Tuesday, October 23, 2012

Kasih Allah




Ev Yadi

Ini tema yang sangat penting, mewakili apa yang kita hayati sebagai orang-orang Kristen. Apa yangmenjadi cirri khas orang Kristen, yaitu saling mengasihi. Kristus mengatakan : kita dikenal sebagai murid2Nya karena saling mengasihi. Sejarah mengatakan di abad pertama, orang Kristen adalah orang yang saling mengasihi. Saling mengasihinya orang Kristen cukup unik , tidak seperti kebiasaan, anjuran yang dimiliki sebagian bangsa, nasehat agama, tetapi kasih Kristen dikaitkan erat dengan tindakan Allah. Allahnya orang Kristen tidak mengatakan , Hei kamu saling mengasih dong, kamu dikenal sebagai orang Kristen, jangan malu-maluin. Coba kamu saling mengasihi. Ornag Kristen mendapat perintah saling mengasihi, tidak berhenti sebagai perintah. Bukan sekedar anjuran yang diimingin imbalan atau ancaman hukuman. Orang Kristen mendapat perintah saling mengasihi dikatikan dengan kenyataan dialami orang Kristen mau tidak mau atau suka tidak suka. Orang Kristen percaya Allah mengasih I mereka dengan peristiwa yang dialami Yesus di Nazarah, Dari kematian dan kebankitanNya. Allah sudah menggenapkan kasihNya dalam Kristus. Praktek hidup orang Kristen yang berbeda dengan agama lain atau aliran hidup / filosofi.
Perbedaannya : orang Kristen saling mengasihi dikaitkan dengan tindakan. Tindakan bukan tidakan mereka tapi tindakan Allah yang mengasihi manusia bukan karena mansia ikuti syartra tertentu, lulus ujian layak terimanya. Allah melakukannya demi kemulianNya. Berdasarkan inilah kita mendapat perintah di Yoh 15:9-17. Allah mengasihi kita dengan cara seperti apa? Di kayu salib.

