Pdt Demsy Jura
Kej 28:10-22 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi
ke Haran. Ia sampai di suatu tempat,
dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu
yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu
membaringkan dirinya di tempat itu.
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya
sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga
itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan
berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah
tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi
seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur,
barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi
akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku
menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan
Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan
engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika
Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di
tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah
dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang
sorga." Keesokan harinya pagi-pagi
Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu
menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota
itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub:
"Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh
ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku,
maka TUHAN akan menjadi Allahku.
Seorang filsuf besar
dalam sejarah dunia, Socrates, berkata, “Manusia harus menghadapi kesusahan.
Kesusahan itu tidak boleh dihindarkan. Seseorang bernilai sebagai manusia, kalau
ia masuk ke dalam kesulitan dan mampu mengatasinya.” Jauh sebelum Yesus lahir,
Socrates sudah mengajarkan hal ini kepada manusia. Tetapi ketika Socrates
mengalami kesulitan, ia minum racun dan mati. Banyak orang bisa mengajar
tentang kesulitan, tetapi ia selalu gagal dalam kesulitan. Ketika Yesus
mengalami kesulitan, Ia berdoa siang dan malam terus menerus sampai keringatnya
menjadi darah. Dalam dunia kedokteran, hampir tidak mungkin ada orang berkeringat
darah karena berarti pembuluh darahnya pecah. Kalau pecah, bukan keluar di
telinga tapi di otak. Pembuluh darah bisa pecah kalau ada tekanan. Kalau tekanan
begitu kuat, orang bisa stroke dan biasanya yang pecah adalah pembuluh darah
terhalus. Lukas mencatat, Yesus mengalami pecah pembuluh darah karena ada darah
keluar dari telinga. Dikatakan saat Ia ketakutan ada malaikat memberikan
penghiburan. Tetapi Yesus masuk dalam kesulitan, penderitaan dan Ia menang!
Yang lebih bernilai hidup manusiawinya : Socrates atau Yesus? Saya sudah jadi
dosen filsafat lebih dari 10 tahun. Kata filsafat berasal dari kata filsofia.
Sofia berasal dari kata cinta. Dalam bahasa Greek ada kata cinta yang
diterjemahkan dalam 4 istilah : agape (I love you) , filia (I love you because
you are my son), storgeo (I love you because you are my friend), eros (I love
you because you are my wife). Ilmu filsafat, cinta akan kebajikan dan
pengetahuan . Orang berfilsafat supaya memiliki banyak pengetahuan (tambah
pintar). Tetapi dalam filsafat , kebenaran akan menjadi tidak benar kalau ada ketidakbenaran.
Ketidakbenaran hilang kalau ada kebenaran. Di dalma filsafat tidak ada yang
benar. Tetapi Yesus Kristus mengatakan, “Akulah kebenaran.”
Petrus menghadapi
guncangan dalam kehidupannya yaitu ia tidak mendapat apa-apa setelah bekerja
semalaman. Kita memahami hal ini sebagai panggilan Petrus. Kita tidak menyadari
Petrus mengalami “padang gurun”, semalam kerja tidak mendapat apa-apa. Tuhan
menolongnya dengan cara tidak langsung memberi ikan tetapi firman. Sehingga
saat ada pergumulan hidup, firman menjadi solusi pertama. Ini pun yang terjadi dalam kehidupan Yakub.
Dalam sejarah, Ishak punya 2 anak : Esau dan Yakub. Esau badannya berbulu.
