Monday, January 30, 2017

Allah Panggil Kaum Muda


Pdt. Arision Halim

Yer 1:4-7
4  Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
5  "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
6  Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

Pendahuluan

                Tema “Allah Panggil Kaum Muda” kesannya ditujukan bagi anak muda dalam menghadapi kehidupan yang berat. Namun orang tua bertanggung jawab bukan saja membesarkan tetapi juga mendidik anak-anaknya bahkan juga cucu-cucunya  supaya takut akan Tuhan. Jadi bukan saja anak tetapi cucu juga harus didoakan agar percaya , taat , takut kepada Tuhan dan hidup bersaksi bagi Tuhan. Ada banyak budaya yang mengatakan tidak level bagi anak muda untuk berbicara tentang kebenaran (termasuk standar Yahudi yang mengatakan bahwa sebelum orang berumur 50 tahun tidak boleh mengajar tentang kebenaran). Pada usia 20-50 tahun, jemaat baru bisa menjadi penatalayan (aktifis) tetapi tidak mengajar kebenaran firman Tuhan. Maka Tuhan Yesus disindir karena umurNya belum 50 tahun saat mengajar kebenaran. Orang muda sangat krusial. Di satu sisi menjadi tulang punggung (sandaran) keluarga, gereja dan bangsa-negara tapi di sisi lain menjadi pembuat onar. Orang muda yang pintar memang berpotensi untuk berubah menjadi berbahaya saat kehidupannya tidak diarahkan dan diserahkan kepada Tuhan sehingga banyak orang tua yang mengucurkan air mata. Anak muda banyak yang hanya senang main game. Banyak anak muda Kristen yang tidak bisa membuka Alkitab tapi bisa menggunakan media sosial dan game dengan canggih.
Nabi Yeremia dikenal sejak dari kandungan oleh Allah, didisain menjadi nabi bangsa-bangsa bukan hanya bangsa Israel. Tetapi ia mengatakan bahwa ia masih muda, tidak cocok untuk itu (tidak bisa atau mahir bicara). Tetapi  Yer 1:7 "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.Tidak ada alasan untuk mengelak bagi Yeremia yang kemudian menjalani kehidupan sebagai nabi selama 40 tahun. Selama itu ia banyak mengalami pergumulan dan selama pelayanannya hampir tidak ada yang bertobat dan bahkan ia pernah menyesal menjadi hamba Tuhan dan mengatakan Tuhan penipu. Namun kemudian kehidupannya menjadi begitu luar biasa dan unik. Banyak orang enggan dipanggil oleh Allah karena tidak mau jadi pendeta / penginjil melainkan mau hidup seperti apa yang gua mau (ini hidupku, biarkan aku begini). Orang muda tidak dipanggil menjadi nabi, tetapi dipanggil menjadi saksi. Sama seperti Nabi Yeremia, tidak kebetulan kita hidup tetapi sejak dalam kandungan Ia memanggil kita menjadi anak-anakNya. Ia memberikan kekuatan untuk hidup menjadi saksi Tuhan dengan diberikannya Roh Kudus. Jadi tidak ada orang Kristen yang malu untuk menjadi saksi Tuhan di tengah masyarakat. Orang muda bisa mengalahkan dunia dengan segala kesenangannya, tidak peduli sebrengsek apa hidup di tengah keluarga, segelap dan sebejat apapun  hidup ktia sebelumnya tapi Allah memanggil setiap orang untuk menjadi saksi.
                Samson dan Nabi Yeremia gagal. Tetapi panggilan Tuhan tidak pernah gagal dalam kehidupan anak-anakNya. Kehidupan kita di tangan Tuhan dan dibentuk Tuhan menjadi begitu indah, hidup kita didisain menjadi anak terang untuk berbuat kebenaran. Ini panggilan untuk setiap anak muda, remaja dan Sekolah Minggu yang harus dididik oleh orang tua (terang hanya berbuahkan kebenaran dan kebaikan). Tidak semua kita akan menjadi kaya, sarjana atau pun pengusaha besar, tetapi pastikan anak kita menjadi anak yang baik , benar dan adil dalam profesi apapun, tidak melulu menjadi pendeta atau penginjil. Media sosial mengangkat banyak kehidupan orang Kristen yang berantakan bahkan ada yang menyuap (kasus Patrialis Akbar). Kondisi seperti itu menjadi mengerikan. Pdt. David Yonggi Cho dari gereja di Korea masuk penjara selama 5 tahun karena melakukan korupsi (penggelapan dana gereja) sebesar 13,1 miliar Won (setara Rp 1,4 triliun) ,  Pdt. Alex Abraham masuk penjara karena kasus Rp 4,7 triliun di gereja Surabaya , Pendeta Kong Hee dari gereja City Harvest Singapore yang dinyatakan bersalah karena menggelapkan dana gereja sebesar 35 juta dolar AS sehingga diganjar hukuman penjara selama 8 tahun. Anak muda bisa mengatakan bahwa yang ada di gereja saja belum tentu beres. Namun hal itu  tidak membuat kita gelisah. Walau bukan sarjana, orang kaya, tidak berbuat apa-apa dalam pelayanan atau pun kehidupan saya miskin dan berantakan. Jangan katakan kita tidak bisa berbuat apa-apa. “Saya miskin atau hidup berantakan” bukanlah alasan.

