Friday, December 25, 2015

Seeing God Through a Family


Pdt. Hery Kwok

Lukas 2:8-20
8   Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9  Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
10  Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
11  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
12  Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
13  Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
15  Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
16  Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
17  Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
18  Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
19  Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
20  Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Pendahuluan

                Allah tidak dapat dilihat secara kasat mata (mata jasmani) walaupun kita memakai kacamata dengan teknologi yang bisa menembus tembok, karena Allah itu adalah Roh. Sehingga siapa yang percaya dan menyembah Dia harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran. Allah tidak bisa dilihat tapi sungguh nyata. Bagaimana ia bisa sungguh-sungguh disaksikan oleh orang-orang percaya? Ada ungkapan, “Kalau orang mau melihat Allah orang Kristen maka lihatlah pengikutnya dalam hidup keseharian mereka yang nyata”. Kita hidup dalam 2 dunia yaitu dunia gereja (rohani) di mana kita menyembah Tuhan seperti kita setengah dewa (begitu sakral, suci dan manisnya kita di gereja) dan dunia keseharian kita yang nyata (baik di keluarga dan tempat usaha / pekerjaan, sekolah). Ada yang di rumah suka membicarakan orang lain walau di gereja menyembah Tuhan..
                Suatu kali mertua dari seorang rekan saya meninggal dan  ia masih menganut kepercayaan. Ternyata kehidupan rekan saya tidak terlalu berdampak pada mertuanya. Banyak orang Kristen yang hidupnya sama dengan orang dunia yang tidak kenal Kristus sehingga orang dunia berkata,”Saya tidak menemukan sesuatu yang unik dan berbeda yang saya butuhkan agar saya percaya.” Bila hidup kita sama dengan orang dunia, bagaimana kita bisa memberikan gambaran yang utuh tentang Yesus Kristus? Saya punya seorang rekan di sekolah Alkitab. Kami pernah bertahun-tahun kuliah bersama dengan dosen-dosen yang sama dan beribadah setiap hari di chapel universitas setiap hari. Namun setelah lulus dan hidup dalam masyarakat, ia menjadi hamba Tuhan yang hidup kumpul kebo dengan istri orang lain. Melihat hidup orang Kristen seperti ini, orang tidak akan menemukan gambaran tentang Allah.
                Di Bandung ada orang Kristen yang buka bengkel. Bila ada yang membutuhkan jasa untuk memperbaiki bodi mobil, ialah tukangnya. Slogan-slogannya hebat. Dengan mudah ia mengucapkan,”Syalom” dan “Tuhan memberkati” . Suatu kali ia mendapat nasabah yang minta ditangani dengan cepat dan ia pun menyanggupi. Namun pada waktu yang ditentukan, ia hanya berkata, “Syalom. Maaf mobilnya masih dalam tahap akhir finishing,” Ia hanya berusaha menutupi ketidak-tepatan memenuhi janji dan meminta dating kembali 2 hari kemudian. Sang nasabah pun kemudian dating kembali 2 hari kemudian. Kembali ia berkata,”Syahom. Maaf belum selesai. Spare-part nya susah didapat jadi belum selesai.” Sehingga ia pun meminta sang nasabah dating kembali.  Pada kedatangan yang ketiga kali, sang nasabah berkata, “Jangan bilang shalom lagi! Yang penting mobilnya sudah selesai dikerjakan belum?” Bagaimana orang bisa melihat Tuhan dalam diri orang Kristen bila hidupnya tidak memberikan kesaksian? Bahkan ada seorang majelis yang luar bisa mesra dengan istrinya. Suatu kali, istrinya datang kepada  hamba Tuhan yang melayani di gerejanya. Istri-nya minta cerai karena suaminya selingkuh. Ini kisah nyata!

