Thursday, December 3, 2015

Orang yang Mendua Hati tidak Tenang Hidupnya


Ev. Helen Sung

Yak 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Hos 10:2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka.
Maz 119:113   Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.

Pengertian Mendua Hati

Yak 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Dalam bahasa Mandarin orang yang mendua hati ditulis sebagai orang yang bimbang hatinya artinya orang yang tidak punya pendirian. Ibarat orang yang kakinya berdiri pada 2 perahu yang berbeda. Dalam bahasa Inggris orang yang mendua hati adalah orang yang tidak pasti atau ragu-ragu atau terpecah. Orang yang mendua hati = bimbang = ragu-ragu = tidak pasti.
Maz 119:113   Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai . Orang yang bimbang hati itu berdosa. Orang yang mendua hati tidak disukai oleh Allah.

Dalam hal apa saja kita sering berbimbang hati?

1.     Pacaran / Mencari pacar
Ada orang yang bergelar playboy karena pandai mengatur waktu sehingga bisa berpacaran dengan beberapa orang misal : pagi dengan A, malam dengan B, besok dengan C dll. Padahal ada orang yang mencari satu pacar pun susah karena terlalu banyak memilih. Dalam mencari pacar,jangan sekedar mencari yang cantik / tampan karena fisik seseorang merupakan anugerah Tuhan semata sehingga kita mengucap syukur. Yang terlebih penting, mencari pasangan yang seiman dan takut akan Tuhan.

2.     Pernikahan.
Ada orang yang sudah menikah tapi masih Juga bergaul dengan suami / istri orang lain. Ada juga menikah dan bercerai berkali-kali.  Hal ini seperti perempuan Samaria yang punya 5 suami (Yohanes 4). Seharusnya setelah menikah, pasangan suami istri jangan mendua hati. Kalau mendua hati berarti mata keranjang. Orang yang mata keranjang tidak baik bagi pasangannya dan keluarganya tidak akan damai. Sebagai orang percaya hidup berfokus pada Tuhan dan keluarga sehingga rumah tangganya bisa rukun dan terurus dengan baik.

3.     Pekerjaan / Pelayanan.
Ada orang yang suka berpindah-pindah tempat pekerjaan (kucu loncat). Demikian juga dalam bergereja. Ada yang suka pindah-pindah gereja. Jangan karena motivasi gaji besar semata lalu pindah-pindah kerja.

4.     Pergaulan
Dalam hidup , kita membutuhkan teman. Untuk memiliki teman baik, jangan kita mendua hati. Kalau kita meragukan teman, maka lama-lama kita tidak punya teman.

5.     Iman kepercayaan.

      Jangan mendua hati terhadap Tuhan sehingga tidak menghormati dan memuliakanNya. Ada orang Kristen kalau hatinya senang, ia ke gereja dan bila tidak senang ia tidak ke gereja. Ia hanya ingat berdoa untuk meminta pertolongan kalau ada kesulitan. Orang demikian tidak sungguh-sungguh mengenal Allah. Orang seperti ini mencintai dunia juga mencintai Allah. Ia mencintai Allah untuk minta berkat saja. Saat sakit dan tidak sembuh, ia merasa Allah tidak mendengar doanya dan bertanya mengapa Tuhan tidak menyembuhkan sakitnya (seakan-akan Tuhan tidak peduli). Lalu ia dikenalkan pada orang-orang ‘pintar’. Kita jangan sampai mendua hati tetapi harus siap pikul salib seperti yang dikatakan pada lirik lagu berjudul “Pikul Salib”

Banyak yang mau masuk surga tak mau salibNya, Banyak yang rindu pahala serta dunia
Tak hiraukan tak hiraukan hanya mau berkat (2x)

Banyak yang mau kemuliaan tak mau yang hina. Bila Tuhan berkati dia puji NamaNya
Bila Tuhan minta dia ia menolaknya (2x)

Bagi yang mengasihi Dia tiada kan tanya, Bahkan jiwa yang berharga korban pun rela
B’rilah daku tekad hati pikul salibNya, B’rikan daku tekad hati setia padaNya.