Kesaksian Pdt Arision

Kakek saya memakai peci, syal dan menjadi paranormal di Bogor dan bernama Wahid. Ada juga paman yang saya panggil Encing. Ia orang pertama yang mau ke rumah kami saat mama percaya Tuhan Yesus. Mama saya orang Betawi Asli. Saat lebaran orang datang ke paman saya dan meminta supaya dagang laku atau enteng jodoh (ujung-ujungnya minta kemakmuran). Waktu mama saya ditanya kenapa tidak minta hal yang sama, mama saya menjawab, “Tidak! Sudah cukup karena saya sudah punya Tuhan Yesus.” Tidak mudah hidup dalam lingkungan seperti itu. Sebagai anak pertama hidup saya dulunya sangat berantakan. Saya menggelandang di jalan  pada usia 8 tahun. Saya pernah makan bekas makanan orang di restoran dan bekas makanan teman yang jatuh. Saya bersekolah di SMA 21 di Kampung Ambon yang favorit saat itu. Suatu kali saya mendengar khotbah yang mengatakan bahwa kita adalah kepala bukan ekor (anak Tuhan tidak pernah mengemis dan minta roti).  Walau sedang resesi, akan sangat menyakitkan mendengar khotbah seperti itu saat perut kelaparan. Saat persembahan saya tidak punya uang sepeser pun. Tidak adil rasanya punya orang tua yang berantakan, tidak sayang dengan keluarga. Papa saya tidak miskin tetapi ia penjudi dan istrinya 4 orang (dari Betawi, Jawa , Jepang dan Arab). Ayah saya kerjanya hanya adu ayam. Bukan hal yang mudah hidup di tengah lingkungan seperti itu dan rasanya tidak mungkin saya bisa melayani Tuhan. 3 kali sudah saya berdoa minta Tuhan agar mati, beruntung tidak dikabulkan. 6 kali saya mengalami tabrakan (motor hancur 3 kali) 2 kali di Bali, 2 kali di Jakarta dan 2 kali di Palembang. Yang paling parah di Palembang di mana kepala saya pecah sehingga dampaknya masih terasa sampai sekarang. Saya tidak punya uang dan waktu masuk kuliah di I3 Malang tidak punya sponsor. Saya tidak tahu siapa yang membayarkan uang kuliah setiap semester. Padahal walau makan gratis tapi tetap perlu uang misalnya untuk fotocopi. Kondisi seperti itulah yang saya jalanai. Untuk singkatnya dapat dilihat pada film yang ditayangkan dalam program Life Transformers. Saya ingin menguatkan kehidupan rekan-rekan muda-mudi. Tidak peduli seberapa gagal dan berantakannya hidup kita, tetap bisa dipakai Tuhan. Pada tahun 2000 dan 2005 kesaksian hidup saya dibuat dan ditayangkan di acara program TV Solusi, namun apa yang digambarkan di film ini hanya sebagian. Tuhan tidak membuat miskin seperti kami yang dulunya terkadang masalah dengan kemiksinan. Suatu kali saat kebanjiran, saya dan adik saya bermain di tempat tidur. Adik saya mendapat “kacang sukro”. Ia pun memakannya dan rasanya tidak enak. Ternyata itu telor cecak jadi dia keluarkan lagi. Memang luar biasa.  Dalam kehidupan suatu kali saya berpikir bahwa betapa Tuhan hanya memakai orang yang pintar, ganteng , kaya dan bukan orang miskin, gelandangan, jelek, paling pendek di rumah dan banyak kegagalan. Bahkan kakak rohani pernah mengusir saya pergi.
