Wednesday, December 26, 2018

EL GIBHOR (Allah yang Perkasa)

Pdt. Karyanto

Yesaya 9:1-7
1 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
2  Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
3  Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
4  Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
5  Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
7  Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Pendahuluan

              Sewaktu masih di SMP-SMA, hobi saya adalah membaca buku novel roman seperti Siti Nurbaya (1922, karangan Marah Rusli), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (1938, karangan Hamka) karena merupakan tugas sekolah (pelajaran bahasa). Siswa sekarang berbeda sekali (tidak diberi tugas seperti itu). Salah satu bacaan yang selalu saya baca setiap hari adalah cerita silat karangan Kho Ping Hoo (Asmaraman Sukowati, 1926-1994). Beberapa tahun lalu ada pertemuan penggemar Kho Ping Hoo di Solo. Di sana dipublikasikan ilustrasi-ilustrasi cersil Kho Ping Hoo. Saya hampir pergi ke Solo, karena itu nostalgia saya. Sehubungan dengan nama-nama di dalam Yesaya 9, ada sebuah buku yang saya baca. Pada tahun 1980 saat berjalan-jalan di jl. Semarang ,Surabaya saya menjumpai novel yang berjudul Romeo dan Juliet (dalam bahasa Indonesia). Novel ini ditulis antara 1591-1595 oleh William Shakespeare (dipentaskan pertama kali 1597). Kalau mahasiswa Inggris pasti dapat tugas untuk membaca karya-karyanya. Di dalam novel itu dikisahkan tentang sepasang remaja : Romeo Montague dan Juliet Capulet. Keluarga Montague dan Capulet turun temurun bermusuhan, namun pada generasi Romeo dan Juliet mereka jatuh cinta. Karena permusuhan keluarga itu, Juliet kemudan berkata,” “O Romeo, Romeo, mengapa dikau harus menjadi seorang Montague?”. Ia merasa frustasi. Lalu Juliet berkata lagi, “Apalah arti dari sebuah nama? (What's in a name?).” Kemudian ia menjawab, “Apa yang kita namakan bunga Mawar, disebut dengan nama lain apa pun, harumnya akan sama saja. (That which we call a rose by any other name would smell as sweet)”. Tetapi kita tidak mungkin memberi nama bunga Mawar yang indah dan harum menjadi bernama Bunga Bangkai.
Bagi keluarga di mana sang istri sedang mengandung, suami-istri berdua akan memikirkan nama untuk bakal anaknya meskipun ada orang-orang tertentu memberikan nama secara sembarangan kepada anaknya. Ada seorang teman saya yang setelah dewasa pergi sendiri ke pengadilan tanpa sepengetahuan orang tua untuk mengubah namanya. Menurut ilmu psikologi , seorang anak yang namanya aneh dan menjadi bahan hinaan, akan tumbuh menjadi seorang anak yang merasa kurang percaya diri dan hidup di dalam rasa tidak aman. Banyak para pelaku kejahatan konon memiliki nama yang unik dan aneh. Jadi nama itu penting. Saya tidak sepaham dengan Juliet yang  sedang kasmaran dan frustasi.

Apa Artinya Sebuah Nama?

              Nama anak saya, Monica. Waktu masa pacaran saya menghadiri sebuah seminar dengan pembicara Pdt. Stephen Tong di Surabaya Plaza. Dalam seminar beberapa hari itu, Pdt. Stephen Tong menceritakan tentang  ibunda dari bapak gereja Agustinus dari Hippo (dalam bahasa Latin: Aurelius Augustinus Hipponensis, 354 –430). Agustinus hidupnya rusak sekali. Moralnya kacau. Tetapi bersyukur ia memiliki ibu yang bernama Monika yang setiap hari berdoa untuknya dengan bercucuran air mata. Sampai suatu hari Tuhan menjamah Agustinus sehingga hidupnya berubah. Ia dipakai oleh Tuhan dengan luar biasa. Tulisan-tulisannya dari abad ke-4  dan sampai sekarang di abad 21 masih dipelajari. Pada saat itu saya berkata dalam hati, “Kalau Tuhan memberikan saya anak, bila perempuan saya beri nama Monika” padahal saat itu saya belum menikah. Sewaktu istri saya hamil , setelah 4 bulan lebih dokter berkata, “Saya pastikan anak ini adalah anak perempuan”. Saya berkata ke istri,”Kalau anak kita perempuan, namanya sudah ada!” Tetapi sayang anak saya tidak seperti ibunya Agustinus.

