yang sia-sia banyak kita temukan. Maka kita kehilangan sudut pandang yang tepat tentang siapa manusia dan bagaimana berharganya jiwa manusia.
              Belum lama ini, ada berita di  suratkabar dan TV yang menyebutkan bahwa telah ditemukan mayat orang yang dikarduskan (dilipat dan ditaruh dalam kadus). Kondisi mayat tersebut sangat memiriskan hati. Sepertinya manusia tidak punya nilai sama sekali. Jasad korban pembunuhan tersebut cukup ditaruh di kardus setelah dibunuh. Ada juga yang karena perkara sepele seperti karena uang rokok atau uang parkir, orang dibunuh. Padahal nilainya tidak berarti.
              Sewaktu kuliah, ada seorang teman KTB yang mengalami peristiwa tragis. Suatu kali di jalan Hayam Wuruk, turun hujan sehingga ia pun berteduh di emperen toko supaya tidak kehujanan. Lalu datanglah seorang yang meminta uangnya namun kawan saya itu tidak memberinya sehingga ditusuk. Tubuhnya mengalami pendarahan di luka tusuknya. Rupanya pisau yang digunakan berkarat sehingga ia terkena racun dan akhirnya meninggal dunia. Keesokan paginya kami mendapat berita bahwa ia sudah tiada. Sepertinya jiwa manusia tidak bernilai. Demikian pula dengan berita-berita di TV tentang perang yang menyebabkan banyak orang bergelimpangan dalam kondisi tewas mengerikan. Sepertinya dunia tidak memperlakukan manusia dengan harga sepantasnya. Sehingga bisa jadi kita juga memiliki pandangan yang sama dengan dunia dan akhirnya kita menjadi tidak peduli dengan sesama manusia. Ditambah natur dosa , membuat kita memiliki keinginan-keinginan dalam daging dan darah sehingga membawa kita tidak dekat dengan Allah. Akibatnya kita bisa kehilangan fokus dalam melihat manusia.

Allah Tidak Menghendaki Seorang pun Binasa

Siapakah seseorang itu? Bisa jadi ia salah seorang anggota keluarga, tetangga, rekan kerja atau relasi bisnis. Siapa pun orang itu hati Allah tidak menghendakinya binasa. Catatan Rasul Yohanes menjelaskan bahwa hati Allah sedemikian besar agar manusia tidak binasa dan Ia pun merelakan Yesus diutus ke dunia dan memberikan apa yang dituntut untuk manusia yang tadinya mati menjadi tidak mati. Rasul Paulus dalam kitab Roma berkata bahwa bila Allah sudah memberikan anakNya, apalagi yang kurang di dalam kasih Allah? Kalau kita sungguh-sungguh memahami kasih Allah yang memberikan anakNya tersebut, kita sudah masuk ke dalam inti kasih Allah dalam mengasihi manusia yang berdosa.
              Kita akan memperingati Jumat Agung dan Paskah. Alkitab ingin mengingatkan kasih Allah yang sedemikian besar sehingga rela memberikan anakNya. Kalau kita punya anak, kita pasti tidak rela memberikanya untuk menebus kerugian untuk orang lain. Mungkin untuk orang yang benar, kita masih mau memberikan pengorbanan. Tetapi untuk yang tidak benar dan berdosa , hal ini sangatlah sulit. Dengan jujur Alkitab mengatakan, Allah memberikan anakNya sewaktu kita masih berdosa. kalau mau hitung-hitungan, tidak ada untungnya bagi Allah untuk melakukan hal itu terhadap orang berdosa.