Doktrin Allah yang sulit tentang kaish Allah. Dikarang oleh D A Carson, professor terkenal dengan bukunya.
Pengajaran yang sulit tentang kasih Allah.
Bagian 1 Uraian ringkas buku
Kasih Allah menjadi pengajaran yang sulit. Biasanya kalau kita mendengar, saya mau mengajar tentang kasih Allah. Responnya : ah saya sudah tahu. Allah yang mengasihi. Paling banter, Allah mengasihi bukan karena kebaikan dan kecakapan kita. Tidak perlu ngomong apa lagi, buat apalagi. Jelas Allah mengasihi kita.
5 alasan doktrin ini sulit.
  1. Doktrin sudah beredar dalam bentuk popular (lebih popular dari lagu Britney Spears). Siapa yang tidak tahu kasih, cinta. Apalagi yang sulit? Sehingga pengajarannya sulit, karena sudah ada pengajaran yang popular
  2. Semangat jaman kita, Allah sudah semestinya, kewajiban Allah untuk mengasihi. Untuk melindungi, mengasih saya. Jadi untuk  apa dibahas, karena sudah tugas Allah. Kalau Dia tidak lakukan dengan tidak baik, saya complain. Seperti buat bakmi, kalau tidak enak kita complain. Di gereja kita tidak rasakan kasih Allah , kita complain. Kenapa Allah membuat saya diputusin pacar dll. Tetapi ada asumsi : Allah ada daftar kewajiban. Kita jadi supervisor Allah. Yang ini excellent, ada juga questiong mark. Kita merasa berhak, saya konsumen, Allah harus melayani kita dengan baik.
  3. Buat kita, semua agama pada dasarnya sama. Sama-sama ajarkan kasih, jadi mau bahas apa lagi.
  4. Adanya kekejaman manusia yang terdokumentasi dengan baik yang luar biasa, yang dipapar kepada kitayag dipapar melalui internet, foto-foto. Saat lihat TV, kita lihat ada formalin di makanan, ada anak diculik, ayah bunuh anak, padahal dulu juga ada. Kita merasa sekarang luar biasa, karena kita lihat ada foto dan dramanya. Ada laporan di CNN dan TV , karena jaman kita kejahatan dijual sebagai berita. Carson mengatakan sudah melewati PD I, II, Korea, Vietnam, Iran-Iraq banyak yang memakain senjata modern, banyak yang mati. Dulu juga banyak perang, Jeningis Khan, Sam Kok, kalau dulu pakai tombak, pisau. Simson bunuh 1.000 orang pakai keledai, 3.000 pakai tombak. Jaman sekarang lebih hebat senjatanya dan banyak yang mati. Orang lebih aware. Ini membuat sulit melihat Allah yang maha kasih, maha kuasa dan maha bisa. The problem of evil, yang sudah disadari sejak jaman Epikuros, kalau dunia penuh kejahatan bagaimana mungkin Allah ada, Ia akan melenyapkan kejahatan. Allah tidak mampu (impotent) atau tidak mau atau kedua-duanya (lebih parah lagi). Apalagi dibilang Allah mengasihi dunia atau kita. Semakin banyak kejahatan yang dilihat dan semakim sulit percaya.
  5. Orang Kristen sendiri menlihat pelajaran tentang kasih ini tidak terlalu berharga.
Di bukunya banyak argumentasinya.
1 pokok bahasan penting, apa yang diperangi Carson, apa alas an tulis buku, kecenderungan. Apa yang dia counter dalam buku ini. Sejenis pengajaran, kasih Allah yang bersifat cengeng. Dulu ada menteri penerangan Harmoko yang melarang lagu cengeng beredar. Merengek, termehek. Saya seperti orang paling kasihan dunia. Kasih Allah seperti itu menjengkelkan bagi Carson. Sejenis Allah yang sangat emosional. Orang yang kurang gagah, perkasa. Carson mengajarkan, satu hal yang sangat disayangkan. Padahal pengajaran tentang kasih Allah yang begitu agung, tetapi ajaran ini dilupakan. TIdak diajarkan oleh gereja, justru yang diserap adalah kasih Allah di dunia, mirip Romeo Juliet Shakeapeare.  Sejenis kasih yang tidak gagah. Ini harus diresponsi. Buat orang jaman sekarang, Allah kita, sejenis Allah ynag tidak pernah bilang tidak kepada kita. Tugasnya mengasihi. Memang kewajibannya mengasihi. Kalau Allah mengasihi , tidak heran karena tugasnya. Seperti tukang sayur jual sayur. Allah mengasihi itu wajar sekali. Allah seperti teddy bear, poodle yang lucu yang tidak pernah buat kita marah dan jengkel, takut. Kasih Allah diajarkan sebagai tindakan Allah yang sama sekali tidak trensenden. Allah terlalu tinggi. Ia bukan kita. Ketika manusia, tercatat mendaki puncak gunung Everest , tertinggi di dunia oleh 2 manusia. Edmund Hillary (orang , Horgey Sherpa yang bawain ransel. Mereka berdua sampai di puncak Everest. Edmund Hillary keluarkan bendera dan foto-fto. Horgey hanya berlutut dan berdoa. Yang satu mewakili cara pandang orang Eropa modern. Dunia bulatan planet. Di dalamnya ada logam yang meleleh. Di dalamnya ada besi, nickel, ada reaksi fusi hydrogen, helium bersama 7 planet lain. Kita hanya salah 1 dari sekian tata surya. Tettapi Horgey dunia melihat dunia sebagai tempat yang sudah jauh dari kita, dihuni oleh roh-roh yang besar.  Tetapi kita sering terlalu modern, kita melihat dunia kehilang kesakralan. Allah yang dikatakan transenden, bukan kita menyelidiki Allah tapi kita berlutut , gemetar di depan api yang menyala-nyala. Itulah yang hilang. Allah jadi yang termehek-mehek. Aduh kasihan kamu nak. Allah yang mengasihi kita itu adalah Allah yang maha dahsyat, yang menciptakan seisi alam semesta dari yang tidak ada jadi ada. Allah ynag di hadapan kita, tidak berhak apa-apa. Allah yang tidak boleh kita katakana, kita sudah kenal. Transendensi Allah hilang. Sehingga hanya emosional dan personal kasihNya.

