Monday, June 20, 2016

Roh Kudus dan Spirit Bersaksi


Pdt. Gunar Sahari

Kis 8:1b-13
1 Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
2  Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
3  Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
4  Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
5  Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
7  Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
8  Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
9  Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
10  Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
11  Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.
12  Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
13  Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

Pendahuluan

                Bersaksi seperti juga berdoa tidak bisa dipisahkan dari Roh Kudus. Kisah 1:8   Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Ada sebuah konferensi misi yang diadakan di Amerika beberapa tahun lalu yang menelurkan pernyataan-pernyataan komitmen. Salah satunya  memberikan peringatan kepada gereja-gereja di dunia : gereja yang sudah berhenti memberitakan Injil adalah gereja yang sudah berhenti menjadi gereja. Hal ini karena salah satu pilar gereja adalah memberitakan Injil.
                Ibarat bangunan gereja yang kokoh ditopang oleh pilar-pilarnya sehingga kita merasa aman berada di dalamnya karena gedung ini kuat menahan apapun. Demikian juga gereja secara komunitas membutuhkan pilar-pilar. Dari kitab Kisah Para Rasul kita mengetahui ada 4 pilar (tiang) gereja :
1.     Berdoa. Orang percaya harus berdoa. Orang percaya yang tidak berdoa berarti bukan orang Kristen, karena orang Kristen harus berdoa
2.     Bersekutu. Oang Kristen harus bersekutu, berkumpul, beribadah dan memecah roti bersama-bersama. Orang Kristen yang sendirian saja bukan orang Kristen.
3.     Bersaksi atau memberitakan Injil. Semua orang Kristen harus memberitakan Injil. Memberitakan Injil bukan tugas hamba Tuhan saja, sehingga para jemaat mula-mula juga bersaksi.
4.     Berbagi atau memberi. Gereja harus memberi. Sehingga setiap kali kebaktian ada persembahan. Orang Kristen harus memberi, kalau tidak memberi bukan orang Kristen. Sejarah kekristenan diwarnai oleh orang-orang yang memberi. Bahkan jemaat mula-mula menjual miliknya dan membagi-bagikannya.

Bersaksi

                Dari Kitab Kisah Para Rasul, kita  bisa belajar banyak bagaimana bersaksi. Mengapa jemaat saat itu banyak yang bersaksi dan berani bersaksi? Padahal kalau bersaksi mereka akan ditangkap atau dibunuh. Stefanus baru saja mati dilempari batu karena memberitakan Injil. Jemaat tersebar kemana-mana. Saulus menganiaya, menangkap dan memasukkan jemaat baik pria maupun wanita ke penjara. Alasan mereka bersaksi :

1.     Roh Kudus memberikan kuasa kepada mereka.

Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu Mereka menerima kuasa lebih dahulu baru bersaksi dan memberitakan Injil. Maka tepat temanya “Roh Kudus dan Spirit Bersaksi” dan bukan”Spirit Bersaksi dan Roh Kudus”. Kisah 1:8 merupakan janji Tuhan bahwa mereka akan menerima Roh Kudus. Pada Kisah 2 janji tersebut sudah digenapi dan mereka semua dipenuhi Roh Kudus. Sejak saat itu mereka semua bersaksi kemana-mana. Zaman dahulu, jemaat mula-mula berdoa setiap hari. Doanya bukan minta makanan, minuman, pekerjaan, perusahaan diberkati, tetapi doanya : “Tuhan penuhilah aku dengan Roh Kudus mu dan bakarlah aku dengan api Roh Kudus mu”. Waktu itu mereka sedang dianiaya. Saulus berjalan dari rumah ke rumah menangkap mereka. Seharusnya mereka tidak memberitakan Injil atau mereka berdoa minta Saulus dibutakan agar tidak masuk rumahnya. Tetapi doanya : berikanlah aku Roh Kudusmu supaya aku semangat bersaksi. Kisah pasal 8 kita belajar dari tokoh Filipus. Dia bukan salah satu dari para rasul tetapi kaum awam. Nama Filipus ternyata sudah tercatat di pasal 6. Petrus berkata, “ Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,  dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." (Kisah 6:3-4). Mereka memilih di antara ribuan orang. Karena dikatakan ada 3.000 orang bertobat dan setiap hari bertambah. Petrus minta agar dipilih 7 orang saja dan Filipus terpilih di antaranya. Berarti ia dipenuhi Roh Kudus. Kalau ditarik lebih belakang, ia bukan saja ada di pasal 6 , ia juga hadir di pasal 2 di mana Allah mencurahkan Roh Kudus pada semua orang saat itu. Kita tidak tahu berapa jumlah orang yang menerima Roh Kudus saat itu. Ada yang mengatakan 120 orang. Saya percaya di antaranya,Filipus ada di antara mereka. Atau kalau ditarik lebih ke belakang saat Yesus akan memberi Roh Kudus, Filipus ada di sana. Filipus menerima Roh Kudus di pasal 2, kemudian dipilih menjadi salah satu diaken karena penuh Roh Kudus di pasal 6. Dan pada pasal 8 Filipus memberitakan Injil dan bersaksi sesuai dengan pasal 8:1 tadi. Jadi Filipus bukan bersenang-senang tapi bersaksi sesuai janji Tuhan.

