Thursday, July 7, 2016

Gereja : Keluarga Allah - Retreat Sesi 3 Kapita Selekta Umum - 7 Juli 2016



Pdt. Hendra G. Mulia

Markus 1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Injil : Kabar Baik tentang Kedatangan Tuhan Yesus untuk Membebaskan Manusia dari Dosa.

                Inilah permulaan Injil (bahasa Yunani: ευαγγέλιον/euangelion). Injil artinya kabar baik. Jadi dengan kata lain dikatakan “Inilah permulaan kabar baik”. Kabar baik tentang Tuhan Yesus yang datang sebagai Juruselamat. Manusia  telah mati karena dosa , tetapi  Dia datang untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Begitulah kabar baik versi orang Injili. Sedangkan orang liberal mengatakan bahwa Yesus Kristus Juruselamat dan menyelamatkan manusia dari dosa. Sampai di sini pernyataannya masih sama dengan kaum injili. Namun begitu ditanya, “Apa itu dosa?” Jawabannya : dosalah yang membuat manusia terpisah dari Allah. Sebelum Adam bertemu Hawa, ia berkata, “Inilah daging dari dagingku dan tulang dari tulangku.” Namun setelah itu saat Adam ditanya, “Mengapa kamu makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat?”. Adam berkata, “Karena dialah saya makan buah” sambil menunjuk kepada Hawa. Jadi Adam menyalahkan istrinya sehingga hubungan sesama rusak. Yesus Kristus menyelamatkan kita dari dosa kebencian kepada manusia sehingga kita harus saling mengasihi dan tidak boleh menindas sesama manusia. Kabar baiknya : orang-orang dibebaskan dari penindasan manusia terhadap manusia lainnya. Bagi kita yang sudah tua mungkin memiliki pengalaman dengan Presdien pertama Indonesia, Soekarno, karena  waktu kecil ada pada zaman Soekarno. Kalau Soekarno pidato, pidatonya mirip dengan teologi pembebasan itu. Misalnya Soekarno mengatakan “l'exploitation de l'home par 'ihomme“ (Kita harus membebaskan orang Indonesia dari penindasan manusia).  Soekarno (1901 – 1970) hebat karena ia bisa berbahasa Belanda dan Perancis. Sebenarnya gereja liberal seperti itu. Sedangkan pada kaum Injili : Tuhan Yesus datang untuk membebaskan manusia dari dosa.  Sebagai orang Injili , maka akhirnya yang penting ada 3 hal yang disingkat sebagai A-B-C yaitu :

A. Accept Jesus Christ (Terima Yesus Kristus).
B. Believe He died for you (Percaya Dia mati untukmu)
C. Commit your life to Him (berikan hidupmu untuk Dia)

Atau

A. Accept Jesus Christ (menerima Yesus Kristus)
B. Bible (membaca Alkitab)
C. Church  (pergi ke gereja)

Percaya lalu Apa?

Kaum Injili menekankan firman Tuhan Yesus sehingga gereja melakukan penginjilan (ayo injili orang untuk terima Tuhan Yesus). Jadi sebagai kaum Injili, kita  seharusnya suka menginjili. Kita menekankan accept Jesus Chirst (terima Tuhan Yesus). Tidak salah karena dengan injil diberitakan di mana-mana, orang berdosa menerima Yesus sehingga selamat dan banyak orang menjadi Kristen. Dalam KKR biasanya banyak orang menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat dan diselamatkan. Inilah Injil tentang Tuhan Yesus. Yesus menyelamatkan kita. Apa salahnya? Tuhan tetap pakai penginjilan sehingga banyak orang bertobat. Setelah kamu menerima Tuhan Yesus lalu meninggal, masuk ke surga atau neraka? Apakah yakin masuk ke surga? Ayatnya di mana? Yoh 3:16   Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Setelah kamu menerima Tuhan Yesus, namun hidupmu  brengesek : ke gereja telat, tidak ikut persekutuan doa , pelit memberi persembahan, tidak kenal sesama , tidak mau pelayanan, tidak sempat membaca Alkitab, kalau  mati ke mana? Diajarkan untuk memberi persembahan. Lalu kalau ada yang memberi persembahan yang banyak misal Rp 10 juta dan ada juga yang memberi sedikit persembahan misal RP 10.000, lalu mati masuk ke surga? Kalau persembahan Rp 10.000 dan  Rp 10 juta sama-sama masuk surga, jadi kalau beri persembahan Rp 10.000 saja? Setelah menerima Tuhan Yesus, membaca Alkitab, pergi ke gereja dan memberi persembahan Rp 10.000 lalu masuk ke surga. Apa jeleknya? Sebenarnya yang dikatakan adalah Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Jadi tidak dikatakan “Inilah Injil” alias itu baru permulaan dari Injil. Menerima Tuhan Yesus bukanlah akhir, namun baru permulaan.