Arision Halim merupakan anak pertama dari 7 bersaudara. Di masa kecilnya, ia harus menanggung penyiksaan dari ayahnya. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan ayahnya yang suka berjudi sabung ayam. Ayahnya punya banyak ayam bangkok aduan. Bila saat diadu ayamnya kalah atau luka maka anak-anaknya akan kena marah dan ayahnya bisa mengamuk. Sehingga timbul keributan di rumah. Suatu ketika ayahnya meninggalkan rumah dan keluarganya tanpa diketahui penyebabnya. Kepergian ayahnya yang tidak pernah kembali lagi membuat mama Arision menjadi sakit-sakitan padahal anak-anaknya masih kecil. Saudara-saudara tidak ada yang banyak membantu. Kadangkala ada juga saudara yang membantu namun karena terus-menerus dipinjami akhirnya mereka menjadi bosan. Hal ini mendorong Arision mencari uang dengan jalan mengamen. Ia pun meminjam gitar dan setelah mendapat uang untuk membeli beras 1-2 liter lalu ia pun pulang. Arision masuk ke sekolah favorit (unggulan) SMA 21 namun dia tidak punya seragam untuk dikenakan. Setiap hari ia berangkat ke pasar pk 5 saat pasar dibuka. Pk 6 pasar mulai ramai sampai pk 11. Ia membantu menimbang, membungkus ikan dan menerima bayaran. Di tengah himpitan ekonomi, ia hampir saja kehilangan harapan. Ia sempat kecewa ,”Mengapa saya hidup seperti ini? Tuhan ini tidak adil.” Sampai tiga kali saya berdoa. Kalau hidup seperti ini lebih baik saya mati saja. Saya pernah makan di simpang tiga Rawamangun dengan mengambil makanan yang telah dibuang orang di tempat sampah. Melihat itu teman saya berkata, “Kamu gila! itu kan kotor!” Saya katakan, “Tidak apa, saya lapar.” Tapi saat makan ada suara yang mengiang di telinga yang mengingatkan, “Masa depan kamu tidak akan seperti ini.” Sejak itu saya mencari Tuhan lebih sungguh-sungguh  lagi, bukan kata orang atau pendeta. Saya mencari satu tempat lalu membaca 40-60 pasal Alkitab setiap hari sehingga membuat saya bisa melihat dengan jelas rencana Tuhan. Setelah itu saya berusaha mengampuni papa dan ibu tiri saya walaupun awalnya susah. Kehidupan Arision juga berubah. Lalu ia melanjutkan kuliah sampai ke jenjang S2 dan kemudian menikah. Dari kehidupan tidak punya apa-apa gelandangan di jalan, ngamen, ngenek, sampai kuliah S2, lalu melayani banyak orang di bidang pendidikan. Jadi walaupun dari keluarga broken home, ia tidak berakhir dengan keburukan dan penjara. Jadi broken home tidak membuat broken heart. Luka yang ada juga bisa memulihkan luka orang lain. Air mata yang mengalir bisa menjadi air mata bagi orang lain.  Saya bersyukur pada akhirnya keluarga kami yang sudah banyak dibina oleh banyak orang, akhirnya bisa menikmati hidup dalam pemeliharaan Tuhan, kesejahteraan dan kecukupan.  
                                