Ev Mertje
Yoh 1:6-8 Datanglah
seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu,
supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang
itu.
Lukas 1:19-25 Jawab
malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah
diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini
kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi
bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini
terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata
kebenarannya pada waktunya."
Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi
heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat
berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu
penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia
tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu
tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima
bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:
"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku di depan orang."
Apa yang anda
pikirkan saat saya berdiam diri diri saja di mimbar (tidak langsung berkhotbah)?
Ada yang berpikir mungkin mikenya rusak,
masih menunggu pengkhotbah dll. Kejadian ini pernah terjadi saat Zakharia
keluar dari Bait Suci. Ia terdiam, tidak bisa ngomong. Rupanya ia kedatangan
tamu yang luar biasa yang membuatnya tidak bisa bicara dan hanya mamakai bahasa
isyarat. Orang Israel menunggunya di luar Bait Allah, bertanya apa yang akan
Tuhan sampaikan kepada mereka. Sekarang ini kita sedang sibuk mempersiapkan perayaan
natal demikian juga mal-mal di Indonesia dan luar negeri. Persiapan yang
dilakukan Tuhan kepada Zakharia sangat unik sekali yakni mempersiapkan “pelopor”
menyambut kelahiran Tuhan Yesus, yaitu Yohanes Pembaptis. Berbeda dengan Indonesia
dan Singapore, di Malaysia, perayaan natal biasa saja termasuk di gereja.
Jarang ada yang beli baju baru (yang belanja biasaya dari Indonesia). Tetapi di
mal-mal banyak pengaruh kekristenan (krismas), padahal Malaysia yang negara muslim
bahkan melihat gereja saja susah (kecuali di Malaka). Dalam bahasa melayu
dikatakan selamat hari Krismas (bukan selamat hari natal). Pernah jarak natal
dan lebaran terpaut hanya 1 hari. hiasan pohon natal ternyata bukan kapas atau pita,
tetapi ketupat! Kita melihat dari positifnya yakni dari kacamata kerukunan
agama. Di Malaysia ada datu yang beragama Kristen dan biasanya mereka membuka rumah
mereka (open house) untuk acara
krismas. Ia masak sebanyak-banyaknya. Siapa pun yang datang boleh makan. Terlepas
dari alkitabiah dan teologia, pengaruh kekristenan saat natal sangat besar.
Saya pernah melihat perlombaan jadi Santa Klaus baik untuk orang Melayu,
Chinese dan India. Diskon juga banyak tetapi jangan sampai yang tidak perlu
dibeli. Saya sendiri anti minta diskon. Jadi orang Kristen jangan minta diskon (kurang
harga) mengatasnamakan gereja. Saya diajarkan Pdt Peter Wongso. Jangan minta
diskon ,malu-maluin. Kita tidak boleh pelit, kalau tidak ada duit untuk naik
becak, kita bisa jalan. Tetapi kita tidak
menutup kemungkinan, belanja saat diskon. Ini tidak masalah, karena momen natal
dipakai oleh pengusaha bahkan aktivis partai. Sebagai orang percaya kita jangan
sampai gila diskon dan pesta.
Introspeksi
Tuhan memakai Zakharia
untuk dipersiapkan menjadi alat melahirkan seorang pelopor untuk Sang Natal.
Makanya kita perlu tema hari ini Natal di Dalam Hati, karena ini lebih
penting dari natal dengan party
(pesta). Bukan berarti tidak boleh pesta, tetapi biasanya arti natal hilang
saat pesta. Tuhan inginkan Zakharia belajar introspeksi, belajar menilai diri
sendiri. Zakharia adalah seorang imam. Di kitab Lukas dikatakan, sesungguhnya adalah benar bahwa Zakharia
adalah keturunan Harun dari rombongan Abia. Kenapa istilahnya rombongan?
Keturunan Harun secara otomatis adalah seorang imam. Keturunan Harun banyak,
sehingga dibagi dalam kloter (group). Zakaria adalah grup dari Abia. Setelah bangsa Isreal keluar Mesir, keturunan
Harun tambah banyak sehingga dibagi 24 group (rombongan). Setelah Babilonia, setelah
orang Israel dijajah jumlahnya menjadi tinggal 4 grup salah satunya rombongan
Abia. 1 grup (rombongan) jumlahnya sekitar 1.000 orang imam jadi totalnya ada
sekitar 4.000an imam yang melayani Tuhan. Tetapi tidak semuanya boleh masuk ke
ruang maha kudus. Ada gereja yang menanamkan prinsip, begitu masuk gereja tidak
boleh ngomong. Hal ini ada bagusnya juga untuk kita terapkan sehingga gereja
tidak seperti pasar. Di gereja konsentrasi pada Firman Tuhan, jangan ada saat khotbah,
jemaat juga ikut “khotbah”. Tuhan memakai Zakharia untuk belajar introspeksi.
