Thursday, October 25, 2012

Peran-Peran dalam Keluarga Allah



Ev Hendry


Keluarga Kristen sedang mengalami krisis, karena 60% terjadi perselingkuhan, perceraian, anah tidak taat ortu dll. Masalah utama bukan pemukulan dll, tapi banyak orang kristen tidak tahu peran dalam keluarga. Seperti sebuah film ada aktor yang tidak memainkan peranannya sehingga film tidak enak, demikian juga dalam keluarga.

Seorang suami / laki perannya terkadang jadi peran istri atau sebaliknya. Contoh : sebagai laki / suami peranan utamanya adalah mencari nafkah, melindungi / menjaga yang tahu arah keluarga mau kemana. Peranan istri : masak, cuci baju, urus anak dll tolong suami agar pekerjaan lancar. Ternyata peran keluarga kacau, istri ingin jadi pemimpin, ngomel suami dll. Suami juga tidak jadi pemimpin, jadi pasif manggut kepada istri. Ada suami yang pasif sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan kehancuran dalam keluarga. Di sinetron adalah cerita suami takut istri.

Peran suami / istri dalam kehidupan kita, kita llihat peran sebagai laki dan wanita. Kata seorang penulis, masalah peran yang kacau bukan saja kacau waktu menikah tapi dimulai waktu lajang. Karena tidak tahu peran waktu itu.

Peranan laki-laki :
Seorang pemimpin, Efesus laki-laki adalah kepala dari pada istri / wanita. Di Kejadian, Adam diciptakan lebih dahulu dari Hawa. Sebenarnya peran utama laki adalah sebagai pemimpin. Ada 4 hal yang dapat dilakukan secara laki :
  1. Inistiator dalam hubungan dalam lawan jenis (wanita). Seorang laki-laki memimpin dengan penuh kepedulian dan kasih kepada lawan jenis. Contoh : memberi ide , memulai pembicaraan degnan teman dan ajak wanita untuk melakukannya bersama-sama. Pemimpin pedulikan kebaikan dari lawan jenis dan temannya. Misalnya : 2 hari libur, ada yang ajak nonton dll. Saat laki inisitif lakukan sesuatu , liburan kemana itu bentuk kepimpinan. Wanita katanya paling benci laki yang pasif. Laki yang tidak berinisiatif. Misal : duduk berdua diam, tidak ngomong. Tidak rencanakan apa. Apalagi tiap hari didiamkan saja. Ini bisa kacaukan relasi di antara mereka. Kalau sikap inisiatif ini tidak muncul , terlatih maka peran akan kacau dalam keluarga. Ada sebuah buku jelek sekali menggambarkan karakter pria yang seharusnya. Pedoman bagaimana memikat dan memenangkan hati seorang wanita. Buku itu menurut kristen yang lain dikatakan jangan baca karena wanita sekarang ingin jadi agresor dan ingin pimpin laki-laki jadi disarankan laki jadi pasif, turuti bagaimana maunya wanita. Ini keliru. Harusnya jadi pemimpin / inisiator yang aktif dalam hubungan dalma lawan jenisnya.
  2. Pemiimpin rohani. Bukan berarti dalam kehidupan sehari saja, tetapi juga dalam kehidupan rohani. Misalnya : tanya sudah saat teduh, berdoa belum, bagaimana yang didapat di komsel. Dalam Efesus dikatakan kita kepala dari wanita, dan kita punya kepala lagi yaitu Kristus. Kita bawa lawan jenis untuk semakin mengenal Yesus. Tantangannya satu : sok alim. Kalau lakukan di sekolah, tempat kuliah akan dicap dikit-dikit fimran Tuhan , dosa , rohani banget, jadi dicap tidak baik. Ini tantangannya. Firmant Tuhan katakan, jadi inisiator dalam hal rohani. Cerita : waktu saya sekolah SMA ada teman laki yang lakukan hal sbb. Ada beberapa orang kristen tapi tidak terlalu berani nyatakan hal yang rohani. Kelas saya paling tidak baik (hancur). Di kelas ada guru yang tidak mencerimankan guru yang tidak baik. Guru agama suka cerita hal yang porno. Dianggap hiburan. Ada teman laki yang kesal dan berdiri dan bilang Pak bagaimana kelas BPKN ngomongnya begitu. Ia tidak disukai guru dan teman lainnya. Tapi akhirnya disadari ia memberi kesaksian baik, tidak contek, bolos, melawan guru dll. Waktu kita lakukan hal inisiatif banyak tantangan. Kita ada merasakan sukacita, kemenangan. Ia benar-benar orang baik dalam kehidupannya.
  3. Melakukan hal-hal kecil dalam kehidupannya dalam menunjukkan kepedulian dan perlindungan kepada wanita. Contoh : jemput, bukain pintu, angkat barang dll. Kita menunjukkan peduli dan anggap wanita berharga di mata kita. Yang penting harus diingat yaitu saat melakukan hal-hal kecil tersebut, tujuannya bukan untuk mengikat atau sarana PDKT. Kadang salah digunakan. Motivasinya bukan disitu bukan untuk ambil perhatian tetapi mau memperlakukan mereka sebagai wanita.
  4. Memberikan dorongan dan penghargaan waktu wanita melakukan peran mereka sebagai wanita. Penulis mengatakan : kita perlu memuji dan mendorong untuk mereka melakukan peran mereka. Saat mereka mencuci, membersihkan rumah. Benar nih kamu sudah melakukan hal yang tepat dari seorang wanita. Beri pujian dan dorongan.

