Ev. Pangsuri
Teman-teman Ayub
-
Mempunyai
hubungan khusus -> menemani 7 hari, tanpa berkata-kata
-
Semua orang
meninggalkan Ayub sendiriain, tetapi mereka tetap tinggal dan mengakui teman
Apakah tujuan semula mereka
adalah menuduh Ayub?
-
Tidak, melihat kekerasan
hati Aub yang merasa benar dan mempertanyakan Allah akhirnya mereka menuduh
Ayub -> John Hartley
-
Akhirnya
terjadilah perdbatanhebat dalam sejarah Ps 3-36
Ayub kecewa
Ayub sangat kecewa dengan
teman-temannya karena tidak mengerti pergumulannya dan menuduhnya. Ayub berkata
Ps 6:15-21
Saudara-saudarak tidak dapat
dipercaya seperti sungai, seperti dasar daripada sungai yang mengalir lenyap,
kyang kerub karena air beku, yang di dalamnya salju menjadi cair, yang surut
pada musim kemarun,Perkataaan Elifas
-
The Silence of
God is temporary
-
- Elifas klaim
bahwa yang ia katakan adalah kebenaran yang penting (4:12-21_
-
Menggunakan
retribusi untuk hakimi Ayub
-
Tapi ia menjumpai
kesuitan karena ia tahu Ayub saleh (4:3-4)
4:3 Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang,
dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;
4:4 orang yang jatuh telah dibangunkan oleh
kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kaukokohkan;
-
Kualitas
penderitaan tergantung dari bobot dosa yang diperbuat (retribusi)
-
Ayub adalah
seorang yang sangat baik, bagaimana mungkin mengalammi penderitaan separah ini?
-
Kesimpulan logis
: dosa Ayub pasti besar, namun pengenalan pribadi mengharuskannya menyimpulkan
dosa Ayub sangat kecil, bahkan sulit untuk mengatakan Ayub berdosa dengan
sengaja.
-
Penyelesaian :
innocent tidak akan menderita secara permanen (Clines)
-
Bobot dosa
dialhikan kepada lamanya (waktu) penderitaan
-
Efifas berkata, “
… siapa binasa dengan tidak bersalah dan dimanakh orang yang jujur dipunahkan?
(4:7)
-
Intinya ,
penderitaan Ayub tidak akan lama!
-
Konsep Elifas :
semakin besar dosa, semakin lama menderita. Semakin kecil dosa, semakin
sebentar
-
Perkataan Bildad
-
SOG tergantung
bobot dosa
-
Versi yang
berbeda
-
Ia angkat contoh
kematian anak-anak Ayub (Robert I Bradsaw)
-
Bagi Bildad,
kematian anak-anak Ayub adalah gambaran klasik tentang nasib orang jahat
(wiked) -> clines
-
Jika seseorang
sangat jahat (estremely wicked), orang itu asti mati.
-
Dosa besar
berakibat kematian, dosa kecil berakibat penderitaan kecil
-
Ayub masih hidup,
artinya dosa tidak parah
-
Tidak demikian
dengan anak anak Ayub, mati mengenaskan ditimpa tembok
-
Bildad
kemungkinan besar tahu kebiasaan Ayub mempersembahkan korban kepada Allah bagi
anak-anaknya -> petunjuk bagi Bildad.
-
Bildad berkata,
:Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa erhadap Dia, maka Ia tidak membiarkan
mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka” (8:4)
-
Anak-anak adalah
cerminan orang tua. Bagaimana anak, kira-kira seperti itulah orang tua mereka.
-
Jika demikian,
Aub sangat munafik dan pandai menyembunyikan dosa selama ini (meski tidak besar
dosanya) dan buat image dirinya saleh.
-
Bildad dengan
nuansa meragukan kesalehan Ayub berkata, “Tetapi engkau, kalau engkau mencari
Allah… kalau engkau bersih dan jujur (8:5-6) -> keluar -> tuduhan tidak
langsung.
-
Bertobat , maka
Allah pulihkan (8:6)
8:5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari
Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa,
8:6 kalau engkau bersih dan jujur, maka
tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah
hakmu.