Yakub bersih. Esau suka di padang, Yakub suka di rumah. Esau suka berburu,
Yakub suka memasak. Keduanya lahir dari rahim yang sama. Siapa di antara keduanya
yang lebih kuat menghadapi kekejaman hidup? Esau yang biasa di padang atau
Yakub yang biasa di pangkuan ibunya? Esau! Jangan didik anak seperti Yakub,
sedikit-sedikit nangis, minta perhatian. Ia tidak akan kuat. Anak orang kaya,
katanya “anjing kentut saja langsung semaput”. Anak orang miskin, “bom meletus
masih hidup”. Saya lahir dari keluarga yang cukup berada waktu itu. Kemudian,
saat SMP bapak saya mengalami kebangkrutan luar biasa. Sejak SMP saya jalan
kaki 7 km ke sekolah. Waktu SD saya diantar jemput dengan kendaraan. Sekarang
tiba-tiba berbalik jadi miskin. Tetapi saya harus jalani hidup. Setiap hari 7
km x 2 = 14 km jalan kaki pulang pergi. Anak saya bertumbuh dengan berbagai
kemudahan. Saya ajak pulang kampung dan ajak ke sekolah saya. Km pertama mereka
melompat-lompat senang. Masuk km kedua, jalannya sudah mulai serius. Masuk km
ketiga, mereka bertanya,”Masih jauh?” Di km keempat , mereka duduk di jalan.
Saya berkata, “Ini yang saya jalani selama 3 tahun.” Saya mengajar mereka hidup
keras. Ini sebuah sekolah kehidupan untuk mereka, kalau tidak mereka akan mengalami
banyak kesulitan. Padang gurun merupakan
kenyataan hidup kita. Ini dialami Yakub, “anak mama” tetapi tersingkir dari
rumah. Ayat 10. Ia berangkat dari Betsyeba ke Haran. Ayat 11, tanda tanya
besar, ia sampai ke “suatu” tempat. Yang menyuruh untuk menipu Esau adalah Ribka,
mamanya. Ribka menyuruh Yakub menipu papanya. Yakub tahu menipu hukumannya
berat. Tetapi Ribka berkata, “Biar aku yang menanggung dosanya.” Maka
terjadilah penipuan itu. Setelah Esau marah, Yakub disuruh ke Haran oleh Ribka.
Kalau saudara jadi Yakub, dunia seperti runtuh. Ia besar di pangkuan mama, lalu
mama menyuruhnya menipu papa. Setelah
ada masalah, mama menyuruhnya pergi. Kenyataannya ia harus pergi. Orang Kristen
sering mengatakan dalam Tuhan selalu ada kedamaian, tetapi terkadang lupa Tuhan
mengijinkan kesulitan. Kalau ada kesulitan apakah kita akan lari? Ini kenyataan
hidup, kesulitan!
Tidak ada yang
bilang hidup ini tidak ada kerikil dan batu-batu. Ada pemikiran sederhana :
hidup seperti pedati. Kadang di bawah kadang di atas. Tidak pernah selalu di
atas. Saat di bawah ada Tuhan sehingga tidak hancur. Di atas pun ada Tuhan
supaya tidak lupa Tuhan. Yakub pergi ke tempat yang tidak tahu di mana. Gelap,
sendiri, bahkan tidak punya apa-apa, untuk taruh kepala pakai batu. Ini yang
namanya padang gurun. Kalau depan tertutup, belakang tertutup, kiri kanan
tertutup, kita harus lari ke mana? Saudara, rekan, tetangga tidak ada yang menolong,
kita harus lari ke Tuhan! Jadi kesusahan adalah realita hidup tetapi jalan
keluar dari Tuhan selalu ada. Pada tangga
yang naik turun malaikat. Malaikat itu masuk surga, tapi kalau ia salah
langsung dibasmi Tuhan. Malaikat tidak pernah dapat hak dan kasih sayang dari
Tuhan. Malaikat sangat berbeda dengan manusia. Manusia dikasihi Tuhan, diperhatikan
Tuhan bahkan objek kasih sayang Allah hanya manusia. Saat Yakub mengalami
kesusahan, ada tangga ke surga. Itu berarti jalan keluar. Malaikat naik turun
tangga, bukan tidak ada kerjaan. Tangga itu untuk Yakub, tetapi ia tidak pernah
naik. Maka malaikat naik turun menghina Yakub. Masalah hidup ada jalan keluar
yaitu tangga ke surga. Seringkali kita
lupa , Tuhan tidak pernah buta melihat kita. Apapun masalahnya dan
pergumulannya, ada jalan keluar.