Ada yang lebih miskin dari saya? Banyak dari kita yang mengalami banyak kesusahan, tetapi belum banyak yang makan makanan yang berasal dari tong sampah. Tetapi di tempat itulah Tuhan berbicara dan menjanjikan hidup damai sejatera. Saya tidak pernah menyesal dipanggil menjadi hamba Tuhan. Saya pernah ditawarkan pekerjaan oleh perusahaan sebanyak 2-3 kali, supaya hidup saya tidak tergantung pada amplop persembahan. Kemana pun saya mau pelayanan, tetap bebas bisa dilakukan. Saya berkata bahwa panggilan saya adalah menjadi hamba Tuhan bukan menjadi pengusaha. Hidup saya cukup walau tidak akan sekaya pengusaha. Mama saya mengatakan sebelum meninggal ingin makan salju. Jadi saya pun membawanya ke Alaska Amerika (main salju di sana 4 bulan). Tuhan menjaga kita. Banyak yang berhitungan bahwa kalau melayani Tuhan apa yang saya dapat dariNya? Kita mendapat segalanya. Kita diberikan pengampunan, kehidupan untuk bisa menghayati kehidupan setiap hari. Saya di Alaska ditawari menjadi pendeta oleh orang bule dengan gaji 4,000 dolar Amerika sebulan.  Adik ipar saya berkata bahwa gaji saya bisa mencapai 5,000 dolar Amerika. Itu jumlah yang besar buat mantan gelandangan. Kalau dipikir bangga juga jemaatnya orang-orang bule. Tetapi saya akhirnya kembali. Orang di sana berkata, “Are you crazy ? Banyak yang secara tidak legal menjadi pendeta di sana. Mengapa tidak mau?” Saya menjawab, “Karena saya berutang nyawa. Saya ingin melakukan kontribusi langsung di Indonesia. Saya hidup hanya sekali dan ingin memberikan usaha yang maksimal. Ada kontribusi langsung bukan sekedar kirim uang. Akhirnya setelah 2 minggu menjelaskan, mereka mengerti panggilan saya. Saya pernah 5 tahun menjadi rektor tanpa gaji. Sebagian besar mahasiswa nya tidak bisa bayar, baik yang dari Poso atau yang dari Nias (korban Tsunami). Sekarang sebagian siswanya sudah bergelar MTh bahkan DTh. Saya bersyukur kehidupan saya menjadi berkat. Kalau Tuhan panggil, ia akan menjaga. 35 tahun setelah pelayanan, saya tidak punya rumah sendiri dan mobil. Istri saya pernah mengalami keguguran selagi di Hawai. Kami jalani bersama. Saya tidak punya gaji karena tidak punya jemaat. Di Hagai tidak punya gaji, tetapi Tuhan cukupkan tiap hari dan di sana ada banyak anak dari pemulung ,dari SD sampai mahasiswa. Sekarang saya sedang membangun rumah 200-300 meter dengan luas halaman 2.500 meter. Saya pesan kayu jati dari Klaten. Kadang kami berpikir darimana kita hidup? Yang sulit sewaktu mau menikah. Walau banyak yang senang anaknya dibina oleh pendeta tapi tidak ada yang mau memiliki menantu seorang hamba Tuhan. Dengan orang Batak saya ditolak. Pacaran dengan keturunan Tionghoa dianggap fankui dan miskin (miskinnya yang jadi masalah). Kekasih saya kuliah S1 di Taiwan, S2 di Amerika, lalu pacaran. Orang tua pacar bertanya,”Sudah punya rumah?” Saya menjawab,”Tidak.” Akhirnya hubungan kami putus. Lalu pacaran lagi selama 8 bulan lagi. Seminggu sebelum tunangan dan orang tua sudah setuju, pacar saya berkata bahwa ia bosan pacaran dengan orang miskin. Akhirnya putus. Sehingga setelah berusia 42 tahun saya baru menikah dengan orang Tionghoa. Keluarganya banyak yang masih pegang hio. Saya berkata,”Saya pendeta, tidak pegang hio dan tidak ke kuburan.” Tapi diterima dan dimengerti. Kami menjalani berdua. Tuhan berikan yang terbaik dalam hidup. Tuhan telah menentukan dan menetapkan, hidup kita jauh lebih indah. Banyak yang tidak serahkan hidup pada Tuhan berakhir dengan kegagalan dan masalah.