Injil adalah Relasi dengan Tuhan dan Sesama

Di gereja ada yang 30 tahun atau bahkan 50 tahun lebih menjadi Kristen. Kalau ke gereja duduknya paling depan. Waktu kebaktian diminta berdiri , ia pun berdiri. Setelah itu duduk kembali, begitu seterusnya (berdiri duduk ,berdiri duduk). Jadi kalau ia mau tidur juga tidak bisa. Saat paling enak baginya adalah saat khotbah berlangsung karena bisa tidur dengan mulut menganga.  Orang tua memang sesuai dengan suatu artikel mudah sekali tertidur. Baru khotbah 10 menit, sudah pada tidur.  Jadi susah sekali khotbah ke orang tua. Namun sekarang saya suka khotbah di lansia karena khotbah bagus tidur, khotbah jelek tidur juga.  Kalau orang tua bisa dimaklumi, namun ada juga yang tidur karena noton bola pk 2-4 pagi (bahkan kalau adu pinalti bisa sampai pk 5 pagi!). Tidur baru pk 5.30 dan pk 6.30 harus bangun sehingga karena kurang tidur maka melanjutkan tidur di gereja. Kalau kita hanya tekankan percaya Tuhan Yesus masuk surga, maka lebih baik persembahan Rp 10.000 daripada Rp 10 juta.  Jadi ternyata ada kesalahan kalau hanya tekankan untuk percaya Tuhan Yesus karena itu hanya permulaan. Akibatnya menurut gereja Injili sudah pasti masuk surga kalau terima Tuhan Yesus.

Kita sekarang terpengaruh zaman. Injil kita tidak lagi murni dari Alkitab, tetapi  Injil kita dipengaruhi zaman modern di mana orang hidup secara individu. Di kampung bila ada sebuah rumah ambrug, maka sewaktu membangunnya lagi semua orang sekampung ikut serta. Itu namanya gotong royong. Kalau rumah kita ambruk, tetangga tidak ada yang ikut membantu. Gaya hidup individual bahkan baru dirasakan pada tahun 1998 setelah terjadi huru-hara dan diadakan siskamling. Saat itu para tetangga baru berkenalan. Kita memang hidup secara individual. Prinsip individual ini  ditekankan sehingga injilnya juga bersifat Individu.  Setelah menerima Tuhan Yesus, membaca Alkitab, pergi ke gereja selesai. Sekarang baru kita sadari, ternyata itu tidak cukup. Itu baru permulaan. Injil bukan sekedar hanya dapat tiket masuk surga. Injil mengenai kehidupan bersama dengan Tuhan Yesus. Hal ini  seperti yang dikatakan pada Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Firman menjadi manusia dan tinggal di tengah kita. Allah mau tinggal bersama-sama kita. Bayangkan kalau kita tinggal bersama pengemis yang sudah 3 tahun tidak mandi sehingga bau sekali. Kalau kita tidak mau dekat-dekat dengan orang seperti. Bahkan dekat dengan orang yang keringatnya bau, kita tidak suka. Tuhan hidup bersama  kita yang brengsek yang saat persembahan hanya mau memberikan Rp 10.000, mengapa Dia mau? Itu Injil, Tuhan mau tinggal dengan kita dan bersama dengan kita. Injil bukan sekedar percaya Yesus masuk surga. Injil mengenai kasih kepada Tuhan dan sesama. Matius 22:36-40 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.   Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Kita jangan hanya datang ke gereja, berdiri duduk berkali-kali, meram melek matanya, lalu doxology, menerima berkat dan pulang sehingga kita tidak mengenal tetangga.

                Memang tidak mudah untuk mengingat nama 10 orang yang tidak kenal. Padahal GKKK Mabes masih sedikit jumlah jemaatnya. Sekali kebaktian tidak sampai 100 orang. Namun untuk jumlah jemaat sebanyak itu, apakah satu dengan lain telah saling kenal? Berbeda dengan gereja yang sekali kebaktian dihadiri oleh 1.000 orang sehingga susah mengenali semua orang yang datang. Hari ini ingat besok lupa.  Seharusnya penting untuk mengingat teman. Jangan hanya setelah kebaktian langsung pulang. Gereja menyadari hal itu dan meminta kita untuk saling bersalaman namun hal ini tidak menolong karena seringkali kita bersalaman hanya basa-basi tanpa mengenal orang yang kita salami karena hanya disuruh liturgis. Jadi jangan sekedar menerima Tuhan Yesus lalu masuk surga, tidak peduli dengan kelakuan baik atau brengsek. Injil adalah relasi kepada allah dan sesama manusia. Kenapa Tuhan suruh kita ke gereja? Tuhan mau kita ke gereja, supaya kita bersama-sama teman kita diselamatkan (saya anak Allah dan semuanya anak Allah). Maka kita menjadi big family (keluarga besar yang terdiri dari anak-anak Allah). Hal ini yang hilang. Jadi kalau kita menerima Tuhan Yesus tetapi benci sesama berarti kita berbohong. Maka kita harus melihat Injil yang benar yaitu it’s about relation (relasi kita kepada Tuhan dan sesama). Sekarang saat kita duduk di gereja, apakah kita sudah mengenal dengan orang yang di kiri dan kanan kita. Namanya gereja keluarga Allah tetapi kita berbohong karena sebagai sesama anggota keluarga dan anak Allah tetapi kita tidak pernah berelasi. Kita jangan bicara saja. Banyak kali kita hanya bicara omong kosong. Kita menyanyi lagu “Lebih dalam lagi kucinta Kau Tuhan” tetapi hanya memberi persembahan ala kadarnya saja atau “Lebih baik satu hari di pelataranMu daripada seribu hari di tempat lain” tetapi kalau mendengar khotbah kelamaan, sudah pada melihat jam dan panitia memberi tanda  ingin cepat-cepat selesai. Katanya lebih baik satu hari di pelataranmu berarti lebih baik daripada berada luar ruang gereja untuk mengobrol. Hal ini berarti bohong. What is the Gospel about Jesus Christ. Itu mengenai relasi dengan Tuhan dan sesama yang dipulihkan melalui darah Yesus. Belajar jangan berbohong. Kenallah dengan orang-orang yang duduk di sampingnya. Tanyalah nama mereka dan apa yang mau didoakan. 

                

No comments:

Post a Comment