Wednesday, December 26, 2018

Permulaan Injil tentang Yesus Kristus Menurut Markus





Ev. Felix Waruwu

Markus 1:1-8
1  Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
3  ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya,"
4  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
5  Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
6  Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
7  Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
8  Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

Pendahuluan

              Tema yang diberikan kepada saya adalah “Permulaan Injil tentang Yesus Kristus menurut Markus”. Ketika berbicara tentang Injil, maka sebenarnya kita membicarakan satu hal yang sangat esensi dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Apalagi ketika kita melihat Alkitab lebih berfokus pada Injil. Seluruh Alkitab membicarakan Injil dari Kristus Yesus. Jadi kalau kita melihat bukan hanya Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang membicarakan Injil, melainkan kitab Kejadian pun membicarakan tentang Injil. Jadi waktu kita membaca Kejadian 3:15 sejak manusia jatuh di dalam dosa, maka Tuhan sudah langsung mengatakan, “ Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."  Jadi Tuhan Allah sudah membicarakan Injil di dalam kitab Kejadian. Sejak permulaan kitab suci sudah membicarakan Injil. Bukan hanya kitab Kejadian tetapi kitab Pentateukh juga membicarakan Injil. Juga kitab-kitab Sejarah ada Injil di dalamnya, sampai kitab puisi dan nabi-nabi membicarakan tentang Injil. Apalagi dalam Perjanjian Baru kita melihat bagaimana Injil diberitakan pada kita.
Jadi Injil adalah sesuatu yang sangat besar sekali. Rasul Paulus mengatakan Injil adalah kekuatan (kuasa) Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.  Kuasa dari Injil dalam kitab Roma disebut sebagai dynamo (asal kata dinamit). Walau kecil tapi punya kekuatan (daya ledak) yang besar. Jadi Injil punya kekuatan yang besar untuk menyelamatkan manusia. Ketika kita melihat perkataan Markus, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Markus 1:1) Berarti Markus membicarakan sesuatu yang penting sekali di dalam Injil-nya. Kita melihat Injil-nya berfokus pada apa yang dituliskan Markus khususnya pada ayat 1. Kemudian dijabarkan dalam seluruh tulisannya. Sehingga pemberitaannya sangat penting dan memang harus diperhatikan. Kita melihat memang Injil artinya sebuah kabar baik yang sangat dibutuhkan oleh dunia. Markus menuliskan akan Injil ini sebagai sesuatu yang sudah lama dinanti-nantikan oleh Israel pada saat itu. Tetapi dalam tulisannya, ia menulis kepada kita bagaimana permulaan dari Injil yang sudah dinanti-nantikan ini kemudian tiba di dunia dan hadir bersama kita.
Allah itu sangat setia kepada janjiNya. Dari kitab Kejadian sampai Markus jaraknya sekitar 1.500 tahun. Ia tidak pernah meninggalkan apa yang sudah Dia nubuatkan sehingga sampai akhirnya Injil itu tiba dan mula-mula dicatat oleh Markus. Markus berkata tentang Injil. Lalu dikatakan tentang Yesus Kristus adalah anak Allah. Yesus adalah Juruselamat. Kristus adalah yang diurapi. Jadi waktu melihat di bagian ini, Markus sedang membicarakan tentang bagaimana kesalamatan yang dibawa oleh Yesus yang Juruselamat dan Kristus yang diurapi dalam jabatannya sebagai imam, nabi maupun sebagai raja.

Yohanes Pembaptis

Hari ini pertama-tama saya mengajak kita untuk memikirkan khususnya di dalam tulisan dari Markus. Di dalamnya ia membahas tentang Injil. Pada permulaan dari Injil ia langsung mengaitkan dengan Yohanes Pembaptis. Itu sebabnya di ayat kedua Dia mencatat seperti ada tertulis  dalam kitab Nabi Yesaya. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu (Markus 1:2). Yohanes Pembaptis sendiri sebagai pembuka jalan.Ia adalah seorang yang mendahului (seorang utusan yang akan mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus yang adalah Injil itu). Mungkin kita coba bandingkan. Yesaya 40:3-4 (karena ini dikutip dari sana). Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!  Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus

Jadi pelayanan dari Yohanes Pembaptis adalah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Ia membuat bagaimana jalan ini bisa lancar dan aman. Seperti voorrijder yang membuka jalan. Seperti bulldozer yang sedang membuka jalan supaya jalan bisa lancar. Sehingga waktu datang seseorang, tidak ada hambatan yang dilewati. Kita bisa melihat, saat ada kunjungan raja/presiden, umumnya ada yang membuka jalan. Bahkan ke daerah yang dituju ada orang yang mempersiapkan segalanya dengan baik. Sehingga waktu ia datang semua bisa aman. Tugas Yohanes Pembaptis sangat mulia. Bagaimana Injil (Kristus) datang, orang-orang itu  sudah siap. Apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis dalam membuat jalan ini? Markus 1: 4. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; Jadi kalau ada lembah harus ditimbun. Kalau ada bukit harus diratakan. Maka tanah yang berlekuk itu semua harus dibuat dataran. Semua itu bisa jalan. Ini suatu tugas yang tidak mudah. Tugas yang dikerjakan Yohanes Pembaptis bagaimana tanah itu bisa diratakan (dibuat jalan). Kalau ada bukit dibuat jalan mungkin masih mudah dengan menggunakan bulldozer (alat-alat berat), masalahnya yang dihadapi adalah bukan tanah tapi hati manusia (jiwa manusia). Hati manusia belum tentu baik, hati manusia  bisa penuh dengan kesombongan , keangkuhan, kejahatan. Sehingga tidak mudah untuk diratakan dan ditaklukkan. Tidak mudah untuk bisa melakukan perubahan-perubahan di dalam hati manusia. Tetapi ini suatu tugas yang sangat besar. Bagaimana hati manusia yang penuh liku-liku bisa dibuat lurus sehingga menyambut Injil, hati manusia yang penuh kesombongan bisa diratakan menjadi tanah yang siap menyambut Injil Tuhan. Ini suatu tugas (pekerjaan) yang tidak mudah.
              Jangankan orang lain, mungkin diri sendiri susah sekali bertobat. Misalnya untuk memberikan hati untuk melayani Tuhan terkadang kita bergumul setengah mati dan bagaimana hati ini mau benar-benar dipersembahkan kepadaNya. Apalagi hati manusia penuh dengan kesombongan , tidak mudah menaklukkan hati ini. Banyak orang angkuh, tidak mau percaya dan tidak mau menyambut Yesus dalam hidupnya. Dalam pelayanan, kita menjumpai banyak orang. Bahkan ada yang sudah hampir mau mati pun masih menolak Yesus Kristus.
Ada seorang jemaat kami yang punya seorang koko yang badannya besar sekali. Waktu itu saya bertiga besuk ke rumah sakit. Rencananya kami mau memberitakan Injil kepadanya. Badannya begitu besar. Dia tinggi, gemuk dan perutnya besar sekali. Saya sudah berdoa di rumah, saya mau memberitakan Injil kepadanya. Saya berdoa, “Tuhan bukakan jalan”. Waktu sampai di rumah sakit, saya mulai memberitakan Injil. Saya bertanya,”Ko, pernah tidak mendengar tentang Yesus?” Dia menjawab,”Yesus itu biasa-biasa saja! Yesus itu wajar saja. Bukan orang yang seperti apa yang saya butuhkan”. Lalu ia mulai cerita, “Kalian tahu saya ini siapa? Saya besar dari mana? Saya ini hidup bagaimana? Saya bukan orang yang besar di rumah. Saya hidup di jalanan”. Dia seperti kepala geng, orang yang hidupnya bukan di rumah tapi dijalan. Mukanya sangar dan tatapan matanya sangat tajam. Sekarang orangnya sudah meninggal. Padahal waktu itu kami ingin mengabarkan Injil kepaanya lagi. Kami besuk lagi sewaktu dia akan meninggal. Saya bawa rekan yang lebih senior. Sewaktu kami masih berada di jalan, dikabarkan dia sudah meninggal. Waktu sampai di rumah sakit, sudah tidak ada lagi nyawanya. Sudah tidak ada lagi kesempatan ia untuk bisa percaya Tuhan. Sebelumnya waktu saya kabarkan Injil ia begitu sombong. Begitu angkuh dan tidak membutuhkan Tuhan Yesus. Itulah hati manusia. Kita banyak menemui orang seperti ini. Begitu angkuh dan tidak membutuhkan Yesus dalam kehidupan.
Dalam pelayanan kita, kita bisa menjumpai hal seperti ini. Tetapi mengherankan sekali , dalam panggilan Yohanes Pembaptis, ia harus meluruskan, meratakan supaya hati manusia ditembus oleh Injil Tuhan. Yohanes Pembaptis memang luar biasa. Di dalam ayat ke 5, setelah ia berkhotbah, justru datanglah orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Hal ini mengherankan. Justru khotbahnya yang sangat pendek mengguncangkan kota-kota Yudea dan Yerusalem. Orang-orang itu hatinya diguncangkan. Hati mereka akhirnya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Ini sungguh luar biasa. Khotbahnya pendek,”Bertobatlah dan berikan dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu!” hanya itu kalimatnya. Tetapi bayangkan orang-orang datang dari Yudea dan Yerusalem, hatinya tergoncang. Mereka mau ikut Tuhan. Ini sungguh menjadi sesuatu yang ajaib dan dahsyat sekali. Ini khotbah yang sangat menggocang dunia saat itu. Ia tidak berkhotbah di atas mimbar, tetapi mimbarnya di padang gurun. Ia bukan berada di bait suci dan gedung yang besar, ruangan ber-AC, ruangan yang nyaman tetapi di tempat yang tidak nyaman sekali.  Di padang gurun, seorang hamba Tuhan berkhotbah,”Bertobatlah!” Tetapi orang-orang yang mendengar hatinya tergoncang, hatinya dilembutkan dan kembali kepada Allah dan mau mempersiapkan hati mereka untuk mengikut Tuhan Yesus Kristus. Ini hal yang sanagt penting sekali. Sebenarnya Yohanes Pembaptis bukan orang yang sangat besar sekali. Ia seorang nabi Tuhan. Tapi nabi Tuhan yang hidupnya sangat sederhana sekali. Ia hanya memakai jubah bulu unta, ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Ini bukan hamba Tuhan yang mewah. Ia seorang hamba Tuhan yang hidupnya sederhana sekali.