              Kasih Allah dapat dilihat pada Matius 16. Yesus memberi syarat-syarat untuk mengikutiNya. Lalu ia membuat pernyataan , “Apa gunanya seseorang memperoleh seisi dunia tapi kehilangan nyawanya?” Apa itu kekayaan dunia ini? Kita tercengang sewaktu melihat iblis yang mencoba menjebak Yesus jatuh dalam pencobaan. Yesus dibawa ke padang gurun oleh Roh dan dicobai oleh si Jahat. Pertama kali Iblis mencoba Yesus yang telah berpuasa 40 hari dan 40 malam untuk makan dengan cara mengubah batu menjadi roti. Dijawab Yesus bahwa manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman Allah. Lalu Yesus dibawa ke atas bubungan Bait Allah untuk menjatuhkan diriNya ke bawah karena para malaikat akan diperintahkan Allah untuk menatangnya agar kakiNya tidak terantuk batu. Yesus berkata, “Kamu tidak boleh mencobai Allah”. 2 pencobaan pertama gagal.  Lalu iblis melakukan pencobaan terakhir yang merupakan kartu ‘as’-nya. Yesus dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi dan iblis berkata, “lihatlah alam semesta dan dunia. Aku memberikan kemegahan, kekayaan dan kenikmatannya kalau Engkau menyembah aku.” Saat iblis menawarkannya (Matius 16), kita menemukan apa yang Yesus sampaikan (apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia dengan segala kemegahannya). Kita masih hidup di dunia dan kita bisa tergoda dengan tawaran dunia. Kita bisa menukar iman dengan tawaran dunia. Maka ada orang-orang yang menjual kepercayaannya. Bahkan oleh gemerlap dunia, kita bisa menjadi orang yang tidak setia pada Tuhan.
              Ada orang yang Tuhan berkati luar biasa. Awalnya ia hanya punya 1 toko kemudian menjadi 2 toko. Dulu saat baru punya 1 toko, ia rajin beribadah setiap Minggu. Waktu punya 2 toko, ia bergilir datangnya (pagi dan sore). Saat ia memiliki 3 toko, ia beribadah 2 minggu sekali. Waktu punya 4 toko ia sudah tidak beribadah. Suatu saat timbul bencana kebakaran dan semua tokonya terbakar. Dengan kehilangan semua tokonya, orang itu disadarkan Tuhan sehingga ia berkata,”Untung toko saya terbakar. Kalau sampai punya 6 toko, mungkin saya tidak akan mencari Tuhan lagi karena saya lebih percaya kepada harta dan uang saya.” Ungkapan ini nyata. Apa yang ditawarkan iblis bisa membuat kita tercengang. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya tawaran iblis. Waktu Yesus membandingkan antara orang yang mendapatkan dunia dengan segala kegemerlapannya, ternyata dunia tidak bisa dibandingkan dengan nilai manusia. Satu manusia saja tidak bisa dibandingkan dengan dunia. Secara duniawi bila kita memiliki 1 pulau saja, kita sudah menjadi orang super kaya. Apalagi kalau punya banyak pulau, maka kaya luar biasa. Kalau punya sedikit harta dunia saja, kita sudah menjadi kaya. Itu saja baru sedikit apalagi ada lain-lainnya. Sehingga tepat yang dikatakan Kitab Suci, “apa gunanya seseorang memiliki seluruh dunia ini dengan kemegahannya dibanding dengan orang yang tidak ada Kristus dalam hatinya”.
              Cara pandang Allah dalam melihat manusia sangat luar biasa, karena Dia yang menciptakan manusia. Manusia yang diciptakan menurut peta dan teladanNya memberontak terhadapNya. Manusia membutuhkan belas kasihan Allah. Belas kasihan ini hanya bisa didapat di dalam Yesus Kristus.