Memang ada bahaya kalau memberitakan Injil tetapi lebih bahaya lagi kalau tidak beritakan Injil. Tegakah kamu melihat orang lain meninggal dalam dosa dan masuk neraka? Dan lebih bahaya lagi Tuhan meminta pertanggungjawaban atas jiwa yang masuk neraka itu. Yeh 33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Biarkanlah orang meninggal tapi jangan biarkan mereka tidak mendengar Injil dari kita. Apakah penganiyaan masih berlangsung saat ini? Iya. Mungkin tidak di Jakarta tapi di Timur Tengah, Korut, Sudan. Teman saya di Afrika tiap hari ketakutan dianiaya. Ada teman di Kenya mengalami tekanan karena terus mengalami penganiayaan. Penganiayaan belum berhenti sampai saat ini. Apakah bersaksi sudah berhenti? Apakah pemberitaan Injil sudah berhenti? Belum. Pemberitaan Injil terus berlangsung sepanjang sejarah. Di dalam Kis 8:1b-13  ada paradoks. Pada ayat 3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. tetapi ayat ke 12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak pernah berhenti orang-orang yang dimasukkan ke penjara, baik laki dan perempuan tapi tidak pernah berhenti orang-orang yang bertobat. Mari kita masuk ke kelompok orang yang mengadakan pertobatan setiap hari.

Ada seorang misionaris yang melayani di Rusia, waktu ditangkap dan dilarang memberitakan Injil. Kemudian ia dihajar, disiksa dan diancam, “Berhentilah memberitakan Injil kalau tidak saya kirim ke Siberia dengan luka yang parah itu.” Siberia ada di wilayah Rusia yang dingin dan suhunya minus. Luka yang terkena udara dingin  sakitnya menusuk sampai ke tulang dan kemudian akan mati kesakitan dan kedinginan. Sang misionaris menjawab, “Silahkan saja kirim saya ke Siberia karena Yesus juga ada di sana.” Karena jawaban itu, ia batal dikirim ke Siberia. Lalu dikatakan, “Baik kami putuskan kamu tidak ke Siberia, tetapi kami akan membuat keluargamu miskin sehingga mati kelaparan. Kami rampas semua hartamu.” Misionaris itu menjawab, “Silahkan saja rampas hartaku. Tetapi ketahuilah engkau perlu tangga yang tinggi untuk merampasnya karena hartaku ada di surga sana.” Jadi akhirnya batal dirampas hartanya dan diancam, “Jadi kami akan masukan kamu ke penjara di bawah tanah dan tidak ada orang lain di sana sehingga kamu mati sendirian”. Misionaris menjawab, “Taruhlah saya di tempat yang paling dalam, saya tidak takut. Yesus bisa menemani saya.” Ada penganiayaan  tetapi Roh Kudus terus bekerja. Kita bersaksi karena ada Roh Kudus. Roh Kudus yang memberi kuasa kepada kita. Ia memberikan kemampuan kepada kita. Jadi kita bersaksi bukan karena kita fasih lidah, pintar, cantik-tampan, kaya tetapi karena Roh Kudus. William Carey  (1761-1834, tokoh pekabaran Injil modern dan dikenal sebagai "Bapak Gerakan Misi Modern) menjadi misionaris asal Inggris di India. Ia bukan saja menterjemahkan Alkitab ke bahasa Yunani tetapi juga Bahasa India. Ia bisa saja berkata, “Saya bisa melayani karena kepintaranku”. Tetapi tidak demikian, melainkan ia berkata,”Tanpa Tuhan saya tidak mampu, tetapi tanpa saya Tuhan tidak mau.” Orang yang hebat  ini menyadari tanpa Tuhan saya tidak mampu. Satu jiwa yang menjadi kerinduankau tidak akan dimenangkan kalau mengandalkan diri sendiri tetapi banyak jiwa bisa dibawa dengan bantuan Roh Kudus. Mari kita mengimani bahwa kita bisa bersaksi karena kuasa Roh Kudus.