Peran wanita
Ada 4 juga.
  1. Sebagai penolong dari pria. Membantu pria melakukan kehidupan pria lebih baik dan sesuai dengan firman Tuhan. Saat menjalankan peranannya sebagai penghubung dan penolong dalam pria melakukanperanan sebagai pemimpin / inisiator. Wanita jangan ambil alih peranan yang dilakukan pria. Kata orang : godaan terbesar pria untuk jadi pasif, untuk pria jadi aktif. Ia ambil tindakan. Sebagai wanita harus bisa mengontrol. Hak kepemimpinan diberikan ke pria untuk belajar mengasihi sebagai inisiator. Kalau tidak maka pria tidak akan terdidik. Pria katanya kurang terlatih dan lambat dewasa dibanding wanita. Wanita yang tidak beres dari laki, maka laki tidak terlatih dalam pernikahan. Berikanlah pria berperan sebagai pria. Jangan diambil. Jaman dulu cewe tembek cowo jarang. Tetapi sekarang cewe bilang kamu tidak punya mata , tidak mengerti sehingga cewe ngomong. Para laki kaget. Cewe perlu mengontrol keinginannya untuk menguasai dan mengatur saat pria kurang melakukannya. Wanita harus rendah hati mendorong pria melakukan peranannya.
  2. Menjadi saudara bagi para pria. Waktu berteman , melihat pria menempatkan pria sebagai status apa? Banyak wanita katanya seringkali saat berkenanalan, bertemu pria ada 3 hal yang dalam pikirannya : ini calon pacar saya, ini calon suami saya, ia itu bukan siapa-siapa. Ada prospek, calon suami atau tidak dipedulikan. Di dalam kehidupan kita sebagai wanita kristen, jangan tempatkan pria dalam 3 kotak itu. Terlalu sempit. Apalagi kalau usia sudah 30 tahun. Target. Tidak boleh. Seharusnya memperlakukan laki sebagai saudara seiman. Kita mau jadi saudara, adik atau kakak. Kita saling perhatian. Tidak ada hal romantis dan unsur lainnya. Kita mendoakan mereka, main bersama mereka. Dukung dalam melakukan tugas, Jangan pakai topeng.
  3. Perlu menghargai sifat keibuan sebagai kehormatan dalam kehidupan mereka (diri wanita). Misal : cuci pring, memasak, urus anak. Orang sekarang tidak ingin punya anak, karena repot, tidak berguna dan tidak perlu lagi. Bahkan saat wanita tinggal di rumah cuci piring, seperti tidak menghargai hidup mereka. Buat apa sekolah tinggi2 kalau hanya tinggal di rumah urus anak. Mereka menolaknya dan menganggap karir lebih penting daripada sifat keibuan mereka. Saat melihat hal ini, kita tidak boleh ikut di dalamnya. Peran keibuan sangat penting dan menghargainya sebagai sesuatu yang terhormat dalam kehidupan. Amsal 31 , wanita yang baik bukan yang karirnya bagus, pandai tetapi wanita yang merawat rumah, anak dan suaminya. Itulah wanita yang cakap dipuji Tuhan dan sesama.
  4. Perlu membina kecantikan batiniah. Bukan kecantikan fisik saja seperti baju sexy, bagus dll. Lupa mempercantik batinnya. Beberapa surat kabar mengatakan, artis yang ingin pertahankan kecantikan tidak ingin punya anak. Tidak ingin ada scratch saat hamil. Lebih utamakan kecantikan lahiriah daripada batiniah. Sehingga peranannya kacau.

Untuk mengetahui pimpinan Tuhan bagaimana ia kehendak Tuhan bukan? Hati nurani belum tentu benar. Pimpinan Tuhan benar atau tidak?
Mengetahui kehendak Tuhan bukan secara ada jawaban Tuhan. Kalau Tuhan kasih pimpinan , kita dikasih kepekaan kira-kira orang ini orang yang tepat untuk hidup bersama. Kalau kehendak Tuhan, Tuhan kasih tahu setelah melewati pacaran, kita tahu kebaikan dan kelemahannya dan bisa menerimanya. Yang jelas bukan dengan Tuhan ngomong, tetapi dalam proses diuji.

Bagaimana kalau gara-gara situasi peranan terbalik?
Peran sebagai pemimpin bukan hanya keuangan. Kalau tidak mau berusaha, tidak mau cari pekerjaan dan tidak mau bekerja maka ia bisa membantu istrinya. Kecualinya suami tidak mau bekerja.

No comments:

Post a Comment