Carson mengatakan Allah digambarkan di ALkitba, bukan saja mengejar orang berdosa, memohon orang berdosa untuk bertobat, ditunggu sampai bertobat, mungkin andangan ini salah. Seolah Allah butuh kita bertobat. Jadi bagaimana ?
5 poin yang berhubungan kasih Allah di ALkitab :
  1. Kasih Allah ditujukan kepada diri sendiri (intra trinitarian ) kasih Bapa kepada Anak, kasih ANak kepada Bapa, kasih Bapa ke RH, kasih RH ke Bapa, kasih Anak ke ROH dan sebaliknya. Tidak perlu manusia, sebelumnya sudah ada. Tetapi konsep dan bahasa kita tidak mampu menjelaskannya. Ketika yang ada hanya Allah, Allah sudah mengasih . Yoh 3:25, 31.
  2. Kasih yang bersifat pemeliharaan, providensia. Allah mencipta dan memelihara ciptaanNya. Inilah kasih. Bapa member makan burung di udara. Bapa memberi makan di laut. Membuka tanganNya , member makan mahluk, memelihara musim demi musim. Orang fasik pun menerima siraman sinar matahari dan hujan dari Bapa.
  3. Kasih Allah terhadap dunia berdosa. Ini kasih yang bersifat soteological (Menyelamatkan) Yoh 3:16. 1 Yoh 2:2 (Allah yang mengasihi dunia walau dunia sudah jatuh).
  4. Allah mengasihi umat pilihanNya. Kalau kasih 1-3 kasih yang bersifat tidak pilih. Allah emnunggu pertobatan orang berdosa, tidak ada syarat. Tetapi ditujukan pada umat pilihanNya. Allah mengasihi Yakub membenci Esau, Allah mengasih Israel dan mengutuk musuhnya. Allah memilih kasih. Kita tidak bisa mengatakan kasih Allah tidak berhingga, kasihNya tidak pandang bulu, bersyarat, tetapi kenyataannya Allah memilih Yakub tidak Esau, orang dilahirbaruknan oleh RH,tidak yang lain.
  5. Umat pada umat pilihanNya pun bersifat conditional. Artinya ada syaratnya. Misal : perjanjian di umat Israel , kalau kamu taat begini.begini, kalau tidak begitu begitu. Kesalahan gunakan 1 point untuk jelaskan semua kasih Allah. Uncondional love 1-3 (biasanya ke 2). Allah mengasihi ciptaanNya, orang berdosa, tetapi kita harus teliti melihat dalam situasi apa, sedang mengajar apa, apa respon kita. Teliti tanpa memahami dengan baik kemudian pukul rata.
Intinya tentang kasih Allah yang lebih seimbang. Kita seringkali waktu mengutip ayat itu tidak melihat situasi untuk mendapatkan pengajaran yang utuh tentang kasih Allah. Allah mengasih dengan cara begini begitu tidak menerima pandangan lain. Tetapi ALkitab terus menerus memperbaiki cara pandang yang salah.

