Bagian 1,I Yoh 1 : 1-4 Pendahuluan
2 Kor 13:13
Yang diperknalkan Rasul Yohanes adalah
oknum kedua dari Allah Tritunggal.
13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus,
dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
-
Rasul
Yohanes juga menyatakan pengalamannya dengan Firman hidup yaitu
-
Ia
telah mendengar dengan telinga sendiri
-
Ia
telah melihat dengan mata sendiri
-
Ia
telah menyaksikan sendiri
-
Ia
telah meraba dengan tangan sendiri
Apa yang dia ajari bukan berasal dari
orang lain tetapi karena ia mendengar sendiri tentang Firman tsb. Kita sering
tidak bisa memperkenalkan Yesus, karena kita tidak mengalaminya. Contoh : waktu
sakit, kita disembuhkan. Karena itu kita bisa perkenalkan pada orang lain.
Rasul Yohanes memperkenalkan Yesus, karena ia sudah mengalaminya sendiri.
Hidup kekal kita peroleh bukan karena
perbuatan baik kita, tapi karena kasih karunia Allah yang diberikan dengan
Cuma-Cuma kepada orang yang percaya kepadaNya sebagai Juruselamat
Tujuannya : memperkenalkan Yesus kepada
pembacanya. Bukan saja memperkenalkan tapi memberitakan. Sebagai orang Kristen
kita harus bersaksi. Membagikan pengalaman rohani kepada orang lain baik dengan
hidup maupun dengan kata-kata yang diucapkan. Kita sudah mengenal Tuhan secara
pribadi. Bersaksi punya tujuan yaitu :
-
Tercipta
persekutuan sesama dan dengan Allah Bapa dan yesus Kristus (ayat 3)
-
Supaya
sukacita kita menjadi sempurna (ayat 4)
Kita yang sebenarnya jauh dari Tuhan
karena melalui kesaksiannya orang dapat kembali kepada Tuhan bersekutu dengan
Tuhan. Sukacita kami menjadi sempurna. Saat Rasul Yohanes melihat orang lain
bertobat, percaya Tuhan ia bersukacita. Saat melihat orang tinggalkan dosa
percaya Yesus, maka ia mempunyai sukacita dalam dirinya.
Bagian 2 : persekutuan dengan Allah I Yoh 1:5-2:8
1 Yoh 2:5-2:2
1:5 Dan inilah berita, yang telah kami
dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan
di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita katakan, bahwa kita
beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita
berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam
terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari
pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam
kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak
ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak
ada di dalam kita.
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan
kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk
segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa
seluruh dunia.
Dalam ayat 5 dikatakan Allah adalah
terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Kalimat ini
menunjukkan kepada kita bahwa :
-
Allah
adalah Allah yang menyatakan diri
-
Allah
adalah Allah yang suci tidak berhubungan dengan dosa
-
Allah
adalah Allah yang memimpin
Lawan terang adalah kegelapan. Kegelapan
melambangkan :
-
Hidup
yang tidak ada Kristus
-
Hidup
yang kacau dan tidak ada penyertaan Allah
-
Hidup
yang berdosa
-
Hidup
yang penuh kebencian dan tidak ada kasih
Kita yang hidup bersekutu dengan Allah :
-
Tidak
boleh hidup dalam kegelapan (ayat 6)
-
Hidup
dalam terang (ayat 7)
-
Mengakui
dosa kita (ayat 8-10)
Seringkali orang kristen terhambat dalam
bersekutu dengan Allah. Rasul Yahnes juga mengemukakan 3 hal yang menghambat
persekutuan kita dengan Allah :
-
Jika
kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup dalam
kegelapan, kita berdusat dan kita tidak melakukan kebenaran.
-
Jika
kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita snediri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
-
Jika
kita berkata bahwa kita tidak ada
berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di
dalam kita.
Kita yang hidup dalam terang maka :
-
Kita
beroleh persekutuan antara satu dengan yang lain
-
Darah
Yesus menyucikan kita dari segala dosa
Sebenarnya kita bisa pilih : gelap atau
terang. Dlaam bagian ini juga mengatakan kepada kita. Dalam hidup kita :
-
kita
dapat mencoba menutupi dosa-dosa kita
-
kita
dapat mengakui dosa-dosa kita/ kejahatan
-
kita
dapat mengalahkan dosa (jangan berbuat dosa, tidak mau melakukannya) : penuh
kebencian, tidak ada kasih.
Bertobat : kita sudah melakukannya, kita
tahu kita salah, menyesal dan tidak melakukannya lagi.
2 kata tentang Kristus : pengantara
(2:2), pendamaian atas dosa kita dan atas dosa seluruh dunia
Pendamai (mendamaikan) meredakan
kemarahan seseorang. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia meredakan Allah yang
sedang murka. Bukan demikian, menenangkan tuntutan Allah yag kudus. Allah yang
kudus tidak mungkin tidak menghukum dosa. Di satu pihak Allah adalah kudus, di
lain pihak Allah adalah kasih. Karena itu Ia ingin menyelamatkan manusia yang
berdosa. Kalau Allah tunjukkan kasihNya, maka semua manusia diselamatkan. Dalam
2 sifat yang berdosa, Tuhan Yesus datang ntuk mendamaikan. Ia datang dan mati
di kayu salib, sehingga Allah dapat menunjukkan kekudusan dan kasihNya.
Tuhan Yesus mati di kayu salib, supaya
manusia tidak lagi dihukum. Allah punya kesempatan untuk menyelamatkan manusia,
karena dosa manusia sudah ditanggung oleh Tuhan Yesus.
Pengantara artinya seperti
pengacara.yaitu orang yang mendampingii seperti di pengadilan waktu kita
dibela. Iblis mendakwa kita, tetapi kita punya pembela yaitu Yesus Kristus.
Mengaku dosa = di hadapan Allah atau
dengan manusia. Lihat kasusnya. Misal : kalau kita bersalah, kita cari orang.
Gereja Karismatik, banyak mengakui dosanya di hadapan umum, karena setelah
mengakui di hadapan Tuhan masih sering mengulanginya sehingga tidak merasa
mampu. Jadi ia nekat, mengakui dosa di hadapan orang. Ia bertekad supaya semua
orang tahu ia tidak mau melakukan. Resiko : kalau orang tahu bagaimana.
No comments:
Post a Comment