Rumitnya permasalahan

Yeremia mengingatkan bahwa tidak ada alasan kita muda, miskin , keluarga broken home, masa lalu yang gelap, berdosa dan punya banyak kegagalan Yeremia 1:6-7  Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Kita semua punya banyak kegagalan. Samson berulang kali gagal dengan perempuan dan berakhir dengan bunuh diri. Nabi Yeremia juga pernah gagal dalam pergumulan dan panggilan Tuhan. Tuhan berkata, kalau engkau mau kembali kepadaKu maka engkau akan menjadi penyambung lidah. Ada pergumulan dan pertobatan. Problem yang dihadapi tidak mudah. Realitias banyak anak muda yang hidupnya berantakan. Tidak ada keluarga yang bisa membentengi anak-anaknya dari media sosial. Apa yang diperbuat anak-anak sudah seperti kelakuan anak dewasa. Anak-anak SD sudah mengerti sex. 62,7 persen remaja SMP tercatat tidak perawan. Komnas Perlindungan Anak merilis pengumuman tentang Perilaku Seksual Anak SMP dan SMU sebagai berikut :
-          93,7 % pernah ciuman, petting dan oral sex.
-          62,7 % remaja SMP tidak perawan
-          21,2 % remaja SMU pernah melakukan aborsi
-          97% pernah menonton film porno
Pornografi memang tidak mudah. Anak kelas 3 SD sudah tahu sex. Waktu mengerjakan tugas di internet untuk mencari vitamin dalam buah pepaya , saat diklik yang keluar bukan buah pepaya tetapi buah dada. Dalam seminar sex education, ada anak kelas 4 SD bertanya di depan orang tua, guru dan pembina tentang bagaimana caranya sperma bertemu dengan sel telur. Orang muda mudah bicara dengan orang sepantaran. Namun kita lebih maju karena memiliki jalan keluar dalam Kristus. Kita telah mengalami kasihNya. Bagi anak yang punya cucu, apakah normal bila cucunya selfi dengan pose yang sexy dan ingin di-like? Cukup klik like, bila ada yang ingin dia membuka roknya sampai kelihatan paha atau pun membuka bajunya bila ingin melihat dadanya? Cinta tidak kenal batas usia. Guru Sekolah Minggu mengerti apa artinya mengajar yang tidak mudah. Anak SD sudah punya soul mate . Anak SD yang sudah mengerti uang, bisa menjual diri untuk mendapatkannya. Berapa banyak anak yang hidup di gang-gang telah menjadi rusak? Anak SD sudah jajan ke pelacur. Mereka anak teman kita. Mereka teman kita. Jajan dengan hanya membayar Rp 2.000 ke pelacur yang sama nilainya dengan harga krupuk. Dunia begitu berbeda. Ada anak SD yang menJadi PSK di Bandung, Usia wanita panggilan di Kota Bandung semakin muda saja. Bulan Ramadhan lalu, Polrestabes Bandung menemukan anak yang dilacurkan baru duduk di kelas VI SD atau berumur sekitar 12 tahun. Ada 100 lebih anak SD-SMP jadi pelacur untuk LGBT. Tidak bisa dikatakan itu urusan mereka. Sekolah Kristen ada yang mendukung LGBT. Di depan guru dan teman, siswa-siswanya bisa ciuman dan difoto. Ada banyak pendeta yang tidak sadar. Ada banyak sekolah yang tidak sadar, padahal mereka berada di sekolah mahal. Guru ada yang berkata, mereka menjadi LGBT bukan karena setan tapi keturunan, sehingga LGBT dihalalkan. Saya punya siswa lesbian, teman pemuridan yang gay tetapi mereka bisa bertobat dan berubah. Ada juga yang tidak menikah karena tidak tertarik dengan laki-laki dan jadi pendeta. Mereka bisa berubah apakah gen berubah saat mereka lahir baru? Tidak! Saya kumpulkan dokter spesialis anak, bedah, gen, onkologi  di RS Darmais dalam seminar yang dihadiri para dokter, psikologi dan pendeta. Hasilnya tidak ada 1/10.000 gen bermutasi sehingga orang berubah menjadi LGBT. Tetapi pergaulan membuat mereka menjadi LGBT di sekolah dan kampus. Sedangkan GKKK berbuahkan kebenaran, keadilan dan kebaikan. Kalam terus harus ada dalam hidup kita. Kalau kudus , maka di mana pun berada maka pemuda GKKK akan berbeda.