Kasih Allah itu pada teman besar Carson, ia coba memutar balik arah pendulum . Seperti ada bandul. Dari 1 ekstrim yang satu, ia melihat dunia kita sedang menarik pengajaran kasih Allah yang bersifat sangat emosional. Allah kita labil, sangat tergantung yang dikasihinya. Kita melihat Allah yang love sick, Allah yang faling in love pada kita. Ini ajaran yang salah. Tapi di pihak lain ada pengajaran ekstrim lainnya. Allah tidak mampu punya emosi. Allah yang tidak mampu beremosi. Impessibility of God- Allah itu tidak diombangambiangkan emosinya oleh kita, emosi Allah tidak bisa dikontrol oleh kita. Ia maha tahu. KOk dia tidak bertobat, nyesel de. Tidak bisa tidur gara-gara tidak mau bertobat. Ini gambaran Allah yang terlalu kecil, tidak anggun. Gambaran Alkitab jauh lebih besar dan gagah perkasa. Para teolog menyimpulkan Allah tidak boleh diombang-ambingkan oleh ciptaan.
Biasanya orang makin tua, makin bijaksana, makin tidak mudah menjadi girang, sedih, takut, kaget. Sedangkan orang yang sangat kecil, gitu lihat adegan di tv takut dll. Masakan Allah seperti anak kecil. Allah lebih bijak dari orang yang paling bijak. Orang yang belum tahu apa-apa. Orang yang pertama kali naik choter, goyang takut jatuh. Tetapi orang yang ciptakan chopter atau jadi pilot selama 40 takut, chopter mau jatuh masih tenang saja. Allah ciptakan segala sesuatu tidak terkaget-kaget. Ada betulnya, tapi ukuran di jaman sekarang tentu tidak menarik. Allah yang bengis jauh, tidak dekat dengan anakNya. Carson, Allah tidak seperti ayah yang anakNya bisa naik ke kepala Dia Allah bukan seperti itu. Tetapi bukan seperti gambaran teolog, gambaran Allah seperti gambaran filsuf. Pascal : Allah Abraha, Ishak , Yakub bukanlah Allah a….. Socartes, Plato dll berdebat. Allah yang logis tidak sama dengan Allah di Alkitab. Jadi satu Allah Hollywood dan satu lagi Allah filsuf. Allah berespon terhadap dinamika ciptaanya tapi tdai dikendalikan oleh ciptaan.
Ada bagian Alkitab Maz 8:2-10 sewaktu melihat Allah yang mengasihi.
Ini kesimpulan dari pengajaran John Calvin, yang sangat berpengaruh di dunia modern, member pengaruh baik di dunia barat. Ada demokrasi modern, bagaimana perlindungan hokum pada orang yang tidak punya nilai ekonomis, tawanan politik dll. Benjamin warfil, ajaran calvin disimpulkan (dari buku Institution) pengetahuan manusia berpanggal pada mengenal Allah dan mengenal diri sendiri. KEduanya berkaitan. Kalau mengenal Allah dengan tepat , maka kita mengenal diri dengan tepat. Maz 8 : saat melihat Allah kita menyadari betapa kecil dan tidak berarti kita. Betapa besar Allah , Allah tidak membutuhkan kita. Kita melihat diri, betapa busuk kita, tidak berarti kita, kita akan makin kagum pada anugerah yang dbierikan Allah. Daud, Doxology, betapa mulia namaMu. Waktu melihat  alam semesta yang jumlah galaxy nya banyak sekali yang sangat besar (100  ribu tahun cahaya bimasakti, milky way) terus mengembang dan makin besar. Kita tidak bisa membayangkan, itu hanya buatan jari tangan Tuhan saja. Kita melihat betapa kecilnya kita. Kita lihat bumi , manusia hanya 20-30 tahun lahir. Mestinya membuat kita terpesona pada Allah. Apakah manusia Kau mengingatnya? Manusia itu begitu kecil. Nama semut yang makan roti , ada berapa kakinya? Karena semut begitu kecil. Kita lebih kecil di hadapan Allah. Allah mengenal kita by name.  Itu menggetarkan sekali , ayat 5-6. Ayat 7 Engkau membuatnya berkuasa, betapa besar. Waktu melihat Tuhan betapa besar, kita melihat diri semakin kecil. Kita melihat Allah semakin kagum. Tetapi lebih kagum lagi, Allah menempatkan kita sebagai mahkota dari ciptaanNya, kedudukannya yang sangat tinggi. Sikap ini yang dipakai saat merenungkan kasih Allah kita akan menemukan sikap yang tepat.

2 bagian Ayat Yoh 15:9-17 (dibaca 9 dan 12)
Perintah Yesus sendiri pada malam sebelum disalibkan. Tinggallah dalam kasihKu itu. Aku memerintahkan supaya saling mengasihi dengan cara yang khusus, seperti Yesus telah mengasih kita. Ayat 9, Yesus mengasih kita seperti apa? Seperti Bapa mengasihi Yesus. Yesus tidak memulai dengan Aku sudah mengasihi kamu, tetapi Bapa telah mengasihi. Bedanya apa? Bapa  telah mengasihi AKu (Yesus), intrateritenian love. Bapa mengasihi kita bukan karena kita ganteng tidak berdosa. Tetapi karena Bapa mengasih Yesus secara murni. Yesus adalah Yesus yang dikasihi. Yesus pribadi yang dikasihi. Dasar dari ayat selanjutnya. Demikianlah Aku telah mengasihi kamu seperti Bapa telah mengasihi Aku. Aku telah mengasihi kamu. Maka hendaklah kamu saling mengasihi. Tidak dibilang, hendaklah kamu mengasihi tetapi saling mengasihi. Bandingkan dengan praktek kita. Ada sesuatu yang menarik, yaitu kita jarang menyadari , mengingat bahwa kasih harus terlebih dahulu dialami baru dilakukan. Yesus tidak menyuruh kita untuk pagi-pagi tanpa embel apa-apa mengasihi. Yesus juga tdai menyuruh kita , pokoknya kamu menjadi sumber kasih. Selesai. Misalnya ada 4 orang : masing-masing orang dengar perintah TUhan. Pokoknya kamu mengasihi. A Subjek melakukan predikat,mengasihi. Poknya A kamu mengaishi. B ingat ya kamu mengasihi. Juga C dan D ingat ya kamu mengasihi. Bukan seperti itu. Hendaklah kamu mengasihi sekuatmu. Tetapi perintahnya : tenggelam dalam kasih, mengasihi satu dengan lain. Saling ada dimensi mutualitas, kita harus membiarkan diri kita dikasih orang lain dan Allah. Kasih pasif. Tetapi sering kali mengasihi daripada dikasihi. Tetapi kalau mutual cape mengharapkan balasan. Tuhan perintahkan kepada kita, bukan pada 1 individu. Tidak beri perintah ke 1 satu muridNya, tetapi beri perintah pada gereja, tetapi pada komunitas, bukan ke individu. Tidak peduli orang lain bagaimana. Saling kita, mengalami terlebih dahulu kasih Yesus, ini juga bukan dari diriNya sendiri tetapi karena dimulai dari kasih Bapa. Ia mengharapkan kita saling mengasihi.