Kehidupan Kristen yang Berdampak

                Sebagai orang Kristen , kita mungkin sudah ikut merayakan natal 5-10 kali dan semakin lama kita menjadi orang Kristen, maka kita mungkin sudah banyak kali mengikuti perayaan Natal. Apakah setelah begitu lama menikmati perayaan Natal, orang lain bisa melihat gambaran Allah dalam hidupnya? Kalau sudah 20 tahun merayakan Natal tapi tidak berdampak pada orang lain dan keluarganya pun tidak bisa menerima Allah berarti orang lain tidak bisa melihat Allah dalam hidupnya. Kalau hidupnya seperti itu, maka ia harus bertanya : Mengapa? Allah mengutus anakNya datang ke dunia. Bumi hanyalah salah satu begitu banyak planet di alam semesta. Di antara seluruh galaxy, Allah hanya memilih bumi untuk menghadirkan anakNya, Yesus Kristus. Ini luar biasa. Kalau tidak punya peran yang luar biasa, dampak yang hebat, misi yang berdampak kepada dunia, untuk apa? Allah mengirimkan anakNya bukan perkara main-main. Dari sudut waktu, sebelum genap Dia tidak akan mengirimkan anakNya. Yesus Kristus, tidak sembarangan dikirim Allah ke dunia ini. Dia dikirim khusus untuk mendamaikan manusia dengan Allah. Bila hidup kita berdampak, maka pikirkan kembali hidup kita. Janganlah kita sekedar menyandang Kristen kalau hidup tidak berdampak!            Angin ribut saja bisa dihentikan Allah. Tuhan Yesus berkata, “Tenanglah!” dan angin ribut pun diam. Demikian juga sewaktu membangkitkan Lazarus yang sudah 4 hari meninggal, Yesus Kristus berkata, “Bangkitlah!” maka Lazarus pun bangkit. Tetapi mengapa orang Kristen telah  mengikut Kristus lama tapi tidak berdampak dan orang tidak melihat Allah.
                Lukas mengatakan bahwa Allah menyatakan kelahiran Yesus kepada gembala-gembala (Lukas 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam).. Lukas mencatat kelahiran Kristus dengan baik. Ia mendahuluinya dengan catatan tentang peristiwa Elisabet yang mandul namun akhirnya melahirkan anak (Yohanes Pembaptis). Lalu ia melanjutkan dengan  Maria yang tidak berhubungan dengan laki-laki (masih perawan) tapi dia bisa mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki (Yesus Kristus). Sewaktu Yesus hadir di dunia, berita ini disampaikan kepada gembala-gembala pada malam hari oleh malaikat. Saya tertegun. Allah tidak menggunakan media besar untuk menyatakan kehadiranNya. Ia menggunakan suasana yang hening dan senyap. Dalam kondisi seperti ini Allah bisa menyatakan kemuliaanNya. Allah memberitakan kehadiranNya melalui gembala, yakni bukan orang yang berstatus sosial tinggi tapi orang yang berstatus sosial diremehkan. Gembala adalah pekerjaan bagi orang yang tidak dapat pekerjaan atau pekerjaan terakhir setelah melamar ke mana-mana dan ditolak. Pekerjaan ini tidak diminati masyarakat karena pekerjaan hina yang dilakukan oleh orang yang status sosialnya tidak dipandang oleh masyarakat. Para gembala ini adalah kelompok dari keluarga miskin di mana ada yang mencuri domba dari tuannya dan berbohong dengan mengatakan serigala atau singa datang menerkam domba padahal domba itu dicurinya untuk keluarganya. Pada kelompok orang berstatus sosial seperti ini malaikat datang mengabarkan bahwa kesukaan untuk semua bangsa. Berarti berita yang hebat ini disampaikan kepada kelompok yang tidak dipandang dunia. Justru melalui mereka, orang bisa melihat kemuliaan Allah.
                Ayat 17-18 dikatakan “Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.  Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.” . Kata heran pada ayat 18 dalam bahasa aslinya menunjukkan kekaguman. Pendengar berita ini takjub pada perkataan yang disampaikan oleh para gembala. Mereka takjub, terkagum-kagum dan menyimpannya dalam hati. Jadi ada perkataan yang berkuasa dan berdampak saat gembala menyampaikan berita tentang kelahiran Yesus. Saat kita berbicara tentang Yesus kepada keluarga dan orang lain, apakah berdampak? Atau sebaliknya saat kita berkata tentang kelahiran Tuhan Yesus, orang yang mendengarnya berkata, “Lebih baik kamu jangan bicara tentang Tuhan tapi membuat PR sehingga dapat angka pelajaran yang baik.” Atau saat istri menyampaikan tentang Tuhan Yesus kepada suami, suami malah berkata, “Lebih baik kamu mempelajari resep makanan sehingga masakannya lebih baik.” Hal ini karena tidak ada kuasa atau karena di dalamnya tidak ada pribadi yang utuh antara apa yang dipercaya dengan hidup nyata. Gembala berkata kepada pendengarnya untuk pergi ke Betlehem. Jadi apa yang didengarnya dari malaikat, mengubah hidup para gembala. Perkataan gembala ada kuasa yang dikerjakan Allah karena orang ini percaya Allah dan kepercayaannya mengubah hidup mereka. Berbeda dengan Zakharia yang meragukan kelahiran anaknya, karena merasa istrinya tua dan mandul sehingga tidak mungkin melahirkan. Padahal Zakharia adalah seorang imam tapi ia sendiri tidak percaya. Dalam bahasa sekarang, pendeta nya yang tidak percaya. Zakharia melakukan tugas keimamannya (ia orang saleh  dan taat melakukan ritual agamanya). Berbeda dengan gembala, saat Malaikat katakan untuk “pergi ke sana” ada perubahan dalam diri gembala dari apa yang didengarnya dan mereka melakukannya. Setiap firman Allah seharusnya mengubah hidup kita. Saat kita menangkap firman Tuhan, maka itu akan  mengubah karakter kita. Waktu firman Tuhan  bekerja , ia akan mengubah cara pandang kita. Waktu kita mendengar firman Tuhan sehari-hari maka akan berdampak hebat karena Allah bekerja pada orang yang percaya.

Penutup


                Sebagai orang percaya, orang Kristen belajar mengenal Allah. Bagaimana kita mengatakan Yesus adalah Tuhan? Dalam perjalanan rohani, apakah kita rajin beribadah, berdoa dan mengasihi sesame?. Apakah kita sudah melakukannya? Apakah kita mengikuti tuntunanNya? Jangan sampai firman Tuhan hanya sebatas pengetahuan. Seharusnya firman Tuhan mengubah hati dan tingkah laku kita sehingga menjadi pribadi yang sesuai. Bila hal itu terjadi berarti Tuhan ada dalam diri kita. Dan hal itu bisa dilihat  dari perkataan, hidup, keputusan dan tingkah laku kita dan hidup kita akan sungguh-sungguh berdampak bagi orang lain. Mari kita menyatakan Kristus kepada orang lain, supaya mereka diselamatkan! 

No comments:

Post a Comment