Di
dalam pikiran Bildad Ayub pasti berbuat dosa, karena anaknya mati semua, contoh
riel, orang jahat matinya seperti itu. Kalau anak seperti itu, maka bapa atau
anak seperti itu juga. Kalau mau lihat orang tua saleh atau tidak saleh lihat
saja orang tuanya. Kalau papa mama cinta akan Tuhan, lihat anaknya saja. Anak
cerminan orang tua. Itu konsep Bildad.
Perkataan
Zofar
-
SOG adalah Allah
tutup mulut
-
Berpijak pada
retribusi, tapi solusi beda
-
Baginya, Ayub
pasti berdosa, tidak peduli besar atau kecil.
-
Saat Ayub klaim,
Pengaranku murni, dan aku bersih dimataMu (11:4) Zofar menjawab, Tetapi
mudah-mudahan Allah sendiri berfirman dan membuka mulutNya terhadap engkau dan
memberitakan kpedamu rahasia..” (11:5-6)
-
Bagi Zofar, Allah
telah beranugerah kepada Ayub dengan tidak memperhtingkan sebagian dari ksalah
nAYub (11;6)
-
Tidak adamisteri
bagi Allah, Allah kenaal segala sesuatu. Ia berkata, Dapatkan engkau memahami
hakekat Allah, emnyelami batas-batas kekuasaan yang mahakuasa?..(11:7-9)
-
Termasuk Allah
emngathui tentanf dosa
Bagi
Zofar Tuhan jawabannya, tapi tunggu Tuhan buka mulut baru tahu jawabannya.
Kalau tutup mulut, tidak tahu jawabannya selama-lamanya.
Perkataaan
Elihu
-
SOG adalah sarana
/ alat Tuhan
-
Konsep yang lebih
luas dari teman-temannya
-
Baginya,
pedneritaan Ayub adalah a channel by whick God speaks to humans.
-
Penderitaan bukan
sebuah misteri, tetapi revelasi (Clines)
-
Elihu berkata,
Dengan penderitaan ia ditegus..” (33:19)
-
Suffering is not
simply a menas of punishment, bu a means of reveation of the divine will to man
(33:14-22) -> Bradshaw
-
Jai, Elihu
menarankan Ayub punya hati yang luas menerima semua penderitaan sebagai alat
restorasi untuk Aub lebih dekat dengan Allah.
-
Lebih
benar konsepnya, tapi ia tuduh Ayub buat dosa.
SOG
menurut Ayub
-
Ayub kaya,
termormat
-
Jika Ayub tahu
semua akan berakhir indah, ia akan selalu tersenyum meski ada barah busuk di
sekujur tubuhnya.
-
Tetapi faktanya
Ayub tidak tahu dan sama sekali tidak ada kejelasan
-
Sebagaimaana yang
dikatakan Ataloa, “ If God had delivered an inspiring pe talk – “Do this for
me, ..
-
Penderitaan Aub
membuatnya terpuruk dan bingun harus melangkah kemana dan berharap kepada siapa
-
Derek Flood
mengatakan, Perasaan ditingalkan oleh Allah dan merasakan kesepian merupakan
hal yang lebih buruk daripada penderitaan itu sendiri.
-
Ayub bertanya, Mengapa?
Di dalam pasal 10
-
Tetapi Allah
tidak memberi sedikitpun jawaban. Tidak berbicara dan menyatakan dirinya keapda
Ayub
-
Ayub merasa Allah
merperlakukan dirinya dengan tidak adil,. Karena itu Ayub mengeluarkan kalima
pesemis pada pasal 3
-
Kalima
pesimis Ayub
-
Mengutuki hari
lahirnya, Biarlah hilang lenyap hari 3:3, 8,11
-
Ayub hanya ingin
mati saja. Ayub berkata, Aku lebih suka mati dicekik dan mati dariapda
menanggung kesusahanku. 7:15
-
Hidup meaningless
(7:16)
-
Penuh kecewa
(10:18)
-
Depresi,
ditingalkan, kesepian, ketakutan (6:4, 7:14, 21:16)
-
Tetapi Ayub tidak
kehilangan imannya. Setiap keluhan dan pertanyaan Ayub membuktikan ia masih
mengharapkan Allah.