2.     Roh Kudus sanggup mengubah orang berdosa (membawa pertobatan)

Roh Kudus memampukan mereka untuk memenangkan jiwa. Mengapa petani menabur benih? Karena ia yakin benih tersebut akan dipanen nantinya. Bukankah firman Tuhan seperti benih? Mari taburkan benih itu karena akan tumbuh dan dipetik buahnya. Mari taburkan benih Roh Kudus karena akan datangkan pertobatan. Jadi Roh Kudus yang membuat orang bertobat. Sejak Roh Kudus dicurahkan ada pertobatan 3.000 orang dan dibaptis. Tiap hari Tuhan tambahkan jiwa yang baru. Pasal 2:37-38 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"  Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Ayat 41  Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Ayat Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Kisah 6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Ini adalah daftar dari orang-orang yang akhirnya mengalami pertobatan. Kita kembali ke Kisah 8:5 Filipus pergi ke kota Samaria. Samaria berbeda suku dengan orang Yahudi, bahkan nenek moyang mereka bermusuhan satu dengan lain. Pada Yoh 4:1-13 dikatakan waktu Tuhan Yesus melewati Samaria, di Sikhar ia bertemu perempuan Samaria dan Ia meminta air ke perempuan Samaria. Perempuan itu menjawab, “Bagaimana mungkin kamu minta air dengan orang Samaria? Kita bermusuhan dan tidak betegur sapa.” Tapi Filipus pergi ke Samaria dan ada pertobatan di sana. Mungkin kita berkata, saya tidak kenal mereka atau bermusuhan dengan keluarga mereka sejak dulu. Beritakanlah Injil karena itu menyelamatkan mereka. Lalu kelompok Simon, tukang sihir (Kis 8:14-24). Mereka juga bertobat, percaya kepada Kristus, kemudian Simon sendiri juga bertobat. Mungkin ada yang berargumentasi, mudah bagi orang Samaria bertobat dan percaya Tuhan. Tetapi jangan lupa di antara mereka ada pengajar sesat (Simon) yang menggunakan okultisme setiap hari juga bisa bertobat. Selain kaum awam bertobat, ternyata iman-iman juga. Ini karena Roh Kudus yang menobatkan orang-orang. Karena Roh Kudus mengubah orang-orang tersebut.

Suatu saat ada seorang misionaris yang pergi memberitakan Injl ke suku terasing. Suku ini kanibal (pemakan orang). Ia merasa terpanggil ke pulau tersebut dan kemudian ia memperlengkapi diri untuk ke sana. 2 minggu sebelum berangkat ke sana, terjadi kecelakaan. Misionaris itu terjatuh dan giginya tanggal. Ia berpikir, “Apa ini tanda agar tidak jadi pergi ke suku itu? Tetapi kalau sekarang tidak bisa peraya dengan baik, bagaimana bisa bertobat kalau kita tidak beritakan Injil?” Namun ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan akan pakai walau giginya ompong. Setelah itu ia pergi. Ternyata ia ditangkap suku terasing karena meronta dan berteriak sehingga ditutup mulutnya. Kemudian dibawalah ia kepada kepala suku. Kepala suku memerintahkannya untuk buka mulut. Ditanya, “Siapa namamu?” Ia pun menjawab sehingga terlihat giginya ompong. Tiba-tiba Kepala Suku langsung tertunduk dan menyembah. Ia berkata, “Kita harus mengikuti orang ini.” Karena semalam, kepala suku mimpi didatangi dewa yang ompong. Jadi setelah gigi ompong, ia punya kesempatan untuk memberitakan Injil. Jadi  jangan andalkan kemampuan kita. Tuhan akan pakai kesulitan dan ketidakbisaan kita. Kita memenangkan jiwa bukan karena kemampuan bicara kita tetapi karena Roh Kudus. Hal ini menjadi berita yang heboh. Karena kepala suku bertobat demikian juga anak buahnya. Padahal orang tidak percaya berkata tidak mungkin suku itu bertobat setelah mendengarkan Injil. Banyak orang tidak percaya dengan berita ini. Ada wartawan yang ateis ingin mengecek kebenaran berita ini. Ia pergi ke sana dan mewawancarai kepala suku ini,”Apakah anda dulu kepala suku?” Dijawab,”Ya , sampai sekarang juga masih.” “Apakah dulu makan orang?”  “Iya dulu makan orang, tetapi sekarang tidak lagi!” jawabnya. Ditanya lagi,”Bagaimana bisa bertobat?” Kepala suku mengangkat Alkitab dan mengatakan, “Inilah yang membuat saya bertobat!” Wartawan itu berkata,”Saya tidak yakin engkau bsia bertobat gara-gara buku ini.” Sang suku dengan tenang berkata,”Kalau kamu tidak yakin saya sudah bertobat, maka kamu pasti saya makan saat ini.” Bayangkan ada orang yang tidak yakin dengan pertobatan ini. Maka akhirnya berita ini menambahkan kesaksian yang baik. Walau kita kadang berpilir , mana mungkin suamiku, orang tua dan anak bisa bertobat. Tidak ada yang tidak mungkin. Roh Kudus bisa sanggup menobatkan laki-laki dan perempuan. Simon Petrus bisa menobatkan Simon si tukang sihir.