Efesus 5:1-2
Dianggap sebagai aplikasi Paulus atas perintahnya. Berlanjut terus pada pasal 5:21 merendahkan diri dalam takut pada KRistus. Lalu hai istri tundaklah pada suamimu, hai suami, hai anak taati anakmu dll…. Hai hamba…hai tuan-tuan. 6 perintah ini (istri, suami, anak, orang tua, hamba dan tuan) diberikan sebagai aplikasi dalam merendahkan diri. Jadilah penurut Allah yang hidup di dalam kasih sebagaimana Kristus telah mengasihi. Ini penjabaran ayat 15. Palus : hai istri-istri…contohlah aku, geisha. Konon, istri jepang ideal bagi barat. Juga istri di jawa. Suami jawa diladeni istrinya. Ada yang sudah jauh , semua diambikan istrinya. Istri yang tunduk, tidak membangkang, penurut siap melayani. Apakah itu perintah Paulus. Ia tidak perlu memerintahkannya. Karena di abad 1, orang bisa jual, kasih istri ke orang lain. Istri, anak, budahk tidak punya hak. Mereka praktis bukan orang. Mereka hak milik saja. Saat raja diserang, istri dari harem dikoleksi, ditransfer ke raja yang baru. Artinya perempuan pada abad 1 dan sebelumnya, tidak dianggap pribadi. Paulus tidak bilang hai istri tunduk pada suami, ini sudah begitu. TEtapi kata kuncinya, istri bukan tunduk dalam pengertian tidak membangkang, tetapi seperti kepada TUhan karena Kristus adalah kepala jemaat. Karena Yesus sudah lakukan sesuatu, maka lakukanlah sesuatu pada yang lain. Hai suami, kasihlah …. Hai istri tundaklah…. Hai anak…. Hai hamba-hamba, hai tuan-tuan. Contoh dalam keluargamu dipraktekkan.

Seperti apa tunduk satu sama lain. Seperti apa istri tunduk, suami mengasihi.
Ketika melakukan perintah ini, kita menyadari peran dan kewajiban kita sebagai istri, kita sedang dipakai Tuhan untuk membentuk suami kita. Seperti itulah TUhan mengasihi kita. Demikian juga sebagai suami, anak dll. Mungkin sebagai anak, subjek mengasihi orang tua saya ekspresinya mengasih. Ngasih barang. Kasih ortu : kasih barang. Tetapi tidak hanya itu. Seorang anak dituntut taat pada orang tua. Model ini mungkin salah Subjek – Predikat – Objek. Ketika subjek melakukan predikat menjadi objek. SUbjek berhenti jadi subjek tapi jadi objek. Suami mengasihi istri. Istri jadi objek kasih. Pengurus persekutuan – jemaat. Pengurus melayani jemaat. Jemaat menjadi objek pelayanan. Ketiak objek berhenti jadi subjek, jadi satu arah. Yang subjek egang kendali maka yang aktif hanya subjek, ia jadi spesialisasi produsen, padahal harusnya objek yang produsen juga harus bertumbuh. Harusnya cari korban baru.  Ia pasif saja. Menerima siasat kita. Supaya lebih raji persekutuan kita. Pikiran kita terpatok pada bentuk yang modern. Padahal tindakan mengasih inter-subjektif. Pihak lain tidak menjadi objek. Kalau sama-sama jadi subjek, maka penerimaan kita berbeda. Kita siap rencana tidak terjadi. Kita bersiap menghadapi orang pribadi. Saling mengasihi yang diperintahkan TUhan. ITu respon mengalami kasih Allah. Tidak sekedar, saya diemong Allah. Tetapi menyadari betapa kecil kita bagi Tuhan, dosa kita begitu besar. Ketika sudah alami seperti itu. Mempraktekkan satu dengan lain maka hasilnya jauh lebih dsayat.