              Saya pernah makan madu asli dari sarangnya langsung. Ada di batang pohon. Enak sekali. Kalau belalang, kalau dimakan juga enak.  Setelah dibakar rasanya garing-garing, pakai sambal enak sekali. Seorang hamba Tuhan hidupnya sederhana. Tetapi Tuhan memakain dia dengan sangat hebat. Khotbah-khotbahnya menggoncangkan hati manusia. Sampai penduduk Yudea dan Yerusalem mau datang. Saya merenungkan firman Tuhan ini, kira-kira mimbar hari ini apakah mimbar ini menggoncangkan hati kita? Tiap minggu kita datang beribadah, apakah hati ktia tergoncang saat mendengarkan firman Tuhan? Sehingga akhirnya kita mau berkata,”Ini aku Tuhan. Aku mau ikut Engkau terlebih lagi.” Saat saya masuk ke ruangan ibadah ini sedang ada puji-pujian, rasanya berbeda. Itu sudah mempersiapkan hati saya benar-benar masuk di dalam ibadah. Ini bagus sekali. Jadi kita lebih siap masuk ibadah. Hati kita lebih tenang menyambut firman dan memuji Tuhan. Suasana ibadah bagi saya sangat bagus. Tetapi setelah itu apakah setelah itu kita sungguh-sungguh mengalami Tuhan dan berjumpa dengan firmanNya? Tentu kita berharap, paling tidak setiap kali kita beribadah kita mengalami guncangan-guncangan yang menggentarkan hati kita, menghidupkan rohani kita, dan membawa kesadaran dan pencerahan yang baru sehingga hidup kita tidak terus begitu. Menjadi anak-anak Tuhan yang terus bertumbuh setiap hari.
Tentunya apa yang dikerjakan oleh Yohanes Pembaptis ini juga menjadi pelajaran bagi hamba-hamba Tuhan. Karena ini suatu khotbah yang  luar biasa penting. Bagaimana kita mengkhotbahkan firman Tuhan dengan bersandar penuh pada kuasa Roh Kudus. Yohanes  Pembaptis sangat dipakai dan diurapi Tuhan. Kekuatan dan kuasanya bukan dari dirinya , tetapi dari atas yaitu dari Allah , Pencipta Langit dan Bumi. Walaupun ia seorang hamba Tuhan yang sangat diurapi Tuhan dan dipenuhi oleh Roh Tuhan sehingga banyak orang yang bertobat, tetapi ia sangat tahu panggilan utamanya adalah menjadi seorang yang mempersiapkan jalan untuk Kristrus. Ini menjadi suatu bagian yang sangat penting. Sekalipun Tuhan begitu memakainya, tetapi ia sadar sekali, fokus dari pelayanannya bukan kepada dirinya tetapi kepada Kristus yang sedang ia beritakan, yang sedang ia persiapkan orang untuk menyambutnya. Di dalam ayat berikutnya (7-8) ia memfokuskan pelayanannya bukan pada apa yang dia telah kerjakan tetapi fokus kepada Yesus yang akan disambut. Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak (Markus 1:7). Ini kalimat yang sangat penting. Fokus pelayanan dia bukan lagi pada dirinya, tetapi fokusnya kepada Yesus. Dalam pelayanannya dia sangat meninggikan dan mengagungkan Kristus dan memuliakan Kristus setinggi-tingginya dalam hidupnya. Ayat 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." Ini sesuatu yang sangat besar sekali. Sehingga kita melihat fokus pelayanannya kepada Kristus. Sehingga hari ini menjadi perenungan bagi kita, mengapa Markus membawa kita untuk merenungkan hal ini. Apa maksudnya buat kita? Mengapa ia membawa kita melihat permulaan ijin dan membuat kita melihat tentang Yohanes Pembaptis yang sedang menyiapkan jalan untuk menyambut kedatangan Yesus. Jadi poin pertama, Yesus Kristus yang sedang diberitakannya bukan sekedar manusia biasa tetapi Yesus Kristus adalah juga anak Allah yang penuh dengan kuasa. Tujuan dari Markus adalah bagaimana ia mendorong setiap pembaca tulisannya agar mereka bisa mengenal dan mengetahui siapa Kristus dan Injil yang akan hadir ke tengah manusia. Ia menyebutkan Kristus sebagai anak Allah. Sebutan sebagai Anak Allah Ini memberikan penegasan utama kepada kita bahwa Kristus lebih dari sekedar manusia. Sehingga apa yang dikerjakan oleh Kristus adalah sama dengan apa yang dikerjakan oleh Allah.