3.     Roh Kudus mendatangkan mujizat.

Kita suka kalau mujizat tejadi tetapi mujizat bukan hal yang utama tetapi tanda yang menyertai pemberitaan Injil. Yesus menjanjikan mujizat kalau bersaksi. Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. Kisah 8:7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan diulangi pada ayat 13  Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. Simon biasa membuat hal-hal yang terjadi melalui sihir.

Saya masuk ke sekolah teologia sekitar tahun 1980-an. Waktu itu ada hamba Tuhan dari Jawa yang terkenal karena punya kemampuan mengusir setan. Biasanya yang dipanggil bila ada orang kerasukan adalah hamba Tuhan dari Irian, Ambon dan Kupang karena bisa berdoa dengan suara keras. Mereka tidak pernah memanggil saya yang berlatar belakang Jawa dan bicaranya terlalu lembut. Waktu itu ada orang yang kerasukan setan dan  kami dipanggil untuk mengusir setan. Setelah tiba di tempat orang kerasukan tersebut, hamba Tuhan itu menatap orang yang kerasukan. Ia meminta kami bernyanyi dalam nama Yesus dan kemudian meminta saya memegang kaki orang itu. Setelah itu ia mengusir setannya dan ternyata setannya keluar. Saya diyakinkan bahwa Roh Kudus yang membuat setan keluar. Jadi ada pendeta dari Jawa yang kurus kecil mengusir setan dan berhasil. Jadi setan keluar bukan karena diri kita tapi Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita disertai dengan mujizat. Seperti juga Rasul Petrus menyembuhkan orang lumpuh di Gerbang Bait Allah (Kis 3:1-10). Filipus tiba-tiba oleh Roh Tuhan bisa berada di Asdod (Kisah 8:39-40). Luar biasa! Apakah mujizat berhenti sampai di Filipus? Apakah hanya terjadi sampai Petrus? Tidak! Juga Yohanes. Petrus tidak memiliki emas dan perak tetapi Petrus mengalami kuasa Tuhan karena ada Roh Kudus di dalam dirinya. Suatu saat Petrus di penjara dalam keadaan terikat, pintu terkunci  dan dijaga oleh para prajurit di kiri-kanan, namun seorang malaikat membebaskannya (Kis 12). Kapal yang ditumpangi Paulus terombang- ambing oleh angin badai dan kapalnya kandas di bukit karang dan akhirnya Paulus mendarat di pulau Malta. Saat Paulus memungut ranting untuk dimasukkan ke api, ular beludak mematuknya dan dikira akan mati(Kisah 27-28) hingga orang-orang mengatakan "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.". Setelah menunggu lama ternyata Paulus tidak mengalami apa-apa dan ia tetap hidup. Kuasa Roh Kudus mendatangkan mujizat.

Rabu kemarin saya memimpin persekutuan The Mission. Setelah persekutuan sambil makan kue ada yang berkata, “Ini kesempatan untuk memberitakan Injil”.  Rumah sakit adalah salah satu ladang yang tepat untuk memberitakan Injil. Mereka minta didoakan. Bahkan ada yang minta suaminya didoakan karena sang suami masih belum percaya. Istri saya bercerita kepada saya, ada pasien penderita kanker. Setiap saat ia berdoa sehingga kankernya mati. Karena sel kankernya mati maka ia menjadi hidup. Hidup karena Tuhan. Firman Allah itu hidup. Dia bukan saja sungguh memgangkat sel mati dari tubuh kia. Tetapi dia bisa menghidupkan jiwa-jiwa yang telah mati karena dosa. Allah berfiman “Kalau kamu berdosa, berarti kamu kena maut, Karena upah dosa adalah maut”. (Roma 6:23). Beritakanlah firman Tuhan. Mari bersyukur Roh Kudus yang dijanjikan telah dicurahkan. Selamat dipenuhi Roh Kudus dan menjadi saksinya. Tuhan memberkati. Amin.


No comments:

Post a Comment