Agama Kristen juga jauh lebih minoritas dari sekarang. Rasul berkhotbah yang bertobat 5.000-6.000 orang. Jumlah penduduk Romawi 5 juta jadi  yang bertobat 0,1 %, Di Indonesia , mungkin ada 10% penduduk beragama Kristen. Mungkin pendduduk Romawi lebih dari 5 juta. Tapi kemudian ROmawi dikuasai orang Kristen, kaisara jadi Kristen, Kristen jadai agama. Karena orang Kristen saling mengasihi. Segitu dahsyat dampaknya.

Alkitab mengajarkan Allah itu Bapa kita. Tetapi hanya salah gambaran tentang Allah. Ketika Allah pencipta disebut Yesus sebagai Allah Bapa. Musa dala Torah menyebut Allah sebagai Bapa Israel seperti apa? Kadang disebut Ibu. Seperti Induk Rajawali, anak ayam di bawah sayap induknya, Allah seperti kekasih, Allah sebagai suami, Allah sebagai tuan.  Allah sebagai panglima.
Allah sebagai Bapa adalah metaphor. Tentu bukan kita diperanakkan oleh Allah Bapa. Bukan mengajarkan apapun yang Bapa relasi dengan umatNya. Allah di Ibrani sebagai Allah pendisiplin. Yoh 5:6, Allah yang menyediakan. Bapa menyediakan seisi rumah, melindungi, menjadi sumber, mendisiplin anak-anakNya.
Allah sebagai Bapa bisa bermacam arti. Bapa sekarang bisa takut dengan anaknya. Yang diutarakan Yesus seperti apa? Bapa yang Ibarni , Bapa Israel. Yesus di kayu salib, menyebut Allah sebagai Abba. Sebutan dalam bahasa Aram. Sebutan anak Yahudi ke bapanya. ANak kecil sekarang masih menggunakan sebutan ini. Ini panggilan anak bayi pada orang tua. Artinya relasi anak bayi dengan orang tuanya.  Di Alkitab juga dipakai untuk orang dewasa. Artinya bukan sebutan bayi, artinya relasi kita dengan Allah harus bertumbuh juga. Gambaran anak kecil yang tepuk kepala papanya tidak seperti itu. Allah Israel taat pada hokum torah, tidak boleh melakukan banyak hal pada keluarganya, walau menurut hokum torat wajar. Ayah boleh menjual anak ke pelacuran (ayah bangsa lain, ayah Israel tidak boleh).

Kalau tegur orang, mengasihi orang seperti kita ingin diperlakuakn orang lain. Kita menempatkan diri kita pada sepatu dia dulu. Dari sisi dia , banyak benarnya. Menurut dia betul. Kalau kita ditegur orang, buat dia betul. Waktu diteugr, kita harus melakukannya bukan karena kita ingin jadi lebih dewasa. Harusnya S-P-S

Paulus beri perintah pada istri bukan hanya suami. Ada skema dari militer. Jendral perintah ke sersan. Kasih perintah apa pun harus menurut. Sersan harus turut tanpa syarat kepada jendral. Kalau dituntut pertanggungjawaban, hanya disuruh . Apakah suami-istri hubungan seperti itu? Salah kaprah. Keluarga bukan barak militer. Kadang rumah tangga dibuat barak milier. Fungsinya saling mengasihi. Membesarkan anak. Pasti libatkan 2 orang itu. 
                                                                                                                                                                                                                                                            

No comments:

Post a Comment