                AWAS, JKT48 menyebarkan lagu lesbian untuk generasi muda Indonesia. JKT48 mendukung LGBT dengan lagunya Cinta Terlarang, Kinjirareta Futari. Sherina Sinna mengatakan Banzai! Same sex marriage is now legal accross the US. The dream : next, world! Wherever you are , be proud of who you are. #LGBT Rights.  Mimpinya agar LGBT diterima di seluruh dunia. Banyak artis mendukung LGBT. Anak kelas 7 Sekolah Tirta Marga mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan keperawanan di hadapan guru dan orang tua murid. Sekolah Kristen banyak yang jadi pendukung LGBT. Ada juga anak SMP kelas 2 yang menjadi germo termuda. Ia menjual temannya. Belasan anak muda yang menyetor uang balas jasa ke dia . Apakah anak SMP seperti ini tidak mengerti apa-apa? Apakah anak SMA masih terlalu jauh untuk bicara kebenaran? Tidak! Kita harus bicara di tengah dunia. Kita harus menjadi saksi Tuhan di tengah dekadensi moral. Indonesia adalah sorga bagi kaum pedofilia. Ribuan anak diperkosa tiap tahun. Indonesia jadi sorga untuk narkoba. Banyak yang mati kena narkoba. Saat teman bergaul bebas, mereka bicara dengan mudah tentang dosa yang mereka lakukan. Kita harus berbicara apa ke mereka? Orang tua bicara apa kepada mereka? Sekolah Kristen tidak menjamin terhindar dari masalah ini, sekolah negeri apalagi. Ada yang melahirkan di luar dengan bantuan tukang ojeg saat masih dalam seragam sekolah. Realita itu membuat kita tidak bisa diam. Lesbian ada di mana-mana termasuk food court bioskop 21. Kalau orang tua mengajarkan di sekolah minggu dengan kondisi seperi itu, akan jadi apa mereka? Persekutuan doa LGBT ada 2 di Denpasar. Mereka tetap ingin jadi Kristen tanpa mengubah kehidupan mereka.  Di Jakarta lebih banyak lagi persekutuan  LGBT. Kita mau bicara apa kalau gereja tidak ada garis batas (embakarsi) mana kehidupan yang rusak dan benar. Ada worhsip leader  di New York Church Hillsong setelah 5 tahun heboh baru dipecat. Kehidupan menjadi rancu. Pemuda dipanggil untuk menjadi saksi Kristus. Pdt.Ngeo Boon Lin (dari Malaysia), yang menceraikan istrinya dan menikah dengan sineas dari Amerika-Afrika. Ia banyak diundang oleh gereja-gereja di Indonesia untuk bicara tentang LGBT yang menurutnya bisa berjalan dengan kebenaran firman Tuhan. Dunia berbeda dengan firman Tuhan. Pimpinan dan pengijil dari Association Evangelical America Ted Haggard saat  ditanya apakah kamu gay? Ia membenarkannya. Ada juga 2 orang pendeta gay menikah. Dunia begitu berbeda sekarang. Sekolah berubah menjadi pelangi. Eddie Long banyak menulis tentang keluarga dan diterjemahkan bukunya (I Don’t Want Delilah. I Need You) di seluruh dunia. 2 tahun lalu terbukti gay. Kehidupan menjadi rumit. Ada laki-laki yang melahirkan dari rahimnya. Apakah Alkitab menjadi kuno? Namanya Thomas, anaknya kembar. Aslinya bernama Tracy, seorang perempuan. Ia merasa dirinya laki-laki lalu suntik hormon, sehingga keluar kumis dan badannya sixpack tetapi masih ada rahim. Dengan bank sperma ia bisa melahirkan.