-
Ayub bertanya,
Mengapa Engkau menyembunyikan wajahMu dan menaanggap aku sebagai musuhMu
(13:24)
-
Kata menyembunyikan
– Sathar
-
Weiser
menafsirkan kata sathar dalam Mza 13 sebagai keluhan akan beratnya beban
penderitaan dajuga adanya perasaan Allah meninggalkan dan melupakan. Merasa
berjalan sendiri dan kesepian. Merasa Tuhan memperdulikan dirinya.
-
Di dalam kata
aslinya, Sathar berarti to hide, conceal. Matthew Henry -> kata ini tidak
sekedar outwar aflictions, tetapi jiwa yang tercabik-cabik.
-
Hartley -> ini
dari kata sathar adalah best of Gods companionship
-
Ataloa memberikan
usul serpa -> separation, abnadonment
-
Sampai disini ,
kita tahu Ayub merasakan SOG
-
SOG adlah tentang
keadilan Allah -> 30:20 -> Ataloa mengatakan bahwa kalimat ini tidak
sekedar kalimat kepahitan tetapi teriakan minta keadilan.
-
Sebelumnya juga
Ayub menggunakan kalimat yang bernuansa pengadilan -? 9:16-19, 13:19-24,
19:6-9, 23:3-9
-
Puncak tentang
keadilan adalah kalimat, Ah, kiranya perkataanku ditulis… (19:23, 25)
Ditulis
adalah kata hati Ayub sendiri.
-
Ditulis ->
Millay -> ditulis ; dicatata secara publik kepada semua orang agar semua
dapat melihat kenyataannya.
-
Kata penebus
(goel) dalam 19:25 -> mengacu kepada kerabat keluarga yang turut campur
tangan dalam mepertahankan hak keluarga -> peran legal dalam konsep penebusan -> juga
berperan sebagai pembela (defender) dan advocat
-
Ayub hendak memproklamasikan
bahwa ia akan dibela dan ketidakberdosaaannya akan menjadi masalah yang dicatat
oelh publik agar dilihat semua orang.
Jawaban
Allah
-
Allah silent
selama 36 pasal
-
Ayub tidak
mengerti hikmat Allah (38:4) -> Ayub tidak pernah berbagian dalam penciptaan,
juga tentang kompleksitas dan misteri dunia yang diciptakan Allah
-
Bukan hanya tidak
hadir tetapi tak terbayangkan Ayub
-
-> Ayub
disadarkan bahwa “God is greater than we can imagine
-
Ayub tidak
mengeti kekuatan Allah (behemoth dan leviatan)
-
Binatang dahsyat
dan mengertikan
-
Atkinson
mengatakan, kedua-duanya melambangkan kekuatan alamiah dan supra alamiah.
Keduanya mewujdunyatakan apa yang tidak dapat dijelaskan dan menakutkan yang
ada di dunia ciptaan Allah ini. Keduanya hanya sebagian dari rahasia Allah.
Ayub tidak mengetahuinya dan tidak menguasainya. Allah mengatakah “Apa yang ada
di seluruh kolong langit, adalah kepunyaaKu (41:2)
-
Ayub tidak
mengerti pemerliharaan Allah (39:4-5, 29, 40:5, 7-8)
-
Tuhan menantang
Ayub dengan bertanya, apakah engkau hendak meniadakan pengadilanKU (40:3)
Apakah lengamu seperti lengan Allah…? (40:4)
-
Intinya Ayub
tidak mengerti kedaulatan Allah.
Ayub
kebanyakan ngomong dan ingin menarik kata-katanya. Akhrinya Ayub diam sewaktu
lihat Kedaulatan Allah.
Tuhan
tidak kasih tahu kenapa Ayub menderita, tetapi Ayub belajar Allah berdaulat
saja.
No comments:
Post a Comment