Ev
Stephanie
Yoh
13:31-35
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah
Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di
dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di
dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan
mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika
saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah
Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu
datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan
tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi."
Ada
seorang pria yang bernama Sinyo. Ia suka Noni. Akhirnya Sinyo tulis surat ke
Noni. Kurang lebih bunyinya sbb : kepada yg terkasih Noni, dengan senang hati
saya beritahukan saya telah jatuh cinta kepadamu. Setelah rapat 72 jam, saya
putuskan menjadi kekasihmu yang romantis. Perlu dicatat hubungan cinta ini
masih dalam percobaan selama 3 bulan tergantung kecocokan. Setelah percobaan,
ada training dan peninjauan ulang. Bila perlu ditingkatkan dari status kekasih
menjadi status istri. Selama percobaan ini, ditanggung separuh2. Selnajutnya
sebagai orang yang open minded biaya yang besar akan saya bayar tergantung
penampilanmu menarik atau tidak. Saya tunggu balasan ini selama 14 hari, bila
tidak surat penawaran ini dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut dan saya
akan mempertimbangkan calon lainnya silahkan meneruskan surat ini ke adiknya.
Salam kasih, Sinyo. Noni tidak mau kalah, ia mau kasih surat balik. Ia tulis
begini, calon kekasih Sinyo, ada harapan saya terima penawaran anda menjalin
hubungan selama masa percobaan. Namun perlu dicatat beberapa kondisi, nilai
kepuasan dilihat dari pihak saya. Kamu tidak boleh peliht. Rayuan lanjutan,
tabungan, masa pensiun. Sesuai dengan kepribadian saya, semuanya dihitung
secara VIP – first class termasuk biaya belanjanya. Si Noni menulis, bila anda
tertarik, silahkan membalas surat ini segera karena banyaknya surat promosi
lain yang masuk. Perlu diketahui, adik perempuan saya posisinya sudah diisi.
Milikmu (mungkin) Noni. Mungkin karena syaratnya belum terpenuhi. Kalau tidak
terpenuhi saya tidak mau jadi pacar kamu. Ini sekedar humor yang saya baca dan
dengar. Tetapi ini lah kasih di dalam dunia ini. Kasih dalam jaman post-modern.
Kita mengasihi dan mencintai seseorang yang didasari atas keuntungan diri
sendiri. Saya mau melakukan sesuatu, tetapi apa pahalanya buat saya. Inilah
kasih jaman sekarang. Inilah kasih di dalam dunia yang semakin naik turun yang
tidak jelas. Tuhna Yesus memberikan perintah baru. Ayat 31 mencatat…. Sesudah
Yudas pergi, jadi jelas waktu berikan perintah ini, ditujukan ke 11 orang
muridnya. Perintah ini diberikan kepada murid Tuhan Yesus terlebih dahulu. Ini
juga diberikan ke pada kita sebagai pengikut Yesus yang masih tinggal di dunia.
Mengapa kasihnya kepada murid, kelompoknya sendiri. Kenapa tidak ke Yahudi,
Farisi yang munafik? Karena di dalam kelompok murid sendiri ada motivasi murid
untuk mendapat posisi di sebelah kiri kanan Tuhan Yesus. Makanya tidak heran,
salah satu pertentangan kehidupan para murid. Siapa yang posisi yang paling
baik ?
Biasanya
pertikaian tidak muncul dari luar gereja terlebih dahulu. Tetapi munculnya dari
dalam gereja dulu. Perasaan tidak dihargai, perasaan gengsi, banyak hal yang
menjadi pemecah persatuan dalam gereja. Pada ayat 34 , Aku memberikan sebuah
perintah. Kalau orang mau pergi / meninggal, biasanya akan pesan. Minggu
kemarin ada jemaat perempuan di gereja asal saya, tolong doakan papa saya
karena sakit flu. Karena sakit flu ia pesan-pesan, saya jadi sedih. Pesan yang
diberikan sebelum orang itu pergi / meninggal adalah pesan yang penting. Sebelum
Tuhan Yesus ditangkap dan meninggal, Ia tinggalkan pesan ke murid-muridNya. DI
Alkitab ditulis perintah tapi dalam bahasa aslinya ditulis sebuah tuntutan yang
baru . Jadi bukan boleh dilakukan boleh tidak, mau tidak mau sebagai pengikut
Yesus, harus lakukan tuntutan ini. Itu adalah tuntutan yang baru. Memang murid
Yesus belum pernah dengar tentang kasih mengasihi? Seperti kita, murid Yesus
juga pernah mendengar perintah tentang kasih mengasihi. Tetapi Yesus memberikan
dengan perintah / standar yang baru. Artinya ditingkatkan standarnya. Mengasihi
untuk mendapatakn keuntungan bagi diri sendiri adalah hal yang biasa. Dunia pun
mengajarkan seperti itu. Itu kasih yang palsu. Kenapa? Karena keuntungannya
buat saya bukan untuk kamu. Tetapi Tuhan bilang supaya kamu saling mengasih
seperti Aku telah mengasihi kamu. Kasih yang seperti apa? Yang pertama, kasih
yang tidak hitung-hitungan. Kita pasti tahu istilah sama-sama enak. Kamu
untung, saya untung. Tetapi lebih enak lagi, saya untung, kamu tidak untung.