              Markus 2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Ayat 10a  Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"  Ini memberikan suatu pelajaran penting kepada kita bahwa Yesus yang adalah anak Allah mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa manusia. Dia bukan manusia biasa. Dia bukan sekedar manusia tetapi Ia adalah satu-saatu anak Allah yang datang ke dunia berkuasa mengampuni dosa manusia. Di dalam seluruh Alkitab dinyatakan bahwa hanya di dalam Kristus lah kita mendapat pengampunan atas dosa kita. Semua pemimpin agama di dunia ini tidak pernah ada satu pun yang berani berkata bahwa ia berkuasa mengampuni dosa manusia. Tetapi Kristus Anak Allah yang adalah Injil yang dikabarkan oleh Markus berkuasa mengampuni, menghapuskan, menguduskan manusia dari dosa. Ini satu berita yang sangat baik. Penuh anugerah bagi kita manusia. Memberikan janji kesalamatan bahwa di dalam Kristus, kita mendapatkan pengampunan atas dosa kita. Yesus Kristus juga mempunyai kuasa untuk melakukan mujizat-mujizat karena Ia bukan sekedar manusia tetapi Ia adalah Anak Allah. Ia berkuasa atas penyakit, mengusir roh jahat. Ia berkuasa melakukan banyak hal termasuk meredakan angin, topan-badai dan lain sebagainya. Bila kita melihat Markus 5, Yesus mengusir setan pada seorang yang dipenuhi setan dan Ia bertanya ke orang itu“ Siapa kamu?” Ia menjawab,”Aku Legion”.  Itu ribuan setan tetapi Yesus punya kuasa mengusir setan itu keluar dari orang yang dirasuk. Karena kuasa Kristus jauh lebih besar. Memang dalam bagian ini Markus tidak menuliskan secara doktrinal bagaimana kuasa Yesus sebagai Anak Allah tetapi dari tindakan / perbuatan Yesus jelas sekali siapakah sebenarnya Dia. Dia adalah Anak Allah yang penuh kuasa. Ini pelajaran penting. Tuhan Yesus yang adalah Anak Allah mempunyai kuasa mengampuni dosa manusia.

