Sunday, July 3, 2016

Kristen yang Kekristen-Kristenan


Pdt. Hery Kwok

Yoh 6:22-26,60-61,65-68
22  Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
23  Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
24  Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
25  Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
26  Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
60  Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
61  Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
65  Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
66  Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67  Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
68  Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Pendahuluan

                Suatu kali ada seorang pemuda pulang dengan hati yang sedih. Ibunya menyambut dengan pertanyaan, “Mengapa mukamu sedih? Bukankah kamu baru saja pergi melamar pekerjaan ke perusahaan yang membutuhkan karyawan. Sang pemuda menjawab, “Saya sudah ke sana, tapi sewaktu membaca salah satu persyaratannya saya merasa tidak sanggup.” Ibunya merasa heran dan bertanya lagi,”Apa syarat yang membuat kamu merasa tidak sanggup?” Sang pemuda pun menjawab, “Syarat pertama : jujur. Untuk syarat ini, saya kira bisa karena Ibu sudah mengajarkannya kepada saya sehingga saya tidak mengambil barang orang lain. Syarat yang kedua : sanggup bekerja keras. Saya juga bisa karena dari dulu saya sudah biasa bekerja keras. Syarat yang ketiga saya tidak bisa karena di sana tertulis ‘dibutuhkan karyawan yang tahan banting’. Saya tidak tahu dibanting bagaimana? Saya rasa saya tidak kuat dibanting” Ibunya menjawab,”Nak tahan banting berarti kamu tidak boleh cepat mundur saat mengalami kesulitan, bekerja keras dan pantang menyerah. Kalau kamu menyerah berarti kamu tidak siap menghadapi tantangan.” Apakah kita benar-benar menjadi Kristen sejati atau Kristen KTP akan terbukti dalam peristiwa (pengalaman) yang dialami seperti yang tertulis pada Mat 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Orang yang membangun rumahnya di atas batu akan berdiri kokoh sedangkan yang membangun rumah di atas pasir akan rubuh saat ada banjir (kesulitan, masalah) datang.  Rumah akan kokoh bila pondasinya firman Tuhan. Bila saat badai datang pondasinya hancur, itu berarti Kristen yang kekristen-kristenan. Orang seperti ini sama-sama berkumpul di gereja tapi tidak punya dasar yang kokoh. Kristen yang sejati dan kokoh, waktu ada badai melanda tetap berdiri teguh. Ia tidak jatuh dan tetap hidup ibarat burung rajawali yang menghantam badai. Orang seperti ini mendengar, menyimpan dan melakukan firman Tuhan.

                Pada Yoh 6:22-24 dicatat bahwa terdapat banyak orang datang kepada mencari Yesus. Kitab Suci memberi gambaran : waktu Yesus di muka bumi banyak orang datang mencariNya. Tetapi orang banyak tersebut tidak semuanya orang Kristen yang sejati alias kristen kekristenan (kristen KTP). Di sini kita perlu mengevaluasi diri, “Apakah saya sebagai orang Kristen sama seperti orang banyak itu yang sedang mencari Yesus? Tetapi mencari Yesus yang bagaimana itu akan terbukti. Yesus tidak dapat terpancing dengan jumlah banyak yang mencarinya. Bagi Tuhan yang penting bukan kuantitas yang dibangun (melainkan kualitas). Orang banyak tidak membuatNya terbuai, justru dalam kitab suci, orang banyak datang kepada Tuhan dan bertanya,"Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Ciri-Ciri  Orang Kristen yang Bukan Merupakan Pengikut Kristus Sejati (Kristen yang Kekristen-kristenan)

1.    Mencari Tuhan untuk tujuan makan roti.
Ayat 26 sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu. Alkitab yang ditulis pada awal abad petama telah mencatat bahwa orang banyak datang dengan alasan adanya makan. Senang ikut Tuhan kalau perutnya bisa  kenyang. Bagi seorang Kristen KTP tujuan ikut Tuhan karena makanan yang membuat perut kenyang. Orang seperti ini banyak. Zaman dahulu sudah diceritakan dengan jelas, banyak orang yang cari Yesus untuk perut dan rejeki semata. Waktu bulan natal, saya pernah khotbah di beberapa gereja dan saya suka bertemu dengan orang yang sama. Dia menghadiri ibadah natal di berbagai gereja karena waktu itu gereja biasanya memberikan makanan atau souvenir. Jadi ia datang sekedar ingin mendapatkan makanan. Banyak orang Kristen seperti ini. Di GKK saat natal, di balkon di atas, banyak orang yang wajahnya tidak kita dikenal yang disebut sebagai tim buser (orang yang datang kalau ada momentum yang menyediakan makanan). Orang Kristen KTP seperti itu, hanya datang kalau bisa kenyang. Datang kepada Yesus hanya karena berkat-berkatNya. Kalau tidak dapat, maka ia tidak datang. Di Perjanjian Lama orang Israel mengikuti dewa asing dan tidak mengikuti Allah sejati karena melihat orang-orant asing  tersebut makmur sedang orang Isarel punya banyak larangan (tidak boleh ini-itu). Kalau zaman sekarang, anak muda pacaran jangan di tempat gelap tapi di bawah cahaya terang dan tidak boleh dekat-dekat (banyak larangan di ajaran Kristen) Tipe inilah kristen KTP , kenyang perut dan berkat.