Lebih menyenangkan lagi, kalau saya untung, kamu rugi. Itu jaman sekali. Ciri
kasnya ctertawa di atas penderitaan orang. Kalau ada orang lebih tinggi, tidak
bisa, maunya semuanya di bawah saya. Gtuhan berikan sebuah perintah supaya kita
saling mengasihi seperti Tuhan telah mengasihi kita. Kasih yang tidak
hitung-hitungan seperti apa? Perhatikan ayat 31-35. Bagian ini diapit oleh 2
peristiwa yang menarik dan terkenal. DI atasnya ada perintan Tuhan Yesus akan
apa yang akan dilakukan Yudas. Di bawahnya ada peringatan Tuhan Yesus tentang
apa yang akan dilakukan oleh Petrus. Bagian ini diapit 2 peristiwa itu. Tuhan
Yesus sudah tahu dengan tepat dan pasti apa yang diketahui kedua muridNya
tetnang penangkapanNya. Ia tahu Yudas akan jual Dia seharga 30 perak. Dan
Petrus akan menyangkal Dia sebanyak 3 kali. Tuhan sudah tahu semuanya. Tetapi
apa yang Tuhan kerjakan? Apakah Tuhan balas perbuatan mereka dahulu. Seperti
kita, kamu berani berbuat jahat sama saya, saya berbuat jahat terlebih dahulu,
supaya tahu rasa dan tidak berani berbuat jahat atau dimusnahkan terlebih
dahulu supaya hidupnya aman. Tuhan tidak melakukan hal itu sama sekali. Tuhan
tidak mengubah situasinya. Tuhan tidak membenci pula mereka. Sehingga kalau
baca kitab Yohanes memberikan kepercayaan kepada Petrus. (pasal 31). Tuhan
mengasiihi mereka meskipun mereka akan berbuat jahat kepadaNya. Itu kasih yang
tidak hitung-hitungan. Tuhan tahu Stephanie akan membuat apa, yang membuat hati
Tuhan sedih, tetapi Tuhan tetap mengasihi aku untuk kesalahan yang sama. Itu
kasih yang tidak hitung-hitungan. 2 minggu lalu saya ikut retreat di Puncak
dari SKKK. Tiap kali pulang retreat, biasanya GKKK Tangki sampai pertama.
Biasanya kalau tidak Tangki , Gren Gaden yang sampai. Saya sduah tahu kalau
panitia, kamarnya di mana. Begitu sampai, saya taruh barang, cepat mandi dan
siapkan acara yang lain. Kalau begitu, panitia tidurnya lebih malam. Meminta
anak masuk kamar, kalau tidak lari-lari. Jadi tidur sekitar pk 12-01. Sambil
renungkan bagian ini, saya masuk kamar saya. Tuhan ijinkan peristiwa yang tieak
saya sadari dalam hidup saya. Waktu buka pintu kamar saya kaget. 1 guru tidur
dengan 3 anak Say a sudah ingin marah. Mereka sudah tidur. Tapi apa yang mereka
lakukan membuat say amarah. Ingin saya bangunin. Gregetan. Mereka hanya
pindahkan barang saya dan tidur di kasur yang saya booking dari awal dan saya
harus tidur di bawah walau bukan di lantai. Tapi yang membuat saya marah, saya
memperhitungkan saya guru, dan kamu murid tidur di bawah. Itu kasih yang
perhitungan. Saya merasa posisi saya sebagai guru terinjak oleh para murid,
padahal kasurnya sama. Itu kasih yang perhitungan. Tuhan kita tidak berhitungan
seperti saya. Kalau mau dihitung-hitung, Ia tidak ada untungnya mati di atas
kayu salib. Dia tidak pernah hitung membasuh kaki para murid. Kasih Tuhan
kepada manusia dan muridNya adalah kasih yang tidak hitung-hitungan. Kalau kita
mengasih dari kasih yang hitungan, kita tidak beda dengan dunia ini. Bagaimana
kita kasih dengan tidak hitung-hitungan.
Caranya
:
- Saat kita melakukan sesuatu jangan diingat-ingat. Jangan bilang, andai tidak ada saya, kamu tidak akan berhasil. Itu kasih yang hitung-hitungan, mengingat terus kebaikan kita. Kalau tidak ada kakak, kamu tidak akan sekolah. Rasanya , saya yan gpaling benar, itu kasih yang hitung-hitungan. Kasih yang tidak hitungan Gua Lagi Gua Lagi (2GL). Tuhan tidak pernah hitung-hitungan dengan kita.
No comments:
Post a Comment