Friday, July 8, 2016

Kobarkan Apimu Sesi 6 & Closing 8 Juli 2016


Pdt. Hery Kwok

Matius 12:15b-21
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
16  Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
17  supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
18  "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
19  Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
20  Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
21  Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Pendahuluan

                Mat 12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Buluh adalah sejenis tumbuhan seperti alang-alang yang tumbuh liar yang sangat umum di sepanjang tepi sungai di Israel. Seseorang dapat menemukan ribuan bahkan puluhan ribu alang-alang. Buluh yang patah sangat lumrah untuk dibuang karena selain tidak berharga sama sekali, sekaligus menjadi tidak berguna sama sekali. Buluh ibarat bunga yang sangat tipis yang diterbangkan angin. Seringkali tidak bisa bertahan, sangat rapuh, terkulai tapi tidak dipatahkan Tuhan. Sumbu yang sudah redup tapi tidak dipadamkan. Ayat ini hebat.

                Ada sebuah keluarga yang terdiri dari papa-mama dan 3 anak (usia pemuda, remaja dan sekolah minggu). Papanya berdoa , “Tuhan kalau engkau bisa menjawab 3 pertanyaan saya maka saya sekeluarga akan mengikuti dan  melayaniMu. Pertanyaan pertama : Mengapa Engkau menciptakan manusia tidak seperti robot, karena robot sempurna sedangkan manusia tidak? Mengapa manusia diberikan rasa lapar sedangkan robot tidak pernah merasa lapar? Tuhan tersenyum dan menjawab, “Kalau kamu tahu mengapa Saya kasih rasa lapar, maka kamu akan mengerti mengapa Saya menciptakan dunia ini dengan segala isinya. Supaya kamu mengusahakan , bekerja dan kamu makan dengan apa yang Saya kasih. Dengan laparmu , kamu tahu bahwa Saya  memeliharamu. Kamu tidak dijadikan robot yang katamu sempurna, supaya waktu kamu lapar, Saya memberikan kamu binatang-binatang di udara, air dan daratan untuk menjadi makananmu. Saya berikan juga buah-buahan. Saya berikan supaya kamu bisa makan, artinya kamu tahu saya memeliharamu dengan baik”. Tuhan telah memberikan jawaban yang sempurna. Lalu ia mengajukan  pertanyaan yang kedua,”Baiklah. Saya bekerja, lelah , mendapat uang , bisa membeli makanan dan mengerti Tuhan pelihara saya. Yang kedua, mengapa Tuhan menciptakan air mata? Sehingga anak-anak saya sering menangis. Waktu ujian gagal, tidak lulus sekolah dan terjatuh, mereka menangis. Waktu istri saya melahirkan anak pertama ia juga menangis.” Tuhan menjawab, “Waktu bisa menangis, kamu akan tahu bahwa hidup ini indah. Coba tanya istrimu waktu melahirkan anak petama. Ia besukacita karena Tuhan memberikan keturunan. Tanya anakmu mengapa ia menangis saat tidak naik kelas. Ia menyesal. Jadi ia tahu hidup indah dan berwarna ada suka dan duka. Seperti pohon ada yang berwarna merah, coklat, kuning dan hijau. Maka Saya memberikan air mata untuk memberikan keindahan dalam hidup.” Ia pun bertanya lagi,”Pertanyaan yang ketiga, pasti Engkau tidak bisa menjawab. Tuhan mengapa engkau memberi saya hati yang rapuh, tidak kuat dan hancur? Maksudnya saya sering kecewa, patah hati dan putus asa. Waktu saya tidak mendapat pekerjaan sepertinya hidup susah sekali, waktu anak sakit hati saya sedih. Mengapa engkau kasih hati seperti itu?” Tuhan pun menjawab,”Saya memberikan hati seperti itu, supaya kamu mengenal Saya dan berharap kepadaKu. Kamu akan mengerti mengapa Aku berada bersamamu. Supaya kamu mengerti bahwa Saya memberikan hidup dan mengerti bahwa Saya ada bersama saat kamu mengalami kesulitan.”