              Dalam buku Keajaiaban Kasih Karunia , Philip Yancey (penulis buku Kristen, 1949, asal Amerika Serikat) mengutarakan sebuah kisah untuk menunjukkan bahwa kasih karunia Tuhan itu ajaib. Ia menuliskan dalam bahasa cerita. Ada seorang dokter Swiss yang merupakan  seorang psikolog yang hebat. Ia banyak mencoba menolong orang dengan ilmunya. Ada seseorang yang datang ke dokter ini dan tidak datang ke gereja. Ia punya dosa yang telah disimpannya sekian lama dan dosa ini sangat menekannya sehingga membuat ia sulit bergerak secara bebas. Dalam Kitab Mazmur, Raja Daud mengatakan bahwa berdosa itu seperti menekan tulang sumsumnya. Orang yang berdosa hidupnya benar-benar ditekan rasa bersalah yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Hati nuraninya digedor dan hati nuraninya menekannya. Sehingga orang ini tidak bisa lagi menahan dirinya. Ia tidak bisa ke gereja, karena kalau di gereja sangat susah mengutarakannya secara pribadi karena baru saja bicara sedikit, berita sudah tersebar ke mana-mana sehingga ia tidak mau lagi datang (mudah menceritakan kesalahan orang). Padahal dosanya begitu besar dan menakutkan. Lalu ada kisah seorang ibu yang menggugurkan anaknya (aborsi). Selama 10 tahun ia merasa tersiksa dengan segala ketakutan, dan Ia membutuhkan kasih karunia dan pengampunan Allah. Dia tidak bisa menemukannya di gereja sehingga ia datang ke dokter ini dan bercerita tentang perbuatannya. Dari apa yang diceritakan Philip Yancey, jelas bahwa manusia benar-benar butuh Kristus dan belas kasihanNya. Kalau tidak manusia dituntut dalam rasa bersalahnya oleh hati nuraninya. Kekuatan finansialnya tidak mampu mensejahterakan hatinya. Kalau uang bisa mensejahterakannya dalam arti uang bisa menebus dosa, maka kita cari uang sebanyak-banyaknya untuk menebus rasa bersalah kita. Tetapi tidak mungkin, karena kalau mungkin Kristus tidak perlu datang ke dunia. Karena manusia tidak bisa keluar dari sana sehingga Kristus harus datang ke dunia. Inilah kehebatan tentang pandangan Allah terhadap manusia  yang membutuhkan Kristus .
              Rasul Petrus adalah seorang yang memiliki temperamen sanguine ,ceplas-ceplus terkadang langsung berbuat tanpa berpikir. Beberapa kali ia ditegur Tuhan. Petrus ditegur dan Yesus berkata, “Petrus berhati-hatilah, iblis sedang menampi engkau artinya gabah (sekam) nya terbang dan yang tersisa hanya berasnya. Dengan demikian waktu menanak nasi hanya dipakai berasnya tanpa gabah. Orang zaman dahulu hebat. Untuk mencari beras yang bagus cukup menampi sehingga yang tidak bagus terbang. Yesus berkata, “Tetapi Aku berdoa supaya Allah menjagamu” Petrus mengalami perjalanan hidup yang sangat dinamis waktu mengikut Tuhan. Ada jatuh bangunnya. Sampai kita menemukan Yesus mengkoseling dia di Danau Galilea. “Apakah benar, engkau mengasihi Aku melebihi semua?” tanya Yesus. Petrus menjawab,”Benar Tuhan”. Akhirnya ia berkata,”Tuhan, Engkau yang paling tahu apakah aku mengasihi Engkau atau tidak”. Bila iia gagal, maka Tuhan yang paling tahu. Waktu Petrus dipulihkan dan kemudian mengalami revival (kebangunan rohani) dalam dirinya. Ia berjumpa dengan kebenaran sejati. Dalam masa tuanya ia menulis surat yang bagus sekali (2 Petrus 3:9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya. Karena ada orang yang mengolok-olok tentang kedatanganNya yang kedua kali. Walau ada yang menganggapnya sebagai kelalaian, Ia sabar. Tuhan sabar karena menghendaki agar jangan ada yang binasa. Yesus pernah memberi ilustrasi kepada murid-muridNya dan kepada orang banyak. Ada seorang gembala yang punya 100 domba, lalu ada 1 domba yang terhilang. Maka gembala akan meninggalkan 99 domba di kandang dan mencari 1 domba yang hilang. Philip Yancey menggambarkan cerita itu dengan baik. Bila berpikir sebagai seorang ekonom, 99 domba ditaruh di kandang yang ada serigala dan pencuri. Yang 99 domba bisa diambil dan digerogoti. Mengapa yang 1 domba hilang dan dicari? Secara matematika (hitung-hitungan), ini menggambarkan kebodohan gembala. Bisa saja domba yang 1 itu berbadan korengan, timpang, nakal tetapi dicari Tuhan. Philip Yancey mengatakan 99 domba lebih banyak dari 1 domba, padahal domba yang 99 itu bisa diambil serigala dan penyamun. Yesus ingin memberikan perbandingan.  Karena kasih karunia tidak bicara hitung-hitungan tetapi ia bicara tentang hati Allah yang berbelas kasihan. Sehingga Ia mencari dan menemukan ‘domba’-nya dalam keadaan apapun dan kemudian digendong. Sehingga ada lukisan, Tuhan Yesus menggendong seekor domba di bahunya. Itulah cerminan kasih Allah yang sangat hebat.