Nama di Alkitab

Alkitab tidak seperti Juliet. Alkitab jelas mengajarkan bahwa nama itu penting sekali. Contoh :
-        Manusia pertama Adam (artinya tanah). Ia dibentuk dari debu tanah.
-        Abram setelah dipilih oleh Tuhan sebagai bapa dari bangsa yang besar, lalu Tuhan sendiri mengubah namanya menjadi Abraham (=bapa banyak bangsa, kata ‘am’ artinya besar).
-        Ishak artinya tertawa karena ada sejarahnya. Waktu sudah tua, Abraham sadar istrinya (Sara) tidak bisa hamil lagi karena sudah mengalami menopause. Tetapi Tuhan datang dan kasih tahu, “Setahun kemudian, engkau akan punya anak”. Sara yang mendengarnya dari balik pintu menjadi geli dan tertawa,”Mustahil!”. Hingga Tuhan (pribadi kedua dari Allah, dalam peristiwa teofani) bertanya,”Mengapa engkau tertawa?” Sara menjawab,“Tidak, saya tidak tertawa” tapi Tuhan menegaskan,”Iya, kamu tadi tertawa”. Akhirnya anak yang lahir diberi nama Ishak yang artinya tertawa.
-        Rahel dalam Alkitab artinya wanita yang cantik. Untuk mendapatkan Rahel, Yakub rela bekerja selama 14 tahun. Awalnya Laban (ayah Rahel) berkata, “Kalau kamu mau mendapat Rahel, kamu harus bekerja padaku selama 7 tahun”. Yakub bekerja dari hari-ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ganti tahun ia bekerja tidak mengenal lelah. Setelah 7 tahun, ia datang ke calon mertuanya (Laban). Laban berkata, “Untuk mendapatkan Rahel kamu harus bekerja 7 tahun lagi.” Yakub tidak marah-marah dan ia bekerja lagi selama 7 tahun. Waktu melahirkan anak yang kedua, Rahel memberi nama Ben-Oni (artinya anak kesedihanku. Ben artinya anak laki-laki). Kalau kasih anak jangan kasih nama seperti ini, karena ia akan memikul beban yang berat sekali. Berikan nama yang baik yang punya harapan di dalamnya. Sehingga Yakub melakukan hal yang tepat sekali. Nama anaknya diganti menjadi Benyamin yang artinya “anak dari tangan kananku”.
-        Tuhan Yesus juga mengganti nama Simon dengan Petrus yang artinya batu karang. Saya himbau yang mau menikah atau  yang akan punya anak, pilihlah nama yang baik. Kalau bingung, bisa minta saran. Ada beberapa jemaat yang datang ke saya untuk meminta nama bagi anaknya.
-        Matius 1:21 . Waktu malaikat datang ke Maria, ia berkata, “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."  Yesus adalah nama dalam bahasa Yunani, bahasa Ibraninya Yosua (artinya Tuhan itu keselamatan). Orang Filipina banyak yang bernama Yesus. Saya merasa sebaiknya jangan. Meskipun orang Yahudi dan orang Filipina terkenang -kenang dengan Yosua (pahlawan orang Yahudi). Tetapi bagi saya, jangan kasih nama anak dan keponakan kita dengan nama Yesus. Kalau nama Yosua masih ok.

Nama Tuhan Yesus

Di dalam Yesaya 9:6 diberitakan 700 tahun sebelum inkarnasi. Nabi Yesaya memberikan nubuatnya. Sebab seorang anak telah lahir  untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Ada penafsir berkata, anak yang “lahir” itu manusia 100 % (karena menggunakan kata lahir) , tetapi juga dikatakan “diberikan untuk kita” (dikaruniakan). Kata karunia adalah sesuatu yang kita terima namun sebenarnya ktia tidak layak menerimanya. Seorang putra telah diberikan / dikaruniakan kepada kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namaNya disebutkan orang :

