Ev Suwandi
Kej 1:28; 1 Kor 12: 4-6
Orang Kristen seringkali mengalami masalah yang
membingungkan. Salah satunya adalah memilih mana yang lebih penting antara
pekerjaan, keluarga dan pelayanan. Masalah ini sering diperdebatkan dan
didiskusikan. Setiap anak Tuhan mengalami pergumulan yang demikian. Ada pandangan yang ekstrim tentang masalah ini
yakni yang paling penting adalah pelayanan sehingga setiap hari pelayanan di
gereja akibatnya pekerjaan dan keluarga ditelantarkan karena Tuhan yang akan menjaga
dan mencukupi keluarga saya. Pandangan ekstrim lainnya adalah tidak mau
melayani Tuhan karena terlalu sibuk melayani pekerjaan dan keluarga karena
tidak digaji oleh gereja, maka gereja tidak boleh menuntut saya melayani
apalagi di gereja sudah ada pendeta dan penginjil. Hal-hal ini dikemukakan oleh
orang yang tidak memahami apa artinya pekerjaan, keluarga dan pelayanan. Mereka
memisahkan ketiganya lalu mencari alasan mana yang lebih penting selanjutnya
terjebak memilih di antara ketiganya. Konsep demikian salah. Pekerjaan, pelayanan dan keluarga bukanlah
untuk dipilih. Ketiganya harus dilakukan dan kita harus mencari keseimbangan.
Pekerjaan dan keluarga adalah anugerah Tuhan, di samping itu kita melayani
karena Tuhan memberikan anugerah yang begitu besar. Kalau kita mengerti
pekerjaan, keluarga adalah anugerah Tuhan dan kita melayani karena anugerah,
maka kita bukan memilih tapi berusaha mencari keseimbangan. Tuhan memanggil
kita untuk bekerja, memiliki keluarga dan melayani. Pekerjaan dan keluarga
bersifat sementara. Kita hidup di dunia sehingga punya pekerjaan dan keluarga,
namun tidak berarti tidak penting, sedangkan pelayanan bersifat kekal. Sehingga
kita harus menyeimbangkan ketiganya.
3 panggilan
anak Tuhan
1.
Panggilan untuk melayani. Ada berbagai karunia yang Tuhan berikan untuk
melayani. Tuhan menyelamatkan kita bukan sekedar untuk masuk surga tapi juga
untuk melayani. Setiap anak Tuhan diberi talenta agar bisa melayani. Orang yang
sudah punya talenta tetapi tidak melayani Tuhan akhirnya ditegur Tuhan.
2.
Panggilan untuk bekerja. Pada waktu menciptakan manusia, Allah memberikan
tugas untuk bekerja (Kej 1 : untuk menguasai
bumi).
3.
Panggilan untuk membentuk keluarga. Pada Kejadian Allah berfirman, “tidak baik manusia
seorang diri” sehingga diciptakan penolong baginya. Seorang laki-laki akan
meninggalkan ayah-ibunya dan bersatu dengan istrinya. Kej 1:28 : Tuhan
berfirman, “Beranak cuculah dan bertambah banyak.
Kalau kita mengabaikan salah satu panggilan ini, maka
akan terjadi kekacauan. Samuel seorang yang melayani Tuhan begitu baik, tetapi
ia tidak bisa menjaga keseimbangan sehingga anak-anaknya berbuat jahat. Kita
lihat dalam dunia, banyak keluarga Kristen yang akhirnya hancur karena
menekankan pekerjaan sehingga mengabaikan pelayanan dan keluarga. Pekerjaan,
pelayanan dan keluarga harus seimbang.
Menyeimbangkan
pekerjaan, keluarga dan pelayanan
Berapa waktu yang digunakan untuk pekerjaan, keluarga
dan pelayanan? Ada yang bilang tidak ada waktu untuk pelayanan. 1 hari = 24
jam. Kita bekerja sehari 8 jam, makan siang 1 jam, perjalanan 1 jam, makan pagi
dan malam 1 jam, tidur 8 jam, tugas yang lain 1 jam. Minimal kita habiskan 20
jam , sisa 4 jam. Kalau 1 minggu 5 hari kerja, maka kita masih punya 20 jam,
ditambah sabtu 8 jam, minggu 6 jam, kita punya waktu 34 jam. Untuk masak dikurangi 10 jam, sehingga kita
punya 24 jam. Itu untuk keluarga dan melayani. Kita pakai untuk baca Alkitab,
meditasi dan berdoa, bermain dengan anak, mengantar anak ke sekolah, melayani
dll. Jadi waktu untuk pekerjaan, keluarga
dan pelayanan ada. Sebenarnya kita punya cukup waktu hanya sering kita
sia-siakan. Sebagai anak Tuhan kita harus mengelola waktu dengan baik, untuk
itu kita butuh hikmat dari Tuhan. Tuhan ingin kita bekerja, dan melayani.