Yohanes Pembaptis mengutamakan Yesus Kristus

Hal yang kedua , yang dapat kita pelajari dari Yohanes Pembaptis adalah Ia sangat meninggikan dan mengutamakan Yesus Kristus di dalam pelayanannya. Ia tidak menempatkan diri sebagai murid. Ia tidak menempatkan dirinya sebagai seorang hamba  yang merasa layak mau melepaskan kasut dari Tuhan Yesus. Lebih rendah dari murid dan hamba. Dirinya ditaruh di bawah itu. Pada waktu melepaskan kasut nya saja aku tidak layak. Kalau hamba masih layak, bisa melepaskannya. Kalau murid itu mungkin  bukan tugasnya, tetapi Dia lebih dari itu karena Kristus demikian ditinggikannya namun dirinya menjadi semakin kecil. Dia pernah berkata,“Dia harus semakin besar dan aku harus semakin kecil”. Sehingga ia benar-benar meninggikan Kristus dalam hidupnya dan ia betul-betul merendahkan diri. Ini menjadi bagian penting dalam hidup kita sebagai pengikut Tuhan. Yaitu yang utama adalah mengutamakan dan meninggikan Yesus, menempatkan Dia sebagai satu-satunya yang terbesar (terutama) dalam hidup dan pelayanan kita .  Karena terlalu banyak orang ketika sedang melakukan pekerjaan Tuhan lupa siapa yang kita layani. Kita seringkali menunjukkan ini adalah pekerjaanku.  Tetapi dalam hal ini kita belajar satu hal bahwa Yesus adalah yang terutama.

Apakah ada perbedaan antara nomor satu dan satu-satunya? Banyak oranag berpikir, aku mau taruh Tuhan (gereja) nomor satu dalam hidupku. Nomor dua keluarga. Nomor tiga pekerjaan. Nomor empat teman. Nomor lima hobi. Tetapi saya melihat ini sebagai hal yang kurang tepat. Karena Tuhan tidak pernah meminta diriNya jadi nomor satu dalam hidup kita. Yang Tuhan minta dalam hidup kita adalah Dia menjadi satu-satunya! Jadi bicara mengenai meninggikan dan mengutamakan Tuhan, maka Ia menjadi satu-satunya dalam hidup kita (bukan nomor satu). Tuhan pernah berkata, “Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu kecuali Aku!” Itu bicara satu-satunya. Di dalam Mazmur 73 dikatakan,”Tidak ada kuingini di bumi ini selain Engkau!” Ini juga bicara tentang satu-satunya. Banyak bagian yang lain yang berbicara ‘satu-satunya’. Satu-satunya menjadi yang utama dalam segala hal yakni di dalam keluarga, pekerjaan , hidup kita dan apapun juga Tuhan menjadi yang utama. Artinya ketika berada di gereja, tempat kerja, studi kita Tuhan menjadi yang utama. Di tempat kerja, studi, bisnis, kantor (tempat kerja), Dia selalu yang utama. Satu-satunya berarti dalam seluruh hidupku,”Tuhan menjadi satu-satunya yang utama. Kalau kita berkata,”Tuhan nomor satu” maka yang lain bisa ada. Dalam hidup ini kita tidak pernah mengatakan,”Ini istri saya nomor satu!” berarti ada nomor dua, tiga , empat lainnya. Selalu berkata,”Ini istri saya satu-satunya!”. Kita boleh belajar dari Yohanes Pembaptis bahwa Tuhan itu utama dalam hidup kita (satu-satunya)

Penutup

                    Sebuah perenungan buat kita hari ini,, apakah Yesus yang adalah Injil yang telah hadir ini, sudah Ia menjadi yang utama dalam hidup, pelayanan, keluarga , pekerjaan , studi kita dan di mana pun kita berada? Kalau belum saya mengajak kita untuk merenungkan akan firman Tuhan ini. Hari ini kita sudah mendengar tentang Injil ini, tetapi Injil ini bukan untuk memberi kita pengetahuan saja, tetapi bagaimana Injil ini bisa menjadi yang utama dalam hidup kita. Ada sebuah lagu (Yang Terutama Di Dalam Hidup Ini oleh Ir. Djohan E. Handojo, Gracewita Hutagalung) yang liriknya mengatakan Yang terutama di dalam hidup ini, meninggikan nama Yesus. Yang terutama di dalam hidup ini memuliakan nama-Nya. Haleluya, haleluya. Saya mau cinta Yesus.
Mungkin pujian ini sering kita nyanyikan, tetapi apakah kita sudah menempatkan Dia sebagai yang utama dalam hidup kita? Apakah Yesus sungguh-sungguh telah menjadi yang utama di dalam hidup kita? Kita menampatkan Dia sebagai satu-satunya yang kita kasihi dan muliakan, ataukah selama ini kita hanya lebih berfokus pada diri kita? Mari kita mengambil waktu sejenak untuk mengaplikasikan firman Tuhan hari ini, belajar dari Yohanes Pembaptis. Ia sangat menempatkan Yesus yang terutama dalam hidupnya. Fokus pelayanannya sangat meninggikan Yesus , sekalipun ia sangat dipakai oleh Tuhan. Di dalam pelayanan kita hari ini siapa yang kita banggakan? Apakah Yesus semakin besar atau kita yang semakin besar?


No comments:

Post a Comment