              Rasul Petrus sangat memahami ilustrasi ini. Ia sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. .Sehingga di hari tuanya Rasul Petrus mengatakan bahwa Tuhan Yesus panjang sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki agar jangan ada yang binasa.

Penutup

              Kasih Allah sangat hebat dan sangat agung di mana Ia tidak mau orang binasa. Siapa orang itu? Itu bisa saja salah seorang saudara di rumahmu atau orang yang dekat di hidupmu. Masa kita tidak memiliki kepekaan itu, untuk menceritakan kasih Allah yang hebat? Saya berkata ke Sdr. Wimpi bahwa gereja akan mengadakan penginjilan ke NTT pada bulan Juli 2018. Kalau kita punya hati terhadap jiwa-jiwa itu begitu besar, maka kita akan punya waktu untuk melihat orang-orang ini. Karena hati itu akan selalu membara dalam dri oang Kristen. Tetapi kalau kita tidak punya hati Allah, maka kita hanya akan tenang-tenang saja di rumah, kantor, gereja di ruangan di mana kita berada. Kalau hati kita benar-benar punya hati Allah, kita akan punya langkah kaki yang jelas. Gereja punya pembesukan termasuk di rumah sakit. Tujuannya salah satunya untuk menjangkau orang-orang sakit. Lagu People need the Lord, menggambarkan jeritan hati semua orang. Jeritan itu yang harusnya menjadi satu sinyal untuk membawa kita untuk berani bergerak dan bercerita serta mengatakan bahwa Yesuslah jawaban dari hati yang membutuhkan. Mari jangan menjadi orang Kristen yang egois, dan punya mental untuk diri sendiri. Hidup kita tidak sepanjang masa, ,tetapi selesai dalam waktu yang Tuhan tentukan dan bertemu dengan Dia, apakah kita akan malu bertemu dengan Allah? Kalau kita bertemu dan tidak melakukan apa yang diminta, maka kita harus malu. Mengapa? Karena Dia bicara kepada kita melalui FirmanNya tetapi kita abaikan karena kita berpikir bahwa kita sudah selamat karena ditebus dosanya. Kepicikan terhadap keselamatan ini membuat kita menjadi orang egois. Padahal waktu kita diselamatkan, kita harus menterjemahkan keselamatan itu dalam hidup kita. Itulah yang dilakukan oleh orang-orang  saleh  dan diajarkan dalam Kitab Suci. Semoga apa yang kita dapati dari firman Tuhan hari ini menolong kita memasuki Jumat Agung dan Paskah sekali lagi dengan sebuah komitmen : aku ingin membawa jiwa dan menceritakan tentang Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan. Kiranya Tuhan menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk melihat panggilan yang Tuhan tidak pernah ubah untuk mengasihi jiwa-jiwa.