Kedua, ada jalan
keluar dalam hidup dan TUhan tidak pernah tinggalkan kita. Ayat 13, berdirilah
Tuhan di sampingnya. Dulu saya suka mengganggu orang, apalagi perempuan. Ada perempuan
rambutnya dikucir lalu diberi pita warna-warni. Saya iseng duduk di belakangnya,
lalu saya ikat kedua kucir, tanpa diketahui. Kadang saya ikat dengan pensil.
Suatu kali saya kena batunya. Waktu saya isengin anak perempuan, saya tidak
berani pulang sekolah, karena papanya tunggu di bawah. “Mana anak yang suka
ganggu anak saya?” tanya papanya. Anak perempuan yang biasanya diam sekarang
lipat tangan dan tunjuk ke saya. Saya ditangkap dan dijewer. Ketika anaknya
tidak ada papanya, waktu saya isengin, ia diam. Tetapi ketika papanya di pintu
gerbang. Berubahlah ia. Tangannya menantang, ia menunjuk saya. Ia berani karena
ada yang jaga, ada bentengnya, ada papanya. Kalau anak Tuhan ada Tuhannya,
berani hadapi hidup? Pengusaha di Surabaya, mau bunuh diri. Saya tanya kenapa
ngomong dengan saya. Tetapi kalau ada bicara, silahkan . Seringkali ada
masalah, seakan dunia runtuh, pikiran jadi pendek. Saat suami istri bermasalah,
langsung kata cerai keluar. BIsnis punya masalah langsung pecah kongsi. Saudara
masalah langsung bermusuhan. Sedikit masalah langsung selesai. Seperti orang
tidak punya harapan. Perhatikan ayat 13 Tuhan berdiri di sampingnya. Tuhan
membela. Apakah Tuhan buta melihat penderitaan Yakub. Im (ke dalam) man
(manusia) el (Allah) artinya Allah menyertai manusia. Kata ini sama artinya,
ayah di samping tidak menunjuk prbadi tetapi bayangan. TIdak ada satu hal lepas
dari pengamatan Tuhan. Maka Tuhan menyampaikan kembali janji Tuhan kepada
Abraham. Ayat 13. Akulah TUhan ALlahmu, nenek Abraham di keluarga. Ada masalah
ada jalan keluar. Tidak ada orang yang bisa menolong saudara. Tetapi Tuhan akan
menolong saudara , karena ada pintu.
Cara belajar hidup
TUhan. Lakukan apa yang sering saya lakukan. Contoh : minggu lalu saya butuh
dana sekian… Saya pendeta, relasi banyak sekali. Kalau telepon 1-2 pasti dapat
uangnya. Hampir seluruh gereja kenal dengan saya. Mahasiswa saya masalah dengan
usus buntu. Lalu dibawa ke RS Royal Taruna, harus bayar sekian juga kalau tidak
tidak bisa operasi. Semua bingung karena tidak ada dana. Yang tanya “kenapa
tidak bingung. Saya telepon, murid saya masuk RS, bisa bantu saya. DIjawab ,
bisa, sekian juga. Dapat 7 juta. Lalu ulang lagi, telepon lagi minta bantuan.
Diberi 6 juta dstnya. Untuk gereja , pekerjaan TUhan saya mudah pencet. Tetapi
untuk pribadi, tutup , lalu masuk ke kamar. Saya tidak mau meminta. Hari
pertama tidak ada uang, TUhan tolong saya. Hari ketiga tidak ada uang. Hari
keempat tidak ada. Hari kelima, uang datrang sorenya. Saya senum, kalau hidup
beriman TUhan bantu. TUhan : AKu yang pelihara Ibrahim, Ishak. AKu bikin mereka
sejahtaera. Masa tidak dipelihara? Kadang istri dan atasan suka bingung, Pa
mesti bayar ini. Saya jwaba, tenang saya Allah bekerja. Ia bilang, minta ke
tuan Erwin. Lalu ada om Donald yang suka bawa donut. Lalu saya ajak anak , istri utnuk berdoa. Saya
bukan tidak bisa dapat uang. Relasi saya banyak, tetapi saya mau belajar dari
TUhan. Memang ikut TUhan suka deg-degan. ANak waktu lahir bayar RS kurang 4
juta,. Khotbah di tempat lain, kolekte dikasih semua. Waktu jalan pelan-pelan,
masih kurang 4 juta. Saya jalan pelan-pelan menuju kasir RS. Saya putar jalan. Jadi
putar lagi, istri saya bisik, ada apa? Tidak ada. Saya bilang jalan
pelan-pelan. Saya berharap mujijat TUhan. Cihu, berapa uangnya saya baar. Jadi
saya jelan pelan. Celaka, ada pendeta tidak bayar anak istrinya. Tetapi saya
beriman , TUhan bisa tolong saya. Tetapi kasir tidak berubah. Begitu sampai mau
bilang, tidak bisa bayar. Ada orang lari
dan kasih amplop. Saya lihat tebal juga. Saya pura-pura tidak lihat.