Banyak yang mau masuk ke sorga, tetapi tidak mau pikul salib. Jangan katakan kita mau pikul salib, kalau saat merasa sedikit tidak enak badan dan pusing kepala , tidak mau datang karena berpikir bahwa minggu depan masih ada waktu. Hal itu berarti kita tidak menganggap menyembah Tuhan itu sebagai hal yang utama. Kalau menjadikanNya yang utama, bagaimana pun tidak enak badan, kita tetap akan menyembah dan mengasihi Tuhan. Ada orang yang pada hari minggu masih mau berbisnis dengan alasan ramai. Apa Tuhan kurang memberkati usahanya dari Senin-Sabtu? Saya mengharapkan setiap kita menjadikan hari Minggu sebagai harinya Tuhan. Setelah pulang dari gereja, barulah jalan-jalan.

Beberapa Tahun lalu saya dan Sung mu shi ke Amerika. Kami melihat orang-orang  di sana pada hari minggu jalan-jalan ke tempat wisata. Padahal 30 tahun lalu, mereka membawa keluarganya datang ke gereja. Bagaimana dengan kita? Banyak yang rindu pahala dan dunia. Kita suka pahala dari Tuhan tetapi godaan dunia, seringkali tidak bisa kita tolak. Ada orang yang tidak sungguh-sungguh mengikuti jalan Tuhan dan hanya mau berkat saja. Mungkin  dia tidak setiap minggu datang ke gereja. Menurutnya “Kita jangan menjadi orang Kristen yang ekstrim.” Seharusnya kita menyembah Tuhan seminggu sekali (Tuhan mau agar kita seminggu minimal sekitar 2 jam ke gereja). Orang seperti ini terkadang tidak membaca Alkitab dan berdoa setiap hari. Ia tidak peduli dengan urusan gereja. Apakah Tuhan akan memberkati orang seperti ini?

Orang yang dengan tulus hati mengasihi Tuhan ,saat menghadapi penderitaan dan kesusahan, tidak akan bertanya atau menyalahkan Tuhan (Tuhan mengapa begini atau begitu?). Karena darahNya yang berharga telah dipersembahkan untuk menebus dosa manusia. Di dalam kitab suci, murid-murid Tuhan Yesus dan tokoh-tokoh iman rela mati bagiNya. Contoh : Rasul Paulus yang dianiaya, dipukul, di penjara, banyak sekali menghadapi pengujian. Orang-orang percaya ada yang digergaji, dipotong lehernya, dihukum dan mereka mengembara tidak menentu. Dunia ini sebenarnya tidak layak bagi mereka. Iman mereka terlalu agung. Mereka tidak pedulikan diri mereka dan kesulitan mereka. Bagi Tuhan mereka rela dan mau mati.  Mereka dengan setia mengikut Tuhan.


Berbeda dengan di Indonesia. Kita bisa dengan bebas ke gereja namun seringkali malas. Kebaktian doa hari Rabu pun tidak datang. Padahal kebaktian doa itu penting. Kita saat ini memiliki gedung gereja karena doa. Hamba Tuhan dan para jemaat terus berdoa. Sebulan sekali diadakan doa semalam suntuk. Para pemuda yang tidak punya uang, mulai menghemat dan tidak jajan. Uang yang terkumpul lalu dipersembahkan. 30 tahun lalu, para pemuda ini sangat beriman. Saya berharap pemuda sekarang juga beriman (iman yang tidak berubah). Walaupun menghadapi banyak kesulitan, bersandarkan Tuhan kita bisa lewati semua. Kiranya Tuhan memberikan tekad bulat (komitmen) kepada kita untuk setia, tidak mementingkan diri sendiri dan fokus pada Tuhan. Usaha yang kita lakukan (bekerja, berusaha, menempuh pendidikan,melakukan pekerjaan rumah tangga dll) untuk memuliakan Tuhan. Jadi baik orang tua dan anak melakukan pekerjaan semata untuk kemuliaan Tuhan. ibu-ibu masak di rumah,ke pasar dan melakukan pekerjaan rumah tangga juga untuk Tuhan. Jadi waktu masak, jangan melakukannya dengan marah-marah. Di dalam Tuhan, orang-orang  Kristen menjadi anak-anak Allah. Semua untuk Tuhan. Dengan demikian, barulah hidup kita di dunia ini berharga. Jadi jangan mendua hati. Khususnya dalam iman kepercayaan. Ketika ada kesulitan, penderitaan, sakit-penyakit berdoalah kepada Tuhan yang akan memberi kekuatan. 

No comments:

Post a Comment