Quo Vadis Youth Ministry?

Dunia sudah berubah. Bagaimana kalau kita tidak mengerti apa yang diyakini, siapa yang dipercaya, Kalam itu seperti apa? Walau ada lesbian yang sudah nenek-nenek tetapi saat menikah tetap ingin diberkati di gereja. Mereka tetap ingin di gereja dengan cara yang salah. Di situlah anak muda dipanggil untuk bicara tentang kebenaran. Karena walau ada  bait Allah , ada korban pagi dan petang namun  arah ibadah di gereja tersebut melenceng, Gereja menjadi berbeda. Kondisi seperti ini kita dipanggil untuk berbeda dengan dunia. Kalau ditanya, “Orang muda di GKKK , apa yang kau alami dan dipelajari setelah bertahun-tahun di persekutuan pemuda? Apakah tambah rohani? Inikah kehidupan pemuda yang kita inginkan?” Inikah kehidupan remaja yang kita inginkan sekarang? Siapa pemuda yang setiap hari membaca Alkitab? Siapa yang sudah membaca Alkitab selesai dari Kejadian – Wahyu?
                Pagar kita bukan di pelayanan dan hidup kudus dengan menjadi orang Kristen. Pemuda remaja dan orang tua bisa kudus hanya bila mengikuti Maz 119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Tanpa Firman Tuhan kita bisa aktif di gereja namun bisa berakhir dengan kegagalan karena tidak ada ‘benteng’. Seperti Raja Salomo hancur dan Samson berantakan. Tidak bisa kita bersandarkan kekuatan sendiri. Banyak hamba Tuhan yang tumbang satu per satu. Pemuda dipanggil untuk mentaati kebenaran firman Tuhan, baru ia bisa menjadi saksi Tuhan. Pemuda yang tidak suka baca Firman maju ke medan pertempuran ibarat maju perang tanpa perlengkapan senjata rohani, itu misi bunuh diri. Orang tua yang tidak mengajar anak-anak membaca Alkitab berdosa di hadapan Tuhan. Tidak mungkin mengharapkan anak bertumbuh secara rohani tanpa mendidik mereka secara rohani. Sejak kandungan, Allah punya disain dalam hidup kita. Dia Allah yang berdaulat dan menghukum orang yang berdosa. Ulangan 6:5-7 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.  Sehingga orang tua tidak takut anaknya sekolah teologia atau melayani Tuhan. Tidak semua yang belajar di sekolah Alkitab akan menjadi hamba Tuhan. Ayat 7 merupakan tanggung jawab orang tua di setiap gesture (gerak) dan momen hidup kita. Everytime we take our breath. Dalam setiap nafas kita. Itu yang diinginkan pemuda yang masuk klub studi, olah raga, medsos, di gereja dan kantor, masyarakat bukan untuk kotbah tetapi menjadi saksi dalam kekudusan, kebenaran dan keadilan dan bicara tetang kebenaran firman Tuhan. Kita tidak mungkin bicara, kalau tidak mengerti isi Alkitab. Jangan harap masuk sorga kalau buka Alkitab saja tidak bisa. Ada pendeta yang juga tidak suka baca Alkitab. Kalau sudah menjadi pendeta selama 5 tahun, tapi jemaat tidak membaca Alkitab dan tidak merasa berdosa ke gereja, khotbah apa setiap minggu? Peti mati tidak pernah menyelamatkan orang di dalamnya. Engkau di panggil untuk hidup dengan Tuhan sebelum masuk peti mati dan setelah mati kita akan hidup besama dengan Tuhan.  Kalau hidup jauh dari Tuhan, jangan harap setelah mati dekat dengan Tuhan. Kematian tidak mengubah fakta relasi kita dengan Yesus. Waktu bicara dan dipanggil oleh Allah sebagai orang muda :  betulkah Kristus hidup dalam dirimu? Setiap melayani pemuda dan remaja. Tuhan minta ktia berbeda dan berubah. Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Pola pikir , perasaan, pola laku, nonton, pakaian berubah. Kita bisa lakukan apapun, selagi itu memuliakan Tuhan. Membangun sesama diri kita sendiri. Tahu apa yang baik, yang berkenan pada Allah dan sempurna. Sesederhana itu. Tuhan hanya minta kita selangkah lebih maju. Apakah ada Kristus tidak? Kalau tidak, kita tidak akan tahan menghadapi gempuran walau beragama Kristen kita jauh dari kekudusan. Kita tidak berbakti kepada Tuhan  karena kita tidak menghargai firman Tuhan. Tidak ada garansi kita akan hidup aman di dunia ini. Jelas prinsipnya : siapa mendengar firman Tuhan dan  tidak melakukan nya berarti membangun rumah di atas pasir. Maka seberapa pun hebat hidupnya bagi dunia berarti gagal! GAGAL! Saat ada hujan angin dan banjir maka hebat kerusakannya. Kita harus sadar di mana posisi kita di hadapan Tuhan. 2017 lebih berat dari 2016. Hanya orang yang berjalan dengan Tuhan, hari esok lebih baik dari hari ini. Di luar itu tidak mungkin. Terlalu banyak air mata. Apa bukti kita di dalam dia? Panggilan Tuhan membuat kita eksis walau tidak bergelar (tidak kuliah). Sehingga di Hagai ada 2 orang yang hanya tamat SMP. Ada pimpinan perusahaan yang hanya tamat SMP. Ada yang memiliki perusahaan distributor panasonic, konsultan PBB dan trainer Metro TV. Bahkan pengurus Budha Suci memintanya jadi pengurus. Padahal hanya tamatan SMA. Hidup tetap indah bukan?