1.       Penasehat Ajaib.

Karena bayi yang akan lahir disebut penasehat ajaib, seharusnya sebagai orang-orang percaya tidak perlu menjalani hidup yang membosankan. Baru-baru ini saya melihat youtube tentang mengapa begitu banyak orang depresi dsbnya. Jawabannya bukan karena mereka hidup miskin, susah, tetapi hasil penelitian membuktikan , mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai tujuan hidup (tidak mengerti untuk apa mereka hidup). Mereka berkelimpahan harta tapi hidupnya membosankan. Dalam kebosanan, sebenarnya mereka  bisa melakukan banyak hal yang tidak pernah dipikirkan. Karena Ia adalah Penasehat ajaib, kita tidak perlu bingung dalam mengambil keputusan-keputusan dalam hidup ini. Kita akan memiliki kebijaksanaan yang  kita perlukan untuk mengambil keputusan-keputusan yang benar. Kalau kita pergi ke konselor professional biayanya relative mahal, di luar negeri dihitung dalam jam (berapa lama kita bicara). Sebagai orang-orang percaya, kita mempunyai seorang Penasehat Ajaib. Mengapa kita tidak datang untuk konseling padaNya? Dalam posisi kehidupan kita, terkadang kita berada di persimpangan jalan atau mengalami kekalutan hidup, mengapa kita tidak datang kepadaNya? Kita lebih sering datang ke orang-orang pintar. Bagaimana wujud praktis daripada datang ke Penasehat Ajaib? Firman Tuhan berisi banyak sekali petunjuk-petunjuk kehidupan untuk kita. Juga buku-buku rohani yang bagus yang menjelaskan isi Alkitab.
         Dalam beberapa kasus, ketika berada di persimpangan jalan, uraian buku rohani yang bagus itu telah menjadi berkat dalam hidup saya ketika saya harus mengambil keputusan. Mari kita kembali kepada textbook yang sangat penting ini, buku-buku rohani yang baik. Dalam beberapa minggu ini saya selalu broadcast buku tentang kebersyukuran. Pagi hari ini, salah satu dari bab dari buku ini bagus sekali. Karena Ia Penasehat Ajaib kita akann memiliki kebijaksanaan yang diperlukan untuk mengambil keputusan-keputusan  yang benar. Untuk anak muda yang mau memilih pacar atau mencari teman hidup juga ada. Untuk yang ingin bisnis (usaha) di Alkitab juga ada.

2.     Allah yang Perkasa.

Karena Dia Allah yang Perkasa maka kita harus mengakui kepada siapa pun di muka bumi. Ada seorang jemaat yang kenalannya hidupnya senang terus dari lahir sampai sekarang. Orang ini seorang bapak-bapak dari lahir sampai sekarang hidupnya senang terus. Ia lahir dari keluarga kaya-raya. Tapi saya tidak yakin ada orang yang hidupnya senang terus. Karena apa ? Istrinya suatu hari mengirim pesan melalui WhatsApp ke saya, “Pak tolong, saya ada masalah. Hubungan saya dengan suami saya ada masalah.” Saya tidak yakin ada orang yang tidak punya masalah sejak lahir sampai meninggal. Hidup kita penuh dengan tuntutan dan persoalan! Kadang-kadang rasanya kita ingin menyerah. Banyak orang seperti itu. Tetapi melalui Yesus Kristus kita dapat memperoleh kekuatan yang kita perlukan untuk bertahan bahkan Tuhan menyediakan kuasaNya agar kita menjadi orang-orang berkemenangan.

3.     Bapa yang Kekal

Kenyataan ini menguasai dimensi-dimensi kehidupan kita dalam dunia yang fana ini. Kita dapat benar-benar mengambil bagian dalam kekekalan.  CS Lewis berkata, “Salah satu bukti hidup kita yang fana adalah kenyataan bahwa kita selalu bosan dengan apa yang ada.” Misalnya : sekarang kita punya handphone atau mobil dengan merek tertentu dan seri tertentu. Setelah sekian lama, kita bosan dan ingin membeli yang lain. Tidak ada satu hal pun yang bisa membuat kita merasa puas untuk selama-lamanya. Karena kita diciptakan untuk kekekalan. Di sana (bukan di sini) tempat kita.