Buluh Patah Tidak Diputus, Sumbur Puda Nyalanya Tidak Dipadam
                Pada Mat 12:20 dikatakan buluh yang sudah patah tidak diputus dan sumbu yang sudah pudar nyalanya tidak dipadamkan, tetapi Tuhan akan memeliharanya. Ayat ini sungguh hebat. Pdt. Joseph Teo kemarin menyampaikan bahwa gereja yang sehat pertama-tama gereja yang memberi keteladanan. Hamba Tuhan, majelis dan aktifs memberi keteladanan. Berikan juga keteladanan di rumah. Kalau tidak, hati bisa jadi kecewa. Jemaat bisa tidak datang ke gereja , tidak melayani dan tidak mau lagi melakukan kegiatan di gereja. Pdt. Joseph Teo berkata, “Apakah saya membuat hati orang menjadi susah?” Kalau ya, saya tidak bisa memulihkannya.” Pdt. Hendra G. Mulya dalam sesi “Tegar di Tengah Badai” berkata orang Israel tidak pernah mengerti keberadaan Allah di tengah mereka, sehingga hidupnya tidak benar. Akhirnya di atas bait Allah berdiri mesjid Al Aqsa. Hal yang sama bisa terjadi dengan gedung gereja GKKK Mabes. Beberapa puluh tahun ke depan, saat orang-orang melewati Jl. Madu 274 yang ada  bukan lagi gedung gereja tetapi tempat hiburan seperti klub malam dan tempat orang dugem. Waktu mendengarnya hati saya tertusuk. Kalau hal ini terjadi, saya tidak bisa bicara lagi karena hati saya hancur. Hati yang hancur adalah hati dimana Tuhan memberikan pengenalan akan firman Tuhan. Dalam hatimu yang rapuh, engkau belajar dariKu. Sehingga dalam sesi Santapan Rohani, Pdt. Hendra G. Mulya berkata, “Agar hatimu yang sulit dikuatkan oleh Kristus yang tidak memutuskan buluh yang sudah patah dan tidak memadamkan sumbu yang sudah berkedap-kedip karena tidak bisa menyala. Di retreat ini kita belajar kembali dari Tuhan yang menyertai gereja kita agar kita dikuatkan kembali. Dalam pelayanan saya di sekolah dan gereja, biasanya waktu ditantang komitmen, bersemangat tapi waktu pulang kembali ke gereja setelah retreat menjadi lemah kembali dan melihat pelayanan begitu saja. Tambah lama tambah jatuh. Tetapi siapa hamba Tuhan yang bernama Kristus yang diutus untuk membuat hati yang rapuh mengenal Tuhan yang hidup? Hatimu yang sebelumnya tidak mengenalNya belajar mengenal Allah yang hebat sehingga hatimu belajar lagi tentang Allah. Kalau kita belajar siapa Tuhan Yesus, maka apimu tidak akan dipadamkan. Mungkin hati majelis, hamba Tuhan, aktifis, mulai kedap-kedip seperti pelita yang tidak bisa menyala lagi. “Aku ada dan menguatkanmu”,kata Tuhan. Minta kepada Tuhan agar kobarkan kembali api dalam hidup kita. Kalau pelayanan kita kendur, minta agar Tuhan berikan semangat karena “Engkaulah Tuhan yang diutus Bapa di surga agar api yang hampir padam, tidak benar-benar padam sepenuhnya.”

                Pulang dari tempat ini, mari bersama-sama. Mu shi, shi mu , para rohaniawan , majelis, aktifis tidak bekerja dengan kekuatan sendiri. Kita semua harus bersatu padu, minta Tuhan kobarkan api kembali. Mu shi bulan Agustus ini genap 3 tahun pelayanannya dan belajar di titik yang susah. Tapi Tuhan ingin memulihkannya kembali agar api kembali menyala.

                Tadi saya katakan, Tuhan Engkau membawa saya dalam pergumulan untuk mempersiapkan retreat sampai terselenggaranya retreat ini. Sudah lama GKKK Mabes tidak pernah ada retreat. Kalau pun ada hanya retreat kategorial saja seperti retreat pemuda saja (orang tua tidak ikut). Waktu persiapan retreat berlangsung banyak kekuarangan seperti dana kurang , pembicara ada yang tidak bisa untuk sekolah minggu dan Umum. Ini pergumulan. Tapi Tuhan tidak memadamkan semangat yang mulai hancur. Kita belajar, kalau hari ini api kita hampir padam, minta tolong Tuhan untuk mengobarkannya kembali agar kita kembali bekerja-sekolah dalam perjalanan hidup dan keluarga serta melakukan pelayanan di GKKK Mabes. Amin.

                

No comments:

Post a Comment