Apakah ini menjadi pemikiran Kita ? The Transformers

Komunitas Pelayanan Pemuda tidak pernah ditujukan untuk kepentingan Gereja. Itu ditujukan untuk kepentingan pemuda. Tidak hanya berbeda dengan dunia; kita bertumbuh untuk membawa perubahan. Hidup sesuai dengan Firman Tuhan, sebagai Terang dan Garam dunia.  1 Timotius 4:12  Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
1 Yoh 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Ayat ini menjadi modal saat menerima panggilan Tuhan, menjadi dasar dalam kehidupan berjemaat sekarang, menjadi pondasi kehidupan saat kita menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi saksiNya. Segala perkara dapat ditanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaKu. Bukti bahwa kita ada di dalam Dia adalah dengan melakukan perintahNya. Di dalam Dia, sungguh sudah sempurna kasih Allah. Rasul Paulus mengatakan dalam Roma 8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?  Tidak ada! Itu garansi. Tidak peduli seberapa berat hidupnya, masa depan akan indah. 1 Yoh 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.  Semua yang mengaku pengikut Tuhan Yesus (pendeta, hamba Tuhan, majelis, aktifis, jemaat)  namun tidak mengikuti firman Tuhan maka kita jadi anak pendusta. Iblis adalah bapak pendusta. Kekristenan bukan ritual, atau sekedar doktrin (teologia), aktifitas, tetapi kekristenan adalah relasi dengan Pencipta yang telah menebus kita sehingga kita bisa hidup memuliakan Dia sesuai kehendakNya. Walau apa pun profesi kita, (pedagang, supir, pembantu rumah tangga dll) kita harus menjadi saksi Kristus.
Saya berharap pagi ini saya bisa menggelisahkan, membuat marah semuanya dan mengingatkan bahwa hidup dengan Tuhan bukan basa-basi. Bila tidak menuruti firman Tuhan, kita gagal. Pendusta adalah orang yang menyangkal Yesus Kristus. Siapa pun menyangkal Yesus Kristus adalah anti-Kristus. Yang menyangkal adalah orang yang tidak peduli dengan kebenaran firman Tuhan dan panggilan Tuhan untuk hidup sebagai saksi  Kristus di tengah sekolah, kampus dan  masyarakat. Bapak ibu juga harus menjadi teladan  bagi anak-anak dalam perkataan, tingkah laku, kesucian dan kasihmu. Amin.

No comments:

Post a Comment