4.     Raja Damai

Kita boleh menikmati ketenangan hati, betapa pun dahsyatnya badai kehidupan menimpa kita. Bila seseorang menyerahkan kepada Yesus Kristus seluruh segi kehidupannya, maka Ia akan mengaruniakan damai sejahteraNya. Terkadang saya suka bertanya, “Apa kabar?” Saya lanjutkan,”Apapun keadaan kita,  kiranya damai sejahtera Kristus menguasai hati dan pikiran kita.” Saya terkadang ingin bertemu orang yang menulis buku yang saya bagikan setiap pagi tentang rasa syukur. Sebab ia sendiri menulis pengalaman hidupnya. Ia bukan seorang seorang bersyukur karena hidupnya lancar-lancar saja, tetapi ia sudah belajar melalui krisis demi krisis. Ia seorang Korea. Tulisannya bagus sekali.

5.     Allah yang Perkasa

Ada dua kata yakni Allah dan Perkasa. Leo Tolstoy (1828-1910) berkata,”Saya percaya bahwa Kristus adalah seorang manusia seperti kita; memandang Dia sebagai Allah bagi saya kelihatannya sebagai suatu hujat yang terbesar.” Leo Tolstoy adalah seorang pujangga Uni Sovyet (Rusia) dan tulisan-tulisannya bagus. Kalau kita bertemu dengan orang yang berbeda iman percayanya dan berbicara tentang Kristus sebagai orang yang bermoral, nabi dan seorang yang baik hidupnya maka mau bicara dengan siapa pun tidak akan ribut. Fakta menunjukkan Yesus pernah lahir. Tetapi begitu maju selangkah dan mengatakan bahwa Yesus adalah Allah maka lain ceritanya. Berbicara Yesus sebagai Nabi Isa, maka tenang saja dan tidak ada masalah. Tapi sewaktu kita berbicara Yesus sebagai Allah, ,maka akan berhenti di sana. Tetapi Alkitab mengatakan namanya akan disebut orang Allah yang Perkasa (El = Allah).

Yesus adalah Allah

1.     Yesus sendiri menyatakan diri sebagai Allah (menyetarakan diri dengan Bapa).
Sehingga orang-orang Yahudi yang mengerti doktrin Yudaisme marah sekali dan ingin menangkapNya. Lihat Yoh 5:25; Yoh 10:30; Yoh 12:44,45 dan Yoh 14:9.
2.     Mereka yang mengenal dan hidup bersama-sama dengan Yesus ketika itu,  menyatakan bahwa Ia adalah Allah.
Lihat Yoh 1:1 dan 1 Yoh 5:20 (Rasul Yohanes); Yoh 20:28 (Rasul Tomas), Roma 9:5 dan Titus 2:13 (Rasul Paulus), Ibrani 1:8.
Tomas waktu bertemu Tuhan Yesus sujud menyembah dan berkata,”Ya Tuhanku dan Allahku”. Tuhan Yesus tidak pernah menolak penyembahan dan pengakuan itu. Ia membiarkan waktu Tomas berkata dan bersujud.
3.     Nama-nama yang diberikan kepadaNya :
-        Yesus (Yosua)  artinya Allah itu keselamatan, Ia mengampuni dosa dan Ia memberi keselamatan. Dalam peristiwa Zakheus (Luk 19:9). "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.” Pada orang lumpuh (Mar 2:5) yang disembuhkan, Tuhan Yesus berkata, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" orang Yahudi marah mendengarnya dan dalam hati mereka berkata, "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?".
-        Imanuel = Allah menyertai kita (Mat 1:23)
-        Anak Allah (Lukas 1:35)

Ada beberapa kemungkinan (apologetika) dari semua yang dilakukan dan dikatakan Tuhan Yesus atau dikatakan orang lain dan Tuhan Yesus terima :