Saya tanya , apa maksudnya. Saya ambil dan bayar dan masih bisa beli susu 6
bulan. Kalau percaya Tuhan jangan tanggung, benar-benar percaya. Akhirnya, pas
di depan kasir. Saya jadi sombong. Berapa semuanya? Tuhan di samping dan
berkata ke Yakub, nenek moyangmu saya pelihara. Ibrani 13:5 : jangan jadi hamba
uang Karena AKu tidak akan membiarkan engkau. Ada padang gurun hidup, jangan
kuatir. Tuhan tidak akan lupakan.
Ayat 18. Betel terdiri
dari 2 kata : Bet (rumah( dan El (Allah) atau rumah Allah. Ada kesulitan dalam
hidup itu biasa. Ada kesulitan dalam hidup ada TUhan di sampingnya. Ada
kesulitan tidak jadi alasan melupakan Tuhan. Saat Ayub mengalami kesulitan.
Istri Ayub berkata, masihkah engkau bertekun dalam kesalehan, kutukilah ALlahmu
lalu matilah. DIkatakan kutuki. Dalam bahasa asli buang Tuhan lalu matilah.
Sembahlah TUhanmu itu, berkatilah Tuhanmu itu lalu mati. Itu kalimat
penghinaan. Kalimat tadi bahasa vulgar. Dalam bahasa Ibrani itu penghinaan yang
paling hina. TUhan perlu disembah, faktanya ada kesulitan hidup. Jadi
dikatakan, sembah teruslah Tuhanmu itu, hormati terus TUhanmu itu, baru engkau
mati Kejam sekali kalimat itu. Kalau suami mengalami kebangkrutan, tetapi istri
di samping maka suami tegak kepala. Tetapi sudah bangkrut , istri menghina,
hancur. Yakub berani mengatakan, tetap tidak lupakan TUhan saat kesulitan. Ia
pakai batu tempat kepala lalu mengganti nama Lus jadi Betel. Ayat 20-22, ia
bernazar. Yakub masih dalam kondisi susah, tetapi ia memberi persembahan kepada
Tuhan. Artinya Yakub dalam kondisi yang suit sekalipun, ia tetap tidak berubah
bergantung pada Allah. Nama Yakub artinya penipu. Ishak gila tidak menamai
anaknya penipu? Postrol – menang, Amadeus – kesayangan Tuhan. Bernanda –
pekerja keras. Kalau mau jadi pemenang, harus tahu ayahmu disayang Tuhan tetapi
kamu juga tidak boleh malas. Tidak ada orang tua, nama Yakub memegang kulit. Esau
artinya berbulu. Begitu Esau lahir ada Yakub. Namanya menjadi penipu karena
kacang merah. Ia menipu. Yakub bukan artinya penipu, tetapi Yakub si tukang
tipu. Ada Petrus koruptor, tetapi bukan berarti Petrus koruptor. Pegang tubuh,
artinya ada pengharapan. Ia tidak pernah lupa Tuhan. Ketika ada padang gurun,
kesulitan hidup luar biasa, selalu ada tangga ke sorga, jalan keluar. Ketika
ada kesulitan hidup, padang guru nada di depan kita. Selalu ada Tuhan di
samping kita. Ketika ada kesulitan hidup, padang gurun, jangan coba lupa Tuhan.
No comments:
Post a Comment