Saat ia menyaksikan malaikat Tuhan, ia terkejut. Zakharia sudah menikah lama,
berdoa tiap hari untuk keluarga, saudara, dan istrinya. Ia berdoa untuk mendapat
anak karena setelah menikah bertahun-tahun, keluarganya masih belum mendapat anak.
Ia berdoa tidak henti-henti, sampai uban mulai muncul dan mungkin tubuhnya
sudah bongkok, anak belum “muncul”. Apakah masih berdoa? Bukankah kita
seringkali mengalami hal yang sama walaupun kasusnya berbeda. Bosan berdoa atau
sudah tidak doa lagi. Kali ini Zakharia
terkejut saat Tuhan menjawab doanya. Ia sudah tua, juga istrinya sehingga ia
dikasih tanda oleh Malaikat Gabriel, “Kamu akan gagu dan tidak bisa bicara
sampai anaknya lahir.” Sehingga saat Yohanes berumur 8 hari, siap untuk
disunat, barulah ia bicara. Ini tanda dari Tuhan. Banyak yang doanya belum
dijawab. Jangan pernah bosan. Jangan pernah bilang tidak mungkin. Tuhan bisa mengadakan sesuatu. Dari yang tidak ada
menjadi ada. Contoh : Adam yang artinya tanah. Ia diciptakan dari tidak ada
menjadi ada. Apalagi kita sudah ada. Kita belajar mengintrospeksi diri sendiri.
Ada doa yang belum dijawab, ada yang dijawab langsung saat itu, ada yang doa
belum selesai Tuhan sudah jawab, ada juga yang jawabannya tunggu dan ada juga
yang Tuhan katakan tidak. Doa saya juga ada yang tidak terjawab, tetapi saya
bersyukur karena kalau Tuhan mengabulkan, sekarang ini saya tidak jadi hamba
Tuhan. Jikalau doa tidak disaring, apa jadinya dunia ini? Bukan disaring
menurut otak manusia, tetapi menurut Tuhan. Kita belajar introspeksi diri
sendiri. Zakharia, tiap hari bercakap dengan istrinya, dengan bahasa Tarzan
(isyarat). Elizabeth juga dipakai oleh Tuhan. Pasangan ini sungguh dipakai
Tuhan. Tuhan menjawab doa mereka. Mari kita belajar untuk menjadi orang Kristen
yang peka atas Tuhan, “bukan saya”. Kita harus tekun tekun berdoa, jangan
menjadi lesu. Siapa tahu doa kita termasuk dalam planning Tuhan yang besar seperti Zakharia berdoa. Kita hidup di
dunia ini 70 atau 80 tahun kalau kuat. Lebih kuat lagi bonus. Biarlah hidup
kita jadi berkat walau kita sudah tua. Kiranya kita terus peka sampai tua. Dalam
doa yang dipanjatkan akhirnya menjadi sesuai dengan rencana Tuhan bergabung
jadi satu menjadi rencana yang indah dan mulia. Kalau orang berdoa untuk cepat
kaya, dapat duit banyak, dapat pekerjaan yang bagus, dagangan laku, minta sehat
untuk apa semuanya itu? Kalau sakit, minta sehat setelah itu untuk apa? Kita
harus mengutamakan yang abadi daripada yang sementara. Saya sering kasih tahu mahasiswa
Indonesia di Malaysia. Banyak yang punya tugas atau ujian sehingga tidak ke
gereja. Jadi ke gereja hal yang kedua. Begitu juga orang dewasa. Besok ada banyak
acara, sehingga tidak ke gereja. Saya beri tahu mereka, tidak salah kerjakan PR
tapi jangan sampai mengabaikan ibadah. Saya melayani di SSIF. Sekarang ada
pengurusnya, ada ketua wakil dll. Saya bilang supaya pengurus mengutamakan
Tuhan Anak-anak ini adalah anak pilihan dan mereka juga mau dan membuktikan. Di
Malaysia ada kampus yang penuh orang kaya. Kuliah seperti pesta. Tidak bisa
bedakan kuliah atau pesta, tapi ke gereja pakai sandal jepit dan pakai baju apa
adanya. Tetapi kalau kuliah pakaiannya bermerek seperti fashion show. Kebanyakan orang seperti ini, otaknya kurang. Jadi ia
ingin menonjolkan sesuatu yang orang lain tidak ada. “Anak-anak” (jemaat, red)
di SSIF, walau dandan, ke pesta tapi otaknya juga jalan. Orang ini berhasil
karena berkat Tuhan. Tidak pernah absen ke gereja, kuliah tidak pernah bolos,
dapat nilai bagus, dapat honour dan
beasiswa (scholarship). Bagaimana
dengan kita sekarang? Kita belajar untuk lebih mengutamakan TUhan daripada hal
yang lain. Kerja penting, cari duit penting, semua penting tetapi yang terpenting
jangan dilupakan. Ini nilainya everlasting
(abadi). Ijazah hanya sampai hidup saja. Tetapi ilmu pengetahuan tentang
firman Allah kekal sampai atas. Kalau kita sudah tahu apa yang abadi dan tidak,
tetapi kenapa kita sampai saat ini masih mengutamakan hal yang sementara?