2.    Mencari Tuhan agar kenyang
kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Pengertian kenyang di sini juga berarti hanya ingin mendapat hal-hal yang mengenakkan telinga dan perasaanmu. Kalau hatinya merasa senang baru mencari Tuhan. Bila gereja tidak memberikan rasa senang di telinga dan hati, maka ia  tidak mau datang. Saya suka bertanya ke jemaat, mengapa senang ke suatu gereja dan dijawab, “Saya senang bergeraja di sana karea saya dari awal sampai akhir bisa tertawa.” Jadi ia pergi ke gereja yang bisa membuatnya happy. Kalau mendengar khotbah yang tidak membuat happy, maka ia akan susah untuk ke gereja. Orang Kristen seperti ini dibangun dalam ilusi dan berdasarkan telinga yang mendengar. Sekarang banyak gereja yang seperti itu yang hanya menyediakan yang ‘enak-enak’ di telinga dan perasaan. Jadi motivasi gereja ini adalah perasaan enak. Saat sedang menyetir saya terkadang mendengar siaran radio Sonora yang bekerjasama dengan Andrie Wongso yang pintar dan enak bicaranya sehingga banyak  perusahaan yang mengundangnya. Khotbah yang bersifat motivator banyak sehingga telinga yang mendengarnya enak. Tetapi orang Kristen yang mendengarnya seperti soda, dan akan ‘kempes’ waktu menghadapi banyak kesulitan karena ia hanya kenyang di telinga dan perasaan namun tidak dalam pertumbuan iman sehingga ini membuatnya mudah jatuh.

3.    Tidak Siap Menerima Teguran da Nasehat yang Keras
Ayat 60, Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"  Kristen KTP tidak siap menerima teguran dan nasehat yang keras (itu sesuatu yag ditolak). Beberapa waktu ada berita tentang guru-guru yang melakukan demo : “Sekolah ini hanya menerima orang tua yang mau anaknya terima ditegur dan didisiplin. Kalau tidak mau , cari sekolah lain.” Saya tertawa, karena zaman sekarang  customer dari sekolah adalah orang tua sehingga ada seorang bapak yang berkata kepada guru,”Kalau Bapak bicara keras kepada anak saya berarti Bapak sudah melakukan bully dan saya akan menuntut.” Menghadapi hal seperti ini, seorang guru harus bicara apa? Mau jadi sekolah seperti apa? Dulu kalau rambut saya panjang langsung dipotong guru. Sekarang bila hal itu terjadi, maka guru bisa di-bully dan masuk penjara. Luar biasa sekolah zaman sekarang. Ibarat pasar swalayan, customer is king, stakeholder adalah raja sehingga harus dikuti. Gereja juga sama. Saat mendapat didikan yang keras ditolak karena jemaat tidak mau mendapat nasehat yang keras. Kristen inilah yang dimaksud dalam ayat 66, Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Kalau tidak siap ‘tahan banting;, berarti kita menjadi lembek dan gampangan. Sedikit tersinggung kabur. Mencari gereja manapun tidak akan ketemu. Kalau cari gereja yang sempurna tidak ada, karena saat kita masuk ke gereja yang sempurna maka  gereja itu jadi titdak sempurna dengan kehadiran kita. Pdt. Stephen Tong berkata,”Tidak ada gereja yang sempurna “. Seharusnya kalau ditegur oleh firman Tuhan, kita bersyukur. Dulu waktu baru lahir baru, saya senang mendengar Pdt. Jusuf Roni dan Pdt. Stephen Tong. Khotbah Pdt. Jusuf Roni banyak didengarkan oleh banyak orang walau khotbahnya disampaikan secara sederhana namun mengandung teguran dan kalimat dan nasehat yang keras sekali. Juga Pdt. Stephen Tong. Tapi yang keras itu membentuk rohani saya sehingga saya tidak pernah mundur karena pengajaran yang keras membuat kita baik membuat kita hidup. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"   Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal

 Apapun yang saya alami dalam persekuan di gereja tidak membuat saya bimbang. Saya pergi kemanapun Engkau pergi. Ibadah dan pelayanan di gereja jangan melihat orang yang bisa menjadi batu sandungan. Perkataan Petrus bagus “Tidak ada yang lain selain Engkau , Engkau pusat ibadah.” Waktu kalimat itu keluar menunjukan kita percaya dan tahu siapa yang kita layani. Kami percaya dan tahu : Tidak ada lain selain kepada Engkau. Tahu artinya mengalami bersama Engkau. Andar Ismail dalam bukunya menulis, “Sewaktu engkau mengikut Yesus, engkau tidak mengikuti satu agama. Saat beribadah bukan bersifat seremoni tetapi mengenal pribadi yang sedang engkau sembah yaitu Yesus”. Itulah yang dikatakan Petrus"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?”. Waktu mengalami Kristus, kita tidak akan menjadi Kristen KTP karena kita mengenal siapa yang disembah dan dilayani sehingga tidak pernah terpincut kepada yangl lain. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal  (ayat 68). Perkataan Kristus yang hidup akan awet. Ciri beribadah yang sehat : lihat dan temukan perkataan hidup yang kekal yang membuat jadi hidup. Kalau keraskan hati , tidak akan ada perkataan yang hidup dan kekal yang mengenakkan telinga sehingga tidak akan menjadi kekal. Saya banyak mengenal motivator. Waktu yang mengalami kesulitan, kata-kata motivasinya tidak mempan. Orang tidak merasa kata-katanya menjadi kekuatan. Itu hanya seperti emosi yang meninabobokan. Waktu ada semak belukar, akan meninggalkan Tuhan. Firman Tuhan yang membuat kita hidup. Itu perkataan yang hidup dan kekal. Waktu dihantam badai apapun (ekonomi, keluarga yang paling hebat, kekecewaan dalam hidup dan pelayanan yang sulit) tidak aka mundur, karena tahu perkataan Itu perkataan yang hidup. Kiranya Jemaat GKKK Mabes tidak menjadi orang Kristen yang kekristen-kristenan dan mengerti mengapa melayani sampai akhir.


No comments:

Post a Comment