1.     Pembohong.
Semua agama dan keyakinan lain mengakui bahwa Yesus adalah seorang yang pernah lahir , seorang bermoral dan memberikan teladan hidup sehingga pemikiran ini bisa dibuang.
2.     Gila.
Orang panggil dan sembah Dia Allah , tetapi Dia membiarkan saja, kalau Dia bukan Allah maka kemungkinan Dia gila. Tetapi kalau dibaca tulisan-tulisan orang yang tidak seiman pun, tidak ada gejala-gejala Tuhan Yesus gila. Semua tutur-kata dan perbuatannya rasional dan terkontrol sekali. Jadi kemungkinan ini pun bisa disingkirkan juga.
3.     Benar-Benar Allah.
Jenderal Lewis Wallace (1827-1905) adalah  pengarang dari Ben-Hur: A Tale of the Christ (1880). Setelah selama 6 tahun menyelidiki kekristenan secara objektif ia mengatakan, “Saya berkesimpulan bahwa Kristus adalah Mesias orang Yahudi, Juruselamat dunia, dan Juruselamat saya pribadi (ini yang paling penting)” Saat bersama-sama dengan murid-muridNya di Kaesaria Filipi, Tuhan Yesus pernah bertanya, “Menurut orang-orang itu, siapakah Aku ini?” Yang dijawab ada yang berkata ini-itu. Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di sini dan bertanya lebih lanjut yang lebih bersifat pribadi,”Tetapi menurut kamu, siapakah Aku?” Kita harus sampai di sini yakni iman percaya kita bukan karena orang tua saya Kristen atau kakek saya pendeta tetapi menurut pribadi kita masing-masing.  Saya senang banyak anak muda melayani Tuhan, tetapi yang paling penting kita secara pribadi sudah memiliki Yesus Kristus dalam hidup kita. Pdt.Cornelius Kuswanto pernah berkhotbah di suatu gereja di Malang sbb : “Paduan suaranya bagus.” Setelah ibadah ia berbicara dengan salah satu Bapak yang usianya sudah tua dan menjadi anggota paduan suara. Saat bercakap-cakap, Sang Bapak berkata,”Saya memang hobi nyanyi tetapi saya bukan Kristen”. Jadi Bapak ini rupanya ikut paduan suara karena hobi nyanyi walau bukan Kristen. Saya berharap, semua aktivis melayani Tuhan bukan melayani karena hobi tetapi melayani karena pengucapan syukur kita telah menerima kasih karunia dari Tuhan.

Perkasa.

Ketika Tuhan Yesus di dalam pra eksistensinya sebelum inkarnasi, ayat-ayat itu menunjukkan kepada kita bahwa Ia adalah juga Pencipta alam semesta ini.
1.     Pencipta alam semesta (sebelum inkarnasi).  Lihat Yoh 1:3, Ibrani 1:1-3 dan Kol 1:15-16
2.     Kelahirannya mempengaruhi : langit , orang Majus, Raja Herodes, malaikat dan gembala.
Pada waktu kelahirannya kita membaca dalam kitab Injil , Ia mempengaruhi langit. Ada bintang khusus yang menandai kelahiranNya. Bintang itu mempengaruhi orang-orang Majus yang kemudian mempengaruhi seisi istana Herodes dan membuat kejutan yang besar. Kelahirannya juga mempengaruhi para malaikat yang kemudian mempengaruhi gembala yang merupakan orang marginal (terpinggirkan, orang-orang sederhana).
3.     Ketika berada di dunia :
-        Ia melakukan berbagai mujizat. Lihat Mat 11:20; Mar 6:2,5 dan Mat 12:26.
-        Kematian dan kebangkitanNya . Lihat Ef 1:19-20; Kis 2:24; Yoh 10:28; Yoh 5:26; 1 Kor 15:3,4; Ef 1:7; 2 Kor 13:4 dan Fil 4:13
Sebagai wujud dari keperkasaanNya. Tidak ada seorang pun bisa mengambil nyawaKu, hanya Aku sendiri yang bisa menyerahkanNya.

Apa arti kenyataan ini (Allah yang Perkasa) bagi kita sekarang yang percaya kepadaNya?

