Wednesday, October 24, 2012

Doa Bapa Kami




 Ev Stephanie

Mat 6:5-13
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Mat 6:5-8
Bagian dari khotbah di bukit. Etika kerajaan Allah kedua adalah Doa Bapa Kami.
Suatu hari Minggu ada pengkhotbah berbicara tentang dosa yang dimulai dari kejatuhan Adam dan Hawa yang mengakbiatkan manusia sekarang berdosa. Semua orang pasti berbuat dosa. Lalu ia bertanya, siapa di antara kalian yang tidak berdosa? Sebenarnya pertanyaan retoris yang tidak perlu jawaban. Tapi ia kaget waktu ada ibu muda yang menjawab, saya Pak. Ia kaget melihat ibu yang berdiri. Lalu ia bertanya, benarkah ibu benar merasa tidak berdosa sama sekali. Lalu dijawab, saya berdiri di sini untuk mewakili ibu mertua saya yang selalu merasa dirinya benar 100% dan tidak pernah bersalah. Semua orang tertawa.

Dosa konsep / pengertian yang sudah didengar tetapi sering manusia mempunyai konsep salah bahwa dosa adalah perbuatan jahat. Semua orang dari kecil ke besar tahu tentang doa. Sesuatu yang mudah / dilakukan semua orang. Seringkali timbul masalah, ketika timbul konsep yang salha. Doa jadi masalah punya konsep yang salah. Ada 2 yakni :
  1. Pola pikir seorang artis / aktor.
Bintang film di depan kamera selalu senyum tidak peduli sedih / punya masalah dengan keluarganya. Contoh : Luna Maya saat menghujat para reporter lalu posisinya turun. Bintang film selalu menampilkan yang baik supaya posisinya aman. DI gereja juga ada bintang film rohani yang meningkatkan posisi rohaninya dengan berdoa. Juga oran gFarisi yang ingin menjadi orang paling rohani. Tapi Tuhan menegur mereka. Artis berdoa tapi berfokus pada respon manusia. Banyak tepuk tangan naik posisinya dan sebaliknya. Di antara kita  ada yang berdoa, ya Bapa benar Tuhan , amin, amin…. Tapi ini jadi masalah untuk pemimpin doa yang mengharapkan agar ada orang yang mendukungnya. Ini doa aktor berfokus pada orang disekitarnya.
  1. Doa yang diucapkan orang yang diucapkan seorang pembaca mantra (ayat 7).
Doa diucapkan berulang tanpa tahu isinya. Contoh : bim salabim. Diucapkan tanpa dipikir. Lip service saja. Doa yang bersifat mekanik. Sesuatu yang dihapal tapi tidak melekat dihati. Agama Yahudi dulu punya konsep semakin banyak doa semakin seefektif. Makin banyak dewa disebutkan makin banyak yang tolong. Contoh : raja Samuel saat baal meminta api turun dan tidak turun. Samuel mengejek siapa tahu sedang ada di mana , kurang keras doanya. Baal lebih keras dan menoreh tubuhnya. Mereka merasa ada yang kurang dalam doa mereka.  Konsep ini berhubungan dengan kontrak semakin A makin A, sesuatu yang didsarkan kontrak, semakin besar persembahan makin besar doanya dijawab. Kalau orang miskin bagaimana? Tidak ada persembahan, jadi tidak dijawab doanya? Mereka menyangka semakin banyak kata-katanya semakin dikabulkan. Berarti dewa mereka harus dijelaskan secara detil, mereka tidak tahu. Kurang jelas permohonan bagaimana dijawab?

Tetapi ayat 8 : Bapamu disorga bahkan mengetahui sebelum kamu mengucapkan. Bukan dengan banyak kata-kata.  Apakah Tuhan melarang kita untuk berdoa panjang? Memohon hal yang sama? Tuhan tidak pernah melarang kita untuk datang padanya dengan doa yang panjang. Tuhan Yesus berdoa 3 kali di doa yang sama. Luk 18 tentang hakim yang adil, berdoa dengan tekun. Membawa doa yang sama. Yang dilarang membaca doa seperti mantra. Yang penting tujuan tercapai. Tanpa tahu artinya. Disuruh orang seperti itu. Sesuatu yang tidak keluar dari hati. Sesuatu yang diucapkan pembaca mantra, diucapkan tanpa dipikir. Doa di kepala tidak keluar dari hati.

Dewa-dewi yang bodoh dan tuli. Semakin teriak didengar, semakin dijelaskan makin mengerti. Buat apa kita berdoa ketika Tuhan sudah tahu apa yang akan kita ucapkan? John Calvin mengatakan doa orang Kristen bukan memberitahu Allah apa yang tidak diketahui, mendorong Dia mengabulkan doa kita. Doa orang Kristen memotivasi dia untuk makin berserah, membawa pergumulan, keluh kesah kepada Tuhan sehingga terjadi komunikasi dengan Allah. Bukan untuk beritahu / mendorong Ia melakukan tugasnya / mendesak karena tidak bergairah tapi membuat orang Kristen makin beriman, tahu apa yang baik pada dirinya berasal dari Allah.
Doa yang salah : doa seorang artis (ayat 5), doa seroang pembaca mantera (ayat 7)
Doa yang benar : doa yang memiliki hubungan intim dengan Allah (ayat 6) dan dengan kesungguhan hati & pikiran (ayat 8)

Setelah Tuhan mengkritik doa yang salah, Ia masuk ke contoh doa : Doa Bapa Kami.
Kita berdoa kepada Bapa yang tidak hanya kasih tapi menguassai segala sesuatu.
Doa terbagi dua yakni : 1. Kepada Allah (pertama – keempat).
Diucapkan kepada Allah terlebih dahulu. Setiap orang punya kehendak, tapi diajarkan agar yang terjadi kehendakMu.  Ia tahu yang terbaik untuk anak-anakNya. Datanglah kerajaanMu…. Berikanlah pada kami… Ampunilah kami….
Jangan menyangka setelah kita ampuni baru Allah ampuni. Pengampunan diberi ketika kita sungguh bertobat. Salah satu ciri bertobat ketika kita mengampuni sesama kita. Kita punya hati mengampuni. Ampuni kami… Jangan membawa kami dalam pencobaan tetapi lepaskanlah… Allah yang memipin tangan kita berjalan ke arah yang benar.

Yesus mengajar doa, masuk ke dalam kamar dan tutup pintunya. Sebuah hubungan dimana kita bisa ceritakan apa yang ada dalam hati kita. Saat di Tiongkok, ketika bangun pagi, ada waktu pribadi dengan Tuhan. Saya dapat kamar sendiri walau dibilang kamar yang sial karena murah. Saya ceritakan isi hati saya, tapi mengingat waktu yang cukup panjang di mana saya bisa berdoa menceritakan isi hati saya. Senang , sedih, pikirkan apa. Pribadi dengan Tuhan. Bandingkan bila berdoa di depan orang banyak, konsentrasi kita jelas pada orang . Kenapa orang lain diam saja. Ketika kita mengharap respon dari orang, doa ini tidak berguna dihadapan Allah. Ingin dilihat orang. Berarti kita berdoa pada sesama. Doa yang benar doa yang punya hubungan pribadi dengan Allah. Doa yang keluar dari hati dan pikiran. Doa yang keluar dari lubuk hati kita.


No comments:

Post a Comment