Dalam gereja dibutuhkan banyak orang untuk melayani. Alkitab menggambarkan
gereja seperti tubuh yang terdiri dari mata, telinga, tangan dan kaki dll dengan
fungsi berbeda-beda. Tidak mungkin mata mengambil fungsi kaki atau tangan
misalnya. Di gereja dibutuhkan orang yang berfungsi sebagai mata, tangan, kaki
dll. Kita seharusnya mempunyai waktu untuk keluarga, pekerjaan dan pelayanan.
Yang paling penting membagi waktu dengan baik (tahu prioritas).
Apakah kita
lebih mementingkan pekerjaan, keluarga atau pelayanan?
Yang paling
penting adalah hubungan kita dengan Tuhan. Seringkali sebagai anak Tuhan, hubungan kita tidak baik dengan Tuhan
sehingga tidak mampu menyeimbangkan ketiganya. Kalau hubungan kita bisa
berjalan dengan baik, maka kita mengatur ketiganya dengan baik.
Yang kedua,
prioritas untuk keluarga. Kita harus
punya waktu membawa keluarga untuk takut kepada Tuhan. Kalau kita tidak bisa
melayani keluarga kita, bagaimana melayani Tuhan dan orang lain? Keluarga
digambarkan seperti sepatu yang tidak menonjol seperti topi atau pakaian kita,
tetapi sangat penting. Sepatu tidak boleh terlalu kecil atau besar, di dalamnya
tidak boleh ada kerikil karena waktu berjalan kita akan mengalami masalah.
Keluarga bila tidak diurus dengan baik maka akan jadi masalah. Pasangan tidak
mendukung dalam pelayanan karena kita tidak bisa mengatur waktu untuk keluarga.
Seringkali kita meletakkan pekerjaan di atas keluarga. Waktu keluarga dipakai
untuk pekerjaan dan pelayanan sehingga pasangan tidak mendukung kita dalam
pelayanan. Kalau keluarga kacau, maka pelayanan tidak akan berjalan baik.
Pelayanan tidak baik sering disebabkan sedang ribut dalam keluarga. Kalau
keluarga bisa diatur dengan baik, maka pasangan akan mendukung.
Priortias
ketiga adalah pekerjaan. Di dalam Alkitab banyak penekanan dalam
pekerjaan, bahkan dikatakan orang yang tidak bekerja tidak boleh makan. Bekerja
adalah kewajiban yang harus dilakukan. TIdak bisa karena melayani lalu tidak
mau bekerja. Kita harus mencukupi keluarga.
Pelayanan di
tempat keempat. Jikalau kita memiliki
hubungan yang baik dengan Tuhan, keluarga harmonis, tahu kewajiban untuk bekerja, maka pelayanan
bukan tingkat keempat tapi akibat dari semuanya itu. Sebagai tanda ucapan
syukur, kita mau melayani. Pelayanan sesuatu yang harus dilakukan. Tuhan
memberi talenta, kemampuan melayani. Tuhan ingin kita melayaniNya. Kita masih
punya waktu. Sebagai anak Tuhan, apakah kita sudah menyeimbangkan hal ini.
Tuhan tidak ingin kita hanya fokus pada satu hal, memilih salah satunya, tetapi
Tuhan ingin keseimbangan. Tuhan beri waktu yang banyak dan talenta. Tuhan ingin
kita membentuk keluarga dan ingin kita melayani. Sehingga tidak ada alasan, karena
pekerjaan dan keluarga tidak mau melayani. Tidak bisa karena pelayanan tidak
ada waktu untuk keluarga. Kita harus punya komitmen. Kita harus susun, apa yang
sudah harus dilakukan dalam hidup ini. Kita punya komitmen berapa waktu untuk
hubungan kita dengan Tuhan setiap hari, berapa jam kita bekerja dalam seminggu,
berapa jam untuk keluarga, berapa jam untuk pelayanan. Kalau kita punya
komitmen, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Tuhan tidak ingin kita memilih tapi menyeimbangkan
ketiganya.
No comments:
Post a Comment