Sampai hari ini, saya sudah beberapa kali khotbah dari Mazmur 23 (Mazmur Daud : TUHAN, gembalaku yang baik). Tetapi saya bicara ke orang-orang tertentu bahwa saya sepertinya belum pantas berbicara tentang Mazmur 23. Saya ingin di akhir hidup, setelah kehidupan lebih lengkap saya ingin menulis tentang Mazmur 23. Apa arti kenyataan Allah yang Perkasa bagi kita sekarang yang hidup di abad 21 yang percaya kepadaNya? Ini hal yang penting. Semua uraian tadi hanya menuntun kita di akal (rasio) kita. Di awal reformasi (tahun 1517) kehidupan Matin Luther (1483- 1546) menjadi tegang , gelisah, cemas dan takut. Suatu hari istrinya (Katharina von Bora) menyindirnya. Ia mengenakan toga hitam pendeta. Lalu berjalan mondar-mandir di hadapan Luther. Luther menjadi marah, “Kamu sedang  apa?”. Istrinya berkata,”Allah sudah mati! Di mana Allahmu?”. Istri saya juga suka berkata seperti ini,”Jangan hanya belajar tentang Allah, coba alami Allah itu siapa!” Kalau bicara Allah Tritunggal, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Kasih semua juga tahu. Tapi apa benar, kita sungguh-sungguh mengalami Allah benar-benar Maha Kasih, Maha Kuasa dan Maha Hadir?
Rasul Paulus menulis dari penjara,” Allahku akan memenuhi segala keperluanmu , menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus” (Fil 4:19). Saya sampai hari ini percaya Allah itu kalau kita sungguh-sungguh  beriman kepadaNya dan menyerahkan hidup ke tangan Tuhan, Dia akan mencukupkan segala kebutuhan kita. Bukan berarti Allah menjatuhkan makanan dan uang dari langit. Itu tanggung jawab kita semua selaku orang-orang percaya untuk peka terhadap lingkungan kita dan menjadi saluran dari kemaha-kasihan dan kepeduliaan  Tuhan bagi umat manusia. Kalau sebatas keperluan kita, Tuhan akan berikan dan cukupkan!
Rasul Paulus menulis pada Kolose 1:9-11.  Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,  sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,  dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, Saya terkadang malu, doa kita sebagai orang tua kepada anak, apa isi doanya? Sebagai hamba Tuhan, majelis (pemimpin) gereja, ,apa yang kita doakan? Rasul Paulus berdoa agar orang-orang yang sudah menerima Yesus , mereka menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan secara sempurna  (1:9) sehingga hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal dan kamu memberi buah-buah. Ini penting sekali. Kita jangan berdoa agar anak hanya menjadi direktur dan terpandang, tetapi tidak menghasilkan buah dalam kehidupannya. Kamu memberi buah dalam segala perkerjaan yang baik (ayat 11) dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemulianNya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar. Jadi Rasul Paulus tidak hanya berbicara dan berdoa tentang materi fisik tetapi bicara tentang kehidupan batin. Ada kata tekun dan sabar. Zaman sekarang ini ditandai dengan hilangnya ketekunan dan kesabaran.
              Saya bukan dari keluarga kaya-raya, tidak miskin tetapi pas-pasan. Saya melihat bagaimana orang tua bekerja. Mungkin anak-cucu kita sudah berbeda. Mereka tidak mengalami seperti kehidupan kakek-neneknya yang berjuang. Semua ada dan tersedia. Sehingga salah satu yang terhilang dari kehidupan mereka adalah ketekunan dan kesabaran. Mereka menjadi anak-anak yang tidak tabah (tekun). Mereka menjadi anak-anak generasi yang tidak sabar. Tetapi firman Tuhan mengatakan, “Allah yang perkasa itu tidak hanya mencukupi kebutuhan hidup kita dalam hal fisik dan materi kita, tetapi yang paling penting adalah kehidupan batiniah kita. Dari situ lah sumber ketekunan dan segala kesabaran kita dalam menanggung semua persoalan hidup kita di dunia ini.
              Kalau ada yang bertanya, “Kalau orang Kristen bunuh diri, bagaimana nasibnya?” Saya tidak berani menjawabnya sampai hari ini. Karena saya pikir , orang tersebut mungkin mengalami sesuatu yang tidak pernah saya alami. Kalau saya jawab sesuai dengan pemahaman teologi saya, isu ini masih diperdebatkan. Tapi hati kecil berkata,”Kalau kita punya Allah Perkasa, yang darinya kita bisa mendapatkan segala kebutuhan kita untuk tekun, sabar dan tabah, maka apakah mungkin kita mengalami keputusan yang begitu drastic dalam kehidupan kita?”
Kiranya Tuhan menolong kita semua , bukan saja sampai pada pemahaman bahwa Yesus Kristus itu adalah Allah yang Perkasa, tetapi biarlah pengalaman hidup kita sebagai murid-murid Tuhan sungguh-sungguh mengaminkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang Perkasa yang akan memenuhi segala keperluan kita. Bukan segala ambisi ,keserakahan , dan keinginan  kita. Dan yang akan menopang kita untuk menjadi seorang anak Tuhan yang tekun dan sabar dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.

No comments:

Post a Comment