Keadaan Zakharia, untuk introspeksi, kita belajar untuk hal ini. Kita mengajak
berintrospeksi dan terus punya hubungan dengan Tuhan. Dalam persiapan natal,
kita perlu introspeksi. Kita undang orang banyak datang, kita sendiri tidak
introspeksi. Jiwa yang datang, kita tidak pernah tahu. Itu seperti beras di
dalam karung. Tetapi karung yang bocor. Ada orang yang masuk tetapi ada yang keluar
dari belakang.
Relasi
Kita belajar untuk
punya hubungan yang baik dengan Tuhan. Inilah bagian yang kedua yaitu relasi.
Relasi kita ke atas, dan juga ke samping. Secara vertikal dan
horizontal. Kita perhatikan orang yang punya masalah dengan Tuhan biasanya
punya banyak masalah dalam hubungan dengan manusia. Tuhan bukan tokoh yang
ditakutkan. Kita takut kepada Tuhan dalam pengertian kita hormat dan Ia menjadi
sahabat kita. Kita benar-benar bersahabat dengan Dia, supaya saat datang ke
gereja bukan karena rutinitas atau kewajiban tetapi punya relasi dengan Tuhan.
Jangan ke gereja karena takut atau sungkan dengan si A atau B. Kita ke gereja
punya hubungan dengan Tuhan yang baik sehingga rajin ke gereja. Kita belajar
punya relasi dengan Tuhan dan sesama. Zakharia punya hubungan dengan Tuhan. Ia
setia. Istrinya tidak bisa punya anak. Tetapi tetap setia, tidak masalah.
Walaupun ia ragu tetapi ia setia , tidak meninggalkan istrinya. Walaupun zaman
dahulu, yang menjadi budaya orang Yahudi ,yang sering dikucilkan, 1. pria yang tidak menikah. Banyak orang yang
tidak menikah dikucilkan dan tidak boleh ke Bait Allah. 2. Orang yang menikah
tetapi tidak punya anak. Kita bersyukur Kristus datang ke dalam dunia
membereskan semua. Sekarang tidak menikah tidak apa-apa, tidak ada anak tidak
apa-apa. Yang penting hidup di dalam dunia ada tujuannya yaitu melaksanakan
rencana Tuhan. Zakharia sebagai seorang imam, untuk masuk ke dalam bait suci,
harus dengan undian. Pada hari besar semua imam melayani bait Allah. Hari biasa
tetap melayani tetapi tidak sesibuk hari Paskah atau hari Pondok Daun. Waktu
diundi ia kena, ini pelayanan yang sangat istimewa. Bisa dikatakan selama hidup
mungkin sekali saja. Lalu giliran yang lain. Yang imamnya sudah dewasa. Zakaria
menjadi gagu 9 bulan lebih , setelah itu bisa ngomong lagi.Nyanyian Zakaria
menunjukkan dasar teologianya luar biasa. Imannya keren sekali. Kita coba
membacanya pasal 1:76. Dalam nyanyaian tersebut kita tahu, Zakharia mengerti
rencana Tuhan dalam hidupnya. Juga anaknya yang dipersiapkan untuk menyambut
natal. Yoh 1, Yohanes bukanlah terang
tetapi harus menyatakan terang itu. Di saat sekarang ini, kita
mempersiapkan natal, undangan sudah siap, panitia sudah mulai sibuk. Bagaimana
kita mempersiapkan diri kita? Bagaimana relasi dengan Tuhan dan orang di
sekitar ktia. Termasuk dengan jiwa yang baru. Jangan dapat jiwa baru, yang lama
dilupakan. Ini bukan salahnya penginjil atau majelis yang tidak besuk-besuk.
Tidak ada yang perlu dipersalahkan. Setiap kita perlu dipersalahkan, apakah
kita memperhatikan orang di sekitar kita. Orang yang kita undang, kita belajar
tanggung jawab bersama, supaya gereja bisa maju. Jangan ini tanggung jawab dia,
kita jangan diam saja di tempat. Datang di gereja hanya duduk saja. Tidak
salah, duduk dengarkan Firman Tuhan seperti Maria. Tetapi perlu juga Marta yang
sibuk sana sini melakukan pekerjaan Tuhan di gereja. Hari ini kita belajar
memperhatikan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Zakharia berdoa
mati-matian tidak dapat. Doanya untuk melakukan rencana untuk Tuhan Kiranya
saat ini, doa kita menjadi rencana Tuhan. Apakah saat sekarang ini, kita sudah
siap menyambut natal? Bagaimana hubungan kita bersama Tuhan dan dengan sesame? Kita
belajar menyelidiki diri kita, supaya kita belajar menjadi orang yang dipakai
TUhan.
No comments:
Post a Comment